Anda di halaman 1dari 2

SEJARAH PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BELAWAN

Sekitar tahun 1974 daerah Belawan mulai didatangi kapal-kapal ikan dengan alat jenis tangkap dari trawl, atau yang lebih dikenal di daerah dengan nama pukat harimau. Jenis usaha perikanan dengan alat tangkap penangkapan trawl ini, kenyataannya sangat menarik pengusaha pada waktu itu, dengan melihat hasil yang diperoleh sangat menguntungkan, terutama udang yang menjadi sasaran utamanya. Hal tersebut mengakibatkan perkembangan usaha penangkapan ikan tumbuh dengan sangat pesat di sekitar perairan Belawan. Kapal-kapal ikan dengan alat penangkapan trawl ini berpangkalan di dalam perairan pelabuhan umum Belawan dengan membangun bangunan pangkalan yang disebut tangkahan. Pada tahun 1975 ratusan pukat harimau / trawl telah berpangkalan di Belawan dan berlabuh serta mendaratkan ikannnya di perairan pelabuhan umum Belawan, sehingga dalam perkembangannnya sangat menggganggu kepentingan kapal-kapla niaga. Demi melindungi kapal-kapal niaga dari kapal-kapal perikanan, maka Adpel Belawan pada tahun yang sama menetapkan lokasi khusus bagi kegiatan kapal perikanan bersama tangkahannya di muara sungai Deli daerah Gabion Kel. Bagan Deli Belawan. Guna melaksanakan perpindahan dimaksud melalui keputusan Adpel Belawan No. P B/W 30/13/75 tertanggal 25 Desember 1975 dibentuk suatu badan yang bernama : Proyek Pembinaan Kenelayanan (PK) Gabion Belawan, yang berfungsi mengelola aktivitas tangkahan perikanan di Gabion. Namun perkembangan selanjutnya pelaksanaan pengendalian kurang baik, sehingga timbul berbagai kegiatan yang merugikan Negara, bahkan mengarah keperkembangan yang negatif. Atas dasar keadaan ini maka diinstruksikan dari pusat agar lokasi PK Gabion diserahkan kapada Departemen Pertanian. Sebagai tindak lanjut dilaksanakan penyerahan pada tanggal 16 Januari 1978 atas nama masing-masing Menteri, dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut kapada Direktorat Jenderal Perikanan.

Penyerahan yang dilaksanakan meliputi segenap asset yang ada, antara lain areal tanah seluas kurang lebih 22 Ha. Pelimpahan asset Negara ini telah disetujui oleh Menteri Keuangan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Moneter NO: S-340/A/1998 tertanggal 26 Maret 1998. Penyerahan PK Gabion dari Menteri Perhubungan kepada Menteri Pertanian telah dilengkapi denagn Surat Keputusan Menteri Perhubungan No: KM.8LL/PHB/78 tertanggal 13 Januari 1978 antara lain menetapkan : 1. Membubarkan Proyek Pembianaan Kenelayanan (PK) Gabion yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Adpel Belawan No. P.BLW 30/20/13/75 tertanggal 29 Desember 1975 dan merubah status menjadi Pelabuhan Khusus Perikanan yang pengelolaannya dilaksanakan oleh Departemen Pertanian cq Direktorat Jenderal Perikanan. 2. Memberikan ijin kepada Departemen Pertanian cq Direktorat Kenderal Perikanan untuk membangun dan mengusahakan sebuah Pelabuhan Khusus Perikanan di Belawan, yang posisinya menurut titiktitik koordinat yang telah ditentukan dalam Surat Keputusan tersebut.

Atas dasar penyerahan tersebut maka lahirlah Pelabuhan Perikanan Nusantara Belawan yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian malalui Surat Keputusan No. 310 tahun 1978 tertanggal 22 Mei 1978, yang berlokasi di Gabion Bagan Deli, Kec Belawan, Kotamadya Medan Provinsi Sumatera Utara. Kemudian dalam perkembangannya Pelabuhan Perikanan Nusantara Belawan melakukan pembebasan lahan guna mamperluas areal pelabuhan, sehinggga luas areal pelabuhan sekarang telah mencapai 54,95 Hektar. Dua puluh lima tahun kemudian, tepatnya tanggal 1 Mei 2001 terbitkah Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang perubahan status / klasifikasi Pelabuhan Perikanan Nusantara Belawan menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan yang selanjutnya disingkat PPS Belawan sesuai SK No 26.I/MEN/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pelabuhan Perikanan. Hingga saat ini PPS Belawan telah mengalami pergantian kepemimpinan ( Kepala Pelabuhan ) sebanyak 7 kali yakni : (1) Tjuk Hadi Suwarno (2) Sudirman, Bsc (3) Ir.RB. Sihombing (4) Ir. Yulistiyo, M.Sc (5) Anton K. Karsin, MM (6) W.Haryomo, A.Pi.SE (7) Ir. Asifus Zahid, Bsc.

Anda mungkin juga menyukai