Anda di halaman 1dari 3

A.

Besaran
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. 1. Besaran Pokok Besaran Pokok adalah besaran yang digunakan sebagai dasar untuk menetapkan besaran yang lain.

Besaran Pokok
Panjang Massa Waktu Arus Listrik Suhu Intensitas Cahaya Jumlah Zat

Satuan
meter Kilogram Sekon (detik) Ampere Kelvin Candela Mole

Lambang
m kg s A K cd mol

2. Besaran Turunan Besaran turunan adalah besaran yang satuannya ditetapkan/didefinisikan berdasarkan satuansatuan besaran pokok.

Besaran Turunan
Kecepatan Percepatan Gaya Tekanan Usaha

Satuan
ms-1 ms-2 kg ms-2 kg m-1s-2 kg m2s-2

Lambang
v a F P W

B. Dimensi
Dimensi suatu besaran adalah cara suatu besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokoknya.

No
1 2 3 4 5 6 7

Besaran Pokok
Massa Panjang Waktu Arus Listrik Suhu Jumlah Zat Intensitas Chaya

Dimensi
[M] [L] [T] [I] [] [N] [J]

No
1 2 3 4

Besaran Satuan
Massa Jenis Kecepatan Percepatan Gaya

Rumus
Massa / Volume Perpindahan / Waktu Kecepatan / Waktu Massa x

Satuan
kg m ms-1
-3

Dimensi
ML-3 LT-1 LT-2 MLT-2

kg ms-2 kg ms-2

5 6 7

Tekanan Usaha Daya

Percepatan Gaya / Luas Gaya x Perpindahan Usaha / Waktu

kg m-1s-2 kg m2s-2 kg m2s-3

ML-1T-2 ML2T-2 ML2T-3

C. Angka Penting
Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, termasuk angka terakhir yang ditaksir atau diragukan. 1. Aturan Angka Penting a. Semua angka bukan nol merupakan angka penting. Contoh : 648 memiliki 3 angka penting dan 1873 memiliki 4 angka penting. b. Angka nol yang terletak diantara dua angka bukan nol termasuk angka penting. Contoh : 2023 memiliki 4 angka penting. c. Angka nol yang terletak di sebelah kanan tanda koma dan angka bukan nol termasuk angka penting. Contoh : 53.0 mempunyai 3 angka penting. d. Angka nol yang terletak disebelah kiri angka bukan nol, baik yang terletak disebelah kiri maupun disebelah kanan koma decimal, bukan angka penting. Contoh : 0.62 memiliki 2 angka penting dan 0.007 memiliki 1 angka penting. Hal ini akan lebih mudah terlihat jika ditulis 62 x 10-2 dan 7 x 10-3. 2. Operasi Angka Penting a. Pembulatan angka 1. Angka lebih dari 5 dibulatkan ke atas dan angka kurang dari 5 dihilangkan. Contoh : 426.67 dibulatkan menjadi 426.7 426.64 dibulatkan menjadi 426.6 2. Apabila tepat angka 5, dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya angka ganjil, dan dihilangkan jika angka sebelumnya angka genap. Contoh : 456.65 dibulatkan menjadi 456.6 456.55 dibulatkan menjadi 456.6 b. Penjumlahan dan pengurangan angka penting Penulisan hasil operasi penjumlahan dan pengurangan mengikuti jumlah angka taksiran yang paling sedikit dan pembulatan dilakukan sekali saja. Contoh : 17.251 + 12.12 + 2.1 = 31.4

17.251 (3 angka taksiran) 12.12 (2 angka taksiran) 2.1 + (1 angka taksiran) 31.4 (1 angka taksiran) c. Perkalian dan pembagian angka penting Jumlah angka penting pada hasil akhir harus mengikuti jumlah angka penting yang paling sedikit. Untuk perkalian dan pembagian angka penting dengan angka eksak, hasil akhir mengikuti jumlah angka penting tersebut. Contoh : Berapakah luas sebuah bidang berukuran 0.722 m x 0.2 m? Penyelesaian : 0.722 (3 angka penting) 0.2 x (1 angka penting) 0.1444 maka hasilnya cukup ditulis 0.1 m2 (mempunyai 1 angka penting).

Anda mungkin juga menyukai