perkembangan dari segi historis dan sosial selama kurang lebih 1000 tahun dari
awal terbentuknya Twelve Tables dan Justinian Codification and compilations
Ius Civle sendiri merupakan sebuah pengaturan yang terbatas ruang lingkipnya
dengan demikian diperlukanya seorang praetor yang mempunyai tugas untuk
memutuus perkara diluar apa yang diatur dalam ius civile. Praetor disini
menyediakan sebuah pengaturan dan cara memutus perkara guna melengkapi
pengaturan yang ada di ius civile. Peran dari praetor tumbuh seiring dengan sedikit
sekalinya jurist yang mempunyai keahlian tinggi yang dapat memberikan sebuah
bimbingan dan nasihat hukum. Dengan demikian peran praetor disini juga
melakuan interpretasi terhadap ius civile itu sendiri.
Pada zaman ini terdapat sebuah usaha yang dilakukan berabada abad untuk
melakukan kompilasi hukum dan pengaturan yang ada , pada akhirnya kaisar
justianus yang berhasil mengumpulkan berbagai jurist untuk kemudian melakukan
kodifikasi,
Pada abad setelha runtuhnya kerajaan romawi dan pada abad pertengahan, hukum
romawi tersebar di berbagai penjuru eropa.Akan tetapi hukum tersebut muncul
dalam waktu dan cara yang berbeda, dimodikasi dan dilakuakn interpretasi ulang.
Pada abad ke 18 dan 19 hukum romawi baru mendapatkan sebuah pengakuan dan
appresiasi dari jurist di eropa
tambaha. Raja ketika itu memberikan fungsinya kepada chancellor of the royal court
yang kemudian berubah menjadi Court of Chancery.
E.Comparative comments
Walaupun common law dan civil law menggunakan suatu metode yang berbeda,
hasil yang dicapai adalah sama. Legislasi dan keputusan hakim mempunyai
tempatnya sendiri di sistem masing masing, hanya saja hierarki dari sumber hukum
tersebut berbeda.
Dalam sistem hukum civil law komentar dari para sarjanawan hukum diungkapkan
dalam bentuk yang sistematik dan pembahasan mengenai suatu prinsip hukum
secara umum.Hal ini kemudian yang menjadi sumber lahirnya kodifikasi dasar dan
legislasi
Di negara common law tidak terdapat banyak doktrin, yang sering ditemukan
adalah pengelompokn dan pengumpulan berbagai keputusan hakim dalam bagian
bagian tertentu. Hasil pengelompokan inilah yang kemudian digunakan oleh
hakim,advokat untuk beracara di pengadilan
Dalam civil law doctrine merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan, hal ini
dikarenakan doctrine merupakan cara untuk mengerti dan menganalisis sistem civil
law suatu negara.Doctrine bukan merupakan suatu sumber hukum yang diakui akan
tetapi ia memberikan sebuha petunjuk mengenai sistematika dan konsistensi
hukum
B.Legal Education
Ada sebuah hubungna yang erat antara sisttem hukum dan pendidikan hukum.
Pendidikan hukum di negara civil law terpusat pada pembelajaran mengenai
kodifikasi,legislasi dan doktrin.Sementara di negara common law memusatkan
pembelajaranya mengenai king court dalam perkembanganya terhadap unifikasi
hukum.
Di negara civil law sendiri kita mendengar nama-nama hebat seperti
bartolus,domat,pothier yang merupakan para professor, sementara itu di negara
common law nama nama hebat adalah para hakim seperti coke,Hardwicke,Manfield.
DI inggir pendikan terhadpa juris muda merupaka tanggung jawab iins of court,
peran dari universitas sendirii muncul baru ini. DI amerika serikat sendiri hukum
merupakan suatu bagian yang dipelajari dalam sisitem pendidikan universitas dan
terdapat sebuah pengakuan yang luas terhadap doctrine dan professor hukum.
Dalam negara civil law para murid mulai masa pembelaranya dengan melihat
kodifikasi dan buku teks. Mereka belajar mengenai Kode Justitianus dan
pengaruhnya terhadap sistem dewasa ini, murid tersebut juga diajarkan mengenai
prinsip-prinsip umum. Baru di negara Perancis dan Belgia dimana kita menemuan
adanya keharusan para mahasiswa untuk membaca keputusan.
Akan tetapi sebenarnya negara common law dan civil law tidak bisa saling lepas
pengaruhnya dari sistem satu sama lain. Mahasiswa di negara common law juga
dalam hal ini membaca karangan dan teksbook, kemudian mahasiswa di negara
civil law juga ikut mengkaji mengenai keputusan keputusan yang ada terdahulu.
C.Research
Perbedaan kedua sistem tersebut juga terlihat dari metode riset yang ada. Riset di
negara civil law pertama dimulai dari analisis kodifikasi dan legislasi yang ada,
kemudian setelah itu dilihat komentar dari para sarjanawan mengenai kodifikasi
tersebut, baru kemudian sebagai alternative terakhir dilihat keputusan hakim yang
sebelumnya
Di dalam negara common law riset terfokuskan kepada keputusan hakim yang
terdahulu,akan tetapi legislasi juga disini tetap berlaku . Legislasi tersebut tetaplah
harus berdasarkan suatu verifikasi lagi oleh hakim.
Salah satu ciri lagi adalah di negara common law suatu penentuan fakta diserahkan
kekuasanya keapda jury, sedangkan di negara civil law keberadaan dari jury sangat
langka atau tidak ada sama sekali
Kesimpulan
Common Law dan Civil law memang mempunyai perbedaan yang sangat besar dari
segi pengaturan dan sejarah, akan tetapi sekarang ini daoat dikataka bahwa tidak
ada lagi perbedaan yang mencolok antara mereka.Kebutuhan ekonomis,dan sosial
yang serupa mendorong adanya sebuah adopsi penyelesaian masalah hukum yang
sama.
Kedua belah sistem mempunyai karakteristik yang kuat dan berbeda, tetapi hal ini
tidak menutup kemungkinan adanya suatu negara yang mengadopsi karateristik
dari kedua belah sistem hukum yang ada.Akan tetapi adopsi dan inkorporasi dari
kedua belah sistem hukum tidak boleh sedimikan rupa sehingga ia merubah karate
fundamental dari kedua belah sistem.
Tujuan dari jurnal ini bukan memberikan evaluasi terhadap kedua belah sistem
hukum yang ada,dikarenakan masing masing sistem memberikan kontribusi yang
positif terhadap perbuhahan yang terjadi dalam masyarakat dimana sistem tersebut
berada. Disetiap negara , sistem hukum merupakan bagian dari gaya hidup dan
budaya setiap masyarakt,evolusi dari sebuah sistem hukum di dalam suatu negara
sendiri, tidak terlepas dari karakteristik awal yang ada dalam negara tersebut.