Anda di halaman 1dari 23

Parameter Akuisisi Data (Parameter Lapangan)

Pengantar

Akuisisi data seismik diawali dengan penentuan parameter-parameter lapangan yang cocok dengan daerah survey. Penentuan parameter lapangan sangat menentukan kualitas data yang akan diperoleh. Setiap daerah mempunyai parameter yang berbeda-beda tergantung dari sasaran yang akan dicapai dan problem-problem yang muncul.

Sasaran Dan Problem Survey


Berapa kedalaman target. Bagaimana kualitas refleksi yang diharapkan. Bagaimana resolusi data yang diinginkan. Seberapa besar kemiringan target tercuram. Apa ciri-ciri jebakan yang menjadi sasaran. Apa problem noise yang khusus. Bagaimana problem logistik team. Apa ada spesial proses yang mungkin diperlukan.

Parameter Lapangan

Offset terjauh (far offset) dan offset terdekat (near offset) Group interval Ukuran dan kedalaman sumber (charge size/depth) Kelipatan liputan (fold coverage) Laju pencuplikan (sampling rate) Tapis potong rendah (low cut filter) Frekuensi geophone Panjang rekaman (record length) Rangkaian geophone (geophone array) Larikan bentang geophone (geophone spread) Panjang dan arah lintasan Spasi antar lintasan

Hubungan Problem dan Parameter Lapangan


Kdlaman Target Offset Terjauh Offset Terdekat Group Interval Ukuran Sumber Kualitas Refleksi Resolusi Data Slope Tercuram Ciri-ciri Jebakan Noise Khusus Logistik Team Spesial Proses

Kedalaman Sumber

Kelipatan Liputan

Laju Pencuplikan

Tapis Potong Rendah

Hubungan Problem dan Parameter Lapangan


Kdlaman Target Frekuensi Geophone Kualitas Refleksi Resolusi Data Slope Tercuram Ciri-ciri Jebakan Noise Khusus Logistik Team Spesial Proses

Panjang Rekaman

Rangkaian Geophone Larikan Bentang Geophonen Panjang Lintasan Arah Lintasan Spasi Lintasan

Offset Terjauh

Offset Terdekat

Jarak antara sumber dengan geophone yang terjauh. Penentuannya didasarkan atas pertimbangan kedalaman target terdalam yang ingin dicapai dengan baik pada perekaman.

Jarak antara sumber dengan geophone yang terdekat. Penentuannya didasarkan atas pertimbangan kedalaman target yang terdangkal yang masih dikehendaki untuk direkam.

IV. Acquisition

Far Offset Source Near Offset Charge Depth Shallow Target Group Interval Receiver

Deepest Target

Common Mid Point

Land Operation

Group Interval
Jarak antara satu kelompok geophone terhadap kelompok geophone yang berikutnya. Satu group geophone memberikan satu trace yang merupakan hasil stack atau superposisi dari beberapa geophone yang ada dalam kelompok tersebut.

IV. Acquisition

5
6

1. Trace 2. Station unit 3. Shot point 4. Recording unit

5. Cross sation unit 6. Geophone 7. Cable


Land Operation

Ukuran Sumber (Charge Size)


Ukuran sumber merupakan ukuran energi yang dilepaskan oleh sumber seismik. Ukuran dinamit dinyatakan oleh massanya, sedangkan air gun atau water gun dinyatakan oleh tekanannya. Ukuran sumber yang terlalu kecil, tidak mampu mencapai target yang dalam, sedangkan ukuran sumber yang terlalu besar dapat merusak data dan sekaligus meningkatkan noise. Dalam pelaksanaannya diperlukan ukuran yang optimal melalui test charge.

Kedalaman Sumber (Charge Depth)


Sumber sebaiknya ditempatkan di bawah lapisan lapuk (weathering zone), sehingga energi sumber dapat ditransfer optimal masuk kedalam sistem lapisan medium dibawahnya. Ketebalan lapisan lapuk dapat diketahui dari hasil survey seismik refraksi atau survey up holes.

Kelipatan Liputan (Fold Coverage)

Kelipatan liputan adalah jumlah atau seringnya suatu titik di subsurface terekam oleh geophone di permukaan. Semakin besar jumlah foldnya, kualitas datanya semakin baik. Besarnya fold dapat dihitung dengan rumus :

GroupInterval FoldCoverage xJumlahKanalx100% 2 xJarakSP

Laju Pencuplikan (Sampling Rate)

Laju pencuplikan akan menentukan batas frekuensi maksimum yang masih dapat direkam dan direkonstruksi dengan benar sebagai data. Batas frekuensi maksimum ini disebut frekuensi Nyquist. Hubungan laju pencuplikan (t) dengan frekuensi Nyquist ( f q) dinyatakan oleh persamaan :

1 fq 2t

Frekuensi yang lebih besar dari frekuensi Nyquist akan direkam dan direkonstruksi menjadi sinyal yang berfrekuensi lebih rendah, hal ini sering disebut aliasing. Dalam survey seismik, biasanya sinyal frekuensi tinggi direkam dengan laju pencuplikan 2 ms atau 1 ms.

Tapis Potong Rendah (Low Cut Filter)


Merupakan tapis / filter yang dipasang pada instrumen perekaman untuk memotong atau menurunkan amplitudo frekuensi gelombang yang rendah. Misalkan untuk memotong frekuensi gelombang yang kurang dari 5,3 Hz dengan laju penurunan 18 dB/oct.

Frekuensi Geophone

Adalah watak geophone dalam merespon suatu gelombang seismik. Suatu geophone mampu merekam gelombang seismik sampai batas frekuensi rendah tertentu yang pada umumnya (7 28) Hz untuk refleksi dan 4,5 Hz refraksi, sedangkan untuk frekuensi tinggi biasanya cukup besar (200 Hz). Responsibilitas geophone ini disebabkan oleh adanya faktor peredaman (dumping) dari gerakan massa terhadap coil di dalam geophone.

Panjang Rekaman (Record Length)

Panjang rekaman adalah lamanya merekam gelombang seismik yang ditentukan oleh kedalaman target. Apabila targetnya dalam, maka diperlukan lama perekaman yang cukup agar gelombang masuk kedalam setelah terpantul kembali dapat direkam di permukaan. Minimal 1 detik dari target, namun pada umumnya 2 kali kedalaman target (dalam waktu).

Rangkaian Geophone (Geophone Array)

Rangkaian geophone adalah sekumpulan geophone yang disusun sedemikian rupa sehingga noise yang berupa gelombang horisontal (ground roll, air blast), dapat ditekan sekecil mungkin. Kemampuan menekan noise oleh susunan geophone tersebut bergantung pada jarak antar geophone, panjang gelombang noise, dan konfigurasi susunannya.

Panjang Lintasan
Panjang lintasan ditentukan berdasarkan pertimbangan luas sebaran atau panjang target di subsurface terhadap panjang lintasan survey di surface. Panjang lintasan survey di permukaan lebih panjang daripada panjang target yang dikehendaki,

Larikan Bentang Geophone (Geophone Spread)

Bentang geophone menentukan informasi kedalaman rambatan gelombang, nilai kelipatan liputan, dan alternatif sistem penembakan pada daerah-daerah sulit, seperti lintasan menyeberangi sungai lebar. Bentuk konfigurasi bentangan yang sering digunakan adalah OffEnd-spread, Splits-pread, dan modifikasinya.

Arah Lintasan
Ditentukan berdasarkan informasi pendahuluan mengenai target. Survey akan dilakukan pada memotong atau membujur sembarang terhadap orientasi target. Pada arah dip atau strike, up dip down dip dan pertimbangan lainnya.

studi
arah atau atau

Spasi Antar Lintasan

Penentuan spasi antar lintasan melibatkan pertimbangan teknis dan ekonomis. Dari segi teknis akan dilihat pada kepentingan survey, yaitu untuk studi pendahuluan, pengembangan, atau data pelengkap saja. Dari segi ekonomis menyangkut besarnya dana yang tersedia. Semakin rapat akan semakin mahal.

Tugas

a.

b.

c. d.

Suatu survey seismik refleksi ditentukan dengan parameter lapangan sebagai berikut : jarak antar trace = 25 m jarak antar SP = 50 m jumlah kanal = 120 buah bentangan = off-end offset terdekat = 50 m laju pencuplikan = 2 ms Gambarkan susunan untuk 10 SP dan 24 geophone di permukaan Gambarkan geometrinya di sub surface, tunjukkan kelompok CDP, COS, CSP, dan CR. Berapa offset terjauh dan kelipatan liputannya. Berapa batas frekuensi maksimum yang masih dapat direkam tanpa aliasing.

Anda mungkin juga menyukai