Anda di halaman 1dari 23

BAB 13

Kewirausahaan dan
Inovasi

Lecture Note
Dr. Mudrajad Kuncoro

@Mudrajad Kuncoro 1
Mendefinisikan Kewirausahaan
Kewirausahaan Korporat
Kemampuan perusahaan untuk mengembangkan
barang atau jasa baru dan mengelola proses inovasi

Penemuan
Menciptakan atau mengembangkan produk atau proses
ide baru
Inovasi
Menciptakan produk yang bisa dikomersialkan dari
hasil penemuan
Meniru/Imitasi
Adopsi penemuan oleh sejumlah perusahaan sejenis
@Mudrajad Kuncoro 2
Kewirausahaan yang Berhasil

Kunci sukses kewirausahaan dan inovasi adalah


bergerak dari penemuan ide ke komersialisasi
yang efektif dan penerimaan di pasar

@Mudrajad Kuncoro 3
Inovasi dan Keunggulan Kompetitif

Sukar
Sukar ditiru
ditiru pesaing
pesaing

Bisa
Bisa dimanfaatkan
dimanfaatkan secara
secara
komersial
komersial dengan
dengan
kapabilitas
kapabilitas yang
yang ada
ada Keunggulan
Keunggulan
Kompetitif
Kompetitif
Menyediakan
Menyediakan nilai
nilai yang
yang
berarti
berarti bagi
bagi pelanggan
pelanggan

Tepat
Tepat Waktu
Waktu
@Mudrajad Kuncoro 4
Sumber Daya Saing yang
Berkelanjutan

Keunggulan
Kompetitif
Berkelanjutan

Biaya Inovasi Diferensiasi


@Mudrajad Kuncoro 5
Memupuk Inovasi Kewirausahaan

Tiga pendekatan:

Usaha Internal Korporat Create


Create it!
it!

Kerja sama menciptakan Inovasi Co-opt


Co-opt it!
it!

Mendapatkan Kapabilitas Buy


Buy it!
it!
yang Inovatif

@Mudrajad Kuncoro 6
Export By Categories, Indonesia 1975 - 1995 (%)

Category 1975 1985 1995

NRI (Natural Resource Intensive) 2.51 48.59 21.13

ULI (Unskilled Labour Intensive) 17.18 31.75 36.78

PCI (Physical Capital Intensive) 19.94 4.97 7.76

HCI (Human Capital Intensive) 21.56 4.84 11.57

TI (Technological Intensive) 30.84 9.85 13.14

Total Manufaktur 100 100 100


Source : Goeltom (1996)
Note : NRI : SITC 53,63,66 (except 664, 665, 666)
ULI : SITC 65, 664, 665, 666, 81-85, 89 (except 896, 897)
PCI : SITC 51, 52, 67, 71, 72, 73, 75, 751
HCI : SITC 55, 62, 64, 69, 775, 78, 79, 885, 896, 897
TI : SITC 54, 56, 57, 59, 752, 789, 76, 77 (except 775), 87, 88 (except 885)
@Mudrajad Kuncoro 7
Usaha Internal Korporat

Kewirausahaan korporat dapat terjadi baik sebagai


proses bottom-up atau sebagai proses top-down

Perilaku stratejik otonom adalah proses bottom-up di


mana Pemenang Produk mengusahakan ide produk
baru untuk komersialisasi

Pemenang Produk adalah individu yang memiliki visi


kewirausahaan untuk produk baru dan mencari
dukungan untuk komerisalisasi produk baru tersebut
@Mudrajad Kuncoro 8
Model Usaha Internal Korporat

Konsep Strategi Korporat

Konteks Stratejik Konteks Struktural

Perilaku Induced
Stratejik Strategic
Otonom Behavior
@Mudrajad Kuncoro 9
Menyesuaikan Nilai dari Inovasi
Halangan Integrasi
Orientas Waktu Tepat Waktu
yang Berbeda
Orientasi ke Pasar
Interpersonal
Orientasi Integrasi Penyesuaian
Tujuan yang Cross- Nilai dari
Formalitas
Berbeda Functional/ Kualitas Inovasi
Struktur
Desain Tim Produk
Fasilitator Integrasi
Penciptaan
Shared Values
Nilai
Visi Pemimpin
Pelanggan
Alokasi Anggaran
komunikasi
Efektif @Mudrajad Kuncoro 10
Kerja Sama Menciptakan Inovasi

Aliansi stratejik bisa membantu mengembangkan


inovasi dengan menggabungkan pengetahuan dan
sumber daya dari dua atau lebih mitra

Perusahaan harus fokus untuk membangun


pengetahuan, identifikasi kompetensi inti dan
mengembangkan SDM yang kuat untuk mengelola
proyek
Perusahaan juga bisa memberikan kompetensi intinya
dengan cara outsourching ke mitra aliansi dari pada
mengembangkan kapabilitasnya sendiri
@Mudrajad Kuncoro 11
Mendapatkan Kapabilitas yang Inovatif

Saat ini banyak perusahaan yang menggunakan akuisisi


perusahaan sebagai pengganti pengembangan inovasi
secara internal
Hal tersebut dapat menekan risiko dan menurunkan
biaya investasi R&D yang mahal

Kelemahannya adalah pada akhirnya perusahaan bisa


kehilangan kemampuannya untuk menghasilkan inovasi
secara internal

@Mudrajad Kuncoro 12
FORMULA BUSINESS AGILITY

– Mobile Business = Business Process +


Electronic Business + Wireless
Communications
– Business Agility = Process Agility +
Technical Agility
– Business Agility = Speed x Flexibility

@Mudrajad Kuncoro 13
Model SEVEN “S”
 Dikembangkan oleh
Peters & Waterman dkk di
McKinsey
 7S sebagai checklist
 Apakah 7S sesuai (fit)
secara bersama-sama
ataukah tidak
konsisten/jelas?
 Bila 7S “fit” & saling
memperkuat maka
organisasi akan bergerak
sesuai dg yg diinginkan
 Bila 7S bertabrakan,
maka organisasi akan
kehilangan momentum &
@Mudrajad Kuncoro
persatuan. 14
TRANSFORMASI & MASALAH
STRUKTURAL
 Transformasi:  Masalah struktural
– Penurunan sektor – tingginya konsentrasi
pertanian kepemilikan & aktivitas
ekonomi (spasial)
– Meningkatkatnya sektor
– dominasi ersatz capitalists
industri & jasa
– lemahnya kaitan antar sektor
– Sejak 1987, ekspor
& antar si besar-kecil
nonmigas melebihi migas
– orientasi pasar domestik bagi
investor asing & usaha besar
– dualisme: moderen-
tradisional, besar-kecil

@Mudrajad Kuncoro 15
USAHA KECIL?  KARAKTERISTIK
 UU NO. 9 TAHUN 1995 – tak ada pemisahan: pemilik
adalah usaha ekonomi: & manajerial
– Omset per tahun maksimal – menggunakan tenaga kerja
Rp 1 milyar sendiri (Bimantara)
– kekayaan bersih, tidak – unbankable-->modal sendiri
termasuk tanah & bangunan, – tidak berbadan hukum
maksimal Rp 200 juta
 FAKTA:
 BPS:
– IKRT berperanan dalam
– berdasar jumlah tenaga kerja
 unit usaha (99%)
(TK)
 kesempatan kerja (59%)
– Usaha kecil:  nilai tambah (20%)
 industri rumah tangga (cottage
industry): 1-4 TK
– Spasial?
 industri kecil (small industry):  Terkonsentrasi di Jawa
5-19 TK  Tersebar merata di perdesaan

@Mudrajad Kuncoro 16
Gambar 1. Industri Manufaktur Menurut Jumlah Tenaga Kerja dan
Unit Usaha: Indonesia, 1996 (%)

100
80
60
40
20
0 Besar & Menengah Kecil Rumah tangga
Unit usaha 0.84 8.32 90.85
Tenaga kerja 41.30 18.77 39.93
Jenis Industri
@Mudrajad Kuncoro 17
Sebaran Usaha IKRT Menurut
Wilayah (BPS, 2001)

@Mudrajad Kuncoro 18
@Mudrajad Kuncoro 19
TANTANGAN
 IKRT dengan omset
 KELEMAHAN DASAR <Rp 50 juta
– peluang & pasar – jualan dengan “aman”
– permodalan – modal untuk
– organisasi & SDM kelanacaran cash flow
– keterbatasan jaringan usaha  IKRT dengan omset Rp
– iklim usaha yang oligopolis & 50 juta-1 milyar
tidak kondusif
– sistem administrasi
– pembinaan & pemberdayaan
yang kurang terpadu & – menyusun proposal
tumpang tindih – menyusun business plan
– kurangnya kepedulian – akses teknologi
terhadap usaha kecil
– bahan baku
– tenaga kerja trampil
@Mudrajad Kuncoro 20
GRAFIK KENDALA KREDIT UKM
DI DIY 2002, menurut SMEDC

Prosedur
Lain-lain Kredit
17% 8%
Keterbatasn Bunga Tinggi
Petugas Bank 22%
11%
Proses Kredit
Agunan
Lama
25%
17%

@Mudrajad Kuncoro 21
WHO WANTS TO BE SMALL
BUSINESSMAN/WOMAN?
Which Road to take?
Bekerja di perusahaan
atau untuk orang lain
Memulai usaha sendiri
(wirausaha)
 Mulai dari bawah (bisnis
baru)
 Membeli perusahaan
yang sudah ada
 Aliansi: waralaba,
licensing
@Mudrajad Kuncoro 22
Menjadi Wirausaha?
MOTIVASI How to succeed as
Mandiri, bebas dari an entrepreneur?
perintah atasan Am I willing to sacrifice?
Am I decisive?
Aktualisasi diri
Do I have self-
Necessity is the confidence?
mother of invention: Can I recognize an
 Inovatif opportunity & capitalize
 Penuh inisiatif on it?
 Jeli melihat peluang Do I have confidence in
my proposed tenure?
Dorongan & didikan
Am I willing to lead by
keluarga: by chance example?
or by design
@Mudrajad Kuncoro 23

Anda mungkin juga menyukai