KOMITE
NASIONAL
KESELAMATAN
TRANSPORTASI
DRAFT LAPORAN AKHIR INVESTIGASI KECELAKAAN KAPAL LAUT
i
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
D
DAAFFTTA
ARR IIS
SII
DAFTAR ISI ....................................................................................... ii
SINOPSIS ......................................................................................... iv
I. INFORMASI FAKTUAL..................................................................... 1
I.1. Data Kapal .......................................................................... 1
I.1.1. Data Utama Kapal ........................................................ 1
I.1.2. Data Mesin, Sistem kelistrikan dan Sistem Propulsi ................. 2
I.1.3. Surat-surat dan Sertifikat Kapal........................................ 3
I.2. Awak Kapal.......................................................................... 4
I.3. Data Kapasitas Tangki-Tangki Dan Data Muatan Terisi ...................... 4
I.4. Kronologis Kejadian ............................................................... 5
I.5. Lokasi Kejadian....................................................................10
I.6. Proses Evakuasi Dan Penanganan Tumpahan Muatan Minyak ..............10
I.7. Kerugian Dan Kerusakan .........................................................12
II. ANALISIS ...................................................................................13
II.1. Sejarah Kapal......................................................................13
II.2. Kondisi Sebelum Tenggelam.....................................................13
II.2.1. Prosedur dan Kondisi Pemuatan.......................................13
II.2.2. Kondisi Draft Kapal Setelah Pemuatan ...............................14
II.2.3. Sikap Manuver Kapal Setelah Proses Pemuatan.....................15
II.3. Faktor Kontribusi Untuk Miring Dan Rebahnya Kapal........................15
II.3.1. Stabilitas Awal ...........................................................15
II.3.2. Lengan dan Momen Pengembali .......................................16
II.3.3. Efek Putaran Baling-Baling .............................................17
II.4. Penyebab Miringnya Kapal.......................................................17
II.4.1. Distribusi Muatan ........................................................17
II.4.2. Momen Penegak (Uprighting Moment) Vs Momen Miring (Inclining
Moment)...................................................................17
II.4.3. Stabilitas Awal Kapal....................................................18
III. TEMUAN ...................................................................................19
IV. KESIMPULAN ..............................................................................20
IV.1. Miringnya Kapal ...................................................................20
IV.2. Terbaliknya Kapal.................................................................20
IV.3. Faktor Kontribusi..................................................................20
ii
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
V. REKOMENDASI ............................................................................21
V.1. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut........................................21
V.2. Lokasi Pendaftaran Kapal .......................................................21
V.3. Biro Klasifikasi.....................................................................21
V.4. Manajemen Keselamatan Perusahaan Pelayaran ............................21
V.5. Manajemen/Operator Kapal Tanker ...........................................22
V.6. Awak Kapal Tangker ..............................................................22
LAMPIRAN .......................................................................................23
Gambar Rencana Umum.................................................................23
Penampang Melintang Kapal ...........................................................24
Sistem Perpipaan Kapal .................................................................25
Gambar Rencana Tangki ................................................................26
Diagram Pohon Permasalahan..........................................................27
Runtutan Kronologi Kejadian ...........................................................28
Perhitungan Kondisi Draft Kapal Setelah Pemuatan ................................29
Perhitungan kemiringan kapal .........................................................30
Perhitungan KG, moment pengembali dan momen miring kapal setelah
pemuatan berdasarkan data/ blueprint kapal dan hasil wawancara ............31
iii
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
S
SIIN
NOOP
PSSIIS
S
Pada tanggal 17 Desember 2007 pukul 15.00 WIB, MT. Kharisma Selatan yang
disewa oleh PT. Bungker Service Indonesia (BSI) melakukan pemuatan minyak jenis
MFO (Marine Fuel Oil) di KADE Benua (dermaga pengisian) milik PT. Pertamina
(Persero) di daerah dermaga Mirah, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Muatan ini
rencananya akan dikirim ke Kumai, Kalimantan Tengah. Jumlah muatan yang
dikirim adalah sebesar 500 KL. Sebelum dilakukan pengisian di Kade PT. Pertamina,
tangki 4 (kiri-kanan) telah terisi muatan yang sama sebesar 6 KL. Sehingga total
muatan yang dibawa adalah 506 KL.
Posisi kapal ketika melakukan pengisian adalah tegak lurus dengan dermaga dan
dalam keadaan sandar dengan kapal lain. Proses pengisian muatan ini selesai pada
pukul 22.00 WIB. Selanjutnya surveyor muatan yang didampingi pemilik muatan dan
mualim I melakukan pemeriksaan jumlah muatan terkirim pada masing-masing
tangki muat dengan menggunakan sounding tape.
Kemudian pada tanggal 18 Desember 2007 pukul 00.00 WIB, Nakhoda
memerintahkan KKM untuk menyalakan mesin induk dan melakukan persiapan
manuver kapal.
Selanjutnya pada pukul 01.00 WIB, semua kru sudah berada di atas kapal dan
kemudian nakhoda memerintahkan Mualim I untuk lepas tali. Pada pukul 01.30 WIB,
nakhoda melakukan manuver mundur dengan kecepatan pelan sekali (dead slow).
Kondisi kapal pada saat ini masih dalam keadaan tegak.
Pada pukul 01.45 WIB, Setelah kapal mencapai jarak + 100 m, kapal tiba-tiba
miring kanan hingga 20o. Nakhoda menelepon tower kepanduan untuk meminta
bantuan tugboat.
Pada pukul 02.00 WIB, TB. Jayeng Rono bersama pandu 99 datang ke lokasi
kejadian. Kondisi kapal pada saat itu telah miring hingga + 45o dan bagian haluan
sudah tercelup air. Kemudian berdasarkan instruksi pandu kapal mulai ditarik untuk
evakuasi kapal. Posisi penarikan kapal adalah pada bollard bagian buritan kiri.
Upaya penarikan kapal ini berlangsung hingga 45 menit. Kemiringan kapal terus
bertambah dan tenggelam secara perlahan, dan pada pukul 02.45 WIB, kapal
terbalik hingga tampak bagian lunas.
MT. Kharisma Selatan terbalik pada tanggal 18 Desember 2007, pukul 02.45 WIB di
Dermaga Mirah, pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, pada koordinat 7°12' 11.80"
LS dan 112°43' 52.00" BT.
Dari hasil analisis awal, berdasarkan data-data kapal yang didapat dari pemilik
kapal dan hasil interview dengan para saksi, diketahui faktor-faktor yang turut
berkonstribusi dalam terjadinya kecelakaan kapal ini adalah faktor distribusi
muatan, prosedur pengisian, dan kondisi kapal. Hasil analisis awal ini selanjutnya
perlu dilakukan verifikasi dan validasi dengan melakukan pemeriksaan kondisi fisik
kapal.
Investigasi ini juga telah memberikan beberapa rekomendasi keselamatan yang
disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait, sehingga kecelakaan yang sama agar
tidak terjadi kembali.
iv
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
II.. IIN
NFFO
ORRM
MAAS
SII FFA
AKKTTU
UAALL
Tonase bersih (Net Tonnage) : 149 NT (Sesuai surat ukur no. 2138)
Bahan Dasar Konstruksi : Baja
Tempat pembuatan (built at) : Murakami Hide Shipyard, Jepang
Tahun pembuatan (year of built) : 1988
Jumlah Tangki Muat (Number of tanks): 4 Ps, 4 Sb
Jumlah Sekat melintang
(tranverse bulkhead) :8
Pemilik (Owner) : PT. Pelayaran Pasific Selatan
Pelabuhan pendaftaran : Surabaya
2
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
3
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
Tabel I-2 Data Awak Kapal Yang Ikut di MT. Kharisma Selatan
No. Posisi Ijazah / Tahun
Sertifikat dikeluarkan
1. Nakhoda ANT IV -
2. Mualim I ANT IV -
3. Mualim II ANT V -
4. KKM ATT V -
5. Masinis I ATT IV -
6. Masinis II ATT IV -
4
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
TANGKI MUAT IV TANGKI MUAT III TANGKI MUAT II TANGKI MUAT I FORE PEAK
ENGINE ROOM
CAP. : 181,881 M3 CAP. : 221,262 M3 CAP. : 102,788 M3 CAP. : 67,948 M3
TK. BALLAST IV = 0 M3 TK. BALLAST III = 47,86 M3 TK. BALLAST II = 29,06 M3 TK. BALLAST I = 16,78 M3
KIRI
KANAN
5
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
kanan) telah terisi muatan yang sama sebesar 6 KL yang berasal dari MT.
Harmoni I. Sehingga total muatan yang dibawa adalah 506 KL. Proses
pengisian ini juga diawasi olah salah satu awak kapal (Mualim I) yang
mengawasi flowmeter di dermaga.
Posisi kapal ketika melakukan pengisian adalah tegak lurus dengan dermaga
dan dalam keadaan sandar dengan kapal lain, seperti yang terlihat pada
gambar berikut :
Proses pengisian muatan ini selesai pada pukul 22.00 WIB. Selanjutnya
surveyor muatan yang didampingi pemilik muatan dan mualim I melakukan
pemeriksaan jumlah muatan terkirim pada masing-masing tangki muat
dengan menggunakan sounding tape. Berdasarkan pengamatan oleh awak
kapal terhadap flow meter, jumlah muatan terkirim adalah sebesar 500 KL.
Berdasarkan data time sheet muatan yang dikeluarkan oleh pihak surveyor
pemuatan, untuk shore figure adalah sebesar 461.291 Metric ton.
Kemudian setelah ditransfer ke kapal dan dilakukan pengecekan dengan
sounding tape diketahui jumlah total termuat adalah 459.494 metric ton
(sebesar 505 KL). Rincian untuk masing-masing muatan yang termuat di
6
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
tangki muat dengan dibandingkan kapasitas tangki muat dapat terlihat pada
tabel berikut:
Tabel I-5 Manifes dan data muatan (Berdasarkan pada laporan pemeriksaan muatan oleh PT.
Insurindo Inter Service)
Tank Ullage/ Ullage Temp Total Free Free Gross VCF ASTM Gross
No Correction (oC) Observed Water Water Observed Tab-54 Std
Sounding Volume Dip Volume Volume (m3) Volume
(m)
(m3) @ 15 C
(m3)
1P 0,604 Nil 30 5,92 Empty Nil 5,92 0,98947 5,858
1S 2,953 Nil 30 32,978 Empty Nil 32,978 0,98947 5,858
2P 2,764 Nil 30 50,449 Empty Nil 50,449 0,98947 5,858
2S 2,918 Nil 30 50,366 Empty Nil 50,366 0,98947 5,858
3P 2,330 Nil 30 90,606 Empty Nil 90,606 0,98947 5,858
3S 2,462 Nil 30 96,177 Empty Nil 96,177 0,98947 5,858
4P 2,853 Nil 30 88,854 Empty Nil 88,854 0,98947 5,858
4S 2,812 Nil 30 89,316 Empty Nil 89,316 0,98947 5,858
7
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
Kade Benua,
Milik PT. Pertamina
Pada pukul 01.45 WIB, Setelah kapal mencapai jarak + 100 m (lihat
gambar), kapal tiba-tiba miring kanan hingga 20o. Melihat kondisi ini,
8
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
9
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
MT. Kharisma Selatan terbalik pada tanggal 18 Desember 2007, pukul 02.45
WIB di Dermaga Mirah, pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, pada koordinat
7°12' 11.80" LS dan 112°43' 52.00" BT.
10
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
Jenis dispersant yang digunakan adalah Type ARMI – OD 661/ Oil Spill
dispersant. Berdasarkan hasil interview, untuk menangani tumpahan
minyak yang terjadi, dispersant yang telah digunakan adalah sebanyak 250
drum.
12
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
IIII.. A
ANNA
ALLIIS
SIIS
S
II.1. SEJARAH KAPAL
MT. Kharisma Selatan menurut surat keterangan tentang hasil terjemahan
sertifikat pembangun (builder’s certificate) adalah kapal tangker buatan
galangan Murakami Hide Shipyard-Jepang pada tahun 1988. berdasarkan
Vessel’s Regristration Certificate, kapal mengalami beberapa kali konversi
sehingga terjadi peningkatan kapasitas ruangan antara lain:
Tabel II-1 Daftar riwayat perubahan volume ruangan MT. Kharisma Selatan
18 Juli 1988 24 April 1998 6 April 2004
RUANGAN
Pembuatan Konversi I Konversi II
Pada bulan Juli 2007, MT. Kharisma Selatan kemudian dibeli oleh PT.
Pelayaran Pasific Selatan. MT. Kharisma Selatan terakhir kali melakukan
pengedokan pada bulan Agustus 2007 di Surabaya.
Berdasarkan sertifikat yang dikeluarkan oleh JG Class (Japanese
Government Class), batasan wilayah perairan untuk operasi kapal adalah
smooth water area.
Ketika kapal akan berangkat menuju Pelabuhan Kumai, status klasifikasi
kapal adalah dalam tahap proses penerimaan klas, berdasarkan surat
keterangan dari PT. Biro Klasifikasi Indonesia No. B.0597/SK/SB/KI-2007
MT. Kharisma Selatan juga belum mempunyai sertifikat lambung timbul.
Dalam kejadian ini, MT. Kharisma Selatan dalam pelayaran perdana.
13
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
tidak adanya acuan garis muat bagi awak kapal untuk proses pemuatan
kapal.
Dari hasil investigasi diketahui bahwa di atas kapal tidak terdapat buku
petunjuk/manual/prosedur operasi kapal. Sedangkan data gambar dan data
perhitungan kapal lainnya (termasuk manual perhitungan stabilitas kapal),
masih tertulis dalam bahasa jepang. Hal ini menyebabkan awak kapal tidak
mampu untuk melakukan sistem operasi kapal secara benar.
Muatan yang dibawa adalah Marine fuel oil (MFO) yang mempunyai berat
jenis 0,9357 ton/m3. Jumlah total muatan yang dibawa 500 KL (467,85 ton).
Gambar II-1 air keluar dari kebocoran pada lambung bagian haluan kapal
Akibat kebocoran ini kondisi tangki haluan dipenuhi air. Hal ini juga
dimasukkan sebagai salah satu parameter dalam perhitungan draft kapal.
Dengan asumsi besar lubang bocor adalah 2 cm (0,02 m) dengan kondisi
lubang terbenam sedalam 40 cm (0,4 m) dan lama kapal terendam adalah
3,5 jam (dari jam 22.00 sampai dengan 01.30). Dengan demikian dapat
diperkirakan jumlah total volume air yang masuk ke dalam ceruk haluan
telah sama dengan sarat kapal ketika tenggelam.
Untuk menentukan draft kapal setelah pemuatan, Parameter yang
digunakan dalam perhitungan ini adalah data kapal yang berupa kondisi
bobot mati kapal (Deadweight ton/DWT) dan bobot kapal ringan
(Lightweight ton/LWT). Komponen bobot mati kapal berupa berat muatan
kapal, berat consumable (bahan bakar, air tawar, minyak pelumas) dan
berat kru berikut logistiknya. Sedangkan berat kapal ringan adalah seluruh
berat konstruksi kapal kosong berikut instalasi-instalasi yang ada di
dalamnya. Perhitungan draft kapal setelah pemuatan selengkapnya dapat
14
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
3.2 m
Gambar II-2 kondisi draft kapal setelah pemuatan
Kapal dikatakan stabil jika titik G masih berada di bawah titik M, seperti
yang terlihat pada gambar berikut.
16
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
Pada tangki muat 1, selisih muatan antara tangki muat 1 kiri dan tangki
muat 1 kanan adalah sebesar 25,355 ton. Begitu juga pada tangki muat 3,
selisihnya sebesar 5,22 ton.
Jika dibandingkan dengan urutan pemuatan (Tk.III – TK.IV – TK.II – TK. I) ,
besar kemungkinan proses pengisian yang terjadi adalah tanpa perencanaan
pemuatan dan kurangnya pemahaman sistem pipa pengisian muatan,
sehingga selisih muatan di tangki muat no.1 kiri dengan tangki muat no.1
kanan menjadi besar .
Akibat distribusi muatan ini, dengan berdasarkan perhitungan teoritis,
diketahui terjadi momen miring (inclining moment) sebesar 98,361 Ton.m
(lihat lampiran perhitungan lengan dan momen pengembali). Momen ini
dapat menyebabkan kapal langsung miring ke arah kanan (starboard side)
sebesar 3.9511 o. Pada kasus ini, kondisi sandar MT. Kharisma Selatan yang
sedang tender dengan kapal lain yang berada di sebelah kiri kapal, (Gambar
I-3) menyebabkan kapal masih dalam kondisi tegak hingga kapal akan
berangkat.
Kapal baru dirasakan miring kanan setelah kapal melakukan manuver
mundur.
17
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
dengan momen penegak kapal. Kondisi ini, secara teoritis akan dapat
menyebabkan kapal tidak dapat kembali tegak dan kemudian rebah. Dari
hasil perhitungan juga diketahui bahwa pada kondisi kapal miring 15o,
momen miring (inclining moment) sudah jauh lebih besar dari pada momen
pengembali (uprighting moment). Terjadinya peningkatan momen miring
ini diakibatkan oleh adanya pengaruh dari permukaan bebas dari muatan
cair yang dibawa.
Rincian perhitungan besar momen miring dan momen kembali dapat dilihat
pada lampiran di akhir laporan ini.
18
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
IIIIII.. TTE
EMMU
UAAN
N
Sebuah kapal tanker tidak mungkin terbalik walaupun dimuati dalam kondisi tangki
penuh karena kapal tanker telah didesain sedemikian rupa sehingga kemungkinan
terbalik sangat kecil kecuali kondisi kandas, terbakar ataupun patah.
Dari analisis perhitungan stabilitas untuk kondisi stabilitas awal dengan berdasarkan
data-data blueprint dari builder dan data muatan yang diberikan dari operator
kapal, seharusnya kapal secara teoritis tidak dapat terbalik dikarenakan masih
mempunyai sisa GM (jarak Gravity-Metacentrik) positif.
Kapal MT. Kharisma Selatan telah melakukan operasi sebelum diterbitkannya
sertipikat lambung timbul dan sertipikat biro klasifikasi, sehingga awak kapal
tidak mempunyai patokan seberapa dalam sarat maksimum dan seberapa banyak
muatan yang dapat dimuat.
Pengisian muatan tidak direncakanan sebelumnya, sehingga pemuatan melebihi
kapasitas. Hal ini dibuktikan dengan adanya air laut yang sudah sampai di atas dek.
19
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
IIV
V.. K
KEES
SIIM
MPPU
ULLA
ANN
Dari hasil analisis, dapat disimpulkan penyebab terjadinya kecelakaan laut
terbaliknya MT. Kharisma Selatan di Dermaga Mirah, Pelabuhan Tanjung Perak,
Surabaya pada tanggal 18 Desember 2007 adalah sebagai berikut:
20
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
V
V..R
REEK
KOOM
MEEN
NDDA
ASSII
V.1. DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
a. Dalam proses pendaftaran kapal-kapal bekas dari luar negeri perlu
memperhatikan tipe kapal sesuai dengan builder certificate dan atau
deletion certificate dan salinan sertifikat keselamatan kapal dari
negara asal terakhir.
b. Sebelum proses pembelian kapal yang akan didaftarkan di Indonesia,
seyogyanya terlebih dahulu harus mendapat izin dari direktur jenderal
perhubungan laut berkaitan dengan konstruksi dan kegunaan kapal.
c. Peningkatan Pengawasan terhadap penerapan ISM-Code untuk semua
perusahaan pelayaran.
d. Kapal seyogyanya tidak boleh beroperasi sebelum dibuatkan SMS
(safety management system) terutama untuk kapal penumpang dan
kapal tanker.
e. Perlu diadakan pengecekan kembali terhadap ijin pengoperasian kapal
dari perusahaan pelayaran yang telah mengoperasikan kapalnya
sebelum terbitnya sertifikat kapal (Sertifikat keselamatan dan
lambung timbul).
22
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
LLA
AMMP
PIIR
RAAN
N
GAMBAR RENCANA UMUM
23
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
24
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
25
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
26
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
27
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
PERSIAPAN KAPAL,
17 DESEMBER 2007
PROSES PEMUATAN MFO JUMLAH MENURUT LOADING BILL = 500 KL
PUKUL 15.00 WIB
DIMULAI
28
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
DATA CARGO
MFO 504,666 KL DENSITY 0,9367 TON/M3
472,7206 TON
29
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
30
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
PERHITUNGAN KG, MOMENT PENGEMBALI DAN MOMEN MIRING KAPAL SETELAH PEMUATAN BERDASARKAN
DATA/ BLUEPRINT KAPAL DAN HASIL WAWANCARA
PERHITUNGAN DISPLASEMENT, KG, DAN GM KAPAL
No Item Kapasitas Data Muatan % Density Weight KG KG = Moment Keterangan
(M3) (M3) Ton/M3 Ton (1) M (2) 1x2
1 Constant 6,7 4,24 28,408
2 FPT 7,26 7,26 100% 1,025 7,44 1,96 14,59
3 WBT - 1 P 8,39 8,39 100% 1 8,39 2,10 17,62 untuk fresh water
WBT - 1 S 8,39 8,39 100% 1 8,39 2,10 17,62 untuk fresh water
WBT - 2 P 14,53 14,53 80% 1,025 11,91 0,43 5,12 terisi air laut
WBT - 2 S 14,53 14,53 80% 1,025 11,91 0,43 5,12 terisi air laut
WBT - 3 C 47,86 47,86 80% 1,025 39,25 0,43 16,88 terisi air laut
WBT - 4 P 21,14 - 0% 1,025 - - -
WBT - 4 S 21,14 - 0% 1,025 - - -
4 No 1 FOT P 4,55 - 0% 0,9 - - HSD diisi di tangki FOT PS
No 1 FOT S 4,55 - 0% 0,9 - -
No 2 FOT P 14,5 7,3375 50,60% 0,9 6,60 0,95 6,27
No 2 FOT S 14,5 7,3375 50,60% 0,9 6,60 0,95 6,27
5 APT 6,88 6,88 100% 1 6,88 3,10 21,33 untuk fresh water
6 No. 1 COT P 33,974 5,92 17,43% 0,937 5,55 1,08 5,83
No. 1 COT S 33,974 32,978 97,07% 0,937 30,89 2,27 70,19
No. 2 COT P 50,677 50,449 99,55% 0,937 47,26 2,22 105,07
No. 2 COT S 52,111 50,366 96,65% 0,937 47,18 2,18 102,90
No. 3 COT P 110,631 90,606 81,90% 0,937 84,87 1,93 164,02
No. 3 COT S 110,631 96,177 86,93% 0,937 90,09 2,01 180,66
No. 4 COT P 90,227 88,854 98,48% 0,937 83,23 2,17 180,78
No. 4 COT S 91,654 89,316 97,45% 0,937 83,66 2,16 180,47
7 LWT - 0% - 292,58 3,08 901,1464 kondisi kapal kosong
Σ1 = 879,38 Σ2 = 2.030,28
31
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI
MT. KHARISMA SELATAN, 18 DESEMBER 2007, DERMAGA MIRAH, PELB. TJ. PERAK, SURABAYA
PERHITUNGAN PERBANDINGAN MOMEN PENGEMBALI (UPRIGHTING MOMENT) DAN MOMEN MIRING (INCLINE MOMENT)
Sudut Displacement GZ (1a) KG GZ selisih (2) koreksi GZ (3) GZ koreksi Uprighting Moment Inclining Moment Selisih
Kemiringan (1) (Ton) {1} m {2} curve KG calc - KG gz curve sin (1) x 2 (1a) + (3) Ton.m / (1x2) Ton.m
0 888.361 0 2.60 0.31 0.000 0.000 0.000 49.180 -49.180
5 888.361 0.01 2.60 0.31 0.027 0.040 35.851 64.381 -28.531
15 888.361 0.04 2.60 0.31 0.080 0.120 106.822 90.033 16.789
30 888.361 0.05 2.60 0.31 0.155 0.205 182.136 151.900 30.235
45 888.361 0.04 2.60 0.31 0.219 0.259 230.296 212.704 17.593
60 888.361 0.00 2.60 0.31 0.269 0.269 238.534 218.233 20.300
75 888.361 -0.10 2.60 0.31 0.299 0.199 177.214 206.719 -29.505
catatan :
nilai GZ didapat dengan pembacaan grafik GZ curve yang dikeluarkan oleh pihak desain kapal
besar nilai displasement kapal didapat berdasarkan data dan keterangan saksi
Untuk harga inclining momen pada perhitungan perbandingan momen pengembali dan momen miring, dilakukan koreksi free
surface dengan menggunakan dasar perhitungan dari DNV (Det norske veritas).
32