Anda di halaman 1dari 4

PEMANFAATAN GAME LEMONADE TYCOON SEBAGAI BAHAN

PEMBELAJARAN SISTEM LEAN MANUFACTURING

Oleh Ayu Wulandari,

Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia. (0806458795)

Abstract

Dengan adanya persaingan global, semua organisasi dituntut untuk


dapat melakukan segala sesuatu dengan seefisien mungkin. Lean
Manufacturing adalah satu hal yang sangat identik yang diperlukan
untuk dapat memenangkan persaingan global. Namun, belum
banyak pihak yang mengetahui, bahwa ternyata pembelajaran
system Lean Manufacturing dapat dilakukan dengan cara gaing.
Salah satu game yang dapat mengajarkan tentang system Lean
Manufacturing dengan mudah yaitu Lemonade Tycoon.

Di tahun 2011 ini, kata – kata lean baik yang berhubungan dengan Lean Production, Lean
manufacturing, Lean Thinking, dan yang lainnya menjadi suatu focus pembicaraan manakala segala
sesuatu berubah dengan cepat akibat adanya globalisasi dan semua pihak berkompetisi untuk jadi yang
terbaik bahkan bukan hanya dibidangnya masing – masing saja.

Semenjak adanya suatu system produksi yang dinamakan dengan Toyota Production System
(TPS), banyak diantara kita yang kemudian tertarik dengan konsep Lean. Apa yang dimaksud dengan
Lean itu? Apa yang dimaksud dengan konsep Lean Production dan Lean Manufacturing yang sedang
banyak diperbincangkan dan dipertimbangkan oleh banyak orang untuk diambil dan juga diterapkan
dibidang – bidang usaha yang mereka kelola? Benarkah konsep Lean hanya dapat digunakan di bidang
manufacturing saja?

Inti dari kata Lean adalah memaksimalkan nilai yang dapat diperoleh oleh customer (customer
value) yang menggunakan produk yang kita hasilkan, baik produk tersebut berupa barang ataupun jasa
sembari meminimalisasi hal – hal yang tidak terpakai yang mana hal – hal tersebut pasti menyebabkan
penambahan biaya namun tidak menambahkan customer value pada produk yang kita hasilkan.Dengan
kata lain, dengan menggunakan konsep lean, kita diarahkan untuk memberikan lebih banyak Customer
value dengan penggunaan sumber daya yang lebih sedikit.
Sebuah organisasi yang menerapkan prinsip Lean pada perusahaan yang dikelolanya mengerti
benar tentang apa itu customer Value dan akan sangat berfokus pada proses kunci supaya customer value
tersebut dapat selalu ditingkatkan setiap saatnya. Tujuan utama dari organisasi yang menerapkan prinsip
Lean adalah untuk menyediakan Nilai yang sempurna kepada customer mereka melalui sebuah proses
penciptaan nilai yang juga sempurna yang mana tidak atau sesedikit mungkin menghasilkan kegagalan
(produk ataupun servis).

Dalam hal ini, kita akan coba mengaitkannya dengan Game Lemonade Tycoon yang mengajarkan
prinsip Lean Manufacturing kepada para pemain game tersebut. Game Lemonade Tycoon merupakan
sebuah game yang menantang para pemain mereka untuk mendevelop system penjualan minuman sari
lemon dengan berbagai parameternya.

Pada awal memainkan game Lemonade Tycoon, kita akan diminta untuk memilih tantangan
mana yang akan kita jalankan, apakah tantangan mengenai besarnya keuntungan yang kita peroleh yakni
seberapa jauh kita berhasil mengembangkan usaha penjualan sari lemon dengan kentungan sebagai
jenjang karirnya. Pilihan yang kedua adalah tantangan dengan batasan waktu. Seberapa jauh kita dapat
tumbuh dalam waktu yang telah ditetapkan. Ketika penulis mencoba memainkan game tersebut, penulis
memilih untuk mengambil tantangan yang kedua.

Setelah memutuskan untuk mengambil suatu tantangan tertentu, saatnya bagi para pemain untuk
mendevelop usaha mereka. Pertama, mereka akan diberikan beberapa pilihan tempat untuk menjalankan
bisnis mereka, tempat – tempat itu adalah :

1. Grand Central Station


2. The Bronx
3. Brooklyn
4. Greenwich Village
5. Central Park
6. Time Square dan
7. Statue of Liberty
Perbedaan yang ada pada ketujuh tempat tersebut adalah perbedaan harga sewa yang mana
menjadi penentu dengan harga sewa tersebut, berapa banyak pelanggan potensial yang bisa di dapatkan,
seperti apa situasi yang membedakan, seramai apa pada hari – hari kerja.
Dalam menjalankan game ini, kita benar – benar diminta untuk memikirkan, seperti apa konsep
bisnis kita. Misalnya, walaupun kita hanya menjual sari lemon ini dalah permainan di computer, kita juga
dituntut untuk dapat membuat sari lemon yang bisa terasa enak di lidah para pembelinya. Caranya yaitu
dengan mengaturnya pada Tab ‘Recipe’. Seberapa banyak lemon, gula, dan es yang akan kita tambahkan.
Respon dari para pelanggannya adalah ketika kita sudah melewati periode satu hari berjualan,
yang mana akan diberikan hasil dari berjualan kita selama satu hari tersebut. Berapa pengunjung yang
datang membeli, berapa cangkir yang terjual dengan harga berapa dan respon dari para pembeli, apakah
sari lemon yang kita racik terlalu atau justru kekurangan lemon, terlalu banyak atau justru kekurangan
gula, es, terlalu lama dalam penyajiannya ataukah sari lemon yang kita jual harganya terlalu mahal dan
lain sebagainya.
Untuk itu, setelah mendapatkan respon dari para pembeli, kita bisa men-setting kembali berbagai
parameter yang disebutkan di atas. Uniknya lagi, kita juga diberikan fasilitas untuk memilih tipe alat
bantu pemasaran apa yang akan kita pilih, apakah kita akan menggunakan media cetak (Koran) sebagai
alat bantu kita dalam mempromosikan bisnis kita, iklan di website, sekedar pamflet, iklan di radio, iklan
di televise, atau bahkan kita tidak memilih satu pun alias tidak menggunakan media periklanan sebagai
promosi bisnis kita. Setiap media yang disebutkan sebelumnya, tentu memiliki harga yang berbeda –
beda, yang mana akan berdampak kepada volume penjualan kita dan biaya produksi kita.
Hal unik lain yang ada pada game ini adalah kita juga diminta untuk menset stok dari berbagai
bahan yang kita butuhkan untuk membuat sari lemon ini, bahan – bahan yang dimaksud yaitu lemon, es
batu, gula dan cup yang mana ada lot size pembelian dan kapasitas maksimum dari jumlah bahan yang
dapat kita tampung, dengan biaya tertentu. Menentukan jumlah stok yang tepat juga menjadi bagian dari
tantangan game ini, karena dengan stok yang terlalu banyak, akan menyebabkan biaya berlebih yang
harus kita tanggung. Sedangkan stok yang tidak memadai juga akan menyebabkan kerugian, karena
pembeli yang ingin membeli jadi tidak dapat menikmati sari lemon yang kita jual.
Dalam periode satu hari permainan, kita akan diberikan review mengenai berapa gelas atau
cangkir yang sudah berhasil kita jual, berapa biaya produksi pada hari itu, berapa keuntungan pada hari
itu, dan grafik pendapatan juga balance sheet dari usaha yang kita jalankan.
Dari penjelasan mengenai game Lemonade Tycoon yang sudah dipaparkan di atas, kita dapat
menarik kesimpulan bahwa game Lemonade Tycoon adalah salah satu game yang mengajarkan dan
melatih kita dalam menjalankan Lean Manufacturing.
Ada beberapa kesamaan prinsip yang tidak hanya dianut dalam game Lemonade Tycoon, namun
juga dianut oleh prinsip lean Manufacturing :
1. Memproduksi dalam jumlah yang lebih banyak dari pada yang diperlukan, miasalnya jika
permintaan lemonade berkisar pada 14 cup per hari, tidak pelu membuat lemonade lebih dari
pada itu.
2. Membeli persediaan (inventory) berlebihan dari pada yang dibutuhkan. Terkait dengan
jumlah permintaan lemonade per hari, karena bahkan penyimpanan inventory-pun
memerlukan biaya.
3. Memproduksi defect (baik produk maupun servis), dalam gam Lemonade tycoon misalnya
membuat sari lemon yang kekurangan gula, terlalu banyak es, atau terlalu banyak lemon.
4. Melakukan proses yang tidak diperlukan
5. Pemanfaatan sumberdaya manusia yang tidak tepat.
6. Melakukan kegiatan yang bersifat non added value.
7. System transportasi yang tidak tepat sasaran.

Dengan demikian, jelaslah bahwa game Lemonade tycoon bisa digunakan untuk mempelajari
system lean Manufacturing.

Referensi

Fargher, W, S, Jhon. Lean Manufacturing and Remanufacturing Implementation Tools.


University of Missouri.1997.
Lean Interprise Institute. What is lean.
Lemonade Tycoon game.

Anda mungkin juga menyukai