Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Dalam Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (UM, 2010:18) disebutkan bahwa


rancangan penelitian merupakan acuan yang digunakan peneliti untuk melakukan
penelitian sehingga diperoleh data yang valid. Usman & Akbar (2008:41) menyatakan
“Metodologi penelitian ialah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-
peraturan yang terdapat dalam penelitian.” Berdasarkan dua pengertian diatas dapat
diambil kesimpulan bahwa rancangan penelitian adalah acuan yang digunakan
peneliti untuk melakukan penelitian yang sesuai peraturan-peraturan dalam penelitian
sehingga diperoleh data yang valid.

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel dari suatu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok, untuk
menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis.

Rancangan penelitian dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian


deskriptif dan kausalitas. Pendekatan deskriptif digunakan untuk mendskripsikan,
menjelaskan atau menggambarkan data dari variabel bauran pemasaran ritel dan
loyalitas pada konsumen Butik Mayang Collection Kota Malang. Pendekatan
kausalitas digunakan untuk menunjukkan hubungan antara variabel-variabel yang
diteliti yaitu variabel bebas dan terikat. Rancangan penelitian dalam penelitian ini
dapat dilihat dalam gambar 3.1 berikut ini:

17
2
2

X1

X2

Y
X3

X4

X5

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian

Keterangan :
: pengaruh secara parsial
: pengaruh secara simultan
X : Variabel Bebas (Bauran Pemasaran Ritel)
Y : Variabel Terikat (Loyalitas Konsumen)
X1 : Keragaman produk
X2 : Harga
X3 : Promosi
X4 : Layanan
X5 : Atmosfer toko

Variabel X adalah bauran pemasaran ritel yang merupakan variabel bebas,


yang terdiri dari X1 (Keragaman produk), X2 (Harga), X3 (Promosi), X4 (Layanan),
dan X5 (Atmosfer toko). Sedangkan variabel Y adalah variabel loyalitas konsumen.
Analisis tersebut kemudian dilanjutkan dengan menganalisis variabel secara bersama-
sama. Jadi dalam penelitian ini menggunakan teknik regresi berganda (multiple
regression) dimana teknik tersebut menguji hipotesis yang menyatakan ada pengaruh
secara parsial maupun simultan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y)
3
3

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi
Menurut Sugiyono (2008:115) mendefinisikan bahwa “Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”. Asnawi dan Masyhuri (2009:117) mendefinisikan “populasi
yang berarti serumpun atau sekelompok objek yang menjadi masalah sasaran
penelitian”.

Dari dua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan


keseluruhan obyek/subyek yang mempunyai karakterisitik tertentu yang dapat ditarik
kesimpulan. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah estimasi konsumen yang
berbelanja pada Butik Mayang Collection pada tahun yang lalu diperkiraan sama
dengan tahun 2011 ini.

Berdasarakan hasil wawancara dengan pemilik dan pramuniaga dalam Butik


Mayang Collection didapat informasi bahwa jumlah pengunjung pada tahun lalu
berjumlah 1.500 orang. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini digolongkan
terbatas populasi. Riduwan (2010:8) menyatakan “ada dua jenis populasi, yaitu :
populasi terbatas dan tidak terbatas (tak terhingga). Populasi terbatas adalah sumber
data yang jelas secara kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya. Populasi taj
terbatas (tak terhingga) yaitu sumber datanya tidak dapat dinyatakan dalam bentuk
jumlah.”

2. Sampel
Sugiyono (2008:116) mendefinisikan “Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan Arikunto (2006:131)
menyebutkan “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Dari kedua
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan wakil dari populasi.
Sampel dalam penelitian ini diambil dari finit populasi. Yakni menggunakan data
4
4

pengunjung tahun lalu. Arikunto (2006:134) menyebutkan bahwa bila jumlah subyek
besar maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%.

Dengan menggunakan estimasi sebesar 10-15%, maka jumlah sampelnya


adalah sebagai berikut:

n = 10%x1.500
= 150
Sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 150 responden yang
berbelanja pada Butik Mayang Collection. Hal ini dilakukan dengan harapan sampel
dapat mewakili populasi yang diteliti.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik Accidental


sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan. Asnawi & Masyhuri
(2009:130) mengemukakan “Accidental Sampling adalah anggota populasi yang
secara kebetulan dijumpai oleh peneliti pada saat penelitian maka itulah yang menjadi
sampelnya”.

C. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2008:146) mendefinisikan “Instrumen penelitian adalah suatu alat


yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Dengan
demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan tergantung
pada jumlah variabel yang diteliti (Sugiyono,2008:147). Sedangkan Arikunto
(2006:126) menyatakan “instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan
suatu metode”. Alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data yaitu
dengan menggunakan kuesioner (angket). Dalam penelitian ini menggunakan
kuesioner tertutup dimana jawabannya sudah tersedia dan responden tinggal memilih
jawaban yang ada.

Dalam penggunaan angket ini, pengukurannya berupa pertanyaan-pertanyaan


dari masing-masing indikator. Dari tiap-tiap pertanyaan yang akan diajukan kepada
responden berupa angket ini, jawaban dari dari responden akan diberi skor berupa
5
5

angka. Selanjutnya, dalam proses skala likert ini adalah menentukan skor dari tiap
pertanyaan dalam kuesioner yang disebarkan. Jawaban dari responden dibagi dalam
lima kategori dimana masing-masing pertanyaan diberi skor antara satu sampai lima.

Tabel 3.1 Bobot nilai Setiap pertanyaan

Alternatif Jawaban Bobot Nilai


Sangat Setuju 5
Setuju 4
Cukup Setuju 3
Kurang Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Selanjutnya, setelah menentukan bobot nilai setiap pertanyaan, maka
dijabarkan kisi-kisi instrumen, seperti yang tertera pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen


Item
N Variabel Sub Variabel Indikator
Pertanyaan
o
Variabel Bebas a. Keragaman Produk (X1) a. Keragaman jenis produk 1-8
(Bauran b. Terdapat produk pelengkap
Pemasaran Ritel ) c. Terdiri dari berbagai jenis merk
(X) d. Produk yang dijual selalu
Sumber : Utami berkualitas
(2010:86) e. Sesuai dengan pasar sasaran

b. Harga (X2) a. Kualitas dengan Pelayanan 9 - 12

b. Komprasi dengan harga


Kompetitor
c. Promosi(X3)
a. Kebijakan Potongan harga 13 - 17
b. Hadiah bagi pelanggan
c. Kupon berhadiah
d. Layanan (X4)
a. Waktu pelayanan 18 - 25
b. Pengiriman barang
c. Penanganan keluhan
d. Penerimaan pesanan
e. Penyediaan parkir
e. Atmosfer Toko(X5)
a. Desain luar gedung 26 - 30
b. Desain dalam toko
c. Pengaturan barang dagangan
2 Variabel Terikat Loyalitas konsumen yang a. Melakukan pembelian ulang 31 - 36
(Loyalitas berbelanja pada Mayang secara teratur
Konsumen) (Y) Collection b. Membeli di luar lini produk/jasa
6
6

Sumber : Foster c. Mengajak orang lain


(2010:175) d. Menunjukkan kekebalan dari
tarika pesaing

Berdasarkan kisi-kisi instrumen tersebut kemudian dikembangkan dalam


suatu pernyataan-pernyataan dalam bentuk kuesioner dengan alternatif jawaban.
Masing-masing indikator dikembangkan menjadi 1- 2 items pertanyaan sehingga
secara keseluruhan terdapat 36 pertanyaan. Untuk mengetahui apakah instrumen
penelitian tersebut memiliki data yang valid dan reliabel maka perlu dilakukan uji
validitas dan uji reliabilitas.

1. Uji Validitas
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen pengukuran yang
berupa item-item yang berbentuk pertanyaan dalam kuesioner. Validitas instrumen
merupakan ketepatan interpretasi yang dibuat dari data yang dihasilkan oleh suatu
instrumen dalam hubungannya dengan penelitian. Sebuah instrumen dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkapkan data dari
variabel yang akan diteliti secara tepat. Apabila terdapat faktor yang tidak valid, maka
peneliti akan merevisi atau merubah kuesioner.

Asnawi & Masyhuri (2009:169), validitas adalah menunjukkan sejauh mana


suatu alat pengukur itu mengukur apa saja yang diukur. Suatu instrumen yang valid
atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid
berarti memiliki validitas rendah. Dikatakan valid, bila butir skor dikorelasikan
dengan total skor akan menghasilkan korelasi di atas 0,30, sebaliknya bila korelasi r
di bawah 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa instrument tidak valid sehingga harus
diperbaiki. Dalam penelitian ini, cara menghitung atau menguji validitas adalah
dengan menggunakan SPSS 18.0. yaitu dengan rumus berikut (Sudarmanto,2005:79)
:

N ( Σ XY )−( Σ X . Σ Y )
r=
√¿ ¿ ¿
7
7

Dimana : X = Skor item


Y = Skor total
XY = Skor pernyataan
N = Jumlah responden untuk diuji coba
r = Korelasi product moment

2. Uji Reliabilitas
Arikunto (2006:178) mengatakan, “Reliabilitas adalah sesuatu instrument
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrument tersebut sudah baik”. Untuk mengetahui suatu alat ukur itu reliabel dapat
diuji dengan rumus Alpha, sebagai berikut (Sudarmanto,2005:90) :
1−S21 −S 22
∝=2( 2
)
Sx
Dimana : ∝=Tingkat reliabilitas yang dicari
S21 = varians dari skor belahan pertama
S22=¿ varians dari skor belahan kedua
S2x = varians dari skor keseluruhan

Dasar pengambilan keputusan, apabila variabel yang diteliti mempunyai


croncbach alpha (α) > 60% maka variabel tersebut dikatakan reliabel, sebaliknya
croncbach alpha (α) < 60% (0,06) maka variabel tersebut tidak reliabel.

D. Teknik Pengumpulan Data

. Jenis Data
Dalam penelitian diperlukan sebuah objek untuk diuji dan dianalisis. Data
inilah yang mencerminkan objek penelitian. Ditinjau dari sifatnya, data dapat
dibedakan berdasarkan data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif merupakan
data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Sedangkan data kualitatif adalah data yang
disajikan dalam bentuk kalimat. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah
data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari jawaban konsumen
melalui wawancara dengan konsumen, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil
pengolahan data kuesioner yang diangkakan.
8
8

Sedangkan Kuncoro (2009:145), menyatakan:

Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik
(angka), yang dapat dibedakan menjadi:
 Data interval, yaitu data yang diukur dengan jarak di antara dua
titik pada skala yang sudah diketahui.
 Data rasio, yaitu data yang diukur suatu proporsi.

Selanjutnya, Kuncoro (2009:146) menyatakan:

Data kualitatif, di lain pihak, adalah data yang tidak dapat diukur
dalam kala numerik. Namun, karena dalam statistik semua data harus
dalam bentuk angka, maka data kualitatif umumnya dikuantitatifkan
agar dapat diproses lebih lanjut. Caranya dengan mengklasifikaksikan
dalam bentuk kategori. Pada dasarnya jenis data kualitatif
digolongkan menjadi:
 Data nominal, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kategori.
 Data ordinal, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kategori,
namun posisi data tidak sama derajatnya karena dinyatakan dalam
skala peringkat.

Meskipun data kuantitatif dalam penelitian ini adalah jenis data ordinal, tetapi
karena menggunakan skala Likert yang mendekati ciri-ciri interval, maka data dalam
penelitian ini juga dapat disebut sebagai data interval. Cooper & Emory (1995:157)
mengemukakan bahwa “uji-uji parametrik (seperti uji t atau analisis varian) demikian
kompeten, mudah diterima, dan mudah dimengerti, maka uji-uji ini akan tetap dipakai
pada data ordinal bilamana datanya mendekati ciri-ciri skala interval”.

Asnawi dan Masyhuri (2009:157) menyebutkan ”Skala ordinal adalah ukuran-


ukuran itu sudah menunjukkan adanya tingkatan antara unit sampel, dari ukuran
paling rendah ke tingkatan paling tinggi tetapi tidak bisa dilihat angka dari pada
masing-masing unit analisis”. Irtijanto dalam (Asnawi dan Masyhuri,2009:158)
menyebutkan bahwa skala ordinal hanya mengindikasikan kategori yang menjadi
urutan pertama lebih tinggi daripada kategori kedua, dan kategori kedua lebih tinggi
dari kategori ketiga, begitu seterusnya.
9
9

Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala sikap
dengan menggunakan skala likert. Riduwan (2010:38) menyebutkan ”Skala likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
tentang kejadian atau gejala sosial”. Riduwan (2010:39) membagi jawaban tersebut
ke dalam skala: ”Sangat Tidak Setuju”, ”Tidak Setuju”, ”Netral”, ”Setuju”, ”Sangat
Setuju”. Kuncoro (2009:178) yang menyatakan ”bagaimana cara mengatasi jawaban
’Netral’, ’Tidak Tahu’,’Tidak Ada Jawaban’?” Untuk menghindari maka item
jawaban Netral diganti dengan jawaban ”Cukup Setuju”.

2. Sumber Data
Data dapat dilihat dari sumber datanya yaitu sumber data primer dan sumber
data sekunder (Asnawi dan Masyhuri, 2009:153). Sumber data primer adalah sumber
data yang langsung didapat dari lapangan dengan cara membagikan kuesioner kepada
responden yang menjadi sampel dalam penelitian. Sedangkan sumber data sekunder
adalah sumber data yang didapatkan tidak langsung dari responden atau sumber data
yang biasanya didapat dengan cara membaca literatur kepustakaan dan browsing
internet yang ada hubungannya dengan masalah penelitian yang dilakukan.

Dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan data sekunder.
Dimana sumber data primer berasal dari sampel yang diambil dari konsumen yang
berbelanja pada Mayang Collection. Data diambil melalui kuesioner yang dibagikan
kepada responden. Sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari membaca literatur
kepustakaan dan browsing internet yang ada hubungannya dengan masalah penelitian
yang dilakukan sebagai pelengkap data penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data


Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
prosedur dan cara sebagai berikut:

a. Kuesioner
10
10

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
cara menyebarkan kuesioner secara langsung kepada konsumen Mayang Collection
yang loyal. Tujuan diberikannya kuesioner ini adalah untuk mengetahui jawaban dari
pertanyaan yang telah disusun sehingga peneliti dapat menentukan seberapa besar
Pengaruh Bauran Pemasaran Ritel terhadap Loyalitas pada Konsumen Mayang
Collection Kota Malang.

b. Wawancara

Selain kuesioner, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara


secara langsung dengan cara memberikan beberapa pertanyaan yang sesuai dengan
judul penelitian. Teknik wawancara ini digunakan untuk memperoleh data-data yang
tidak disebutkan dalam kuesioner dan juga data yang tidak bisa diperoleh apabila
peneliti menggunakan kuesioner, seperti tentang profil Butik Mayang Collection, latar
belakang serta visi misi dari Butik Mayang Collection.

c. Dokumentasi

Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda


tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, catatan harian, dan sebagainya. Metode
dokumentasi digunakan untuk mendukung landasan teori dan mendukung penelitian
yang diperoleh melalui internet, majalah, dan tabloid.

E. Analisis Data

1. Teknik Statistik Deskriptif


Menurut Asnawi dan Masyhuri (2009:30) “statistik deskriptif adalah
penelitian yang bertujuan untuk membuat ‘penyandaraan’ secara sistematis, faktual,
dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi tertentu”. Teknik ini
digunakan untuk mendeskripsikan persepsi Konsumen pada Mayang Collection.
11
11

Untuk mempermudah penentuan klasifikasi kondisi tiap-tiap variabel maka


ditentukan perhitungan panjang kelas interval. Rumus yang dipakai untuk
menghitung panjang kelas interval adalah sebagai berikut:

SkorTertinggi−SkorTerendah
PanjangKelasInterval=
BanyaknyaKelasInterval

Selanjutnya setelah ditentukan panjang kelas interval, total nilai-nilai setiap


item pertanyaan dimasukkan kedalam kelas interval sehingga diperoleh frekuensi
setiap kategori. Setelah langkah tersebut maka dilanjutkan dengan memprosentasekan
besarnya nilai frekuensi, rumus yang digunakan dalam memprosentasekan adalah
sebagai berikut:

F
P= ×100 %
N

Dimana:
P = Prosentase distribusi frekuensi
F = Frekuensi (jumlah responden yang menjawab)
N = Jumlah total responden

2. Analisis Statistik Inferensial


Mengetahui pengaruh atau hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikat baik secara parsial maupun simultan. Regresi linier berganda digunakan untuk
mencari bentuk pengaruh secara bersama-sama (simultan) maupun sendiri-sendiri
(partial) antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Agar data yang
diperoleh akurat, penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS For Windows
versi 18. Sedangkan rumus regresi berganda yang digunakan adalah (Sugiyono,
2008:277):

Y= a + b1X1 + b2X2 +b3X3 + b4X4 + b5X5


Keterangan :
Y = Variabel terikat loyalitas konsumen
a = Konstanta
X1 = Prediktor Keragaman Produk
12
12

X2 = Prediktor Harga
X3 = Prediktor Promosi
X4 = Prediktor Layanan
X5 = Prediktor Fasilitas Fisik
b1,b2,b3,b4,b5 = Koefisien regresi prediktor 1,2,3,4,5

3. Uji Asumsi Klasik


Santoso (2010:358) menyatakan “sebuah model regresi akan digunakan untuk
melakukan peramalan; model yang baik adalah model dengan kesalahan peramalan
yang seminimal mungkin”. Karena itu, sebuah model sebelum digunakan seharusnya
memenuhi beberapa asumsi, yang biasanya disebut dengan asumsi klasik. Berikut
adalah beberapa model uji asumsi klasik :

a. Uji normalitas
Santoso (2010:358) menyatakan ”penggunaan model regresi untuk prediksi
akan menghasilkan kesalahan (disebut residu), yakni selisih antara data aktual dengan
data hasil peramalan”. Residu yang ada seharusnya berdistribusi normal. Pada SPSS
akan digunakan fasilitas Histogram dan Normal Probability Plot untuk mengetahui
kenormalan dari model regresi.

b. Uji heteroskedastisitas
Santoso (2010:359) menyatakan ”residu yang ada seharusnya mempunyai
varians yang konstan (homoskedastisitas)”. Jika varians dari residu tersebut semakin
meningkat atau menurun dengan pola tertentu, hal ini disebut dengan
heteroskedastisitas. Pada SPSS, adanya heteroskedastisitas dapat diprediksi dengan
plot khusus.
c. Uji multikolinearitas
Santoso (2010:359) menyatakan ”pada model regresi yang bagus, variabel-
variabel independen seharusnya tidak berkorelasi dengan yang lain”. Suliyanto
(2005:63) menyatakan ”untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas
13
13

antarvariabel, salah satu caranya adalah dengan melihat dari nilai VIF (Variance
Inflation Factor)”.
Santoso (2010,361) menyebutkan suatu modek regersi dikatakan bebas dari
multikolinearitas jika :
 Mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1
 Mempunyai angka Tolerance mendekati 1
Dimana : Tolerance = 1/VIF atau bisa juga VIF= 1/Tolerance
Pedoman suatu model yang bebas multikolinearitas yaitu mempunyai nilai
VIF < 4 atau 5. Soekarwati dalam Asnawi & Masyhuri (2009:176) mengatakan
meskipun pada umumnya telah diusahakan agar besaran korelasi antara variabel
independen diusahakan tidak terlalu tinggi (misalnya dengan memperbaiki spesifikasi
dari variabel yang digunakan). Namun dalam praktik, masalah ini sulit dihindarkan.
Multikolinearitas adalah masalah (i) fenomena sampel dan (ii) persoalan korelasi
yang kuat antar variabel bebas.
Gunawan dalam Asnawi & Masyhuri (2009:177), menjelaskan bahwa untuk
mengurangi terjadinya efek multikolinearitas dilakukan dengan jalan; (i)
memperbesar jumlah sampel, karena kovarian antar-antar paramater dapat dikurangi
tetapi kolinearitasnya hanya pada sampel bukan pada populasi; (ii) memasukkan
persamaan tambahan ke dalam model sehingga bukan persamaan tunggal tetapi
persamaan simultan; (iii) penggunaan informasi ekstra yaitu memperoleh sumber lain
di luar sampel.

4. Uji Hipotesis

a. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh dari tiap-tiap variabel bebas
terhadap variabel terikat dengan rumus sebagai berikut (Asnawi &
Masyhuri,2009:183):
14
14

1/2
n−2
t=r
{ }
1−12

Dimana:
r = korelasi produk momen
n = jumlah responden

Kriteria pengujian (Suliyanto,2005:66):


Dengan level significance (α) = 0,05
Degree of freedom = (n-k)
Ho diterima, jika: -t tabel < t hitung < t tabel, atau Sig. > α
Ha diterima, jika: t hitung > t tabel ,atau –t hitung < -t tabel, atau Sig. < α

b. Uji F
Uji pengaruh secara simultan digunakan uji F, untuk mengetahui tingkat
pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel bebas secara
bersama-sama terhadap variabel dependen. Dengan rumus sebagai berikut (Asnawi &
Masyhuri,2009:182) :

2
R /k
F= 2
(1−R (N −k −1)

Dimana:
R2 = Koefisien determinasi
N = banyaknya sampel
k = Jumlah variabel independen

Kriteria pengujian (Suliyanto,2005:65):


Dengan level significance (α) = 0,05
Degree of freedom = (k-1)(n-k)
Ho diterima, jika Fhitung < Ftabel, atau Sig. > α
Ha diterima, jika Fhitung > Ftabel, atau Sig. < α
15
15

Dalam penelitian ini juga dihitung sumbangan efektif yang digunakan untuk
menguji variabel bebas mana yang dominan berpengaruh terhadap variabel terikat
dengan memperhatikan nilai r pada coefficient correlation partial. Selanjutnya, sesuai
dengan pendapat Gujarati (1978:47) nilai r2 juga menyatakan suatu ukuran
keseluruhan mengenai sejauh mana variasi dalam satu variabel menentukan variasi
dalam variabel lainDengan rumus sebagai berikut :
SE=r 2 . 100 %
Besarnya sumbangan efektif juga dapat dilihat melalui nilai koefisien beta.
Koefisien beta dalam regresi linier berganda menyatakan prosentase pengaruh parsial
variabel bebas terhadap variabel terikat. Semakin besar koefisien beta, maka
pengaruh variabel tersebut semakin besar (dominan), dan sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai