Anda di halaman 1dari 15

BERITA SOFT NEWS // FEATURE

RA Idaman Mendididk Dengan Cinta

Mengenalkan Alat Teknologi Mutakhir Secara Sederhana

Pendidikan pada usia dini merupakan langkah aktif untuk mencetak calon manusia yang unggul di masa mendatang. Hal inilah, yang sangat diperhatikan TK Al Aziz Kota Sukabumi untuk mempersiapkan calon-calon manusia unggul, kreatif dan mandiri. Untuk dapat melaksanakan hal tersebut tentunya perlu dijalin sebuah proses pembelajaran yang sangat sesuai dengan kebutuhan siswa yang sedanbg belajar. Bagaimana langkahnya?

LAPORAN : Isep Alisandy, Sukabumi

Sebagai lembaga penyenggara pendidikan untuk anak usia dini RA Idaman yang berdiri pada tahun 2006 ini terus berupaya agar dapat terus memdidik calon-calon pemimpin bangsa yang berbudi pekerti dan memiliki kemampuan yang unggul kreatif dan mandiri. Hal inilah kesan yang didapatkan wartawan Radar Sukabumi saat mencari sosok sekolah yang dapat menjadi contoh bagi sekolah laiannya. RA Idaman yang berada dibawah naungan Yayasan Ajjaeniyah yang dipimpin oleh Aang Jaelani merupakan salah satu lembaga penyelengara pendidikan yang masih terus mengali potensi-potensi yang dimiliki oleh para belia yang belajar disekolah tersebut. "Saya bersama para pengelola lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan yayasan ini terus berusaha secara optimal," ujar Ketua Yayasan Ajjaeniyah, Aang Jaelani. Sekolah yang berdiri karena melihat tingkat sosial ekonomi warga belajar yang sangat minim dan banyaknya orang tua warga belajar yang kurang mampu dalam mengimbangi perkembangan zaman dimana mata pencahariannya sebagian besar buruh yang penghasilan tiap bulannya tidak tetap. Sehingga menjadi focus sasaran penyelenggaraan TK Al Aziz Kota Sukabumi sebagai wadah kegiatan pembelajaran bagi masyarakat menuntut di kelola secara baik dan benar. "Kami mendirikan sekolah ini karena melihat kebutuhan warga sekitar yang ingin menyekolahkan anaknya terutama yang masih kecil," ujar Kepala RA Idaman, Devi Kunaepi kepada radar Sukabumi. Sekolah yang beralamat di Jalan Amubawa Sasana No. 10 Kelurahan Subang Jaya Kecamatan Cikole Kota Sukabumi ini. Dikelola oleh lima orang guru profesional diantaranya, Devi Kunaepi, Ani Suryani, Tina Kartina, Tita Masriah, dan Ai. Dengan strategi

Pembelajaran yang sangat memperhatikan aspek perkembangan, sehingga dalam setiap proses belajarnya pun tentu sangat memerlukan keuletan dan kreatifitas guru. "mengelola siswa TK itu lebih mudah, hanya saja perlu kedekatan emosional antara siswa dan guru. Agar nantinya terjalin sebuah sinkronisasi dalam melaksanakan visi misi yang diemban sekolah. Dengan demikian, proses pembelajaranpun terdapat beberapa segmen yang diperkuat dalam penyampaian materinya," jelasnya. Diantara aspek pengembangan yang diajarkan RA Idaman seperti, aspek pengembangan agama, aspek pengembangan Sosial emosianal, aspek pengembangan Seni, aspek pengembangan kognitif, aspek pengembangan bahasa dan aspek pengembangan fisik atau motorik. keenam aspek tersebut diharapkan Devi bersama guru yang mengajar di RA Idaman dapat mewujudkan anak-anak yang cerdas, ceria dan mandiri berlandaskan iman dan takwa. "Kami memang inmgin mencetak siswa yang unggul, kreatif dan mandiri untuk itulah proses pembelajarannyapun sangat memperhatiakn menu generik pembelajaran siswa usia dini," tambahnya. Devi menjelaskan untuk membentuk sisawa yang unggul kreatif dan mandiri tentunya para guru selalu berusaha untuk mengembangakn kemampuan otak kanan. Sebab dengan kemampuan otak kanan dapat memicu seseorang lebih katif kreatif dan dinamis.Namun tentunya pihak sekolah pun tetap mengembangkan kemampaun otak kiri siswa agar secara intelegensi dapat terbangun dengan baik. Hal inilah yang menjadi kunci sukses RA Idaman dalam meraih prestasi yang diraih para siswanya. "Kami di Sekolah selalu mengmbangkan kemmapuan otak kiri, kanan dan tengah yang dimiliki siswa agar dapat menggali potensi manusia agar lebih unggul kreatif dan mandiri," paparnya. Diawal tahun yang dilakukan para guru adalah mengenali siswa sedapat mungkin.Sebab, siswa adalah individu yang akan bekerjasama dengan guru untuk hasil yang terbaik bagi proses pembelajaran. Selain itu juga terbuka terhadap perubahan kurikulum dan srategi mengajar. "Kami selalu berusaha untuk memberikan layanan terbaik dengan berusaha mengembangkan kurikulum di RA Idaman yang kami kelola," pungkasnya. (*)

BERITA HARD NEWS TERBIT DI RADAR SUKABUMI


Raih Prestasi Tiap Tahun

SUKABUMI-- Sekolah unggul bisa dibuktikan dengan prestasi yang diaraihnya. Kepala TK AL Aziz, Devi Kunaepi mengatakan untuk dapat terus meraih prestasi setiap tahunnya TK Al Aziz selalu memotivasi siswa itu agar dapat meraih prestasi. Sebab, pihak sekolah bersama siswa mempunyai kesamaan seperti energi yang melimpah, berani menghadapi tantangan dan ambisi besar untuk diwujudkan. "Untuk mendapatkan prestasi kami sering memberikan motivasi dalam setiap proses pembelajarannya," ujarnya kepada Radar Sukabumi. Sekolah yang beralamat di Jalan Amubawa Sasana No. 10 Kelurahan Subang Jaya Kecamatan Cikole Kota Sukabumi ini. memiliki bangunan seluas 397 m2 untuk dapat meraih prestasi dalam setiap tahun TK Al Aziz selalu menanamkan agar setiap siswa berahlak mulia dan berbudi luhur, cerdas, ceria dalam berkarya dan menumbuh kembangkan potensi siswa untuk inovatip sebagai bekal di masa yang akan datang. "Langkah yang kami bangun adalah dengan menjalankan misi sekolah," katanya. Prestasi yang telah diraih TK Al Aziz antara lain, Lomba Mewarnai Tingkat Kecamatan Cikole Juara Ketiga, Lomba Hafalan Surat Pendek Tingkat Kecamatan Cikole Juara Ketiga dan Lomba Busana Muslim Tingkat Kecamatan Cikole Juara Kesatu. "Diantara kejuaraan tersebut adalah hasil jerih payah para siswa kami yang memang sangat kompeten," tambahnya. Untuk dapat meraih prestasi pihak sekolah selalu memberikan semangat terhadap para siswanya. Sebab, Hanya dengan semangat sebuah prestasi dapat diraih. Namun jika siswa mendapatkan kegagalan para guru selalu mengarahkan agar terus berusaha untuk meraih apa yang dicita-citakan. "Kegagalan justru memacu mereka untuk belajar dan berusaha lebih baik lagi," pungkasnya. (rp9)

MA YLPI Terapkan Sistem Tauhidul Sains

SUKABUMI-- Membangun dunia pendidikan agar mengarah pada peningkatan life skill siswa tentu menjadi harapan seluruh madrasah. Untuk itu, berbagai program terus digulirkan oleh sejumlah madrasah seperti yang dilakukan oleh MA YLPI Tegallega. "program yang tengah kami kembangkan untuk dapat diserap siswa adalah program tauhidul sains. Dalam program ini dimana pendidikan akeagamaan atau yang berhubungan dengan tauhid harus bersinergi dengan program ilmu pengetahuan atau sains. Sehingga setiap siswa yang kami didik dapat bersaing dalam memnuhi tuntutan lapangan pekerjaan yang sangat membutuhkan kualitas," papar Kepala MA YLPI Tegalllega, E Harun Al Rasid M.Pd.

Madrasah yang beralamat di Jalan Pelabuhan II KM 8 Kampung Tegallega RT 03 RW 19 Kelurahan Lembursitu Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi tersebut. Dalam mengedepankan program pendidikan tauhidul sains sangat mmperhatikan pada pola pembelajaran yang dilakukan. Salah satu yang dilakukannya saat ini adalah dengan metode moving class. Sehingga target keberhasilan siswa dalam menyerap ilmu yang diberikan dapat lebih terarah dan terpadu sesuai dengan visi misi madrasah. "berbagai motode dalam menarapkan sisitem pendidikan yang kami ketengahkan agar setiap langkah program tidak menjadi bahan trial and error," katanya. Hal senada juga diungkapkan wakil Kepala Madrasah Bidang kesiswaan, Fifi Luthfiyati mengatakan, seluruh program intrakulikuler dan ekstrakulikuler yang terdapat di MA YLPI Tegal lega mengarah pada sistem tauhidul sains. Sebab kelebihan dari sistem ini adalah siswa dan guru diajak untuk dapat meningkatkan kualitas Intelligence Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ), Spiritual Quotient (SQ) dan Creativity Quotient (CQ) siswa. Sebab dengan jumlah siswa yang mencapai 82 MA YLPI Tegallega ingin menjadi madrasah pilihan masyarakat sukabumi. "Setiap program pendidikan yang dilakukan oleh MA YLPI merupakan bagian yang integral dalam membangun kualitas siswa yang sesuai dengan kebutuhan saat ini. Sebab pembentukan pola hidup pada dasarnya tergantung dari pembelajaran yang dilakukannya semasa tingkat usia andolesen (remaja, red)," pungkasnya. (rp9)

Kepsen: BELAJAR :Sejumlah siswa MI YLPI sedang belajar di kelas. foto:isep/radar sukabumi.

MI YLPI Tegallega Wajibkan Siswa Shalat Dhuha

SUKABUMI-- Kepala MI YLPI Tegallega, Suhwan S.Pd.I mengatakan membangun karakter siswa yang memilki jiwa kreatif tentunya perlu dibarengi dengan pola pembelajaran yang mengarah pada hal tersebut. Untuk itu MI YLPI tegallega mewajibkan bagi seluruh warga MI YLPI Tegallega untuk selalu melakukan shalat dhuha. Sebab dalam shalat dhuha terdapat pesan spiritual yang memacu siswa agar lebih kreatif dan berusaha dengan segenap kemampuannya dalam meraih keberhasilan. "Shalat Dhuha kami jadikan sebagai materi pembelajaran muatan lokial untuk mencetak siswa agar lebih terarah kedalam bentuk pembelajaran siswa kontekstual learning," jelasnya kepada Radar Sukabumi. Madrasah yang beralamat di Jalan Pelabuhan II KM 8 Kampung Tegallega RT 03 RW 19 Kelurahan Lembursitu Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi tersebut. Berharap dengan selalu membiasakan siswa untuk Shalat Dhuha dapat meningkatkan kesadaran siswa untuk tidak pernah lupa terhadap Allah dalam melaksanakan kewajibannya yaitu belajar. "Pembelajaran kontekstual learning menjadi pilihan kami dalam meningkatkan kualitas siswa agar tergarah pada penyadaran moralitas yang sangat memperhatikan kebutuhan Intelligence Quotient

(IQ), Emotional Quotient (EQ) dan Spiritual Quotient (SQ). Sehingga kami wajibkan juga terhadap guru dan staf sekolah untuk shalat dhuha agar lebih bersinergi dan menumbuhkan kesadaran juga terhadap siswa bahwa guru yang mendidiknyapun ikut melasanakan," paparnya. Sementara itu, Wali Kelas VI MI YLPI Tegallega, Asri Nurmantri mengatakan madrasah yang berdiri semenjak tahun 1968 ini. Sangat berharap agar setiap siswa yang dihasilkan menjadi anak-anak muda yang dapat bersaing di era globalisasi. "Mendidik siswa itu tentunya harus sesuai dengan visi madrasah," pungkasnya. (rp9)

POTO KULINER 1// (FOTO Isep/radarsukabumi) 1a.Pemilik Saung Abah, Andri Setiawan Hamami saat menikmati sajian yang ditawarkan. 1b.Jenis sop Saung Abah yang ditawarkan. 1c. Creaspy Gurame 1d.Keasrian makan di Saung Abah

Saung Abah Tawarkan Sajian Khusus Keluarga *Sediakan Gurame, Sop Buntut, Beef Steak dan Tutug Omcom

SUKABUMI-- Libur akhir pekan bersama keluarga dapat dilakukan di daerah yang nyaman dan memiliki keasrian alam yang menawan. Apabila itu yang diharapkan maka tidak ada salahnya jika sekali-kali berkunjung ke saung Abah Resto. Lagi pula bagi pecinta kuliner yang beragam saung Abah siap menyajikan apapaun makanannya. Saung Abah merupakan salah satu lokasi tempat jajan yang menjadi kekayaan kuliner di Kabupaten Sukabumi. Berada di jalur pariwisata Salabintana, menjadikan suasana Saung Abah begitu tenang dan nyaman. Jadi, tidak ada salahnya jika berkunjung bersama keluarga dan kerabat untuk menikmati makanan di Rumah Makan yang satu ini. Aroma sop buntut ala Saung Abah, di Jalan Salabintana KM 5 Kampung Nyangkokot Desa Subangjaya Girang Kecamatan Sukabumi Kabupaten Sukabumi, begitu menggoda. Keistimewaan yang dimiliki tidak hanya pada tampilan potongan iga yang dipisah dari sayur sop yang menjadi menu utama makanan khas dari salah satu rumah makan yang satu ini tentu membuat rasa lapar akan terobati. Sop yang disajikan bersama kuah bertabur sayuran kentang, wortel, dan kol, menambah kesempurnaan rasa sop buntut ala Saung Abah ini. "Sop buntut dan sop iga memang menjadi menu andalan di sini. Paduan bumbu rempah yang kita masak membuat rasa sop iga di sini berbeda dengan yang lainnya," ujar Pemilik Saung Abah, Andri Hamami kepada Radar Sukabumi, kemarin. Menurut Andri, ada tiga varian sop yang ditawarkan diantaranya, sop buntut, sop iga dan sop kambing yang disajikan dengan variasi dari biasa, dibakar sampai di goreng. Namun, yang menjadi best saller

dari semua sop ini, sop buntut bakar lebih dominan. Banyak pengunjung yang memesan sop buntut bakar karena rasanya lebih mantap. "Pengunjung biasanya pesan iga atau buntut," katanya. Makan yang sebelum disajikanmelalui beberapa proses ini, tentunya membuat lidah semakin digoyang. Buntut sapi yang terlebih dahulu direbus, setelah itu disempurnakan dengan proses pembakaran. Tidak heran jika daging pada iga bakar ini terasa lebih empuk dan bumbunya begitu meresap. "Kami memang ingin menawarkan sensasi kuliner yang mantap untuk para penikmat sop yang bherada di Sukabumi maupun wiasatawan yang singgah ketempat kami," jelasnya. Sop buntut bakar ini ditampilkan dengan potongan buntut bakar yang terpisah dari kuahnya. Potongan buntut bakar terlihat begitu eksotis dengan lumuran kecap dan saos. Satu porsi sop buntut bakar Rp 35 ribu. "Kami tawarkan harga yang relatif terjangkau untuk kalangan menengah keatas," tambahnya. Sop yang disajikan di dalam mangkuk yang berukuran tidak terlalu besar. dan penataan yang rapih membuat selera makan untuk perut yang sedang keroncongan akan semakin lahap menikmati hidangan yang satu ini. "Memang luar biasa rasanya sop buntut bakar yang disajikan disni, selain itu harganya juga relatif terjangkau di kantong saya," seloroh seorang pengunjung yang sedang menikmati sop buntut bakar, H Mahmud Purnama Sidik. (rp9)

POTO PARIWISATA 1// (FOTO:Isep/radarsukabumi) 1a. Panorama alam yang indah. 1b.Melihat sunset.

Eksotiknya Pantai Ujung Genteng *Tawarkan Eksotika Keindahan Alam

SUKABUMI-- Pantai pasir putih banyak sekali di Indonesia. Tetapi pantai di Ujung Genteng berbeda, karena di pantai ujung genteng merupakan daerah pesisir pantai selatan Jawa Barat yang terletak di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi dengan jarak tempuh sekitar 220 kilometer dari Ibu Kota Jakarta atau 230 kilometer dari Kota Bandung dan 150 KM dari Kota sukabumi. Waktu tempuhnya sekitar enam atau tujuh jam perjalanan bermobil. Selain jalannya cukup mulus juga terdapat beberapa jalur alternatif serta sarana angkutan umum yang memadai menuju tempat tujuan. "Pantai pasir putih yang ada disini memang sangat menawan dan sangat cocok untuk liburan bersama keluarga," ujar seorang turis lokal, Deni Ahmad (32). Di daerah Ujung Genteng sendiri terdapat banyak tempat menarik, seperti melihat langsung penyu hijau (Chelonia Mydas) di pantai Pangumbahan. Ada juga lokasi di mana Anda bisa berselancar di atas ombak yang cukup menantang yang terkenal dengan sebutan ombak tujuh. Lokasi ini merupakan kawasan favorit bagi wisatawan mancanegara untuk olahraga selancar. Sebutan ombak tujuh menurut penduduk karena ombaknya selalu berurutan tujuh ombak dan selalu besar-besar. Untuk yang suka memancing, di Ujung Genteng merupakan tempat yang cocok di mana ikannya cukup banyak dan bervariasi.

"Karena kesini bersama keluarga biasanya saya memancing dan keliling melihat eksotika hamparan pantai yang putih," tambahnya. Deni mengaku untuk sampai ke tempat tersebut ada dua jalur yang dapat di tempuh diantaranya jalur kesatu dari Jakarta Ciawi Cicurug Cibadak Pelabuhan Ratu - Cikembar - Jampang kulon Surade Ujung Genteng total perjalanan kurang lebih 8,5 jam dan Jalur kedua Jakarta Ciawi Cicurug Cibadak Sukabumi - Jampang Tengah - Jampang Kulon - Surade -Ujung Genteng kurang lebih 7 jam. "Sekalipun perjalanannya cukup jauh. Namun kelelahan rasanya terobati oleh pemadangan dan tempat liburan yang sangat sesuai dengan harapan saya," jelasnya. Pantai yang memiliki karakteristik umumnya pantai selatan di Pulau Jawa yang terkenal bersih airnya dan ombaknya yang besar. Namun, pantai ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan pantai Pelabuhan Ratu yang terkenal rawan dan sering merenggut korban jiwa karena ombaknya yang ganas. Walaupun pantai Ujung Genteng menghadap bebas ke Samudera Hindia, namun ombaknya yang besar tak membahayakan pelancong yang gemar bermain-main di laut. Ombak besar dari tengah samudera lebih dulu pecah berserak lantaran terhalang gugusan karang laut di depan bibir pantai, sehingga kita dapat menikmati alam dengan pantai yang indah, aman, dan nyaman. Anak-anak juga bisa berenang di laut sepuasnya dan memungkinkan memandang sekumpulan ikan berwarna-warni di sela-sela batu karang, menandakan betapa alaminya lingkungan Ujung Genteng. "Lagi pula anak saya sangat senang bermain air di laut jadi liburan kali ini rasanya sangat lengkap karena semua keluarga bisa sibuk dengan rutinitas kegemaranya masing masing," tambahnya sambil tersenyum. Selain memiliki objek wisata alam, Ujunggenteng juga memiliki objek wisata dalam bentuk proses pembuatan gula kelapa oleh masyarakat setempat. Dengan harga yang di patok dari Rp 5 ribu per batang yang memiliki berat sampai 500 gram. "Kami memang mengembangkan budidaya gula kelapa dan biasanya saat musim liburan banyak turis yang membeli," ujar pembuat gula kelapa, Cecep Sahal. Pembuatannya sederhana sekali yakni dengan memanfaatkan perkebunan kelapa luas, para penduduk memasang bokor untuk menampung cairan dari kembang kelapa lalu di kumpulkan dan dimasak dikuali lalu dicetak dengan potongan bambu yang ukurannya lebih besar dari ukuran gula kelapa yang ada di pasaran. "Ini juga bisa oleh oleh ke rumah," pungkasnya. (rp9)

ENTERPRENEUR/

Ahmad Susilo

Murah Senyum Bagi Pria yang selalu sibuk dengan rutininas kerjanya di dunia perbankan, senyum menjadi andalan baginya untuk menghilangkan rasa penat yang kerap dirasakan saat berada di kantor. Sebagai Kepala Cabang (Kacab) Bank Mandiri Sukabumi, Ahmad Susilo mengaku, senyum itu selain dapat mempererat persaudaraan juga dapat meningkatkan harmonisasi kerja dengan kolega, customer dan rekan di bawahnya.

"Menghadapi segala dengan senyum tentu membuat kita akan semakin luwes dan banyak rekan," akunya kepada Radar Sukabumi, kemarin. (rp9)

===================

PHOTO 1

CERIA: Pemenang hadiah umrah XL, Adi Mulyadi bersama istrinya, belum lama ini. foto: isep/radar sukabumi.

Adi Rebut Hadiah Umrah

SUKABUMI- Kegembiraan tentunya dirasakan pemenang yang mendapatkan hadiah umroh ke Tanah Suci. Sebab, cita-cita hadiah utama bagi para pemilik counter berhasil disabet Adi Mulyadi yang beralamat di Jalan Cantayan Desa Cimahi Kecamatan Cicantayan Kabupaten Sukabumi. Penerimaan hadiah dilakukan di RM Citra Rasa Jalan Pamuruyan Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi pekan lalu. Kepada Radar Adi mengatakan hadiah yang diterimanya tersebut merupakan hasil kerja keras dalam melakukan penjualan produk XL. Bahkan dirinya mengaku dengan jumlah point chip dompul yang mencapai 1660 merupakan target penjualan yang terbesar yang berada di kawasan Sukabumi. "Ya, saya dapat meraih hadiah ini karena target penjualan saya yang terbesar dari yang lainnya," ujarnya kepada Radar Sukabumi, belum lama ini. Adi bersama keluarga merasa sangat beruntung dapat menerima hadiah terbesar dari XL . Karena pria yang setiap harinya dapat menjual sampai 50 buah perdana tersebut. Ternyata juga bersaing dengan istrinya yang ikut mengelola konter yang berbeda. "Saya dan istri kerja masing-masing. Namun tetap semuanya adalah untuk keluarga dan sibuah hati Disya Okta Nita yang sangat memberikan inspirasi dan kekuatan untuk terus semangat," katanya yang diamini oleh istrinya. Sementara itu, Area Manajer Sukabumi, Sigit Ariyanto mengatakan kepedulian XL tidak hanya sebatas terhadap pelanggan setia. Namun, juga untuk para counter yang selalu berusaha untuk memasarkan produk yang menjadi andalan PT XL Axiata Tbk. Pembagian hadiah jug ahsil kerjasama dengan distributor resmi XL yang berada di Sukabumi. "XL selalu berusaha untuk memberikan manfaat lebih kepada semua baik pelanggan maupun counter yang menjual XL apalagi yang berada di Sukabumi. Melalui XL Bagi Rejeki, kami berkomitmen untuk menyediakan paket data dan layanan berkualitas kepada para counter," jelasnya.

Hal ini tentu menjadi sebuah langkah yang baik juga terhadap mitra bisnis patner Dealer XL PT Restu Anugrah Jaya di Kabupaten Sukabumi yang terletak di Kecamatan Cicurug. Hal ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk terus memberikan layanan terbaik. "Kami berupaya agar dapat memberikan yang terbaik bagi semua yang sangat mencintai XL," pungkas pemilik PT Restu Anugrah Jaya, Carles Maruli Gultom. (rp9)

=================

PHOTO 2

BERI PELAYANAN: Seorang karyawan bakso kepala sapi di Jalan Suryakencana yang sedang menuangkan baso untuk pelanggan, kemarin. foto: isep/radar sukabumi.

Omset Bakso Kepala Sapi Rp30 Juta

SUKABUMI-- Sentuhan manajerial franchise modern bakso sebagai makanan tradisi tentunya menjadi peluang emas dalam mengibarkan usaha. Sebab, mayoritas warga Sukabumi merupakan penikmat bakso sejati. Tak heran, membuka usaha di sektor ini menjadi salah satu cara untuk berinvestasi. Manajer Bakso Kepala Sapi Sukabumi, Rizani L Salamah mengatakan, bakso kepala sapi merupakan usaha franchise yang tentunya dapat menguntungkan. Sebab, semenjak dirinya bersama tiga orang rekan membuka usaha bakso itu, ternyata omset yang bisa dihasilkan mencapai Rp30 juta. "Ya, memang usaha ini cukup menjanjikan. Selain itu juga makanan yang disajikan merupakan makanan sehat. Sebab rendah kolesterol, bebas Babi, bebas borax dan formalin, " ujarnya kepada Radar Sukabumi Usaha yang memadukan olah kreatif dan kejelian kuliner sohor yang cerdas, memadukan rempah asli nusantara dengan daging kualitas. Tentunya menjadi andalan untuk mengembangkan usaha yang satu ini. Sebagai salah satu inovasi bisnis yg memberikan keuntungan secara lebih cepat, lebih cerdas lebih massal. "Semenjak dibuka pada beberapa bulan silam sekarang banyak yang meminatinya. Bahkan tiap harinya tidak kurang dari 70 transaksi selalu terjadi," katanya. Dengan lokasi yang strategis kedai bakso kepala sapi di Jalan Suryakencana Nomor 50 tentunya menjadi pilihan yang pas saat menjalankan usaha penjualan bakso di Sukabumi. Lagipula tentunya da tawaran harga paket ekonimos dengan harga Rp6 ribu, bakso kepala sapi spesial seharga Rp8 ribu, bakso kepala sapi spesial plus seharga Rp10 ribu, bakso kepala sapi jumbo istimewa Rp12 ribu dan extra mantap dengan harga Rp15 ribu.

"Kami memilih tempat di sini karena lebih strategi dan berada di pusat kota," tambahnya. Sementara itu, Seorang yang selesai memakan santapan bakso kepala sapi Whindy Widya sari mengaku sangat menyukai produk yang disantapnya tersebut. Bahkan dengan adanya legal halal dan sehat tentu tak membuat was-was. "Saya sangat senang dengan adanya makan sehat dengan harga terjangkau," pungkasnya. (rp9)

BERITA HARD NEWS TERBIT DI CIANJUR EKSPRES


Krisis Air Ciranjang Belum Signifikan

CIRANJANG-- Kendati mengahadapi musim panas selama beberapa bulan terakhir yang banyak mengakitkan krisis air bersih disejumlah tempat ternyata hal tersebut tidak terlalu berdampak signifikan bagi Kecamatan Ciranjang Kabupaten Cianjur. Saat ditemui Cianjur Ekspres di kantornya Camat Ciranjang, Endang Ruyatna mengatakan sekalipun banyak yang didengarnya dari sejumlah media bahwa disejumlah daerah terjadi krisis air namun sampai kemarin (16/09) dirinya mengaku belum ada desa yang melaporkan membutuhkan air bersih. "Selama ini saya belum mendapatkan laporan warga maupun dari Kepala Desa mengenai kebutuhan air bersih. Adapun apabila terjadi saya akan langsung berkoordinasi ke PDAM," jelasnya. Sebab menurutnya selama ini daerah yang menjadi tanggung jawabnya tersebut masih dapat mencukupi kebutuhan warganya terhadap air bersih, baik untuk minum, mandi maupun keperluan sehari-hari rumah tangga. Sementara itu, sorang supir jurusan Ciranjang-Ramayana, Dedi Mulyana (34) mengatakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih dirinya mengaku selalu mengambil air bersih dari Cisokan. "Selama ini kebutuhan air bersih masih terpenuhi walaupun kemarau panjang," pungkasnya. (mg)

PADAT : Sejumlah kendaraan terlihat merayap di Jalan Ciranjang Kecamatan Ciranjang kemarin (16/09). fhoto : isep/cirek

Realokasi Pasar dan Terminal Ciranjang Masih Wacana

CIRANJANG -- Sudah biasa dirasakan oleh para pengendara jika melawati pasar Ciranjang akan mendapati macet kendaraan yang cukup panjang. Hal ini, tentunya perlu mendapatkan perhatian dari berbagai pihak karena dirasakan cukup menggganggu arus lalu lintas yang ada. Untuk itulah perlu digulirkan sebuah regulasi baru untuk realokasi pasar dan terminal khusus di Ciranjang, yang menurut Camat Ciranjang selama ini masih dalam tahapan wacana karena belum mendapatkan ijin dari pihak manapun. "Saya belum mendapatkan kejelasan mengenai pembangunan pasar baru dan terminal. Akan tetapi untuk pembangunan ruko yang tanahnya kepemilikan pemerintah desa itu tergantung kebijakan kepala desa," ujar Camat Ciranjang, Endang Ruyatna kepada Cianjur Ekspres, kemarin. Selain itu juga dirinya menambahkan bahwa pembangunan ruko di Ciranjang itu ada dua. Pertama ruko yang milik pemerintah desa dengan mendatangkan investor, kedua pembangunan ruko serta terminal yang baru untuk Ciranjang yang masih dalam bahasan pengaggaran dan belum pasti kapan pembangunannya. "Yang saya ketahui masih dirumuskan dalam penganggaran di Pemerintah Kabupaten Cianjur," tambahnya.

Semenatara itu, seorang pedagang kaki lima Abdul Mali (51) mengatakan selama ini masih sering terjadi perselisihan antara para pemilik ruko yang berjualan di depan jalan dengan yang akan membangun ruko baru terkait masalah kompensasi pemindahan tempat. Bahkan dirinya menjelaskan telah terjadi beberapa kali pengusiran secara tidak langsung yang dilakukan oleh para pemilik ruko yang enggan untuk pindah tempat berjualannya tersebut. Hal yang dilakukan oleh pemilik ruko yaitu dengan selalu berusaha menyingkirkan kayu-kayu yang akan dijadikan sebagai bahan bangunan pembuatan ruko baru. "Para pemilik ruko yang berjualan di depan jalan kan membelinya puluhan juta kan jika dipikir masa mau mereka juga mau untuk dipindahkan tanpa dapat kompensasi," tuturnya. Karena itu, dirinya mengaku pesimis untuk program realokasi tempat jika ruko atau pasar yang baru dengan terminal jika hal kecil seperti penolakan penolakan yang terkait kompensasi tidak segera diatasi. "Sebagai rakyat kecil mungkin kita harus menerima apa adanya. Tapi kami akan tetap mempertahankan apa yang menjadi hak kami selama ini," pungkasnya. (mg)

CONTOH OPINI YANG DITULIS PRIBADI DAN ATAS PERMINTAAN AKADEMISI UNTUK MEMENUHI TUGAS
Mengembangkan Pola Pendidikan Literasi Pada Anak di Kabupaten Lebak

Oleh: Sri Aryani

Pendidikan merupakan salah satu usaha sadar dan terencana yang dilakukan masyarakat. Namun dalam pelaksanaannya terdapat sejumlah problematika yang tentunya perlu diselesaikan. Hal ini diantaranya, penyelesaian masalah keterampilan membaca dan menulis yang terjadi pada siswa. Sebab, menurut Dirjen Pendidikan Luar Sekolah, Ace Suryadi bahwa pada tahun 2009 program pengentasan buta aksara (PBA) dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia menembus urutan ke 104 untuk skala internasional. Bahkan selama ini, terdapat 12.881.080 orang penyandang buta aksara atau sebesar 8,07 persen dari jumlah penduduk usia 15 tahun. Sehingga dari hal tersebut perlu sebuah formulasi dalam pelaksanaan pendidikan yang mengarah pada pelaksanaan pendidikan yang memperhartikan kebutuhan peserta didik. Diantara program yang perlu dilaksanakan adalah mengembangkan pola pendidikan literasi. Sebab, dalam pengajaran literasi terdapat beberapa proses pengajaran yang secara holistik dapat meningkatkan pengajaran membaca dan menulis untuk menumbuhkan mahir wacana bagi siswa. Para pakar pendidikan sepakat bahwa tingkat literasi yang rendah berkaitan dengan tingginya tingkat droup-lout sekolah, kemiskinan dan pengangguran. Ketiga kriteria tersebut adalah bagian dari indikator rendah indeks pembangunan manusia. Bahkan, menurut Fitgerald Speigel dan Cunningham (1991), sangat mungkin ada hubungan positif anata tataran literasi orang tua dan tingkat apresiasi terhadap lingkungan literasi. Senakin tinggi tataran literasi semakin tinggi komitmen mereka untuk menciptakan lingkungan literat bagi anak-anaknya. Bahkan jika melihat IPM Kabupaten Lebak dari data yang diperoleh dalam web site Pemerintah Kabupaten Lebak yang pertumbuhannya pada tahun 2007 mencapai 66,74 yang merupakan rata-rata pencapaian indeks kelangsungan hidup atau kesehatan 63,5 persen, indeks pengetahuan 76,51 persen dan indeks daya beli 60,18 persen. Berarti pencapaian pembangunan manusia di Kabupaten Lebak saat ini telah mencapai 66,74% dari nilai maksimal. Jika ketiga komponen tersebut memiliki kualitas yang baik, maka secara otomatis sumber daya manusianya memiliki kualitas yang baik pula. Masing-masing indeks dari komponen IPM memperlihatkan seberapa besar tingkat pencapaian yang telah dilakukan selama ini di bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Dari hal tersebut maka dapat dikatan bahwa kondisi Kabupaten Lebak dengan memiliki IPM untuk pengetahuan mencapai 76,51 persen sudah selayaknya dapat mengembangkan pola pendidikan literasi pada anak. Agar setiap peserta didik yang mengenyam pendidikan tidak saja hanya mampu menulis dan membaca, namun terarah pada kemampuan memahami dari bacaan yang dapat meningkatkan kreatifitas dan menumbuhkan pemberdayaan potensi pribadi sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

Jika menurut hasil penelitian yang telah dilakukan untuk memperoleh literasi pendidikan terhadap anak, maka dapat dikatakan literasi pada dasarnya menunjukan dapat disosialisasikan terhadap anak-anak dengan sejumlah metode. Cara yang paling penting adalah pemajanan pada dan atau pelibatan dengan mengunakan sejumlah langkah. Diantaranya, pertama pemahaman artefak literasi dan kegunaan fungsionalnya, kedua pengalaman literasi, ketiga berbagai peristiwa literasi dan keempat beragam interaksi literasi. Berdasarkan berbagai kondisi untuk mempromosikan literasi, terdapat sejumlah petunjuk dasar untuk pelaksanaannya agar lebih sistematik. Diantaranya mempromosikan kesadaran awal akan bacaan (print), untuk mendorong minat anak pada penjelajahan dunia mereka dan bereksperimen dengan bahasa mereka. Artefakliterasi (koran, buku anak, iklan, kertas, pensil, dan semacamnya) harus disediakan disekitar dan dapat diakses oleh anak yang sedang belajar. Sebab menurut Larrick (1998) ketersediaan berbagai alat dan bahan untuk membaca dan menulis tentunya akan memperkuat perkembangan literasi dini dan kekurangan akan hal tersebut sering kali mengkibatkan kurangnya literasi. Selanjutnya, lakukan Observasi ketat terhadap beragam kegiatan literasi menunjukan bahwa anak-anak mungkin akan tertarik pada membaca dan menulis ketika mereka mengobservasi dan berpartisipasi dalam beragam aktivitas literasi dengan para penulis dan pembaca yang lebih kompeten-terutama dengan orang tua dan anggota keluarga lainnya. Ingat menurut Ollila& Mayfield 1992 predisposisi positif anak terhadap literasi akan diperkuat ketika mereka melihat yang lainnya membaca dan menulis serta berbicara tentang apa yang mereka baca dan tulis.keterlibatan anak pada ragam peristiwa literasi seperti ini turut meningkatkan apresiasi mereka akan pentingnya menjadi literat sehingga dapat meningkatkan motivasi mereka untuk belajar. Jadi satu kekhasan dalam keluarga literat adalah terjadinya diskusi tentang apa yang mereka lihat, lakukan, dan alami termasuk berbagai buku yang mereka baca, musik yang mereka dengar, atau film yang mereka lihat. Ketika orang tua membicarakan pengalaman sehari-hari mereka, disarankan agar orangtua melakukannya didepan anak-anak dan melibatkan mereka di dalamnya. Atau, ketika orang tua dan anak-anak yang sedang belajar atau saat sedang bercengkrama sambil membaca dongeng sebelum tidur, orang tua mungkin dapat menceritakannya dari beragam aspek dongeng yang berbeda, misalnya mengangkat aspek latar, alur cerita, dan penokohan tanpa menggunakan istilah literasi yang abstrak. Interaksi literasi ini akan mempercepat dan memperkuat apresiasi dan pembelajaran literasi anak.

Mahasiswi Pascasarjana Program Doktoral Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

CONTOH OPINI, PROSA, PUISI YANG DITULIS DAN DITERBITKAN DI BLOG PRIBADI
Bisa di cek di isephmisukabumi.blogspot.com isepalisandy.wordpress.com isepalisandi.kompasiana.com

Anda mungkin juga menyukai