Anda di halaman 1dari 6

RANGKAIAN VIF

Fungsi utama dari bagian video IF adalah untuk merubah sinyal IF 38.0 MHz ke
sinyal CVBS yang nantinya diumpankan ke bagian sound dan ke bagian video chroma.

Bagian VIF terdiri dari rangkaian sebagai berikut:

1. Penguat IF
Bagian ini berfungsi untuk menguatkan sinyal hingga level sinyal yang diperlukan.
Penguat IF ini dilengkapi dengan AGC (Automatic Gain Controller) yang mengontrol
penguatan IF Amplifier sehingga amplitudo video output konstan. Range frekuensi
amplifier dari 32 ~ 60 MHz menjadikan amplifier ini cocok untuk aplikasi multistandar.

2. PLL demodulator dan VCO (Voltage Control Oscilator)


Sinyal IF dipisahkan dengan bantuan PLL detektor. PLL detektor menghasilkan
sinyal referensi yang fasanya sama dengan sinyal IF carrier dan bandwidthnya sekitar
60 KHz ditentukan oleh PLL loopfilter pin 37. Demodulasi didapatkan dengan
membandingkan frekuensi sinyal referensi dengan sinyal IF yang masuk. Frekuensi
referensi yang diperlukan (38.0 MHz) dibangkitkan oleh VCO. Frekuensi VCO yang
tepat ditentukan dengan sistim kalibrasi dengan menggunakan kristal sebagai referensi.
PLL dapat mendeteksi frekuensi IF sampai ± 1 MHz berbasis pada FPLL (Frequency
Phase Lock Loop System) yang akan memberikan sinyal output ke PLL loopfilter
selama perbedaan frekuensi didapatkan. Jika fasa sinyal IF sama dengan sinyal
referensi, sinyal diteruskan ke demodulator. Demodulator dapat mengendalikan
modulasi positif dan negatif, seleksi dilakukan oleh IIC bus. Low pass filter setelah
output demodulator menghilangkan sinyal hasil demodulasi yang tidak diperlukan
untuk proses video.

PLL
lo o p f il t e r
37

VCBS v id e o
in id e n t IF I

a l ig n m e n t C A L IB R A T O R F x -ta l
fr e e V C O
AFA
TU NER AFC AFB
IF P LL VC O

AFW
FFI I F A , I F B , IF C
I F A m p l if ie r Q 102
F a s t F i lt e r IF I F f r e q . S e le c t io n
PLL
Lock det Lock
V C O 3 8 .9 M H z
S A W F i lt e r X101
VSW
AM V id e o
I F a m p li f i e r d e m o d u la to r b u ffe r
V id e o
0 - 5 M H z
23 3 8 .0 M H z
LPF M o n it o r O u t
24
IF
in p u t MO D IF v id e o
IF S
38
SC PC
3 2 .5 M H z 3 8 .0 M H z s e le c te d C V B S

SVO
S IF
T ra p

V id e o B u f fe r
AG C AGC
Tuner AG C 27 speed LPF
d e t e c to r C V B S in t 40

Tuner M O D AG C
VSW ta k e o v e r
G A M B A R B L O K D IA G R A M V I S IO N & F M V E R S IO N

Gambar 3.1: Blok diagram VIF

13
3. Video Buffer
Video buffer menghasilkan keluaran video dengan amplitudo yang tepat dan
menjaga keluaran video dari noise peak yang terjadi. Bandwidth dari video buffer
minimal 6 MHz. Didalam video buffer terdapat White spot clamp (untuk modulasi
positif) dan noise inverter clamp (untuk modulasi negatif) yang menjaga amplitudo
video tidak melebihi harga tipikalnya.

Aliran Sinyal

1. Sinyal RF yang diterima diubah ke sinyal IF melalui Tuner


2. Sinyal IF dikuatkan untuk mengurangi kerugian yang masuk ke SAW filter.
3. Sinyal dilewatkan ke SAW filter untuk menghindari interferensi sinyal kanal yang
berdekatan dan pemilihan karakteristik selektivitas yang sesuai.
4. Sinyal IF yang masuk dilewatkan ke IF amplifier yang dikontrol oleh tegangan
AGC.
5. PLL membandingkan fasa frekuensi sinyal referensi dengan fasa frekuensi sinyal
IF, jika fasanya sudah sama sinyal diproses di demodulator.
6. Demodulasi sinyal didapatkan melalui LPF sehingga hanya sinyal yang diperlukan
untuk proses video saja yang diambil dan dilewatkan ke video buffer.
7. Sinyal ini juga dikirimkan ke AGC detektor untuk mengontrol tingkat penguatan IF.
8. Dari video buffer sinyal video yang berupa sinyal video komposit dikeluarkan ke
pin 38.
9. Sinyal kemudian dilewatkan ke SIF trap untuk mengambil sinyal video dan
diumpankan ke pin 40 untuk proses switch dan proses video chroma.

Proses Sinyal Video dan Chroma

Dari pin 38 sinyal di video dibagi menjadi 2, pertama menuju pemrosesan sinyal
luminan dan kedua menuju proses sinyal krominan. Dibawah ini adalah blok diagram dari
CVBS/YC switch dan aliran proses sinyal luminan dan krominan.

Aliran Proses sinyal Luminan

1. Sinyal keluaran dari pin 38 yang berupa sinyal video komposit masuk ke pin 40
setelah melalui rangkaian Sound Trap untuk menghilangkan sinyal pembawa suara.
2. Sinyal video dari RF masuk ke pin 40 dan sinyal video dari AV masuk ke pin 42.
Proses pemilihan dilakukan oleh bus pin INA dan INB dalam internal UOC.
3. Sinyal video dari RF/AV yang dipilih diteruskan ke bagian delay line dan juga ke
bus SVO pin 38. Delay line dapat diadjust dari 0ns ~ 320ns yang dikontrol oleh IIC bus
melalui YD0~YD3.
4. Untuk CVBS sinyal video dilewatkan ke Chroma trap dan untuk Y/C sinyal video
dilewatkan ke penunda 160ns.
5. Sinyal keluaran dikirim ke Peaking untuk menentukan tinggi rendahnya sinyal
output.
6. Output dari peaking ditetapkan sebagai sinyal luminan internal (YINT ) yang akan
dikirimkan ke RGB proses.

14
V I D E O I F n o b u r s t i n a u t o m o d e
I ( I F I d e n t )
V I M I D E N T

C h r o m a t r a p
0 0 I N A . I N B
C V I BN T S4 0
0 1
1 0 3 2 0 n s C V B S
Y I N T
P e a k i n g
Y D - Y D 3
Y / C
1 6 0 n s P e a k i n g
T o S y n
Y / C VE X B 4T S2
T X T a c q u i s i t i o n

c l o c h e

T o S V O s w i t c h C h r o m a ( S E C A M )
p i n 3 8 v i s i o n I F

0 0 fS C
0 1
1 0 f i l t e r t u n i n g
4 3

C h r o m a ( P A L / N T S C )
I N A . I N B

C B
b u r s t A C C
d e t e c

c h r o m A aC L
d e t e c

A C L

Gambar 3.2 : Blok diagram CVBS/YC switch dan proses kroma

Aliran Proses sinyal Krominan

1. Sinyal yang masuk ke rangkaian kroma dilewatkan ke PAL/NTSC Chroma


bandpass filter dan SECAM Cloche filter melalui amplifier yang dikontrol oleh
rangkaian pendeteksi ACC dan ACL.
2. ACC berfungsi sebagai detektor burst amplitudo sehingga sinyal di bandpass/cloche
filter input konstan. Sedangkan ACL berfungsi sebagai detektor chroma amplitudo
sehingga ratio chroma/burst tidak melampaui batas. Fungsi ACL dikendalikan oleh IIC
bus.
3. Sinyal output dari rangkaian chroma bandpass filter dikirim ke dekoder PAL/NTSC
dan output dari cloche filter dikirim ke SECAM decoder untuk proses chroma
selanjutnya.

Sinyal Warna PAL/NTSC

ASM (Automatic System Manager) adalah metode sistem dekoder warna yang dapat
mengidentifikasi semua warna standar PAL/NTSC/SECAM yang dikontrol dengan IIC bus.
Untuk sinyal kroma (PAL/NTSC), sinyal dilewatkan ke demodulator (R-Y) dan (B-Y)
untuk mendapatkan sinyal UINT dan VINT.

15
R EF0
32
B u rs t H U E
C M 3 . .C M 0 FC O
phase Loop C M 3 ..C M 0 C D 3 .. C D 0
D e te c to r f i lt e r

D C O C M B 1, ID N
F re f A u to m a tic
C M B0
ID P S y s te m
M anager
ID S
Fsc

H /2 PS

PS
B - Y d e m o d u la t o r
0 0
H 90 H 0 ID N
6 dB
U IN T

+
C h r o m a ( P A L /N T S C ) 1 H d e la y
ID P

+ /- 6 dB
V IN T

H /2 R - Y d e m o d u la t o r
+
1 H d e la y

Gambar 3.3 : Blok diagram dekoder warna PAL/NTSC

Aliran sinyal

1. Sinyal kroma PAL/NTSC masuk ke dua jalur demodulator, pertama ke demodulator


(B-Y) untuk memilih sinyal kroma NTSC dengan informasi identifikasi NTSC dikirim
ke ASM (IDN sinyal) dan yang kedua ke demodulator (R-Y) untuk memilih sinyal
kroma PAL dengan informasi identifikasi PAL dikirim ke ASM (IDP sinyal).
2. Sinyal PAL dan NTSC kemudian dilewatkan ke bagian delay line untuk
mengurangi kesalahan warna yang disebabkan oleh perbedaan phase.
3. Sinyal yang terbentuk berupa sinyal UINT dan sinyal VINT dari delay line di teruskan
ke rangkaian YUV proses/ proses pemisahan sinyal RGB.

Proses Pembentukan sinyal RGB

Pada dasarnya UOC ini dilengkapi dengan input RGB atau YUV dari external,
sehingga dimungkinkan untuk digunakan pada DVD input. Pemilihan input ini dapat
dilakukan didalam internal IC. Tetapi dalam chassis G7 dan G7A input sinyal YUV ini
tidak digunakan sehingga di groundkan. Aliran sinyal pemroses RGB dijelaskan sesuai
gambar dibawah ini :

16
Y U V C O N ( 6 b Mi t ) A T C O N ( 6 b i t )

R 2 / V e x t V V R - Y R R R i n t
4 6
R G B
G 2 / Y e x t Y U V I n p u t G - Y a d d eGr R G BG i n t
U U G
4 7 m a t r i x s e l e c t
+
S e l e c t 2C l a m p s b l e n d e r
B 2 / U e x t Y Y B - Y c l a m Bp s B B i n t
4 8
s a t u r a t i o n
C o n t r a s t

Gosd
Rosd
c o n t r o l

Bosd
c o n t r o l
b l a c k s t r e t c h B C L
I n t e r n a l
p r o c e s s o r
Y Y '

B K S

Y 2 Y i n t
Y U V
Y U V
U 2 U i n t

V 2 S e l e c tV 1 i n t
R G B

I n s e r t i o n I E 2I N 2
i n p u t 2
4 5

Gambar 3.4 : Diagram pembentukan sinyal RGB

1. Sinyal Yint, Uint, dan Vint yang berasal dari rangkaian colour decoder dan Y/C
saklar diumpankan ke rangkaian YUV selector 1.
2. Dari YUV selektor, sinyal sub pembawa warna (U dan V) dimasukkan ke rangkaian
matriks. Di rangkaian matrik ini komponen B-Y dari sinyal sub pembawa warna
(sinyal U) dan komponen B-Y dari sinyal sub pembawa warna (sinyal V) di
pisahkan. Disini sinyal perbedaan warna di bentuk dari sub pembawa warna. Sinyal
G-Y dihasilkan dengan kombinasi dari sinyal perbedaan warna R-Y dan B-Y.
3. Dari YUV selektor, sinyal luminan dilewatkan ke rangkaian black stretch. Prinsip
kerja rangkaian black stretch adalah mempertajam level hitam. Warna abu-abu
dalam persentase tertentu di tarik ke warna hitam sehingga warna menjadi lebih
tajam.
4. Tiga buah sinyal perbedaan warna (R-Y), (B-Y), (G-Y) dan sinyal luminan (Y)
dicampur dan diproses di rangkaian RGB adder sehingga dihasilkan tiga warna
primer merah, hijau dan biru (RGB).
5. RGBOSD dibentuk di dalam IC UOC digunakan untuk menampilkan OSD text.
Pemilihan dan pengaturan kontrast antara sinyal RGBOSD dan RGB composit
dikerjakan dengan cara switch oleh mikroprosesor internal.
6. Tiga sinyal video output (sinyal RGB) diasumsikan sebagai arus katoda yang
mengalir ke CRT. Drive level yang masuk ke tabung katoda selalu diadjust oleh
CCC loop (Continues Cathode Calibration) dan arus feedback di lewatkan ke Black
Current Input pin 50.
7. CCC loop bekerja sebagai penstabil terhadap black level dan drive katoda secara
loop (kontinyu) terhadap sinyal RGB sehingga diperoleh offset dan gain yang tepat.

17
CON (6bit)
Rfeedback

RGB
RGB Rdrive
RGB OUTPUT 51,52,53
select CRT
blender TDA61XX
Rcutoff

drive offset
conection conection
Vref
LR,LG,LB

LR,LG,LB

20µΑ 8µΑ

field switch
50
Black current
input

Gambar 3.5 : Aplikasi dari CCC Loop

18

Anda mungkin juga menyukai