Lebih Dahsyat
Kabar gembira bagi para penderita kanker. Hasil penelitian yang dilakukan Purdue
University, Indianapolis, Amerika Serikat, belum lama ini membuktikan, buah sirsak mampu
membunuh sel kanker lebih dahsyat dibanding obat kimia. Buah sirsak efektif membunuh
sel kanker terutama pada penderita kanker prostat, pankreas, dan paru-paru.
Namun, sayangnya, hasil penelitian Purdue University tersebut belum bisa dirilis
secara terbuka kepada publik. Perusahaan farmasi di Amerika Serikat (AS)
tampaknya ingin mengambil keuntungan atas hasil penelitian tersebut. Maklum,
dana yang dikeluarkan untuk penelitian itu terbilang cukup besar.
Industri farmasi AS hingga kini terus mencoba mematenkan hasil penelitian itu,
tetapi gagal karena ketentuan undang-undang federal AS menyatakan hasil
penelitian tersebut belum bisa dipatenkan, sebelum ditemukan unsur sintetisnya.
Karena bahan aktif dari daun dan buah sirsak berasal dari tumbuhan, maka hal itu
berarti hasil penelitian berhak diketahui oleh masyarakat umum.
Karena itu, tak mengherankan jika hasil penelitian itu kemudian dikubur oleh industri
farmasi AS karena mereka khawatir hasil penemuan Purdue University itu dapat
merugikan industri obat antikanker dan kemoterapi, yang saat ini merupakan
alternatif terbaik untuk mengatasi penyakit kanker.
Akibatnya, sebuah obat antikanker yang sangat potensial dan murah kini belum bisa
dinikmati masyarakat secara luas. Seandainya hasil penelitian Purdue University itu
disebarluaskan, berapa ribu nyawa yang bisa diselamatkan.
Bicara soal kehebatan buah sirsak atau graviola, sebenarnya telah lama dilansir
lembaga-lembaga penelitian di AS. Seperti pernah dipaparkan Health Sciences
Institute, AS, pada awal tahun 2000 bahwa buah yang di Spanyol disebut graviola
atau soursop dalam bahasa Inggris itu memiliki kemampuan sebagai pembunuh
alami sel kanker 10 ribu kali lebih kuat dari kemoterapi yang menggunakan obat-
obatan kimia. Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai
antibakteri, antijamur (fungi), dan efektif melawan berbagai jenis parasit/cacing,
menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stres, dan menormalkan kembali sistem
saraf yang kurang baik. Penelitian Health Sciences Institute diambil berdasarkan
kebiasaan hidup suku Indian yang hidup di hutan Amazon. Beberapa bagian dari
pohon ini seperti kulit kayu, akar, daun, daging buah, dan bijinya, selama berabad-
abad menjadi obat bagi suku Indian. Graviola atau sirsak diyakini masyarakat
Amazon sebagai obat sakit jantung, asma, gangguan fungsi liver (hati), dan rematik.
Bahkan The National Cancer Institute telah melakukan penelitian terhadap graviola
sejak tahun 1976. Uji coba itu dilakukan 20 laboratorium independen yang berbeda
di bawah pengawasan The National Cancer Institute.
Penelitian serupa juga dilakukan di Korea Selatan. Suatu studi yang dipublikasikan
oleh the Journal of Natural Products menyatakan bahwa studi yang dilakukan
Catholic University di Korea Selatan menyebutkan bahwa salah satu unsur kimia
bernama annonaceous acetogenin yang terkandung di dalam graviola, mampu
memilih, membedakan, dan membunuh sel kanker yang berkembang di usus besar.
Penemuan yang paling mencolok dari studi Catholic University itu adalah zat
antikanker itu juga mampu menyeleksi, memilih, dan membunuh hanya sel jahat
kanker, sedangkan sel yang sehat tidak tersentuh atau terganggu.
Sedangkan kemoterapi yang selama ini dilakukan untuk mengobati pasien penderita
kanker tidak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat. Maka sel-sel reproduksi
(seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh kemoterapi. Dampaknya timbul
efek negatif rasa mual, rambut rontok, dan penurunan berat badan secara drastis.
Selain itu, keampuhan buah sirsak adalah melindungi sistem kekebalan tubuh dan
mencegah infeksi yang mematikan. Dampaknya bagi penderita kanker adalah energi
mereka makin meningkat dan penampilan fisik juga makin membaik.
Penggunaan sirsak sebenarnya tak hanya heboh di masyarakat Barat, tetapi sudah
lama diterapkan masyarakat Indonesia. Dosis yang pernah dicoba para herbal
terapis untuk mengatasi pertumbuhan sel kanker adalah dengan mengambil 10 helai
daun sirsak yang telah hijau tua, direbus dengan 3 gelas air (600 cc), dan dibiarkan
hingga tersisa satu gelas air (200 cc). Setelah adem, lalu disaring dan diminum
setiap pagi (ada beberapa pasien yang minum pagi-sore).
Efek dari konsumsi rebusan daun sirsak adalah perut akan terasa hangat atau panas,
lalu badan akan berkeringat deras. Perlu diingat bahwa obat herbal itu tidak
berkhasiat ces-pleng atau sembuh seketika seperti efek yang ditawarkan obat kimia.
Artinya, butuh kedisiplinan untuk minum ramuan selama 3-4 minggu.
Setelah itu, efeknya baru kelihatan. Kondisi pasien membaik, bisa beraktivitas
kembali. Setelah diperiksa di laboratorium, ternyata sel-sel kankernya mengering,
sementara sel-sel lain yang tumbuh (rambut, kuku, dan lain-lain) sama sekali tidak
terganggu.
Selain itu, penting dilakukan deteksi dini penyakit kanker. Makin rendah stadium
kanker yang ditemukan, maka makin mudah disembuhkan. Namun, seperti
kebiasaan masyarakat Indonesia yang baru akan berobat jika telah jatuh sakit, maka
penderita kanker baru diketahui sakit setelah kondisinya cukup parah.
Rumah Sakit Kanker Dharmais sejak berapa tahun terakhir ini telah membuka
layanan deteksi awal kanker. Deteksi kanker yang cukup mudah adalah kanker
mulut rahim, leher rahim, dan payudara.
Untuk kanker rahim, bisa dilakukan tes papsmear dan kanker payudara lewat
pemeriksaan sendiri benjol yang ada di seputar payudara. (Tri Wahyuni/dari
berbagai sumber)
Sirsak buah yang bernama latin Annona Muricata, di kenal juga dengan nama
nangka sabrang, nangka londo, nangka buris, dan di Bali lebih dikenali
sebagai srikaya Jawa. Di LN dikenal juga dengan nama Soursop. Selain lezat,
buah ini juga kaya kandungan obat.
Khasiat dari buah sirsak ini memberikan effek anti tumor/kanker yang sangat
kuat,dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker.Selain
menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri,anti
jamur(fungi),effektive melawan berbagai jenis parasit/cacing, menurunkan
tekanan darah tinggi, depresi, stress, dan menormalkan kembali sistim syaraf
yang kurang baik.
Rasanya yang manis keasaman itu memberikan sensasi tersendiri bagi para
penggemarnya. Bagi yang senang sarapan dengan roti, buah sirsak juga
sering ditambahkan dalam bentuk selai. Apapun bentuk olahannya, cita rasa
sirsak tetap melekat kuat pada produk, sehingga sangat mudah dikenali.
Keunggulan sirsak terletak pada kadar sodium (natrium) yang rendah (14
mg/100 g) tetapi tinggi potasium (kalium), yaitu 278 mg/l00 g. Perbandingan
kalium dan natrium yang tinggi sangat menguntungkan dalam rangka
pencegahan penyakit hipertensi.
Kaya Serat
Selain komponen gizi, buah sirsak juga sangat kaya akan komponen non gizi.
Salah satu diantaranya adalah mengandung banyak serat pangan (dietary
fiber), yaitu mencapai 3,3 g/ 100 g daging buah.
Konsumsi 100 g daging buah dapat memenuhi 13 persen kebutuhan serat
pangan sehari. Buah sirsak merupakan buah yang kaya akan senyawa
fitokimia, sehingga dapat dipastikan bahwa buah tersebut sangat banyak
manfaatnya bagi kesehatan.
Senyawa fitokimia tersebut dipastikan memiliki khasiat bagi kesehatan,
walaupun belum semuanya terbukti secara ilmiah. Berbagai manfaat sirsak
untuk terapi antara lain pengobatan batu empedu, antisembelit, asam urat,
dan meningkatkan selera makan. Selain itu, kandungan seratnya juga
berfungsi untuk memperlancar pencernaan, terutama untuk pengobatan
sembelit (susah buang air besar).
Sari buah (jus) sirsak di dalam sistem pencernaan akan meningkatkan selera
makan. Kegunaan lain dari sari buah ini adalah untuk pengobatan pinggang
pegal dan nyeri, penyakit wasir (ambeien), batu empedu, dan lain-lain. (Oleh:
Prof. DR. Made Astawan, Ahli Teknologi Pangan dan Gizi/
http://kompas.com/ver1/Kesehatan/0608/15/161830.htm)
* Ambeien.
Buah sirsak yang sudah masak. Peras untuk diambil airnya sebanyak 1 gelas,
diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
* Sakit Kandung Air Seni.
Buah sirsak setengah masak, gula dan garam secukupnya. Semua bahan
tersebut dimasak dibuat kolak. Dimakan biasa, dan dilakukan secara rutin
setiap hari selama 1 minggu berturut-turut.
* Bayi Mencret.
Buah-sirsak yang sudah masak. Buah sirsak diperas dan disaring untuk
diambil airnya, diminumkan pada bayi yang mencret sebanyak 2-3 sendok
makan.
* Anyang-anyangen.
Sirsak setengah masak dan gula pasir secukupnya. Sirsak dikupas dan
direbus dengan gula bersama-sama dengan air sebanyak 2 gelas, disaring
dan diminum.
* Sakit Pinggang.
20 lembar daun sirsak, direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal3 gelas, diminum 1 kali sehari 3/4 gelas.
*Bisul.
Daun sirsak yang masih muda secukupnya, tempelkan di tempat yang
terkena bisul.
Kumis kucing (Orthosiphon Spicatus BBS) berbentuk semak, batangnya basah, tingginya bisa
mencapai 1,5 meter itu. Bisa tumbuh di tempat yang kering maupun basah pada ketinggian 700
meter di atas permukaan laut, tanaman ini memiliki daun berbentuk telur taji, tepi daunnya
bergerigi kasar. Bunganya mengeluarkan benang sari dan putik berwarna putih atau ungu.
Tanaman ini memiliki sejumlah khasiat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Daunnya
mengandung kadar kalium (boorsma) yang cukup tinggi. Ia juga mengandung glikosida
orthosiphonin yang berkhasiat untuk melarutkan asam urat, fosfat dan oksalat dari tubuh.
Terutama dari kandung kemih, empedu dan ginjal.
Menurut buku Atlas Tumbuhan Obat Indonesia karya Dr Setiawan Dalimartha, seperti dikutip
situs pusat data perhimpunan rumah sakit seluruh Indonesia (Persi), bunga tanaman kumis
kucing merupakan bunga majemuk dalam tandan yang keluar di ujung percabangan. Warnanya
ungu pucat atau putih sedangkan benang sarinya lebih panjang dari tabung bunga. Buah kumis
kucing berupa buah kotak dan berbentuk bulat telur. Tanaman ini bisa diperbanyak dengan biji
maupun setek batang.
Herba tanaman ini rasanya manis namun sedikit pahit. Herba kumis kucing ini bisa digunakan
untuk mengobati sejumlah penyakit yaitu infeksi ginjal akut dan kronis, rematik, tekanan darah
tinggi, kencing manis, kencing batu serta infeksi kandung kencing. Untuk mengobati penyakit
infeksi ginjal dan hipertensi, cuci 30 gram herba segar kumis kucing, herba daun sendok dan
rumput lidah ular. Rebus itu semua dalam tigha gelas air sampai hanya tersisa satu gelas. Setelah
dingin, saring airnya lalu diminum setengah gelas sebanyak dua kali sehari.
Bagi yang menderita infeksi saluran kencing, sering buang air kecil (volume sedikit dan anyang-
anyangan), bisa dicoba penyembuhannya dengan ramuan herba segar daun kumis kucing,
meniran, dan akar alang-alang masing-masing 30 gram lalu dicuci sampai bersih. Bahan-bahan
tersebut selanjutnya dipotong-potong seperlunya lalu direbus dalam tiga gelas air hingga hanya
tersisa setengahnya. Setelah dingin, air tersebut kemudian diminum masing-masing setengah
gelas sebanyak tiga kali sehari.
Untuk mengobati kencing batu, 90 gram herba kumis kucing dicuci bersih lalu direbus dalam
satu liter air hingga mendidih dan tersisa 750 cc. Setelah dingin, minumlah sebanyak tiga kali
sehari masing-masing sepertiga bagian. Minumlah ramuan ini hingga penyakitnya sembuh.
Sumber : http://www.pandaisikek.net/index.php?
option=com_content&task=view&id=118&Itemid=44
1
web Design, Graphics, Web Resources, free wordpress themes, blogger templates,
download wallpaper, iphone wallpaper, twitter background, web mobile design, themes
blackberry, tutorial jailbreak, tutorial blogspot, tutorial wordpress, review software, review
laptop and phones, healthy articles, techno and sains articles, uniq articles, monetize articles, tips
trik review
Anti virus gratis dari microsoft. :: Di taon 2009 ini bagi elo gretong insanity alias yang suka
gratisan, bakalan bisa mencicipi antivirus terbaru keluaran microsoft, pihak microsoft mengklaim
kalo antivirus Morro ini fiturnya komprehensif buat ngelindungi... Read some-more »
Penghapus sidik jari. :: Efek pemakaian obat kanker ternyata tidak hanya bisa menimbulkan
rasa mual atau pelubangan lambung. Tapi, menurut pernyataan yang dipublikasikan di Annals of
Oncology seperti yang dikutip dari webMD, obat kanker..
Kumis Kucing dan Khasiatnya
By ceploq
Kumis Kucing (Orthosipon Spp) merupakan tanaman obat yang masuk kelompok tanaman
perdu dengan ciri tinggi tanaman ini bisa mencapai 2 meter bahkan lebih, dengan batang
tanaman Kumis Kucing bersegi empat, terdapat alur, namun tidak nampak nyata. Anda bisa
mengenali tanaman Kumis Kucing lebih mudah dengan melihat daun dan bunganya. Daun
Kumis Kucing berbentuk khas, bulat lonjong, lanset, lancip pada bagian ujungnya, walaupun
ada juga yang tumpul. Apalagi jika melihat bunga Kumis Kucing, yang sangat mencolok adalah
adanya rambut-rambut putih memanjang, yang secara umum lurus mendatar, walaupun ada yang
tegak mengarah ke atas dan agak ke bawah.
Kumis kucing sendiri biasa juga ditanam sebagai tanaman hias oleh beberapa pecinta tanaman
hias, selain dikenal dengan nama Kumis Kucing, di beberapa daerah tanaman ini juga ada yang
menyebutnya dengan nama remujung, songot koneng, sesalaseyan, giri-giri marah, kidney tea
plants, java tea, dan lain sebagainya. Menariknya, tahukah Anda bahwa tanaman Kumis Kucing
ini memiliki banyak sekali manfaat sebagai obat. Beberapa khasiat kumis kucing yang saya
dapat dari beberapa sumber ialah:
1. Memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik)
2. Rematik
3. Batuk
4. Encok
5. Masuk Angin
6. Sembelit
7. Sakit Pinggang
8. Radang ginjal
9. Batu ginjal
10. Kencing manis
11. Albuminuria
12. Syphilis
13. Hipertensi
Lantas bagaimana cara pengolahannya? ini beberapa diantaranya.
1) Infeksi saluran kencing atau sering kencing (anyang-anyangan)
Petiklah tangkai dan daun kumis kucing sebanyak 30 g. Tambahkan daun meniran dan
Commelia communis masing-masing 30 g. Rebus dan minumlah.
2) Kencing yang tersendat dan disertai rasa sakit
Daun kumis kucing yang dikeringkan dapat diseduh, seperti teh, lalu diminum dengan gula aren
juga berkhasiat.
3) Darah tinggi
Siapkan daun kumis kucing yang basah dan kering sebanyak 50 g. Daun kumis kucing yang
kering dibersihkan lalu direbus dengan air secukupnya. Daun yang segar langusng diseduh
dengan air panas. Hasil ramuan keduanya diambil lalu disaring. Ramuan ini sebaiknya diminum
segelas sehari.
4) Demam
Siapkan 100 g akar kumis kucing. Cuci hingga bersih. Selanjutnya rebus dengan air sebanyak
2000 cc. Setelah mendidih diamkan air sampai tidak terlalu panas, kemudian disaring dan
diambil airnya. Air rebusan ini cukup diminum segelas sehari.
5) Khasiat lain (menyembuhkan infeksi ginjal dan kencing batu,menambah nafsu makan,
menghilangkan panas, dan mengobati encok).
Semua bagian tanaman kumis kucing dapat pula direbus atau dikeringkan, lantas diseduh seperti
minum teh.
Sebenarnya masih banyak lagi cara memanfaatkan kumis kucing sebagai obat, nanti saya coba
cari lagi cara-caranya, atau kalau anda tidak ingin repot sebenarnya ekstrak tanaman kumis
kucing ini kedalam bentuk kapsul sudah banyak dijual, dan anda bisa mendapatkan dengan
mudah di toko-toko obat.
Manfaat Daun Beluntas
Daun beluntas menurut hasil penelitian mempunyai fungsi antibakteri dan antioksidan serta
berpotensi untuk dikembangkan sebagai pengawet makanan dan obat.
Beluntas (Pluchea indica L.), nama tumbuhan ini mungkin jarang kita dengar. Tapi, sebetulnya
bentuk tanaman ini tidak seasing namanya. Jika kita perhatikan dengan seksama, hampir dapat
dipastikan orang akan langsung mengenalnya sebagai tanaman yang sering terdapat di halaman
rumah, karena sering digunakan sebagai tanaman pagar.
Beluntas merupakan tanaman perdu tegak, berkayu, bercabang banyak, dengan tinggi bisa
mencapai dua meter. Daun tunggal, bulat bentuk telur, ujung runcing, berbulu halus, daun muda
berwarna hijau kekuningan dan setelah tua berwarna hijau pucat serta panjang daun 3,8-6,4 cm.
Tumbuh liar di tanah dengan kelembaban tinggi; di beberapa tempat di wilayah Jawa Barat
tanaman ini digunakan sebagai tanaman pagar dan pembatas antar guludan di perkebunan.
Beberapa daerah di Indonesia menyebut nama beluntas dengan nama yang berbeda seperti
baluntas (Madura), Luntas (Jawa Tengah), dan Lamutasa (Makasar).
Secara tradisional daun beluntas digunakan sebagai obat untuk menghilangkan bau badan, obat
turun panas, obat batuk, dan obat diare. Daun beluntas yang telah direbus sangat baik untuk
mengobati sakit kulit. Disamping itu daun beluntas juga sering dikonsumsi oleh masyarakat
sebagai lalapan.
Adanya informasi secara tradisional dari masyarakat yang telah lama memanfaatkan daun
beluntas sebagai salah satu tanaman obat mendorong para peneliti untuk mengadakan berbagai
penelitian guna membuktikan khasiatnya secara ilmiah. Pada tulisan ini akan dicoba pemaparan
dua penelitian pemanfatan daun beluntas dalam bentuk ekstrak sebagai komponen antibakteri
(Ardiansyah, 2002) dan minyak atsiri sebagai zat antioksidan (Paini Sri Widyawati 2005).
Daun beluntas sebagai ekstrak antibakteri
Untuk mendapatkan ekstrak daun beluntas harus dikeringkan, selanjutnya dilakukan ekstraksi.
Ekstraksi dilakukan menggunakan pelarut heksan, residu yang dihasilkan diekstrak kembali
dengan pelarut etanol untuk mendapatkan ekstrak polar defatted dengan metode refluk. Selain itu
dilakukan ekstraksi langsung menggunakan pelarut etanol untuk mendapatkan ekstrak polar non
defatted menggunakan metode yang sama Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak dilakukan
terhadap bakteri-bakteri dari kelompok patogen penyebab keracunan makanan
sepertiEscherichia coli, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus, dan Bacillus cereus. Selain
itu E. coli merupakan bakteri penyebab infeksi saluran pencernaan, sedangkan S. aureus
merupakan bakteri penyebab impetigo (pembengkakan pada lapisan epidermis kulit), furuncle
(radang di jaringan sub kutan), dan carbuncle (peradangan yang meluas dan mengenai folikel
rambut). Dari kelompok bakteri penyebab kebusukan makanan adalahPseudomonas fluorescens.
Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi sumur; adanya zona bening disekitar
sumur menunjukkan aktivitas antibakteri. Davis Stout mengemukakan bahwa ketentuan kekuatan
antibakteri adalah sebagai berikut: daerah hambatan 20 mm atau lebih berarti sangat kuat, daerah
hambatan 10 – 20 mm (kuat), 5 -10 mm (sedang), dan daerah hambatan 5 mm atau kurang
(lemah).
Tabel 1. Aktivitas antimikroba ekstrak daun beluntas*
Bakteri ( Ekstrak Nondefatted ) ( Ekstrak Defatted )
Escherichia coli ( 8,5 +/- 0.5 ) ( 7,0 +/- 0.4 )
Salmonella typhi ( 10,2 +/- 0.4 ) ( 8,2 +/- 0.5 )
Staphylococcus aureus ( 9,1 +/- 1.0 ) ( 7,1 +/- 0.6 )
Bacillus cereus ( 8,4 +/- 0.7 ) ( 6,5 +/- 0.3 )
Pseudomonas fluorescen ( 6,3 +/- 0.3 ) ( 5.5+/- 0.3 )
* mean +/- SE
Pada Tabel di atas terlihat bahwa ekstrak nondefatted menunjukkan aktivitas penghambatan
lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak defatted. Jika data pada tabel dikaitkan dengan
ketentuan kekuatan antibakteri yang dikemukakan oleh Stout, maka kekuatan antibakteri yang
terkandung dalam ekstrak daun beluntas masuk dalam kategori “sedang” (masuk dalam kisaran
5-10 mm). Meskipun kekuatan antibakteri dalam kategori sedang, dapat dipahami bila daun
beluntas berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit yang diakibatkan infeksi bakteri.
Daun beluntas sebagai zat antioksidan
Penelitian yang dilakukan oleh Paini Sri Widyawati (2005) mencoba meneliti aktivitas
antioksidan dari daun beluntas. Daun beluntas diekstrak menggunakan etanol dengan metode
soxhlet dan air pada metode hidrodistilasi. Selanjutnya masing-masing ekstrak, baik dari metode
soxhlet maupun hidrodistilasi diuji kemampuan radical scavenging activityDPPH (2,2-diphenil-
1- picrylhydrazil radical), yaitu antioksidan dalam ekstrak dan minyak atsiri daun beluntas akan
bereaksi DPPH dan mengubahnya menjadi alfa,alfa-diphenyl-beta-picrylhydrazine. Perubahan
serapan yang dihasilkan oleh reaksi ini menjadi ukuran kemampuan antioksidan dari daun
beluntas. Sebagai pembanding digunakan TBHQ (tertier butil hidroquinon) dan υ-karoten yang
secara umum telah digunakan sebagai aktioksidan komersial.
Hasil yang diperoleh menunjukkan kemampuannya secara berturutan sebagai berikut beta-
karoten > minyak atsiri beluntas > ekstrak beluntas > TBHQ. Dari data ini dapat dikatakan
bahwa daun beluntas memiliki potensi sebagai antioksidan alami dan dapat menggantikan
kedudukan TBHQ dan beta-karoten sebagai antioksidan.
Potensi aplikasi daun beluntas sebagai pengawet makanan dan obat
Penggunanan senyawa antimikroba/antibakteri yang berfungsi sebagai bahan pengawet, juga
antioksidan yang berfungsi untuk mencegah terjadinya reaksi oksidasi sehingga mencegah
produk makanan dari kerusakan karena terpapar oleh udara dan cahaya, selama ini sebagian
besar berasal dari bahan-bahan kimia sintetik. Berdasarkan penelitian bahan-bahan tersebut dapat
menyebabkan dampak negatif terhadap kesehatan. Sebagai alternatif pemecahannya dapat
digunakan bahan-bahan alami yang mempunyai kelebihan karena lebih aman untuk dikonsumsi.
Dari data-data seperti disebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa daun beluntas mempunyai
potensi unutk dikembangkan sebagai ekstrak yang berfungsi sebagai pengawet makanan, karena
kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri-bakteri penyebab keracunan makanan dan
bakteri penyebab kerusakan makanan. Disamping itu juga kemampuannya sebagai radical
scavenging activity dapat digunakan sebagai senyawa antioksidan.
Selain itu juga potensi daun beluntas dapat digunakan juga sebagai obat radang (inflamasi) dan
obat diare karena kemampuannya untuk menghambat pertumbuhan bakteri S.
Manfaat Rosella Merah
Bunga Rosela untuk Mencegah Penyakit Kanker dan Radang
Umumnya masyarakat mengenal dengan nama Rosela, Rosella atau Roselle (Hibiscus sabdariffa
L.). Dari segi kesehatan, ternyata Rosela mempunyai manfaat untuk pencegahan penyakit.
Menurut penelitian Ballitas Malang, bunga rosella, terutama dari tanaman yang berkelopak
bunga tebal (juicy), misalnya Rosela Merah berguna untuk mencegah penyakit Kanker dan
Radang, mengendalikan tekanan darah, melancarkan peredaran darah dan melancarkan buang air
besar.
Kelopak bunga Rosela dapat diambil sebagai bahan minuman segar berupa irup dan teh, selai
dan minuman, terutama dari tanaman yang berkelopak bunga tebal, yaitu Rosela Merah. Kelopak
bunga tersebut mengandung vitamin C, vitamin A, dan asam amino. Asam amino yang
diperlukan tubuh, 18 diantaranya terdapat dalam kelopak bunga Rosela, termasuk arginin dan
legnin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Selain itu, Rosela juga mengandung
protein dan kalsium.
Di Malaysia, Roselle juga disebut Asam paya, Asam kumbang atau Asam susur, merupakan
tumbuhan yang mempunyai keluarga yang sama dengan bunga raya/sepatu (Hibiscus
rosasinensis). Tumbuhan Roselle ada yang mengatakan berasal dari India tetapi ada juga
pendapat yang mengatakan Roselle berasal dari Afrika Barat. Tumbuhan Roselle ini semula
diperkenalkan di Malaysia sejak lebih dari tiga abat yang lampau. Di India Barat disebut dengan
Jamaican Sorrel.
Pohon Roselle tumbuh dari biji/benih dengan ketinggian yang bisa mencapai 3 - 5 meter serta
mengeluarkan bunga hampir sepanjang tahun. Bunga Roselle berwarna cerah, Kelopak bunga
atau kaliksnya berwarna merah gelap dan lebih tebal jika dibandingkan dengan bunga
raya/sepatu. Bagian bunga Roselle yang bisa diproses menjadi makanan ialah kelopak bunganya
(kaliks) yang mempunyai rasa yang amat masam. Kelopak bunga ini bisa diproses menjadi
pelbagai jenis makanan seperti minuman, jelly, saos, serbuk (teh ) atau manisan Roselle. Daun
muda Roselle bisa juga dimakan sebagai ulam atau salad. Sementara itu di Afrika, biji Roselle
dimakan karena dipercaya mengandung minyak tertentu. Di Sudan, Roselle diproses menjadi
minuman tradisional yang dinamakan Karkadeh dan merupakan minuman kebangsaan orang
Sudan.
Pohon Roselle adalah sejenis perdu yang mudah ditaman. Cara penanamannya dengan
menggunakan biji yang kering kemudian disemai.
Nama Lain: Hibiscus Sabdariffa L., H. Sabdariffa varaltissima, Rozelle, Red Sorrel, Sour-sour,
Lemon bush, Florida cranberry, Oseille rouge (Perancis), Quimbombo Chino (Sepanyol),
Karkad� (Afrika Utara), Bisap (Senegal).
Tumbuhan herba ini ternyata mampu berfungsi sebagai bahan antiseptik, penambah syahwat,
agen astringen. Tanaman ini juga banyak digunakan dalam pengobatan tradisional seperti batuk,
ketidakhadaman, lesu, demam, tekanan perasaan, gusi berdarah (skurvi) dan mencegah penyakit
hati. Bunga Roselle banyak digunakan untuk pembuatan jus, saos, sirup dan juga sebagai bahan
pewarna pada makanan.
Ekstrak daripada kuncup bunganya ternyata mampu berfungsi sebagai antispasmodik (penahan
kekejangan), antihelmintik (anti cacing) dan antibakteria. Selain itu rosella ternyata mampu
menurunkan kadar penyerapan alkohol. Daun tumbuhan herba ini juga bisa digunakan untuk
merawat luka, penyakit kulit dan gigitan serangga.
Di India, biji Roselle digunakan untuk mengobati penyakit kulit, kekurangan darah dan kelesuan.
Bahan penting yang terkandung dalam kelompak bunga Roselle : Gossy peptin anthocyanin dan
glucoside hibiscin yang mempunyai efek diuretic dan choleretic, memperlancar peredaran darah,
mencegah tekanan darah tinggi, meningkatkan kinerja usus serta berfungsi sebagai tonik (obat
kuat).
Dari penelitian terbukti bahwa kelopak bunga Roselle mempunyai efek anti-hipertensi, kram otot
dan anti infeksi-bakteri. Dalam eksperimen ditemukan juga bahwa ekstrak kelopak bunga
Roselle mengurangi efek alcohol pada tubuh kita, mencegah pembentukan batu ginjal, dan
memperlambat pertumbuhan jamur/bakteri/parasit penyebab demam tinggi. Kelopak bunga
Roselle juga diketahui membantu melancarkan peredaran darah dengan mengurangi derajat
kekentalan darah. Ini terjadi karena asam organic, poly-sakarida dan flavonoid yang terkandung
dalam ekstrak kelopak bunga Roselle sebagai Farmakologi. Selain itu yang tidak kalah
pentingnya adalah kelopak bunga Roselle mengandung vitamin C dalam kadar tinggi yang
berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh manusia terhadap serangan penyakit.
Manfaat Cincau
Anda senang pasti dengan cincau hitam, kalu aku paling doyan itu dia cin cau,
Apakah cincau berasal dari tanah china karena namanya cin cau. Tahukah anda
banwa cincau ada manfaatnya. Simak postingan dibawah ini tentang manfaat
cincau
Di balik warnanya yang hitam pekat, cincau menyimpan banyak khasiat, termasuk
meredakan panas dalam. Kandungan karbohidrat, kalsium, fosfor, vitamin (A, B1,
C), air, yang cukup banyak membuat cincau dipercaya sebagai alternatif untuk
menghilangkan panas dalam.
Keluhan sakit perut, mual, dan gangguan pencernaan juga bisa reda berkat cincau.
Makanan penghilang dahaga nan menyegarkan ini juga bermanfaat untuk
kesehatan karena ada kandungan serat larut air (soluble dietary fiber).
Di dalam tubuh, serat larut air dapat mengikat kadar gula dan lemak, sehingga
bermanfaat untuk mencegah penyakit seperti diabetes melitus, jantung, dan stroke.
Masyarakat Indonesia sudah lama mempercayai manfaat cincau untuk mengatasi
berbagai penyakit. Cincau ini dapat dikonsumsi dalam bentuk agar-agar.
Cincau Hitam agar-agar berasal dari daun cincau yang diremas-remas dan
dicampur air matang. Air campuran itu akan berwarna hijau. Setelah disaring dan
dibiarkan mengendap, akan terdapat lapisan seperti agar-agar yang berwarna hijau.
Selain daun, akar pohon cincau juga bisa dimanfaatkan. Daun segarnya dapat
digunakan untuk mengobati radang lambung, tifus, dan penyakit usus.
Daunnya dicuci dan ditumbuk hingga lumat, lalu dicampur air matang. Campuran
itu disaring dan didiamkan sampai mengental. Tambahkan gula dan diminum sehari
tiga kali.
Sementara itu, rimpang dari tanaman cincau ini dapat mengatasi demam. Irisan
rimpangnya direbus dengan air, lalu diperas. Selain direbus, rimpangnya bisa
diseduh dengan air panas lalu disaring dan diminum
Selain berperan sebagai dessert, cincau hitam juga bermanfaat untuk kesehatan. Khasiat
tersebut terkait erat dengan kandungan serat larut air (soluble dietary fiber) yang terdapat di
dalamnya. Di dalam tubuh, serat larut air dapat mengikat kadar gula dan lemak/kolesterol,
sehingga bermanfaat untuk mencegah penyakit diabetes melitus, jantung, stroke, dan penyakit
kardiovaskular lainnya.
Di Cina dan Taiwan, cincau hitam sangat populer untuk digunakan sebagai obat penurun tekanan
darah dan obat diuretik. Di Korea Selatan, cincau hitam yang dicampur dengan rempah-rempah
telah dipasarkan sebagai makanan kesehatan.
Penelitian Yen dkk. (2000) menunjukkan bahwa komponen aktif polifenol yang terdapat pada
cincau hitam mampu mencegah kerusakan DNA pada limfosit manusia yang terpapar radikal
bebas berupa hidrogen peroksida dan iradiasi sinar UV. Keyakinan tersebut diperkuat kembali
oleh hasil penelitan Lai dkk (2001) serta Huang dan Yen (2002) yang menunjukkan bahwa
ekstrak cincau hitam memiliki aktivitas antioksidan yang kuat akibat adanya senyawa-senyawa
fenol.
Pada konsentrasi yang sama, yaitu 50 mg/ml, diketahui bahwa ekstrak cincau hitam memiliki
aktivitas antioksidan yang lebih kuat dibandingkan alfatokoferol (vitamin E), yaitu masing-
masing sebesar 98,9 persen dan 78 persen. Selama ini kita telah mengenal vitamin E sebagai
antioksidan yang cukup ampuh. Tanpa disangka, ternyata ekstrak cincau hitam memiliki
aktivitas antioksidan yang jauh lebih kuat dari vitamin E. Data tersebut tentu saja sangat
menggembirakan bagi penggemar cincau hitam.
Gizi Rendah
Daun janggelan (bahan utama cincau hitam) mengandung nilai gizi yang cukup baik per 100
gramnya, terutama jika ditinjau dari kandungan mineral dan vitaminnya. Namun, cincau hitam
(produk jadi) merupakan bahan makanan yang sangat minim kandungan gizinya. Kandungan
terbesar adalah air, hampir mencapai 98 persen. Mengingat dalam proses pembuatannya
ditambahkan mineral dan pati, cincau hitam mengandung sejumlah mineral dan karbohidrat
dalam jumlah lumayan.
Dengan alasan tersebut, banyak orang yang menggunakan cincau hitam sebagai makanan rendah
energi untuk tujuan diet, baik karena alasan kesehatan maupun untuk keperluan melangsingkan
tubuh. Cincau dapat dimakan dalam jumlah banyak tanpa perlu khawatir menjadi gemuk.
Hal ini dibenarkan juga oleh Budi Sugiarto Widjaja, MD, pakar herbal di Jakarta. Menurutnya,
sumbangan gizi cincau ini sangat kecil, namun sumbangan gizinya akan semakin berarti jika
cincau hitam tersebut disajikan bersama-sama dengan sirop, irisan kelapa muda, potongan aneka
buah, tape singkong, dan lain-lain. Tapi untuk orang diet agar langsing, tentu saja tak perlu
tambahan-tambahan itu.
“Meski terlihat sepele, namun jika orang itu sadar akan manfaatnya, maka cincau itu sangat baik
untuk proses diet. Biasanya wanita itu sangat repot bila sudah mengikuti program diet, karena
terbiasa perut dalam keadaan kenyang, bila diet perut dalam keadaan kosong. Nah, fungsi cincau
yang sudah menajdi gel inilah yang bisa menggantikan makanan yang biasa dikonsumsi. Perut
tetap terisi, namun tidak akan bisa gemuk,” ujarnya pada posmo.
Hipertensi adalah penyakit dari sistem kardiovaskuler. Hipertensi adalah suatu penyakit yang
termasuk salah satu penyakit mematikan di dunia. Penyakit hipertensi biasanya tidak langsung
membunuh penderitanya, melainkan dapat memicu dan memperparah penyakit lain yang sangat
berbahaya.
Tekanan darah tinggi sering disebut juga dengan sillent killer., sebab biasanya orang tidak
menyadari akan terjadinya hipertensi yang dialami.
Untuk mengatasi ini banyak sekali tanaman herbal yang bermanfaat untuk mengatasi penyakit
ini. salah satunua adalah cincau hijau. Cincau hijau juga sangat bermanfaat mengatasi penyakit
mematikan ini. Cincau hijau ini pernah diteliti oleh Prof. Dr. Sardjito, Dr. Rajiman dan Dr.
Bambang Suwitho dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun
1966. Hasil penekitian tersebut menyebutkan bahwa cincau hijau memang ampuh untuk
mengatasi penyakit hipertensi.
Apabila kita mengidap hipertensi,jangan lah panik dikarenakan obat yang mahal....ingat masih
ada tanaman herbal yang sangat bermanfaat dan juga murah tentunya ... indonesia emang
gudangnya tanaman obat.
Written by b0cah
Aug 03, 2007 at 03:14 PM
Bentuk cincau mirip agar-agar atau jeli yang
padat dan kenyal. Kalian pernah mencium baunya dan menerka dari apa cincau dibuat? Bau daun
kan? Ya, cincau berasal dari daun cincau yang diremas-remas dan dicampur air matang, lalu
disaring. Setelah dibiarkan mengendap satu malam, akan menghasilkan lapisan seperti jeli atau
agar-agar. Bisa berwarna hijau atau hitam.
Cincau hijau yang terbuat dari tanaman Cyclea Barbata. Cincau hitam dari tanaman Mesona
Palustris atau Cincau Perdu Premna Serratifolia.
Cincau biasanya dikenal sebagai campuran minuman dingin, lengkap dengan es yang
diserut/dihaluskan dan air gula atau santan.
Selain menyegarkan saat dahaga, cincau dikenal bermanfaat untuk mencegah dan mengatasi
panas dalam dan sariawan yang biasanya timbul akibat panas dalam, sembelit atau sulit buang air
besar, perut kembung. Juga dapat mengatasi keracunan akibat makan udang. Cincau yang
dicampur air gula merah membantu penyembuhan tekanan darah tinggi.
Manfaat lidah buaya untuk rambut -Tanaman lidah buaya (Aloevera) yang kini telah mulai
dibudidayakan ternyata begitu sarat manfaat. Selain khasiatnya yang sejak dulu telah dikenal
sebagai penyubur rambut, tanaman berlendir ini ditenggarai dapat diracik menjadi obat
HIV/AIDS. Kandungan dalam lidah buaya yang berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh
diperkirakan dapat menghambat kerja virus HIV dengan menstimulasi sistem kerja kekebalan
tubuh penderitanya.
Selain itu, tanaman ini juga terbukti juga dapat membantu merawat dan mencegah infeksi
lambung dan usus. Walaupun penelitian lebih lanjut mengenai keampuhan lidah buaya sebagai
obat HIV/AIDS masih terus dilangsungkan, namun efektifitas tanaman berlendir ini sebagai
tanaman yang sangat bermanfaat untuk kesehatan telah lama diakui peneliti maupun masyarakat
umum.
Menurut Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi DR. Wahono
Sumaryono, Apt. APU, dalam siaran persnya menyebutkan, lidah buaya memiliki zat metabolit
sekunder. Zat ini biasanya tidak digunakan untuk mencukupi kebutuhan dasar pertumbuhan
tanaman. Melainkan hanya mempertahankan eksistensinya dalam berinteraksi dengan ekosistem.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa zat dalam lidah buaya berfungsi sebagai obat yaitu aloemoedin
dan aloebarbadiod. Keduanya termasuk dalam golongan antrakinon. Golongan ini berfungsi
memudahkan buang air besar. Jika dalam substansi tersebut terdapat kelompok flavanoid, fungsi
zat itu sebagai sistem pertahanan tubuh tanaman. Sebab golongan itu merupakan turunan dari
fenol (antiseptik).
Di Indonesia, sentra produksi tanaman lidah buaya terdapat di daerah Pontianak, Kalimantan
Barat. Tanaman lidah buaya dengan kultur jaringan dan irigasi tetes memiliki hasil cukup
signifikan dibanding tanaman lidah buaya konvensional. Dengan teknologi ini, tinggi tanaman
buaya minimal dua kali lipat dari tanaman lidah buaya konvensional, yaitu sekitar 150 cm. Selain
mengembangkan teknologi budidaya secara kuljar dan irigasi tetes, Biotek BPPT berencana
untuk mengemas tanaman lidah buaya dalam bentuk powder (bubuk).
Kepala Balai Biotek-BPPT DR. Koesnandar. M.Eng. menjelaskan bahwa harga kemasan bubuk
lidah buaya per kilogram setara dengan 125 kg berat basah (di pasar swalayan 1 kg Rp. 4.500,-
dari petani Rp. 1.000-2000 per kg). Di Pontianak luas tanaman lidah buaya yang ada saat ini
sekitar 100 hektar. Rinciannya, 80 hektar terdapat di wilayah kota dan 20 hektar
Lidah Tak Bertulang yang Sarat Manfaat
Ada lebih dari 200 species lidah buaya. Kebanyakan ditemukan di daerah kering Afrika, Asia,
Eropa, dan Amerika. Mirip dengan kaktus, daunnya tumbuh keatas, kaku bagaikan lidah atau
pedang yang tajam. Mungkin itu sebabnya aloe vera di Indonesia dinamakan lidah buaya.
Lidah buaya bisa berumur panjang sekalipun tanpa air karena tanaman ini dapat menutup pori-
porinya serekat lem bahkan juga saat daunnya dipotong. Tujuannya untuk menghindari
keluarnya air.Lidah buaya yang termasuk keluarga Liliaceae ini bisa ditemukan di hampir semua
benua.
Di Indonesia pun lidah buaya tak ada kesulitan tumbuh. Bahkan di Pontianak terdapat
perkebunanan lidah buaya. Tak heran orang suka menanamnya. Karena selain mudah penanaman
serta perawatannya, manfaat tanaman ini pun segudang.
Di dalam lidah buaya ini terkadung konsentrasi nutrisi bermanfaat yang sangat tinggi yang
berguna bagi pengobatan dan bahan kosmetik. Di dalam lidah buaya juga terkandung aloin yang
berguna untuk menurunkan demam atau obat pencahar. Selain itu lidah buaya juga memiliki
lignin.
Manfaat
1. Cacingan, susah buang air kecil 2. Sembelit 3. Penyubur rambut 4. Luka bakar / tersiram air
panas (ringan) 5. Bisul 6. Jerawat, noda-noda hitam 7. Batuk (yang membandel) 8. Diabetes 9.
Radang tenggorokan 10. Menurunkan kolesterol 11. Perawat dan Pencegah Infeksi Lambung dan
Usus 12. Pembunuh rasa sakit 13. Perawatan kulit (scrub, tabir surya dan anti gigitan serangga)
14. Bahan kosmetik dan pelembab (pH yang seimbang dengan kulit).
Lidah Buaya Jadi Penganan Lezat
Menurut catatan, lidah buaya ditemukan tahun 1500 sebelum masehi. Bukti tertulis menyebutkan
tanaman ini digunakan untuk melawan insomnia, gangguan pencernaan, sakit kepala, kerontokan
rambut, gangguan batu empedu, dan banyak penyakit lain. Pengobatan dengan lidah buaya ini
tercatat di dokumen-dokumen sejarah pengobatan Arab, Romawi, Yunani, India, dan Cina.
Konon Cleopatra pun sudah memanfaatkan tanaman ini untuk kecantikannya.
Meski sudah diketahui keampuhannya, namun lidah buaya sempat ditinggalkan orang sejalan
dengan berkembangnya pengobatan modern. Tetapi di awal tahun 1940, lidah buaya kembali
naik daun setelah orang Amerika menemukan bahwa gel dalam lidah buaya dapat mengobati
terbakarnya kulit akibat sinar matahari. Sekarang lidah buaya pun makin dilirik orang, bukan
sekadar untuk obat, tetapi juga untuk makanan.
Sebagian orang memang masih ragu dan “tidak tega” menyantapnya mengingat penampilannya
yang berlendir dan baunya yang kurang sedap. Padahal setelah diolah perasaan tadi pastilah
hilang karena lidah buaya memang enak. Rasanya agak kenyal, garing, sekaligus empuk.
Sebelum diolah jadi makanan, kulit lidah buaya harus dikupas lebih dahulu hingga tampak
gelnya yang berwarna putih bening. Pengelupasan harus cukup tebal agar masakan atau
minuman Anda tidak pahit. Potong-potong gel yang panjang itu lalu remas perlahan dengan
garam hingga lendirinya hilang. Baik juga kalau Anda mau merendam potongan lidah buaya
dalam air yang telah dicampur tawas. Agar hilang baunya, cuci lidah buaya berulang-ulang
sebelum digunakan.
Masakan apa saja yang bisa diolah dari lidah buaya ini? Apa pun bisa sebetulnya. Mulai dari sup,
tumisan, atau minuman. Memasaknya memang perlu sedikit kehati-hatian dan pengalaman.
Panasnya harus tepat, begitu juga waktu memasaknya. Terlalu cepat memasak, membuat bau
lidah buaya bertahan dan tidak hilang. Di negara tetangga seperti Cina, Hongkong, atau Taiwan,
sudah mulai dijual orang lidah buaya dalam bentuk juice, kubus, atau teh. Di sini lidah buaya
baru ditemukan dalam bentuk manisan atau minuman.
Apa manfaat menyantap lidah buaya? Mereka yang rajin menyantap tanaman ini merasa lebih
energik, lebih sehat, dan pencernaannya jadi lebih baik.
Lidah Buaya dan Kecantikan
Resep cantik : – 3 sendok makan getah aloe vera (diambil dari daun yang dikupas, lalu lumatkan)
– 1 atau 2 tetes minyak esensial tea tree Campurkan kedua bahan tersebut lalu oleskan pada
bagian kulit yang terasa kering. Diamkan selama 10-15 menit lalu bilas dengan air dingin.
Lendir di dalam daunnya dapat Anda gunakan untuk mendinginkan kulit terbakar akibat
sengatan matahari. Jadi bila kulit Anda memerah setelah berjemur di pantai, langsung saja
oleskan getah tersebut di area yang terasa panas, memerah dan gatal akibat sengatan matahari.
Mata terasa lelah gara- gara kelamaan berkutat di depan komputer? Gampang, segarkan kembali
dengan daun lidah buaya. Caranya irislah bagian daun secara melebar lalu dinginkan dalam
lemari es selama beberapa menit. Gunakan untuk mengompres mata yang lelah.
Daun lidah buaya dapat juga digunakan sebagai pelembap bagi rambut kering, pun
mengembalikan kilau rambut diwarnai. Oleskan lendir daun lidah buaya pada rambut yang masih
lembap setelah ber-shampoo, mulai dari bagian ujung rambut hingga ke akar. Pijat lembut lalu
bungkuslah dengan handuk hangat atau shower cap selama kurang lebih 30 menit. Setelah itu,
bilaslah hingga bersih.
Identitas
Latin : Aloe vera L. Indonesia : Lidah buaya English : Aloe vera Suku : Liliaceae
Deskripsi:
Lidah buaya tumbuh Iiar di tempat berudara panas tapi sering juga ditanam di pot dan
pekarangan rumah sebagai tanaman hias. Daunnya meruncing berbentuk taji. Tebalnya kira-kira
1 cm. Dalamnya bening. Daun ini getas dan tepinya bergerigi. Panjangnya bisa sampai 30 cm.
Yang biasa digunakan adalah daun dan akarnya.
Catatan:
* Jangan digunakan oleh wanita hamil. * Daging daun lidah buaya yang dikupas, segera menjadi
kecoklatan dan mencair kalau kena udara. Jadi pengobatan luka terbuka perlu dilakukan
secepatnya!
Budidaya:
Pembiakan dapat dilakukan melalui anakan (umum dilakukan), benih, maupun setek batang.
Sekarang sudah tersedia bibit hasil kultur jaringan
Tanah berdrainase baik, subur dengan bahan organik tinggi. Pengairan cukup
Pembibitan:
Anakan yang telah cukup besar, berusia sekitar 1-2 bulan, dipisahkan dari tanaman induk
(ditangkarkan). Anakan akan muncul dari tanaman induk pada usia 5-6 bulan. Penjarangan
anakan ini sangat penting dilakukan agar tanaman lidah buaya dapat tumbuh besar.
Pembibitan dari anakan dapat dilakukan di bedengan atau di polibag. Pembibitan di bedengan
dapat dilakukan dengan membuat bedengan berukuran 1-1.5 m x 10 m atau menurut kebutuhan
dengan jarak tanam 10 cm x 10 cm. Bedengan harus benar-benar remah agar pertumbuhan akar
bibit tidak terganggu. Bibit yang terganggu perkembangan akarnya akibat tanah yang keras tidak
akan tumbuh berkembang. Sebelum ditanami bibit, bedengan ditaburi pupuk kandang sebanyak
20 – 40 kg (1-2 karung) per bedeng dan diaduk secara merata. Penaburan kapur pertanian
dianjurkan untuk mengurangi serangan cendawan. Penambahan urea sebanyak 7,5 kg per bedeng
bisa dilakukan untuk merangsang pertumbuhan bibit.
Sedangkan pembibitan di polibag, bisa dilakukan dengan media tanah dicampur pupuk kandang
1 : 1 atau 1 : 2 dan ditambahkan NPK 5 gram per polibag tiap dua minggu. Setelah itu polibag
ditaruh di tempat yang cukup teduh namun masih terkena sinar matahari.
Saat awal pembibitan merupakan tahap dimana kebutuhan air harus diperhatikan. Bibit mungkin
akan berwarna kemerah-merahan karena belum beradaptasi dengan lingkungan. Dengan
pengairan yang cukup, seminggu setelah pembibitan, bibit akan menunjukkan pertumbuhan
normal/pulih dari stres lingkungan akibat pemisahan dari induk. Pengairan yang berlebihan harus
dicegah karena bibit mudah busuk akibat serangan cendawan pada keadaan lembab. Bibit yang
terserang cendawan sebaiknya dibuang agar tidak menular dan tanah disekelilingnya dibuang.
Penanaman di Lahan:
Bibit sudah siap ditanaman di lapangan setelah berumur sekitar satu bulan (satu bulan setelah
bumbungan/penangkaran). Bibit ditanam pada lubang tanam yang telah diberi pupuk kandang
sekitar 1,5 kg per lubang tanam atau sekitar 20 sampai 30 ton per hektar. Jarak tanam yang
dipakai 80 cm x 80 cm atau 80 cm x 70 cm secara zig-zag. Pupuk dasar yang digunakan adalah
10 g urea, 8 g SP-36 dan 9 g KCl per lubang tanaman. Pemberian pupuk susulan dilakukan tiap 3
bulan sebanyak 10 g urea dan 9 g KCl. Pemeliharaan:
Penyulaman di lahan dilakukan setelah tanaman berumur 1-2 MST (minggu setelah tanam),
yakni dengan cara mengganti tanaman yang mati atau kurang baik pertumbuhannya dengan
tanaman baru. Penyiangan (pembersihan gulma) dilakukan sesuai kebutuhan, yaitu ketika
pertumbuhan gulma mulai banyak dan mengganggu tanaman. Penyiangan pada tanaman lidah
buaya sangat penting dilakukan karena peertumbuhan gulma yang cenderung pesat dan
menganggu tanaman.
Daun-daun bagian bawah yang telah berwarna kekuningan dan daun yang terserang penyakit
perlu dibuang. Daun dijaga agar tidak sampai tertimbun tanah yang akan menyebabkan busuk
akibat serangan cendawan. Pengairan perlu dilakukan ketika lahan terlihat kering (lama tidak
turun hujan). Pengairan yang telat akan menyebabkan tanaman layu dan daun berubah warna
kuning kemerahan yang memerlukan waktu agar pulih kembali.
Hama dan Penyakit:
Hama yang menyerang lidah buaya relatif sedikit. Terkadang ulat atau belalang menyerang daun
lidah buaya. Pada keadaan lembab sering juga ditemui hama yang menyerang akar dan batang
lidah buaya, terutama saat pembibitan. Sedangkan penyakit yang menyerang terutama busuk
basah akibat cendawan/bakteri pada daun. Penyemprotan pestisida hanya dilakukan bila
serangan hama dan penyakit cukup mengganggu.
Panen:
8-10 BST dengan memotong daun paling bawah. Masa produksi 7-8 tahun. Peremajaan dapat
dilakukan dengan cara memotong batang lidah buaya dan dipelihara tunas yang baik tumbuhnya
atau dengan cara membongkar tanaman dan menggantinya dengan bibit yang baru. (iis) disadur
dari pdpersi.co.id
Daun Suji
Daun suji (Pleomale angustifolia) banyak digunakan sebagai bahan pewarna hijau pada
makanan, kue-kue tradisional dan minuman seperti untuk pewarna hijau pada es
cendol. Daun suji adalah tanaman perdu yang dapat mencapai tinggi 8 meter. Bentuk
daunya memanjang dan tersusun melingkat, tanaman ini sesekali berbunga. Karena
keindahan bentuk daunya, tanaman ini seringkali digunakan sebagai tanaman hias.
Selain memberikan pewarna hijau, daun suji juga memberikan aroma harum yang khas,
meskipun tidak seharum daun pandan. Di dalam penggunaanya, daun suji seringkali dicampur
dengan daun pandan agar aroma makanan, kue dan minuman yang dihasilkan lebih harum. Cara
penggunaanya cairan hasil perasan daun suji ditambahkan ke dalam bahan kue atau makanan
yang diinginkan. Berikut resep untuk membuat pewarna daun suji.
Pewarna Hijau Daun Suji
Bahan:
Daun suji cuci bersih 40 lembar
Daun pandan cuci bersih 3 lembar
Lemah saraf
Daun pandan segar sebanyak 3 lembar dicuci lalu dipotong kecil-kecil. Rebus
dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring lalu
diminum pagi dan sore hari, masing-masing 1 gelas.
Gelisah
Daun pandan segar sebanyak 2 lembar dicuci lalu diiris tipis-tipis. Seduh dengan
segelas air panas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus. Lakukan 2 - 3 kali
sehari, sampal tenang.
Rambut rontok
Sebanyak 10 lembar daun waru muda yang segar, segenggam daun urang-aring, 5
lembar daun mangkokan, 1 lembar daun pandan, 10 kuntum bunga melati, dan 1
kuntum bunga mawar, setelah dicuci bersih lalu dipotong-potong secukupnya.
Bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam panci email, lalu tambahkan rninyak
wijen, minyak kelapa dan minyak kemiri masing-masing 1/2 cangkir.
Panaskan sampai mendidih, lalu diangkat. Setelah dingin disaring, siap untuk
digunakan. Caranya, oleskan campuran minyak tadi ke seluruh kulit kepala sambil
dipijat ringan. Lakukan malam hari sebelum tidur, esok paginya rambut dikeramas.
Lakukan 2 - 3 kali seminggu.
Menghitamkan rambut
Daun pandan wangi sebanyak 7 lembar dicuci lalu dipotong-potong. Rebus dengan
1 liter air sampai warnanya menjadi hijau. Embunkan air rebusan tadi semalaman.
Pagi harinya, campurkan rebusan daun pandan tadi dengan air perasan 3 buah
mengkudu masak. Air campuran tadi lalu digunakan untuk meneuci rambut.
Lakukan 3 kali seminggu, sampai terlihat hasilnya.
Ketombe
Daun pandan segar sebanyak 7 lembar dicuci bersih lalu digiling halus. Tambahkan
1/2 cangkir air bersih sambil diremas merata. Peras dan saring. Air perasan daun
pandan ini lalu dioleskan ke seluruh kulit kepala yang berketombe. Biarkan
mengering, kalau perlu olesan diulang sekali lagi. Kira-kira 1/2 - 1 jam kemudian,
rambut dibilas dengan air bersih. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
Manfaat Sirih Merah
Share
Sejak jaman dahulu tanaman sirih merah telah diketahui memiliki berbagai khasiat
obat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit, selain itu sirih merah memiliki
nilai-nilai spiritual yang tinggi. Sirih merah digunakan sebagai salah satu bagian
pen-ting yang harus disediakan dalam setiap upacara adat ”ngadi saliro”. Air
rebusannya yang mengandung antiseptik digunakan untuk menjaga kesehatan
rongga mulut dan me-nyembuhkan penyakit keputihan ser-ta bau tak sedap.
Penelitian terhadap tanaman sirih merah sampai saat ini masih sangat kurang
terutama dalam pengembangan sebagai bahan baku untuk bio-farmaka. Selama ini
pemanfaatan sirih merah di masyarakat hanya ber-dasarkan pengalaman yang
dilaku-kan secara turun temurun dari orang tua kepada anak atau saudara ter-dekat
secara lisan. Di Jawa, ter-utama di Kraton Jogyakarta, tanam-an sirih merah telah
dikonsumsi sejak dahulu untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit.
Bedasarkan pengalaman suku Jawa tanaman sirih merah mempunyai manfaat me-
nyembukan penyakit ambeien, ke-putihan dan obat kumur, alkaloid di dalam sirih
merah inilah yang berfungsi sebagai anti mikroba.
Selain bersifat antiseptik sirih merah juga bisa dipakai mengobati penyakit
diabetes, dengan meminum air rebusan sirih merah setiap hari akan menurunkan
kadar gula darah sampai pada tingkat yang normal. Kanker merupakan penyakit
yang cukup banyak diderita orang dan sangat mematikan, dapat disembuh-kan
dengan menggunakan serbuk atau rebusan dari daun sirih merah. Beberapa
pengalaman di masyarakat menunjukkan bahwa sirih merah dapat menurunkan
penyakit darah tinggi, selain itu juga dapat menyem-buhkan penyakit hepatitis.
Sirih merah dalam bentuk teh herbal bisa mengobati asam urat, kencing manis,
maag dan kelelahan, ini telah dilakukan oleh klinik herbal senter yang ada di
Jogyakarta, di mana pasiennya yang berobat sem-buh dari diabetes karena meng-
konsumsi teh herbal sirih merah. Sirih merah juga sebagai obat luar dapat
memperhalus kulit.
Secara empiris diketahui tanaman sirih merah dapat menyembuhkan penyakit batu
ginjal, kolesterol, asam urat, serangan jantung, stroke, radang prostat, radang
mata, masuk angin dan nyeri sendi.
Diskripsi tumbuhan :
Jenis Sirih merah atau dalam bahasa ilmiahnya Piper crocatum merupakan salah satu jenis dari
tanaman sirih piper betle yang merupakan tanaman merambat dengan bentuk daun seperti hati
berwarna merah biasanya hidup pada daerah dataran tinggi,
Bisanya bila sirih merah ditanam pada daerah yang memiliki kadar panas atau terkena sinar
matahari langsung maka batang pada sirih merah akan cepat mengering dan zat warna merah
yang terdapat pada bagian daun akan perlahan-lahan luntur.
Tanaman Sirih Merah sebenarnya telah digunakan oleh masyarakat Indonesia khususnya
masyarakat jawa sejak jaman dahulu. manfaat yang digunakan bukan saja sebagai tanaman obat
dari berbgai penyakit akan tetapi dimanfaatkan juga sebagai uborampe dalam upacara-upacara
adat juga sebagai alat kosmetik kecantikan wanita-wanita jawa tempo dulu.
Kandungan Kimia
Kandungan kimia yang terdapat dalam sirih merah diantaranya adalah Flavonoid,
Polivenol,alkoloid, tanin, minyak astsiri, saponin, hidroksikaficol, kavicol,kavibetol,
allylprokatekol, karvokrol, eugenol, P-cymene, cineole, coryofelen, kadimen, ekstragol,
terpenana, dan fenil propoda
Khasiat dan Manfaat
Senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam siri merah memiliki khasiat sebagai
berikut:Senyawa flavonoid dan polivenol berfungsi sebagai antioksidan, antideabetik,
antikanker, antiseptik dan antiflamasi. senyawa alkoloid pada sirih merah juga dapat
dimanfaatkan sebagai penghambat pertumbuhan sel-sel kanker.
Suatu penelitian yang dilakukan dengan media tikus putih me3mbuktikan bahwa rebusan daun
sirih merah yang diberikan kepada tikus putih yang telah terkena diabetes dapat menurunkan
kadar gula dalam darah pada tikus putih tersebut ini membuktikan bahwa Sirih merah dapat
digunakan sebagai obat untuk menurunkan kadar gula darah dan mengontrol kadar gula darah
dalam tubuh penderitadiabetes militus yang di konsumsi secara rutin. selain berkhasiat sebagai
pengontrol dan penurun kadar gula darah dalam tubuh sirih merah juga dapat dimanfaatkan
untuk penyembuhan penyakit-penyakit lain seperti Hipertensi, radang lever, radang prostat,
radang mata, keputihan maag, kanker payu darah, nyeri sendi dan juga dapat dimanfaatkan
sebagai penjaga stamina.
selain sebagai obat sirih merah juga di manfaatkan oleh masyarakat jogja sebagai uborampe
dalam acara-acara adat kraton yang digunakan untuk ngadi saliro dan juga digunakan sebagai
alat kecantikan oleh beberapa putri-putri keraton sebagai penghalus kulit. Kandungan karvakol
pada daun sirih merah bermanfaat sebagai desenfektan, dan anti jamur, sehingga berfungsi
sebagai obat kumur dan obat keputihan.
Kandungan senyawa eugenol berfungsi sebagai obat pereda nyeri atau analgetik. kandungan
tanin berfungsi sebagai penyembuh sakit perut khusunya diare dan juga dapat digunakan sebagai
obat antiseptik pada luka. Sirih merah juga dapat dibudidayakan karena tanaman ini bernilai
ekonomis sangat tinggi 4 – 5 lembar daun sirih merah mencapai harga 7 – 15 ribu rupiah
sehingga dapat digunakan segabaimata pencaharian
Ramuan Tradisional Sirih Merah
Obat Keputihan
Pada awal tahun 2002, di sebuah desa di lereng Gunung Merapi, herbalis Bambang Sadewo,
penulis buku Basmi Penyakit dengan Sirih Merah, secara tidak sengaja menemukan tanaman ini.
Warna bagian bawahnya merah mengkilap dengan bentuk daun tidak berbeda dengan sirih hijau.
Tamanannya menjulur memanjang dan beruas.Rasa daun sirih merah sangat pahit. Aromanya
lebih tajam bila dibandingkan dengan sirih hijau.
Meski kandungan kimia tanaman ini belum diteliti secara detail, dari hasil krematogram
diketahui daun sirih merah mengandung flavonoid, senyawa polevenolad, tanin, dan minyak
atsiri. Efek zat aktif yang terkandung daun sirih merah dapat merangsang saraf pusat dan daya
pikir.
Daun sirih merah memiliki efek mencegah ejakulasi dini, antikejang, antiseptik, analgetik,
antiketombe, mengendalikan gula darah, lever, antidiare, meningkatkan daya tahan tubuh, dan
meredakan nyeri. Juga dipercaya mampu mengatasi radang paru, radang tenggorokan, radang
gusi, hidung berdarah atau mimisan, dan batuk berdarah.
Ekstrak daun sirih merah juga mampu mematikan jamur Chandida albicans penyebab sariawan.
Selain itu, berkhasiat mengurangi sekrasi pada liang vagina, keputihan dan gatal-gatal pada alat
kelamin, sekaligus sebagai pembersih luka (efek antiseptik).
Secara empiris ekstrak daun sirih merah dalam pemakaian tunggal atau diformulasikan dengan
tanaman obat lain mampu membatasi aneka keluhan. Contohnya gangguan gula darah,
peradangan akut pada organ tubuh, luka yang sulit sembuh, kanker payudara dan kanker rahim,
leukemia, TBC dan radang hati, wasir, jantung koroner, darah tinggi, dan asam urat.
Hasil penelitian Andayana Puspitasari, Apt., dari Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi UGM
Yogyakarta, sirih merah mengandung flavonoid, alkoloid, senyawa polifenolat, tannin dan
minyak atsiri. Memanfaatkan daun sirih merah ini, selain dalam bentuk segar, bisa juga dengan
teknik pengeringan memakai sinar matahari.
Herbalis Bambang Sadewo menjelaskan, rajangan dauh sirih merah yang telah 60 persen kering
ditempatkan di tampah yang ditutup dengan kain hitam transparan. Penutupan dengan kain ini
agar daun tidak kabur terbawa angin.
Setelah kering benar, daun sirih merah dimasukkan ke dalam kantong plastik tebal transparan
atau bening. Tujuannya, agar kualitas sirih merah tetap terjamin dan bisa bertahan hingga satu
tahun.
Ramuan sirih merah, tunggal atau campuran
Untuk meramu daun sirih merah, menurut herbalis Bambang Sadewo, dapat secara tunggal atau
dicampur dengan tanaman obat lain. Berikut beberapa contoh ramuan daun sirih merah untuk
beragam gangguan:
1. Jantung
Ramuan tunggal:
- Ambil daun sirih berukuran sedang sebanyak 3-4 lembar atau ukuran kecil 6-8 lembar. Cuci
bersih, kemudian diiris kecil-kecil. Rebus dengan air sebanyak 4 gelas (800 ml) sampai mendidih
dan tersisa 2 gelas, lalu saring. Ramuan ini diminum selagi hangat, dua kali sehari sebelum
makan. Sekali minum satu gelas.
Ramuan dengan tanaman obat lain:
- Siapkan daun sirih merah ukuran sedang sebanyak 3-4 lembar, daun asam 30 gram, belimbing
sayur 2 buah, umbi dea kering 3 gram dan daun gingseng 4 lembar. Semua bahan dicuci bersih,
diiris kecil-kecil, lalu direbus dengan tiga gelas air (600 ml) hingga tersisa 1,5 gelas. Ramuan ini
diminum tiga kali sehari selagi hangat. Bisa ditambah satu sendok teh madu. Sekali minum
setengah gelas.
2. Diabetes
Ramuan tunggal:
- Petik tiga lembar daun sirih merah setengah tua dan daun keenam atau ketujuh dari pucuk. Cuci
bersih semua daun, kemudian iris kecil-kecil. Rebus dengan air sebanyak tiga gelas (600 ml)
sampai mendidih dan tersisa 1,5 gelas. Minum sehari tiga kali sebelum makan, sekali minum
setengah gelas.
Ramuan dengan tanaman obat lain:
- Ambil tiga lembar sirih merah ukuran sedang, 40 gram kulit kayu gayam yang sudah
dibersihkan bagian luarnya, dan 30 gram kulit kayu jamblang kering. Bahan-bahan ini diseduh
dengan 2 gelas (400 ml) air hingga mendidih dan tersisa 1 gelas. Saring, minum sehari dua kali
tiap pagi dan sore hari sebelum makan. Sekali minum setengah gelas.
3. Organ mulut
- Daun sirih segar sebanyak 5 lembar, dicuci dan direbus dengan dua gelas (400 ml) sampai
mendidih dan tersisa 1 gelas. Dinginkan, dan pakai untuk obat kumur tiga kali sehari.
Catatan: Ramuan ini sangat baik untuk mengobati gusi berdarah, sariawan, gigi berlubang, bau
mulut, dan radang tenggorokan.
4. Batuk atau penambah nafsu makan
- Siapkan daun sirih merah yang tidak terlalu tua sebanyak 10 lembar, cuci, kemudian rendam
dalam alkohol 70 persen selama 30 menit agar bakteri yang menempel pada daun mati. Daun
sirih merah ditambah gula putih 100 gram direbus dengan air 4 gelas (800 ml) sampai mendidih
dan tersisa satu gelas. Setelah dingin, tuangkan ke dalam botol yang bersih dan steril. Ramuan ini
bisa diminum tiga kali sehari, sekali minum satu sendok makan.
5. Organ kewanitaan
- Daun sirih merah tua sebanyak 8 lembar dicuci bersih, kemudian diiris-iris selebar 1 cm. Rebus
dengan air 800 ml sampai mendidih. Setelah dingin, dipakai untuk membersihkan organ
kewanitaan dua kali sehari.
6. Radang mata
- Ambil daun sirih merah yang agak muda (daun kelima dari pucuk) sebanyak 4 lembar, cuci
bersih. Rebus dengan air dua gelas hingga mendidih dan tersisa satu gelas. Setelah dingin, air
tersebut digunakan untuk merendam mata yang sakit.
Cara pemakaian: Mata dibersihkan (cuci muka) kemudian direndam dengan air rebusan sirih
merah secukupnya menggunakan gelas khusus. Gunakan tidak lebih dari tiga kali sehari agar
tidak terjadi iritasi pada lapisan mata.
Ardhi2010 berbagai sumber antara lain
http://www.kesehatan.kompas.com
· Efek sitosik daun dan buah mahkota dewa terhadap sel Hela (sel kanker rahim)
secara In Vitro.Efek hipoglikemik (penurun gula darah) daun buah mahkota
dewa.Efek hepatoprotektor (hati). Efek anti radang(anti inflamasi) dari daun dan
buah mahkota dewa.Efek anti bakteri pada Staohylococcus sp dan Streptococcus
sp.
· Selain itu, penelitian yang sedang berjalan tentang efek mahkota dewa terhadap
kesehatan; efek anti piretik (menurunkan panas), efek analgesic (mengurangi rasa
sakit), efek menurunkan kadar asam urat dalam darah, kardiovaskuler (efek pada
jantung, hipertensia, diuretic), bahan antiobesitas, anti hypercholesterolemia, efek
anti kejang, efek penenang, antioksidan.
Manfaat Mahkota Dewa Bagi Kesehatan |Asam Urat dan
pengobatannya
Manfaat
Di india, Afrika, dan Mexico, seluruh tanaman rosela berfungsi sebagai obat
tradisional. Daun dan kelopak bunga yang direbus dengan air diakui berkasiat
sebagai peluruh kencing dan merangsang keluarnya empedu dari hati. Selain itu
juga dapat menurunkan tekanan darah, mengurangi kekentalan darah dan
meningkatkan peristaltik usus.
Perdu atau pohon kecil ini mempunyal tinggi 2-5 m, kulit pohon tipis berwarna
keabu-abuan, getah kulitnya beracun. Daun bertangkai, kaku, ietaknya berseling.
Helaian daun bentuk lonjong sampai jorong menyempit, ujung dan pangkai runcing,
tepi rata, panjang 6-17 cm, lebar 2,5-7,5 cm, permukaan daun warnanya hijau,
bagian bawah hijau kebiruan, sedikit berambut atau gundul. Bunga 2-4 kuntum
(berhadapan), keluar dan ujung tangkai atau ketiak daun, warnanya hijau kuning.
Buahnya buah semu, bentuk bola atau kerucut, permukaan berbenjol-benjol,
warnanya hijau berserbuk putih, penampang 5-10 cm, jika masak, anak buah akan
memisahkan diri satu dengan lainnya. Warnanya hijau kebiru-biruan. Daging buah
berwarna putih, rasanya manis. Biji masak berwarna hitam mengilap.
Kandungan Kimia
Akar dan kulit kayu mengandung flavonoida, borneol, kamphor, terpene, dan
alkaloid anonain. Di samping itu, akarnya juga mengandung saponin, tanin, dan
polifenol. Biji mengandung minyak, resin, dan bahan beracun yang bersifat iritan.
Buah mengandung asam amino, gula buah, dan mucilago. Buah muda mengandung
tanin.
Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai obat, yaitu daun, akar, buah, kulit
kayu, dan bijinya.
Indikasi
* batuk, demam,
* reumatik,
* diane, disentri,
* pemakaian luar untuk borok, luka, bisul, skabies, kudis, dan ekzema.
* pencernaan lemah,
* cacingan, dan
* sembelit,
* disentri akut,
* luka berdarah.
Cara Pemakaian
Untuk obat yang diminum, lihat cara pemakaian. Untuk pemakaian luar, rebus daun
dan airnya, lalu gunakan untuk mencuci luka dan borok. Selain itu, dapt juga
dilakukan dengan menggiling bijinya menjadi bubuk, gunakan untuk membasmi
kutu kepala, kutu anjing, dan senangga. Gunakan buah masak untuk mengobati
bengkak karena memar dan abses.
Contoh Pemakaian
Cuci daun segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit garam,
lalu gunakan ramuan ini untuk menurap borok atau bisul dan balut. Dalam sehaii,
ganti 2-3 kali.
* Mematangkan bisul
Ambil isi buah yang sudah masak, lalu giling halus. Tambahkan sedikit garam
sambil diaduk merata, turapkan pada bisul, lalu balut dengan kain kasa.
Cuci daun segar secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Dekatkan gilingan daun
tadi pada hidung penderita agar baunya terhisap oleh penderita.
Cuci biji srikaya (10 butir) dan daun srikaya segar (1 genggam), lalu giling sampai
halus. Tambahkan sedikit minyak kelapa, lalu aduk merata. Turapkan pada kulit
kepala, lalu bungkus dengan kain. Setelah tiga jam, buka dan cuci sampai bersih.
Jangan sampai bilasan air masuk ke mata karena dapat menyebabkan iritasi dan
meradang.
Cuci daun srikaya segar (15 lembar), lalu rebus dengan lima gelas air sampai
tersisa tiga gelas. Setelah dingin, saring dan minum tiga kali sehari, masing-masing
satu gelas.
* Gangguan pencernaan
Cuci daun srikaya segar secukupnya, giling sampai halus, lalu tambahkan minyak
kelapa secukupnya. Tempelkan pada perut.
* Diare
Cuci kulit batang srikaya (6-10 g), potong kecil- kecil, lalu tambahkan gula merah
secukupnya. Rebus dengan empat gelas air sampai tersisa separuhnya. Setelah
dingin, saring dan minum dua kali sehari, masing-masing satu gelas.
* Kudis
Cuci daun srikaya segar (15 lemban), lalu giling sampai halus. Remas dengan air
kapur sirih sebanyak satu sendok teh dan gunakan untuk menggosok kulit yang
kudis. Lakukan sehani dua kali.
Catatan
* Hati-hati jika minum rebusan biji, kulit kayu, dan akar srikaya karena mengandung
racun.
* Hanya digunakan dibawah pengawasan herbalis berpengalaman.