ENGINE
BUKU
PENILAIAN
RI - Bahan Pelatihan Nasional Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan Engine
Bagian - 1 2
Pendahuluan 2
Disain Modul 2
Isi Modul 3
Pelaksanaan Modul 3
Hasil Pelatihan 5
Pengenalan 5
Prasyarat 5
Sumber Referensi 5
Bagian - 2 6
Kegiatan 1 6
Langkah 1 - Pelajaran 6
Langkah 2 - Respon dan Praktek 6
Langkah 3 - Penilaian 11
Kegiatan 2 12
Langkah 1 - Pelajaran 13
Langkah 2 - Respon dan Praktek 15
Langkah 3 - Penilaian 16
Kegiatan 3 16
Langkah 1 - Pelajaran 16
Langkah 2 - Respon dan Praktek 16
Langkah 3 - Penilaian 17
Kegiatan 4 18
Langkah 1 - Pelajaran 18
Langkah 2 - Respon dan Praktek 18
Langkah 3 - Penilaian 20
Kegiatan 5 21
Langkah 1 - Pelajaran 21
Langkah 2 - Respon dan Praktek 21
Langkah 3 - Penilaian 23
Bagian - 1
Pendahuluan
Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku
Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul
Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Penilaian
Modul Pelatihan ini terutama digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap Standar
Kompetensi Nasional OPKR-20-003
Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih
dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat
pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing
atau sebutan lainnya.
Disain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual/mandiri :
Isi Modul .
Buku Informasi
Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatihan maupun peserta pelatihan dan
berisi :
• informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan praktek
kerja.
Buku Kerja
Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatiahan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan
Individual/mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:
• kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan
memahami informasi
• kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
kemampuan/ketrampilan peserta pelatihan.
• kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan
• kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktek kerja.
Buku Penilaian
Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
• kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
kemampuan
• metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian kemampuan/ketrampilan
peserta pelatihan
• sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
kemampuan/ketrampilan
• semua jawaban/tanggapan pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja
• petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek
• catatan pencapaian kemampuan/ketrampilan peserta pelatihan.
Pelaksanaan modul
Hasil Pelatihan
Memeriksa dan menilai kondisi poros engkol yang aus atau poros engkol yang sudah
pernah dipakai :
Pengenalan
Pelatihan ini bertujuan untuk memberi peserta petunjuk dan pengalaman praktek
dalam memeriksa dan menilai kondisi poros engkol yang aus atau poros engkol
bekas pakai agar sesuai dengan praktek dan standar kerja dunia industri.
Prasyarat
Sebelum memulai modul ini, peserta harus sudah menyelesaikan kompetensi berikut
ini:
Sumber Referensi
Rekaman video
Buku teks
Buku informasi 20-003-6
Poros engkol dengan berbagai desain
Bagian - 2
KEGIATAN 1
Menyebutkan istilah dan menjelaskan kepada peserta pelatihan mengenai
pemeriksaan kelurusannya dan sebelum penggerindaan.
Langkah 1 - PELAJARAN
Sumber Referensi
Prosedur
1. Baca buku teks dan serap informasi yang diperlukan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dan tugas berikut.
2. Mintalah pelatih untuk memeriksanya.
Respon Peserta
Pertanyaan 1
Jawaban :
Jika sebuah poros engkol diperiksa kelurusannya, kelengkungan pada poros
engkol diukur menggunakan indikator jarum. Kelengkungan aktual adalah
sebesar setengah dari total pembacaan indikator (TIR) dari indikator
jarum/dial.
Pertanyaan 2
Jawaban :
Apabila tidak dapat diperoleh spesifikasi pabrik mengenai kelengkungan,
maka pada poros engkol yang diperkeras dengan fillet diperbolehkan 0,0254
mm per 300 mm panjang poros engkol.
Pertanyaan 3
Jawaban :
Apabila tidak dapat diperoleh spesifikasi pabrik mengenai kelengkungan,
maka pada poros engkol yang tidak diperkeras dengan fillet diperbolehkan
0,0127 mm per 300 mm panjang poros engkol.
Pertanyaan 4
Jawaban :
Nilai kekerasan minimum yang diperbolehkan untuk jurnal poros engkol yang
diperkeras dengan fillet adalah 36-55 Rc sedangkan nilai minimum untuk
jurnal poros engkol yang tidak dip[erkeras dengan fillet adalah 23-30 Rc.
Pertanyaan 5
Jelaskan dengan ringkas bagaimana mengetes apakah poros engkol
diperkeras dengan cara nitrida (proses Tiftridie atau Melonite)
Jawaban :
Gunakan kikir yang tajam dengan kehalusan sedang pada beban
penyeimbang untuk mengikir permukaannya. Logam dapat dirontokkan jika
belum mengalami pengerasan dengan nitrida. Sedikit larutan tembaga
amonia klorida yang diteteskan pada poros engkol akan berubah warnanya
menjadi coklat kemerahan dalam waktu kurang dari 10 detik jika poros
engkol belum mendapatkan perlakuan pengerasan.
Pertanyaan 6
Terangkan bagaimana cara menentukan titik kelengkungan aktual pada
sebuah poros engkol.
Jawaban :
Letakkan poros engkol pada blok v dan pasang indikator jarum pada jurnal
tengah bantalan utama. Tandai poros di mana terjadi pembacaan yang
tertinggi. Ulangi langkah tersebut untuk tiap jurnal ke arah luar poros. Bentuk
bidang kelengkungan akan tampak dari tanda yang dibuat. Perlakukan
kelengkungan pendek dengan anggapan tiap jurnal merupakan poros yang
terpisah.
Pertanyaan 7
Proses pelurusan bagaimana yang harus dilaksanakan pada sebuah poros
yang bengkok pada dua tempat?
Jawaban :
Isolir tiap kelengkungan pada bangku pelurusan dengan meletakkan blok v
pada tiap sisi jurnal yang mungkin mengalami kelengkungan. Sambil
menekan jurnal pada kondisi dilawan kelengkungannya pukul fillet dengan
palu dan pahat yang berujung perunggu. Periksa defleksi pada indikator dial.
Pertanyaan 8
Terangkan dengan kata-kata anda sendiri prinsip suatu proses pelurusan
poros engkol sederhana.
Jawaban :
Poros disangga oleh dua buah blok v. Pada tempat yang mengalami
kelengkungan maksimum diberikan sebuah gaya. Besarnya perubahan poros
dicatat berdasarkan indikator. Poros dibengkokkan berlebih untuk
kompensasi karena ketika gaya dilepas poros akan memantul kembali.
Dengan mencatat kelebihan kelengkungan dan pemantulan kembali aktual
serta dengan melakukan pengukuran terus menerus poros dapat diluruskan
kembali.
Pertanyaan 9
Sebutkan delapan pekerjaan yang harus dilakukan atau tempat-tempat yang
diperiksa pada sebuah poros engkol sebelum dilaksanakan penggerindaan.
Jawaban :
i......................................................................................................................M
elakukan tes retakan pada poros.
ii......................................................................................................................M
emeriksa adanya kerusakan pada flens roda gila.
iii......................................................................................................................M
emeriksa adanya kerusakan pada keyway
iv......................................................................................................................M
emeriksa semua ulir sekrup
v......................................................................................................................M
emeriksa semua area penyekatan/sil
vi......................................................................................................................M
emeriksa kelurusan
vii......................................................................................................................M
emeriksa hidung/nose poros engkol
viii......................................................................................................................M
emeriksa spigot roda gila
Pertanyaan 10
Apakah harus dilakukan pelurusan dingin pada poros engkol ataukah harus
dihangatkan sedikit sebelum dilakukan pelurusan?
Jawaban :
Poros harus dihangatkan dahulu untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
retak.
Pertanyaan 11
Jawaban :
Setelah digerinda poros harus diperkeras kembali.
Pertanyaan 12
Apakah efek perlakuan nitrida terhadap poros engkol selain pengerasan
jurnal?
Jawaban :
Meningkatkan kekuatan fatigue pada poros.
Pertanyaan 13
Menilai Kondisi Poros Engkol 20-003-6
Buku Penilaian 9/24
Versi September 2002
RI - Bahan Pelatihan Nasional Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan Engine
Jawaban :
Shot peening adalah sebuah proses di mana poros engkolditembak dengan
logam atau butiran halus.
Pertanyaan 14
Jawaban :
Poros engkol yang telah diberi perlakuan shot peening memiliki ketahanan
fatigue yang 100% lebih baik daripada poros engkol yang belum mendapat
perlakuan shot peen.
Pertanyaan 15
Sebut dua metode pengerasan jurnal poros engkol
Jawaban :
i......................................................................................................................P
erlakuan panas (nitrida gas)
ii......................................................................................................................P
erlakuan dengan nitrida (proses Tuftride atau Melonite)
Pertanyaan 16
Hingga seberapakah kedalaman pengerasan dengan perlakuan panas pada
jurnal poros engkol?
Jawaban :
Hingga ketebalan minimum sekitar 0,005” (0,127 mm).
Pertanyaan 17
Apakah yang terjadi pada proses shot peening terhadap permukaan poros
engkol?
Jawaban :
Tembakan butiran mengakibatkan terjadinya cekungan-cekungan pada
permukaan, sehingga terjadi pengerasan pada lapisan tipis permukaan
logam.
Pertanyaan 18
Apa hasil yang terjadi pada fillet poros engkol dari baja tuang yang mendapat
perlakuan shot peening?
Jawaban :
Akan meningkatkan kekuatan poros engkol dan memungkinkannya
digunakan pada poros engkol dari baja tempa.
Pertanyaan 19
Apa hasil yang diperoleh dari shot peening?
Jawaban :
Memperkuat logam, meningkatkan kekuatan fatigue dan ketahanan terhadap
korosi.
Pertanyaan 20
Sebelum dilakukan shot peening pada poros engkol dilakukan terlebih dahulu
tes shot peening menggunakan test strip. Apa alasan untuk melakukannya?
Menilai Kondisi Poros Engkol 20-003-6
Buku Penilaian 11/24
Versi September 2002
RI - Bahan Pelatihan Nasional Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan Engine
Jawaban :
Alasan dilaksanakannya tes ini adalah untuk menentukan kapan dicapai
kejenuhan maksimum dan logam mencapai kekuatan maksimumnya. Peen
lebih lanjut tidak akan memberikan hasil apa-apa.
Pertanyaan 21
Apabila poros dilapisi krom, apakah shot peen pada poros dilakukan sebelum
atau sesudah proses pelapisan krom?
Jawaban :
Sebelum melapisi dengan krom.
Pertanyaan 22
Apakah yang akan terjadi jika anda memanasi sebuah poros sesudah
dilakukan shot peen?
Jawaban :
Jika poros dipanaskan hingga di atas titik pelepasan tegangan maka tidak
akan diperoleh manfaat shot peen.
Pertanyaan 23
Seberapa banyak dapat dilakukan penggerindaan atau pemolesan poros
yang telah mengalami shot peen jauh sebelum dicapai efek manfaat shot
peen?
Jawaban :
10%
Pertanyaan 24
Bagian mana dari mesin yang perlu dilakukan shot peen padanya?
Jawaban :
Semua bagian yang bergerak, mendapat beban yang berat atau sudah
pernah rusak.
Pertanyaan 25
Mengapa radii fillet jurnal pada poros engkol dianggap sangat penting?
Jawaban :
Radii fillet jurnal sangat penting karena akan terjadi pemusatan tegangan
pada titik-titik pada poros yang mengalami perubahan penampang atau
diameter. Semakin besar perubahan luas pebnampang maka akan makin
besar pula pemusatan tegangan. Hal tersebut akan mematahkan poros.
Untuk memperkecil level pemusatan tegangan maka perubahan penampang
seharusnya terjadi secara gradual dan menyatu satu dengan lainnya. Pada
radii fillet hal ini terjadi pada sambungan jurnal pada sayap poros engkol.
Radii fillet harus berukuran sama sebagaimana pabrik poros engkol
mendesain dan memproduksinya.
Menilai Kondisi Poros Engkol 20-003-6
Buku Penilaian 12/24
Versi September 2002
RI - Bahan Pelatihan Nasional Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan Engine
Pertanyaan 26
Sebutkanlah empat persyaratan radii fillet poros engkol.
Jawaban :
i......................................................................................................................H
arus dijaga (yaitu harus ada dan tidak boleh dihilangkan)
ii......................................................................................................................H
arus halus
iii......................................................................................................................H
arus bebas dari goresan-goresan.
iv......................................................................................................................T
idak boleh terdapat cacat yang dapat mengakibatkan poemusatan
tegangan.
Pertanyaan 27
Apa alasan penggunaan penggilingan fillet atau melakukan shot peen pada
fillet?
Jawaban :
Karena kedua proses tersebut meningkatkan ketahanan fatigue poros
engkol.
Pertanyaan 28
Apa salah satu akibat yang terjadi jika poros engkol mempunyai suatu jurnal
yang radii filletnya tidak sama?
Jawaban :
Tegangan yang terjadi pada salah satu ujung jurnal akan menjadi lebih tinggi
daripada ujung lainnya sehingga dapat menyebabkan kerusakan.
Langkah 3 – PENILAIAN
KEGIATAN 2
Memeriksa keausan pada poros engkol dan mencatat semua ukurannya untuk
menentukan persyaratan pembubutan.
Langkah 1 - PELAJARAN
Sumber Referensi
Prosedur
Respon Peserta
Catatan : Anda harus mengukur semua jurnal utama dan semua jurnal bantalan
ujung besar poros engkol.
1. Lakukan pengukuran pad posisi ”A”, “B”, “C” dan “D”.Masukkan hasil
pengukuran pada tempat yang sesuai dalam lembar pencatatan setiap kali
anda selesai melakukan pengukuran. Untuk menentukan keovalan dari tabel
pengukuran, kurangi B dari A, dan D dari C (atau A dari B dan C dari D,
ergantung mana yang lebih besar), sedangkan untuk menentukan tirus
kurangi C dari A dan D dari B (atau A dari C dan B dari D, tergantung mana
yang lebih besar). Masukkan nilai tersebut pada tabel.
Continued Overleaf
JOURNAL No. 7 Taper JOURNAL No. 8 Taper
A C A C
B D B D
Ovality Ovality
Langkah 3 – PENILAIAN
KEGIATAN 3
Melakukan tes kelurusan pada poros engkol.
Langkah 1 - PELAJARAN
Sumber Referensi
Prosedur
Respon Peserta
Langkah 3 – PENILAIAN
KEGIATAN 4
Mengidentifikasi dan menerangkan metode tes retakan serta melaksanakan tes
retakan.
Langkah 1 - PELAJARAN
Sumber Referensi
Prosedur
Respon Peserta
2. Jika bisa dilakukan lebih dari satu metode tes retakan lakukanlah
semuanya agar anda memperoleh pengalaman dalam menggunakan
berbagai macam metode.
Penetrasi cat
Sinar X
INDIKASI TERBUKA
INDIKASI TERTUTUP
RETAKAN
INDIKASI KESALAHAN
Pertanyaan 1
Terangkan prose pendeteksian retakan menggunakan bubuk magnetis,
berikan daftar persiapan yang harus dilaksanakan serta lengkah
pengamanan yang diperlukan.
Menilai Kondisi Poros Engkol 20-003-6
Buku Penilaian 20/24
Versi September 2002
RI - Bahan Pelatihan Nasional Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan Engine
Jawaban
Bersihkan poros engkol dengan baik dari minyak dan pastikan poros benar-
benar kering. Letakkan elektrometer pada permukaan sesuai dengan jenis
alat yang anda miliki. Jika anda menggunakan unit alat genggam, nyalakan
unit dan tahan magnet pada satu area. Taburi poros dengan serbuk, di
antara kaki-kaki magnet. Jika ada retakan, serbuk akan berkumpul pada
kutub-kutub yang terjadi pada retakan. Jika menggunakan alat jenis meja
seluruh bagian poros dimagnetisasi. Beri bubuk seperlunya. Pastikan semua
bubuk dibersihkan.
Pertanyaan 2
Terangkan prose pendeteksian retakan menggunakan bubuk magnetis dalam
larutan dan lampu neon, berikan daftar persiapan yang harus dilaksanakan
serta lengkah pengamanan yang diperlukan.
Jawaban
Proses ini mirip dengan penggunaan bubuk kering, tetapi cahaya dan tinta
memberikan sensitifitas yang lebih baik. Atru poros engkol seperti pada
penggunaan serbuk kering, pastikan poros telah bersih dan kering. Sambil
memberi medan magnet pada poros smprotkan cat sepanjang area kerja.
Biarkan mengering dan sinari area. Retakan akan tampak sebagai garis-garis
di bawah cahaya ultra violet. Sebelum proses dilanjutkan poros perlu
didemagnetisasi. Berhati-hatilah dalam menggunakan sinar ultra violet –
jangan memandang pada filamen.
Langkah 3 – PENILAIAN
KEGIATAN 5
Mengukur dan melaporkan kondisi poros engkol.
Langkah 1 - PELAJARAN
Sumber Referensi
Prosedur
Respon Peserta
Pertanyaan 1
Sebutkan pemeriksaan visual yang harus dilakukan untuk menentukan
kelayakanpakai sebuah poros engkol.
Jawaban
Pemeriksaan kondisi jurnal
Pemeriksaan permukaan sil
Pemeriksaan keyway puli depan atau tirus
Pemeriksaan ulir pad flens roda gila dan bos peredam
Pemeriksaan jurnal terhadap kerusakan benturan atau permukaan yang
patah
Pemeriksaan roda gigi, jika ada, terhadap adanya goresan atau lubang
Pemeriksaan spigot
Pertanyaan 2
Sebutkan langkah-langkah pengukuran untuk menentukan kelayakanpakai
sebuah poros engkol.
Jawaban
Kelurusan
Keovalan
Tirus
Kekerasan
Radius fillet
Keausan flens
Garis pusat poros engkol
Keseimbangan
Tugas 3
1. Lengkapi laporan pemeriksaan poros engkol.
Jawaban
Model dan pembuat mesin :.............................................................................
Jumlah pen engkol :.........................................................................................
Jumlah bantalan utama :..................................................................................
Peredam menggunakan baut atau dipasang permanen:..................................
Permukaan sil
Ulir
Jurnal utama
Keyway
Flens
2.................................................................................................................H
asil pengukuran poros engkol
Jawaban :
Keausan
Keovalan maksimum
Tirus maksimum
Diperlukan undersize
Radius
Keseimbangan
Permukaan sil
Langkah 3 – PENILAIAN
Apakah peserta menggunakan ide dan teknik yang rasional dalam perencanaan
pengaturan waktu dalam proses belajarnya?