Anda di halaman 1dari 20

Modul

N o 9.

Pengendalian
Hama Terpadu

Pan duan Perm ak ultur M o dul 9. P e n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u


Catatan...

216 Pe r m a k u l t u r , M e n u j u H i d u p L e s t a r i
Masalah hama terjadi karena adanya sistem yang tidak seimbang.

Masalah hama biasanya muncul disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
• Kebakaran, banjir, dan pembukaan lahan baru.
• Mempergunakan areal tanah yang luas hanya untuk satu jenis tanaman.
• Masuknya suatu hama dari suatu daerah ke daerah lain.
• Punah atau berpindahnya salah satu predator hama, bisa karena penggunaan pestisida
atau kerusakan habitatnya.

Untuk mengatasi masalah hama haruslah menggunakan solusi jangka panjang dan bertujuan
untuk mengembalikan keseimbangan alam. Solusi jangka panjang bisa memerlukan waktu
bertahun-tahun, oleh karena itu dibutuhkan solusi jangka pendek seperti penggunaan
pestisida alami. Berbagai macam teknik alami untuk mengatasi masalah hama tergabung dalam
Pengendalian Hama Terpadu (PHT). PHT mempunyai tujuan dasar untuk mencegah hama dan
apabila masalah hama sampai terjadi, mengatasinya selalu menggunakan teknik yang ramah
lingkungan.

Tiap bagian dalam lingkungan berkaitan dengan tiap bagian lainnya, termasuk manusia. Apa
yang terjadi pada suatu bagian dari suatu sistem akan mempengaruhi sistem-sistem lainnya.
Filosofi ini merupakan dasar dalam tiap penerapan PHT.

Amati bagaimana bagian dari suatu sistem bekerja, dan apa pengaruhnya terhadap bagian
lainnya. Bagian-bagian ini, misalnya: tanah, serangga, tanaman dan pepohonan, burung,
hewan, air, manusia, dan teknologi. Bila bagian-bagian dalam suatu sistem dapat bekerja sama
maka akan memberi manfaat, antara lain:
• Penggunaan sumberdaya yang lebih sedikit dan biaya yang lebih murah karena lahan
akan bisa ‘merawat’ dirinya sendiri dan sumberdaya yang lebih banyak digunakan adalah
sumberdaya lokal.
• Perbaikan tanah, tumbuhan dan lingkungan secara berkesinambungan, bukannya
perusakan secara bertahap.
• Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap hama, penyakit, dan cuaca yang ekstrim.
• Meningkatkan produktivitas lahan secara keseluruhan.
• Meningkatkan kesehatan manusia.

Modul ini akan menjelaskan tentang teknik-teknik PHT yang dapat diterapkan untuk semua
ukuran pertanian, mulai dari kebun rumah skala kecil, kebun untuk pasar, hingga untuk pertanian
skala besar seperti padi, pohon buah-buahan, serta semua sistem campuran.

M o d u l 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u 217
Pentingnya Tanah yang Sehat
Tanah yang sehat dan hidup adalah tanah yang mengandung semua jenis unsur hara yang
dibutuhkan tanaman. Kondisi ini adalah hal yang paling penting dalam teknik PHT untuk
mencegah munculnya hama dan penyakit.

Jika seseorang sehat, biasanya berumur panjang, tidak sakit-sakitan,


dan cepat sembuh bila Ia sakit. Orang yang sehat akan lebih kuat,
mampu bekerja lebih giat, dan menghasilkan keturunan yang sehat
pula. Sama halnya pada tumbuh-tumbuhan! Dasar kesehatan yang
baik bagi tumbuhan dan manusia juga sama, yaitu:
• Keseimbangan berbagai macam unsur hara dan mineral (untuk
tumbuhan); makanan yang sehat dan gizi yang seimbang (untuk
manusia).
• Tanah yang sehat dan hidup (untuk tumbuhan); rumah yang bersih
dan nyaman (untuk manusia).
• Air, matahari, dan lingkungan yang sehat (untuk tumbuhan dan
manusia).

Tanaman yang sehat akan tumbuh lebih kuat sehingga lebih sedikit diserang hama dan
penyakit. Bila diserang, tanaman tersebut akan menderita kerusakan yang lebih sedikit dan
cepat pulihnya. Menyediakan tanah yang sehat bagi tanaman akan menghemat lebih banyak
waktu, usaha dan uang di kemudian hari.

Teknik-teknik alami akan dapat meningkatkan kualitas tanah secara terus-menerus sehingga
tanaman lebih sehat dan masalah hama bisa dikendalikan. (Untuk informasi lebih lanjut tentang
tanah yang sehat, bacalah Modul 4 - Tanah).

IDE CERDAS!

Kompos baik digunakan pada tanaman karena akan melepaskan unsur hara secara
perlahan ke dalam tanah. Memberi terlalu banyak konsentrasi unsur hara pada
tanaman dalam satu saat dapat menyebabkannya tumbuh terlalu cepat sehingga
menjadi lemah dan lebih beresiko terserang serangga.

Mendorong Predator Hama Alami


Dalam suatu sistem yang sehat dan seimbang, tiap-tiap tanaman
memiliki hama yang menyerangnya dan masing-masing hama
memiliki predator yang memakannya.

Ini akan menyebabkan terkendalinya jumlah hama dalam ekosistem.


Predator alami sangat efektif dalam mengendalikan hama pada kebun
Anda.

Predator hama alami ini, misalnya: burung, kadal, katak, kelelawar, capung, tawon, laba-laba,
belalang sembah, kumbang tanah, dan beberapa lalat.
218 Pe r m a k u l t u r , M e n u j u H i d u p L e s t a r i
Predator hama alami bisa dijaga keberadaannya dalam kebun Anda dengan menyediakan apa-
apa yang dapat menarik mereka, antara lain:
• Kolam: untuk burung, katak, capung, lebah, tawon dan ikan
(beberapa ikan makan larva nyamuk).
• Pepohonan: untuk burung, kelelawar, tawon, lebah dan laba-laba.
• Bebatuan, kayu yang lapuk: untuk kadal dan laba-laba.
• Bunga-bungaan, pepohonan kecil, tumbuhan merambat: untuk tawon, lebah, laba-laba,
belalang sembah, dan kumbang.

Diperlukan waktu beberapa tahun untuk menciptakan populasi predator hama alami yang
seimbang. Metode pengendalian hama lainnya mungkin perlu digunakan sementara menunggu
proses di atas.

WASPADALAH!

Pestisida kimia dan beberapa pestisida alami dapat membunuh predator hama
dan serangga lain yang bermanfaat, ini akan merusak populasi mereka. Gunakan
pestisida dengan sangat hati-hati, hanya ketika diperlukan, dan hanya setelah
mencoba segala metode yang lebih aman lainnya.

Lingkungan Sehat
Apabila kawasan di sekitar lahan Anda sehat dan beragam, kemungkinan munculnya masalah
hama akan berkurang. Lingkungan yang sehat merupakan dasar dalam menjaga keseimbangan
sistem pada lahan pertanian. Lingkungan yang sehat mencakup sungai, hutan, lereng
perbukitan, areal perumahan, dan lain sebagainya. Menjaga sumber-sumber air, menghentikan
pembakaran hutan, dan mencegah erosi merupakan langkah-langkah untuk mencapai sebuah
lingkungan yang sehat. Lingkungan yang sehat juga mendukung teknik-teknik PHT lainnya.

M o d u l 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u 219
Menggunakan Benih Non-hibrida
Menggunakan benih non-hibrida atau benih lokal yang berkualitas baik akan menghasilkan
tanaman yang secara alami lebih tahan terhadap hama dan penyakit. Benih
non-hibrida dari hasil penyerbukan terbuka baik untuk digunakan karena
kualitas benih tersebut akan tetap sama dari generasi ke generasi, dan
bahkan bisa meningkat apabila menggunakan teknik penyimpanan
benih dan pembibitan yang baik. (Untuk informasi lebih lanjut
tentang penyimpanan benih dan pembibitan, bacalah Modul 5
- Penyimpanan Benih dan Pembibitan).

Kumpulkan benih dari tanaman terbaik di lahan Anda. Tanaman


dari benih ini lambat laun akan lebih tahan dengan iklim,
kondisi setempat, serta hama dan penyakit. Tiap-tiap keluarga
bisa mengamati tanaman mana yang paling baik kualitasnya
pada lahan mereka masing-masing. Dengan mengumpulkan
benih-benih dari tanaman ini, tiap-tiap keluarga dan kelompok bisa
saling mengadakan tukar-menukar atau jual-beli benih.

Pikirkan kenapa suatu tanaman bisa tahan terhadap hama dan penyakit. Faktor-faktor
pendukung bisa berupa tanah yang sehat, predator hama alami, penggunaan kompos, cukup
air dan sinar matahari, dan seterusnya. Dengan mengetahui ini, akan bisa dikembangbiakkan
tanaman yang lebih sehat dari tahun ke tahun.

Pengelolaan Tanaman yang Baik


Pengelolaan tanaman yang baik bisa dilakukan dengan cara melakukan teknik tanaman
campuran, rotasi tanaman, menggunakan pola-pola alami, dan penanaman berpasangan.

Tanaman Campuran
Bila lahan ditanami hanya dengan satu jenis tanaman dalam jumlah yang besar, akan
lebih banyak kesempatan terjadinya serangan hama dan penyakit. Hal ini disebabkan
hama dan penyakit mudah menyebar dari satu tanaman ke tanaman berikutnya, dan
tersedianya makanan dalam jumlah besar pada satu tempat sehingga jumlah hama
dapat meningkat secara drastis. Di daerah yang luas dengan satu jenis
tanaman, biasanya tidak tersedia jumlah predator hama yang cukup
untuk mengendalikan serangan hama secara alami. Ketika hama
atau penyakit menyerang dalam jumlah yang besar, akan sangat
sulit untuk mengendalikannya, apalagi jika kerusakan yang
ditimbulkan sudah sangat parah.

Dengan menggabungkan berbagai macam tanaman secara


bersamaan akan secara perlahan mengurangi penyebaran
hama dari tanaman satu ke tanaman yang lain. Ini akan secara
perlahan mengurangi jumlah hama. Misalnya, baris tanaman
jagung akan menjadi suatu penghalang hama dan pelindung
tanaman yang tumbuh di antara barisan jagung tersebut.

220 Pe r m a k u l t u r , M e n u j u H i d u p L e s t a r i
Rotasi Tanaman
Beberapa hama dan penyakit hidup di dalam tanah dan akan menyebabkan banyak kerusakan
jika jenis tanaman yang sama ditanam pada lahan yang sama secara berulang-ulang. Rotasi
tanaman berarti mengganti jenis tanaman dengan tanaman lain yang
berbeda secara teratur. Ini akan memungkinkan hama dan
penyakit pada satu tanaman menjadi mati sebelum tanaman
yang mereka makan ditanam kembali pada lahan itu.
Misalnya, jamur yang menyerang akar-akar tumbuhan
brassicas (kubis/kol, kembang kol, brokoli, dan lain
sebagainya). Jamur-jamur ini tumbuh pada akar dan
hidup di tanah. Dengan merotasi tanaman brassicas
dengan tanaman jenis lainnya maka jamur akan mati
karena tanaman yang mereka makan tidak ditanam.

Pola-pola Alami
Menggunakan pola-pola alami akan membuat keanekaragaman tanaman dan hewan pada
lahan, yang membantu mendukung populasi predator hama alami, serta menyulitkan hama
tertentu menyebar dari satu tanaman ke tanaman lainnya.

Penanaman Berpasangan
Beberapa tanaman akan tumbuh sangat baik bila ditanam berdekatan. Namun, ada beberapa
tanaman yang tidak cocok hidup bersama. Pengetahuan tentang tanaman yang cocok ditanam
bersama dapat membantu meningkatkan pertumbuhan, pengendalian hama dan penyakit,
yang nantinya bisa menghasilkan produksi yang lebih banyak pula. Penanaman berpasangan
dapat memberi manfaat, antara lain:
• Menolak serangga. Tumbuhan dan bunga-bungaan yang memiliki daun atau bunga dengan
aroma yang kuat, seperti bawang putih, kenikir (bunga tahi ayam), aster, dan jahe, akan
membingungkan dan menolak hama serangga yang menggunakan penciuman untuk
menemukan tumbuh-tumbuhan yang ingin mereka makan. Khusus tanaman kenikir,
tanaman ini membantu menolak nematode, sejenis hama yang hidup di tanah dan dapat
merusak akar-akar tanaman.
• Menarik predator hama alami. Tanaman bunga membantu menarik predator ke kebun
disamping memperindah kebun. Tanaman bunga bisa ditanam di sekitar tanaman sayur
dan pohon buah-buahan. Tanaman bunga ini misalnya: mawar, kembang sepatu, kenikir,
dan beberapa tanaman legum.
• Memperlambat penyebaran hama. Hama tanaman akan sulit berpindah dari tanaman satu
ke tanaman lainnya bila jenis tanaman beragam.

Jenis tanaman yang berbeda memiliki tipe pertumbuhan akar yang berbeda. Pengetahuan
tentang berbagai jenis perakaran yang berbeda akan memungkinkan tumbuhan dan pohon-
pohonan ditanam saling berdekatan. Ada beberapa tanaman, seperti eukaliptus, yang tidak
baik ditanam berdekatan dengan tanaman lainnya karena mengeluarkan zat dari akar mereka
(zat alelopati) yang menyebabkan tumbuhan lain sulit untuk tumbuh didekatnya. Ada banyak
pengetahuan tradisional tentang tanaman yang bisa tumbuh dengan baik bersama. Pengetahuan
tersebut perlu dikumpulkan dan sering-seringlah bertukar informasi dengan orang lain.

M o d u l 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u 221
Mencegah Hama
Pengamatan akan mencegah berbagai masalah hama sebelum
mereka muncul. Dalam pengamatan pikirkan:
• Apakah tumbuhan tersebut sehat?
• Apakah ada hama yang menyerang tanaman?
• Darimana hama-hama itu datang?
• Apa jenis hama tersebut, serangga atau hewan lain?
• Apa predator dari hama-hama tersebut?
• Apa yang dapat menarik predator untuk datang?

Semakin awal kita mengetahui gejala hama dan penyakit, semakin mudah penangannya. Amatilah
juga tahap-tahap kehidupan hama, misalnya serangga lalat buah: telur, ulat, kepompong,
dewasa. Indentifikasi hama atau penyakit sangat penting. Bila Anda tidak mengetahuinya, bisa
didiskusikan dengan kelompok atau lembaga masyarakat yang bisa membantu.

Masing-masing tanaman memiliki hama-hama tertentu yang menyerangnya. Hama yang


menyerang sejenis tanaman tidak tentu akan menyerang tanaman jenis lain di dekatnya.
Pengetahuan tentang hama dan tanaman yang diserangnya, digunakan dalam berbagai cara
untuk mencegah masalah, seperti rotasi tanaman, penanaman berpasangan dan tanaman
campuran.

Gunakan metode dan penyemprotan yang berbeda untuk mengendalikan hama yang berbeda.
Menggunakan penyemprotan untuk membasmi hama tertentu akan lebih baik daripada
menggunakan semprotan yang dapat membunuh keseluruhan serangga. Pengamatan yang
baik akan sangat membantu Anda dalam menentukan jenis semprotan apa yang terbaik.

Pengamatan tentang hama dawwn pengendaliannya dapat dilakukan tiap hari saat kerja
di kebun. Anak-anak dapat diajari tentang serangga yang baik dan serangga yang menjadi
hama, serta bagaimana mengendalikannya. Pembuangan hama dengan menggunakan tangan
seringkali merupakan pengendalian hama yang paling efektif, khususnya di kebun rumah. Hama
serangga dapat dikumpulkan dan diberikan pada ternak ayam dan bebek, atau dibunuh dalam
seember air. Bekicot dapat dimasak untuk makanan babi atau ayam. Di beberapa negara,
manusia juga memakannya!

Hama serangga juga suka makan gulma. Melalui pengamatan, Anda dapat menemukan gulma
mana yang menarik hama serangga. Gulma tersebut dapat ditumbuhkan dengan sengaja untuk
menarik hama-hama menjauh dari tanaman pertanian Anda. Kemudian, hama berikut gulma
tersebut bisa dibuang, digunakan sebagai pakan ternak, atau dijadikan kompos.

Penyakit Tanaman dan Jamur


Pohon-pohon yang terkena jamur dapat ditolong dengan memangkas beberapa cabang untuk
mendapatkan lebih banyak sinar matahari dan angin. Jamur-jamur membutuhkan kelembaban
untuk tumbuh, tapi sinar matahari dan angin akan membantu pohon tetap kering. Buanglah selalu
ranting-ranting yang mati pada pohon tersebut untuk mengurangi peluang munculnya jamur
dan penyakit. Amatilah dengan seksama apabila ada tanaman atau pohon terserang jamur dan
penyakit, segera buang bagian yang terserang tersebut untuk mengurangi penyebaran penyakit.

222 Pe r m a k u l t u r , M e n u j u H i d u p L e s t a r i
Contoh Pencegahan Hama

Mencegah Hama pada Persemaian


Bibit muda dari kubis, selada, sayuran hijau, dan terong, merupakan
makanan favorit bagi bekicot dan siput. Semut-semut juga dapat
merusak hasil semaian dan memindahkan benih. Dengan menumbuhkan
semaian dalam kebun pembibitan, hama pemakan tersebut lebih mudah
untuk dicegah. Bila menggunakan meja-meja di kebun pembibitan
Anda, letakkan kaki meja dalam tempat berisi air atau minyak untuk
menghentikan hama tersebut memanjat. Pengolesan gemuk atau
minyak vaselin pada kaki meja juga dapat berfungsi sama.

Mencegah Hama pada Pohon


Pengolesan gemuk atau minyak vaselin di sekeliling batang pohon akan
menghentikan hama naik ke pohon. Cara ini berfungsi dengan baik untuk
mencegah jenis hama yang meletakkan telur-telur mereka dalam tanah,
seperti lalat buah, beberapa jenis ulat dan cacing, semut, dan hama
lainnya. Pohon-pohon yang paling cocok untuk cara ini adalah jeruk,
sirsak, mangga, dan alpukat.

Proses pengolesan minyak pada pohon:


1. Letakkan bahan pembalut, seperti kain, plastik tebal, atau kertas timah, selebar 10 cm melingkari
batang pohon dan ikat yang rapat. Pastikan serangga tidak dapat masuk di celah bawahnya.
2. Lapisi pembalut tersebut dengan minyak. Lipat bagian atas agar tidak bisa dialiri air.
3. Periksa 2 minggu sekali untuk memastikan lapisan minyak masih menempel di balutan pohon.

WASPADALAH!

Jangan mengolesi minyak secara langsung di batang pohon, khususnya pada pohon
muda. Minyak tersebut akan merusak dan bahkan bisa membunuh pohon tersebut.

Mencegah Hama pada Sawah


Peletakan buah enau di sawah akan membuat tikus menjadi terganggu
sehingga akan menghalangi mereka untuk kembali. Caranya, potong
20-30 buah enau dan letakkan di saluran irigasi air masuk mengaliri
sawah. Waktu yang terbaik melakukannya, yaitu saat matahari
terbenam. Lakukan 3 kali seminggu ketika butir padi sedang masak.

WASPADALAH!
• Terlalu banyak buah enau akan beracun dan dapat mempengaruhi kesehatan
dari orang yang memungut hasil panen dan memakan beras/nasinya.
• Hati-hati untuk menggunakannya pada aliran air yang sering digunakan orang untuk mandi.

M o d u l 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u 223
Perangkap Hama
Umpan dan perangkap merupakan cara yang baik untuk mencegah bertambahnya hama
sehingga bisa mengurangi kerusakan pada tanaman Anda.

Contoh Perangkap Hama

Perangkap untuk Lalat Buah


Lalat buah biasanya menyerang pohon buah-buahan, seperti jambu air, mangga, jambu biji,
alpukat, pepaya, jeruk, dan banyak lagi. Perangkap yang sederhana dapat dibuat dengan
menggunakan botol-botol air plastik, caranya
1. Potong bagian atas botol tersebut dan masukkan ke botol
dalam posisi terbalik.
2. Isi botol dengan umpan cair. Umpan tersebut dapat berupa:
• Larutan campuran cuka, gula, dan air.
• Campuran buah yang difermentasi dan air.
• Air yang beraroma ikan atau daging busuk.
• Bir sisa.
3. Gantung di pohon yang terserang dengan menggunakan tali
atau kawat yang kuat. 10 botol umpan untuk masing-masing
pohon akan dapat bekerja dengan baik.

Cara lain untuk mengatasi masalah lalat buah ini adalah dengan
menyemprot tanah di bawah pohon buah-buahan dengan
menggunakan campuran nimba. Semprotkan sekali sebelum buah
mulai berkembang dan kemudian semprotkan lagi sebelum buah masak. Ini akan menghentikan
lalat buah berubah dari larva menjadi lalat. Bacalah insektisida alami dalam modul ini untuk
mengetahui resep dari daun nimba.

IDE CERDAS!

Perangkap lalat buah akan bekerja dengan lebih sukses bila lahan-lahan tetangga
juga menggunakannya.

Perangkap untuk Siput/Keong


Perangkap siput dapat ditempatkan di sekitar kebun untuk menarik dan membunuh siput.
Letakkan mangkok atau wadah di tanah dan isi separuhnya dengan umpan cair yang berupa
susu dan air atau bir sisa. Sejumlah kecil potongan selada dan kubis juga dapat ditambahkan.
Siput tersebut akan masuk ke dalam perangkap, terjebak di dalam cairan, dan tidak dapat
pergi. Jika Anda menggunakan bir, siput-siput akan bahagia karena mereka akan mati mabuk.

Cara lainnya, letakkan potongan seng tua atau karung-karung basah di atas tanah dekat bedeng
sayuran Anda. Siput akan suka hidup di bawahnya. Periksalah tiap beberapa hari. Sekam
kopi dan serbuk gergaji bisa diletakkan di lorong seputar bedeng sayuran untuk membantu
mencegah siput-siput masuk. Siput tidak suka permukaan yang kasar.

224 Pe r m a k u l t u r , M e n u j u H i d u p L e s t a r i
Perangkap Kulit Jeruk
Gunakan sebagian kulit buah jeruk, lemon, atau limau yang masih ada sedikit sisa buah, dan
letakkan di atas tanah. Buah-buah tersebut akan menarik hama serangga, serta siput/keong,
dan mereka akan terperangkap di bawahnya.

Jaring Serangga
Alat jaring untuk menangkap serangga, seperti jangkrik, belalang, dan hama lainnya, dapat
dibuat dengan menggunakan bingkai bambu atau kayu dan jaring yang terbuat dari bekas jala
ikan atau jaring nyamuk. Alat ini dapat menjadi permainan yang menyenangkan untuk anak-
anak berlomba menangkap serangga hama, tetapi hati-hati supaya tidak merusak tanaman dan
jangan menangkap serangga yang bermanfaat.

Penggunaan Hewan dalam Pengendalian Hama


Ayam atau bebek sangat gembira untuk melakukan pengendalian hama bagi Anda!

Integrasi ini dapat dilakukan dengan cara:


• Jika ayam atau bebek ada di satu lahan,
mereka akan membersihkan bagian bawah
pohon dengan memakan larva dan serangga
yang akan merusak pohon. Masalah hama
sudah berubah menjadi makanan hewan!
• Jika ayam atau bebek berada di lahan pertanian
setelah pemanenan, mereka akan memakan
banyak hama di tanah yang sedang menunggu
penanaman berikutnya. Pada waktu yang
bersamaan, ayam dan bebek akan memupuki
lahan, sekaligus dapat menjadi ‘traktor’ ayam
bebek & babi
atau bebek.
• Memberi serangga pada hewan sebagai
makanannya. Bila tanaman yang terserang
hama dibuang dan diberikan pada hewan,
tanaman tersebut akan menjadi pakan sekaligus
mengurangi penyebaran hama.

‘traktor’ ayam
bebek & ayam
M o d u l 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u 225
Pestisida Alami
Pestisida alami merupakan pemecahan jangka pendek untuk mengatasi masalah hama dengan
cepat. Pestisida alami harus menjadi bagian dari sistem pengendalian hama, dan hanya
digunakan bila diperlukan. Jangan menggunakan pestisida alami bila tidak terdapat hama atau
tidak ada tanaman yang rusak.

Bahkan, sebaiknya masih belum digunakan bila hanya terdapat sedikit kerusakan tanaman.
Luangkan waktu untuk mengamati apakah predator hama memakan hama-hama dan apakah
hama-hama tersebut menyebar dengan cepat atau lambat, bila masih ada predator hama,
sebaiknya biarkan mereka yang bekerja .

Beberapa insektisida alami sangat kuat dan akan membunuh segala serangga, yang merugikan
dan yang bermanfaat. Hati-hatilah karena sebagian besar serangga sebenarnya tidak
membahayakan tanaman Anda dan membunuh mereka justru bisa menciptakan masalah di
kemudian hari.

Cara Menggunakan Pestisida Alami


Anda dapat menggunakan sapu lidi atau dahan pohon sebagai kuas. Ini
adalah cara sederhana yang bisa dipakai, tapi terkadang tidak dapat
menyebarkan pestisida alami secara merata. Juga ada banyak
kemungkinan pestisida tersebut mengenai kulit Anda.

Untuk kebun rumah dan masalah hama yang sedikit, semprotan


tangan dari plastik dapat dipakai dan cukup efektif. Sebuah
botol air dengan lubang-lubang kecil di tutupnya juga dapat
membuat kegiatan menyemprot menjadi mudah dan murah.

Semprotan tangan dari bambu juga dapat dipakai dan dijelaskan


kemudian dalam modul ini. Cara terbaik untuk menyemprot adalah
dengan menggunakan semprotan tangki, tapi harganya mahal dan
memerlukan perawatan lebih. Satu semprotan bisa dibeli oleh sebuah kelompok atau sebagai
bagian dari peralatan milik masyarakat.

Selalu gunakan baju lengan panjang, sarung tangan, sepatu, serta


penutup hidung dan mulut, khususnya ketika menyemprot
dengan menggunakan pestisida alami yang kuat. Kaca mata
juga baik untuk dipakai karena beberapa jenis pestisida
alami dapat menyebabkan masalah kulit dan akan
membuat Anda menjadi sakit jika terlalu banyak kena
kulit, masuk ke mulut, hidung, atau terkena mata. Setelah
penggunaan, semua jenis semprotan harus dibersihkan
dengan air terlebih dahulu sebelum disimpan.

Pengambilan dengan Tangan


Tangan merupakan ‘pestisida’ alami yang hebat! Banyak masalah hama yang dapat dikendalikan
dengan pengamatan teratur dan pembuangan hama-hama dengan menggunakan tangan.

226 Pe r m a k u l t u r , M e n u j u H i d u p L e s t a r i
IDE CERDAS!
• Hentikan penggunaan pertisida alami paling tidak 2 minggu sebelum panen.
Hal ini sangat penting untuk mencegah makanan terkontaminasi pestisida yang
dapat membuat manusia menjadi sakit.
• Gilirlah jenis penyemprotan untuk mencegah serangga menjadi kebal terhadap
satu jenis pertisida. Jenis pestisida tertentu akan bekerja lebih baik dari yang
lainnya. Ujilah sendiri.
• Lakukan penyemprotan pada pagi hari benar atau sore hari untuk mencegah
tanaman terbakar panas matahari.
• Di musim hujan, usahakan untuk menyemprot sedikitnya 3 jam sebelum hujan,
jadi semprotan dapat bekerja dengan maksimal.

Semprotan Serangga (Semprotan Biologis)


Ambillah segenggam hama serangga yang makan
1 2 tanaman Anda, tumbuk dan aduk dalam seember kecil
air. Biarkan selama 2 hari. Saring cairan tersebut dan
semprotkan ke tanaman yang rusak. Hama yang sama
seperti hama dalam semprotan itu akan menghindari
cairan tersebut. Bekas-bekas tubuh serangga dapat
dimasukkan di wadah dan diletakkan mengitari tanaman-
3
tanaman. Aroma tersebut akan terus menolak hama.
4
Semprotan tersebut efektif untuk cacing, ulat bulu,
keong, siput dan berbagai hama kecil, namun
kurang efektif untuk belalang.

Semprotan Nimba
Tanaman ini dapat dipakai untuk semprotan insektisida alami yang aman
dan efektif. Nimba dapat dipakai pada hampir semua serangga, termasuk
nyamuk. Terkadang memerlukan waktu beberapa minggu untuk menunggu
efeknya karena untuk beberapa jenis serangga, nimba bekerja dengan
memutus daur perkembangbiakan serangga tersebut. Nimba merupakan
salah satu tanaman terbaik untuk digunakan karena aman bagi manusia dan
tidak menimbulkan banyak masalah bagi serangga yang menguntungkan, khususnya predator
hama. Dalam kondisi tertentu bahkan bisa meningkatkan produksi ulat yang berguna!

Keong/siput, nematode, lebah penyengat, ulat, ngengat, penggerek daun, lalat, nyamuk, dan
belalang adalah beberapa jenis serangga yang dapat dikendalikan dengan nimba.

Cara menggunakan nimba:


• Tumbuklah biji nimba dan masukkan ke dalam kantong kain. Masukkan kantong kain ini
dalam ember atau drum berisi air selama semalam. Gunakan 500 gr biji nimba untuk
tiap 10 liter air. Gunakan sebagai semprotan pada serangga hama dan tanaman yang
terserang. Biji nimba ini lebih efektif daripada daunnya.

M o d u l 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u 227
• Ambillah segenggam besar daun nimba segar, lumatkan, dan masukkan ke dalam seember
air. Biarkan selama 2 hari, kemudian buanglah daunnya dan gunakan sebagai semprotan.
• Keringkan segenggam penuh daun nimba, tumbuk, dan masukkan ke dalam air. Biarkan
selama 2 hari, saring dan gunakan sebagai semprotan.
• Semprotan nimba ini juga dapat dibuat dengan merendam biji nimba yang telah
dihancurkan dalam alkohol, atau membuat minyak dari biji nimba dengan menggunakan
suatu alat pengepres minyak. Metode ini lebih mahal namun dapat menghasilkan produk
yang lebih kuat.

Semprotan Bawang Putih dan Lombok


Campur 3 biji bawang putih yang sudah dikupas dengan segenggam
lombok dan rebuslah dalam sepanci air. Tambahkan ¼ balok sabun, aduk
rata kemudian biarkan selama sehari. Saring cairan tersebut dan gunakan
2 cangkir larutan tersebut untuk satu kali penyemprotan.

Bawang putih merupakan sebuah insektisida, fungisida dan penolak


hama. Lombok juga merupakan sebuah insektisida dan penolak hama. Sabun akan membantu
semprotan untuk melekat pada tanaman dan serangga. Gunakan larutan ini untuk aphid,
cacing, ulat bulu, dan ngengat.

IDE CERDAS!

• Bawang putih dan lombok secara alami akan menolak banyak serangga. Tanam
mereka di sekitar pohon buah dan lahan sayuran untuk membantu mengurangi
masalah-masalah serangga.
• Bawang putih dan lombok dapat juga digunakan secara terpisah sebagai
bahan semprotan.

Semprotan Pepaya
Kumpulkan 1 kg daun pepaya (sekitar 1 tas plastik besar), lumatkan, dan campurkan ke dalam
1 liter air, lalu biarkan selama 1 jam. Saring dan tambahkan 4 liter air lagi dan 1 sendok besar
sabun. Semprotkan pada hama serangga. Semprotan pepaya ini dapat digunakan untuk aphid,
rayap, hama kecil, dan ulat bulu. Untuk rayap, tumbuk buah papaya muda dan kumpulkan jus/
sarinya. Semprotkan langsung ke rayap-rayap dan kayu-kayu yang rusak.

Semprotan Sari/Jus Jahe


Parut segenggam penuh jahe dan masukkan ke dalam seember air. Biarkan selama sehari, lalu
semprotkan ke tanaman yang rusak untuk mengontrol larva ulat dan ulat bulu.

Semprotan Daun Talas


Daun-daun talas mengandung asam lisollic. Bila serangga memakannya, ibarat manusia merasa
makan pecahan gelas! Cara meraciknya, tumbuk 10 lembar daun talas dan masukan dalam 3 liter
air (½ ember), aduk dengan baik. Percikkan ke tanaman dengan menggunakan sapu lidi. Pastikan
masing-masing tanaman terciprat larutan ini untuk perlindungan yang baik terhadap serangga.

228 Pe r m a k u l t u r , M e n u j u H i d u p L e s t a r i
Semprotan Daun Tomat
Daun tomat merupakan insektisida alami dan
fungisida ringan, dapat digunakan untuk
aphid, semut, cacing, ulat bulu, telur
serangga, belalang, ngengat, nematoda,
lalat putih, jamur dan bakteri pembusuk.
Cara membuatnya, masaklah 1 kg daun
tomat dalam 2 liter air selama 30 menit,
tambahkan lagi potongan 2 genggam daun,
batang dan buahnya, dan 2 liter air. Aduk
bahan-bahan tersebut, lalu biarkan selama
6 jam (½ hari). Saring dan tambahkan ¼
batang sabun. Semprotkan larutan ini setiap
2 hari bila jumlah serangga, khususnya ngengat,
cukup banyak.

WASPADALAH!

Daun tomat ketika dipakai sebagai insektisida bersifat racun bagi manusia. Ini
disebabkan karena unsur kimia yang ada dalam daun tomat menjadi jauh lebih
pekat konsentrasinya. Gunakan sarung tangan dan penutup hidung serta mulut
sekaligus saat menyemprotkannya.

Semprotan Lem
Semprotan lem bisa dibuat dari sisa air rebusan singkong, talas,
atau kentang. Serangga kecil akan menempel pada lem ini
dan akhirnya menyebabkan serangga tersebut mati lemas.
Semprotan ini berguna untuk aphid, ulat bulu dan lalat putih,
namun cobalah juga pada serangga kecil lainnya. Caranya,
campurkan air sisa memasak singkong, talas, atau kentang
dengan air tambahan untuk membuat larutan. Kekuatannya bervariasi
tergantung jenis tanaman yang digunakan, kira-kira saja. Semprotkan pada tanaman. Larutan
yang baik akan menyisakan lapisan tipis pada tanaman ketika larutan kering.

Semprotan Sabun
Semprotan ini efektif untuk siput, keong, aphid, ulat bulu, kumbang kecil, dan serangga-serangga
pemakan daun lainnya. Caranya, gunakan 1 sendok besar sabun bubuk atau cair per liter air.
Semprotkan hanya pada hama atau tanaman yang rusak. Anda juga dapat menggunakan
bekas air cucian piring atau pakaian kotor untuk membuat pestisida ini.

Semprotan Sari/Jus Buah Pinang


Getah buah pinang dikenal sebagai racun yang efektif untuk bekicot dan jenis siput lainnya!
Kumpulkan getah buah pinang dalam sebuah ember, campur dengan air dan semprot langsung
pada siput. Bahan semprotan ini bisa dari buah pinang atau kapur sirih, atau kombinasi keduanya.
Semprotkan di bagian luar bedeng sayuran Anda untuk menghalangi siput masuk. Namun,
semprotan ini tidak disarankan untuk disemprot langsung ke tanaman. Lakukan secara teratur.

M o d u l 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u 229
Semprotan Daun Tembakau
Semprotan tembakau sebaiknya digunakan sebagai alternatif terakhir.
Gunakan pelindung yang baik dan lindungi tangan dan wajah Anda ketika
membuat dan menggunakan semprotan tembakau. Daun tersebut sangat
beracun dan dapat membunuh serangga yang berguna juga.

Semprotan daun tembakau dapat digunakan untuk sebagian besar hama serangga. Caranya,
rendam 1 kg (1 tas plastik) tumbukan daun tembakau dalam 15 liter air selama 1 hari 1
malam. Tambahkan 2 sendok besar cairan sabun atau sabun batangan dan aduklah dengan
baik. Saringlah dan gunakan sebagai semprotan. Bisa juga dengan mengeringkan daun dan
menumbuknya hingga menjadi bubuk. Bubuk ini bisa digunakan untuk aphid, keong, siput, ulat
bulu, dan virus daun keriting. Jangan gunakan bahan ini pada tanaman tomat, kentang, terong,
lombok, atau bunga mawar.

Semut menyebabkan masalah melalui penggalian mereka dan pemindahan benih-benih. Mereka
sama sekali tidak pernah bisa dihilangkan, tapi efek-efek mereka dapat dikurangi. Untuk kerusakan
akar, coba gunakan penyemprotan biologis, cabe, bawang putih, tomat, atau tembakau.

Fungisida Alami
Jamur/cendawan adalah organisme yang dapat hidup dan berkembang pada permukaan
tanaman, binatang, kayu, manusia, dan bahkan semen serta permukaan-permukaan yang
tidak hidup sekalipun. Mereka hidup dengan lebih baik di kondisi basah dan lembab. Ini dapat
menyebabkan masalah untuk tanaman karena tertutupnya permukaan tanaman, menyebabkan
pembusukan, dan mengganggu pertumbuhan normal. Langkah yang paling penting untuk
mengendalikan jamur pada tanaman adalah dengan memberikan angin yang cukup, cahaya
matahari, dan aliran udara. Munculnya jamur didukung oleh kondisi gelap, lembab, dan bahan-
bahan yang busuk.

Untuk pohon, buanglah seluruh bagian kayu yang lapuk dan


pangkas pohon tersebut untuk memungkinkan angin dan
cahaya matahari yang cukup. Pangkaslah hanya sebanyak
yang diperlukan. Untuk sayuran, buanglah daun yang tua dan
mati dan berikan rambatan untuk memanjat pada tanaman
seperti kacang polong, buncis dan tomat. Tanaman yang sakit memotong
parah harus dipindah dan bakar. Jangan biarkan mulsa pada cabang rusak
tanah menyentuh batang pohon-pohon atau batang sayuran.

Semprotan Nimba
Anda dapat menggunakan bahan ini sebagai fungisida alami. Buatlah racikan dari biji nimba
sama seperti untuk pestisida alami, dan semprotkan pada jamur dan karat jamur. Ini juga bisa
berhasil pada jamur lain, tapi penelitian untuk itu sedang dilakukan. Lakukan uji coba sendiri.

Semprotan Teh Rumput Laut


Kumpulkan sedikit rumput laut segar, bilas dengan air untuk menghilangkan
garamnya, kemudian masukkan ke dalam seember air. Biarkan selama 2
minggu, kemudian semprotkan pada tanaman yang terserang jamur.

230 Pe r m a k u l t u r , M e n u j u H i d u p L e s t a r i
Semprotan Urin
Campurkan 1 bagian urin manusia pada 4 bagian air. Semprotkan ke tanaman atau pohon yang
terserang jamur, seperti jamur tepung, jamur merambat dan jamur-jamur lainnya.

Semprotan Susu Bubuk


Campurkan 1 liter susu segar atau susu bubuk dengan 10 liter air. Semprotkan sekali setiap
sepuluh hari pada sayuran atau pohon yang terserang jamur, lumut, atau virus bercak.

Semprotan Daun Ubi Jalar


Potong dan rendam 3 genggam besar daun ubi jalar dalam 1 ember air. Biarkan selama 1 hari,
kemudian gunakan sebagai semprotan jamur khususnya penyakit jamur pada padi.

Semprotan Bawang Putih


Keringkan bawang putih dan tumbuk menjadi tepung. Campurkan satu sendok besar tepung
bawang putih dengan 1 liter air dan gunakan sebagai semprotan pada jamur-jamur di tanaman
tomat dan buncis.

Semprotan Pepaya
Semprotan pepaya yang digunakan pada serangga dapat juga digunakan
sebagai fungisida ringan untuk jamur karat pada kopi, jamur tepung dan
noda coklat pada daun padi.

Evaluasi Hasil

Hasil-hasil dari pestisida dan fungisida alami harus terus diamati. Amati seberapa jauh pestisida
itu bekerja dan apakah diperlukan penyemprotan ulang. Jika masalah hama tidak dapat
dihentikan, Anda mempunyai beberapa pilihan, antara lain:
• Penyemprotan ulang.
• Mencoba campuran yang lebih kuat.
• Mencoba pestisida lain.
• Mencampur bahan-bahan pestisida alami (mengkombinasikan bahan yang berbeda beda).

Membuat Alat Penyemprot Sederhana


Informasi ini berasal dari Liklik Buk, suatu buku pengembangan yang disusun oleh pusat
informasi Lik Lik Buk, Papua New Guinea.

Bahan-bahan:
• Batang bambu sepanjang lengan orang dewasa dengan buku ber-diameter 3-4 cm.
• Tangkai kayu, sekitar 1 meter, lebih panjang dari pada bambu yang akan dimasukinya.
Kayu yang keras adalah yang terbaik.
• Paku untuk membuat lubang, palu, gergaji.
• Selembar kain, sekitar 1 meter panjangnya dan selebar 10 cm.
• Kawat/tali kecil yang kuat secukupnya

M o d u l 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u 231
Cara membuatnya:
1. Potong batang bambu sehingga satu ujung tertutup buku dan ujung lainnya terbuka.
Tidak boleh ada lubang diantara kedua ujung tersebut. Gunakan palu dan paku untuk
membuat banyak lubang kecil di bagian ujung (pada bukunya). Ikat dengan kawat atau tali
yang kuat mengitari sisi ujung lainnya untuk mencegahnya pecah.
2. Bungkus ujung tangkai kayu yang keras dengan kain hingga cukup tebal untuk digunakan
sebagai katup (untuk dimasukkan ke dalam batang bambu), ikat dengan tali atau kawat untuk
mengamankannya. Buatlah pegangan dan penyetop di bagian ujung lainnya pada tangkai kayu
tersebut. Penyetop akan menghentikan Anda dari dorongan tangkai ke lubang bambu.

1
2
Cara menggunakan:

Semprotan digunakan sebagai pompa atau semprotan sederhana:


1. Dorong tangkai ke dalam batang bambu sampai batas penyetop.
2. Masukkan bagian ujung pipa bambu ke dalam cairan semprotan, kemudian
tarik tangkai kembali ke posisi semula. Batang akan terisi cairan saat Anda
menarik kembali. Hati-hati jangan menarik tangkai sampai lepas dari batang.
3. Bila Anda ingin menyemprot, dengan sederhana dorong tangkai kembali
hingga cairan dalam pipa bambu habis. Isi dan semprotkan lagi.

Bisa dibilang cara kerja semprotan ini sama dengan suntikan dokter, dan bahan
semprotan ini bisa menggunakan pipa plastik atau besi.

Kontrol Biologis
Penyemprotan serangga merupakan pengendalian biologis. Selain penyemprotan serangga,
ada beberapa teknik lain yang juga merupakan bentuk dari pengendalian biologis, misalnya
pengenalan suatu hama predator ke suatu daerah yang memiliki masalah hama yang besar.
Namun, pengendalian hama dalam skala besar seperti ini sebaiknya didikusikan dalam
kelompok atau melibatkan pihak pemerintah. Seringkali masalah hama dapat diatasi tanpa
perlu menggunakan pestisida.

Perlu diingat! Sebagian besar serangga tidak bahaya bagi tanaman Anda. Seluruh serangga
mempunyai peranan dalam lingkungan alam dan dibutuhkan untuk keseimbangan ekosistem.
Bahkan, hama harus tetap ada dalam jumlah yang sedikit untuk makanan bagi predator-
predator hama. Menghilangkan seluruh hama-hama akan menciptakan ketidakseimbangan
pada ekosistem dan ketergantungan pada pestisida.

Pengendalian Hama Terpadu merupakan suatu strategi yang akan memajukan lahan dan tanaman
Anda, khususnya untuk jangka panjang. Teknik-teknik ini secara alami akan terkombinasikan
dengan teknik-teknik permakultur yang lain untuk membantu menciptakan suatu sistem usaha
tani yang kuat dan tangguh.

232 Pe r m a k u l t u r , M e n u j u H i d u p L e s t a r i
Catatan...

M o d u l 9 : Pe n g e n d a l i a n H a m a Te r p a d u 233
Catatan...

234 Pe r m a k u l t u r , M e n u j u H i d u p L e s t a r i

Anda mungkin juga menyukai