TRILOGI PANCASILA Menyambut Seminar Revitalisasi Pancasila P4TS-MPR RI Seperti yang di kemukakan oleh bapak Slamet Sutrisno, bahwa

pancasila masih mentah dalam pikiran berbangsa masyarakat Indonesia. Seminar dan simposium adalah suatu wadah yang di rasa tepat untuk mengkomunikasikan nilainilai pancasila kepada masyarakat luas. Dengan dasar pikiran tersebut pemerintah telah menganggarkan serta mengkucurkan dana untuk mengadakan acara diskusi di universitas-universitas di seluruh tanah air. Tetapi di lain pihak banyak orang yang berpendapat bahwa seminar-seminar tentang pancasila hanya membuang anggaran dana pemerintah dan mereka yang kontra terhadapnya lebih menekankan kepada pengimplementasian secara tepat guna dari ke-lima sila pancasila tersebut. Kebingungan akan esensi pancasila sebagai nilai moral rakyat Indonesia adalah tentang pengertian trilogi pancasila yang kurang dipahami dan di ikuti secara konsekuen dalam konteks pengajian dan pembudayaan pancasila. Trilogi pancasila sendiri mempunyai pengertian pencasila mengandung tiga ajaran berkaitan tentang status dan fungsinya untuk rakyat senegeri. Pancasila sebagai pandangan hidup masyarakat Indonesia berisikan khasanah normatif yang membentuk kebudayaan dan rasa ke-Indonesian dalam setiap induvidu indonesia. Tetapi dalam perkembangan dan amandemen butir-butir pancasila, negeri ini telah mengadopsi demokratisme barat dan nilai kapitalisme ekonomi yang merupakan pengamalan dari mental pecundang dalam aktivisme perubahan konstitusi tersebut. Pelaksanaan sila-sila Pancasila secara ideologis mustahil baik dan benar tanpa pemahaman filosofinya. Penyebaran pancasila di Indonesia tidak di dasari oleh pemahaman falsafah yang tepat. Maka dari itu seminar-seminar yang di adakan tantang pancasila di rasa perlu dalam opini yang dikemukakan oleh bapak Slamet Sutrisno. Dan misi yang terus di usung oleh MPR RI saat ini adalah penegakan empat (4) pilar kenegaraan: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka tunggal ika. Dan kami rasa ini adalah suatu misi yang perlu di dukung oleh segenap masyarakat Indonesia dalam pengembangan kehidupan pancasila modern yang tetap berdiri di atas asas moralitas bangsa sebagai identitas asli bangsa garuda.