Anda di halaman 1dari 4

Hiperbola dogma monoteis tradisi usang mengapa tetap (kau pertahankan?

) sebar (sampah) kebodohan otak miskin logika ibadah bias satu arah bakar semua doktrin membusuk (ajaran) tanda tanya mewariskan kesesatan.. menghantui (dengan) kecemasan gadaikan diri demi surga utopia ku pandang rendah tuhan lemak yang kau bela otakmu terpaku dogma usang yang membellenggu.. siklus kehampaan doa untuk ketiadaan menodai altar replika lumur darah pekat semsamamu jilati penuh safu ayat dalam kita alpa tuhan rumah tuhan terbakar bara api kebencian sabar benih dendam sejak dini pada janin jemaat buta arah reproduksi kedengkian yang tersalurkan lewat perbaikan moral memuaskan pembelaan bodoh sia sia

Dimensi Keterasingan

keputus asaan yang bernyawa kami kloni yang memilih peran sebagai sampah dalam drama kehidupan (yang) mengecewaka (membuka) pintu dimensi keterasingan dalam perspektif kecemasan rotasi sangsara berputar detik ini terasa kelam... menyedihkan jasad bernafas (yang) terbuang (dan) terlupakan tengik aroma amis sperma lusuh penuh ludah dan noda kuputuskan menyerah pada dunia yang kupuja (dunia) fana merangkul indah pejamuan tanpa akhir tertuang dalam cawang tak bertuan terapi mengobati luka dunia (terus) berputar (dan) kami tertinggal berserikat dalam malam pekat mentranfusi luka di antara tawa

memecah kesunyian yang mencekik alam bawah sadar selamat tinggal dunia luka menganga kami bernafaskan kebencian

DOMINASI BELATI

langit cakrawala lambat laum menghitam, iringi harapan yang sirna terkutuk berpijak pada tanah berpihak terbelenggu aturan dan sistem yang menindas, melumpuhkan kehendak terpuruk (dalam) budaya tata karma dan sopan santun membusuk parodi satir.. mengemis mimpi.. damai temporer hanya ilusi bunuh dan tikam mengasah kultur belati pawai rayakan nyeri nurani terampas paksa.. terpekosa pasrah sekarat fajar keagungan mata pisau hening terkoyak dendam memerah pekat menyambut hangat ajal (yang) berbisik memanggil pasti panorama alam baka terbuka kematian berkilau menyilaukan supremasi tirani yang berkuasa menyodomi hukum (yang terjangkit) impotensi abstrak.. bias.. bunuh / dan tikam mengasah kultur belati pawai rayakan nyeri insting membunuh untuk semua umur iblis untuk hari ini, monster masa depan suram

Manufaktur Replika Baptis

ciptakan budak kekhawatiran sirkulasi kecemasan berputar diam lemah tak berdaya tersumpal dogma penuh kepalsuan refleksi keimanan yang semakin instan syair ayat sumbang di kumandangkan untuk memuja apa yang biasa disana khotbah di atas mimbar bersana lucifer parade laskar binatang manufaktur replika baptis paksakan sebuah harga mati tangga menuju surga sogokkan yang kita terima jiwa yang terikat rantai pertanyaan melangkah patah dan tertinggal terpenjara tanpa terali wajah baru perbudakan memelihara kemunafikan kepalsuan menikam... api neraka yang samar bernafaskan kecemasan... nilai sakral semakin terbelakang ciptakan harmonisasi paduan suara duka... nada suram yang pergema kebesaran semu yang terpancar dari mata hitam yang tak bersinar ciptakan budak kekhwatiran sirkulasi kecemasam berputar diam lemah tak berdaya tersumpal dogma pernuh kepalsuan sirkulasi kecemasan mata rantai pertanyaan

Anda mungkin juga menyukai