Anda di halaman 1dari 11

BIOELEKTROMAGNETIK Kuntarti, SKp Staf Kelompok Keilmuan DKKD FIK-UI Sub pokok bahasan

Listrik & Magnet yang timbul dalam tubuh manusia

Penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia

Penemuan biolistrik

Caldani (1856) Kelistrikan pada otot katak yang telah mati Luigi Galvani 1780 tubuh hewan 1786 konduktor kedua kaki katak diberikan terangkat aliran listrik ketika melalui mulai mempelajari kelistrikan pada

Penemuan biolistrik

Arons (1892) Merasa ada aliran frekuensi tinggi melalui tubuhnya sendiri Van Seynek (1899) mengamati terjadinya panas pada jaringan yang disebabkan aliran frekuensi tinggi Schlephake (1982) Pengobatan dengan menggunakan Short Wave

Rumus/ Hukum dalam Biolistrik Hukum Ohm

Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang melewati, berbanding terbalik dengan hambatan dari konduktor

R = V I

R = Hambatan ( /ohm) V = Tegangan (volt) I = Arus (ampere)

Rumus/ Hukum dalam Biolistrik Hukum Joule Arus listrik yang melewati konduktor dengan perbedaan tegangan dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas. V = tegangan (Volt) H (kalori) = VIT I = arus (Ampere) J T = Waktu (detik) J = Joule = 0,239 kal Macam-macam Gel. Arus listrik Arus bolak balik/ sinusoidal Arus setengah gelombang (telah disearahkan) Arus searah dengan riple/ desir Arus searah murni Macam-macam Gel. Arus listrik Faradik

Surged faradik/sentakan faradik Surged sinusoidal/ sentakan sinusoidal Galvanik interuptus Arus gigi gergaji Kelistrikan yang timbul dalam tubuh & kemagnetan

Sistem saraf & neuron - SSP - SSO - Neuron/ sel saraf f(x): listrik menerima, interprestasi & menghantarkan aliran

Kelistrikan yang timbul dalam tubuh

&

kemagnetan

Konsentrasi ion di dalam & luar sel Pada akson : Konsentrasi ion di dalam sel lebih negatif daripada di luar sel

Kelistrikan yang timbul dalam tubuh

&

kemagnetan

Kelistrikan saraf Kecepatan ~ serat saraf impuls saraf

~ ada/ tidaknya mielin Mielin = isolator yang baik; kemampuan mengaliri listrik rendah Akson tanpa mielin kec = 20-50 m/detik ( = 1 mm) Akson dengan mielin kec = 100 m/detik ( = 10 m) Kelistrikan yang timbul dalam tubuh Aktivitas kelistrikan sel perpindahan ion dari dalam sel ke luar sel, atau sebaliknya melalui membran sel Pada keadaan istirahat: Ion Na+ luar sel >> potensial dalam sel > negatif potensial membran negatif/ istirahat (-90 mVolt) = polarisasi Ada rangsangan listrik terhadap membran : Ion Na+ masuk ke dalam sel potensial dalam sel > positif potensial membran positif = depolarisasi Fenomena all or none Jika rangsangan kuat depolarisasi membran mencapai titik tertentu (nilai ambang) proses depolarisasi berlanjut & irreversible ion Na+mengalir ke dalam sel dengan cepat dalam jumlah banyak potensial membran naik dengan cepat + 40 mVolt Potensial aksi (berlangsung < 1 mdetik) Fenomena all or none Jika nilai ambang tercapai, peningkatan waktu dan amplitudo potensial aksi akan selalu sama, tidak peduli intensitas dari rangsangan tersebut. & kemagnetan

Kelistrikan yang timbul dalam tubuh

&

kemagnetan

Perambatan potensial aksi Membran saraf otot mendapat rangsangan mencapai nilai ambang timbul

potensial aksi merangsang daerah sekitarnya untuk mencapai nilai ambang perambatan potensial aksi atau gelombang depolarisasi sel (tingkat refrakter) Kelistrikan yang timbul dalam tubuh Refrakter Refrakter membran mendekati repolarisasi seluruhnya Kelistrikan yang timbul dalam tubuh & kemagnetan Absolut: Relatif: tidak ada rangsangan & unsur kekuatan untuk menghasilkan potensial aksi lain bila ada rangsangan yang kuat akan menghasilkan potensial aksi baru setelah sel & kemagnetan membran mengalami repolarisasi

Kelistrikan pada sinaps & neuromyial, jungtion Hubungan antara 2 saraf = sinapsis Berakhirnya saraf pada otot = neuromyal junction Sinaps & neuromyal junction mampu meneruskan gel. Depdarisasi dengan cara

lompat dari satu sel ke sel berikutnya depolarisasi zat kimia pada otot bergetar menyebabkan kontraksi otot repolarisasi sel otot relaksasi Kelistrikan yang timbul dalam tubuh & kemagnetan

Kelistrikan otot jantung Pada saraf & otot bergaris: rangsangan ion Na+ masuk ke dalam sel mencapai nilai ambang

depolarisasi Pada otot jantung : rangsangan ion Na+ masuk ke dalam sel (mudah besar) repolarisasi komplit Na+ masuk kembali ke dalam sel depolarisasi spantan mencapai nilai ambang tanpa perlu rangsang dari luar (kec. Teratur) Kelistrikan yang timbul dalam tubuh Kec. dasar jantung = waktu antara mulai depolarisasi spontan sampai mencapai nilai ambang setelah terjadi repolarisasi Dipengaruhi oleh perubahan : Potensial membran istirahat Tingkat dari nilai ambang Slap (kelengkangan) dari depolarisasi spontan terhadap nilai ambang Mempengaruhi mekanisme kontra fisiologis terhadap frek. Jantung & kemagnetan

Sekumpulan sel utama yang secara spontan menghasilkan potensial aksi disebut pace maker/ perintis jantung Kelistrikan yang timbul dalam tubuh & kemagnetan

Elektroda Elektroda : untuk mengukur potensial aksi; dengan memindahkan transmisi ion ke

penyalur elektron Elektroda : Perak (Ag) & tembaga (Cu) Kelistrikan yang timbul dalam tubuh Isyarat listrik tubuh & kemagnetan

Hasil perlakuan kimia dari tipe sel-sel +++ untuk memperoleh informasi klinik tentang fungsi tubuh EMG (Elektromiogram) ENG (Elektroneurogram) miastenia gravis ERG (Elektroretinogram) perubahan pigmen retina EOG (Elektroakulagram) EGG (Elektrogastrogram) gerakan peristaltik EEG (Elektroensefalogram) epilepsi EKG (Elektrokardiogram) refrakter absolut refrakter relatif

tanpa rangsangan tetap ada perambatan potensial aksi

Gambar Periode Refrakter

Gambar Depdarisasi spontan miokardium Kec. dasar jantung = 60 t (dtk) Penggunaan pada permukaan Tubuh Jacques A.D. Arsonval 1890 listrik berfrekuensi rendah efek pemanasan Listrik & Magnet

radar

listrik frek. 30 MHz short wave diathermy gel mikro frek 2450 MHz diatermi & pemakaian

Arus listrik berdasarkan efek yang ditimbulkan: Listrik berfrekuensi rendah (20 500.000 Hz) merangsang saraf & otot sehingga terjadi kontraksi otot stimulator dengan multivibrator -astable multivibrator * pengulangan pemakaian dan pemilihan bentuk gelombang perlu diperhatikan Penggunaan pada permukaan Tubuh untuk pemakaian singkat & merangsang saraf otot arus faradik untuk pemakaian lama & merangsang otot yang telah kehilangan persyarafan arus listrik interuptus atau arus DC yang dimodifikasi Arus AC dengan frekuensi 50 Hz, mampu : 1. Merangsang saraf sensoris 2. Merangsang saraf motoris 3. Berefek kontraksi otot Diklinik Arus DC Penggunaan pada permukaan Tubuh Listrik berfrekuensi tinggi (> 500.000 Hz) Belum merangsang saraf motoris & sensoris Sifat : memanaskan * Short wave diathermy (diatermi gel. Pendek) untuk memperoleh gel. Elektromognetis agar masuk ke dalam tubuh dengan 2 metode: capasitance (kondensor) & inductance (induksi= kabel) Metode kondensor Listrik & Magnet Listrik & Magnet

Prinsip : elektroda diletakkan pada masing-masing sisi yang akan diobati & dipisahkan dari kulit dengan bahan isolator Metode isolasi/ kabel kabel dililitkan pada daerah yang akan diobati Short wave diathermy Efek diatermi gel. Pendek (Short wave diathermy) : Menghasilkan panas & peningkatan efek fisiologis * Meningkatkan metobolisme * Meningkatkan darah * Menurunkan eksitasi saraf * Menurunkan relaksasi otto, meningkatkan usaha otot * Menurunkan tekanan darah karena vasodilatasi * Meningkatkan aktivitas kel. Keringat Short wave diathermy Mempunyai efek pengobatan * meningkat * Efek terhadap infeksi bakteri leukosit & antibodi meningkat * Kehilangan nyeri panas disebabkan saraf sensoris sedatif * Terhadap daerah yang patah meningkatkan absorpsi & aliran darah Micro wave diathermy Micro wave diathermy (diatermi gel. Mikro) panjang gelombang ( )antara inframerah & short wave Gel. Mikro : 1 cm < < 1 m Efek : Fisiologis Terhadap daerah peradangan oksigenasi

Menimbulkan panas pada jaringan yang banyak mengandung air; otot > banyak menyerap gel. Mikro daripada jaringan lemak Pengobatan Pada penderita yang mengalami ruda paksa (trauma) & peradangan; nyeri & spasme otot, rematik Micro wave diathermy Bahaya & kontra indikasi Penderita gangguan sirkulasi meningkat perdarahan, trombosis & flebitis TBC & tumor ganas

Perbedaan micro wave dengan short wave Penetrasi gel. Mikro lebih dalam ; tp tidak dapat melewati jaringan yang padat Gel. Mikro kurang berhasil mengobati struktur yang dalam dibanding dengan seperti yang dapat dilakukan oleh gel. Pendek. diatermi gel. Pendek. Electrocauter & Electrosurgery suatu Listrik frek tinggi mengontrol perdarahan saat pembedahan Electrocauter pembakaran (Cauterisasi mengggunakan frek listrik 2 = MHz, pembakaran) tegangan 15 kV

menghentikan perdarahan pd luka menganga menggunakan gulungan kawat panas pd pemb.darah tanpa anestesi Electrosurgery jaringan sekitar memotong jaringan; dilakukan dg gerakan cepat 5-10 cm/detik untuk mengurangi destruksi (cth:operasi otak, limpa, vesica felea, prostat, dan serviks) Defibrillator

SA Node di puncak atrium kanan dekat Vena cava superior pace maker scr

sinkron memompa darah ke sirkulasi paru-paru & ke sirkulasi darah sistemik; kehilangan sinkronisasi FIBRILASI

Fibrilasi atrium: f(x) ventrikel normal ritme jantung iregular Fibrilasi ventrikel: tdk mampu memompa darah; jika tdk dilakukan koreksi dlm

bbrp menit kematian Defibrillator

Penanganan massage syok * * listrik countershock defibrilasi jantung pd jika (metode daerah sinkronisasi tdk berespons

fibrilasi: mekanik) jantung irama jantung thd

countershock defibrillator

Anda mungkin juga menyukai