Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH PKN

D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
1. A.zikri fahmi
2. Alya nurhaliza
3. Karlika hendi putra
4. M. Ilham syargawi
5. Mirky hyaiyah syahrul
6. Nabila syafana
7. Putri serinanti
8. Septi aryani
9. Silvia astyani

MTS N 1 MUBA
TAHUN AJARAN 2019/2020
Sejarah dan ciri khas kota sekayu

Suku Musi atau dikenal pula dengan Suku Sekayu merupakan salah satu suku
bangsa di Indonesia. Nama ini merupakan sebuah tema kolektif untuk mengidentifikasikan beberapa
suku bangsa yang berasal dan bermukim di sepanjang tepian Sungai Musi. Suku Musi
menuturkan Bahasa Musi atau disebut juga dengan Bahasa Sekayu yang merupakan salah satu
rumpun bahasa Melayu dengan ragam dialek "e" (seperti dalam ucapan "ember").[1] Populasi Suku
Musi terkonsentrasi di Kabupaten Musi Banyuasin, tetapi juga tersebar hingga di tepian Sungai
Musi di Kabupaten Musi Rawas, sebagian daerah Kabupaten Banyuasin, di sebagian
wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, perantauan di Kota Palembang (terutama di wilayah
km.5 - km.12 Palembang), dan juga menyebar ke seluruh wilayah Indonesia terutama Pulau Jawa.
Orang Musi memiliki peran yang cukup dominan dalam sosial dan politik di Provinsi Sumatra Selatan.

1. RUMAH ADAT

Rumah adat sekayu biasanya didirikan sebelum kemerdekaan yaitu 1944. Rumah adat sekayu
kini sudah jarang di temukan di kota sekayu, namun rumah adat ini banyak di pedesaan ataupun
perkampungan. Rumah adat ini biasanya terbuat dari sebuah kayu dan juga memiliki banyak
jendela.

2.MAKANAN
Beberapa ciri khas makanan sekayu yaitu sebagai berikut:
1. Pundang
Pundang ini terbuat dari berbahan dasar ikan seluang, ikan kecil yang hidup di perairan Sungai
Musi dan memang kerap dijadikan penganan oleh masyarakat Musi Banyuasin. Ikan ini berukuran
sangat kecil, mirip ikan teri namun lebih besar dan bedanya tidak asin. Ikan seluang hanya hidup di
perairan Indonesia, Malaysia, dan negara Asia lainnya. “Biasanya ikan ini digoreng kering atau diberi
tepung kemudian disantap sebagai lauk bersama nasi dan sambal kemang. Kemang adalah buah
sejenis mangga, biasanya oleh warga dijadikan bahan pembuat sambal, jadi sambal tersebut tidak
hanya pedas namun juga sedikit asam atau manis.
2. Pedeh
Pedeh adalah makanan yang bahan utamanya yakni ikan. Cara membuatnya pun terkesan unik.
Ikan yang menjadi bahan utamanya akan diolah dengan cara dibusukan. Setelah itu adonan ikan
yang telah dibusukan lalu dicampur dengan bumbu- bumbu yang lainnya. Memang, cara yang
digunakan terkesan menjijikan tetapi seandainya dipikir pikir justru inilah yang disebut dengan
kebudayaan. Bisa dibilang masyarakat kota Sekayu telah terbiasa untuk mengkonsumsi makanan
yang dirasa telah mendarah daging dengan lidahnya. Namun, walaupun begitu mereka harus
memperhatikan nutrisi yang masih terkandung didalamnya. Kebanyakan pedeh disukai oleh
masyarakat Sekayu asli dibandingkan oleh masyarakat Sekayu pendatang.
3. Rusip
Rusip merupakan salah satu makanan atau lauk pauk khas daerah sekayu tetapi paling terkenal di
Bailangu dan dikenal luas di kabupaten musi banyuasin. Tidak heran jika makanan ini juga menjadi
makanan khas ughang sekayu dan bailangu. Makanan ini terbuat dari ikan seluang, yang sering
disebut masyarakat sekayu dengan sebutan Rusip. Mengapa ikan jenis seluang ini yang dipilih?
Karena ukuran ikan seluang atau ikan bungah maupun cukup kecil sehingga setelah di fermentasi
bebrapa waktu lamanya tulang belulangnya menjadi empuk.

3.PAKAIAN ADAT

4.BAHASA
Bahasa Melayu,Bahasa palembang,bahasa Indonesia.

5.SENI DAN BUDAYA


Kesenian dan budaya Musi sangat bercorak melayu. Salah satu kesenian yang populer di
kalangan Orang Musi adalah senjang. Senjang adalah jenis kesenian sastra lisan (semacam Talibun)
yang dipadukan dengan musik dan tarian dan biasanya dibawakan oleh sepasang muda-mudi.
Adapun tari tradisional Orang Musi adalah Tari Stabek yang dijadikan tarian resmi penyambutan
tamu agung yang berkunjung ke kabupaten Musi Banyuasin. Tari stabek diiringi musik tradisonal dan
lagu yang dinyanyikan dalam bahasa musi.

Anda mungkin juga menyukai