RANGKAIAN LOGIKA
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Memahami definisi Seven Segment
2. Memahami prinsip kerja Seven Segmen
C. DASAR TEORI
1. Definisi Seven Segment
Peraga/penampil 7 segmen adalah komponen elektronika yang
berfungsi untuk memdekodekan data dari bahasa mesin ke dalam bentuk
tampilan data desimal. Peraga/penampil 7 segmen pada dasarnya adalah
konfigarasi LED yang disusun sedemikian rupa sehingga nyala dari LED
tersebut dapat membentuk karakter angka desimal. Struktur tampilan dari
peraga/penampil tujuh segmen tersebut dilabelkan dari a - g yang dapat
menampilkan angka maupun huruf. (Alfith,”momentum perancangan traffic
light berbasis microcontroller atmega 16”,Jurnal Institut Teknologi Padang
2015,:2)
b. Common Katoda
Common Katoda adalah penggabungan kaki-kaki katoda dari
komponen-komponen. Artinya, mereka membutuhkan Arus negatif untuk
dapat menjalankan fungsinya (dalam hal sinyal, membuat menjadi
HIGH[1]). Karena kaki-kaki yang terhubung positif, berarti
membutuhkan arus negatif. Sehingga komponen dengan common katoda
dapat dijalankan dengan tegangan 0-2,5 volt. Pada LED 7 Segmen jenis
Common Cathode (Katoda), Kaki Katoda pada semua segmen LED
adalah terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan Kaki Anoda akan menjadi
Input untuk masing-masing Segmen LED. Kaki Katoda yang terhubung
menjadi 1 Pin ini merupakan Terminal Negatif (-) atau Ground
sedangkan Sinyal Kendali (Control Signal) akan diberikan kepada
masing-masing Kaki Anoda Segmen LED (Anang Dasa Nofwan. Dasar-
dasar Teknik Digital. Malang. 2000: 60)
3. Buka menu indicator. Pilih Decoded seven segment display dan Red Probe
lalu drag ke workspace :
4. Buka menu source. Pilih Icon ground dan Vcc Voltage Souce, kemudian drag
ke workspace :
6. Kemudian, klik power di pojok kanan atas untuk melihat hasil Running :
E. DATA HASIL
1. 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0
2. 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
3. 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1
4. 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1
5. 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1
6. 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1
7. 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
8. 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0
9. 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
10. 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
11. 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
12. 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1
13. 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0
14. 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1
15. 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
16. 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1
F. ANALISA DATA
LEMBAR ASISTENSI
PRAKTIKUM RANGKAIAN LOGIKA
1,2,3
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Udayana, Kampus
Bukit Jimbaran, Badung, Bali Indonesia 80361.
*
Email : supardi@unud.ac.id
Abstrak
Telah berhasil dirancang bel cerdas cermat menggunakan remote control wireless
mikrokontroler AT89S52 dan IC ULN2003. Mikrokontroler AT89S52 yang
berfungsi sebagai mengontrol seluruh sistem informasi dengan display seven
segment dan ULN2003 berfungsi sebagai penguat arus untuk mengaktifkan LED
penyusun display seven segment. Sensor yang digunakan pada perancangan bel
cerdas cermat menggunakan remote control wireless berbasis AT89S52 dengan
jarak maksimum penempatan sensor yaitu sensor dengan frekuensi 27MHz adalah
19 m dan sensor dengan frekuensi 49 MHz adalah 20 m, sedangkan untuk sensor
dalam keadaan sensor setelah dibebani rangkaian pendukung yaitu sensor dengan
frekuensi 27 MHz adalah 80,4 cm dan sensor dengan frekuensi 49 MHz adalah
90,4 cm.
Abstract
I. PENDAHULUAN
Perlombaan cerdas cermat control switch yang terdapat pada
dibutuhkan bel dengan indikator yang relay, dengan kelemahan pada saat
tepat dan akurat, dalam menentukan control switch mengalami sentakan
regu yang menekan bel terlebih listrik secara mendadak maka akan
dahulu dalam waktu yang hampir terjadi kesalahan dalam mengatur
bersamaan, serta tidak diperbolehkan indikator yang harus aktif
terdapat dua regu yang indikatornya dan indikator yang tidak aktif. Ketiga,
aktif bersamaan, Jika dalam waktu bel cerdas cermat yang dimiliki HMJ
yang sama terdapat dua indikator Fisika yang sering digunakan dalam
yang aktif bersamaan menyakibatkan Olimpiade Fisika sampai tahun 2012
kerancuan dan menimbulkan protes yang di rancang oleh Wayan Supardi
ke pihak juri. sudah menggunakan mikrokontroler
Ada beberapa bel cerdas cermat AT89S51 atau AT89S52, dengan
yang digunakan selama ini ; pertam, kelemahan dalam mengkoneksikan
bel cerdas cermat terkoneksi dengan masing-masing komponen bel masih
personal computer (PC) sebagai mempergunakan kabel dan tegangan
display dan menggunakan sumber 220 volt.
tegangan 220 volt Untuk mengatasi kelemahan
(andyq3lectra.wordpress. com, 2008), tersebut maka dibuat suatu rancangan
dengan kelemahan dari bel cerdas bel cerdas cerma mengguakan remote
cermat ini adalah menggunakan control wireless berbasis
sumber listrik PLN yang mikrokontroler AT89S52 dan
kemungkinan padam dan banyaknya menggunakan display ligh emitting
kabel untuk mengkoneksikan setiap diode (LED) berbentuk huruf sebagai
bagian pada perangkat bel. Kedua, indiktor dan dilengkapi dengan seven
bel cerdas cermat menggunakan segment untuk menampilkan regu
komponen utama relay dan saklar yang indikatornya aktif terlebih
(www.linksukses.com, 2012). dahulu. Dalam pengoprasian bel ini
Kelemah- an dari bel ini adalah pada menggunakan baterai 9 Volt.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Mikrokontroler dilengkapi dengan
2.1. Wireless
fasilitas yang cenderung
Wireless atau dalam bahasa
memudahkan untuk merancang
indonesia disebut nirkabel adalah
sebuah sistem dengan komponen luar
teknologi tanpa kabel. Wireless
yang relatif lebih sedikit.
adalah teknologi yang menggunakan
Mikrokontroler ini sangat murah dan
frekuensi dan transmisi radio sebagai
mempunyai fasilitas yang sangat
media penghantarnya, pada area
memadai untuk mengembangkan
tertentu, menggantikan fungsi kabel.
berbagai aplikasi.
Koneksi ini menggunakan frekuensi
tertentu untuk menyalurkan data
tersebut. Tiap-tiap segment
mempunyai sebuah transceiver atau
antena untuk mengirim atau
menerima data. Kelebihan dari
wireless adalah jaringannya portable
(fleksibel tempatnya) dan jika
menggunakan frekuensi radio dan
tidak ada media penghalang bisa
menjangkau lebih jauh dibandingkan
dengan kabel. Penerapan dari aplikasi
wireless ini antara lain adalah
jaringan nirkabel diperusahaan, atau
mobile communication seperti
handphone, dan Handy Talky (HT)
(Sukaridhoto,2013).
Block 1 Block 2
Bel
Transmitter Receiver Mikrokontroler
Catu Daya
pendukungnya yaitu untuk sensor dengan frekuensi 27 MHz adalah 80,4 cm dan
untuk sensor dengan frekuensi 49 MHz adalah 90,4 cm. Sensor dalam keadaan belum
terbebani dengan rangkaian pendukung mempunyai jarak maksimum lebih panjang
daripada sensor dalam keadaan setelah terbebani rangkaian pendukung. Hal ini
disebabkan karena sensor yang dalam keadaan setelah terbebani rangkaian pendukung
mengaktifkan banyak komponen pendukung bel cerdas cermat ini seperti display huruf,
display sevent segment dan juga mengaktifkan relay untuk bel. Hal tersebutlah membuat
sistem kerja sensor tersebut lebih berat.
V.PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
1. Telah Berhasil dirancang bel cerdas cermat menggunakan remote control
wireless mikrokontroler AT89S52 dan IC ULN2003.