Anda di halaman 1dari 18

PIUTANG

Budi Prijanto, SE., MMSI Dosen Fak. Ekonomi, Univ. Gunadarma Jakarta

Definisi Piutang: 1. Mas ud Machfoedz, 1999 Adalah klaim terhadap pihak lain agar pihak lain tersebut membayar sejumlah uang atau jasa dalam waktu paling lama satu tahun atau satu periode akuntansi, jika periode akuntansi tersebut lebih lama dari satu tahun. 2. Efraim Ferdinan G, 1993 adalah tuntutan kepada pihak lain untuk memperoleh uang, barang atau jasa tertentu (aktiva) pada masa yang akan datang, sebagai akibat penyerahan barang atau jasa yang dilakukan saat ini. Klasifikasi Piutang menurut IAI dlm PSAK No.9 Paragraf 07e: - Pitang usaha - Piutang lain-lain lain-

Piutang usaha: merupakan piutang akibat penjualan hasil bidang usaha utama perusahaan Piutang lain-lain: lainadalah piutang yang tidak berasal dari hasil bidang usaha utama perusahaan, seperti: - Piutang bunga - Piutang dividen - Uang muka pegawai - Uang muka perusahaan cabang/anak Penilaian Piutang Usaha Menyangkut masalah penentuan nilai piutang yang harus disajikan di dalam laporan keuangan, meliputi: A. Pengakuan piutang mula-mula mulaB. Taksiran jumlah kerugian piutang C. Piutang yang tidak sepenuhnya dikuasai perusahaan atau piutang yang digunakan untuk mencari dana

A. Pengakuan Piutang Mula-mula Ada tiga cara melakukan pengakuan penjualan yang berpengaruh terhadap pengakuan jumlah piutang mula-mula, yaitu: i. Metode kotor ii. Metode bersih iii. Metode cadangan i. Metode kotor, mengakui jumlah piutang sebesar penjualan tanpa dipengaruhi oleh potongan yang akan diberikan. Apabila debitur ternyata mengambil potongan, maka akan diakui sebagai pengurang jumlah penjualan. ii. Metode bersih, mengakui jumlah piutang setelah dikurangi potongan penjualan. Apabila ternyata debitur tidak memanfaatkan potongan, maka akan mengakibatkan timbulnya kelebihan pembayaran atas piutang. Kelebihan ini diakui sebagai penghasilan lain-lain/di luar operasi iii. Metode cadangan, mengakui jumlah piutang sebesar jumlah sebelum dikurangi potongan, tp penjualan diakui sebesar jumlah setelah dikurangi potongan. Selisihnya dicatat sebagai Cadangan potongan penjualan

Contoh kasus 1: Pada tanggal 1 Des 2003 PT. Arum menjual barang dengan syarat 2/10 n/30 dengan harga Rp. 4.000.000,Pada tanggal 8 Des 2003 diterima pelunasan piutang dari penjualan barang tanggal 1 Des 2003 Bagaimanakah jurnal yang harus dibuat, apabila digunakan ketiga metode di atas? Contoh kasus 2: Pada tanggal 1 Des 2003 PT. Arum menjual barang dengan syarat 2/10 n/30 dengan harga Rp. 4.000.000,Pada tanggal 12 Des 2003 diterima pelunasan piutang dari penjualan barang tanggal 1 Des 2003 Bagaimanakah jurnal yang harus dibuat, apabila digunakan ketiga metode di atas?

B. Taksiran Jumlah Kerugian Piutang Jumlah piutang yang disajikan dalam neraca hendaknya menunjukkan jumlah bersih yang diperkirakan dapat direalisir (Net realizable value). Untuk itu harus dilakukan prediksi terhadap jumlah piutang yang mungkin tidak akan tertagih. Piutang yang tidak tertagih diakui sebagai kerugian piutang. Untuk menentukan besarnya piutang yang wajar perlu dibentuk cadangan penghapusan piutang (Allowance for Bad Debt)

Ada 3 cara untuk menaksir besarnya cadangan penghapusan piutang: - Menggunakan analisis umur piutang (Aging Schedule) - Taksiran dari saldo akhir piutang di Neraca - Taksiran dari jumlah penjualan kredit selama satu periode

- Analisis Umur Piutang Contoh kasus: Perusahaan Cinta pada tanggal 31 Des 1997 mempunyai data tentang piutang sebagai berikut Nama Debitur A B C D E F G H I J Tanggal harus dilunasi 5 Jan 1998 10 Jan 1998 5 Des 1997 15 Okt 1997 29 Des 1997 18 Maret 1997 10 Okt 1996 15 Nov 1997 5 Agst 1997 8 Jan 1998 Jumlah Piutang Umur piutang

Rp. 1.500.000 Blm Jth Tempo 2.200.000 Blm Jth Tempo 600.000 26 hari 420.000 75 hari 1.100.000 2 hari 280.000 293 hari 80.000 441 hari 160.000 46 hari 90.000 148 hari 1.200.000 Blm Jth Tempo

- Taksiran dari saldo akhir piutang dalam Neraca Jumlah cadangan kerugian piutang yang ditentukan dari saldo dalam neraca biasanya disebabkan oleh adanya metode penjualan yang sering kali dilakukan secara tunai, sehingga apabila timbul piutang jumlahnya relatif kecil. Cara menentukan jumlah cadangan kerugian piutang adl sbb: Contoh: Dari Piutang PT. Leo sebesar Rp. 7.630.000, ditaksir 5 % tak tertagih, maka cadangan kerugian piutang adalah sebesar 5 % X Rp. 7.630.000 = Rp. 381.500. - Taksiran dari jumlah kredit selama satu periode Penentuan jumlah cadangan kerugian piutang dengan cara ini biasanya dilakukan oleh perusahaan yang sering mengadakan penjualan dengan cara tidak tunai, sehingga jumlah yang mungkin tidak tertagih lebih tepat jika ditunjukkan dari jumlah penjualan.

Contoh: Perusahaan Scorpion menjual barang selama satu tahun sebesar Rp. 20.000.000 terdiri dari penjualan tunai Rp. 4.000.000 dan sisanya penjualan secara kredit. Misalnya cadangan kerugian piutang ditetapkan 2,5 % maka cadangan kerugian piutangnya adalah 2,5 % X Rp. 16.000.000 = Rp. 400.000.-

Pengakuan dan Pencatatan Kerugian Piutang: - Metode Langsung (Direct Write off), kerugian piutang diakui dan dicatat ketika debitur sudah tidak mungkin lagi membayar utangnya Contoh: Misalnya Tuan A menyatakan tidak bisa membayar Utangnya sebesar Rp. 100.000,- Jurnalnya adl: Kerugian Piutang Piutang Tuan A Rp. 100.000 Rp. 100.000

Apabila Tuan A menyatakan bisa membayar kembali utangnya, maka: - Apabila pernyataan tsb disampaikan dalam tahun yang sama dengan dilakukannya penghapusan piutang maka dilakukan jurnal pembatalan (di-revers) - Apabila pernyataan disampaikan dalam tahun sesudahnya dilakukan penghapusan piutang maka, jurnalnya: Piutang Tuan A /Kas Laba Piutang tak tertagih Rp. 100.000 Rp. 100.000

- Metode Cadangan (Allowance for Uncollectible Method), menentukan kerugian piutang pada tanggal laporan keuangan dengan memperkirakan jumlah tertentu yang tidak bisa ditangih. Jurnal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut;

1. Pada waktu ditentukannya cadangan kerugian piutang: Kerugian Piutang Cad. Kerugian Piutang 2. Apabila timbul piutang tak tertagih Cad. Kerugian Piutang Piutang Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx Rp. xxx

3. Apabila piutang debitur yang telah dihapus membayar kembali Piutang Tuan A /Kas Cad. Kerugian Piutang Rp. xxx Rp. Xxx

C. Mencari dana dengan Piutang Apabila perusahaan ingin mengkonversi piutang menjadi kas sebelum piutang tersebut jatuh tempo/belum dibayar oleh debitur, maka ada 3 cara yang dapat dilakukan: 1. Menjaminkan piutang (assignment) 2. Menjual piutang (factoring) 3. Menggadaikan piutang (pledging) Ad. 1. Menjaminkan piutang Dalam keadaan ini perusahaan akan memperoleh jumlah kas tertentu dari penjamin (assignor), misalnya bank. Perusahaan harus segera membayar secara berangsur kepada penjamin apabila piutang sudah tertagih, meliputi pokok penjamin, biaya pinjaman dan biaya bunga. Piutang yang dijaminkan mengurangi jumlah aktiva lancar (modal kerja) di dalam Neraca. Piutang yang dijaminkan harus dicantumkan secara jelas untuk menunjukkan terbatasnya penguasaan perusahaan atas piutang tersebut.

Contoh: Pada tanggal 1 Des 2004 perusahaan Gadis Kembar menjaminkan piutang sebesar Rp. 1.000.000 dengan memperoleh pinjaman bank CBA sebesar Rp. 800.000 bunga 12 % per tahun dari saldo akhir tahun utang berjalan, beban biaya Rp. 5.000 Jurnal: 1 Des 2004 Kas Biaya Pinjaman Utang atas jaminan Piutang Piutang dijaminkan Piutang Rp. 795.000 -

5.000 Rp. 800.000

Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000

Pada tanggal 30 Des 2004 puitang dibayar ke perusahaan sebesar Rp. 400.000. Perusahaan membayarkannya ke bank di tambah bunga

30 Des 2004

Kas Rp. 400.000 Piutang dijaminkan Rp. 400.000 Utang atas jaminan Piutang Rp. 400.000 Biaya bunga 80.000*) Kas Rp. 480.000

*) Biaya bunga: 800.000 x 12 % x 1 bulan = 80.000 Penyajian piutang di jaminan dalam neraca 31 Des 2004 sbb: Aktiva lancar: Piutang Rp. xxx.xxx Piutang dijaminkan Rp. 600.000 Piutang atas jaminan 400.000 200.000 + Rp. xxx.xxx

Apabila utang atas jaminan dilunasi sebelum debitur melunasi piutangnya maka akun piutang yang dijaminkan dibatalkan: Piutang Piutang dijaminkan Rp. xxx Rp. xxx

Ad. 2. Penjualan Piutang Jika dana diperoleh dengan menjual piutang, maka hak menagih berpindah dari perusahaan kreditur kepada pihak yang membeli piutang. Dalam penjualan piutang pada umumnya ditentukan cadangan dari retur penjualan dan penurunan harga karena kerusakan dan sudah diperhitungkan pula kemungkinan tidak tertagihnya sebagian piutang. Dengan demikian pembeli piutang hanya membayar sebagian saja dari piutang yang dijual. Rekening piutang yang dijual harus dihapus dari laporan keuangan.

Contoh: Pada tgl 1 Des 1997 PT. SIUS menjual piutang sebesar Rp. 1.000.000 kepada bank Game . Bank Game membayar Rp. 800.000 dengan discount 5 %, sedangkan Rp. 200.000 ditentukan sebagai cadangan kemungkinan retur penjualan dan penghapusan piutang. Jurnal 1 Des 1997: Kas Rp. 760.000*) -

Biaya Penjualan Piutang 40.000*) Piutang pada bank game 200.000 Piutang Rp. 1.000.000 *) 5 % x Rp. 800.000 = Rp. 40.000, Rp. 800.000 Rp. 40.000 = Rp. 760.000

Apabila timbul pengembalian barang oleh debitur Rp. 50.000 dan penghapusan piutang krn tdk tertagih Rp. 60.000, maka jurnalnya:

Retur penjualan Rp. 50.000 Cadangan kerugian piutang 60.000 Piutang pada bank game Rp. 110.000 Apabila seluruh piutang yang ditagih oleh bank Game sudah lunas maka sisanya menjadi hak perusahaan, dicatat sbb: Piutang/Kas Rp. 90.000 Piutang pada bank Game *) Rp. 1.000.000 Rp. 90.000*) (Rp. 50.000 + Rp. 60.000 + Rp. 800.000) = Rp. 90.000

Ad. 3. Menggadaikan piutang Kalau dilakukan hal ini piutang tetap dicantumkan sebagai aktiva lancar seluruhnya hanya diberi catatan masalah penggadaiannya. Dalam pledging ini utang gadai hanya menandai piutang tersebut, tetapi pada prinsipnya seperti utang biasa (utang usaha, utang bank, dsb)

Sumber Bacaan:

Buku Akuntansi Keuangan Menengah/Intermediate karangan: 1. DR. Mas ud Machfoedz 2. Harnanto 3. Efraim Ferdinan Giri

Anda mungkin juga menyukai