Anda di halaman 1dari 6

Pengertian lapisan ozon

Pengertian Lapisan Ozon Dalam Atmosfer dan Strukturnya) – Ozon adalah zat oksidan
yang kuat, beracun, dan zat pembunuh jasad renik yang kuat juga.  Ozon biasanya digunakan
untuk mensterilkan air isi ulang, serta dapat juga digunakan untuk menghilangkan warna dan bau
yang tidakenakpada air.
Ozon terbentuk secara alamiah di stratosfer. 
Pembentukan dan perusakan ozon di stratosfer merupakan mekanisme perlindungan bumi
dari sinar UV dari matahari.  Di troposfer ozon terbentuk melalui reaksi fotokimia pada berbagai
zat pencemar udara.Ozon terdapat dalam lapisan stratosfer dan juga dalam lapisan troposfer. 
Ozon yang terdapat dalam stratosfer berfungsi melindungi manusia dan mahluk hidup di bumi
dari penyinaran sunar UV.  Sedangkan ozon yang terdapat pada lapisan troposfer memiliki efek
yang berbeda terhadap bumi dan mahluk hidup di dalamnya, walaupun susunan kimianya sama. 
Ozon di troposfer ini bersifat racun dan merupakan salah satu dari gas rumah kaca.  Selain itu,
ozon di troposfer juga menyebabkan kerusakan pada tumbuhan, cat, plastik dan kesehatan
manusia.Ozon memiliki rumus kimai O3, menyerupai rumus kimia molekul oksigen O2 dengan
sebuah atom oksigen lebih banyak.  Pada suhu kamar ozon berupa gas, terkondensasi pada suhu
-112 °C menjadi zat cair yang berwarna biru.  Ozon yang cair ini akan membeku pada -251,4 °C,
sedangkan pada suhu di atas 100 °C ozon dengan cepat mengalami dekomposisi.Dari molekol
O2, melalui reaksi. Ozon yang terbentuk akan kembali pecah menjadi molekul oksigen. Dalam
alam, pembentukan dan destruksi ozon ada dalam keadaan seimbang, sehingga kadar ozon
terdapat dalam keseimbangan dinamik.  Kedua reaksi ini secara efektif dapat menghalangi sinar
UV ekstrem dan UV-C serta sebagian besar sinar UV-B untuk sampai ke bumi. 
Inilah mekanisme alam yang melindungi bumi dan penghuninya dari penyinaran UV
gelombang pendek yang berbahaya bagi kehidupan.  Kedua reaksi ini juga mengakibatkan
naiknya suhu di dalam stratosfer dibandingkan suhu di troposfer.Kira-kira 3 milyar tahun yang
lalu, sebagai hasil evolusi di bumi muncul mahluk hidup yang berklorofil, mulailah terjadi proses
fotosintesis yang salah satu hasilnya adalah O2.  semakin lama, kadar O2 semakin tinggi,
sehingga semakin meningkat kadar ozon yang terbentuk.  Dengan demikian, semakin banyak
pula sinar UV gelombnag pendek yang terhalang oleh lapisan ozon untuk sampai ke permukaan
bumi.  Dan inilah cikal bakal kehidupan di daratan.Akan tetapi, seiring berjalannya waktu,
pertambahan jumlah penduduk dan kemajuan industri serta pembangunan mengakibatkan lapisan
ozon ini mulai berlubang.  Lubang ozon ini sangat merisaukan karena dengan berkurangnya kada
ozon berarti semakin bertambah sinar UV-B yang akan sampai ke bumi. 
Dampak bertambahnya sinar UV-B ini akan sangat besar terhadap mahluk hidup di
bumi.Terjadinya lubang ozon ini diakibatkan adanya peningkatan kadar NOx dari pembakaran
bahan bakar pesawat, naiknya kadar N2O karena akibat pembakaran biomassa dan oenggunaan
pupuk, dimana N2O ini merupakan sumber terbentuknya NO.Selain itu, zat kimia yang kita
kenal clorofuorocarbon atau CFC berpengaruh sangat besar terhadap perusakan ozon.  CFC ini
adalah segolongan zat kimia yang terdiri atas tiga jenis unrus, yaitu klor (Cl), fluor (F) dan
karbon (C). CFC inilah yang mendominasi permasalahan perusakan ozon dan menjadi zat yang
sangat dicurigai sebagai penyebab terjadinya kerusakan ozon. CFC ini tidak ditemukan di alam,
melainkan merupakan zat hasil rekayasa manusia.  CFC tidak beracun, tidak terbakar dan sangat
stabil karena tidak mudah bereaksi.  Karenanya menjadi zat yang sangat ideal untuk industri. 
CFC banyak digunakan sebagai zat pendingin dalam kulkas dan AC mobil (CFC-12), sebagai
bahan untuk membuat plastik busa, bantal kursi dan jok mobil (CFC-11), campuran CFC-11 dan
CFC-12 digunakan untuk pendorong aerosol, serta CFC-13 yang biasa digunakan dalam dry
cleaning.

DAMPAK MENIPISNYA LAPISAN OZON

Dampak penipisan lapisan ozon antara lain meningkatnya intensitas sinar ultra violet yang
mencapai permukaan Bumi dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan, seperti kanker
kulit, katarak, dan penurunan daya tahan tubuh, dan bahkan terjadinya mutasi genetik.
Menipisnya lapisan ozon mengakibatkan terjadinya degradasi lingkungan, keterbatasan sumber
air bersih, kerusakan rantai makanan di laut, musnahnya ekosistem terumbu karang dan sumber
daya laut lainnya, menurunnya hasil produksi pertanian yang dapat mengganggu ketahanan
pangan, dan bencana alam lainnya.
Mata rantai dampak penipisan lapisan ozon berikutnya adalah terjadinya pemanasan
global (global warming). Gas karbon dioksida (CO2) memiliki kontribusi paling besar sekitar 50
persen, diikuti chloroflourocarbon (CFC) 25 persen, gas methan 10 persen, dan sisanya gas lain
terhadap pemanasan global. Munculnya kembali penyakit mendunia seperti malaria dan TBC
yang diakibatkan oleh pemanasan global. Nyamuk aedes aigepty sebagai vektor penyakit malaria
dapat berpindah dan berkembang biak dari Afrika ke Eropa. Pemanasan global juga
menyebabkan mencairnya lapisan es di Benua Antartika. Akibatnya, muka air laut global naik
sampai 25 cm di akhir abad ke-20. Sehingga terjadi ketidakseimbangan iklim, dimana di suatu
tempat terjadi bencana kekeringan, dan di tempat lainnya terjadi bencana banjir. Kerugian dunia
mencapai 300 milyar dollar AS per tahun akibat dampak perubahan iklim dan berkurangnya
kemampuan hutan sebagai penjerap karbon (carbon sink) karena 65 juta hektar dari 3.500 juta
hektar hutan punah pada periode tahun 1990-1995, sebagaimana diungkapkan di Nairobi, ketika
konferensi ke- 21 UNEP oleh United Nation Environment Programme (UNEP), badan PBB
untuk program lingkungan. Dalam laporannya, dimana untuk mengatasi efek dari pemanasan
global pada 50 tahun mendatang memerlukan dana sekitar 300 milyar dollar AS.
Menurut Klaus Toepfer, Direktur Eksekutif UNEP, mengurangi saja tidak cukup, kita
harus bekerja untuk menghapuskan emisi gas rumah kaca. Namun, ancaman bencana ini
cenderung diabaikan. Kenyataan menunjukkan, jumlah pencemaran gas rumah kaca dari tahun
ke tahun terus meningkat. Salah satu jenis gas rumah kaca, yakni CO2 emisinya terus meningkat
dari tahun 1990 sebesar 1,34 milyar ton, dan pada tahun 1997 sebesar 1,47 milyar ton. Sumber
utama CO2 dari 30 negara maju saja, yang berpenduduk 20 persen dari penduduk dunia
menyumbang dua pertiga emisi salah satu gas rumah kaca tersebut. Sedangkan negara
berkembang yang berpenduduk 80 persen dari penduduk dunia hanya menyumbang sepertiga
emisi CO2. Dari sektor transportasi di Amerika Serikat saja emisi CO2 lebih besar dari total
emisi seluruh dunia di sektor tersebut.
Sepanjang abad ke-20, terjadi 10 kasus tahun terpanas hanya dalam kurun waktu 15 tahun
terakhir. Tahun 1998 tercatat sebagai tahun terpanas di abad ke-20, yang berdampak terjadinya
kebakaran hutan di Indonesia, Brasil, Australia atau negara lainnya dan kemarau panjang yang
memusnahkan panen seperti di Afrika, serta bencana iklim lainnya akibat fenomena El-Nino.
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memprediksi kenaikan temperatur mencapai
2,5 sampai 10,4o C sampai periode seratus tahun mendatang dan mengindikasikan bahwa akan
terjadi kenaikan permukaan air laut setinggi 1 meter pada tahun 2008. Daerah yang rawan
terhadap dampak ini terjadi di Asia Selatan, Asia Tenggara, sepanjang pantai selatan
Mediterania, pantai barat Afrika, dan terumbu karang di Lautan Indonesia dan Pasifik.
Lapisan ozon berfungsi melindungi Bumi dari sinar ultra violet yang dipancarkan oleh
Matahari. Menipisnya lapisan ozon diketahui pada pertengahan tahun 1980-an. Penipisan lapisan
ozon disebabkan oleh penggunaan bahan-bahan kimia sebagai bahan perusak lapisan ozon
(ozone depliting substance) dan gas CO2 yang dapat berasal dari hasil proses pembakaran seperti
dari kendaraan, pabrik, dan kebakaran hutan.
MANFAAT LAPISAN OZON

Lapisan ozon sangat penting karena ia menyerap radiasi ultra violet (UV) dari matahari
untuk melindungi radiasi yang tinggi sampai ke permukaan bumi. Radiasi dalam bentuk UV
spektrum mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek daripada cahaya. Radiasi UV dengan
jarak gelombang adalah di antara 280 hingga 315 nanometer yang dikenali UV-B dan ia merusak
hampir semua kehidupan. Dengan menyerap radiasi UV-B sebelum ia sampai ke permukaan
bumi, lapisan ozon melindungi bumi dari efek radiasi yang merusak kehidupan.

Ozon stratospheric juga memberi efek pada suhu atmosfer yang menentukan suhu dunia.
Berdasar hasil penelitian ilmuwan, lapisan ozon yang menjadi pelindung bumi dari radiasi UV-B
ini semakin menipis. Gas CFC disebut juga sebagai gas yang menyebabkan terjadinya penipisan
lapisan ozon ini. CFC digunakan oleh masyarakat modern seperti lemari es, bahan dorong dalam
penyembur, pembuatan buih dan bahan pelarut terutamanya bagi kilang-kilang elektronik. Para
ilmuwan sebenarnya sudah membuat teori dan ramalan mengenai penipisan lapisan ozon ini
tahun 1970an.
EFEK MENIPISNYA LAPISAN OZON

Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak sinar radiasi ultra ungu
memasuki bumi. Radiasi ultra ungu ini dapat membuat efek pada kesehatan manusia,
memusnahkan kehidupan laut, ekosistem, mengurangi hasil pertanian dan hutan. Efek utama
pada manusia adalah peningkatan penyakit kanker kulit karena selain itu dapat merusak mata
termasuk kataraks dan juga mungkin akan melemahkan sistem imunisasi badan.

Pada bidang pertanian, penerimaan sinar ultra violet pada tanaman dapat memusnahkan hasil
tanaman utama dunia. Hasil kajian menunjukkan hasil tanaman seperti 'barli' dan 'oat'
menunjukkan penurunan karena penerimaan sinar radiasi yang semakin tinggi. Tanaman
diperkirakan akan mengalami kelambatan pertumbuhan, bahkan akan cenderung kerdil, sehingga
merusak hasil panen dan hutan-hutan yang ada. Radiasi penuh ini juga dapat mematikan anak-
anak ikan, kepiting dan udang di lautan, serta mengurangi jumlah plankton yang menjadi salah
satu sumber makanan kebanyakan hewan-hewan laut. Kerusakan lapisan ozon juga memiliki
pengaruh langsung pada pemanasan bumi yang sering disebut sebagai "efek rumah kaca". Usaha-
usaha untuk mencegah penipisan ozon menjadi mulai dilakukan bersama oleh semua negara di
dunia. Usaha itu pun telah di galakkan secara serius melalui UNEP (United Nation Environment
Programme) salah satu organisasi PBB yang bergerak dibidang program perlindungan
lingkungan dan alam.

Pada tahun 1977 lagi, UNEP telah mengambil tindakan Perancangan Dunia terhadap lapisan
ozon dan dalam tahun 1987, dibuat satu kesepakatan dunia mengenai pengurangan pengeluaran
bahan yang menyebabkan lapisan ozon telah ditandatangani yaitu 'Protokol Montreal'. Protokol
ini di antaranya menghasilkan tindakan-tindakan dalam mengawal penghasilan dan pembebasan
CFC ke dalam alam sekitar.

Oleh karena itu, kita semua harus memandang serius masalah ini dan berupaya untuk
mencegah atau meminimalkan penipisan lapisan ozon di alam ini dengan cara meminimalkan
penggunaan bahan-bahan yang dapat mempertipis ozon agar generasi yang akan datang dapat
mewarisi alam sekitar yang masih baik.

Anda mungkin juga menyukai