Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei.
Metode survei dipilih sebagai sumber data primer menggunakan kuesioner.
Metode survei adalah penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi
yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada
responden. Dalam penelitian survei digunakan untuk meneliti gejala suatu
kelompok atau perilaku individu (Wiranta Surjaweni 2015, h. 47).
Desain dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif,
yang menurut Sugiyono (2011, h. 7), dikatan metode kuantitatif karena data
penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Metode ini
dilakukan dengan waktu yang relatif singkat. Penelitian kuantitatif adalah jenis
penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai
(diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain
dari kuantifikasi atau pengukuran (Sujarweni 2015, h. 39).

3.2 Tahapan Penelitian


Tahapan-tahapan dalam pelaksanaan penelitian ini memberikan gambaran
tentang keseluruhan perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan data, sampai dengan
penyusun pelapor. Adapun tahapan tersebut adalah :
1. Tahapan perencanaan. Pada tahapan perencanaan, penulis melakukan
masalah/mencari permasalahan, merumuskan masalah, mengadakan studi
pendahuluan, merumuskan hipotesis, menentukan sampel penelitian,
menyusun dan rencana penelitian.
2. Tahapan Pelaksanaan. Pada tahap pelaksanaan, penulis melakukan
pengumpulan data dan analisis data. Kegiatan ini harus didasarkan pada
pedoman yang sudah dipersiapkan dalam rancangan penelitian. Data yang
dikumpulkan melalui kegiatan penelitian dijadikan dasar dalam menguji
hipotesis yang diajukan. Selanjutnya, analisis data, atau pengolahan ini
dilakukan setelah data terkumpul semua yang kemudian dianalisis, dan
hipotesis yang diajukan diuji kebenarannya melalui analisis data tersebut.
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan dalah data kuantitatif atau
berbentuk angka-angka dan diolah dengan aplikasi Software SPSS.
3. Laporan penelitian. Pada tahapan terakhir iniyaitu laporan penelitian,
penulis melakukan publikasi.

3.3 Model Konseptual Penelitian


Model konseptual merupakan konsep tentang bagaimana teori
berhubungan
dengan berbagai faktor yang telah didefinisikan. Berdasarkan desain penelitian
yang telah dibuat penilis, maka kualitas produk dan kepuasan konsumen
memberikan pengaruh terhadap loyalitas konsumen. Dimana kualitas produk dan
kepuasan konsumen sebagai variabel bebas dan loyalitas konsumen sebagai
variabel terikat. Oleh karena itu, adapun model konseptual pada penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1 Model Konseptual Penelitian

KUALITAS PRODUK (X1)

Indikator:
1. Hasil Produksi
2. Ciri-ciri atau keistimewaan
tambahan
3. Kehandalah
4. Kesesuaian LOYALITAS KONSUMEN (Y)
spesifikasi
5. Daya tahan Indikator:
6. Kegunaan 1. Melakukan pembelian ulang
7. Estetika 2. Kebiasaan mengkonsumsi merek
8. Kualitas yang dirasakan 3. Rasa suka yang besar pada
merek
KEPUASAN KONSUMEN (X2) 4. Ketatapan pada merek
5. Keyakikan bahwa merek tertentu
Indikator: merek yang terbaik
1. Tetap loyal 6. Merekomendasikan merek
2. Membeli produk baru yang kepada orang lain.
ditawarkan
3. Bersedia membayar lebih
4. Merekomendasikan produk
3.4 Operasionalisasi Variabel
Operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam
definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara nyata dalam
lingkup objek penelitian/objek yang diteliti. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.
a. Variabel bebas (independen variabel)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, yang menyebabkan
timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Variabel bebas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas produk dan kepuasan
konsumen.
b. Variabel Terikat (dependen variabel)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel
bebas. Variabel terikat yang digunakan dalah penelitian ini adalah loyalitas
konsumen.
Definisi operasional variabel penelitian adalah penjelasan dari masing
masing variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator-
indikator yang membentuknya. Definisi operasional penelitian ini dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1 Definisi dan Indikator Operasionalisasi Variabel

Jenis Variabel Definisi Indikator Teori

Kualitas Produk Kualitas produk adalah 1. Kinerja Kotler dan Amstrong


(X1) sekumpulan ciri dan 2. Ciri atau (2004:283)
kharakteristik dari keistimewaan
barang dan jasa yang 3. Keandalan
mempunyai kemampuan 4. Kesesuaian dengan
untuk memenuhi spesifikasi
kebutuhan, yang 5. Daya tahan
merupakan suatu 6. Kemampuan
pengertian gabungan pelayanan
dari keandalah, 7. Estetika
ketepatan, kemudahan, 8. Kualitas yang
pemeliharaan serta dipersepsikan
atribut-atribut lainnya
dari suatu produk.
Kepuasan Kepuasan konsumen 1. Kualitas produk Kotler dan Keller
Konsumen (X2) merupakan suatu 2. Harga (2006)
perasaan atau penilaian 3. Kualitas layanan
emosional dari 4. Emosi
konsumen terhadap 5. Biaya
penggunaan produk
yang layanan dimana
harapan dan kebutuhan
konsumen terpenuhi
Loyalitas Loyalitas dapat diartikan 1. Pembelian ulang Mowen dan Minor
Konsumen (Y) kesetiaan, yaitu 2. Kebiasaan dalam Aditya (2008)
kesetiaan seseorang mengkonsumsi
terhadap suatu objek. merek
Loyalitas sebagai 3. Rasa suka yang
kondisi dimana besar pada merek
pelanggan mempunyai 4. Ketatapan pada
sikap positif terhadap merek
suatu merek, 5. Keyakinan bahwa
mempunyai komitmen merek tertentu
pada merek tersebut dan merek yang terbaik
bermaksud meneruskan 6. Merekomendasikan
pembelian nya dimasa merek kepada
mendatang. orang lain.
3.5 Waktu dan Tempat Penelitian
3.5.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2019 sampai dengan bulan Juni
2019. Adapun yang dibahas terbatas hanya pada seberapa pengaruh Kualitas
Produk dan Kepuasan Konsumen terhadap Loyalitas Konsumen.

3.5.2 Tempat Penelitian


Tempat penelitian penulis adalah Jl.Raya Cikarang km 40 No. 09
Lemahabang Cikarang Barat Kab.Bekasi Jawa Barat 17530.

3.6 Metode Pengambilan Sampel


3.6.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2007) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dari penelitian ini adalah konsumen dari Oultet Holland
Bakery Cikarang Barat yang sebanyak 400 populasi diteliti selama satu bulan.

3.6.2 Sampel
Sampel dapat didefinisikan menurut Cooper et al (2008, p.90) adalah
sebagian dari populasi sasaran, dan bagian itu harus dipilih secara hati-hati untuk
dapat mewakili populasi tersebut. Dalam suatu survey tidak perlu untuk meneliti
semua individu dan populasi karena akan memakan banyak biaya dan waktu.
Dengan melakukan penelitian kepada sebagian dari populasi, diharapkan bahwa
hasil yang didapat mampu menggambarkan populasi yang bersangkutan. Dalam
penelitian ini, sampel yang akan diteliti adalah seluruh konsumen Oultel Holland
Bakery Cikarang Barat baik dari kalangan swasta, wiraswasta, pegawai negri,
perusahaan-perusahaan, bahkan universitas-universitas yang sedang mengadakan
acara acara besar. Sedangkan besaran sampel diperoleh menurut rumus slovin
dengan margin error sebesar 10% yaitu :
n=N
1+Ne2

Diminta :
n : Besaran Sampel
N : Besaan populasi
e : Margin Error
n= 400
1 + 400 (10)2
n= 400
1+ 400 (0,01)
n= 400
5
n= 80

jadi, jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 80
responden.

3.7 Metode Analisis Data


Penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif dengan menggunakan
program SPSS for windows. Setelah data sudah terkumpul maka penulis
melakukan analisis data dengan mengelompokan data berdasarkan variabel yang
diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab semua rumusan masalah dan
melakukan perhitungan uji hipotesis.

3.7.1 Uji Validitas


Menurut Sugiharto dan Sitinjak (2006), validitas berhubungan dengan
suatu perubah mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas dalam penelitian
menyatakan derajat ketepatan alat ukur penelitian terhadap isi sebenarnya yang
diukur. Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukan sejauhmana
alat ukur yang digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur. Ghozali (2009)
menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner
tersebut.

3.7.2 Uji Reliabilitas


Ghozali (2009) mengatakan bahwa reliabilitas adalah alat untuk mengukur
suatu kuisioner yang merupakan indikator dari perubahan atau konstruk. Suatu
kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas suatu test
merujuk pada drajat stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan akurasi. Pengukuran
yang memiliki reliabilitas yang tinggi adalah pengukuran yang dapat
menghasilkan data yang reliabel.
Salah satu metode pengujian reliabilitas adalah dengan menggunakan metode
Alpha Cronbach yang digunakan dalam menentukan reliable. Tingkat reliabilitas
dengan Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala 0 sampai 100, jika nilai Alpha
Crocbach diatas 0,60 maka dikatakan reliabel.
Rumus koefisien Alpha sebagai berikut :

a=

Keterangan :
a= koefisien alpha
n= jumlah item dalam skala
S2= varian total dari skor test

3.7.3 Uji Normalitas


Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebuah model regresi,
variabel independen, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Untuk mengetahuinya digunakan uji Kolmongorov-Smirnov.
Pedoman pengambilan keputusan dalam uji normalitas yaitu, bila nilai Sig atau
signifikan lebih besar dari pada 0,05 maka distribusi adalah normalitas (simetris).

3.7.4 Uji Multikolinieritas


Uji multikolinieritas adalah tidak adanya hubungan yang linier antara
variabel independen. Jika terdapat hubungan linier antara variabel independen
dikatakan model terkena masalah multikolinier. Jika terjadi hubungan antara
sesama variabel maka variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah
variabel independen yang nilai kolerasi antara independen sama dengan nol.

3.7.5 Uji Heterokedastisitas


Uji Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan varian daei residual suatu pengamatan
kepengamatan yang lain. Jika varian dari residual dari suatu pengamatan
kepengamatan yang kian tetap, maka disebut dengan omoskedastisitas. Dan jika
varian berebeda disebut Heterokedastisitas. Untuk mengetahui ada tidak nya
gejala heterokedastisitas dalam penelitian ini menggunakan metode Sperman
Rank Correlation. Apabila hasuil pengujian menunjukan lebih dari 5% maka tidak
ada heterokedastisitas. Jika VIF (Varians Inflation Factor) yang dihasilkan
diantara 1-10 maka tidak terjadi multikolineritas. Rumus VIF (Varians Inflation
Factor) sebagai berikut :

VIF = 1
( 1 – R12)
Keterangan :
VIF : Varians Inflation Faktor
R12 : Regresi Linier Berganda
3.7.6 Regresi Linier Berganda
Regresi artinya peramalan penaksiran atau pendugaan pertamakali
diperkenalkan pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galtoon (1822-1911). Analisis
bebas atau independen variabrl (X) terhadap suatu variabel tidak bebas atau
dependen variabel (Y) secara bersama-sama. Selain itu juga analisis regresi linier
berganda digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang digunakan dalam
penelitian ini, yang model nya sebagai berikut :

Y= a + b1X1+b2X2+e

Dimana :
Y = volume penjualan
A = konstanta
X1 = kualitas produk
X2 = kualitas pelayanan
b1,b2 = koefisien regresi
e = faktor pengganggu atau galat

3.7.7 Uji T (Uji Persial)


Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel
bebasnya secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
terikatnya. Dimana Ttabel > Thitung, H0 diterima. Dan jika Ttabel > Thitung,
maka H1 diterima, begitupun jika Sig > α (0,05), maka H0 diterima H1 ditolak
dan jika Sig < α (0,05), maka H0 ditolak H1 diterima.

3.7.8 Uji F (Uji Simultan)


Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel
bebas terhadap variabel terikat. Dimana Fhitung >Ftabel, maka H1 diterima atau
secara bersama-sama variabel bebas dapat menerangkan variabel terikatnya secara
serentak. Sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima atau secara
bersama sama variabel bebas tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikat.
Untuk mengetahui signifikan atau tidak pengaruh secara bersama-sama variabel
bebas terhadap variabel terikat maka digunakan probability sebesar 5% (α=0,05).

1. Jika sig > α (0,05), maka H0 diterima HI ditolak.


2. Jika sig < α (0,05), maka H0 ditolak HI diterima.

3.7.9 Uji Koefesien Determinasi (R2)


Menurut Imam Ghozali (2009) koefisien determinasi pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan sebuah model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Secara umum koefesien determinasi untuk data silang
(Crossection) relatif rendah karna adanya variasi yang besar antara masing-masing
pengamatan, sedangkan untuk data runtut waktu (Time Series) biasanya
mempunyai data keofisien determinasi yang lebih tinggi. Untuk Interpretasi hasil
uji ialah sebagai berikut : misal nilai Adjusted R Square 0,598 atau ,598. Dengan
variabel independen misalkan X1, X2, X3 dan dependen Y maka dibaca :
kontribusi X1, X2, X3 dalam menjelaskan variabel Y ialah 59,8% dan sisanya
dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang diuji.
Nilai R2 dapat diperoleh dengan rumus :
R2 = (r)2 x 100%
Keterangan :
R2 : Koefisien Determinasi
r : Koefisien Korelasi

Anda mungkin juga menyukai