Polaritas LED
Polaritas terminal Anoda (+) dan Katoda (-) pada LED dapat diketahui secara fisik
berdasarkan gambar 2.
Gambar 2. Polaritas terminal LED
Ciri-ciri terminal Anoda pada LED adalah kaki yang lebih panjang dan juga Lead
Frame yang lebih kecil. Sedangkan ciri-ciri Terminal Katoda adalah Kaki yang lebih pendek
dengan Lead Frame yang besar serta terletak di sisi yang Flat.
Penjelasan:
1. Pertama, mendefinisikan pin yang akan digunakan untuk menghubungkan LED.
Dalam contoh ini, menggunakan pin 13 pada Arduino Uno.
2. Pada fungsi setup(), mengatur pin ledPin sebagai output dengan menggunakan
perintah pinMode(ledPin, OUTPUT).
3. Selanjutnya, pada fungsi loop(), menggunakan perintah digitalWrite() untuk
menghidupkan atau mematikan LED dengan memberikan sinyal HIGH (5V) atau
LOW (0V) ke pin ledPin.
4. Setelah memberikan sinyal HIGH, menggunakan fungsi delay(1000) untuk menunda
selama 1 detik sebelum melanjutkan ke perintah selanjutnya.
5. Kemudian, memberikan sinyal LOW dan kembali menunda selama 1 detik sebelum
mengulangi proses secara berulang (looping).
Pastikan telah menghubungkan LED dengan benar ke pin yang ditentukan (misalnya, pin 13
pada Arduino Uno) dan memiliki resistor yang sesuai jika diperlukan untuk melindungi LED
dari arus yang terlalu tinggi.
Lakukan modifikasi skematik seperti gambar 5 dan buat kendali LED layaknya traffic
light
Gambar 5. Skematik traffic light
Traffic light (lampu lalu lintas) adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengatur lalu
lintas kendaraan di persimpangan jalan. Sistem ini terdiri dari tiga lampu yang memiliki
warna yang berbeda, yaitu merah (red), kuning (yellow), dan hijau (green). Prinsip kerja
traffic light adalah sebagai berikut:
1. Mode Standby:
Lampu merah dihidupkan, memberikan sinyal untuk kendaraan di jalur yang
berlawanan untuk berhenti.
Lampu kuning pada posisi mati.
2. Mode Persiapan untuk Berhenti:
Lampu kuning dinyalakan setelah lampu hijau mati.
Lampu kuning memberikan peringatan bahwa lampu merah akan segera menyala.
Lampu merah pada posisi mati.
3. Mode Berhenti:
Lampu merah dinyalakan, memberikan sinyal untuk kendaraan di jalur yang
berlawanan untuk berhenti.
Lampu kuning pada posisi mati.
4. Mode Persiapan untuk Berjalan:
Lampu kuning dinyalakan setelah lampu merah mati.
Lampu kuning memberikan peringatan bahwa lampu hijau akan segera menyala.
Lampu hijau pada posisi mati.
5. Mode Berjalan:
Lampu hijau dinyalakan, memberikan sinyal untuk kendaraan di jalur yang sesuai
untuk melanjutkan perjalanan.
Lampu kuning pada posisi mati.
Lampu merah pada posisi mati.
Setelah mode berjalan, siklus akan kembali ke mode standby dengan mengulangi
Langkah 1-5. Waktu yang ditetapkan untuk masing-masing mode dapat bervariasi tergantung
pada kondisi lalu lintas dan peraturan yang berlaku di setiap persimpangan jalan.