Anda di halaman 1dari 4

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN



4.1 HasiI
ANALISIS DATA
ANALISIS VEGETASI METODE KUARTER
TabeI hasiI pengamatan
no 1lLlk kuarLer 1lLlk kuadran nama Spesles !arak (d) m (u) pohon (cm)
1 l
l
Spathodea
campanulata
6,48 45,23
ll
%erminalia
catappa
,8 3,69
lll Spesies A 8 35,35
lv
Spathodea
campanulata
5,56 39,49
ll
l Spesies A 7,39 24
ll
Spathodea
campanulata
,2 39,5
lll icus retusa 8,3 5
lv
ananga
odorata
6,92 27
lll
l icus retusa 5,44 5
ll
%erminalia
catappa
4,5 25
lll
ananga
odorata
5 23
lv Syzigium sp. 6,24 33

Keadaaan fisik kuarter 1:
Topografi : bergelombang
Cuaca : cerah
Kelembaban : sedang
ntensitas cahaya : 549 lux
pH : 7,5
Tanah : sedikit lembab
Keadaaan fisik kuarter 2 :
Topografi : bergelombang
Cuaca : cerah
Kelembaban : sedang
ntensitas cahaya : 64 lux
pH : 7,5
Tanah : sedikit lembab

Keadaaan fisik :
Topografi : bergelombang
Cuaca : cerah
Kelembaban : sedang
ntensitas cahaya : 235 lux
pH : 7,5
Tanah : sedikit lembab




















Pembahasan
!raktikum yang dilakukan kali ini adalah analisa vegetasi dengan metode
kuadran di lokasi transek kelompok 3 Arboretum Unpad pada tanggal 25 Oktober
2 pukul 8. wib. Metode yang digunakan ini dilakukan bila vegetasi tingkat
pohon saja yang menjadi bahan penelitian. Kelebihan menggunakan metode ini
adalah mudah dan lebih cepat digunakan untuk mengetahui komposisi,
dominansi pohon dan menaksir volumenya serta mempunyai akurasi dan
efisiensi yang tinngi. Sedangkan kekurangannya adalah hanya dapat digunakan
pada area yang heterogen dan selain tumbuhan selain pohon tidak dapat
diidentifikasi.
Hal pertama yang dilakukan dalam praktikum kali ini adalah dengan
membuat line transek sepanjang 3 meter yang dibagi kedalam 3 plot. Kemudian
menentukan titik pusat pengamatan di setiap plot. Lalu dari titik pusat ditentukan
pohon yang terdekat dan yang memiliki diameter paling besar. Jika dalam suatu
kuadran terdapat beberapa pohon maka dipilih pohon yang diameternya paling
besar walaupun jaraknya lebih jauh dari pohon yang lainnya. Karena metode
kuadran ini merupakan plot less method, yang berarti metode ini merupakan
salah satu metode yang tidak memerlukan luas tempat pengambilan contoh atau
suatu luas kuadran tertentu. Oleh karen aitu, ila dalam suatu kuadran dalam jarak
yag dekat tidak terlihat adanya suatu vegetasi pohon, maka pencarian bisa
diteruskan sejauh mungkin sampai ditemukan jenis pohon yang dimaksud, tetapi
pohon tersebut masih ada dalam daerah kuadran tersebut. Selanjutnya jarak
pohon dari titik pusat dan diameter pohon setinggi dada diukur dan dihitung.
Kemudian diameternya dikelompokkan ke dalam kategori : semai, tiang, pancang
dan pohon. Diameter pohon diukur setinggi dada atau DBH karena diameter
dada itu representatif bagi diameter pohon.
Berdasarkan pengamatan, data fisik yang diperoleh dari setiap plot antara
lain : topografi bergelombang; cuaca cerah; kelembaban yang sedang; pH 7,5;
tanah yang sedikit lembab. Namun intensitas cahaya pada plot , 2, 3 berbeda-
beda masing-masing 549 lux, 64 lux, 235 lux.
Titik pusat kuadran adalah titik yang dibatasi garis transek setiap jarak
meter. Dari ketiga plot tersebut dapat diketahui ada spesies dominan seperti
Spathodea campanulata karena spesies tersebut terdapat hampir di setiap plot.
Dari hasil perhitungan didapatkan nilai kelimpahan mutlak

Anda mungkin juga menyukai