Anda di halaman 1dari 11

"TAFSIR KITAB

JOHANES"
Pengantar kepada Perjanjian
Terakhir
Beberapa waktu yang lalu kita sudah membahas Tafsir Kitab Kejadian, Tafsir Kitab Ulangan
dan Tafsir Kitab Yesaya yang telah menubuatkan kedatangan Nabi Muhammad Saw. Dan
sekarang, sampailah kita pada Tafsir Kitab Yohanes, baik itu dari pemenuhan ramalan 'Isa al-
masih yang diriwayatkan dalam Injil-nya, maupun juga dalam pemenuhan nubuat yang
disebutkan sebagai wahyu kepadanya.

Pada Tafsir Kitab Yohanes ini, saya akan mencoba memakai gaya penjabaran atau
pendekatan penafsiran dengan menggunakan bahasa Islami didalam memaparkan ayat-ayat
yang terdapat dalam Bible.

"Dan tatkala 'Isa putra Maryam berkata: hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah Rasul
Allah kepada kamu, membenarkan Taurat yang turun sebelumku dan memberikan kabar
gembira mengenai seorang Rasul sesudahku yang namanya Ahmad." (QS. ash-Shaff 61:6)

Kita semua tahu, pengutusan 'Isa al-Masih terhadap umat Bani Israil adalah sebagai pelanjut
risalah Taurat yang telah diturunkan melalui Nabi Musa as lebih kurang 1300 tahun
sebelumnya. Dalam satu kalimat lain yang panjang telah diriwayatkan oleh Matius dalam
Injil karangannya pada pasal ke-5 ayat 17 hingga 18 bahwa 'Isa pernah bersabda :

"Janganlah engkau menganggap bahwa aku datang untuk menghapus hukum Musa dan ajaran
para Nabi. Aku datang bukan untuk menghapuskannya melainkan untuk menggenapkannya.
Karena aku berkata kepadamu, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu noktahpun
tidak akan dihapuskan dari hukum Taurat sebelum semuanya terjadi."
(Matius 5:17-18)
Apakah yang dimaksud oleh putra Maryam ini bahwa kedatangannya untuk menggenapkan ?
Menggenapi berarti menutupi sesuatu sehingga tidak menjadi ganjil atau bisa juga kita
artikan sebagai menyelesaikan sesuatu.

Jika 'Isa bersabda bahwa beliau hadir untuk menggenapi hukum Musa maka disini berarti
bahwa 'Isa datang untuk menyelesaikan hukum Musa, menyelesaikan dalam makna
menutupi, menuntaskan namun tidak dalam makna meniadakan atau menghapuskan.

Bahwa 'Isa telah hadir ketengah-tengah umatnya, Bani Israil tidak dengan membawa hukum-
hukum baru, beliau mengikuti syariat Nabi sebelumnya sebagaimana juga Daud, Sulaiman
dan para Nabi setelah Musa yang lain, mereka berkiblat terhadap syariat Taurat.

'Isa dengan wahyu yang beliau terima dari Allah yang disebut sebagai Injil berfungsi sebagai
penggenapan hukum-hukum Taurat terhadap Bani Israil, sebab setelah masa kenabiannya ini,
tiada akan ada lagi Nabi lain yang diutuskan bagi umat Israil yang berasal dari benih Ya'kub,
kerajaan Allah selanjutnya akan diangkat dari mereka oleh sebab keingkaran yang senantiasa
mereka perlihatkan.
Untuk hal ini Nabi 'Isa al-Masih telah bersabda dalam salah satu hadistnya yang diriwayatkan
oleh Matius pada pasal 21:43 :

"Aku berkata kepadamu, bahwa kerajaan Allah akan diambil darimu dan akan diberikan
kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah kerajaan itu."
(Matius 21:43)
Hadist ini memiliki kaitan yang erat dengan apa yang telah disabdakan oleh Nabi Musa as
sebelumnya kepada umat Bani Israil yang tercatat dalam Kitab Hadist Ulangan pasal 9:12
dan pasal 31:27-28 :
"Bahkan kamu menentang Tuhan sejak aku mengenal kamu."
(Ulangan 9:12)

"Sebab aku mengenal kedegilan dan tegar tengkukmu. Sedang sekarang, selagi aku hidup
bersama-sama dengan kamu, kamu sudah menunjukkan kedegilanmu terhadap Tuhan,
terlebih lagi nanti sesudah aku wafat."
(Ulangan 31:27-28)

Dalam salah satu Hadist qudsi yang tercatat pada Kitab Ulangan pasal 32:21, Allah berfirman
:
"Mereka membangkitkan cemburu-Ku dengan yang bukan Tuhan, mereka menimbulkan
murka-Ku dengan berhala mereka. Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka
dengan yang bukan kaumnya dan akan menerbitkan amarahnya dengan satu kaum yang
hina." (Ulangan 32:21)
Perjalanan hidup Nabi 'Isa putra Maryam didalam menyampaikan risalah Allah kepada Bani
Israil telah mendapatkan tantangan yang hebat dari beberapa pihak, beliau selalu dikejar dan
diburu oleh para musuhnya yang telah menganggap kehadiran 'Isa sebagai ancaman bagi
kekuasaan dan kehendak mereka.

Yang lebih menyakitkan lagi bagi diri putra Maryam ini, saudara-saudaranya pun tidak
memiliki kepercayaan terhadap dirinya sebagaimana yang diriwayatkan oleh Yohanes pada
pasal 7:5

"Saudara-saudaranya sendiripun tidak mempercayainya."


(Yohanes 7:5)
Bahkan dalam riwayat Markus pasal 3:21 dinyatakan juga, para keluarga-nya sendiri sudah
menganggapnya gila.
"Waktu kaum keluarganya mendengar hal tersebut, mereka datang hendak mengambil dia,
sebab kata mereka, dia itu tidak waras lagi."
(Markus 7:5)
Kepedihan yang ditanggung 'Isa al-Masih ditambah pula dengan kekecewaannya terhadap
para sahabat utamanya yang berjumlah dua belas orang (dalam teologi Nasrani disebut
sebagai murid pilihan). Karena mereka semua sama sekali tidak ada satupun yang benar-
benar mempercayainya, hingga bahkan pada saat-saat terakhir penangkapan 'Isa al-Masih
mereka semua melarikan diri, menyelamatkan dirinya masing-masing dengan meninggalkan
putra Maryam seorang diri menghadapi marabahaya.
"'Isa berkata kepada mereka, Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya ?"
(Matius 8:26)
"...dan 'Isa berkata kepada Petrus: wahai orang yang kurang percaya ..."
(Matius 14:31)

"...'Isa berkata kepada para muridnya: Kamu yang kurang percaya, mengapa kamu
memperbincangkannya ?"
(Matius 16:8)

"Lalu kata 'Isa kepada mereka, dimanakah kepercayaanmu ?"


(Lukas 8:25)

"Lalu semua murid itu meninggalkan dia dan melarikan diri."


(Matius 26:56)

Bisa kita rasakan betapa kecewanya 'Isa al-Masih, dan sebagai satu ungkapan rasa kecewanya
ini, 'Isa bersabda dalam hadist yang diriwayatkan oleh Yohanes dalam pasal 16:32 :
"Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu dicerai-beraikan masing-masing
ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan aku seorang diri. Namun aku tidak seorang
diri, sebab Allah menyertaiku."
(Yohanes 16:32)
Dan ungkapan rasa kecewanya ini diadukannya kepada Allah yang telah mengutus dirinya
sebagai Nabi ketengah-tengah Bani Israil yang senantiasa ingkar dan keterlaluan, tampaknya
disini 'Isa al-Masih merasa putus asa untuk memberikan pengajaran kepada umatnya dan
mengharapkan Allah memberikan seorang "pembimbing" yang lain kepada mereka karena ia
sudah tidak sanggup lagi menghadapi umatnya yang bandel itu.

Diriwayatkan oleh Yohanes dalam pasal 14:16 s.d 14:17

And I will ask the Father, and he shall give you another Paraclete, that he may abide with you for ever. The
spirit of truth, whom the world cannot receive, because it seeth him not, nor knoweth him: but you shall know
him; because he shall abide with you, and shall be in you." (John 14:16-17 from Douay)

"Dan aku akan memohon kepada Allah, dan Dia akan memberikan kepadamu seorang
"Paraclete" yang lain, yang akan dapat menyertai kamu selamanya, "The Spirit of Truth",
yang tidak akan diterima oleh dunia sebab dunia tidak melihat dan tidak mengetahuinya tapi
kamu mengenalnya. Karena dia akan menyertai dan bersama kamu."
(Yohanes 14:16-17)

Pada pasalnya yang ke 16:7 hingga 16:9, Yohanes meriwayatkan sabda 'Isa selanjutnya :
"Tetapi aku mengatakan ini yang benar kepadamu, bahwa berfaedahlah bagi kamu jikalau
aku ini pergi, karena jikalau aku tidak pergi, tiadalah "Paraclete" itu akan datang kepadamu;
tetapi jika aku pergi, aku akan memintakannya untukmu. Dan bilamana dia sudah datang, dia
akan menerangkan kepada isi dunia ini mengenai dosa dan keadilan serta hukuman dari dosa,
sebab mereka tidak mempercayaiku."
(Yohanes 16:7-9)
Dalam pasal 16:12 s.d. 16:15 ditambahkan :
"I have many more things to say to you, but you cannot bear them now. But when He, the Spirit of truth, comes,
He will guide you into all the truth; for He will not speak on His own initiative, but whatever He hears, He will
speak; and He will disclose to you what is to come. He shall glorify Me; for He shall take of Mine, and shall
disclose it to you. All things that the Father has are Mine; therefore I said, that He takes of Mine, and will
disclose it to you."
(John 16:12-15 from New American Standard Bible (NASB))
"Sebenarnya, masih banyak perkara yang hendak kukatakan kepadamu, namun kamu tidak
bisa menerimanya sekarang. Tetapi apabila dia, "The Spirit of Truth" telah datang, dia akan
mengajarkanmu seluruh hal tentang kebenaran, sebab dia tidak akan berkata-kata menurut
kehendaknya sendiri, tetapi apasaja yang akan dia dengar itulah yang akan dikatakannya. Dia
akan mengabarkan kepadamu semua perkara yang akan datang."

"Maka ia akan memuliakan aku, karena ia akan mengambil daripada hakku, lalu
mengabarkannya kepadamu, segala sesuatu yang hak Allah itu juga hakku, oleh sebab itu aku
berkata, bahwa diambilnya daripada hakku, lalu dikabarkannya kepadamu."(Yohanes 16:12-
15)

Pada pasal 14:26 juga diriwayatkan :


"Tetapi sang "Paraclete", "The Holy Spirit" yang akan diutus Allah karenaku, dia akan
mengajarkan kepadamu seluruh perkara dan akan mengingatkan kepadamu apa yang telah
kusabdakan padamu."
(Yohanes 14:26)
Dan juga pasal 15:25 s.d. 15:26
"But they have done this in order that the word may be fulfilled that is written in their Law, 'They hated Me
without a cause.' When the Helper comes, whom I will send to you from the Father, that is the Spirit of truth,
who proceeds from the Father, He will bear witness of Me." (John 15:25-26 from New American Standard
Bible (NASB))

"But that the word may be fulfilled which is written in their law: They hated me without cause. But when the
Paraclete cometh, whom I will send you from the Father, the Spirit of truth, who proceedeth from the Father, he
shall give testimony of me." (John 14:16-17 from Douay)

"Tetapi telah terpenuhilah nubuat yang tertulis dalam hukum Taurat mereka, mereka
membenciku tanpa sebab. Namun ketika sang "Paraclete" yang kupintakan kepada Allah,
"The Spirit of Truth", yang akan diberikan oleh Allah telah datang, dia akan memberikan
kesaksian tentang aku."
(Yohanes 15:25-26)

Begitulah akhirnya, setelah tantangan demi tantangan dihadapi oleh 'Isa putra Maryam
dengan penuh ketabahan dalam menyebarkan risalah Allah, umat Bani Israil tetap tidak
mempercayainya.

Dan Allah telah memerintahkan kepada 'Isa al-Masih agar segera menyingkir dari tengah-
tengah kaumnya dengan terlebih dahulu memberikan satu nubuat, memberikan satu kabar
gembira, yaitu akan hadirnya seorang "Paraclete" lain setelah kepergiannya sebagaimana
permintaan dari 'Isa al-Masih sendiri.

Kata "Paraclete" sebagaimana yang anda baca diatas saya ambil dari "Bible Douay", yaitu
kitab Bible tertua milik orang-orang Katholik Roma (dikenal juga sebagai RCV = Roman
Catholic Version) yang diterbitkan di Rheims pada tahun 1582 dari terjemahan Injil
berbahasa Latin Jerome dan direproduksi di Douay tahun 1609, untuk meyakinkan anda
semuanya, maka anda bisa membaca kata ini pada alamat yang saya berikan berikut :
http://www.cybercomm.net/~dcon/NT/john.html

(catatan : Bible "Douay" ini tidak diakui oleh kaum Protestan serta "cults" atau sekte-sekte Nasrani "Bid'ah"
lainnya, sebab didalam kitab ini terdapat 7 kitab yang kebenarannya diragukan. Dan mengenai 7 kitab ini bisa
anda link pada web site "Noncanonical Homepage" atau juga yang alamat ini http://www.tparents.org/Lib-Bib-
Rsv.htm
Sedangkan menurut apa yang tertulis dalam web site bertitle-kan "Adakah Muhammad
diramalkan di dalam Injil?" yang merupakan terjemahan dari web site Answering-Islam , "IS
THERE A PREDICTION OF MUHAMMAD IN THE INJIL?" telah diterangkan :

"Nashkhah-nashkhah Yunani Mengesahkah 'Parakletos'.


Kalaulah ada apa-apa yang dicurigai bagaimana perkataan ini ditulis, adalah mudah sekali
bagi merujuk kepada nashkhah-nashkhah yang sedia ada.

Sesiapa pun boleh memeriksa dokumen-dokumen dan nashkhah-nashkhah (termasuk kedua-


dua yang paling tua, 'Codex Siniaticus' dan 'Codex Alexandrinus' yang terdapat di British
Museum di London). Terdapat lebih daripada 70 buah nashkhah-nashkhah Yunani bagi
Kitab Injil yang bertarikh sebelum kedatangannya Muhammad."

Dan dalam alamat http://www.ridgecrest.ca.us/~immanuel/grow/jwclass/LESSON7.html


didapati pengertian dari kata "Paracletos" yaitu sebagai "Helper, Comforter (Greek -
parakletos - an intercessor, consoler - advocate, comforter)".

Jadi kesimpulannya, yang dimaksudkan dengan Paraclete atau Paracletos adalah seorang
Pembela perkara, pengacara, penasehat, penolong serta penghibur. Dalam kitab hadistnya
yang bernama Injil, Yohanes, salah seorang Nasrani telah meriwayatkan nubuatan 'Isa al-
Masih akan kedatangan seorang "Paraclete" yang lain, kedatangan seorang penolong yang
lain atau seorang pembela yang akan datang setelah kepergian dirinya dari tengah-tengah
umat Bani Israil.

Sang Paraclete yang lain ini menurut 'Isa al-Masih adalah "The Holy Spirit" dan ini tercantum
dalam Yohanes 14:26. Sebelum kita membahas lebih lanjut, ada sedikit catatan yang akan
saya tuliskan disini.

Bahwa para Ahli Kitab telah sering membuat kesalahan dalam penterjemahan kalimat
Yohanes 14:26 ini, dalam kebanyakan terjemahan Bible, kata "Pneuma" yaitu kata Yunani
untuk "Spirit" telah diartikan sebagai "Ghost", sehingga terjemahannya bukan sebagai "The
Holy Spirit" (Jiwa atau Roh yang suci), melainkan "The Holy Ghost" (Hantu atau Bayangan
Suci).

Anda bisa membuktikan langsung pada Bible yang anda miliki, umpamanya saya refer pada
Software Bible Plus (King James Version) yang bisa anda download pada alamat
ftp://zdftp.zdnet.com/pub/private/sWlIB/home_hobby/religion/wbib.zip telah
mempergunakan kata "Holy Ghost", begitu juga dengan Bible "Douay" alias Roman Catholic
Version yang bisa anda baca dialamat http://www.cybercomm.net/~dcon/NT/john.html telah
tertulis sebagai "Holy Ghost".

Namun apabila anda memiliki Bible Revised Standard Version, yaitu Bible revisi terbaru,
maka anda akan menemukan kalimat tersebut diterjemahkan sebagai "Holy Spirit", atau bila
anda tidak ingin membuka-buka kitab Bible anda secara manual anda bisa melakukan rujukan
pada dengan alamat http://www.eliyah.com/Scripture/, disana anda juga akan menemukan
kembali terjemahan "The Holy Spirit" sebagaimana terjemahan RSV diatas.

Dalam hal ini, The Revised Standard Version serta The Restored Name King James Version
of the Scriptures sudah menterjemahkan secara tepat makna dari kata Yunani Pneuma yang
terdapat dalam naskah Bible (manuskrip).
Dan karena itu kita mengatakan dengan simple bahwa makna Paraclete yang disebutkan oleh
'Isa putra Maryam sebagai The Holy Spirit adalah Nabi yang suci.
Kenapa begitu ?

Anda buka kitab 1 Yohanes 4:1 menyebutkan :

"Saudara-saudara sekalian, janganlah percaya kepada setiap "Spirit", tetapi ujilah "The
Spirits" tersebut apakah mereka berasal dari Allah. Sebab banyak "The False Prophets" yang
telah muncul dan pergi keseluruh dunia."
(1 Johanes 4:1)
Kita lihat disana bahwa kata Spirit yang dipergunakan disini sama dengan Prophet, atau kata
"Jiwa/Roh" = "Nabi".

Dalam Bible C.I.Scofield's Authorized King James Version" ketika sampai pada kata 'Spirit
atau Roh' yang pertama pada ayat 1 Yohanes 4:1 tersebut, diarahkan agar para pembacanya
membandingkan dengan yang tertera dalam Matius 7:15.

"Waspadalah terhadap "false prophets" yang datang kepadamu dengan menyamar seperti
domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas."
(Matius 7:15)
Dengan perbandingan ini kita semakin mengetahui bahwa "Nabi yang salah adalah Roh yang
salah", jadi kalimat Spirit" = "Prophet" didalam Tafsir Yohanes dan Matius.

Dan Yohanes terus memberikan kepada kita petunjuk atau kriteria sebagai Nabi atau Roh
mana yang benar dan Nabi atau Roh mana yang salah.

"Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa 'Isa al-Masih telah
datang sebagai manusia, berasal dari Allah."
(1 Yohanes 4:2)
Berdasarkan penafsiran Yohanes sendiri pada ayat 1 sebelumnya bahwa kata Roh sama
dengan kata Nabi.
Jadi ayat 2 "Roh Allah" akan memiliki arti "Nabi Allah" dan "setiap Roh" sama dengan
"setiap Nabi".

Maka Paraclete atau Paracletos yang telah dimaksudkan oleh 'Isa al-Masih adalah seorang
Nabi Allah yang suci, Nabi yang benar (dalam Yohanes 14:17 juga disebut dengan nama "the
Spirit of truth") yang akan datang setelah kepergian dirinya dan menyatakan kesaksian
mengenai kemanusiaan 'Isa al-Masih dan memuliakannya sekaligus berfungsi sebagai
pembimbing, mewajibkan tegaknya supremasi hukum kepada dunia, baik perihal duniawi
(yaitu keadilan) maupun rohani (yaitu perihal dosa).

Sang Paraclete ini suatu gambaran yang tepat bagi diri Nabi Muhammad Saw yang telah
datang lebih kurang 600 tahun setelah kepergian 'Isa al-Masih dari kalangan Bani Israil yang
memenuhi Nubuatan Nabi Musa pada Kitab Ulangan 18:15 dan 18:18 bahwa Nabi tersebut
datang dari saudara Bani Israil sekaligus juga memenuhi nubuat Allah sendiri pada Hadist
Qudsi-Nya di Ulangan 32:21 untuk membangkitkan kecemburuan dari satu kaum yang
dianggap hina oleh Bani Israil, yaitu Bani Ismail, leluhur Nabi Muhammad Saw.
Parakletos dalam arti 'Pembela perkara, pengacara, advokat' menunjukkan bahwa Nabi
Muhammad Saw yang membela seluruh dakwahan mengenai 'Isa al-Masih yang kenabiannya
ditolak oleh umat Bani Israil dan menuduhnya sebagai anak haram yang telah terbunuh diatas
kayu salib terkutuk sekaligus membela 'Isa al-Masih dari dakwahan sebagian umat Nasrani
yang mengatakan bahwa dirinya adalah anak dari Tuhan atau Tuhan yang melakukan
inkarnasi kebumi.

"If I alone bear witness of Myself, My testimony is not true. There is another who bears witness of Me, and I
know that the testimony which He bears of Me is true. You have sent to John, and he has borne witness to the
truth. But the witness which I receive is not from man, but I say these things that you may be saved. He was the
lamp that was burning and was shining and you were willing to rejoice for a while in his light. But the witness
which I have is greater than that of John; for the works which the Father has given Me to accomplish, the very
works that I do, bear witness of Me, that the Father has sent Me."
(John 5:31-36 from New American Standard Bible (NASB))

"Seandainya aku bersaksi akan diriku maka kesaksianku itu tidak akan diterima, akan ada
orang lain yang akan memberikan kesaksian mengenaiku dan aku tahu kesaksiannya tentang
diriku adalah benar."
(Yohanes 5:31-32)

Nabi Muhammad Saw telah datang dan mengadakan persaksian terhadap kebenaran risalah
'Isa al-Masih, Nabi Muhammad Saw sebagaimana sabda 'Isa diatas, tidak akan membuat
persaksian terhadap diri 'Isa berdasarkan kehendak dirinya sendiri, sebab kesaksian itu bukan
berasal dari manusia, melainkan berasal dari Allah, yaitu wahyu yang diberikan oleh Allah
untuk memberi penjelasan kepada manusia perihal kejadian yang sebenarnya melalui Nabi-
Nya, Muhammad Saw.

Nabi Muhammad Saw merupakan Nabi yang memiliki kebesaran diatas Nabi Yahya as;
seperti yang juga digambarkan oleh 'Isa dalam kalimat diatas "But the witness which I have is
greater than that of John, pernyataan 'Isa ini serupa pula dengan pernyataan dari Nabi Yahya
as yang termaktub dalam riwayat Matius 3:11 :

"I indeed baptize you with water unto repentance: but he that cometh after me is mightier
than I, whose shoes I am not worthy to bear: he shall baptize you with the Holy Spirit, and
with fire."
(Matthew 3:11)
Jika perkataan Nabi Yahya as diatas kita tujukan pada diri 'Isa al-Masih, itu kurang tepat,
sebab 'Isa sudah sendiri datang kepadanya dan minta dibaptiskan yang berarti bahwa Nabi
'Isa al-Masih mengakui kebesaran yang dimiliki oleh Nabi Yahya as dibandingkan dirinya
sendiri.

Selain itu, periode kenabian Yahya dan 'Isa al-Masih putra Maryam adalah sejaman,
sedangkan menurut penuturan dari Nabi Yahya diatas, bahwa orang yang kebesarannya atau
keagungannya itu telah melebihi dirinya akan datang setelah periode kenabiannya, yang
berarti orang tersebut tidak sejaman dengan Nabi Yahya itu sendiri.

"Then cometh Jesus from Galilee to Jordan unto John to be baptized of him."
(Matthew 3:13)
Jadi kalimat Nabi Yahya tersebut dimaksudkan untuk kedatangan Muhammad Saw selaku
Nabi terakhir dalam jajaran kenabian Tuhan, dimana The Holy Spirit alias Ruh suci dan Api
yang dengannya ia akan membaptis orang adalah merupakan kebenaran dan ketegasan dari
kenabiannya yang diutus oleh Allah dibawah naungan dua kalimah syahadat; Pengakuan
mengenai Keesaan Tuhan serta hukum yang diturunkanNya serta pengakuan terhadap
Kerasulan Muhammad Saw al-Amin.

Nabi Muhammad Saw telah memerintahkan kepada umatnya, apabila mendengar nama
seorang Nabi, termasuk Nabi Isa (Jesus) disebut, harus mengiringinya dengan kata-kata
"alaihis-salaam" yang berarti "Semoga sejahtera atasnya".

Selain itu juga salah satu bentuk kemuliaan Isa Almasih putra Maryam yang disampaikan
oleh Rasulullah Saw adalah, didalam al-Qur'an telah disebut nama 'Isa a.s, lebih dari dua
puluh lima kali dan digelarinya dengan berbagai gelar dan sifat, diantaranya : 'Isa putra
Maryam', 'Seorang Nabi', 'Seorang shaleh', 'Kalimah Allah', 'Masihullah' dan lain sebagainya.

Semuanya menunjukkan bahwa betapa Nabi Muhammad Saw sangat memuliakan 'Isa al-
Masih, putra Maryam Rasul Allah sekaligus memberikan kesaksiannya akan kemanusiaan
'Isa sebagaimana yang dituliskan oleh 1 Yohanes 4:2.

Dalam pembahasan terdahulu kita sudah menguraikan bahwa 'Isa al-Masih didalam Bible
selalu mengatakan dirinya sebagai "Anak manusia", dan begitu pula halnya dengan Nabi
Muhammad Saw, hampir dalam setiap kali penyebutan atau penulisan nama 'Isa selalu
disertai dengan kata "putra Maryam" (son of Marry).

Allah sudah berkehendak untuk mengakhiri penderitaan yang dialami oleh 'Isa al-Masih dari
aniaya kaumnya, dan 'Isa tidak bisa menolaknya, sebab dia hanyalah seorang hamba dan
bukan khaliq. Sebagai seorang hamba, dia wajib tunduk pada apa yang sudah diperintahkan
oleh sang penciptanya seperti apa yang telah disabdakannya sendiri :

"Aku tiada dapat berbuat apapun menurut kehendakku; sebab apa yang kudengar, kuputuskan
dan ku hukumkan tidak atas keinginanku tetapi atas kehendak Allah yang telah mengutusku."

(Yohanes 5:30)
Muhammad Saw disebutkan oleh 'Isa dalam Yohanes 16:14 s.d. 15 akan mengambil daripada
hak 'Isa al-Masih adalah merefer pada kenabian Muhammad Saw yang bersifat universal
yang juga akan menggantikan posisi kenabian 'Isa al-Masih ditengah umat Yahudi yang akan
memberikan bimbingan kepada mereka, memberikan pengajaran, menunjukkan kebenaran.

Kalimat ini juga dikeluarkan oleh 'Isa al-Masih sebagai konsekwensi dari ucapannya pada
Yohanes pasal 16:12 bahwa kaum Bani Israel belumlah sanggup menerima beban berupa
perintah Allah yang disampaikan melalui 'Isa masa itu, karenanya dikatakan bahwa dengan
kedatangan sang utusan berikutnyalah Bani Israil akan mendapati petunjuk yang seharusnya
mereka terima dan mereka dengarkan serta mereka ikuti.

Dan ini tertepati, dimana Nabi Muhammad Saw sebagai Paraclete yang juga bergelar The
Spirit of Truth alias al-Amin, mengabarkan kedatangannya untuk memberi pengajaran
kepada seluruh manusia, termasuk Bani Israil mengenai Tauhid, hukum, keadilan,
perundang-undangan, pola hidup bermasyarakat dan berketuhanan, masalah kebenaran
hingga pada masalah hari kiamat yang akan datang, yang kesemuanya itu merupakan refleksi
dari nubuatan 'Isa al-Masih bahwa Roh kebenaran itu akan memberitakan segala kebenaran,
menyangkut hukum dan perundang-undangan Tuhan serta mengabarkan hal-hal yang akan
datang.

Hal-hal yang akan datang ini bila kita merujuk kepada al-Qur'an, adalah berupa mukjizatnya
yang berisikan petunjuk-petunjuk kepada manusia dalam bidang ilmu pengetahuan seperti
kedokteran, geologi, antariksa, kelautan dan sebagainya hingga pada permasalahan kiamat
yang akan terjadi.

Dan seluruhnya ini disebutkan lagi oleh 'Isa al-Masih tidak akan dikatakannya berdasarkan
kehendaknya sendiri melainkan segala sesuatu yang didengarnya dari Tuhan itulah yang akan
dikatakannya (lihat kembali Yohanes ayat ke-13 dari pasal 16), dan ini sesuai pula dengan
pernyataan al-Qur'an mengenai pribadi Nabi Muhammad Saw :

"Wa maa yantiqu anil-hawa in huwa illa wahyun yuuhaa"


"Tidaklah ia itu berkata-kata menurut nafsunya sendiri melainkan apa yang diucapkannya itu
adalah wahyu yang diberikan."(QS. an-Najm 53:3-4)
Sang Paraclete ini juga disebutkan oleh 'Isa al-Masih putra Maryam akan mengingatkan Bani
Israil akan apa yang pernah disabdakan olehnya kepada mereka.

Hampir mayoritas dari umat Nasrani yang ada sekarang berpahamkan kepada doktrin
Trinitas, yaitu suatu paham yang menyatakan keterbagian Tuhan dalam beberapa bagian
kecil. Ini sama sekali tidak diajarkan oleh 'Isa al-Masih semasa keberadaannya ditengah-
tengah umat Bani Israil. Justru 'Isa al-Masih mengajarkan akan ke-Esaan Allah bukan
ketringgulan Allah. Ajaran ini berasal dari seorang musuh besarnya dari Tarsus yang
bernama Saul.

Saul telah mengaku mendapatkan mandat dari 'Isa meski tidak ada satupun bukti yang otentik
yang dapat diperlihatkannya atas pengakuannya ini. Kedatangan Saul ketengah-tengah Bani
Israil terutama ketengah-tengah para sahabat 'Isa justru membuat ajaran al-Masih yang sejati
menjadi kacau balau.

'Isa al-Masih telah mengatakan dirinya hanya diutus untuk kaum Israel, namun Saulus
mengubahnya, Muhammad Saw datang lalu mengingatkan kembali perihal ini, 'Isa
mengatakan dirinya datang bukan sebagai penghapus hukum Taurat, tetapi Saul mengubah
hukum Taurat.

"Lebih mudah langit dan bumi lenyap daripada satu titik dari hukum Taurat batal."
(Lukas 16:17)
Nabi Muhammad Saw juga datang untuk mengingatkan kembali kaum Bani Israil dan juga
manusia lainnya, 'Isa juga mengatakan bahwa dirinya hanyalah anak manusia dan dia adalah
pesuruh Allah, Saul mengubahnya menjadi 'Isa putra Allah dan merupakan Allah itu sendiri,
Muhammad datang mengingatkan bahwa benar 'Isa adalah anak manusia, putra Maryam yang
diberkahi Allah, dan 'Isa adalah Nabi dan Rasul Allah.

'Isa juga menyeru kepada manusia bahwa Tuhan itu Esa, Tuhan itu satu, tidak ada Tuhan
selain Allah, Saul mengubahnya, bahwa Tuhan itu Tiga, dan Tiga adalah satu, Muhammad
juga mengingatkan manusia akan misi para Nabi dan Rasul sebelumnya bahwa Tuhan yang
benar adalah satu bukan tiga, sama seperti apa yang dikatakan oleh 'Isa, Musa, Ibrahim dan
sebagainya.
Itulah Muhammad Saw sang Paraclete agung yang dalam menjalankan misi kenabiannya
tidak pernah berkeluh kesah atau putus semangat sebagaimana yang terdapat dalam Tafsir
Kitab Yesaya yang pernah kita bahas sebelumnya.

Perjuangannya didalam mensyiarkan ajaran Allah yang sejati tidak tergoyahkan meski untuk
itu beliau Saw harus berhadapan dengan kaumnya, menghadapi caci maki dan aniaya, fitnah
maupun seringai bahkan hingga harus terusir dari tanah kelahirannya sendiri, Mekkah al-
Mukarromah menuju ketanah Madinah persis seperti Musa yang harus hijrah kebumi Median
dan 'Isa sendiri harus hijrah dari tanah kelahirannya menuju keberbagai penjuru dunia
mencari domba-domba Bani Israel lain dari 10 suku Israil yang tersesat.

Dan sejarah telah mencatat sukses yang dicetak oleh Nabi besar Muhammad Saw ini didalam
membangun peradaban umat manusia, ilmu pengetahuan sudah membuktikan akan kebenaran
kata demi kata yang keluar dari mulutnya mengenai alam semesta, keagungannya menembus
waktu dari jaman kejaman dari satu pulau kepulau yang lainnya diseantero bumi Allah ini.

"Katakanlah: "Aku bukanlah Rasul yang pertama di antara Rasul-rasul dan aku tidak
mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak terhadapmu. Aku tidak lain
hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang
pemberi peringatan yang memberi penjelasan".
(QS. 46:9)

"Hai manusia ! sungguh, telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Dan telah
Kami turunkan untukmu cahaya yang terang".
(QS. An-Nisa' 4:174)

"Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan:"Bahwa Allah adalah salah satu


oknum dari Tritunggal", padahal sekali-kali tiada Tuhan selain Tuhan Yang Satu. Jika
mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara
mereka akan ditimpa azab yang pedih."
(QS. Al-Ma'idah 5:73)

"Sungguh, telah kafirlah orang-orang yang berkata :"Allah itu adalah al-Masih putera
Maryam". Tanyakanlah:"Siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia
hendak membinasakan Al-Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan siapa saja diatas
bumi semuanya ?" Kepunyaan Allah kerajaan langit dan bumi dan apa yang diantara
keduanya; Ia menciptakan apa yang Ia kendaki. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
(QS. Al-Ma'idah 5:17)

"Sungguh telah kafirlah orang-orang yang berkata:"Bahwa Allah ialah al-Masih putera
Maryam", padahal al-Masih sendiri berkata:"Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan
Tuhanmu !". Siapapun mempersekutukan Allah, telah Allah larang kepadanya surga, dan
tempat kediamannya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang
penolongpun."
(QS. Al-Ma'idah 5:72)

"Maka jawab 'Isa kepadanya. Hukum yang terutama adalah: Dengarlah wahai Israil, adapun
Allah Tuhan kita, ialah Tuhan yang Esa."
(Markus 12:29)
Demikianlah kiranya, satu kajian penafsiran terhadap Bible secara Islami, semoga membawa
manfaat dan kebaikan bagi kita semua.

Bagi anda yang menginginkan bahasan yang serupa didalam bahasa Inggris, bisa anda lihat
pada alamat http://wings.buffalo.edu/sa/muslim/library/jesus-say/ch6.3.html

Anda mungkin juga menyukai