Jika diamati secara seksama jelas bahwa gerakan sosial akan senantiasa
muncul dalam masyarakat apakah bentuknya kecil atau besar, lama atau
sebentar. Namun yang jelas sebagai sebuah aktivitas kemasyarakatan gerakan
sosial tidak berhenti pada suatu titik, akan selalu datang susul menyusul dari
satu gerakan ke gerakan lain. Semua itu bisa terjadi karena, sifat masyarakat
sendiri yang terus berubah. Perubahan itu terjadi karena arus baru dalam diri
masyarakat itu sendiri yang menginginkan perubahan. Perubahan itu juga terjadi
kalau ada tekanan internasional. Faktor eksternal dari sistem masyarakat itu
sendiri melahirkan masukan yang kemudian mempengaruhi pola pikir dan
budaya masyarakat. Semakin terbuka suatu masyarakat maka semakin besar
peluang tumbuhnya gerakan-gerakan sosial yang memperjuangkan kepentingan
masyarakat.
Gerakan LGBT
Lesbian, gay, biseksual, dan sosial saling berbagi tujuan gerakan terkait
transgender penerimaan sosial seksual dan gender minoritas . LGBT dan
sekutu mereka memiliki sejarah panjang kampanye untuk apa yang
umumnya disebut hak-hak LGBT, juga disebut hak-hak gay dan hak-hak
gay dan lesbian. Berbagai komunitas telah bekerja tidak hanya bersama,
tetapi juga independen satu sama lain dalam berbagai konfigurasi,
termasuk pembebasan gay , feminisme lesbian , aktivisme transgender .
Tidak ada satu organisasi yang mewakili orang LGBT semua dan
kepentingan, meskipun boleh dibilang dua organisasi datang ; InterPride
oleh koordinasi dan jaringan gay pride eksis di seluruh dunia, dan
International Gay dan Lesbian Komisi Hak Asasi Manusia (IGLHRC) yang
membahas hak asasi manusia pelanggaran terhadap kaum LGBT dan HIV -
orang positif dan bekerja dengan PBB dianggap sebagai masyarakat luas
termasuk LGBT semua dan kepentingan.