Anda di halaman 1dari 75

Learning & Communication Skills

|2011

Portofolio Learning and Communication Skill 2011

Aaron Civil Engineering 02120110006


Learning & Communication Skills |2011

Learning & Communication Skills

|2011

Daftar Isi: Kata Pengantar Daftar isi Sesi 1: Kuliah di Perguruan Tinggi ( 8/8/2011) 1. Pendidikan Tinggi dan Sekolah Menengah Atas (i) (iii) (1) (2)

2. Faktor faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan Studi (5) 3. Pembelajar yang mandiri 4. Ringkasan The Human Mind Get Smart! (15/8/2011) 5. Sistem SKS, Mata Kuliah, dan Silabus Jurusan (8/8/2011) Sesi 2: Mengenal Diri Sebagai Pembelajar (15/8/2011) 1. Multiple Intelegences 2. Knowing Yourself as A Good Learner 3. Tipe Kepribadian MBTI 4. Empat Tempramen pada umumnya 5. Diagnosing Learning Styles 6. Model of Thinking Skill 7. Empat Kombinasi Gaya Belajar 8. The Power of Nonviolence Sesi 3: Membaca, Mendengarkan dan Memori 1. What is Memory? 2. What is Listening? 3. What is Reading? 4. SQ3R 5. Tugas Terstruktur, Catatan dan Improvisasi (Tambahan) Sesi 4: Mencatat 1. How does taking notes help us? 2. How can we make most of notes in every class? 3. Review and Revise Your Notes 4. What Note system should you use? 5. Example of Cornell note taking system 6. Type of mind mapping system 7. How can we take notes faster? 8. Tugas Terstruktur, Catatan (7) (8) (10) () () () () () () () () () (20) (21) (24) (26) (29) (30) () () () () () () () () ()

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

Sesi 5: Mengelola Waktu & Strategi Belajar (6 7 minggu) 1. Time Management 2. How Well Do You Plan? 3. The Different of Time Management and Time Choosen

() () () () () () () () () (55) (56) (57) (58) (59) (60) (61) (62)

Sesi 6: Menghadapi Ujian 1. Ujian Sebagai Salah Satu Bentuk Model Kehidupan Nyata 2. Bentuk Bentuk Ujian 3. Strategi Dalam Ujian 4. Aplikasi & Kreativitas Dalam Ujian

Sesi 7: Mengatasi Masalah Dalam Studi 1. What is problem? 2. Stress Management Strategies 3. Organize Our Time 4. How well do we manage our time now? 5. Improving Time Management 6. Ten Time saving suggestions 7. How Can we create a budget for our works?

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

Kata Pembuka: Puji dan Syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan YME atas berkatnya sehingga saya dapat sukses dalam membuat portofolio ini guna memenuhi nilai Ujian Tengah Semester (UTS) dalam mata kuliah Learning and Communication Skill. Tidak hanya itu, saya juga berharap dari portofolio yang saya buat ini, semoga dapat menambah wawasan serta pengetahuan mengenai pengembangan diri kita masing masing bukan saya hanya saya sebagai penulis melainkan seluruh pembaca dari portofolio ini. Portofolio ini merupakan ulasan ulang semua materi yang telah saya dapatkan selama ini dan telah saya pelajari dengan baik selama kurang lebih mengikuti 7 minggu mata kuliah Learning and Communication Skill. Setiap bab saya susun sesuai dengan materi yang saya terima di kelas beserta tugas tugas yang telah diberikan. Serta saya juga menambahkan beberapa materi baru yang menurut saya dapat membantu saya dalam membuat portofolio ini serta menambah wawasan dan pengetahuan kita semua. Dalam pembuatan portofolio ini saya menggunakan 2 bahasa yakni Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Alasan mengapa saya menggunakan 2 bahasa tersebut adalah yang pertama saya merasa bahwa Bahasa Inggris adalah bahasa umum juga yang selalu digunakan dalam kehidupan kita sehari hari diluar Bahasa Indonesia, serta saya juga tertarik dengan Bahasa Inggris itu sendiri. Lalu yang kedua adalah bahwa saya merasa dari setiap mata kuliah yang saya terima didalamnya terdapat campuran dari kedua bahasa ini sehingga sesuai dengan sebutan UPH sebagai Global Campus yakni perguruan tinggi yang bertaraf international dengan menggunakan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia didalam mata kuliahnya. Sehingga bila saya menggunakan Bahasa Inggris dapat dikatakan hal itu adalah hal biasa yang digunakan guna membantu saya dalam menyusun portofolio ini. Serta atas suksesnya pembuatan portofolio ini. Tidak lupa saya ingin mengucapkan terima kasih juga kepada beberapa orang yang berperan penting dalam pembuatan portofolio ini, yakni 1. Ibu. Ir. Kuniawati Gandi, MT selaku dosen dalam Learning and Communication Skill ini yang telah memberikan banyak materi dan pengarahan dalam setiap kelasnya sehingga saya dapat sukses membuat portofolio ini. 2. Orangtua dan teman teman saya yang selalu membantu saya dalam mensupport dan memberikan gambaran akan setiap materi yang ada.

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

3. Seluruh pihak pihak lain yang mungkin ikut berpartisipasi dalam kesuksesan pembuatan portofolio ini Saran dan kritik pun saya terima bila ada kata kata maupun hal hal yang kurang berkenan atau kurang baik dimata pembaca sehingga pada tugas selanjutnya saya dapat memberikan hasil yang lebih maksimal, karena saya juga menyadari bahwa saya bukanlah manusia yang sempurna dalam pembuatan portofolio ini. Akhir kata saya ucapkan Terima Kasih dan Tuhan memberkati.

Hormat saya,

(Aaron)

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

Sesi 1
Learning & Communication Skills |2011

Learning & Communication Skills

|2011

Sesi 2
Learning & Communication Skills |2011

Learning & Communication Skills

|2011

Sesi 3
Learning & Communication Skills |2011

Learning & Communication Skills

|2011

Sesi 4
Learning & Communication Skills |2011

Learning & Communication Skills

|2011

Sesi 5
Learning & Communication Skills |2011

Learning & Communication Skills

|2011

Sesi 6
Learning & Communication Skills |2011

Learning & Communication Skills

|2011

Sesi 7
Learning & Communication Skills |2011

Learning & Communication Skills

|2011

Sesi 1: Kuliah di Perguruan Tinggi 1.1 Pendidikan Tinggi dan SMA


Pendidikan Tinggi yakni sekolah tinggi atau perguruan tinggi banyaklah sekali di Indonesia ini, sebagai contoh saya akan membahas 10 PT Negeri dan 10 PT Swasta yang menjadi unggulan dan terbaik di Indonesia: - 10 PT Negeri yang menjadi unggulan dan terbaik di Indonesia: 1. Universitas Indonesia (UI) Kwartal ketiga tahun lalu, Times Higher Education Supplement (THES), dari Inggris menerbitkan laporan peringkat perguruan tinggi sedunia. Hasilnya, Universitas Indonesia (UI) berada di posisi 250 dari 520 perguruan tinggi terbaik sejagad. Secara nasional, UI nomor wahid. THES menilai berdasarkan empat faktor yaitu kualitas riset, terserapnya lulusan ke dunia kerja, prestasi internasional, serta kualitas pengajaran. "Ini gambaran kualitas Universitas Indonesia dalam kacamata dunia," kata Rektor UI Usman Chatib Warsa. Kualitas lulusan Fakultas Ekonomi perguruan tinggi ini sejak lama dikenal handal. Bahkan pemikiran ekonomi negeri ini banyak dipengaruhi lulusannya. Hasil survey Pusat Data dan Analisa Tempo (PDAT) tahun lalu juga membuktikan kualitas Program studi Ilmu Akuntansi dan Manajemen menempati peringkat teratas dibanding semua perguran tinggi di negeri ini. Tak heran jika lima dari 12 fakultas di perguruan tinggi ini selalu dibanjiri pendaftar. Selain Fakultas Ekonomi, juga Fakultas Kedokteran, Hukum, Ilmu Budaya, serta Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Saat ini sekitar 39.000 mahasiswa dalam dan luar negeri yang menuntut ilmu di Universtas Indonesia. 2. Institut Teknologi Bandung (ITB) Teknik Informatika, Pertambangan, Perminyakan, Geofisika, dan Kimia merupakan jurusan-jurusan yang menjadi andalan Institut Teknologi Bandung (ITB). Perguruan tinggi ini mengklaim, 50 persen mahasiswanya sudah "diijon" perusahaan menjelang mereka lulus. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof Dr Adang Surachman menyebut lulusan ITB mendapat cap sebagai bibit unggul. Wajar jika 100 persen lulusannya Learning & Communication Skills |2011

Learning & Communication Skills

|2011

selalu terserap di dunia kerja. "Mahasiswa yang lulus dengan indeks prestasi hanya dua pun tetap diterima di perusahaan besar" kata Adang. Pemberian beasiswa biasanya menjadi maharnya. Misalnya sebuah perusahaan minyak multinasional dari Norwegia, baru-baru ini memberi beasiswa untuk mahasiswa teknik perminyakan. Jika tawaran diterima, artinya mahasiswa sudah terikat kontrak untuk bekerja di perusahaan itu setelah lulus. Meski kesohor sebagai penghasil tukang insinyur paling diminati, hasil survei PDAT melihat tak semua jurusan ITB nomor wahid. Fakultas Teknik Arsitektur ITB hanya menempati peringkat tiga kalah dengan Teknik Arsitektur Universitas Parahyangan, Bandung yang menempati posisi paling atas dan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta di posisi kedua. 3. Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dikenal sebagai kota seribu kampus. Diantara perguruan tinggi itu, Universitas Gadjah Mada (UGM) memang paling bersinar. Bukan hanya di tingkat propinsi, sinarnya juga mengalahkan perguruan tinggi lain di negeri ini. Beberapa jurusan yang ada di sana bahkan yang terbaik. PDAT mendapati, Fakultas Hukum di UGM masih yang terbaik di negeri ini. Persaingan pendaftar untuk bisa diterima di sana tercatat paling ketat dibanding Universitas Indonesia dan Universitas Padjajaran yang menyusul di bawahnya. Namun secara umum fakultas-fakultas di UGM lebih banyak menempati posisi runner-up membayangi Universitas Indonesia. Misalnya fakultas Kedokteran, Majamenen, dan Sastra Inggris. Bahkan Ilmu Komunikasi UGM berada di posisi ketiga di bawah Universitas Indonesia dan Universitas Padjajaran, Bandung. Rektor UGM, Prof Dr Sofian Efendi juga menyodorkan fakta, dalam lima tahun terakhir, Fakultas Kedokteran paling banyak diminati. "Dari 120 pelamar, hanya satu yang kami terima," kata Sofian bangga. Masih ada juga beberapa jurusan yang selalu banjir peminat diantaranya Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomi, terutama Ilmu Akuntansi dan Manajemen. Bagi Sofian, konsep universitas harus diartikan sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu dia tidak setuju jika universitas hanya dikaitkan dengan dunia usaha. Tetapi bukan berarti kami mengesampingkan kebutuhkan pasar, katanya. Untuk memenuhi kebutuhan pasar, tahun ini UGM membuka Fakultas Teknologi Informasi dan Multimedia. 4. Institut Pertanian Bogor Learning & Communication Skills |2011

Learning & Communication Skills

|2011

Meski mencantumkan label pertanian, lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) tak hanya berkutat di urusan pangan. Survei yang mereka lakukan sendiri, lebih dari 40 persen lulusannya malah menekuni profesi yang berbeda dengan ilmu yang mereka unduh di bangku kuliah. Misalnya, lulusan Teknologi Pertanian banyak yang bekerja di bank swasta, perusahaan pengembang perumahan, atau wartawan. Menurut Rektor IPB Prof Dr Ir Achmad Ansori Mattjik, itu bukan gejala baru. Fenomena itu menunjukkan keunggulan pendidikan di IPB. Perguruan tinggi ini memberikan bekal keahlian khusus kepada masing-masing mahasiswa. Keahlian khusus ini diberi nama program mayor-minor. Program ini membuka kesempatan mahasiswa mengambil beberapa mata keahlian (jurusan) yang diminati. Misalnya, seorang mahasiswa Kedokteran Hewan (mayor) bisa mengambil mata kuliah keahlian Statistik (minor) di Departemen MIPA. Dengan bekal itu, dokter hewan lulusan IPB bisa bekerja di perusahaan yang memang membutuhkan ahli statistik. 5. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Perguruan tinggi ini secara diresmikan Presiden Soekarno, 10 Nopember 1957. Usianya relatif muda dibandingkan perguruan-perguruan tinggi negeri terkemuka lainnya. Namun pimpinan ITS malah melihat tingginya semangat para pengajar yang relatif masih muda. Dari seribu dosen ITS, sekitar 60 persennya berusia 40 hingga 50 tahun dengan gelar Doktor dan Master, kata rektor Prof Dr Mohammad Nuh. Nilai lebih itu mereka tunjukkan dengan berbagai hasil yang kreatif dan inovatif. Mereka selalu berjaya di kontes robot (maritime challenge) dan pengembangan piranti lunak (software development). Kontes yang digelar setiap tahun ini merupakan upaya ITS memadukan ilmu pengetahuan dengan entertainmen. Menurut Mohammad Nuh, institut yang dipimpinnya memang lebih menggenjot ilmu pengetahuan populer. Pendekatan ini dinilai sesuai dengan jiwa anak muda yang senang dengan ilmu populer. Dengan begitu mahasiswa terpicu untuk mengembangkan diri karena bidang ditekuni memang disukai. "Itu yang membedakan kami dengan kampus lain," kata dia. Jurusan yang menjadi andalan ITS dan selalu menarik banyak minat diantaranya Teknik Informatika, Elektro, dan industri. Lulusannya, mampu mengisi kebutuhan pasar yang cukup besar. Fakultas Teknologi Kelautan yang terdiri dari Teknik Perkapalan dan Teknik Kelautan menjadi ciri khas sekaligus keunggulan ITS. Learning & Communication Skills |2011

Learning & Communication Skills

|2011

Sementara fakultas lain di perguruan tinggi ini secara umum peringkatnya masih berada di bawah perguruan tinggi negeri lain yang membuka jurusan Teknik, seperti ITB atau UI. 6. Universitas Airlangga (Unair) Sebuah kabar gembira diterima civitas akademika Universitas Airlangga (Unair), awal Maret lalu. Perguruan tinggi di kota Surabaya itu memenangkan dana hibah kompetitif sebesar US$ 805 ribu (sekitar Rp 7,3 miliar) dari Bank Dunia. Rektor Unair Prof Dr Fasich mengatakan, hibah yang mereka peroleh itu menunjukkan kepercayaan lembaga dunia kepada Unair. Universitas itu akan menggunakan dana hibah untuk bersaing dengan perguruan-perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Khususnya untuk mencapai target menjadi universitas unggulan tahun 2010. Dimana setiap program studi bakal diperhitungkan di tingkat Asia. Perguruan tinggi ini, sejak mula mengandalkan Fakultas Kedokteran sebagai program unggulan. Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi semula merupakan dua Fakultas Universitas Indonesia di Surabaya pada 60 tahun lalu. Kedua fakultas ini akhirnya menjadi embrio berdirinya Universitas Airlangga. Namun dalam perjalanannya, Kedokteran Unair hanya mampu menempati peringkat tiga secara nasional. Saat ini mereka melengkapi diri dengan membangun pusat pengkajian penyakit tropis (Tropical Deaseas Center) terbaik di Asia Tenggara. Program studi lainnya adalah Program Studi Manajemen dan Fakultas Hukum yang menempati posisi empat secara nasional. Sejak awal Unair tidak pernah memiliki fakultas teknik. Seluruh ilmu teknik dikembangkan perguruan tinggi negeri lain yang berada di satu kota, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. 7. Universitas Trisakti Setiap tahun Fakultas Kedokteran Trisakti tidak pernah sepi peminat. Lebih dari seribu calon mahasiswa bersaing merebut 300 kursi yang tersedia. Menurut Wakil Rektor I Ir. Asri N.I. Adjidarmo MS jatah 300 kursi itu, 50 diantaranya sudah dipesan calon mahasiswa dari jiran, Malaysia. "Malaysia meminta lebih. Tapi kami hanya bisa memberikan 50 kursi," kata Asri. Sejak tahun 1998, grafik penerimaan mahasiswa baru di Fakulas Kedokteran, Kedokteran gigi, dan Hukum cenderung meningkat. Asri menduga, gejala itu terkait dengan keberhasilan Trisakti untuk mencetak lulusan-lulusan berkualitas. Learning & Communication Skills |2011

Learning & Communication Skills

|2011

Meskipun menurut survey PDAT, Kedokteran Trisaksi menempati peringkat delapan, namun diantara perguruan tinggi swasta peringkat merekalah yang terbaik. Selain Kedokteran, program studi lain di Trisakti memang tampak mengkilat diantara perguruan tinggi swasta lain. Sebut saja diantaraya Program Studi Akuntansi dan Manajemen. Bahkan Program Studi Teknik Industri menempati posisi ketiga secara nasional menyisihkan perguruan tinggi negeri lainnya. Survey PDAT dua tahun lalu menunjukkan Trisakti dianggap sebagai perguruan tinggi swasta paling favorit di Indonesia. 8. Universitas Padjadjaran Bandung Di usianya yang masuk setengah abad, Universitas Padjadjaran cukup bangga dengan menduduki peringkat papan atas dalam jajaran perguruan tinggi di tanah air. Hasil riset Majalah SWA tahun 2005, disebutkan Unpad menduduki peringkat tiga besar. "Artinya Universitas Padjadjaran memiliki posisi yang diminati users dan tidak kalah dibandingkan perguruan tinggi lain di Indonesia," kata Koordinator Humas Hadi Soeprapto Arifin. Ada beberapa bidang keahlian di Unpad yang paling diminati dalam 10 tahun terakhir. Di Fakultas Ilmu Komunikasi jurusan Jurnalistik, Hubungan Masyarakat, dan Manajemen Komunikasi meraih porsi tertinggi. Sedangkan di Fakultas ekonomi porsi itu ditempati program studi ini, Manajemen, Akuntansi, dan Studi Pembangunan. Hasil survey PDAT juga menggambarkan peringkat yang nyaris serupa. Tiga Program Studi yang di servey diantaranya Akuntansi, Hukum, dan Manajemen berada pada posisi ketiga secara nasional. Bahkan Program Studi Ilmu Komunikasi berada pada posisi runner up dibawah Universitas Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, Unpad sudah menerapkan konsep e-learning, atau belajar melalui jaringan internet. Konsep ini menghapuskan batas waktu dan tempat untuk bertatap muka antara dosen dengan mahasiswa. 9. Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta Sistem pendidikan di perguruan tinggi perlu memberi perhatian yang seimbang antara kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler. Melalui kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa dapat mengembangkan bakat, minat, kepekaan sosial, wawasan, dan integritas kepribadian. Pendidik di Universitas Atma Jaya menyadari betul pentingnya kegiatan ekstrakurikuler ini. Learning & Communication Skills |2011

Learning & Communication Skills

|2011

Sejak 2005, Unika Atma Jaya memperkenalkan sistem penilaian yang disebut Satuan Kredit Partisipasi (SKP). Dengan satuan kredit ini mahasiswa diwajibkan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler di kampus dan paling sedikit harus mengumpulkan 15 SKP sebagai salah satu syarat kelulusan. "Dalam dunia kerja, ternyata ilmu saja tidak cukup. Kemampuan berkomunikasi, kerjasama tim, dan leadership, juga sangat menentukan keberhasilan seseorang," kata rektor Bernadette N. Setiadi, Ph.D. Kebijakan seperti itulah yang sering dilakukan Atma Jaya untuk mempertahankan kualitas sarjana-sarjananya. Kepercayaan masyarakat terhadap lulusan Atma Jaya pun tak pernah surut. Ini dibuktikan dengan banyaknya pinangan dari berbagai perusahaan yang meminta lulusan Atma Jaya bekerja di perusahaan mereka. "Khusus untuk mahasiswa akutansi, sering diminta oleh perusahaan. Padahal mahasiswa yang bersangkutan belum lulus" kata Bernadette. 10. Universitas Diponegoro Setiap tahun pemerintah Arab Saudi menyediakan "jatah" lowongan 2.000 orang untuk lulusan Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro (Undip). Sayangnya perguruan tinggi negeri kota Semarang ini hanya mampu mengisi sebagain kecil. "Luluskan ilmu keperawatan kami hanya 120 orang setiap tahun. Itu pun tidak semuanya bersedia kerja di Arab Saudi," kata rektor Prof. Dr. Susilo Wibowo. Selain ilmu keperawatan, Undip juga memiliki fakultas unggulan diantaranya Perikanan dan Kelautan yang selama ini dianggap masih yang terbaik di Indonesia. Posisi ini dicapai karena mereka memiliki berbagai fasilitas penunjang yang lebih baik dibandingkan fakultas sejenis di perguruan tinggi lain. "Fakultas kami ada di Jepara. Fasilitas kapal sampai laut tersedia di sana," kata Susilo. Secara nasional survey PDAT terhadap program-program studi yang paling diminati, menunjukkan Undip masih menempati posisi lima besar. Sebut saja diantaranya Program Studi Akuntansi, Kedokteran, Sastra Inggris, dan Hukum. Satu hal yang menarik, Undip mengajarkan jiwa wira usaha kepada civitas akademika dengan praktek secara langsung. Sejak tiga bulan lalu, sekitar 200 mahasiswa bergabung membuka usaha mulai dari jualan baju, membuka warung, warnet, foto copy, alat-alat tulis, percetakan, shoting video, dan lain-lain. Berbagai usaha itu berada dalam lingkungan Undip.

Kemudian 10 Perguruan Tinggi Swasta terbaik: Learning & Communication Skills |2011

Learning & Communication Skills

|2011

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Gunadarma University Petra Christian University Universitas Islam Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang Informatics and Computer College Stmik Amikom Bina Nusantara University Universitas Muhammadiyah Surakarta Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Universitas Tarumanagara

10 Universitas Mercu Buana

Motivasi apa yang ada didalam diri kita untuk memilih PT? Motivasi dalam diri setiap orang memanglah berbeda beda, dan seperti kita ketahui juga PT sendiri terbagi lagi menjadi PT Negeri dan PT Swasta. Motivasi dalam memilih PT Negeri dan PT Swasta juga berbeda beda ada yang menanggap PT Negeri lebih baik dari PT Swasta dan ada juga yang sebaliknya. Sekarang saya akan membahas sedikit sejarah PT secara keseluruhan di Indonesia.

1.1.1

Sejarah Perguruan Tinggi di Indonesia Sejarah perguruan tinggi di Indonesia bermula sejak pemerintah Hindia Belanda memberlakukan Politik Etis, yang salah satu programnya adalah pendidikan. Program pendidikan mendorong timbulnya sekolah-sekolah yang semula hanya sekolah dasar untuk belajar membaca, menulis, dan menghitung, kemudian diperluas pada sekolah menengah dan perguruan tinggi. Perguruan tinggi ini yang kemudian menjadi cikal bakal berkembangnya Universitas dan Fakultas di Jakarta, Bandung dan Surabaya. Sejarah Awalnya rintisan perguruan tinggi perintisan ini hanya di bidang kesehatan saja. Pada tahun 1902 di Batavia didirikan School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen atau dikenal sebagai Sekolah Dokter Bumi Putera) kemudian NIAS (Nerderlandsch Indische Artsen School) tahun 1913 di Surabaya . Ketika STOVIA tidak menerima murid lagi, didirikanlah sekolah tabib

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

tinggi GHS (Geneeskundige Hooge School) pada tahun 1927. Perguruan inilah yang sebenarnya merupakan embrio fakultas kedokteran. Di Bandung tahun 1920 didirikan Technische Hooge School (THS) yang pada tahun itu juga dijadikan perguruan tinggi negeri. THS ini adalah embrio ITB. Pada tahun 1922 kemudian berdiri sekolah hukum (Rechts School) yang kemudian ditingkatkan menjadi sekolah tinggi hukum (Recht hooge School) pada tahun 1924. Sekolah tinggiinilah embrio Fakultas Hukum di Indonesia. Di Jakarta tahun 1940 didirikan Faculteit de Letterenen Wijsbegeste yang kemudian menjadi Fakultas Sastra dan Filsafat di Indonesia. Di Bogor didirikan sekolah tinggi pertanian (Landsbouwkundige Faculteit) pada tahun 1941 yang sekarang disebut Institut Pertanian Bogor (IPB). Pada zaman Jepang sampai awal kemerdekaan, GHS ditutup dan atas inisiatif pemerintahan militer, GHS dan NIAS dijadikan satu dan diberikan nama Ika Dai Gakko (Sekolah Tinggi Kedokteran). Dua hari setelah proklamasi, tanggal 19 Agustus 1945, pemerintah Indonesia mendirikan Balai Pergoeroean Tinggi RI yang memiliki Pergoeroean Tinggi Kedokteran. Sekolah tinggi ini dibuka secara resmi pada tanggal 1 Oktober 1945. Di masa perjuangan revolusi fisik melawan Belanda (1946-1949) Pergoeroean Tinggi Kedokteran mengungsi ke Jawa Tengah dan Jawa Timur, (Klaten dan Malang). Sementara itu pemerintah RI di Yogyakarta bekerja sama dengan Yayasan Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada pada tanggal 19 Desember 1949 mendirikan Universitas Gajah Mada. Pada awalnya hanya ada 2 Fakultas, yaitu Hukum dan Kesusasteraan yang bertempat di pagelaran dan baru kemudian berangsur-angsur pindah ke kampus Bulak Sumur. Pada zaman pendudukan, di Batavia pihak Belanda mengusahakan dibukanya kembali GHS. Maka bukan hal yang aneh ketika penyerahan kedaulatan, tahun 1949 timbul gagasan untuk menjunjung tinggi ilmu pengetahuan tanpa membedakan warna kulit dan asal keturunan. Kedua lembaga pendidikan bekas Belanda dan bekas Republik dijadikan satu menjadiUniversiteit Indonesia, Fakulteit Kedokteran, tanggal 2 Februari 1950, yang saat ini dikenal dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta yang berdiri tahun 1948 merupakan perguruan tinggi swasta pertama dan paling tua di Indonesia.

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

1.1.2

Kriteria Perguruan Tinggi Favorit di Indonesia

Kriteria Perguruan Tinggi Idaman Penilaian terhadap performansi suatu Perguruan Tinggi Idaman juga dapat diukur dari keberhasilannya dalam mewujudkan misi yang tercermin dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi-nya. Ketiga bentuk kegiatan tersebut adalah kegiatan dalam bidang Pendidikan, kegiatan dalam bidang Penelitian, dan kegiatan dalam bidang Pelayanan Masyarakat (Laporan EEDP, 1998). Perguruan Tinggi Terbaik yang akan dikategorikan Idaman dan dalam upaya mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dapat terlihat jelas dalam beberapa kriteria sebagai berikut : 1. Visi Misi Visi dan Misi merupakan acuan keunggulan mutu penyelenggaraan dan strategi perguruan tinggi untuk meraih masa depan. Strategi perwujudan visi dan misi harus dipahami dan didukung penuh komitmen serta partisipasi yang baik oleh para pemangku kepentingan. Visi yang baik adalah visi yang furutistik, menantang dan memotivasi seluruh pemangku kepentingan (penyelenggara pendidikan) untuk berkontribusi, realistis terhadap kemampuan dan faktor-faktor eksternal maupun internal, asumsi serta mendefinisikan kondisi lingkungan dengan kaidah yang baik dan benar. Misi Perguruan Tinggi adalah tri dharma perguruan tinggi. Keterlaksanaan misi ini harus merupakan upaya perwujudan visi perguruan tinggi. Tujuan dan sasaran perguruan tinggi yang menjadi idaman harus realistis, unik, terfokus dan keberhasilan pelaksanaannya dapat diukur dan relevan terhadap visi dan misi. Dengan demikian, kita mendapat deskripsi tentang masa depan dan cita-cita perguruan tinggi tersebut, serta keberhasilan visi dan misi itu nampak dalam bentuk outcomes yaitu lulusan, hasil penelitian dan pelayanan masyarakat. 2. Status Akreditasi Berdasarkan UU RI No. 20/2003 Pasal 60 ayat 1 dan 3, definisi Akreditasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non formal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan berdasarkan kriteria bersifat terbuka. Kriteria yang dimaksud dalam akreditasi harus sesuai dengan standar nasional pendidikan, meliputi standar isi, standar proses, kompetensi lulusan, tenaga Learning & Communication Skills |2011

Learning & Communication Skills

|2011

kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan perguruan tinggi, standar biaya dan standar penilaian pendidikan tinggi yang harus ditingkatkan secara terencana dan berkala. Penilaian evaluasi mutu dan kelayakan institusi dilakukan oleh organisasi atau badan mandiri di luar Perguruan Tinggi yaitu Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Sebagai hasil penilaian, akreditasi menentukan status mutu pendidikan diumumkan kepada masyarakat. Penilaian mutu secara sistemik dan sistematis ini memiliki tujuan dan manfaat sebagai beikut : 1. Memberikan jaminan bahwa perguruan tinggi yang telah terakreditasi telah memenuhi standar, sehingga mampu memberikan perlindungan bagi masyarakat dari penyelenggaraan perguruan tinggi yang tidak memenuhi standar. 2. Menjadi motivasi dan dorongan Perguruan Tinggi untuk terus menerus melakukan perbaikan dalam mempertahankan mutu pendidikan. 3. Hasil akreditasi dapat digunakan menjadi bahan pertimbangan dalam transfer kredit, usulan bantuan dan alokasi dana, serta mendapat pengakuan dari badan atau instansi yang berkepentingan. Biasanya, perguruan tinggi yang memiliki mutu pendidikan atau akreditasi A dan B yang menjadi Idaman masyarakat (peserta didik). Dengan nilai akreditasi tersebut telah memenuhi standar perguruan tinggi yang ditetapkan oleh BAN-PT sehingga memiliki kualitas pendidikan yang dapat diandalkan. 3. Kurikulum Up to Date Kurikulum yang dirancang dan ditetapkan harus mampu menjamin tercapainya tujuan, terlaksananya misi dan terwujudnya visi perguruan tinggi. Kurikulum juga harus mampu menyediakan tawaran dan pilihan kompetensi dan pengembangan bagi peserta didik relevan dengan minat dan bakatnya. Kurikulum disusun berdasarkan kajian mendalam tentang hakekat keilmuan dan kebutuhan penyelenggara dengan memperhatikan standar mutu, visi dan misi perguruan tinggi, khususnya pada tingkatan program studi. Perguruan tinggi juga harus mampu melakukan pemutakhiran (up to date) kurikulum sehingga terjadi peningkatan relevansi sosial dan keilmuan. Perguruan Tinggi Terbaik sudah selayaknya memiliki kurikulum yang up to date. Pemutakhiran ini agar sesuai dengan

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

kompetensi yang diperlukan dan perkembangan Ipteks. Jadi penyelenggara pendidikan harus kritis dan tanggap terhadap perkembangan kebijakan, peraturan perundang-undangan yang berlaku, sosial, ekonomi dan budaya. Dalam Kepmendidnas No.045/U/2002 kompetensi diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Kompetensi dapat pula diartikan sebagai ciri-ciri pengetahuan, keterampilan dan kepribadian yang diperlukan untuk mencapai performansi (kinerja) yang tinggi. (Slamet, 2004). Pentingnya kurikulum karena menjadi acuan dasar dalam pembentukan dan penjamin tercapainya kompetensi lulusan dalam setiap program. Kurikulum harus sesuai dengan tujuan, cakupan dan kedalaman materi serta pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills dan soft skills (keterampilan, kepribadian dan prilaku) yang bisa diterapkan dalam berbagai situasi. 4. Sumber Daya Manusia Keunggulan sumberdaya manusia (SDM) dapat menjamin mutu penyelenggaraan akademik dalam Perguruan Tinggi, melalui program akademik yang relevan dengan visi, misi sampai pada sasaran. Dalam suatu Perguruan Tinggi diperlukan Pengembangan SDM. Pengembangan itu meliputi staf pengajar (dosen) dan tenaga kependidikan lainnya agar lebih layak, kompeten, relevan dan andal. Dosen memiliki peranan utama dalam proses pembentukan nilai tambah yang bermutu dalam diri mahasiswa dan bagi bidang ilmu yang dikembangkannya. Oleh karena itu, kualifikasi akademik dan profesionalitas, serta mutu kinerja dosen yang selaras dengan tri dharma perguruan tinggi akan menciptakan prestasi, dan menjadi tolak ukur keberhasilan pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran program. Selain itu, kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan lainnya juga merupakan pendukung keberhasilan mutu penyelenggaraan pendidikan. Staf kependidikan lainnya itu terdiri dari pustakawan, laboran, analis, teknisi, operator, programer, instruktur, staf administrasi, dan staf pendukung lainnya. Jadi, prestasi dosen dan mutu kerja tenaga

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

kependidikan lainnya akan menjadi salah satu faktor penentu dalam pencitraan suatu perguruan tinggi. 5. Sarana dan Prasarana Perguruan Tinggi Ketersediaan sarana dan prasarana dalam Perguruan Tinggi merupakan penjamin kelayakan, keberlangsungan dan keberlanjutan program penyelenggaraan akademik. Artinya, efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan akademik harus didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai, memenuhi standar kelayakan minimal. Sandar kelayakan yang dimaksud meliputi jenis, jumlah, luas, tempat, legal, maupun mutu.

Sarana dan prasarana dalam hal ini fasilitas Perguruan Tinggi itu berupa ruang kelas dan ruang dosen, laboratorium, perpustakaan, workshop, aula, tempat ibadah dan sebagainya yang dapat mendukung penyelenggaraan pendidikan. Dalam mendukung pengembangan minat dan bakat mahasiswa, juga dibutuhkan fasilitas untuk kegiatan ekstrakulikuler atau di Unit Kegiatan Mahasiswa, seperti fasilitas olahraga, media/pers, layanan internet (hot spot) dan sebagainya. 6. Kemahasiswaan Mahasiswa sebagai civitas akademika membutuhkan suatu wadah yang mendukung pengembangan pendidikan dan keterampilannya. Wadah tersebut dapat menjadi akses layanan kemahasiswaan dan pengembangan minat dan bakat, akses fasilitas pusat kegiatan mahasiswa dan kegiatan ekstra kurikuler. Dibeberapa Perguruan Tinggi, wadah tersebut berupa organisasi atau lembaga kemahasiswaan yang terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa, Badan Legislatif Mahasiswa, dan Unit Kegiatan Mahasiswa.

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

Lembaga kemahasiswaan ini menjadi wadah mahasiswa mengaktualisasikan dirinya dan membentuk kepribadiannya. Lembaga ini merupakan bagian yang sangat penting dan mendukung Perguruan Tinggi dalam pencapaian visi misinya. Tujuan lembaga kemahasiswaan, yaitu (1). menjadi wahana bagi mahasiswa untuk berperan dalam mewujudkan tujuan perguruan tinggi; (2). menjadi wahana untuk membina persekutuan dan persaudaraan untuk kesejahteraan mahasiswa; (3). menjadi wahana dalam mempersiapkan calon-calon pemimpin yang kritis-analitis-objektif, kreatif-inovatif, adaptif, dinamis, dedikatif dan terampil, yang religius; (4). menjadi wadah bicara mahasiswa untuk menyalurkan aspirasi yang konstruktif dan bertanggung jawab. 6. Kualitas Lulusan Banyak menjadi pertanyaan di kalangan masyarakat tentang banyaknya lulusan perguruan tinggi (sarjana) menganggur ataupun kurang mampu bersaing di bidangnya. Hal ini terkadang disebabkan oleh perbuatan mahasiswa itu sendiri atau juga dari pihak perguruan tinggi yang kurang memberikan pembekalan dalam menciptakan kualitas lulusan. Akan tetapi, dampak negatif seperti ini akan menjadi sebab kurangnya minat masyarakat untuk menimbah ilmu di pendidikan yang lebih tinggi. Mahasiswa sebagai bagian dari civitas akademika merupakan orang yang memiliki kepentingan utama dan juga menjadi pelaku dalam mendapatkan nilai tambah dalam penyelenggaraan pendidikan. Artinya, mahasiswa sudah selayaknya mendapatkan manfaat dari proses pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, agar mampu bersaing di bidangnya. Perguruan tinggi terbaik seyogyanya menyiapkan pembekalan pengembangan entrepreneurship, pengembangan karir, magang dan rekrutmen kerja buat kesiapan lulusannya. Seperti dengan pernyataan Slamet (2004) bahwa pendidikan harus menghasilkan kemampuan bertindak yang benar dan cerdas, tindakan yang produktif, yang efektif, yang mampu memecahkan masalah nyata dalam kehidupan. Universitas Islam Indonesia (UII) Salah Satu Perguruan Tinggi Favorit di Indonesia Universitas Islam ini didirikan pada tanggal 27 Rajab 1364 H atau bertepatan dengan 8 Juli 1945 dengan nama Sekolah Tinggi Islam (STI). Dibidani oleh tokoh-tokoh nasional seperti Dr. Mohammad Hatta (Proklamator dan mantan Wakil Presiden RI), Moh. Natsir, Prof. KHA. Muzakkir, Mohamad Roem, KH. Wahid Hasjim, dll, menjadikan STI sebagai basis

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

pengembangan pendidikan yang bercorak nasional dan Islamis serta menjadi tumpuan harapan seluruh anak bangsa. Untuk peningkatan peran dalam perjuangan, maka STI diubah menjadi universitas dengan nama Universitas Islam Indonesia (Islamic University of Indonesia, Al Jamiah Islamiyah Al Indonesiyah) pada tahun 1947 (Wikipedia).

Menurut Bung Hatta, pada Sekolah Tinggi Islam ini akan bertemu antara agama (religion) dengan ilmu (science) dalam kerjasama yang baik untuk membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan begitu, kolaborasi religi dan sains akan semakin memperjelas terwujudnya Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai cerminan visi dan misi. Universitas Islam Indonesia memiliki 8 Fakultas dengan berbagai program studi bermutu dan berakreditasi baik selayaknya Perguruan Tinggi Idaman. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) memiliki 4 program studi , yaitu S1 Teknik Sipil, Arsitektur dan Teknik Lingkungan, serta Program Megister Teknik Sipil. Sedang Fakultas Ekonomi (FE) UII memiliki jenjang Pascasarjana (S2 dan S3 Manajemen), S-1 Manajemen, Akuntansi, Ilmu Ekonomi (Reguler dan Internasional Program), serta jenjang D-3 Ekonomi. Fakultas Teknologi Industri (FTI) memiliki program studi reguler (Teknik Kimia, Industri, Informatika, Elektro dan Teknik Mesin), program internasional dan program pasca sarjana Teknik Industri. Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) UII memiliki tiga program studi jenjang S1, yaitu Pendidikan Islam, Hukum Islam dan Ekonomi Islam, serta program S2 Agama Islam. Fakultas Hukum (FH) UII memiliki jenjang Pascasarjana (S2 dan S3), S1 (Reguler dan Internasional Program) program studi Ilmu Hukum. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UII memiliki program studi Statistika, Ilmu Kimia, Farmasi, Profesi Apoteker, dan program D3 Kimia Analis. Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Learning & Communication Skills |2011

Learning & Communication Skills

|2011

(FPISB) memiliki program studi Psikologi dan Ilmu Komunikasi, D3 Bahasa Inggris dan S2 Psikologi. Terakhir adalah Fakultas Kedokteran dengan program studi Pendidikan Dokter.Pada fakultas ini digunakan sistem pendidikan integrasi, yakni pendekatan Belajar Berdasar Masalah (Problem Based Learning). Konsep integrasi pendekatan PBL sesuai dengan paradigma baru pendidikan kedokteran yakni SPICES (Student centered, Problem based learning, Integrated curriculum, Community based, Early clinical exposure dan Systematic). Pada tahun ini, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia memperoleh pengakuan internasional melalui ISO 9001:2008. Pengakuan ini merupakan hasil kerja keras melakukan perbaikan mutu (kualitas) pendidikan. Quality Management System atau ISO 9001:2008 adalah prosedur terdokumentasi dan praktek - praktek standar untuk manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi. Selain prestasi dan pengakuan internasional, program studi di fakultas-fakultas Universitas Islam Indonesiarata-rata memiliki akreditasi A dan B, yang menunjukkan bahwa perguruan tinggi tersebut sesuai standar mutu pendidikan. Oleh kerana itu, tidak salah jika kita menjadikan Universitas Islam Indonesia menjadi tujuan pendidikan tinggi bagi masyarakat Indonesia. Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Perguruan Tinggi Idaman harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu visi misi relevan dengan tri dharma perguruan tinggi, memiliki status akreditasi terbaik, kurikulum up to date, staf pengajar dan tenaga kependidikan lainnya berkompetensi dan profesional, tersedia sarana dan prasarana sesuai standar, memiliki wadah penyalur aspirasi mahasiswa (lembaga kemahasiswaan), lulusan berkualitas dan mampu bersaing di bidangnya. Beberapa hal tersebut harus menjadi fokus pengembangan di lingkup pendidikan tinggi sehingga tercipta keberhasilan mewujudkan tri dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat. 1.1.3 Perkembangan Perguruan Tinggi di Indonesia

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Prof. Dr. Armida S. Alisjahbana, telah menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) dari Prof. Hal Hill dari Australian National University yang disertai oleh Dr. Thee Kian Wie. Pada pertemuan ini Menteri PPN didampingi oleh Sesmen PPN/Sestama Bappenas, Ir. Syahrial Loetan, MCP, dan Deputi Bidang Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan, Dra Nina Sardjunani, MA. Pertemuan diadakan di Ruang Tamu Menteri dan berlangsung dari pukul 14.05 sampai dengan pukul 15.05 WIB. Setelah menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Menteri PPN atas kesediaan menyediakan waktu, Prof. Hal Hill mengatakan bahwa tujuan kunjungannya untuk memperoleh masukan yang berharga dari Menteri PPN tentang perkembangan perguruan tinggi di Indonesia sampai saat ini dan untuk jangka panjang kedepan. Berbagai hal yang sedang dicermati olehnya antara lain menyangkut berbagai karakteristik dari perguruan tinggi Indonesia, benchmarkingtentang kualitas pendidikan perguruan tinggi di Indonesia, interaksi perguruan tinggi Indonesia dengan masyarakat internasional, dan visi tentang perguruan tinggi Indonesia yang ingin dicapai dalam jangka panjang. Menurut Hal Hill, beberapa pertanyaan yang ingin ia ajukan adalah: dalam hal adanya berbagai prioritas pembangunan pendidikan, dan bahwa antara satu prioritas dengan lainnya ada suatu trade-off, bagaimana Bappenas menentukan pilihannya, misalnya antara pendidikan tinggi oleh negara dengan oleh swasta; dalam waktu sepuluh tahun kedepan bentuk pendidikan tinggi yang bagaimanakah yang ingin dicapai, dan; walaupun pendidikan tinggi Indonesia telah mengglobal dan telah banyak mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negeri, mengapakah masih relatif sedikitnya jumlah mahasiswa luar negeri yang belajar di Indonesia ? Menteri PPN terlebih dahulu memberi penjelasan tentang peran Bappenas sebagai koordinator perencanaan pembangunan nasional jangka panjang (RPJPN), jangka menengah (RPJMN), dan tahunan (RKP) yang termasuk di dalamnya perencanaan bidang pendidikan umum dan juga pendidikan perguruan tinggi. Khusus menyangkut perkembangan pendidikan tinggi, Menteri PPN mengatakan bahwa pada awal sejarah perkembangannya ditetapkan perlunya satu lembaga pendidikan tinggi di setiap propinsi. Dalam perkembangan selanjutnya, telah terjadi berbagai upaya untuk mencapai pendidikan tinggi yang semakin mandiri dan semakin bermutu, semakin merata, dan semakin banyaknya perguruan tinggi Indonesia yang mencapai taraf global. Suatu upaya adalah dirubahnya model PT-BHMN (Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara) menjadi model BUL (Badan Layanan Umum), yang masing-masing mengupayakan trade-off terbaik antara kemandirian akademis dan sumber pendanaan negara dengan swasta. Mengenai sasaran jangka panjang Learning & Communication Skills |2011

Learning & Communication Skills

|2011

akan diupayakan peningkatan gross enrollment rate pendidikan tinggi dari sekarang sekitar 12 persen menjadi 30 persen pada tahun 2025 disertai dengan semakin tingginya akses penduduk miskin pada pendidikan tinggi.

1.1.4

Apa Motivasi Anda Kuliah di Perguruan Tinggi? Apa alasanku memilih Jurusan? Ada beberapa motivasi yang mendorong kita memasuki perguruan tinggi,

diantaranya: Permintaan orang tua, belum ingin bekerja, ingin mendapat keterampilan tertentu, ingin bekerja pada bidang tertentu setelah lulus, mengisi waktu luang saja? Demikian pula dalam memilih jurusan. Apa alasanku memilih jurusan yang aku ambil sekarang ini?

Tugas Hal 6 Namaku Aaron, aku kuliah di Fakultas/Jurusan FDTP (Fakultas Design dan Tehnik Perencanaan) dan Jurusan Tehnik Sipil. Motivasiku melanjutkan studi di perguruan tinggi adalah ingin memperoleh ilmu serta keterampilan dan kemampuan yang cukup guna mempersiapkan diri menghadapi masa depan dalam lingkup yang lebih luas yakni kehidupan bekerja dalam masyarakat dan siap untuk membuka mata kedalam kehidupan yang lebih dewasa serta formal dan luas. Alasanku memilih jurusan Tehnik Sipil adalah karena saya menyukai pelajaran Matematika dan Fisika sewaktu SMA. Serta saya menyukai konstruksi gedungan bertingkat serta konstruksi prasarana lainnya seperti jembatan, dll. Namun terkadang seringkali kita memasuki perguruan tinggi tanpa menyadari apa yang menjadi pendorongnya. Tetapi apapun motivasi yang kita miliki, motivasi yang terkuat adalah motivasi yang muncul dari diri sendiri, bukan karena paksaan orang lain. 1.1.5 Mengenali Perbedaan Belajar di SMA dan Perguruan Tinggi Situasi belajar di perguruan tinggi sangat berbeda dengan situasi belajar di sekolahmenengah atas. Seringkali kita tidak sadar belajar di perguruan tinggi memerlukan pendekatan pendekatan tertentu dan perubahan pola pikir tertentu. Kita perlu memulai menggunakan cara cara belajar yang bervariasi. Seringkali masing masing subjek pelajaran yang berbeda memerlukan pendekatan belajar yang berbeda beda pula. Setelah beberapa minggu mengikuti kuliah di Perguruan Tinggi, sekarang saya akan mengidentifikasikan perbedaan apa saja yang dapat kita kenali dari situasi belajar di Perguruan Tinggi dengan saat kita di SMA.

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills HAL 7

|2011

Persamaan : keduanya memiliki mata pelajaran umum, keduanya memiliki peraturan yang mengikat dan jelas, keduanya memiliki seragam, keduanya memiliki pengajar dan pelajaran yang berkualitas, dan keduanya mengajarkan ilmu yang terus membuat saya berkembang menjadi pribadi yang lebih dewasa dan baik. Perbedaan

Situasi belajar di SMA 1. Lebih santai 2. Peraturan masih sering dilanggar 3. Kurang mandiri 4. Pengajar terus membimbing muridnya 5. Pelajaran masih lebih mudah dan belum mendetail

Situasi belajar di Perguruan Tinggi 1. Lebih serius 2. Peraturan lebih mengikat dan tidak boleh dilanggar 3. Lebih mandiri 4. Pengajar mempercayakan para mahasiswanya untuk belajar mandiri 5. Pelajaran lebih detail dan terarah sesuai jurusan yang kita pilih Refleksi: Banyak sekali perbedaan antara situasi belajar di Perguruan Tinggi dan sewaktu di SMA kemarin, dan saya sangat merasakan perbedaan itu. Oleh karena itu, sekarang sebagai seorang mahasiswa, saya berusaha untuk mengubah beberapa hal antara lain cara belajar, pola pikir, manajemen waktu, dan yang lainnya agar mampu sukses di Perguruan Tinggi.

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills Cara Belajar

|2011

Ketika di SMA saya terbiasa hanya belajar ketika akan menghadapi ulangan, tetapi pada saat pelajaran dan guru menjelaskan di kelas, saya tidak mendengarkan. Namun pada saat di Perguruan Tinggi sekarang, saya harus mendengarkan penjelasan dari dosen di kelas, dan terus mengulangi pelajarannya di rumah. Belajar secara mandiri Ketika saya di SMA saya terbiasa mengandalkan orang lain dalam menghadapi tugas dan ulangan. Namun pada saat sekarang di Perguruan Tinggi, saya harus mampu untuk belajar secara mandiri, dan mencari informasi seluas mungkin guna memperoleh ilmu yang lebih lagi. Tidak menunda nunda pekerjaan Ketika saya di SMA saya terbiasa untuk menunda nunda pekerjaan, saya menganggap bahwa semua tugas saya bila akan dikumpul, baru akan saya kerjakan. Namun di Perguruan Tinggi sekarang, saya tidak bisa menunda nunda pekerjaan. Karena semakin saya menunda nunda pekerjaan, semakin menumpuk juga tugas yang harus saya kerjakan. Cara Berpikir Ketika saya di SMA saya terbiasa untuk berpikir secara kekanak kanakan, dan masih mentah. Namun ketika saya memasuki Perguruan Tinggi sekarang, saya mengubah pola pikir saya menjadi pola pikir yang dewasa dan sudah berpikir lebih kritis dan logis.

1.2 Faktor faktor yang mendukung keberhasilan studi dalam Perguruan Tinggi Bilamanakah kita dianggap berhasil dalam kuliah di PT? Kita menyenangi kuliah di jurusan yang kita ambil, kita sangat berhasrat terhadap hal yang kita pelajari, tetapi sayangnya IP kita sedang sedang saja. Atau kita memperoleh nilai yang tinggi di semua pelajaran, tetapi dalam hati kita yang kurang menyukainya? Apakah hidup ini melulu hanya belajar saja, perlukah keseimbangan dalam menjalani hidup? Dapatkah kita menyenangi hal yang dulunya tidak kita sukai? Dapatkah kita tidak menyukai hal yang justru dulunya kita sukai? Bagaimana caranya? Jika dalam diri kita sudah mencul pertanyaan pertanyaan tersebut dapat dikatakan bahwa sebagian tujuan pendidikan sudah cukup berhasil, dimana kita menguji setiap pernyataan.

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

Setelah memunculkan pertanyaan dan jawaban jawaban seperti diatas kita akan melihat ke dalam faktor faktor yang mampu mempengaruhi keberhasilan studi, ada faktor faktor yang dapat dikontrol, ada faktor faktor yang tak dapat kita kontrol. Kita akan membahas mengenai faktor faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar, yaitu : 1. Kemampuan Beradaptasi. Seperti di kehidupan nyata, kemampuan beradapatasi ternyata adalah kemampuan yang sangat penting di dalam menentukan keberhasilan akademik. Kemampuan beradaptasi, meskipun jelas dan terbukti mampu meneruskan kehidupan mahluk yang mampu beradaptasi di kehidupan ini, sangatlah sulit diukur dengan tes tes yang ada. Tetapi kemampuan beradaptasi jelas adalah kemampuan yang terpenting dimanapun kita berada. Seringkali yang mampu lulus bukanlah yang mempunyai kecerdasan tinggi, tetapi hanya mahasiswa dengan kecerdasan biasa tetapi dengan kemampuan adaptasi yang baik. 2. Faktor Keterlibatan. Semakin banyak seseorang menyelami bidang tertentu makin ahlilah ia di bidang tersebut. Demikian juga dalam belajar, semakin sering membaca, mengulang, menganalisa semakin melekatlah topik itu dalam pikiran siswa. Semakin besar tingkat kepentingan suatu informasi, semakin mudah informasi tertentu melekat dalam pikiran. Semakin menarik suatu hal, semakin mudah diingat. Semakin logis suatu pemikiran juga semakin mudah diingat. Semakin aneh suatu hal, semakin mudah diingat juga. 3. Minat & Bakat. Bakat akan memudahkan seseorang untuk belajar bidang tertentu, tetapi tidak mudah untuk melihat apakah seseorang berbakat atau tidak jika seseorang belum mencobanya untuk beberapa waktu. Tampaknya justru yang sangat menentukan adalah faktor minta, seringkali minta bisa membuat hal yang cukup sulit bisa dikuasai setelah jangka waktu tertentu. Yang menjadi masalah adalah bagaimana siswa bisa membuat pelajaran yang mulanya tidak menarik, menjadi cukup menarik. 4. Sumberdaya. Sumberdaya belajar bisa berupa tempat belajar yang nyaman, buku, internet, rekan diskusi, komputer dll. Seringkali yang menjadi masalah adalah siswa kurang memanfaatkan sumberdaya yang ada, padahal sumber yang diperlukan tersedia. 1.2.1 Mengapa banyak sekali orang yang merasa malas untuk memasuki Perguruan Tinggi dijaman sekarang ini? Banyak sekali murid murid lulusan SMA yang berpola pikir malas untuk memasuki Perguruan Tinggi, mereka menganggap bahwa bekerja langsung dapat membuahkan hasil yang lebih maksimal, dibandingkan terlebih dahulu memasuki Perguruan Tinggi baru

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

bekerja. Mereka beranggapan dengan memasuki Perguruan Tinggi, tidak ada artinya bila bisa langsung bekerja dan memperoleh uang hasil pekerjaannya sendiri. Hal ini dapat dikaitkan dengan kecemasan kecemasan murid murid lulusan SMA terhadap Perguruan Tinggi tersebut. Kecemasan kecemasan murid murid lulusan SMA terhadap Perguruan Tinggi tersebut adalah: 1. Lingkungan pergaulan yang jauh berubah Sulit sekali untuk memungkiri bahwa pergaulan di SMA dan Perguruan Tinggi jauh berubah sekali dan bertolak belakang, mungkin pergaulan di SMA lebih bersifat setempat dan belum menyeluruh, sedangkan di Perguruan Tinggi pergaulan lebih bersifat menyeluruh dan kompleks. 2. Pelajaran yang harus didasari dari dasar yang kuat Perlu kita sadari bahwa pelajaran di Perguruan Tinggi dapat kita mengerti dengan memperoleh dasar yang kuat dari SMA. Karena di SMA seringkali kita hanya bermain main dan menganggap semuanya bisa dikerjakan dengan berbagai cara, tanpa memikirkan bahwa seluruh pelajaran di SMA adalah kunci dasar dalam pelajaran di Perguruan Tinggi. Sehingga tanpa dasar yang kuat di SMA, sangat sulit untuk mengikuti pelajaran yang ada di Perguruan Tinggi. 3. Biaya pendidikan yang cukup mahal Banyak orang yang berpikir bahwa untuk memasuki Perguruan Tinggi memerlukan biaya yang cukup banyak dan cukup mahal, sehingga mereka lebih tertarik untuk bekerja langsung dibandingkan menempuh jalur Perguruan Tinggi terlebih dahulu. Padahal bila dipikirkan secara matang matang, dengan kita menempuh Perguruan Tinggi terlebih dahulu dan memperoleh gelar S1, maka setidaknya kita mampu memiliki modal yang lebih cukup dibandingkan murid murid lulusan SMA yang langsung bekerja, tanpa menempuh Perguruan Tinggi terlebih dahulu untuk memasuki dunia pekerjaan dan kemasyarakatan.

1.2.2 Pola Pikir untuk menempuh Perguruan Tinggi terlebih dahulu sebelum bekerja Terkadang pola pikir kita terlalu sempit, kita hanya berpikiran mengenai apa yang akan kita lakukan sekarang, tanpa memikirkan konsekuensinya kedepan. Pola pikir yang seperti ini tidak dapat lagi kita terapkan dalam kehidupan kita yang sekarang. Terkadang orang terlalu egois untuk dirinya sendiri, dia menganggap dirinya mampu untuk mencari

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

uang sendiri, demi memenuhi kebutuhan dirinya sendiri dan orang lain. Memang benar mereka mampu, tapi tanpa dasar dan ilmu yang cukup apakah mereka mampu bertahan di dunia pekerjaan? Saya yakin tidak, tidak semua orang mampu berbuat demikian, memang segelintir orang memilih jalur langsung bekerja setelah lulus dari SMA, tanpa menempuh Perguruan Tinggi terlebih dahulu, dan berhasil. Namun itu memang sesuai dengan talenta dan keberuntungan mereka masing masing. Tapi apabila kita hanya mengharapakn keberuntungan dan mengandalkan talenta kita yang pas pasan tanpa dilatih terus menerus untuk mencapai titik maksimal, apakah kita akan berhasil? Saya rasa tidak, semua orang yang akan menghadapi dunia pekerjaan, hendaknya melalui dunia Perguruan Tinggi tersebut, karena seringkali pola pikir kita di SMA masih belum terlatih dan belum mampu berpikir secara matang dan dewasa. Tapi ketika kita memasuki Perguruan Tinggi dengan berbagai aspek dan perubahan, kita akan mampu mengembangkan pola pikir kita menjadi lebih matang dan dewasa, serta memperoleh ilmu yang cukup guna menghadapi dunia pekerjaan dan masyarakat pada nantinya.

Refleksi: Refleksi: Sebagai mahasiswa baru, tentunya saya ingin memperoleh hasil yang maksimal dalam studi saya. Oleh karena itu, saya harus mampu beradaptasi dengan situasi yang ada sekarang, baik dari lingkungan, dosen, teman teman, dan pelajaran yang akan saya terima. Terlebih saya memiliki tempat tinggal yang cukup jauh dari UPH, sehingga saya harus mampu beradaptasi secara cepat dengan situasi yang ada sekarang. Saya sendiri cukup cepat membaur dengan teman teman, dan terus mengembangkan sosialisasi secara lebih luas. Dalam hal keterlibatan, meskipun saya belum benar benar meluangkan waktu saya untuk sepenuhnya belajar, tapi untuk selanjutnya saya akan berusaha untuk belajar lebih baik. Saya juga akan mengulang pelajaran yang dosen berikan kepada saya dan menanyakannya bila tidak bisa, baik kepada teman ataupun dosen juga. Minat saya dalam bidang tehnik sipil sangatlah dominan. Sejak SMA 1, saya sudah menyukai pelajaran fisika dan matematika. Ditambah saya juga menyukai struktur dari bangunan tinggi sendiri, sehingga semuanya cukup erat kaitannya dengan bidang yang saya ambil sekarang, yakni tehnik sipil. Selama ini, saya sering menggunakan fasilitas yang disediakan oleh UPH, baik internet, perpustakaan, dll. Walaupun perpustakaan di UPH cukup lengkap, namun saya

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

belum menggunakannya secara maksimal. Untuk selanjutnya, saya akan lebih menggunakan fasilitas perpustakaan secara lebih maksimal, guna memperoleh referensi, dan mengenali berbagai buku yang ada sesuai dengan jurusan yang saya tekuni, yakni tehnik sipil. 1.2 Bagaimana cara menjadi seorang pembelajar mandiri (an independent learner) ? Perguruan Tinggi sebenarnya mengikuti tradisi filsafat, hal ini tercermin pada gelar tertinggi yang dipakai yaitu Ph.D. Doctor of Philosophy. Filsuf adalah orang yang mencintai ilmu pengetahuan, seseorang yang mengejar kebijaksanaan. Filsuf bukanlah orang yang merasa dirinya bijaksana, karena pada saat ia merasa sudah bijaksana, maka hilanglah sifat dasar filsuf tersebut, yaitu pengejar kebijaksanaan. Tradisi mengejar kebenaran inilah yang diwarisi oleh universitas. Dalam proses belajar di universitas mahasiswa tidak hanya menghafal pelajaran saja, tetapi juga mempertanyakan kebenarannya, mengujinya bahkan jika memungkinkan mengembangkannya. Di Perguruan Tinggi biasanya pada tahap awal kita dikenalkan pada pengetahuan dasar pada jurusan tertentu, disini mungkin kita juga dilatih beberapa ketrampilan. Tetapi tujuannya bukan hanya menghapal apa yang kita dapat, tetapi kita harus mengujinya, mempertanyakannya selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan ilmu pada bidang tertentu. Tujuan Perguruan Tinggi bukan hanya mentransfer pengetahuan dosen kepada mahasiswa saja. Harus kita sadari bahwa pengetahuan dosen juga sangat terbatas, tetapi pengetahuan di luar sedemikian luasnya sehingga tidak mungkin kita mengenalnya hanya melalui dosen. Berdasarkan uraian di atas, maka setiap mahasiswa yang sudah berani memutuskan untuk belajar di Perguruan Tinggi perlu menjadi seorang pembelajar yang mandiri. Apakah yang disebut pembelajar mandiri itu? Pembelajar mandiri adalah seseorang yang dapat mengatur cara belajarnya sendiri guna memperoleh tujuan tujuan belajarnya secara mandiri, diman atidak sepenuhnya tergantung pada pengajar dalam pemerolehan ilmu pengetahuan. Seorang pembelajar madniri dituntut memiliki keaktifan dan kemandirian dalam belajar dan memperoleh berbagai informasi guna pemahaman akan sesuatu yang sedang ia pelajari. Bagaimana kita dapat membedakan seorang pembelajar mandiri dengan pembelajar yang tidak mandiri? Saya akan membuat dalam 2 versi yakni dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Table 1. Differences between a dependent and independent learner (English version) Aspects of study If you are a dependent learner If you are an independent learner

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

Motivation to learn

You mainly respond to the pressures of orders, deadlines, penalties and marks.

You respond to the external pressures, but you are also seeking personal satisfaction in what and how much you learn.

What you learn

The content and resources are determined by your teachers and trainers.

Although your teachers and trainers have given you learning resources and guidance, you also seek out your own resources.

Managing your You follow your teachers or You are keen to develop personal learning trainers instructions as they strategies for learning and are active in are given, and dont go much beyond them. You find the instructions sufficient. going beyond the instructions given by your teacher or trainer. You want to learn as much as you can.

Reflecting on your learning

You are not in the habit of reflecting on your own learning and are not sure how to do it or what reflection means.

You often reflect on what and how you learn. You make opportunities to do this and use your reflections to make study plans.

Characteristics of an independent learner An independent learner knows three things: 1. Where he or she is now in their learning (he or she can assess their own strengths, weaknesses, needs). 2. Where he or she is heading for in his or her learning (the goals) 3. How to get there (how to plan a schedule, tasks and necessary resources). How can you become an independent learner? To be an independent learner, you need to be able to

Motivate yourself to study, through setting achievable goals Take responsibility for your own learning. Manage your time and the competing demands on it. Set realistic goals and make achievable plans. Be an active reader. Organise information and your thoughts well.

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills


|2011

Set up some support for yourself from other people. Understand how you learn best. Which of these do you need to improve on? Tick the boxes above for the things youd like to improve on.

Develop good study habits


Decide what to study (set yourself a task) and for how long or how much (how long a period of time, how many pages, or number of problems). Set deadlines and stick to them. Do difficult tasks first. But if you have trouble getting started with your study tasks, choose the interesting or easy tasks first. Have a special place to study, one where you wont be disturbed much and which is comfortable. Dont study for longer than about 50 minutes at one time. After that time, take a 10-minute break stretch, relax and move about to wake your body up. Use shorter study periods for reviewing sections, self-testing and recalling information. Use longer study periods for learning new or difficult things so that you dont need to break your concentration.

If you get tired or bored, change to another task or topic or activity. Stop studying when you stop being productive. Study together with a study partner or a few colleagues. Quiz each other and compare your notes or assignments. Remember that in solving any study problems two heads are better than one. Keep a study diary to so that you can track your progress. This also helps you to pace your studies and to keep track of time.

Perbedaan antara pembelajar mandiri dan pembelajar tidak mandiri: (Versi Bahasa Indonesia) 1. Motivasi untuk belajar Bagi pembelajar yang tidak mandiri mereka memiliki kemampuan untuk peka terhadap tekanan yang diberikan yakni dalam hal ini adalah tugas, deadlines, sanksi, dan tanda tangan. Namun bagi pembelajar yang mandiri mereka memiliki kemampuan untuk merespon terhadap tekanan yang datang dari luar, dan mereka mencari kepuasan pribadi tanpa memikirkan bagaimana dan apa saja cara untuk memperolehnya. 2. Apa yang kita pelajari

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

Bagi pembelajar yang tidak mandiri mereka memiliki isi dan penelitian penelitian terhadap segala sesuatu yang diberikan oleh guru guru dan pelatih - pelatih mereka. Namun bagi pembelajar mandiri, walaupun guru guru dan pelatih pelatih mereka memberikan kesempatan untuk menelusuri isi dan penelitian penelitian tertentu, mereka lebih memilih untuk melakukan penelitian sendiri. 3. Manajemen apa yang sudah dipelajari Bagi pembelajar tidak mandiri mereka mengikuti instruksi instruksi dari guru guru dan pelatih pelatih mereka yang sudah diberikan dan tidak melakukan instruksi instruksi diluar itu. Tetapi mereka dapat menemukan instruksi instruksi yang berkaitan dengan hal tersebut. Namun bagi pembelajar mandiri, mereka mencari cara untuk menemukan strategi pribadi untuk belajar dan lebih efektif dibandingkan instruksi instruksi yang diberikan oleh guru guru ataupun pelatih pelatih. Dan mereka mau belajar sebanyak apa yang bisa mereka dapatkan. 4. Merefleksikan proses belajar anda Bagi pembelajar yang tidak mandiri mereka tidak pernah merefleksikan kebiasaan proses belajar mereka dan tidak yakin bagaimana cara melakukan itu ataupun mengetahui arti dari merefleksikan itu. Namun bagi pembelajar mandiri, mereka sering merefleksikan bagaimana proses mereka untuk belajar. Mereka membuka peluang diri mereka untuk melakukan ini dan menggunakan refleksi tersebut untuk membuat ide ide belajar.

Sumber: http://www1.open.edu.cn/elt/8/17.htm

1.3.1

Bagaimana kita dapat menjadi seorang pembelajar yang mandiri? Cara kita menjadi seorang pembelajar yang mandiri ada beberapa cara, yakni: 1. Memotivasi diri kita untuk belajar, berdasarkan rumusan rumusan tujuan yang sebelumnya sudah kita tentukan dalam belajar. Usahakan untuk mencapai semua itu! 2. Bertanggung jawab atas semua proses belajar kita. 3. Mengatur waktu hidup dan belajar kita agar semuanya memiliki porsi yang seimbang dan membantu pemenuhan tujuan hidup dan belajar. 4. Susunlah tujuan tujuan yang realistis dan rencana rencana yang dapat dicapai. Jangan terlalu muluk. Cukup sederhana, namun masuk akal untuk dilakukan/dicapai.

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

5. Banyaklah membaca. Jadilah pembaca aktif yang memiliki bacaan yang tepat dan berguna. 6. Tatalah segala informasi yang kita peroleh dari berbagai sumber menjadi informasi informasi yang teratur dan bermanfaat. 7. Kenalilah diri kita dan temukan cara belajar terbaik yang sesuai bagi diri Anda. 1.4 Ringkasan Film The Human Mind- Get Smart! (15/8/2011)

Ringkasan Film Get Smart : Ketika kita ingin mempelajari hal baru dalam hidup kita, sama halnya otak kita mencari celah untuk mempelajari hal baru tersebut dengan mengalirkan aliran listrik melalui jutaan neuron dalam otak kita, dimana tiap celah tersebut disebut sinapsis. Pada saat kita menemukan kesulitan, maka otak kecil kita akan merespon hal tersebut dan berusaha mencari jalan keluar dari kesulitan tersebut dan pada akhirnya kita juga berhasil. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Karena semua itu dimulai dengan adanya persepsi. Bila kita memberikan persepsi bahwa hal tersebut adalah sulit. Maka kesulitan juga yang akan kita terima. Lalu cara otak melawan kesulitan tersebut adalah otak kecil kita memiliki banyak sekali ruang ruang kecil yang sangat sulit dilewati, ketika kita memiliki kesulitan dalam menghadapi suatu hal, maka otak tersebut akan berusaha menyampaikan ide total terhadap hal tersebut. Ide dalam tanda kutip adalah suatu persepsi unik yang diperoleh dari rangsangan yang dialirkan melalui neuron neuron kemudian diteruskan aliran listrik tersebut melalu celah kecil tadi hingga celah tersebut menyatu dengan yang lainnya dan terjadilah ide tadi. Kemudian mengapa otak kita seringkali sangat sulit berkonsentrasi? Pada dasarnya otak tersusun dari kumpulan neuron, dimana neuron merupakan sel saraf panjang seperti kawat yang mengantarkan pesan-pesan listrik lewat sistem saraf dan otak. Sel-sel pada suatu daerah otak menghubungi bagian-bagian tubuh yang lain secara kontinyu dan otomatis. Neuron ini mengirimkan sinyal dengan menyebar secara terencana, semburan listrik terhentak-hentak yang membentuk bunyi yang jelas yang timbul dari gelombang kegiatan neuron yang terkoordinasi, dimana gelombang itu sebenarnya sedang mengubah bentuk otak dan membentuk sirkuit otak menjadi pola-pola yang lama kelamaan akan menyebabkan bayi yang lahir nanti mampu menangkap suara, sentuhan, dan gerakan. Lapisan luar otak terdiri dari ribuan syaraf yang mirip benang kusut dan pembuluh darah. Otak terdiri dari jutaan sel neuron, dan masing-masing sel mempunyai inti sel

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

(nukleus) dan sejumlah tangan syaraf (tentacle) yang menyebar ke segala arah, dimana masing-masing tangan (tentacle) memiliki ribuan tonjolan (prouberans).

Tingkat intelegensia ditentukan oleh banyaknya tonjolan-tonjolan tangan syaraf sel otak. Setiap tonjolan paling tidak, berhubungan dengan satu tonjolan yang lain dan dengan tenaga elektrokimiawi menyebabkan kedua tonjolan ini membentuk suatu pola hubungan dengan gugusan tonjolan yang lain, dimana otak merupakan suatu pola atau jaringan yang dibentuk ribuan tonjolan yang terdapat pada tangan syaraf jutaan sel otak. Jika otak dirangsang, berapapun usianya, maka otak akan membentuk lebih banyak tonjolan pada setiap tangan syaraf sel-selnya, dan akan meningkatkan jumlah total hubungan-hubungan antar syaraf yang terdapat di dalam otak. Bila belahan otak yang lebih lemah dirangsang dan disuruh bekerja bersama belahan otak yang lebih kuat (bersinergi) akan tercipta kemampuan dan efektivitas otak yang jauh lebih tinggi dari 5 sampai 10 kali lipat. Lalu hal lain yang berpengaruh terhadap kurangnya tingkat konsentrasi kita adalah: 1. Informasi yang kita terima terlalu berlebihan Kita hidup di dunia di mana teknologi dapat mentransfer data dengan kecepatan lebih dari 1 gigabit per detik. Sayangnya, otak manusia tidak mampu memproses data-data tersebut dengan kecepatan yang sama. Semua gadget, seperti, BlackBerry, iPod, laptop, dan iPad, melemparkan informasi kepada kita sehingga memaksa Anda menyelesaikan banyak tugas. Sayangnya, makin banyak tugas yang kita kerjakan, makin sedikit kemampuan kita untuk fokus pada satu hal. 2. Kurang tidur Kurang tidur menjadi alasan utama mengapa kita selalu limbung. Kita sibuk pergi dari satu tempat ke tempat lain dan tak jarang tidak memenuhi kebutuhan untuk tidur selama tujuh sampai delapan jam tiap malam. Pada situasi seperti ini, kita akan kehilangan kemampuan untuk fokus pada tugas-tugas. 3. Kurang berolahraga Sangat sedikit dari kita yang sengaja meluangkan waktu agar bisa berolahraga. Padahal, berolahraga secara teratur tidak hanya membantu kita menjaga atau menurunkan berat badan,

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

tetapi juga dapat meningkatkan konsentrasi dan kapasitas memori serta membantu kita untuk tidur nyenyak pada malam hari. 4. Terlalu banyak stres Stres memengaruhi pusat kognitif otak. Ketika kita stres menganggap sulit sebuah hal, maka kecemasan akan membuat kita makin sulit untuk berkonsentrasi. 5. Miskin kepuasan kerja Pada saat-saat tertentu, kita akan merasa tidak bahagia dengan pekerjaan kita. Namun, ketidakbahagiaan yang terus-menerus bisa menyebabkan miskin kepuasan kerja sehingga mengakibatkan gangguan total pada pekerjaan kita. Kemudian bagaimana cara kita untuk meningkatkan konsentrasi otak kita berhubungan dengan meminum tablet konsentrasi? Seperti kita ketahui dalam sebuah tablet konsentrasi terdapat zat Omega 3 yang berpengaruh terhadap peningkatan konsentrasi otak kita. Karena dalam zat Omega 3 terdapat AHA dan DHA yang berpengaruh terhadap peningkatan konsentrasi otak kita. Tidak hanya berguna dalam peningkatan konsentrasi otak kita, zat Omega 3 juga berpengaruh dalam berbagai hal, yakni: 1. Menjaga kesehatan jantung. Omega 3 berfungsi untuk mengurangi tekanan darah, mengurangi kecepatan pembekuan darah, mencegah anteriosclerosis (penebalan pembuluh darah), mengontrol trigliserida yang tinggi. 2. Menanggulangi masalah auto imon dan alergi. 3. Melawan rasa nyeri dan peradangan jaringan. 4. Berguna dalam neurology (gangguan persyarafan) 5. Mempercepat penyembuhan luka 6. Meningkatkan mood dan kebugaran tubuh. 7. Menjaga berat badan dalam mood yang baik 8. Meningkatkan kecepatan metabolisme 9. Menurunkan gula darah dengan cara mengurangi resistensi terhadap insulin 10. Bermanfaat dalam infertilitas (kesuburan) 11. Mencegah kulit kering dan meradang 12. Mencegah penurunan daya tahan tubuh

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

13. Mengurangi resiko kanker payudara. Lalu hal lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan konsentrasi otak kita adalah: 1. Anda bisa mengambil satu benda misalnya jeruk, lihat jeruk dari berbagai sisi, lihat terus walaupun Anda mendengar hal yang Anda sukai, misalnya lagu, jangan sampai terganggu tetap lihat jeruk itu tanpa Anda harus berpikir berapa harganya, cara menanamnya, nutrisi, dan lainnya. Anda cukup cium aromanya dan pegang. Jika sudah lakukan dengan mata tertutup dan bayangkan jeruk itu sudah ada dibenak Anda. 2. Hitung satu paragraf dalam buku Anda, lalu hitung lagi untuk memastikan jumlahnya, mulai saja dulu dengan satu paragraf, lalu tingkatkan menjadi satu halaman, hitung dalam hati tanpa menunjuk setiap kata. 3. Pilih satu kata yang menginspirasi. Ulangi kata-kata itu dalam benak Anda selama 5 menit, bila Anda bisa konsentrasi lanjutkan dengan mencoba selam 10 menit berusaha konsentrasi di kondisi yang hening tanpa gangguan 4. Hitung terbalik dalam hati, mulai dari 100 ke 1, lalu lompati setiap angka ke -3 dan kelipatannya, contoh 100,97, 94 dan seterusnya Mengapa kita seringkali sulit untuk mengingat sesuatu? Hal ini terjadi karena kita seringkali malas, merasa kesulitan, dan merasa bosan untuk mengingat sesuatu yang kita rasa kurang penting dan sangat sulit. Lalu bagaimana cara melatih kemampuan mengingat kita? 1. Latih kemampuan mengamati. Perhatikan lingkungan sekitar. Rekam dalam pikiran apa yang kitalihat, mulai dari yang paling sederhana dan diteruskan dengan observasi yang lebih rumit. 2. Asah indra. Bisa dilatih dengan membedakan rasa makanan yang disukai dan yang tidak. Menyadari bau dan aroma di sekitar atau bunyi-bunyian yang ada di jalan atau mungkin rasa panas atau dingin udara di sekitar kita. 3. Hafalkan nama teman-teman dan pasangkan nomor teleponnya. Ada berapa yang bisa diingat? Latih supaya bisa mengingat lebih banyak.

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

4. Pelajari sesuatu yang baru. Banyak membaca dan berkenalan dengan hal-hal lain yang mungkin bukan bidang kita, bisa bahasa asing, pengetahuan tentang komputer, dan lain-lain. 5. Gunakan tangan supaya mengikuti petunjuk otak. Misalnya bermain gitar, mengetik tanpa melihat tuts, mengerjakan prakarya dari kayu, atau berlatih menulis halus. 6. Tekuni hobi. Gunakan kesempatan untuk mengembangkan hobi kita. 7. Pelajari dan hafalkan tanggal-tanggal penting, menyangkut anggota keluarga, teman, atau perayaan tertentu. 8. Hafalkan sesuatu yang kita sukai. Bisa jadi itu puisi, lagu, kalimat dari sebuah buku atau kata-kata seseorang. Sebisa mungkin juga usahakan agar kalimat yang digunakan adalah bahasa asing. 9. Latihan menghafal urutan angka berderet panjang, misalnya 32145687390282930498. Ini adalah bentuk latihan memperbaiki daya ingat jangka pendek. Lakukan dengan mengelompokkan atau memecah bilangan itu menjadi beberapa bagian, misalnya 3214568 kemudian 7390282 dan terakhir 930498. 10. Ingat perjalanan pribadi. Apa yang sedang kita kerjakan satu jam lalu, minggu lalu pada hari Rabu pukul 10.00, misalnya. Dengan siapa, di mana, dan seterusnya. 11. Ingat dan teliti ulang pengeluaran harian. Refleksi: Dari kisah diatas, saya teringat akan pengalaman saya yakni ketika sewaktu SMA, saya pernah menghadapi ulangan matematika tentang trigonometri yang belum saya mengerti seluruhnya. Lalu pada saat ulangan, saya bingung bagaimana saya dapat menyelesaikan soal tersebut. Sehingga pada akhirnya saya sempat duduk terdiam, terus berpikir dan berkonsentrasi, serta melakukan visualisasi yang cukup unik dan kompleks. Saya teringat bahwa trigonometri tersebut berada dalam kalkulator juga, didalam kalkulator fungsi trigonometri digambarkan dalam bentuk hasil yang bulat. Kemudian soal yang diberikan dalam ulangan tersebut adalah soal yang cukup mudah ternyata. Kemudian visualisasi tersebut memberikan gambaran kepada saya bahwa ketika hasil Sin

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

0 derajat sama dengan 0. Maka saya berpikir bahwa Cos adalah kebalikannya. Sehingga Cos yang menghasilkan nilai 0 adalah Cos 90 derajat. Lalu akhirnya, saya dapat menyelesaikan semua soal tersebut dengan baik dan memperoleh hasil yang cukup baik, walaupun belum maksimal. Tetapi akibat visualisasi dan konsentrasi saya tadi, saya berhasil menyelesaikan soal yang pada awalnya saya anggap sulit, kemudian menjadi mudah dengan seketika. Hal ini berarti membuktikan kebenaran dari Film Get Smart tadi, dimana jika kita mampu untuk berkonsentrasi, dan melakukan visualisasi tentang apa yang kita lakukan semua kesulitan pun dapat kita atasi. Karena memang benar bahwa neuron dalam otak kita selalu mencari celah untuk menyampaikan arus listrik hingga melewati celah yang sangat sempit dan kecil. Tapi memang semua butuh waktu, bila kita mampu untuk terus berkonsentrasi, maka semua kesulitan dapat kita hadapi.
Source: http://www.terbitfajar.com/5-penyebab-mengapa-kita-sulit-konsentrasi.html http://www.gelombangotak.com/kecerdasan_daya_ingat.htm http://www.rezafauzi.com/2010/07/omega-3-dan-omega-6-dapat-meningkatkan.html http://kliniklangsingdansehat.com/artikel/98-omega-3-sebagai-sumber-nutrisi-untuk-tubuh.html

http://www.teguhbayu.com/2011/06/cara-meningkatkan-dan-mengasah.html

1.5

Sistem Satuan Kredit Semester (SKS) Sistem SKS adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan sistem satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban studi peserta didik, beban kerja dosen, pengalaman belajar dan penyelenggaraan program. Satuan kredit semester (sks) adalah takaran penghargaan terhaadap pengalaman belajar yang diperoleh peserta didik selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu berupa perkuliahan, kegiatan terstruktur, dan kegiatan mandiri. Beban kegiatan untuk pengajar: a. 2 x 50 menit acara tatap muka terjadual dengan para mahasiswa

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

b. 2 x 60 menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik terstruktur c. 2 x 60 menit pengembangan materi kuliah Beban kegiatan untuk mahasiswa: a. 2 x 50 menit tatap muka terjadual di kelas dengan pengajar b. 2 x 60 menit kegiatan akademik terstruktur, merupakan kegiatan studi yang tidak terjadwal, tetapi direncanakan oleh tenaga pengajar, misalnya pembuatan makalah dan sebagainya; c. 2 x 60 menit kegiatan mandiri, yaitu kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa secara mandiri untuk mendalami, mempersiapkan atau menyelesaikan tugas akademik lain, misalnya membaca buku acuan. 1.5.1 Skor huruf dan bobot nilai yang berlaku di Universitas Pelita Harapan (sumber: Buku peraturan Akademik Universitas Pelita Harapan, 2007)

MUTU

RENTANG

BOBOT NILAI

90,00 100

4,00

A-

80,00 89,99

3,70

B+

75,00 79,99

3,30

68,00 74,99

3,00

B-

65,00 67,99

2,70

C+

60,00 64,99

2,30

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

56,00 59,99

2,00

C-

50,00 55,99

1,50

40,00 49,99

1,00

00,00 39,99

0,00

Refleksi: Dengan beban studi mahasiswa yang ada sekarang, dan cukup padat, saya harus mampu mengatur waktu dengan baik, mengerjakan tugas hingga selesai, istirahat yang cukup, sosialisasi yang seluas mungkin, dan yang lainnya. Di semester 1 ini, saya akan menempuh 20 sks dengan jadual yang sangat padat setiap harinya. Ditambah setiap mata kuliah tersebut, terdapat tugas, kuis, dan lainnya. Sehingga, saya akan belajar dengan baik, mempersiapkan segala sesuatunya dengan cukup dan maksimal, sehingga dapat menyelesaikan 20 sks dengan hasil yang maksimal pada akhirnya. Serta saya juga ingin mengembangkan belajar secara mandiri, dan menghilangkan kebiasaan SMA saya yang suka menunda nunda pekerjaan.

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

Silabus Jurusan dan Mata Kuliah Excel

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

Sesi 2: Mengenal Diri Sebagai Pembelajar 2.1 Multiple Intelligence Diteliti dan dikembangkan selama 25 tahun terakhir oleh psikolog Howard Gardner. Sekurang kurangnya ada 8 kecerdasan yang penting! 1. Kecerdasan Linguistik = Word Smart 2. Kecerdasan Logis Matematis = Logic Smart 3. Kecerdasan Visual Spasial = Picture Smart 4. Kecerdasan Musikal = Music Smart 5. Kecerdasan Kinestetik Jasmani = Body Smart 6. Kecerdasan Antar Pribadi = People Smart 7. Kecerdasan Intra Pribadi = Self Smart 8. Kecerdasan Naturalis Analisis Data II Refleksi: Kecerdasan saya yang paling dominan adalah Kecerdasan Logis Matematis = Logic Smart. Orang yang mempunyai kecerdasan ini bertumpu pada kemampuannya untuk berpikir secara logis, dan praktis. Ciri ciri orang yang memiliki kecerdasan pribadi berikut refleksi diri saya berdasarkan ciri ciri tersebut adalah: - Mampu mengamati objek yang ada di lingkungan sekitar dan mengerti fungsi objek tersebut Saya memiliki kemampuan untuk mengamati semua objek yang ada di lingkungan sekitar saya, dan mengerti fungsi utama dari objek itu sendiri. Mengenali dan mengerti konsep jumlah, waktu, dan prinsip sebab akibat Learning & Communication Skills |2011

Learning & Communication Skills

|2011

Saya memiliki kemampuan untuk mengenali dan mengerti konsep jumlah, waktu yang ada dan digunakan serta prinsip sebab akibat dari suatu peristiwa. Mampu menguji hipotesis yang ada

Saya memiliki kemampuan untuk menemukan hipotesis dan menguji kebenaran hipotesis yang saya berikan. Menggunakan simbol simbol yang abstrak untuk menjelaskan konsep dan objek yang konkret Saya memiliki kemampuan untuk menggunakan simbol simbol yang kelihatannya abstrak untuk menjelaskan konsep yang saya mengerti dan objek yang konkret. Mampu menunjukkan kemampuan dalam pemecahan masalah yang menuntut pemikiran logis Saya mampu untuk menunjukkan kemampuan saya dalam pemecahan masalah yang menuntut saya untuk berpikir secara logis. Mampu mengamati dan mengenali pola serta hubungan

Saya mampu mengamati dan mengenali pola serta hubungan dari suatu peristiwa dan permasalahan yang ada dengan mengkaitkan kepada peristiwa dan permasalahan sebelumnya. Menikmati pelajaran yang berhubungan dengan operasi yang rumit seperti kalkulus, pemrograman komputer, atau metode riset Saya mampu menikmati pelajaran yang berhubungan dengan operasi dan jalan yang rumit seperti kalkulus, pemrograman komputer, ataupun metode riset suatu penelitian. Dengan mudah dapat menghitung angka dalam benaknya

Saya mampu menghitung angka dalam pikiran saya tanpa harus menuliskannya terlebih dahulu. Matematika dan sains merupakan pelajaran favorit saya

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

Saya menyukai matematika dan sains sejak SD. Sehingga segala sesuatu yang berhubungan dengan Matematika dan sains adalah favorit saya. Berpendapat bahwa hampir segala sesuatu mempunyai penjelasan yang masuk akal.

Saya memiliki pendapat mengenai segala sesuatu hal yang saya mengerti dapat saya jelaskan secara logis dan masuk akal.

2.2 Tipe Kepribadian MBTI Dirancang berdasar teori Carl Gustav Jung, yang menanggap kepribadian sebagai: 1. Alat untuk memahami diri lebih baik lagi, 2. Pilihan alami yang kita buat, supaya berfungsi utuh dan optimal. Contoh: menulis dengan tangan kanan & tangan kiri. MBTI terdiri dari 4 pasang bagian penting tentang pilihan kita atas hal hal berikut ini: 1. Apa yang membuat saya berenergi? Terbuka (Extraversion): E vs. Tertutup (Intraversion): I 2. Apa yang menarik perhatian saya? Indrawi (Sensing): S vs.Intuisi(Intuition): N 3. Dengan apa saya membuat keputusan? Pikiran (Thinking): T vs. Perasaan (Feeling): F 4. Saya merencanakan setiap langkah atau mengalir begitu saja? Merencana (Judging): J vs Mengalir (Perceiving): P Terdapat 16 tipe kepribadian yang dapat disederhanakan juga menjadi 4 tipe utama: 1. Intuitive Thinkers (NT): The Analyst INTJ, INTP, ENTJ, ENTP Learning & Communication Skills |2011

Learning & Communication Skills

|2011

2. Intuitive Feelers (NF): The Empathist INFJ, INFP, ENFJ, ENFP 3. Sensing Perceptives (SP): The Realist ESTP, ESFP, ISTP, ISFP 4. Sensing Judges (SJ): The Legalist ESTJ, ESFJ, ISTJ, ISFJ Analisis IV Refleksi: Berdasarkan test yang sudah saya kerjakan, saya memiliki tipe kepribadi NT Intuitive Thinkers) ESTP (Ekstrovert Sensing Thinking Perceiving). Orang dengan sifat seperti ini memiliki kemampuan untuk toleransi yang tinggi. Dengan ini, saya dapat merefleksikan sifat sifat saya, yakni: Romantis, Terbuka, Indrawi, dan Mengalir Saya adalah tipe orang yang menyukai hal hal yang romantis, saya juga orang yang terbuka akan segala hal, serta segala sesuatu yang saya lakukan, saya dasarkan kepada hal hal yang praktis dan realistis serta detail, dan menganggap semuanya mengalir begitu saja. Penuh perhatian, Penghargaan, dan Tolerir terhadap sesama Saya adalah tipe orang yang memberikan perhatiannya secara penuh kepada orang yang saya sayangi, serta penghargaan kepada orang yang berhak mendapatkannya, dan mentolelir keadaan sesama saya. Memiliki bakat berpikir logis, dan praktis Saya adalah tipe orang yang mampu untuk berpikir secara logis, dan praktis. Saya mengkaitkan segala sesuatu hal dengan logika dan membuatnya menjadi lebih praktis. Membuat keputusan dengan pikiran dan perasaan Saya adalah tipe orang yang selalu membuat keputusan denga pikiran dan perasaan yang saling bersatu ataupun bertolak belakang. Namun dari keduanya saya selalu berusaha mengambil jalan yang terbaik, dengan menerima resiko yang ada.

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

Mencintai kepribadian yang otentik dan tidak dibuat buat Saya adalah tipe orang yang selalu menyukai kepribadian seseorang dari sifat pada aslinya, bukan dibuat buat untuk menjadi lebih baik ataupun lebih buruk. Kemudian bidang pekerjaan yang sesuai dengan sifat saya, yakni NT (Intuitive Thinker) banyak berkutat di bidang yang berhubungan dengan pikiran dan solusi. Sebagai mahasiswa tehnik sipil, saya memanfaatkan ilmu saya guna mengembangkan pikiran dan menemukan solusi dalam perhitungan mengenai pondasi rumah dan bangunan. Serta menerapkan tehnik keseimbangan didalamnya. 2.4 Empat Tempramen Ada terdapat empat jenis Tempramen: 1. Sanguinis Populer: Ekstrovert Pembicara Optimis 2. Melankolis Sempurna: Introvert Pemikir Pesimis 3. Koleris Kuat: Ekstrovert Pelaku Optimis 4. Phlegmatis Damai: Introvert Pengamat Pesimis Analasis III Refleksi: Saya tergolong orang yang mempunyai tipe kepribadian Koleris Kuat. Koleris adalah sifat yang tidak pernah pasrah, suka bertengkar, dan tidak mudah untuk menuruti apa saja yang harus dilakukan, karena tetap didasarkan pada hati dan pikiran. Saya mempunyai sebagian sifat positif yang menjadi karakteristik Koleris Kuat, antara lain berorientasi target, melihat seluruh gambaran, terorganisi dengan baik, mencari pemecahan praktis, bergerak cepat untuk bertindak, mendelegasikan pekerjaan, menekankan pada hasil, membuat target, merangsang kegiatan, berkembang karena saingan. Dalam pergaulan, saya adalah orang yang memimpin, dan mudah bergaul. Saya juga dapat menjadi pendengar yang baik, saya juga sering

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

memberikan nasihat saya kepada teman saya. Lalu saya juga orang yang berusaha untuk menepati semua janji saya dan berpendirian teguh. Sedangkan sifat negatif saya adalah saya tergolong orang yang egois, dan kurang jujur. Dalam segala sesuatu yang saya lakukan saya terkadang melakukannya demi kepentingan saya sendiri tanpa mementingkan kepentingan orang lain. Dan karena saya selalu berorientasi pada hasil, sehingga saya akan melakukan segala cara guna memperoleh hasil yang baik, walaupun cara tersebut kurang jujur. Serta saya juga berusaha menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. Oleh karena itu saya akan melakukan berbagai cara, yakni: Berusaha untuk peduli akan kepentingan bersama dan kelompok Belajar mengambil keputusan dengan segera, tanpa paksaan dari orang lain Sedikit lebih keras terhadap diri sendiri, dan orang lain Bersikap jujur dalam mencapai target yang diinginkan 2.5 Empat Kombinasi Gaya Belajar 1. Sekuensial Konkret (SK) 2. Sekuensial Abstrak (SA) 3. Random Konkret (RK) 4. Random Abstrak (RA) Analisis Data I: Menggambarkan Gaya Belajar Dari setiap nomor kelompok kata-kata yang tersedia, saya telah memilih 2 buah kata yang paling baik dalam menggambarkan diri saya. Dalam setiap nomor terdapat perbedaan kata kata dimana setiap kata menggambarkan kepribadian diri saya sendiri. Setelah saya memilih 2 buah kata dari setiap nomor soal dan mengumpulkan sekitar 30 kata yang menggambarkan diri saya dalam 15 nomor soal saya dapat menentukan kepribadian mana yang lebih mendominasi dalam diri saya. Sesuai dengan peraturan yang terdapat didalamnya, yakni setelah

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

menjumlahkan setiap kolom yang ada dan mengalikannya dengan 4, saya telah mendapatkan hasil tentang kepribadian saya, yakni dalam diri saya Sekuensial Abstrak (SA) lebih mendominasi dibandingkan yang lainnya dengan jumlah 10 dan setelah dikalikan 4 diperoleh hasil akhir 40. Pada urutan kedua terdapat Acak Abstrak (AA) dengan jumlah 8 dan setelah dikalikan 4 diperoleh hasil akhir 32 kemudian Sekuensial Konkret (SK) dengan jumlah 7 dan setelah dikalikan 4 diperoleh hasil akhir 28 dan yang terakhir Acak Konkret (AK) dengan jumlah 5 dan setelah dikalikan 4 diperoleh hasil akhir 20. Sehingga pada grafik yang terdapat dalam soal, arah kurva condong ke arah kanan yakni ke arah Sekuensial Abstrak (SA). Lalu berdasarkan keterangan lebih lanjut mengenai ke- 4 hal tersebut, saya menemukan karakteristik umum dalam gaya belajar saya, yakni analitis, obyektif, berpengetahuan banyak, teliti, rapi, logis, tenang dan hati hati, dan sistematis. Kemudian yang membuat saya mudah mengerti berdasarkan Sekuensial Abstrak Dominan (SA), yakni menggunakan informasi yang sudah diteliti dengan tepat dan baik, mempelajari sesuatu dengan mengamati, bukan dengan mengerjakannya, menggunakan alasan yang logis, memerlukan guru yang memang pakarnya dalam bidang tersebut, hidup dalam dunia gagasan yang abstrak, dan menyelesaikan suatu persoalan sampai tuntas. Lalu yang membuat saya sulit mengerti, yakni kalau tidak tersedia waktu yang cukup untuk mencermati sesuatu seutuhnya, mengulang ulang tugas yang sama, kalau banyak rambu dan peraturan yang spesifik, berpikir sentimentil, mengungkapkan emosi saya, berdiplomasi untuk meyakinkan orang lain tentang sudut pandangnya, tidak boleh memonopoli percakapan apabila tema persoalannya menarik. Dan yang mereka tanyakan waktu saya mempelajari sesuatu, yakni Bagaimana saya tahu bahwa ini benar?, Sudahkan kita menjajaki semua kemungkinan?, Apa yang kita butuhkan untuk menyelesaikan ini?. Refleksi: Kombinasi gaya belajar yang paling sesuai dengan saya adalah Sekuensial Abstrak (SA). Cara belajar saya adalah dengan penuh pemahaman dan logis. Saya biasa untuk mempelajari sesuatu dengan cara saya sendiri. Terkadang apa yang menurut guru / dosen berikan kurang praktis dan logis bagi saya, makan saya akan menciptakan cara saya sendiri yang lebih praktis dan logis bagi saya dalam menemukan

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

penyelesaian masalah tadi. Tidak harus di tempat yang sepi, melainkan di tempat yang ramai pun saya dapat menemukan cara tadi. Tidak hanya sekolah yang saya jadikan tempat belajar, melainkan dalam berbagai tempat dan situasi selalu saya jadikan sarana untuk belajar dan mengembangkan diri saya menjadi lebih baik lagi. Saya juga mempunyai berbagai prinsip umum yang konkret dan kompleks. Terutama dalam hal orientasi target, pola pikir, dan cara bekerja. Meskipun saya suka menciptakan cara saya sendiri yang lebih praktis dan logis, namun saya tetap memperhatikan apa yang dosen / guru jelaskan di kelas, tanpa menghilangkan sifat teoritis dan konsep dari padanya. Saya juga berusaha untuk menaati ketentuan yang berlaku, bersifat sopan santun, ramah dan suka bersosialisasi. Karena bagi saya, sosialisasi yang seluas mungkin adalah pada saat sekarang, yakni pada saat di Perguruan Tinggi.

2.6 The Power of Non-violence Analisis V: The Power of Nonviolence Dari ringkasan cerita diatas banyak sekali hal hal yang dapat saya ambil dan saya petik sebagai motivasi dalam pembelajaran hidup saya kedepannya. Seperti didalam cerita yang mengangkat tema Tanpa Kekerasan yang diceritakan oleh Dr. Arun Gandhi yakni cucu dari Mahatma Gandhi dan selaku pendiri Lembaga MK Gandhi untuk Tanpa Kekerasan, saya dapat memetik berbagai hal didalamnya, yakni sebagai kita harus selalu berlaku jujur kepada setiap orang terutama terhadap keluarga kita sendiri. Di dalam cerita tersebut, akibat Dr.Arun Gandhi yang berbohong terhadap ayahnya sendiri, menyebabkan ayahnya sangat merasa bersalah karena dalam benak pikiran ayahnya, ia merasa sebagai seorang ayah gagal untuk mengajarkan sikap jujur kepada anaknya sendiri. Sehingga tanpa harus menghukum anaknya, ia menghukum dirinya sendiri dengan berjalan sejauh 18 mil dari kota ke pedalaman dengan waktu lima setengah jam. Sedangkan ayah pada umumnya, pasti akan menghukum anaknya bila berbohong karena dalam benak pikirannya anaknya yang berlaku salah bila berbohong dan pada dasarnya sebagai seorang ayah, mereka telah mengajarkan perilaku jujur dalam diri anaknya. Padahal dengan menghukum seorang anak, anak tersebut akan melakukan kesalahan itu lagi yakni berbohong. Maka dalam cerita tersebut saya dapat mengambil kesimpulan bahwa kebiasaan berbohong bukan saja harus mulai kita hindari melainkan kita tinggalkan sejak dini. Karena sebagai pribadi yang dewasa

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

kita dituntut untuk mampu berbuat jujur dalam berbagai hal. Bila saya sebagai Dr.Arun Gandhi, saya akan meminta maaf kepada ayah saya, dan tidak berbohong lagi. Karena pengorbanan yang dilakukan oleh ayah kepada saya sangatlah besar dan sangat bermakna. Lalu saya juga memiliki pengalaman seperti ini, yakni sewaktu saya SMP, saya perna berkelahi dengan teman sekelas saya. Disitu saya ingin memukulnya, lalu ada teman teman saya yang berusaha melerain saya dan teman saya tersebut. Lalu saya pun masi menyimpan perasaan kesal terhadap teman saya tersebut, lalu setelah itu saya pun bertemu dengan guru BP saya. Saya menceritakan kejadian yang sebenarnya, dan guru BP saya pun berkata kalau saya memukul dia maka perkelahian tidak akan selesai, karena bila semua masalah diselesaikan dengan cara kekerasan, maka akan menimbulkan masalah yang berkepanjangan. Lalu saya pun sempat berpikir bahwa yang dikatakan oleh guru BP saya memang benar, bila kita melakukan kekerasan terhadap orang lain, maka kekerasan itu akan berlanjut dan masalah akan menjadi semakin panjang. Lalu setelah saat itu, saya pun meminta maaf kepada teman saya, dan teman saya pun demikian. Sehingga diantara kami berdua kini tidak ada lagi masalah yang berkepanjangan dan semuanya kembali seperti semula layaknya teman. Dari situ sesuai dengan tema Non Violence yakni tanpa kekerasan maka semua masalah akan dapat diselesaikan dan situasi dapat kembali menjadi baik lagi. Dari pengalaman yang saya dapatkan itu, saya berpikir bahwa semua masalah yang ada harus diselesaikan dengan perdamaian dan tanpa kekerasan. Karena bila semua masalah diselesaikan dengan kekerasan, maka masalah itu akan terus berlanjut dan berkepanjangan. Seperti kita ketahui Mahatma Gandhi adalah tokoh non kekerasan yang sangat terkenal di India. Biografi Mahtma Gandi adalah sebagai berikut Mahatma Gandhi lahir pada 2 Oktober 1869 di negara bagian Gujarat di India. Beberapa dari anggota keluarganya bekerja pada pihak pemerintah. Saat remaja, Gandhi pindah ke Inggris untuk mempelajari hukum. Setelah dia menjadi pengacara, dia pergi ke Afrika Selatan, sebuah koloni Inggris, di mana dia mengalami diskriminasi ras yang dinamakan apartheid. Dia kemudian memutuskan untuk menjadi seorangaktivis politik agar dapat mengubah hukum-hukum yang diskriminatif tersebut. Gandhi pun membentuk sebuah gerakan non-kekerasan. Ketika kembali ke India, dia membantu dalam proses kemerdekaan India dari jajahan Inggris; hal ini memberikan inspirasi bagi rakyat di koloni-koloni lainnya agar berjuang mendapatkan kemerdekaannya dan memecah Kemaharajaan Britania untuk kemudian membentuk Persemakmuran.

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

Rakyat dari agama dan suku yang berbeda yang hidup di India kala itu yakin bahwa India perlu dipecah menjadi beberapa negara agar kelompok yang berbeda dapat mempunyai negara mereka sendiri. Banyak yang ingin agar para pemeluk agama Hindu dan Islammempunyai negara sendiri. Gandhi adalah seorang Hindu namun dia menyukai pemikiran-pemikiran dari agama-agama lain termasukIslam dan Kristen. Dia percaya bahwa manusia dari segala agama harus mempunyai hak yang sama dan hidup bersama secara damai di dalam satu negara. Pada 1947, India menjadi merdeka dan pecah menjadi dua negara, India dan Pakistan. Hal ini tidak disetujui Gandhi. Prinsip Gandhi, satyagraha, sering diterjemahkan sebagai "jalan yang benar" atau "jalan menuju kebenaran", telah menginspirasi berbagai generasi aktivis-aktivis demokrasi dan anti-rasisme seperti Martin Luther King, Jr. dan Nelson Mandela. Gandhi sering mengatakan kalau nilai-nilai ajarannya sangat sederhana, yang berdasarkan kepercayaan Hindu tradisional: kebenaran (satya), dan non-kekerasan (ahimsa). Pada 30 Januari 1948, Gandhi dibunuh seorang lelaki Hindu yang marah kepada Gandhi karena ia terlalu memihak kepada Muslim. Lalu Mahatma Gandhi terkenal dengan beberapa kata kebijakan, yakni: Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan. dan Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum. Sejarah penggunaan aksi non kekerasan yakni dimulai pada abad ke 20 dimulai pada kampanye Mohandes Gandhi di Afrika Selatan dan India gerakan membicangkan aksi non kekerasan sebagai strategi untuk transformasi sosial. Gandhi yakin bahwa aksi non-kekerasan mempunyai kekuatan tersendiri, baik bagi orangorang yang melakukan aksi maupun bagi mereka yang menjadi sasaran aksi. Dia melihat solidaritas sosial dapat memecahkan usaha-usaha untuk mendominasi, eksploitasi, atau sebaliknya menindas rakyat. Dia juga percaya bahwa kita tidak cukup hanya dengan melawan musuh, me-nyalah-kan mereka atas segala yang dilakukannya, akan tetapi rakyat harus melihat tang-gung jawab dan perilaku mereka masing-masing. Kebebasan dan keadilan tidak hanya dituntut tapi lebih dari itu harus dipraktekkan dan menjadi basis gerakan untuk membangun diri sendiri. Gandhi menulis banyak artikel yang mengembangkan idenya tentang non-kekerasan. Dia bukanlah orang pertama yang mengamati bahwa mereka yang Learning & Communication Skills |2011

Learning & Communication Skills

|2011

mengatur bergantung pada kerja sama dari pihak yang diatur, tapi dia menjadikan ini sebagai inti dari strategi perlawanan sipil: prinsip pertama non kekerasan, dia pernah menulis, tidak ada kerjasama dengan segala hal yang menghina. Gandhi bukanlah pemikir yang paling sistematis tentang non-kekerasan--dia memilih menyatakan pengalamannya sebagai percobaan dengan kebenaran namun dia menekankan pada pokok-pokok tertentu. Salah satumya adalah ke-butuhan kampanye untuk menjaga disiplin non-kekerasan. Yang lainnya adalah arti penting kegiatan konstruktif yang ditujukan pada masalah-masalah penduduk (lebih lengkapnya lihat Program Konstruktif). Bagi Gandhi, dalam konteks dijajahnya India, program konstruktif ini diperluas hingga mencakup upaya pengurangan permusuhan antar agama, peng-hilangan diskriminasi jender atau kasta, pemberantasan buta aksara dan kurangnya pengetahuan akan kebersihan, serta dukungan kemandirian produksi pangan dan sandang. Kebanyakan peserta dalam kampanye Gandhi mulanya hanya mengetahui sebagian prinsip Ghandi; yakni mereka memanfaatkan non-kekerasaan untuk membebaskan India dari penjajahan Inggris, namun hanya sedikit sekali peng-ikut kampanyae Ghandi yang berkomitmen menjadikan non-kekerasan sebagai cara hidup. Mayoritas pimpinan politik konvensional hanya memberikan kontribusi simbolik terhadap program konstrutif. Pola semacam ini sering ber-ulang: aksi non-kekerasan menjadi efektif ketika digunakan oleh gerakan yang besar di mana kebanyakan peserta menerima non-kekerasan dalam istilah praktis sebagai strategi tepat untuk situasi mereka, hanya sedikit saja yang mengekspresikan komitmen filosofis. Contoh dari perjuangan kemerdekaan India berpengaruh besar pada gerakan selanjutnya melawan ko-lo-nialisme, khususnya di Afrika; masyarakat luas mulai belajar apa yang men-ja-dikan non-kekerasan begitu efektif dan bagaimana menjadikan aksi no-kekerasan itu supaya lebih berhasil. Enam puluh tahun setelah kematian Gandhi aktivis non-kekerasan masih mempraktekkan percobaan dengan kebenaran (experimentting with truth), dan wilayah kajian tentang apa yang membuat non-kekerasan begitu efektif pun mulai berkembang. Refleksi: Dari kisah tentang Arun Gandhi dan Mahatma Gandhi diatas, saya teringat akan pengalaman saya yakni ketika saya masih SMP, saya pernah berkelahi dengan teman saya karena persoalan kecil, yang sebenarnya tidak perlu dibesar besarkan dan dapat diselesaikan secara baik baik. Namun karena kegoisan saya dan teman saya, serta gengsi

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

diantara kami berdua yang memuncak, kami menyangkutpautkan masalah kecil tadi dengan masalah lain juga, sehingga menjadi masalah yang sulit untuk diselesaikan, menjadi rumit, dan menjadi masalah yang panjang. Begini memang pada awalnya saya juga yang salah, karena dari kesalahan saya yang kecil, dengan ego yang besar, saya tidak mampu untuk berkata minta maaf kepada teman saya tadi. Teman saya juga memang memiliki sifat yang begitu, dia memiliki sifat yang sama seperti saya, ego yang besar, dan gengsi yang besar. Kemudian akhirnya, saya menyelesaikan masalah saya dengan menggunakan kekerasan, teman saya mengajak saya untuk berkelahi secara fisik, dan saya bilang saya siap. Kemudian ada teman saya yang memberikan saran kepada saya, bahwa dengan berkelahi secara fisik, maka permasalahan tersebut tidak akan selesai. Akhirnya saya merenung dan berpikir, dan pada akhirnya saya yang meminta maaf kepadanya dan tidak jadi untuk berkelahi. Dan akhirnya permasalahn saya dengan dia sudah selesai. Beberapa hari kemudian, teman saya yang mengajak saya berkelahi secara fisik, akhirnya kembali mengajak teman saya lagi untuk berkelahi secara fisik, dan karena teman saya memiliki sifat yang sama seperti saya dan dia juga, akhirnya dia memutuskan untuk tetap berkelahi. Pada akhirnya teman saya yang semula mengajak saya berkelahi, setelah berkelahi malah kalah dengan teman saya tadi dan menangis. Saya tau, teman saya tadi memang jago dan hebat dalam berkelahi, namun yang saya pikirkan adalah apabila kekerasan dilawan dengan kekerasan, suatu saat nanti pasti dia juga akan merasakan hal yang sama, yakni memang dia jago dan hebat dalam berkelahi namun suatu saat nanti dia juga akan menghadapi seseorang yang lebih jago dan hebat dalam berkelahi dan pada akhirnya kalah dalam perkelahian fisik. Namun apabila teman saya mengikuti langkah saya, yakni meminta maaf dan melakukan perdamaian tanpa kekerasan, semuanya berjalan lancar dan kembali seperti semula, tanpa perlu mengungkit masalah yang tadinya panjang, dan menjadi masalah yang dapat diselesaikan dengan baik dan cepat. Itulah arti non kekerasan, pada jaman yang sekarang ini, memang sangat tidak terlihat tentang arti non kekerasan tadi, orang lebih banyak merasa dirinya hebat dan kuat sehingga melakukan kekerasan dan penindasan kepada orang lain yang lebih lemah, tanpa memikirkan perasaan orang lain tersebut. Padahal apabila ia diperlakukan seperti itu oleh orang yang lebih kuat darinya juga, apakah ia mau? Saya yakin tidak, karena keegoisan seseorang tidak dapat dipungkiri, dan saya menyadari saya juga memiliki sifat keegoisan yang terkadang tidak dapat dikontrol. Namun seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, saya terus berusaha menghilangkan sifat keegoisan saya, dan pada akhirnya menutupi sifat keegoisan saya dengan sifat yang mau mengalah, dan suka membantu orang lain dalam menyelesaikan permasalahan hidupnya. Learning & Communication Skills |2011

Learning & Communication Skills

|2011

Source: http://id.wikipedia.org/wiki/Mahatma_Gandhi http://www.wri-irg.org/node/10841

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

Sesi 3: Membaca, Mendengarkan dan Memori 3.1 What is Memory? Memory kemampuan otak kita yang memiliki tujuan untuk mengetahui gambaran secara umum cara kerja otak, pola berfikir, dan model memory system. 3.1.1 Apa isi otak kita?

-Humans have about 100 billion neurons in their brain alone! -Otak manusia mempunyau 100.000.0000.0000 sel neuron. -Jaringan Neuron -Di dalam otak diperkirakan terdapat hubungan neuron sebanyak 10 pangkat 800.

Otak bekerja karena mendapat masukan, bagaimana cara memberi masukan ke OTAK? Melalui Panca Indera Mata Sinyal optik Visual

Telinga Sinyal suara Verbal Hidung Sinyal bau Lidah Sinyal rasa Penciuman Makanan

Kulit Sinyal Peraba Sentuhan

Seluruh sinyal adalah sensory memory, dan akan menjadi bahan baku Memory Kolbs Experimential Learning Cycle.

3.1.2

Bagaimana

Penggolongan Memori,

Kegagalan Mengingat, dan Cara Mengatasi Kegagalan Mengingat tersebut

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills Penggolongan Memori 1. Procedural memory Ketrampilan 2. Semantic memory Teori 3. Episodic memory Biografik, histrory 4. Implicit memory Perlu trigger 5. Explicit memory Memory yang jelas Kegagalan Mengingat 1. Kegagalan memasukkan informasi 2. Kegagalan menahan informasi 3. Kegagalan memunculkan informasi Mengatasi kegagalan mengingat 1. Saat menerima informasi -> 2. Saat menahan informasi -> Perhatian Elaborative Rehearsal

|2011

3. Multi dimensi, apa kaitan kaitannya 4. Saat memanggil informasi -> 5. Garis besarnya saja 3.1.3 Tipe penggolongan memori, Strategi yang berguna dalam melatih kemampuan memori kita Three types of memory storage: 1. Sensory memory (a few seconds) 2. Short term memory (a short period of time) 3. Long term memory (you brains more permanent storehouse) Some useful memory strategies: 1. Limit and organize items. 2. Study during short sessions. 3. Create groupings. 4. Use a tape recorder. 5. Recite, rehearse, and write. 6. Practice the middle. 7. Use flashcards. Maintenance Rehearsal

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

3.1.4 Model Memory Systems Encoding Storage Process that maintain memories when they are not being either encoded or retrieved. Storage is a highly controversial topic, as a stored memory cannot be observed. Acquiring new information Refer to human learning of information that can be represented internally

Retrieval Refers to how memories are remembered, brought to awareness, or used in behaviour. Information Processing.

Modal Memory Systems

Refleksi: Dalam kehidupan sehari hari, kita tidak pernah terlepas dari kegiatan memori ataupun mengingat. Apa yang kita lihat, kita dengar, kita rasakan pasti akan berhubungan dengan kemampuan memori kita untuk mengingat hal hal tersebut. Untuk itu sebagai mahasiswa, saya dituntut untuk selalu mengingat dan memahami materi yang diberikan oleh dosen. Oleh karena itu, saya terus mengasah kemampuan memori saya. Kebetulan, saya mudah memahami dan mengingat mata pelajaran matematika dan hafalan. Sehingga saya terbiasa menghafal secara langsung dan

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

objektif. Namun kelemahan saya adalah menghafal istilah istilah asing yang belum pernah saya pelajari sebelumnya, sehingga seringkali saya bingung dan kurang memahami permasalahan yang sedang dibahas. Sehingga saya biasanya mencari tau istilah istilah asing tersebut terlebih dahulu, sehingga memudahkan saya untuk memahami permasalahan yang akan dibahas kemudian. 3.2 Listening Listening adalah bagian dari Learning & Communication Mengapa orang mendengarkan? Di dalam Learning, sebagai kegiatan untuk mendapat bahan sensory memory Di dalam Communication sebagai proses memberikan feed back Care; Respect; I responsible; Dll.

Menjadi pendengar yang baik Mengapa Tuhan menciptakan 1 mulut & 2 Telinga?

How can you become a better listener? He listens well who takes notes.

Dante Aligheri Listening is challenging. Manage the challenges by: 1. Staying focused. 2. Taking in the whole message. 3. Avoiding quick judgements. Refleksi: Dalam kehidupan sehari hari, kita tidak akan pernah lepas dari kegiatan mendengar. Saya mendengar percakapan teman, guru / dosen, orang tua, saudara, dan siapapun juga. Menurut saya sendiri, saya seorang pendengar yang cukup baik. Ketika saya mendengarkan informasi sebaik baiknya, dan menangkap poin poin yang menjadi topik pembicaraan. Kemudian informasi tersebut saya cerna dan analisa. Dalam pergaulan, saya juga sering menjadi tempat curhat teman saya, dan saya pun sering curhat ke teman saya ketika saya memperoleh masalah entah itu hubungan percintaan ataupun tentang pelajaran atau mata kuliah yang saya hadapi. Dan seringkali saya memberikan mereka nasihat akan permasalahan mereka, dan saya juga mendapatkan solusi dan nasihat dari mereka akan permasalahan saya.

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

3.3 Reading Reading adalah salah satu cara mendapatkan informasi secara visual, dengan menggunakan mata, atau menggunakan indera peraba bagi pembaca tuna netra. Kesulitan Membaca 1. Tidak mempunyai dasar tentang hal yang dibaca 2. Biasanya tidak semua buku membahas semua hal 3. Kata teknis 4. Membaca per kata 5. Kecepatan baca yang rendah Jenis Membaca 1. Membaca untuk mendapatkan gambaran umum 2. Membaca untuk persiapan kuliah / praktikum 3. Membaca untuk penelitian Membaca untuk mendapat gambaran umum 1. Daftar isi 2. Ringkasan 3. Kata kunci 4. Melihat secara sepintas halaman halaman yang ada Membaca untuk persiapan kuliah & praktikum 1. Skimming untuk mencari hal yang baru 2. Dapatkan ide utama bacaan 3. Temukan teori yang mendukung & bertentangan 4. Pelajari urut urutan langkah 5. Coba pelajari istilah teknisnya Membaca untuk penelitian 1. Skimming untuk mencari bab yang berhubungan & bertentangan 2. Evaluasi isi bacaan; tentukan apakah kita setuju atau tidak setuju 3. Catat sumber bacaan & kutipan

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills Mengingat Konsep 1. Beri catatan pada buku bacaan 2. Review secara berkala 3. Gunakan stabilo untuk bagian penting 4. Gunakan konstruksi pemikiran kita sendiri 5. Buat ringkasan : outline ELABORATIVE REHEARSAL The connection Between Deep Processing and Retention 1. Different type of processing lead to different degrees of retention 2. Retention sometimes is improved by increases in processing time Membaca Textbook Survey (pengamatan) Question (pertanyaan) Read (membaca) Recite (menceritakan kembali) Review (mengulang/meringkas)

|2011

Selectiong the reading style appropriate to the task 1. Considers the purpose and study need 2. Surveys the text 3. Identifies questions to be answered 4. Reads with a purpose 5. Takes active steps to improve recall 6. Reviews information Developing reading skills 1. Adopts systematic approach to improve reading skills 2. Takes steps to improve reading speed 3. Appropriate action is taken to improve vocabulary What will improve your reading comprehension?

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

Applying past knowledge to current reading provides context and builds comprehension more than any other factor. Define your reading purpose Read for understanding Read to evaluate critically Read for practical application Ready for pleasure

Scan gambar hal 27 29.

Refleksi: Dalam kehidupan kita sehari hari, kita tidak dapat terlepas dari kehidupan membaca. Setiap hari pasti kita akan membaca suatu informasi baik itu penting maupun hanya sekedar informasi biasa. Tanpa kita sadari dengan membaca, kita selalu melatih memori kita untuk mampu mengingat apa yang kita baca. Namun terkadang kita seringkali membaca terlalu banyak untuk hal yang tidak terlalu penting, sehingga ketika kita ingin membaca hal yang lebih penting, kita merasa malas. Saya suka membaca buku buku ilmu pengetahuan yang penting dan menarik, sehingga saya dapat melatih kemampuan otak saya untuk mengingat dan memahami permasalahan permasalahan yang ada didalam setiap materi semua mata kuliah. Namun kelemahan saya adalah sering membaca hal hal yang tidak penting, dan terkadang suka melewatkan hal yang penting. Karena terlalu banyak membaca hal hal yang tidak penting, sehingga untuk memahami dan

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

membaca hal yang penting sangatlah sulit. Sehingga saya ingin memperbaiki kelemahan saya, dan mulai membaca hal hal yang lebih penting, dan melewatkan hal hal yang kurang penting.

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills Sesi 4: Mencatat

|2011

Your success in retaining information you have learned from listening to a lecture and reading depends on taking notes actively, recording information that you will study later. Note taking skills enable you to capture information from sources that will form basis for papers and other assignments. 4.1 How does taking notes help you? Taking clear notes helps you to prepare for tests and to improve your academic success. The act of taking notes encourages you to think critically and evaluate what is worth remembering. Ask yourself the following questions to help you judge what is important enough to be written: Do I need this information? Is the information important or is it just an interesting comment? Is this information fact or opinion? If it is opinion, is it worth remembering?

Refleksii: Sebagai mahasiswa, saya merasa bahwa membuat catatan sangatlah penting dan berperan bagi kesuksesan dalam nilai akademik. Apalagi tidak semua dosen mampu memberikan catatan ataupun model yang lengkap, dan saya tidak mungkin dapat mengingat semuanya tanpa mencatata terlebih dahulu. Tetapi terkadang saya kurang menyaring informasi mana yang harus saya catat dan tidak harus saya catat. Sehingga terkadang informasi yang kurang penting juga saya catat semuanya. Saya juga terkadang suka mencatat bagian yang penting menurut saya, seperti opini yang masih logis dan membuat saya lebih mengerti akan materi yang sedang dibahas. 4.2 How can you make the most of class notes? Class notes may contain key terms and definitions, explanations of concepts and processes, or narratives of who did whatt to whom and when. Taking good class notes depends on good preparation. Preview your reading materials Gather your supplies Find a comfortable location Choose the best note taking system

4.3 Review and Revies Your Notes Review within a day of the lecture

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills Summarize Work with study groups

|2011

Refleksi: Terkadang saya punya keinginan yang cukup kuat untuk mengulang kembali setiap pelajaran yang dosen berikan pada hari itu. Tapi terkadang, saya merasa lelah, atau banyak tugas lain yang harus saya selesaikan, sehingga saya tidak mengulang kembali pelajaran yang diberikan dosen pada hari itu. Padahal dengan mengulang kembali atau mereview pelajaran yang diberikan pada hari itu, dapat membuat saya lebih memahami dan siap bila diadakan kuis, terutama pada saat menjelang UTS dan UAS, saya dapat lebih siap, karena sudah mengulang pelajaran tersebut berkali kali. Terkadang saya juga membuat ringkasan materi, terlebih bila dosen tidak memberikan modul ataupun catatan penting, sehingga saya dapat menemukan point point mana yang dapat saya pelajari terlebih dahulu. Saya juga senang untuk belajar didalam kelompok, karena terkadang didalam kelompok suatu masalah yang awalnya sulit dan sangat rumit untuk diselesaikan dapat diselesaikan secara bersama, dan dapat menghasilkan hasil yang lebih maksimal. 4.4 What Note system should you use? Taking notes in outline form

Scan gambar hal 32

4.5 Example of Cornell note taking system Scan gambar hal 33

Refleksi: Bagi saya, tehnik mencatat yang paling sesuai adalah T-Cornell. Saya tergolong lebih cepat menghafal dengan membuat point pointnya terlebih dahulu, kemudian langsung diarahkan

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

kepada persoalan persoalan dan penyelesaian penyelesaian. Selain itu T- Cornell juga memudahkan saya untuk menghubungkan satu hal dengan hal yang lain. Catatan yang sering saya gunakan sejak dulu adalah T Cornell. Pada saat SMA, saya sering menggunakan catatan T Cornell ketika akan menghadapi ulangan ataupun test, sehingga saya dapat mengumpulkan point pointnya dan langsung mengarah kepada persoalan yang ada. Lalu pada saat di universitas sekarang, saya akan menggunakan catatan T Cornell juga untuk mengumpulkan point point yang ada. Karena dalam setiap mata kuliah terdapat materi yang sangat banyak, sehingga dengan membuat catatan T Cornell ini dapat membantu saya mengumpulkan point point yang penting. 4.6 Using mind mapping system Scan gambar hal 34

4.7 How can we take notes faster? - Use standard abbreviations in place of complete words e.g. w/: with, w/o: without, -> : means or resulting in, <- : as a result of, etc. - Shorten words by removing vowel forms from the middle of words e.g prps: purpose, lwyr: lawyer, cmptr: computer, etc - Substitute word beginnings for entire words e.g. assoc: associate or association, info: information, subj: subject - Form plurals by adding s to shortened forms e.g prblms: problems, drctrys: directories, prntrs: printers, etc. - Makep up your own symbols and use them consistently e.g b/4: before, 4th: fortune, 2wards: towards, etc.

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

- Use standar of informal abbreviations for proper nouns such as places, people, companies, scientific substances, events, etc. e.g H20: water, TOR: Term Of Reference, JFK: John Fitzgerald Kennedy - Write the full words at the beginning and use abbreviations for the rest of the notes e.g. Human Resources Department (HRD), Information Technology (IT).

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills Sesi 5: Mengelola Waktu & Strategi Belajar 5.1 Time Management Bagaiaman menyadari waktu yang berguna, dan bagaimana mengaturnya? Mengapa Waktu yang Berharga? Kita dapat menjelaskan tentang: Yang pasti, waktu tidak dapat kembali Baik dan buruk pekerjaan yang kita lakukan, waktu terus berjalan Yang lebih kita hargai adalah moment, padahal jalannya sama Kita hidup di dalam Kronos

|2011

Contoh: Umur manusia rata2 60 70 tahun Manusia tertua saat ini berusia berapa? Hanyak 40% waktu kita yang valuable 1. Tidur 2. Macet 3. Chatting/ email 4. Menunggu 5. Melamun 6. Lain lain Total 8 jam 2 jam 1 jam 1 jam 1 jam 2 jam 15 jam (dari 24 jam)

Dalam kondisi normal sekalipun kita sudah membuang banyak waktu, masihkah kita isi Valuable time kita dengan hal yang sia sia? Apa keuntungan yang kita peroleh dengan merencanakan mengatur waktu dengan baik, dibandingkan dengan tanpa perencanaan? Advanatges of Time Management Gain time Motivates and initiates Reduces avoidance Promotes review Eliminates cramming

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills Reduces anxiety

|2011

Penjelasan masing masing itemnya Keys to Successful Time Management Self knowledge and goals: In order to manage your time successfully, having an awarenes of what your goals are will assist you in prioritzing your activities. Developing and maintaining a personal, flexible schedule: Time management provides you with the oppurtinity to create a schedule that works for you, not for others. This personal attention gives you the flexibility to include the things that are most important to you.

Refleksi: Memang penting untuk dapat memanage waktu kita. Membuat schedule atau jadwal yang rapi, teratur dan sistematis, dapat membantuk kita dalam memanage waktu yang berguna bagi kita. Dengan mengerti arti memanage waktu, maka waktu kita akan semakin berharga tiap detiknya. Karena setiap detik yang kita lewatkan, dapat kita gunakan untuk hal hal yang berguna. Saya memang sering mengatur waktu saya dengan membuat jadwal setiap harinya, sehingga segala sesuatu yang saya kerjakan dapat berarti dan memberikan hasil yang maksimal. Jadwal yang setiap hari saya buat, dapat berguna dalam memanage waktu saya. Namun kelemahal saya adalah terkadang saya kurang konsisten terhadap jadwal yang sudah saya buat, karena terkadang hal yang tidak terduga pun terjadi, sehingga jadwal yang sejak semula sudah saya buat menjadi tidak teratur lagi dan berlaku. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut, saya langsung membuat jadwal dadakan yang dapat membantu saya memanage waktu pada saat itu. 5.2 Why Time Scheduling? Students who deliberately undertake to schedule their time are not ones who have decided to spend all their time studying and doing nothing else. They usually have decided to use efficiently the time they have to spend studying anyway, and to desensitize themselves to the many distractions that are commonly occurring. What does this desensitizing involve? It means removing oneself from constant day to day, hour to hour decisions as to whether one will or will not spend the next hour studying, whether one will or will not go to the library to study, whether one will or will not go to a show on impulse, and whether or not to use that hour between classes to get next weeks lab assignment out of the way.

Learning & Communication Skills

|2011

Learning & Communication Skills

|2011

A workable time schedule can make decisions for you, thus desensitizing you to momentary distractions. And, an hour of study in one course is not disturbed by wondering when you will study for another course, or when youll be able to get out and have some fun. An adequate schedule includes those for you. 5.3 How Much Time Scheduling? Usually a minimum time schedule is the best. In other words, plan what you know is necessary and add to it later only if necessary. But plan as your first schedule one you know you can keep, and one that it is important to you to keep. First: What courses are you taking? (list them on a sheet of paper) Second: How many hours do you estimate you should study for each course each week to do a minimum job? Third: Whats the total minimum hours per week for all courses? Fourth: List your present time schedule for the week, including all fixed times, such as classses laboratories, club meetings, outside work, travel, eating, and times you go out for recreation (usally leave at least Friday and Saturday evenings open for recreation). Fifth: Now fill in the remaining hours each week with the number of hours you need to assign to study according to your decision in step two, either by: 1. Setting up certain hours in which to study subjects, or 2. Setting aside certain hours that you will study, but not deciding in advance which courses will be studied in which hours. Sixth: Keep your schedule where you can see it. It should be conspicuous, so put it on top of your desk, or pinned on the wall.

Learning & Communication Skills

|2011

Anda mungkin juga menyukai