Anda di halaman 1dari 15

Halaman 9 Zaman kolektivisme yang dimulal kira-kira pada tahun 1868 memberi tambahan banyak tugas pada pemerintah.

Pendidikan, pengawasan atas perdagangan dan industri, keaman masyarakat, kesehatan, pensiun, pertanian, organisasi kolektivis lokal, rencana perumahan dan perkotaan dan banyak soal-soal lain kini menghabiskan waktu bagi Parlemen dan Pemerintah. Kementrian keuangan, kementrian Luar Negeri, Departemen Urusan Skotlandia (Scottish Offics), kementrian Perdagangan, Perusahaan Pas dan Kenientrian-kementrian Kesehatan, Perburuhan, Pertanian dan Perikanan, Perhubungan, Makanan, Perminyak dan Tenaga, Asuransi Pendidikan, Supply, Perumahan dan Pomerintahan Daerah, Pensiunan disibukkan dengan tugas-tugas resmi dan ini biasanya bukan tugas Ratu tetapi para Kepala Kementrian. Memang betul, bahwa kabinet tidak mempersoalkan dari sumber undang-undang mana kekuasaannya dlperoleh. Kabinet hanya disibukkan dengan persoalan-persoalan - pemenintah. Tiap persoalan biasanya diajukan dalam suatu memorandem yang dipersiapkan oleh Departemen yang bersangkutan dan diedarkan oleh Sekretariat Kabinet dengan persetujuan Perdana Menteri. Putusan dapat berupa suatu rencana undangundang untuk diajukan ke Parlemen atau tindakan administrasi oleh suatu Departemen atau tindakan bersama oleh dua atau lebih Departemen Kabinet hanya tersangkut dalam pembuatan putusan. Bila putusannya telah diajukan oleh Departemen dan menerima persetujuan Kabinet, Menteri yang bersangkutan memberitahu Departemennya mengintruksikan untuk melaksanakan putusannya. Apabila tidak dapat segera diambil keputusan atau apabila Kabinet dapat segera memberi persetujuannya maka dibentuklah suatu komisi untuk mempertumbangkan persoalannya dan memberi laporan kepada kabinet. Apabila komisi mengusulkan bahwa perlu dibuat undang-undang dan kabinet menyetujuinya, maka komisi baik pada instansi pertama atau sesudah mendapat persetujuan kabinet pada dasamya, menetapkan garis-garis besar dari rencana undang-undang. Dengan bantuan komisi urusan keuangan parlemen Departemen yang bersangkutan meneliti pembuatan rencana undangundangnya. Bila komisi kabinet untuk keperluan tersebut masih ada (belum dibubarkan), maka komisi mempertimbangkan ini rencana undangundang; pokoknya rencana undang-undang diajukan kepada komisi undang-undang dan kabinet, yang menangani hal-hal yang menyangkut hukum. Pada waktunya rencana undang-undang dilaporkan ke kabinet dan sesudah mendapat persetujuan diumumkan oleh seorang menteri. Prosedur ini timbul dari kenyataan, bahwa kabinet mempunyai kehidupan dan

kekuasaannya sendiri. Kabinet tidak berurusan dengan kekuatan kekuatan prerogatif, kabinet bekerja tanpa menghiraukan adanya kekuasaan resmi atau tidak. Kabinet mengkoordinir politik dan tindakan departemen-departemen dan merupakan kesatuan dari sistim konstitusional. Konvensi-konvensi Parlemen dan Hubungan Antara Majelis-Majelis

Dicey menunjuk pada beberapa konvensi yang mengatur hubungan antara kedua Majelis.

Sesuatu pemerintahan yang bekerja sama dan pemerintahan yang berdasarkan undang-undang biasanya tidak memberi tindakan. Pekerjaan sistim Kabinet yang tersusun dalam satu kesatuan akan memperbanyak kota Administratif (memerintah sendiri), balikan kekuasaan dan administrasinya berhasil men tujuannya jika praktek Parlemen Pemerintah memungkinkan dan yang merupakan tantangan dalam bekerja bersama-sama yaitu tantangan untuk selalu terpisah, ada baiknya untuk negara yang sedang berkembang dimana sukarnya pemerintahan kedua, untuk itu lebih banyak negara-negara memperlihatkan tantangan yang luar biasa oleh Parlemen. Perjanjian menghubungkan kebahaglaan bers memungkinkan kelompok negara-negara bor1 5&n menutupi kerjasama yang lebih lanjut dan yang niana pertimbang pengharapan ber balas-balasan lebih besar, kemungkinan dan kebiasaan persaingan bangsa-bangsa di dunia, iita pikir s satu contoh penambahan undang-undang perjanjian tumbuh baru-baru jul di mana sekarang adalah harus mengakui dengan tidak sah Rencana Sosial diluar hak wakil-wakil dari parlemen. Seba contoh kantor-kantor mikik memikirkan bengh.a kan bentukbentuk baru unsur-unsur r c: id uri Paia umumnya Dewan mencari jalan keluar dengan minta nasihat (perundingan) melalui kongres Sarikat buruh. Bentuk normal wakil rencana unJan un diatas jaminan bang3a, meskipun kenyataaimya pekerj n Pemenintah seperti pertiungutan suara dalam hubungannya untuk raenghind kediktatoran. Tentunya tidak banyak e t1ki bersangkutan dengan pemerintah lokal akan diperbolehkan tanpa konsultasi don lokal. Lingkup dan tata cara masing-masih kurang jelas. Munkin hal itu dilak h- :via peryataan-peryataan yang secara prinsif tidak menghasilkan banyak pertentangan golongan. Hal ini mungkin belum menjadi suatu adat istiadat, tetapi pelaksanaan adaiulstrasinya yang perlahan-lahan berubah menjadi suatu kbiasaan. Meskipun demikian sudah jelas bahwa perhatianperhatian yang wajar segera akan menuntut enatu Ithakfl yang harus dipertimbangkan Kita kemudian akan memiliki kebiasaan (adat) lain yang sangat berguna dimana Parlemen melalui Departemen-departemennya, dapat 1nemper ahli-ahli i1i dan 1i akan menjadi cara-cara baru dalam bekerja s bah bagian dari kependudukan yand mana ean :neriarik dalam suatu cabang hukum dapae di1a i::nii. :a dalani pembuatan hukumnya. HUKUM DAN KEBIASAAN (ADAT) Pengadilan : Perbedaan antara hukum-hukum dan kebiasaaukebiasaan telah dibuat oleh Dicey. Hukum adalah peraturan-peraturan yang dilaksanakan oleh pengadilan-pengadilan. Kebiasaan-kebiasaan

adalah peraturan-peraturan yang tidak dilaksanakan oleh pengadilan. Perbedaan tersebut tampak jelas dan tidak disangsikan lagi, tetapi itu tidak berarti bebas dan kesulitan-kesulitan. Hal tersebut pertama, penekanannya pada pengadilanpengadilan, meskipun biasanya pada seorang pengacara luggris, adalah agak telah tersusun. Sangat banyak hukum modem diwujudkan oleh Undang-Undang dan banyak diantaranya diselenggarakan atau digariskan oleh penguasa-penguasa administrasi. Kita berhubungan khususnya dengan publik atau hukum konstitusi, dan terutama tanggung jawab terhadap pelaksanaan ketertiban melalui penguasa-penguasa administrasi, yang melibatkan kepolisian. Adalah benar bahwa pada umumnya pembicaraan masalahmasalah penafsiran sebagai usaha akhir yang ditentukan oleh pengadilan, meskipun terdapat banyak kasus dimana kekuasaan hukum mereka mengadakan pengecualian. Contoh yang sangat jelas pada Konstitusi pengacara yaitu Undang-Undang Parlemen, 1911, dimana masalahmasalah itu yang merupakan inti harus ditentukan oleh Ketua Dewan Perwakilan Pakyat, dan itu dipersiapkan sehingga sertifikatnya akan meyakinkan untuk semua keperluan, dimana tidak akan dipermarsalahkan dalam hukum pengadilan manapun. Adalah benar pula dimana terdapat pertimbangan bahwa tujuan-tujuan terbaik dalam membangkitkan kepatuhan pada peraturan yaitu dengan menciptakan pelanggaran kriminal, kekuasaan hukum untuk menjatuhi hukuman tanpa pandang bulu ( hal ini terpercaya) yang diberikan suatu pengadilan kriminal. Tetapi ini bukan satu-satunya tujuan dalam memperoleh kepatuhan. Sebagai contoh dimana hukum-hukum kehatan publik yang mengenakan kewajiban-kewajiban pada masing-masing penduduk, sangsinya umumnya berlanjut pada kriminal, tetapi ketika menjalankan kewajiban-kewajiban tersebut pada penguasapenguasa lokal sangsinya biasanya sebagai pengaduan pad kementerian dan pemerintah setempat. Jadi penguasa-penguasa lokal harus mempersiapkan daerah mereka dengan got-got secukupnya, dan hasil-hasil pembuangan sampah got. Jika pensuasa lokal gagal bertindak demikian, sehingga dengan akibat berikutnya, bahwa masing-masing penduduk yang telah menggunakan hak mereka untuk menghubungan selokanselokan mereka dengan got-got tersebut melimpah dan membanjiri gudang kami satu-satunya yang harus kami laksanakan pada k :Ltu. ialah pengaduan pada Kementrian dan Pomerintah setempat. Jit L mengenyampingkan ot Dewan Perwakilan Bangsawan (dan men gabaikar igiianpigacUJ Lo t u) pengadilan-pengadilan tersebut dari kekuasaan hu mereka ditentukan oleh Undang-Undang. Kekuasaan pengadilan tersebut unL rio 1ak peraturan-peraturan diturunkan daM hukum-hukum dan peraturan yang memberi kekuasaan tersebut hanya sejauh hukum sebagai peraturan yang digariskan.

Kita tak dapat mengatakan bahwa hukum Itu digariskan jika kenyataannya disebutkan bahwa pelaksanaannya sesuai dengan hukumnya, lebih lanjut kita dapat berkata bahwa perbedaan antara ayam betina dan sebutir telur ialah bahwa ayam-ayam bertelur sedangkan telur-telur tidak menelurkan ayam-ayam. Argumen ini, dikombinasikan dengan argumen terdahulu, menyarankan tentang perbedaan pada adat istiadat dengan Undang-Undang. Pengadilan Tinggi Kehakiman akhirnya, membentuk hukum dengan pendirian-pendirian tersebut. Kehadirannya dilaksanakan pada hukum Pengadilan Tinggi Kehakiman 1925 yang menghapuskan dan menetapkan kembali dan Hukum Pengadilan Tiriggi Kehakiman 1873. Kekuasaan-kekuasaan dianugerahkan oleh hukum-hukum itu meskipun demikian, kekuasaan-kekuasaan yang diperoleh pengadilan-pengadilan kuno tentang hukum adat dan keadilan sebagai subjek pada perubahan-perubahan menurut hukum dan penafsirannya untuk lebih ian torlalu inengada.-ada untuk mengu bahwa hukum yang dipilih Sir Edward Coke yang berasal dan keputusan keputusan pengadilan-pengadilan abad V pertengahan adalah bagian dari undang-undang asia disebabkan kekuasaan dan pengadilan tinggi sekarang diturunkan dan undangundang. Lagi pula, pengadilan sipil dan krixninil tertinggi yaltu Dewan Perwakilan Bangsawan, yang keputusannya mengatasi semua kepu san pengadilan yang lebih ren dan yang inti kekuasaannya bu kum tidak diturunkan dan undang-undang seluruhnya. Dalani bebe rapa kasus, jika benar sebagal sang akan ditegaskan, baliwa ke kuasaan resmi dan Panlenien ditkrunkan dan hukum adat, hal iii. tidak mungkin menyatakan bahwa hukum adat torsebut diturunkan dan UndangUndang. Dewan Perwakilan Bangsawan menimbulkan kesukaran lain. Da] hukum, Dewan Perwakilan Bangaawan sebagai. suatu pengadi lan dan sebaglan dan dewan pembuat Undang-Undang dipen1iha kan sebagai badan yang saina. Sesuai adat sedikitnya selain sera tua tahun kaum bangeawan yang tanpa pengalainan kukuna tidak man duduk mendengarkan naik banding dan pngadilan-pengadilan b wahan. Kita tak dap4, bagaimanapun juga membedakan huktunhukum dan adat istiadat dengan menyebutkan bahwa hukum-hukun adalah peraturan -peraturan yang oleh hukum digariskan oleh Dewan Pe wakilan Bangsawan dan oleh adat ditentukari oleh Bangsawan-Banj sawan tertentu saja. Pula, kekuasaan-kekuasaan, gelar dan Dewan Perwakilan Bangsawan bukan satu-satunya kekuasaan dan pelaksanan hukum. Dewan memiliki kekuasaan hukum sebenarnya dalam pelanggaran pelanggaran hak-hak istimewanya. Dalam hal itu pengadilan adalah da1a Dewan itu sendiri lagipula, Dewan Perwakilan Rakyat ialah

Pengadilan sedikitnya untuk keperluan yang berhubungan dengan peIanggaran-pelanggaran hak-hak istimewanya tersebut. DASAR-DASAR UMUM DARI KEKUASAAN POLITIK Kesulitan-Kesulitan ini, seperti banyak lainnya dibawah siatia Beitish, disebabkan oleh tidak adanya penulisan Konstitusi. Dimana terdapat suatu dokumen yang terdapat menyebutkan tentang peraturan-peraturan tersebut atau kekuasaan-kekuasaan yang membawa binya, dokumen berisi hukum, sementara peraturanperaturan yang timbul diluar bukanlah hukum-hukum, tetapi kebiasaan-kebiasaan. Tidak seorangpun penulis benua kecuali formalist seperti Kelsen yang sebenarnya membuat suatu perbedaan; dimana masih peelu meng aahkan konstitusi tersebut dengan mendapatkan peraturan yang mengesahkan konstitusi tersebut dengan sendirinya. Oleh karena itu definisi yang lebih luas mengenai hukum diambil dan umumnya termasuk apa yang pengacara lnggris akan menyebutnya sebagai kebiaan-kebiasaan penulis-penulis Perancis, sebagai contoh, memasukan Deklarsi dan Hak-hak seseorang sebagai hukum (droit, tentunya, bukan lot) meskipun istilah-Istilah tersebut tidak didapatkan dalam hukumhukum konstitusi juga tidak pada peraturan-peraturan yang dibawahnya. Bagaimananapun juga, titik berat pada peraturanperaturan dan bahkan pada konstitusi yang harus dibuat dalam peerbedaan formal yang bermanfaat. Dengan kita tidak ada suatu pe yang mungkr Semua Undang-undang pemerintahan telah diangkat baik dari adat atau kebiasaan, atau dan kekusaan 3J u n-u resmi, dan k tan mereka diturunkan pula dart adat atau kebiasaan, atau dart nn dang no smi diba adat at kebiasaan. Peraturan-peraturan yang menguasai undang-undang ini, juga seperti peraturan yang dinyatakan mereka, a sam: apapun yang mereka katakan sebagai hukum . atau i Ji n tkan H b I , Y! lab mengingat bahwa kata ter digunakan dalam banyak pengertian yang lebih luas3 dan pada da1 un hukum dan Inggris atau bukum Inggris. Ungkapan-ungkapan itu sama sekali tidak bebas dan asangsian untuk beberapa alasan yang akan timbul, tetapi paling sedikit tidak akan disebutkan t peraturan b&i P Menteri dan bukan Kabinet yang menyarankan Ratu untuk membubarkan Parlemen (peraturan, sebagai mana terjadi, yang baru-baru ini terjadi) adalah aalhh satu hukum dari Inggris, Terdapat pada tahun 1601 (menurut tanggal tertezitu).tiga kelompok undang-undang yang diakui dengan persetujuan umum memiliki kekuatan-kekuatan pembentuk hukum - Raja dalam majelis, Raja dalam Parlemen, dan pengadilan-pengadilan dan Hukum

( Jika kita boleh memasukkan apa sebenarnya yang berkembang kemudian, dikarenakan tidak ada perubahan lagi ) keadilan seperti yang mungkin diperkirakan dan sistim yang berdasankan adat dan perlu pengakuannya dalam kekuasaan hukum, kekuatan-kekuatan mereka masing-masing sama sekali tidak jelas batasannya, dan yang sebenarnya dihasilkan selama masa perdebatan Stuart. Parlemen membentuk hukum dalam bentuk Undang-undang, Pengadilan membentuk hukum dan kesimpulan prinsip-prinsip umum dan keputusan-keputusan perorangan, dan Raja dalam membentuk hukum berdasar ordenansi dan kesimpulan prinsipprinsip umun ( terutama dalam kamar Bintang ) dan keputusankeputusan perorangan lebih lanjut, masing-masing dewan Majelis menuntut me hak-hak istimewa tertentu, termasuk hak-hak menentukan jenis-jenis pertanyaan tertentu sehingga menciptakan keputusan-keputusan di luar dan peraturan-peraturan yang mungkin telah digariskan. Tidak ada hubungan-hubungan jelas antara undang-undang ini. Apakah pengadilan-pengadilan dapat dikontrol oleh majelis, apakah raja dapat menunda atau mengabaikan undang-undang, apakah pengadilan-pergadilan terikat oleh undang adalah semua pertanyaan-pertanyaan yang dengan efektif ditetapkan hanya sebagai akibat dari dua perubahan mendadak. Ketika terdapat persetujuan umum dalam penyelesaian Revolusi, katakan pada tahun 1750, terdapat peraturan-pertran tertentu disetujui pada hubungan bersama dari Raja, Parlemen, dan pengadilan-pengadilan, meskipun ada ( dan masih ) perlombaan pengakuan antara Dewan Perwakilan Rakyat disatu pihak dan pengadilan-pengadilan dan Dewan Perwakilan Bangsawan dipihak lain. Persetujuan ini tidak hanya diantara pengacara-pengacara tetapi juga diantara mereka yang boraksi atas nama dari Undang-undang mereka sendiri. UNDANG-UNDANG DAN RUKUN RAKYAT (UNUN) Undang-undang dirancang disertai ilmu pengetahuan dan niat yang banyak diantaranya akan diterangkan oleh pengadilan-pengadilan. Keputusan-keputusan dari pengadilan-pengadilan tersebut, apakah sebagai penjelasan dari hukum-hukum atau sebagai ur4 an panjaag aengenai pninsip-prinsip tradisionhl yang dike nal sebagai peraturan dan hukum umum dan keadilan diakui sama sahnya dengan yang terkandung dalam undang-undang, dibedakan hanya bahwa peraturan tersebut dapat dihapus atau dirubah oleh undangundang. Dipibak lain, pengadilan-pengadilan mengakui kekuasaan tinL .gi dan! Pan1

Hal ini oleh karena itu Hukum umum yang parlemen laksanakan sebagai raana td hal ini dapat, dan dilaksanakan, penghapu oan sentua pengadil an-pengadilan tua tentang hukum umum dan keadilan, menggantikannya dengan pengadilan tinggi kehakiman, meskipun memberikan pengadilan tersebut fungsi yang sama pula ( Subjek dan pernyataan ) sebagai pengadilan-pengadilan pengganti. Parlemen, Pengadilan tua dan oleh karenanya Pengadilan tinggi mengakui kekuatan gelar na a dan Dewan Perwakilan Bangsawan. Pengadilan Tinggi d* Dewan Perwakilan Bangsawn oleh karena itu mengembangkan peraturan-peraturan dan hukun uniui dan keadilan sejauh sebagaimana mereka belum digantikan oleb dang-undang, dan ( ibjek dan undang-undang ) meibenikan kakuaaaan penafsiran undang-undang niereka mengakui kekuatan panlenien untuk menolak keputusan-koputusan niereka erdasar kan undangundang. RAJA DALAM MAJELIS Penguasa Tinggi dan Dewan Penasehat, bagaimanapun juga kehilangan hampir semua fungsi-fungsi pembentuk hukum. Mereka nientiliki, seperti yang tersebut, tanpa kekuatan-kekuatan untuk memperoleh apa yang diizinkan hukum, dengan demikian berarti bahwa kekuatan mereka harus dicari juga dalam undang-undang atau alam keputusan-keputusan si pengadilan. Kekuatan-kekuatan yang dimiliki pengadilan-pengadilan telah diakui termasuk kekuatan melakukan suatu konstitusi pada koloni penduduk dan melaksanakan undang-undang umumnya untuk...nie nakiukan atau pada koloni jajahan. Terdapat dengan jelas fungsi pembentuk hukum, meskipun peraturan itu sendiri dapat dianggap belum menjadi bagian dari hukum Inggris. Raja dalam Majelis-majelis juga (subjek pada undangundang) berhak mendengarkan naik banding dari koloni-koloni dan pengadilan-pengadilan lain dilizar kerajaan dan dan pengadilan Ian jaran dan keangkatan lautan. Fungsi angkatan laut ini sekarang sudah dialihkan pada pengadilan banding dan Dewan Perwakilan Bangsawan, dan pengadilan pengadilan ganjaran melaksanakan hukum Internasional. Kita boleh berkata, oleh karenanya, bahwa tak satupun hukum Inggris dibuat oleh I atau Ratu di Majelis kecuali kekuasaan bawahan yang dipimpin dan Parlemen. Tindakan Ratu dalam Majelis, bagaimanapun juga, membentuk peraturan-peraturan yang banyak sejenis. Pengadilan-pengadilan mengakui bahwa, terpisah dari Undang-undang, hubungan antara Ratu dan bawahannya adalah persoalan-persoalan yang menyangkut kebijaksanaan Ratu pribadi. Oleh karena itu, jika dia membentuk peraturan-peraturan untuk bawahan-bawahannya, peraturan tersebut tidak bersangkut paut dengan pengadilanpengadilan, seperti peraturan-peraturan yang sebenarnya dibuat

oleh golongan dalam Majelis, perincian perbendaharaan, dan pengaturan Departemen, untuk Pemerintah dan disiplin dari pelayanan sipil. Dapat dianggap mereka bukan bagian dan hukum-hukum dan Inggris, meskipun untuk bawahan-bawahan sipil peraturan memperoleh banyak akibat yang sar dan biasanya dibicarakan sebagai adat bersifat hukum F Pada kasus yang dapat disebut sebagai In;re minium wages Act (hukum gaji minimum), Parlemen Canada ditanya apakah Parlemen Doniini mempunyai kekuasaan untuk menjalankan konvensi konvensi Internasional tertentu yang berhubungan dengan hal-hal yang biasanya berada dalam kekuasaan Provinsi, sebagai tambahan, kekuasaan dan Pemerintah Domini ditingkatkan. Duff. C.J atas nama Davis dan Kerwin JJ menunjukan bahwa Konperensikonperensi Imperial telah mengakui perjanjian-perjanjian konstitusional yang menganugrahkan kekuasaan untuk membuat perjanjian kepada Domini. Ia melanjutkan Hukum Konstitusional sebagian besar terdiri dari pemakaian-pemakaian Konstitusional yang telah diterapkan oleh Pen sebagai meliputi suatu tata cara hukum. Konperensi Imperial memang tidak mempunyai kekuasaan legislatif, tetapi tidak ada bukti yang jelas untuk pemakaian konstitusional dan pada dekiatasi dan konperensi demikian, Konperensi 1926 mengakui perdamaian-perdamaian dalam bentuk persetujuan-persetujuan antara pemerintah-pemerintah, Yang Mulia (Raja) tidak hadir secara formal. Seharusnya, pembekuan dan pemakaian konstitusional menjadi aturan hukum konstitusi adalah proses yang lambat; tetapi Perarig besar mempercepat laju perkembangan pada daerah ini, dan nampaknya praktek dan pemakaian-pemakaian tensebut (peraturan-peraturan) dibawah nama Inggris Raya dan Domini mencapai persetujuan-persetujuan dengan negara-negara lain dalam bentuk persetujuan antara pemerintah harus diakui oleh Pengadilan sebagai mempunyai kekuatan hukum, Perdebatan ini tidak diteruskan oleh komite menurut hukum dan dewan rahasia, yang menentukan (antara lain) bahwa parlemen Domini tidak mempunyai kekuasaan untuk menetapkan Undangundang. ini tidak konsisten dengan praktek-praktek pengadilan yang merupakan hukum umum. Pemakaian-pemakaian konstitusional yang dilakukan kedalam hukum umum adalah yang ada abad ke tujuh belas. Kkuasaan membuat.

Kekuasaan membuat perjanjian dilimpahkan kepada Ratu, namun kekuasaan ini dapat dijalankan oleh seorang Menteri atas nama Ratu kalau nama beliau tidak ada secara formal pada perjanjian tersebut. Jadi dapat diperdebatkan apakah Pemerintah Domini bertindak atas nama Raja; dan tidak diragukan bahwa Raja dapat menjalankan kekuasaannya atas nama Kanada, walau pun hal ini tidak berarti bahwa parlemen Domini dapat membe rikan perlakuan legislatif kepadanya. KEPATUHAN PADA KONVJ Kasus-kasus ini menunjukan bahwa batas antara hukum-hukum Undang-undang dan hukum kasus dan konvensi menjadi sangat tipis, dan bahkan para hakim menjadi ragu-ragu akan letak batas tersebut. Para Pengacara yang dapat menerima thes is bahwa hukum adalah sesuatu yang dijalankan di pengadilan, terdapat perbedaan yang nyata, karena walaupun contoh-contoh diatas menunjukan bahwa konvensi diakui, namun tidak ada pengadilan untuk menjalankan tetapi mereka tetap dipatuhi. Ia berkesimpulan bahwa dimana konvensi diakui, sebabnya adalah bahwa sekelompok kovensi akhirnya menimbulkan sekelompok hukum. Karena Pengadilan menjalankan hukum-hukum, maka secara tidak langsung pengadilan juga akan menjalankan konvensi. Ia menunjukan bahwa kalau konvensi yang menyatakan pertemuan tabmian untuk parlemen tidak dipatuhi, maka tidak akan dibuat hukum Angkatan Darat dan laut, sehingga Angkatan Bersenjata yang sekarang menjadi illegal, demikian pula kementrian menolak untuk mengundurkan diri ketika tidak mempunyai mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat dan tidak dapat memohon kepada Dewan Pemilih, akan terjadi hal yang sama. Dapat ditunjukan bahwa hasil ini tidak berarti akan terulang pada kasus kedua sampai waktu yang cukup panjang berlaku, karena bila undang-undang keuangan dan Hukum Angkatan Darat dan Laut telah melewati Majelis Rendah, seperti yang terjadi pada permulaan Juli, Majelis tidak lagi mempunyai kekuasaan dalam hal ini sampai April yang kan datang. Untuk sembilan bulan suatu kementrian dapat bekerja tanpa melanggar hukum, walaupun kementerian tersebut tidak lagi mempunyai kepercayaan Majelis Rendah. Dapat juga............ Dapat juga ditunjukan bahwa, walaupun penolakan persediaan akan menimbulkan pelanggaran-pelanggaran hukum, namun sebabsebabnya yang umum diberikan tidak seluruhnya akurat. Kerajaan mempunyai kekuasaan dan undang-undang permanen untuk mencari dana dengan jalan peminjaman, seperti yang dilakukan ketika Majelis tinggi menolak menyetujui budget dan Mr. Lloyd George pada tahun 1909. Akhirnya budget diterima pada tahun 1910 tetapi sementara itu pemerintah berjalan dengan uang

pinjaman. Lebih jauh, secara hukum tidak perlu bagi Majelis Rendah untuk menerima cara-cara resolusi yang berhubungan dengan keperluan-keperluan. Merupakan kebiasaan Majelis untuk berbuat demikian, tetapi tidak ada hukum untuk itu dan pada kenyataannya pada waktu perang dana-dana yang diperlukan disediakan. oleh votes of credit yang tidak disahkan secara spesifik. Kesukaran yang sah hanyalah dalam hal pengeluaran uang dan dana penguat. Secara hukum uang demikian hanya dapat dikeluarkan atas persetujuan parlemen dan kekuasaan ini biasanya diberikan oleh hukum dana penguat dan hukum Appropriasi. Kalau Majelis Rendah beroposisi terhadap Pemerintah, maka Pemerintah bisa mendapat uang tetapi tidak dapat membelanjakannya. KONVENSI TIDAK DITOPANG OLEH HUKUM Lebih jauh, mudah untuk mencari konvensi yang dipatuhi seperti yang disebutkan oleh Dicey, walaupun pelanggaran hukum tidak akan mengikuti kegagalan untuk mematuhinya. Sebagai contoh tidak akan ada pelanggaran hukum apabila sepuluh bangsawan memutuskan untuk duduk bersama dengan bangsawan hukum ketika sedang memikirkan permohonan dan pengadilan, munkin bangsawan hukum akan menolak menghadiri, sehingga jumlahan rapat yang harus hadir dan ketiganya dari mereka yang dituntut oleh Jurisdik Appelat dan tahun 1876 dapat di bentuk. Tetapi agak sukar untuk dikatakan bahwa konvensi dipatuhi karena bangsawan hukum akan menolak untuk melakukan kewajiban umumnya walaupun halnya tidak demikian. Lagi pula, semua konvensi yang berhubungan dengan kelaku an dagang dalam Majelis Rendah tidak perlu dipatuhi; ti akan ada pelanggaran hukum kalau pemerintah menolak mengakui Oposisi Yang Mulia (Ratu). Jadi, kalau parlemen sebelum tahun 1931 telah membuat pembuatan minimum alkohol tidak sah di Afrika Selatan, tidak ada hukum yang dilanggar tetapi hukum itu merupakan pelanggaran konvensi. Kalau Pemerintah Inggris membuat persekutuan defensil dan ofensif dengan Uni Soviet atas nama seluruh. Persemakmuran, Kanada akan terikat, dan akan terjadi pelanggaran konvensi tetapi bukan pelanggaran hukum. Sebetulnya pernyataan Dicey hanya berlaku untuk bebera pa konvensi yang walaupun penting hanya yang hanya menentukan hubunganhubungan antara kabinet dan Majelis Rendah. Hal ini juga tidak berlaku untuk mereka kecuali kalau Majelis Rendah keberatan atas pelanggaran konvensi. Sebagai contoh, terdapat konvensi yang diakui bahwa Kabinet secara bersama bertanggung jawab kepada Majelis Rendah. Jadi seperti yang dikatakan oleh Lord Melboume tentang Hukum Jagung, mereka harus mempunyai cerita yang sama; mereka harus, kalau perlu berbicara pada sisi yang sama dan memilih lobi yang sa ma. Pada

tahun 1932, Anggota Pemerintah N setuju untuk berbeda pendapat, sehingga beberapa berbicara pro mayoritas keputusan dan Kabinet dan beberapa kontrak; beberapa bersuara untuk Pemerintah dan beberapa berlawanan, walaupun mereka adalah anggota-anggota Pemerintah. ini adalah pelanggaran konvensi yang jelas, yang menyebabkan Kabinet mengikuti cara yang umum untuk mengeluarkan pengumuman yang menunjukan bahwa Beberapa modifikasi dan praktek Kementerian diperlukan Kabinet sebagai persatuan dalam hal semua percaya bahwa dengan provisi ini paling baik menwarisan bangsa dan keperluan-keperluan. Keputusan ini diserang pada kedua Majelis, tetapi Pemerintah dipertahankan oleh Mayoritas yang besar. Sebagai akibatnya tidak ada pelanggaran hukum. HUKUM DAN PELAKSANAANNYA Kelemahan dan perdebatan Dicey, terutama terletak pada pandangan bahwa hukum dipaksakan. TJmumnya hukum dipaksakan dan hanya dipaksakan terhadap individu dan kelompok pelanggar hukum. Hukum tidak dapat dipaksakan sama sekali terhadap Pemerintah dan kebanyakan hukum konstitusional maupun kebayakan konvensi konstitusional berhubungan dengan Pemenintah pengadilan sendiri-sendiri tidak melaksanakan apa-apa; mereka hanya memberikan keputusan atau membuat perintah. Pada kasus beradab seorang penuntuk yang sukses harus mendatangi pengadilan untuk surat perintah atau ia langsung melaksanakan ke putusan sendiri. Pada keadaan yang manapun, kalau tertuduh tidak menghadap ke pengadilan, maka penuntut harus meminta bantuan polisi Metropolitan. Sebenamya, pada hukum umum pe nyitaan dan eksekusi tidak dapat dilakukan terhadap kerajaan tetapi walaupun. tertuduh dapat dipenjarakan untuk penghinaan Pengadilan sangat sukar dipercaya bahwa polisi Metropolitan dlbawah kontrol Sekretaris Dalam Negeni akan menangkap Sekretans Dalam Negeri atau salah satu rekannya untuk memasukan mereka kedalam penjara yang dikontrol oleh Sekretaris Dalam Negeri. Ponindakan legal terhadap kerajaan atau seorang Menteri berguna bukan karena akan dipaksakan tetapi karena akan dipatuhi. Kalau Pemerintah bermaksud melanggar hukum, tidak dapat dipaksakan terhadap mereka kecuali dengan revolusi; dan apapun dapat dipaksakan terhadap setiap orang dengan revolusi yang sukses, sebetulnya anggota pemerintahan tidak tahu dan tidak perlu apakah peraturan adalah suatu hukum atau konvensi. Kalau disarankan untuk berbuat sesuatu, seorang pe nasehat teknis akan mengatakan kepada mereka bahwa hal terse but tidak dapat dilakukan. Lebih baik kalsu peraturan tersebut merupakan hukum atau bukan konvensi karena sebuah hukum dapat dirubah oleh undang-undang dan sebuah konvensi agak sukar untuk dirubah mendadak.

Pertanyaan yang sebenarnya ditujukan kepada sebuah pemerintahan bukanlah sebuah peraturan merupakan hukum atau konvensi, inelaunkan apa yang akan dipikirkan oleh Majelis Rendah tentang itu kalau suatu kelakuan tertentu disarankan. PERBEDAAN-PERBEDAAN YANG NYATA Tidak benar bahwa dari sudut teknis tidak penting apakah suatu peraturan itu adalah hukum atau konvensi. Ada tiga perbedaan yang walaupun tidak fundamentil tetapi penting. Yang pertama adalah bahwa bila suatu peraturan adalah sebuah hukum maka umumnya menjadi fungsi dan pengadilan-pengadilan untuk menyatakan bahwa hukum tersebut telah dilanggar. Tidak akan ada keraguan tentang ini; dan Pemerintah harus menyarankan Undangundang untuk melegalisir pelanggaran tersebut. Perbedaan kedua adalah bahwa peraturan dinyatakan atau digambarkan secara formal oleh keputusan dan pengadilan, sedangkan konvensi timbul kebiasaan dan tidak pernah ditentukan pada titik mana kebiasaan menjadi atau tidak lagi menjadi konvensi. Perbedaan ketiga adalah semata-mata psikologis. Pengumuman formal melalui badan-badan konstitusional yang sesuai dengan peraturan hukum suatu kekuasaan yang lebih besar dan pada se buah konvensi; Oposisi merasa bahwa ia mempunyai jawaban yang efektif kalau dapat menyatakan bahwa pemerintah telah bertindak secara ilegal dan pada kalau hanya dapat menyatakan bahwa Pemerintah telah bertindak secara konstitusional. Penlindungan terhadap tundakan ilegal dan inkonstitusional adalah sama. Pada kasus Pemerintah terletak pada kekuasaan opposisi untuk memakai tindakan tersebut sebagai amunisi politik. Bahkan inkonstitusional disuni mencakup lebih dari hanya pelanggaran konvensi; ini mencakup campur tangan dengan kebebasan anggota seperti yang berlawanan dengan tradisi dan rakyat bebas dan prunsip-pninsip atas dasar mans berdiri pemerintahan Demokrasi. Pemerintah harus menerangkan dalam Majelis Rendah dimana ia mempunyai mayoritas, tetapi dimana setiap anggota memegang kedudukannya melalui dukungan populer, dimana ada opposisi untuk bertindak sebagai kepala tombak untuk setiap serangan. dan dengan sendirinya merupakan penembus tradisi emokratjs. 5 dan tindakan pemerintah yang menghilangkan suara, dalam Majelis Rendah, walaupun kalau mereka serius, mereka akan kehilangan suara tetapi Pemerintah memerlukan suara tidakanya dalam Majelis tetapi diseluruh Negara akan ingin tetap berkuasa. disini perlindungan primer adalah operasi dari sistim demokrasi, hak pemilih untuk pemilih secara bebas-- hak yang berarti da] tindakannya adalah menurunkan Pemerintah yang tidak disukainya.

PENETAPAN KONVENSI Pemikiran konvensi dipatuhi karena kesukaran-kesukaran p0 litis yang akan timbul kalau tidak dipatuhi, membantu memecahkan masalah paling sulit yang berhubungan dengannya. Bilakah dapat dikatakan bahwa konvensi telah ditetapkan ? beberapa, seperti yang dinyatakan dalam resolusi dan konperensi Imperial, adalah jelas dan definit, tetapi mereka yang berhubungan dengan pemerintahan intenal lebih sukar, karena mereka timbul pembekuan gradual dan kebiasaan menjadi hukum yang mengikat. Banyak dan kesukaran yang sampai timbul dalam hukum 4 Umum karena mungkin tidak ada undang-undang dan kasus hukum pada suatu titik atau kasus hukum mungkin bersifat kontradiksi; atau mungkin ada kesan umum dalam profesi hukum bahwa kasus telah diputuskan dengan salah. Walaupun demikian, contoh-contoh demikian adalah pengecualian dalam hal peraturan legal sedangkan masalahnya adalah konsekwensi dan pertumbuhan praktekknstitusional. Praktek Kerja saja tidak cukup Jelas sudah bahwa praktek saja tidak kenyataan bahwa suatu badan kekuasaan selamanya telah bersikap demikian, bukanlah jaminan untuk mengatakan bahwa ia harus bersikap de mikian. Tetapi kalau kekuasaan sendini dan yang berhubungan dengannya percaya bahwa mereka harus bersikap demikian, maka konvensi tidak ada ini adalah peraturan biasa uang dipakai dalam hukum umum. Hanya praktek Hanya praktek saja tidak cukup. Ia harus normatif. sebagai contoh kenyataan bahwa tidak ada monarchi telah menolak dissolusi untuk lebih dan satu atad ketika dinasehatkan oleh Kabinetnya tidaklah dengan sendirinya menciptakan suatu konvensi bahwa monarchi harus selalu menerima nasehat yang diajukan. Karena telah jelas dan surat-surat Ratu Victoria, George V dan. Sir. darold Nicolson, dan The Lives dan politicus seper Lord Landsowne dan Lord Oxford dan Asquith bahwa Ra.tu Victoria, Raja Edward VII dan Raja George V telah selamanya menegaskan tentang hak mereka untuk menolak dissolusi, dan bahwa Perdana Menteri untuk sementara apakah Peel, Russell, Palmerston, Glad stone, Disraeli, Salesbuny atau asquith telah menghadap pads Monarchi untuk hal yang sama jadi posisinya adalah bahwa Ratu mempunyai hak untuk menolak suatu dissolusi, walaupun tentunya Ia hanya menjalankan Hak tersebut hanya dalam keadaan-keadaan tertentu. Kenyataan bahwa George V memberikan suatu dissolusi kepada Mr. Mac Donald pada tahun 1924 hanyalah menunjukan bahwa Ia tidak berpikir bahwa adalah cocok untuk menolak. Suatu Pendahulu tidak Cukup

Sama halnya, kenyataan bahwa kedaulatan suatu kali pernah bersikap dalam suatu cara tertentu tidak mengikatnya untuk bersikap demikian. kadang-kadang dikatakan bahwa Raja, Nr.Bal dwin pada tahun 1922, sebagai ganti Marquis Curzon, menciptakan Konperensi bahwa Perdana Nenteri harus selalu berada di Majelis Rendah. Hal ini tentu tidak akan demikian kalau Raja tidak menganggap dirinya sendiri sebagai terikat oleh peraturan demikian dan demikianpun mungkin ia bersalah dalam pikiran demikian. Karena baik Presiden maupun dikta tidak konklusif. Dalam hal penciptaan hukum kreasi Konvensi harus karena penye bab suatu cocok dengan philosofi politic yang ada. ini membantu membuat pelaksanaan systim demoknasi membuat mesin negara berjalan lebih lancar; dan kalau tidak akan terjadi friksi. Jadi kalau konperensi berjalan ter.ixs karena disukai dalam keadaan konstitusi, inaka konvensi tersebut harus dibuat untuk hal yang sama. Harus ditariyakan.... ppif anya ditanyakan tiga pertanyaan; pertama, apakah presidennya; kedua, apakah pemain dalam presiden percaya bahwa mereka terikat oleh suatu peraturan; dan ketiga, apakah ada sebab untuk peraturan tersebut ? Presiden tunggal dengan alasan yang baik mungkin cukup untuk membuat peraturan suatu kelompok presiden tanpa alasan demikian akan sia-sia, kecuali dapat dipastikan bahwa orang-orang yang berhubungan dengan menganggap peraturan tersebut sebagai pengikat. Dan kemudian konvensi dapat dilanggar tanpa hukuman. oOo

Anda mungkin juga menyukai