Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

penelitian penjelasan (explanatory research) dengan menggunakan pendekatan

kuantitatif. Menurut Sugiyono (2017), metode explanatory research merupakan

metode penelitian yang bermaksud untuk menjelaskan kedudukan variabel yang

akan diteliti serta pengaruh satu variabel dengan variabel lainnya. Pada penelitian

ini, responden merupakan mahasiswa kampus di Kota Malang nantinya,

konsumen para mahasiswa tersebut akan diminta untuk mengisi kuesioner.

B. Sifat Penelitian
Dilihat dari sifatnya penelitian ini bersifat deskriptif analisis, karena dalam

penelitian ini memberikan gambaran tentang sejauh mana para mahasiswa dalam

mengambil keputusan dalam membeli Iphone 13. Deskriptif adalah penelitian

yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-

kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah

tertentu.

C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa kampus yang ada di Kota Malang.

Alasan pemilihan pengambilan lokasi dikarenakan Kota Malang memiliki banyak

kampus yang berdiri, serta sesuai dengan kriteria responden dalam penelitian ini

yaitu mahasiswa .

32
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017). Populasi

dalam penelitian ini adalah mahasiswa kampus yang ada di Kota Malang.

2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana dan waktu,

maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu

(Sugiyono, 2017). Menurut Sugiyono (2017), ukuran sampel yang layak dalam

penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500, dan untuk memperoleh hasil yang

maksimal dalam Analisis Regresi Linear Berganda sebaiknya digunakan sampel

100 atau diatas nya.

3. Teknik Sampling
Untuk menentukan sampling penelitian berikut, peneliti menggunakan

teknik purposive sampling. Purposive sampling yaitu teknik sampling yang

digunakan oleh peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan

tertentu dalam mengambil sampel nya (Sugiyono, 2017). Alasan menggunakan

teknik Purposive Sampling adalah karena peneliti memiliki kriteria tertentu dalam

menentukan responden. Namun, dalam hal ini, jumlah populasi tidak diketahui.

Mengingat jumlah populasi yang tidak diketahui secara pasti, maka

penentuan jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan rumus dari Rao Purba. Maka untuk menentukan besarnya jumlah

33
sampel donatur, digunakan rumus Rao Purba sebagai sebagai berikut (Sugiyono,

2017):

Sumber: Sugiyono, 2017

Keterangan :

n = Jumlah ampel

Z = Tingkat distribusi normal pada taraf sinifikan 5% = 1, 96

Moe = Margin of error atau kesalahan maksimal yang bisa di kolerasi, disini

ditetapkan 10 % atau 0, 1

Dengan tingkat keyakinan sebesar 95% atau Z= 1,96 dan moe 10 % maka

jumlah sampel dapat ditentukan sebagai berikut :

Berdasarkan rumus diatas dapat diperoleh sampel populasi sebanyak 96

orang. Namun, karena ada unsur pembulatan dan untuk mempermudah

perhitungan maka peneliti mengambil sampel sebanyak 100 responden.

E. Sumber Data
Pada penelitian ini menggunakan sumber data primer. Data primer

adalah data yang berasal dari sumber asli ataupun pertama. Data primer

dalam penelitian ini didapatkan melalui kuesioner yang dibagikan kepada

responden, dimana responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa

34
kampus yang ada di Kota Malang. Data yang dikumpulkan berkaitan

dengan variabel penelitian, yaitu meliputi Inovasi fitur (X1), Kualitas

Desain Produk (X2) dan Keputusan Pembelian (Y).

F. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.

Menurut Sugiyono, (2017) kuesioner berarti suatu rangkaian pertanyaan yang

berhubungan dengan topik tertentu yang diberikan kepada sekelompok individu

dengan maksud untuk memperoleh data. Tujuan penyebaran kuesioner adalah

untuk menjaring data dari respon kuesioner tersebut, sehingga data yang diperoleh

akurat (valid dan reliable).

Tahap pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penyusunan kuesioner dilakukan berdasarkan pertanyaan mengenai

karakteristik responden dan pertanyaan yang sesuai dengan item dalam

penelitian.

2. Penyebaran kuesioner dilakukan oleh peneliti dengan cara mengirimkan

kuesioner kepada responden melalui Gloogle Form di media sosial. Dengan

menanyakan nama dan usia terlebih dahulu, serta menanyakan apakah

responden memiliki Iphone 13 dan pernah membeli, maka langkah

selanjutnya peneliti meminta tolong untuk mengisi kuesioner penelitian yang

telah dikirimkan kepada responden.

3. Teknik pengumpulan data dilakukan secara online karena pada situasi

pandemi Covid-19 seperti saat ini, setiap orang diwajibkan untuk menjaga

protokol kesehatan masing-masing, diantaranya dengan cara menjaga jarak,

tidak berkerumun, dan tidak keluar rumah apabila tidak ada sesuatu hal yang

35
dirasa cukup penting. Oleh karena itu, pengumpulan data secara offline

dinilai kurang efektif dalam penelitian ini.

4. Sebelum kuesioner disebarkan secara massal, penulis akan melakukan uji

instrumen penelitian terlebih dahulu, yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.

Apabila hasil uji validitas dan reliabilitas menunjukkan hasil yang valid dan

reliabel, maka akan dilanjutkan penelitian dengan menyebarkan kuesioner

kepada 100 orang responden untuk memperoleh data penelitian. Data yang

telah terkumpul selanjutnya akan dilakukan tabulasi data dan analisis data

untuk ditarik kesimpulan sebagai hasil penelitian

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian


Definisi operasional adalah definisi yang menjadikan variabel-variabel

yang diteliti menjadi bersifat operasional dalam kaitannya dengan proses

pengukuran variabel-variabel tersebut (Sugiyono, 2017). Definisi operasional

harus mencermikan karakteristik yang sesuai dengan kriteria, sehingga dapat diuji

dan diukur. Adapun definisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Table 1
Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Dimensi Indikator


Operasioanl
1 Keputusan Keputusan a. Mantap akan a. Mantap
Pembelian pembelian keputusan yang b. Yakin
adalah tahap diambil c. Tidak ragu
dalam proses b. Yakin keputusan
pengambilan sudah tepat
keputusan c. Cepat dalam
pembeli memutuskan
dimana pembelian
konsumen
benar-benar (M. Ilham
membeli Fachmi 2016)
produk.
2 Inovasi Fitur Inovasi fitur a. Relative a. Fitur yang

36
No Variabel Definisi Dimensi Indikator
Operasioanl
adalah upaya Advantage canggih
pengembangan (keunggulan b. Resolusi
ide untuk relatif) kamera
menciptakan b. Compability c. Tampilan
suatu fitur (kesesuaian) kontras
yang baru pada c. Complexity warna
produk. (kerumitan) d. Kesesuaian
d. Trialability (uji fitur.
coba) e. Kerumitan
e. Observabiliy fitur
(mudah diamati) f. Uji coba fitur
g. Rekomendasi
(Moh.Aziz h. Melihat hasil
2019) fitur
3 Kualitas Kualitas desain a. Gaya a. Desain
Desain produk adalah b. Daya tahan b. Pilihan warna
Produk kemampuan c. Keandalan c. Ketahanan
suatu produk d. Mudah LCD
untuk diperbaiki d. Tidak mudah
melaksanakan panas
fungsinya yang (Galih 2019) e. Kenyamanan
meliputi f. Perbaikan
penampilan produk
dan fungsi g. Sparepart
suatu produk. tersedia
Sumber : Data Sekunder, 2022

H. Metode Analisis Data


1. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya

pertanyaan-pertanyaan dalam suatu kuesioner. Suatu kuesioner

dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut

(Ghozali, 2016). Untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan

37
melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor

konstruk atau variabel yang digunakan.

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan

metode pengujian validitas konstruk, yaitu validitas yang berkaitan

dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur pengertian

suatu konsep yang diukurnya dengan menggunakan analisis item

melalui perhitungan rumus korelasi product moment (Sugiyono,

2017). Hasil r hitung dibandingkan dengan r tabel dimana df=n-2

dengan sig 5%. Jika r tabel < r hitung maka valid. Hasil r hitung

dibandingkan

Rumus yang digunakan untuk uji validitas konstruk dengan

teknik korelasi product moment, yaitu :

Keterangan:
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah sampel
x = Skor variabel X
y = Skor variabel Y
xy = Skor varibel X dikali skor variabel Y

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dapat didefinisikan sebagai sejauh mana hasil

pengukuran dengan menggunakan objek yang sama, akan menghasilkan

data yang sama pula, dengan kata lain reliable artinya dapat dipercaya

atau dapat diandalkan (Sugiyono, 2017). Uji reliabilitas ini merupakan

analisa instrumen secara keseluruhan. Untuk koefisien dari reliabilitas

penelitian ini menggunakan dasar penjelasan yang menyatakan bahwa

38
koefisien reliabilitas yaitu berada pada rentang angka 0 sampai dengan

1,00. Semakin nilai koefisien mendekati angka 1,00 maka instrumen

semakin dapat dipercaya dan dihandalkan. Penelitian ini menggunakan

pendekatan satu kali pengukuran dengan menggunakan metode teknik

koefisien Alpha Cronbach (α) dengan rumus sebagai berikut:

Uji reliabilitas ini dilakukan untuk mengetahui adanya konsistensi

alat ukur dalam penggunaanya, atau dengan kata lain skala yang

digunakan akan memiliki hasil yang konsisten apabila digunakan

kembali pada penelitian selanjutnya. Peneliti menggunakan teknik Alpha

Cronbach dimana suatu instrumen dikatakan handal (reliabel) apabila

memiliki nilai koefisiensi keandalan atau alpha sebesar 0,60 atau lebih.

I. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif melibatkan transformasi data mentah menjadi

bentuk yang akan memberikan informasi untuk menggambarkan

serangkaian faktor dalam suatu situasi. Hal ini dilakukan dengan

memesan dan memanipulasi data mentah yang dikumpulkan (Sekaran,

2016). Dalam penelitian ini statistic deskriptif dilakukan untuk

memberikan gambaran atau deskripsi atas data yang telah dikumpulkan

39
dengan melihat dari nilai rata-rata, nilai tertinggi dan nilai terendah

(Ghozali, 2016). Berikut pembagian analisis deskriptif:

Table 2
Analisis Deskriptif

No Skala Kategori Kategori Skor


Jawaban
1 1,00 – 1,80 Sangat Tidak Baik
2 1,81 – 2,60 Tidak Baik
3 2,61 – 3,40 Netral
4 3,41 – 4,20 Baik
5 4,21 – 5,00 Sangat Baik
Sumber: Ghozali, 2016

J. Uji Asumsi Klasik

Menurut Sugiyono (2017), pada saat melakukan analisa regresi

berganda, terdapat beberapa asumsi klasik yang harus dipenuhi. Hal

tersebut dilakukan agar data yang digunakan dapat terdistribusi secara

normal sehingga regresi yang dihasilkan akan valid. Selain itu, pengujian

asumsi klasik dilakukan untuk memberikan kepastian bahwa persamaan

regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias,

dan tetap konsisten. Adapun beberapa asumsi klasik yang harus terpenuhi

adalah sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya

distribusi penyebaran variabel yang bertujuan untuk mengkaji apakah

dalam model regresi variabel dependen, variabel independen, atau

keduanya mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal.

40
Menurut Sugiyono, (2016), ada beberapa cara mendeteksi uji

normalitas, salah satunya dengan Uji Kolmogorov Smirnov, yaitu uji

normalitas secara non parametrik terhadap masing-masing variabel

dengan dasar pengambilan secara berikut:

1) Nilai signifikansi ≥ 0,05 maka data terdistribusi normal.

2) Nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya

hubungan antar beberapa atau semua variabel independen dalam

model regresi. Multikolinearitas merupakan keadaan dimana satu atau

lebih variabel independen dinyatakan sebagai kondisi linier dengan

variabel lainnya. Artinya bahwa jika di antara pengubah-pengubah

bebas yang digunakan sama sekali tidak berkorelasi satu dengan yang

lain maka bisa dikatakan tidak terjadi multikolinearitas (Creswell,

2015). Untuk menguji asumsi multikolinearitas dapat digunakan VIF

(Variance Inflation Factor). Apabila nilai VIF < 10 dan nilai tolerance

> 0,1 maka tingkat multikoliniearitas dapat ditoleransi (Ghozali, 2016)

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2016), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance

dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila

varian berbeda, disebut heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk

mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model regresi

linier berganda, yaitu dengan melihat grafik scatterplot. Apabila tidak

41
terdapat pola tertentu diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu y,

maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

K. Uji Regresi linier Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan apabila peneliti meramalkan

bagaimana naik turunnya variabel dependen, apabila dua atau lebih

variabel independen sebagai faktor predictor dinaik turunkan nilainya

(Sugiyono, 2017). Persamaan regresi linear berganda dapat dirumuskan

sebagai berikut:
Y= a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan:
Y = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan
= Konstanta
= Koefisien regresi variabel independen
= Subjek dalam variabel independen yang diprediksikan
= Standar error

L. Uji Hipotesis
1. Uji t

Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel

independen secara parsial untuk menerangkan isi dari variabel dependen

(Ghozali, 2016). Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah:

a. Ho: Inovasi fitur dan kualitas desain produk tidak berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian.

b. Ha: Inovasi fitur dan kualitas desain produk berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian.

42
Dasar pengambilan keputusan adalah dengan menggunakan angka

probabilitas signifikan, yaitu:

a. Apabila probabilitas signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha

ditolak.

b. Apabila probabilitas signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha

diterima.

2. Uji f

Uji F adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan.

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh dari

variabel independen secara simultan (keseluruhan) terhadap variabel

dependen (Sugiyono, 2017). Adapun uji F dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Sumber: Sugiyono, 2017


Keterangan:
R2 = Koefisien determinasi
K = Jumlah variabel independen
N = Jumlah anggota data atau kasus

Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan yaitu:

a. Ho: Inovasi fitur dan kualitas desain produk tidak berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian.

b. Ha: Inovasi fitur dan kualitas desain produk berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian.

43
Pengambilan keputusan didasarkan pada nilai probabilitas yang

didapatkan dari hasil pengelohan uji berikut:

a. Apabila probabilitas signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha

ditolak.

b. Apabila probabilitas signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha

diterima.

3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. nilai

koefisien determinasi memiliki nilai antara nol dan satu. Nilai (R2) yang

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel independen.

44

Anda mungkin juga menyukai