Anda di halaman 1dari 25

6

A. Resistor

Menurut Dedy Rusmadi (2007:16) sebuah resistor atau penghambat adalah

suatu komponen elektronik yang dibuat untuk mempunyai hambatan listrik yang

tidak dipengaruhi oleh arus listrik yang melewatinya. Biasanya resistor juga dibuat

untuk tidak dipengaruhi oleh temperatur atau factor lainnya. Resistor bisa mempunyai

hambatan yang tetap atau berubah-ubah (variabel). Resistor variabel disebut juga

potensiometer atau rheostat.

Sumber : http://www.google.co.id/images?q=resistor&oe=utf-8&rls=org.mozilla

Gambar II.1 Resistor

Tabel II.1 Nilai warna gelang

Sumber : http://www.google.co.id/images?q=resistor&oe=utf-8&rls=org.mozilla
7

B. Capasitor

Kapasitor menurut Dedy Rusmadi (2007:40) adalah komponen elektronika

yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik,dan secara sederhana terdiri dari

dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (bahan di elektrik) tiap

konduktor disebut keping.kapasitor atau disebut juga kondensator adalah alat

(komponen) listrik yang dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan

listrik untuk sementara waktu.

Sumber : http://www.google.co.id/images?q=kapasitor&oe=utf-8&rls=org.mozilla

Gambar II.2 Prinsip dasar capasitor

Sumber : http://www.google.co.id/images?q=kapasitor&oe=utf-8&rls=org.mozilla

Gambar II.3 Contoh-contoh Kapasitor

C. Dioda

Dioda menurut Dedy Rusmadi (2007:20) adalah komponen aktif bersaluran

dua (dioda termionik mungkin memiliki saluran ketiga sebagai pemanas). Dioda
8

mempunyai dua elektroda aktif dimana isyarat dapat mengalir, dan kebanyakan dioda

digunakan karena karakteristik satu arah yang dimilikinya. Dioda varikap (Variable

Capacitor/kondensator variabel) digunakan sebagai kondensator terkendali tegangan.

Sumber : http://www.google.co.id/images?q=dioda&oe=utf-8&rls=org.mozilla

Gambar II.4 Simbol Dioda

D. Led

Light emitting diode atau dioda pemancar cahaya merupakan sebuah jenis

dioda yang dapat memancarkan cahaya bila diberi tegangan 1.8 Volt dengan arus

sebesar 1.5 mA. Dioda pemancar cahaya banyak digunakan sebagai lampu indikator

atau lampu pilot serta peraga (Display). Dioda pemancar cahaya juga dapat

digunakan sebagai pemancar cahaya yang tidak terlihat oleh mata yaitu sinar infra

merah. Bahan dasar pembuat dioda adalah Silicon Carbide (SiC),dioda ini dapat

berbentuk bulat atau segi empat / Warna dioda pemancar cahaya ini ada berbagai

macam, antara lain merah, kuning, hijau, biru dan sebagainya.

E. Transistor

Transistor menurut Dedy Rusmadi (2007:80) adalah alat semikonduktor

yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching),

stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat
9

berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau

tegangan inputnya (FET), memungkinkan

pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Pada umumnya,

transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya

mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya.

Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern.

Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian

analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio.

Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan

tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi

sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya.

Sumber : http://www.google.co.id/images?q=transistor&oe=utf-8&rls=org.mozilla

Gambar II.5 Transistor


10

F. Transfomator

Transfomator adalah suatu alat lisstrik yang dapat memindahkan dan

mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang

lain tanpa mengubah frekuensi dari sistem, memalui suatu gandengan magnet dan

berdasarkan prinsip induksi elektromagnet. Trafo digunakan secara luas, baik dalam

bidang kelistrikan maupun elektronika. Pada umumnya transfomator terdiri dari

sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis dan dua buah kumparan, yaitu kumparan

primer dan kumparan sekunder.

Sumber : http://www.google.co.id/images?q=transfomator&oe=utf-8&rls=org.mozilla

Gambar II.6 Transfomator

Rasio perubahan tegangan akan tergantung pada rasio jumlah lilitan pada kedua

kumparan.

G. Komunikasi Serial

Pada PC / laptop standar, biasanya terdapat sebuah port untuk komunikasi

serial. Pada prinsipnya, komunikasi serial ialah komunikasi dimana pengiriman data

dilakukan per bit, sehingga lebih lambat dibandingkan komunikasi parallel seperti
11

pada port printer yang mampu mengirim 8 bit sekaligus dalam sekali detak. 

Beberapa contoh penerapan komunikasi serial ialah mouse, scanner dan sistem

akuisisi data yang terhubung ke port serial COM1/COM2.

Komunikasi serial membutuhkan port sebagai saluran data.  Berikut tampilan port

serial DB9 yang umum digunakan sebagai port serial.

Sumber : http://www.google.co.id/images?q=Db9&oe=utf-8&rls=org.mozilla

Gambar II.7 Port DB 9 Betina dan Jantan

H. Regulator

Regulator menurut Dedy Rusmadi (2007:60) adalah komponen elektronika

yang berfungsi untuk menstabilkan tegangan. Untuk ini kami menggunakan 7805

untuk mendapatkan 5V dari 9V , 7805 tetap memberikan tegangan 5V DC jika

tegangan input pada 7.5V, 20V atau dimana jika input masi pada batas range

tegangan masukan.

Sumber : http://www.google.co.id/images?q=regulator&oe=utf-8&rls=org.mozilla

Gambar II.8 Regulator


12

I. Integrated Circuit

IC menurut Dedy Rusmadi (2007:102) adalah komponen semikonduktor

ekuivalensi dari ratusan atau bahkan ribuan komponen lain. Tetapi IC mempunyai

komponen terpisah, rangkaian dibentuk pada sekeping kecil silikon. Dengan cara ini

rangkaian yang sangat rumit dapat dibuat pada ruangan yang sangat kecil. Ada dua

komponen utama rangkaian terpadu yaitu : TTL (Transistor Transistor Logic) dan

CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor). Kedua komponen rangkaian

terpadu ini meliputi IC Digital. Keluarga CMOS juga meliputi IC-IC analog dari

beberapa IC yang memiliki rangkaian analog dan digital pada chip yang sama.

2.1.3. LCD

Liquid Crystal Display (LCD) merupakan Sebuah teknologi layar digital yang

menghasilkan citra pada sebuah permukaan yang rata (flat) dengan memberi sinar

pada kristal cair dan filter berwarna, yang mempunyai struktur molekul polar, diapit

antara dua elektroda yang transparan. Bila medan listrik diberikan, molekul

menyesuaikan posisinya pada medan, membentuk susunan kristalin yang

mempolarisas cahaya yang melaluinya.

Teknologi yang ditemukan semenjak tahun 1888 ini merupakan pengolahan

kristal cair yang merupakan cairan kimia, dimana molekul-molekulnya dapat diatur

sedemikian rupa bila diberi medan elektrik--seperti molekul-molekul metal bila diberi

medan magnet.

LCD berfungsi menampilkan suatu nilai hasil sensor, menampilkan teks, atau

menampilkan menu pada aplikasi mikrokontroler. LCD yang digunakan adalah jenis
13

LCD M1632. LCD M1632 merupakan modul LCD dengan tampilan 16 x 2 baris

dengan konsumsi daya rendah. Modul tersebut dilengkapi dengan mikrokontroler

yang didesain khusus untuk mengendalikan LCD.

Sumber : http://www.google.co.id/images?q=lcd2*16&oe=utf-8&rls=org.mozilla

Gambar II.9 Contoh LCD (Liquid Crystal Display)

2.1.4. Buzzer

Buzzer menurut Dedy Rusmadi (2007:30) adalah suatu alat yang dapat

mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara. Pada umumnya buzzer digunakan untuk

alarm, karena penggunaannya cukup mudah yaitu dengan memberikan tegangan input

maka buzzer akan mengeluarkan bunyi. Frekuensi suara yang di keluarkan oleh

buzzer yaitu antara 1-5 KHz.

http://www.google.co.id/images?

q=buzzer&oe=utf&rls=org.mozilla

Gambar II.10 Simbol Buzzer

2.1.5. MIKROKONTROLER AT89S51


14

Mikrokontroler AT89S51 merupakan mikrokontroller 8-bit dengan 4 KB

memori In-System Programmable Flash (ISP Flash), konsumsi daya yang rendah dan

memiliki performa yang tinggi. Mikrokontroler berteknologi memori nonvolatile

kerapatan tingi dari Atmel ini kompatibel dengan mikrokontroler standar industri

MCS-51 baik pin kaki IC maupun set instruksinya serta harganya yang cukup murah.

Flash pada chipnya memungkinakan memori program untuk diprogram ulang

dalam sistem atau dengan pemrograman memori konvensional. Dengan memadukan

8-bit CPU versatile dengan flash yang dapat deprogram dalam sistem pada suatu chip

monolitik dapat dihasilkan sebuah mikrokontroller Atmel AT89S51 yang kuat dan

menyediakan fleksibilitas yang tinggi serta solusi biaya yang efektif untuk berbagai

macam aplikasi control ambedded.

A. Fitur – fitur pada Mikrokontroler AT89S51

Mikrokontroller AT89S51 ( 40 pin) sudah ada memori flash didalamnya

sehingga sangat praktis digunakan untuk bereksperimen. Beberapa kemampuan

(fitur) mikrokontroller AT89S51 adalah sebagai berikut :

a. Kompatibel dengan keluarga mikrokontroler MCS51 sebelumnya

b. 8 KBytes In system Programmable (ISP) flash memori dengan kemampuan 1000

kali baca/tulis

c. Tegangan kerja 4-5.0V

d. Bekerja dengan rentang 0 – 33MHz

e. 256x8 bit RAM internal

f. 32 jalur I/0 dapat diprogram


15

g. 3 buah 16 bit Timer/Counter

h. 8 sumber interrupt

i. Saluran full dupleks serial UART

j. Watchdog timer

k. Dual data pointer

l. Mode pemrograman ISP yang fleksibel (Byte dan Page Mode)

B. Susunan Pin Mikrokontroler AT89S51

Sumber : Datasheet Mikrokontroler AT89S51


16

Gambar II.11 Susunan Pin Mikrokontroler AT89S51

C. Deskripsi Hardware

Sumber : Datasheet Mikrokontroler AT89S51

Gambar II.12 Arsitektur Perangkat Keras

D. Fungsi Pin Pada Mikrokontroler AT89S51

Mikrontroller AT89C51 memiliki pin sebanyak 40 pin. Fungsi pin-pin itu

adalah sebagai berikut :

a. Pin 1 – 8 : P1.0 – P1.7, port I/O dua arah 8 bit dgn internal pull-up

b. Pin 9 : Reset
17

c. Pin 10 – 17 : P3.0 – P3.7, port I/O 8 bit dua arah, selain itu port 3

juga memiliki alternative fungsi sebagai :

1. RXD (Pin 10) port komunikasi input serial

2. TXD (Pin 11) port komunikasi output serial

3. INT 0 ( Pin 12) saluran interupsi external 0

4. INT 1 (Pin 13) saluran interupsi external 1

5. T0 (Pin 14) input timer 0

6. T1 (Pin 15) input timer 1

7. WR (Pin 16) berfungasi sebagai sinyal kendali tulis,

saat prosesor akan menulis data ke memori I/O luar

8. RD (Pin 17) berfungasi sebagai sinyal kendali baca,

saat prosesor akan membaca data dari ke memori I/O

luar

d. Pin 18 : X2, input untuk rangkaian osilator internal, koneksi Quartz

Crystal atau tidak dikoneksikan apabila digunakan

eksternal osilator

e. Pin 19 : X1, input untuk rangkaian osilator internal. Sumber

osilator eksternal atau Quartz Crystal dapat digunakan

f. Pin 20 : GND, input catu daya 0 Volt DC

g. Pin 29 : PSEN (Program Store Enable), Sinyal pengontrol yang

berfungsi untuk membaca program dari memori eksternal


18

h. Pin 30 : ALE (Address Latch Enable), berfungsi menahan

sementara alamat byte rendah pada proses pengalamatan

ke memori eksternal

i. Pin 31 : EA, pin untuk pilihan program menggunakan program

internal atau eksternal. Bila “0”, maka digunakan program

eksternal

j. Pin 32-39 : P0.0 – P0.7, port I/O 8 bit dua arah dan dapat berfungsi

ebagai data bus alamat bila mikrokontroller menggunakan

memori luar ( eksternal )

k. Pin 40 : Vcc, input catu daya +5 Volt DC

E. Mode Pemrograman AT89S51

Mode pemrograman pada AT89S51, dimana masing-masing kombinasi

P2.6, P2.7, P3.6 dan P3.7 menentukan masing-masing mode, yaitu:

a. Write

Berarti menulis kode yang diinputkan ke P0 ke memori lokasi yang

diinputkan pada P1 + P2

b. Read

Berarti membaca kode dari P0 dilokasi memori yang diinputkan pada P1 + P2

c. Lock bit 1, Lock bit 2 dan Lock bit 3

Berarti memprogram masing-masing lock bit. Fungsi lock bit adalah

membuat program tidak dapat dibaca

d. Erase
19

Menghapus isi flash memori secara keseluruhan. Flash hanya dapat diisi

kembali setelah dihapus dan cara penghapusannya secara keseluruhan tidak

dapat secara individu per lokasi memori

e. Read Signature

Membaca identifikasi dari IC, masing-masing IC memiliki ID yang berbeda

tergantung jenis, proses pabrikasi dan tegangan pemrograman.

F. Struktur Memori

AT89S51 mempunyai struktur memori yang terdiri atas :

a). RAM internal, memori sebesar 128 byte yang biasanya digunakan untuk

menyimpan variable atau data yang bersifat sementara.

b). Special Function Register (Register Fungsi Khusus), memori yang berisi register-

register yang mempunyai fungsi-fungsi khusus yang disediakan oleh mikrokontroler

tersebut, seperti timer, serial dan lain-lain.

c). Flash PEROM, memori yang digunakan untuk menyimpan instruksi-instruksi MCS51.
20

2.2. Perancangan Alat

2.2.1 Block diagram

Input Proses Output

1. Penguat 1. Lcd
Sensor 2. Buzzer
( Transistor Mikrokontroler 3. Led
C5343) 4. Visual
2. Probe Basic

Gambar II.13 Block Diagram


A. Input
Pada input kami menggunakan probe sebagai kabel atau pengukur ketinggian air,
probe kami bagi menjadi 4 bagian yang masing-masing mempunyai batas tertentu.
Sedangkan transistor adalah sebagai penguat sensor, setelah transistor mendapatkan
tinggi air dari probe, transistor langsung mengirimkannya ke mikrokontroler .

B. Proses
Pada proses kami menggunakan mikrokontroler, yang dimana tugasnya adalah
menjalankan apa yang telah dikirimkan oleh transistor.

C. Output
21

Output merupakan keluaran dari semua proses yang telah dijalankan oleh

mikrokontroler, yang berupa LCD, Buzzer, Led dan Berupa tampilan Visual Basic

pada PC.

2.2.2. Skema rangkaian

A. Mikrikontroler Dan Probe

Gambar II.14 Mikrokontroler Dan Probe


22

B. Buzzer dan Led

Gambar II.15 Skema Buzzer dan Led


23

C. LCD 2*16

Gambar II.16 skema LCD 2*16


24

D. Serial

Gambar II.17 Skema Serial


25

E . Power supply

Gambar II.18 Skema Power Supply


26

F. Skema Rangkaian Utuh


27

Gambar II.19 Skema Rangkaian Seluruhnya


28

2.2.3. Cara kerja alat

Pada dasarnya alat ini bekerja sesuai dengan perintah yang dijalankan oleh

Mikrokontroler, Secara garis besar langkah-langkah alat ini bekerja sama seperti yang

sudah dijelaskan pada blok diagram.

Pada langkah awal dimulai dari probe1, probe mendeteksi ketinggian air kemudian

mengirimnya ke Mikrokontroler . Kemudian Mikrokontroler memproses apa yang

sudah dikirimkan oleh probe, setelah diproses Mikrokontroler yang sudah diisi

program alat ini mengeluarkan output berupa led, buzzer, lcd dan tampilan

dikomputer berupa visual basic.

Pada saat alat dalam keadaan oof, tegangan pada probe dan led adalah rendah/low,

sedangkan pada saat alat ini on maka tegangan pada probe dan led berubah menjadi

tinggi. Adapun cara kerja alat ini secara rinci sebagai berikut :

a. Proses pertama , Probe menyentuh air otomatis tegangan akan langsung

menjadi 5V dan lampu led tidak ada yang menyala, buzzer oof, LCD dan VB

menampilkan tulisan normal. Hal ini karena probe tersebut hanya sebagai common

(+) 5V, yang mengukur ketinggian air adalah probe1, probe2 dan probe3.

b. Proses kedua, Probe1 menyentuh air dan setelah diproses oleh

Mikrokontroler maka tegangan output pada led akan menjadi tinggi dan lampu

led hijau menyala, buzzer tetap oof , LCD dan VB menampilkan tulisan siaga1.
29

c. Proses ketiga, Probe2 menyentuh air dan setelah diproses oleh Mikrokontroler

maka tegangan output pada led akan menjadi tinggi dan lampu led kuning

menyala, buzzer tetap oof , LCD dan VB menampilkan tulisan siaga2.

d. Proses keempat, Probe3 menyentuh air dan setelah diproses oleh Mikrokontroler

maka tegangan output pada led akan menjadi tinggi dan lampu led merah

menyala, buzzer menjadi on , LCD dan VB menampilkan tulisan waspada.

2.2.4. Hasil Percobaan

Tabel II.2 Hasil Percobaan 1

Output Led Hijau Led Kuning Led Merah Buzzer


Input
Probe 1 2,4 V _ _ OF
Probe 2 _ 2,35V _ OF
Probe 3 _ _ 2,45 V ON

Tabel II.3 Hasil Percobaan 2

Output Led Hijau Led Kuning Led Merah Buzzer


Input
Probe 1 2,1 V _ _ OF
Probe 2 _ 1,97 V _ OF
Probe 3 _ _ 2,2 V ON

Tabel II.4 Hasil Percobaan 3

Output Led Hijau Led Kuning Led Merah Buzzer


Input
Probe 1 1,59 V _ _ OF
Probe 2 _ 1,6 V _ OF
Probe 3 _ _ 1,5 V ON
30

Anda mungkin juga menyukai