Anda di halaman 1dari 3

ISTIGHFAR REJAB (OLEH BADARUDDIN H.

O)

Duduk berdiri dalam rebah rimpih pun inilah aku yang Tuhan hadirkan di sana sini menggaya melakonkan watak insani digantung diangkat aku tinggi disiram direndam aku basah terus menerus mengakas mencari hakikat diri apabila nuraniku mensabitkan salah laku dan setiap keterlanjuran makanya istighfar ini kuratibkan kepadaMu Tuhan - astaghfirullah - astaghfirullah - astaghfirullah. Ratusan dan ribuan kali lidah mengucap hati mentasdiqkan ampun lebih dari Cuma maaf dengan insaf memohon ditaubatkan kembali meraih simpati Al-Ghaffar yang lautan ghufranNya menenggalamkan gunung dosa lalu menterapungkan bahtera pahala dan rahmat untuk direbut izin redhaNya lalu inilah aku ketika menghadirkan diri di sana sini yang bagaikan pengukur jarak waktu dan tempat meletakan harga diri seorang hamba di sisi Tuhannya. Lahip aib dalam terhormat mulia tidaklah cuma dirasakan-rasakan besar agung banding-bandingan kuasa pengaruh nyatanya pinjam-pinjaman maka kuratibkan lagi setelusnya hanya kepadaMu Tuhan - astaghfirullah - astaghfirullah - astaghfirullah.

Dengan hati bersuluhkan sinar makrifat mempertemukan hakikat yang lorong-lorongnya menuju jalanan bertanda rambu-rambu mentahqiqkan ratib zikir ikrar menyerah diri: Allahuma Tuhan pemilik dan ampunya kuasa diberikan lalu disitanya kepada siapa dan dari siapa dimuliakan lalu dihinakannya siapa dan siapa dengan kehendakNya namun di tanganMu jua ya Allah! kebajikan yang tidak terbilang kudrat iradat yang tak terhadang melimpah ruah dengan hambaMu dalam alpa lalainya bangkit bangun memohon meminta sambil mengakas mencarinya sebab itu apabila Kau hadirkan aku di sini dan di sana dengan masih merindukan ampun dan redhaMu yang kelak mengangkat menghantarku ke sisiMu dengan hatiku Kau sucikan setelah tebal dan sebal berselaputkan syak dan ingkar. Dan hanya setelah Kau tunjuki tapak dan lunas rahsia diri sedar insaf hadirku di sini dalam hina aku terhormat hanya ketika di saat di sisiMu ya Illahi! ku cuba semakin dekat mengakrabkan jarak makrifat dengan hakikat.

Dan setelah menemukan peta jalanMu

jejak-jejak barisan kafilah di lubuk di pangkal yang bagaikan terminal transit dengan smart card beridentitaskan hambaMu yang diarak diiring bukan mereka yang diburu digiring berlari maka dengan istighfar ini ya Rabbi! mohon hantarkan ku ke sana setelah hadirku di sini melakonkan watak-watak insani. Astaghfirullah astaghfirullah astaghfirullah astaghfirullah Al-Azeem waatubu ilaihi . . .

Daraina 8, Sg. Besar 26 Rejab 1424

Anda mungkin juga menyukai