Anda di halaman 1dari 8

Resume

Tugas Perbandingan Hukum Perdata


THE CIVIL LAW AND THE COMMON LAW SOME POINTS OF
COMPARISON
Nama: M.Aldo Britano Kuncoro
NPM:1306450506
Minat mengenai pembelajaran sistem hukum negara lainya merupakan sebuah
tradisi yang sudah ada sejak lama, terutama pada abad 20 dimana sudah adanya
pasar internasional dan interaksi perdagangan yang sangat luas, hal ini
menekankan betapa pentingnya melakukan pembelajaran mengenai sistem hukum
negara lainya.
Jika kita berbicara mengenia hukum barat, maka tidak terlepaskan dari sebuah
sumber utama yang juga merupakan objek komprasi yaitu common law dan civil
law. Commong law dan Civil law itu sendiri mempunyai beberapa persamaan dan
perbedaan mendasar yang didasarkan perkembangan sejarah yang berbeda,
pembandingan yang paling terkenal adalah perbedaan sistem hukum common law
di inggris dan civil law di perancis.
Ada beberapa cara untuk menjelaskan Civil law dan Commong Law sebagai sebuah
ssitem, pertama adalah melakukan penelusuran mengenai elemen perbedaan dan
persamaan,menulusuri sejarah dari perkembanga sistem hukum yang
bersangkutan. Ada beberapa pandangan yang mengatakan bahwa dalam esensinya
tidak ada sebuh perbedaan antara common law dan civil law, dilihat dari sebuah
keperluan untuk memenuhi sebuah kebutuhan dalam masyarakat yang relative
sama.

I.History and Development


A. The Civil Law
Terminologi Civil law berangakt dari bahasa latin yaitu jus civile, pada awalnya ius
civile tersebut dibuat sebagai pengaturan orang orang romawi, sedangkan untuk
orang non romawi maka berlaku jus gentium. Sering kali dikatakan bahwa negara
penganut sistem hukum civil law mengadopsi sistem hukumnya dari hukum romawi.
Kemudian kita dapat melihat hal tersebut lebih lanjut dengan mengerti

perkembangan dari segi historis dan sosial selama kurang lebih 1000 tahun dari
awal terbentuknya Twelve Tables dan Justinian Codification and compilations
Ius Civle sendiri merupakan sebuah pengaturan yang terbatas ruang lingkipnya
dengan demikian diperlukanya seorang praetor yang mempunyai tugas untuk
memutuus perkara diluar apa yang diatur dalam ius civile. Praetor disini
menyediakan sebuah pengaturan dan cara memutus perkara guna melengkapi
pengaturan yang ada di ius civile. Peran dari praetor tumbuh seiring dengan sedikit
sekalinya jurist yang mempunyai keahlian tinggi yang dapat memberikan sebuah
bimbingan dan nasihat hukum. Dengan demikian peran praetor disini juga
melakuan interpretasi terhadap ius civile itu sendiri.
Pada zaman ini terdapat sebuah usaha yang dilakukan berabada abad untuk
melakukan kompilasi hukum dan pengaturan yang ada , pada akhirnya kaisar
justianus yang berhasil mengumpulkan berbagai jurist untuk kemudian melakukan
kodifikasi,
Pada abad setelha runtuhnya kerajaan romawi dan pada abad pertengahan, hukum
romawi tersebar di berbagai penjuru eropa.Akan tetapi hukum tersebut muncul
dalam waktu dan cara yang berbeda, dimodikasi dan dilakuakn interpretasi ulang.
Pada abad ke 18 dan 19 hukum romawi baru mendapatkan sebuah pengakuan dan
appresiasi dari jurist di eropa

B.The Common law


Sistem Common Law berakar dari inggris, tempat berasal dan berkembangnya
common law dalam segi sosial,ekonomi dan sejarah politik.Salah satu aspek dari
sistem tersebut adalah penyelesaian sengketa yang dilakukan dalam lingkup
regional,dimana setiap region menerapkan sistemnya tanpa diketahui region yang
lainya.
Ketika raja mengiginkan sebuah kekuatan penting ia mengalami konflik dengan
aparat lokal.Hal itulah yang mendorong pembuatan king court.Akan tetapi, king
court tersebut hnaya menyelesaikan beberapa masalah saja, berisi sebuah uniform
rules yang merupakan pengaturan umum yang berlaku di seluruh negara bagian
inggris.
Terdapat sebuah konflik antara parlemen dan pengadilan pada masa itu.Parlemen
saat itu memikul sebuah pertanggungjawaban sebagai pelindung rakyat,parlemen
berhak mengeluarkan sebuah legislasi .Hakim dalam pengadilan terikat dengna
ketentuan legislasi tersebut, akan tetapi jika ada sebuah keraguan mengenai
aplikasi dan lingkup dari legislasi terhadap suatu permasalahan maka yang
dikedapankan adalah keputusan dari hakim
Hal lain yang harus dibahas adaalah equity. Equity adalah suatu prosedur yang
merupakan pelengkap demi memenuhi tuntutan sosiologis, akan suatu pengaturan

tambaha. Raja ketika itu memberikan fungsinya kepada chancellor of the royal court
yang kemudian berubah menjadi Court of Chancery.

II.LEGISLATION AND JUDICIAL DECISIONS


Dapat kita lihat bahwa perbedaan dari common law dan civil law adalah mengenai
judicial decision di common law dan legislationdi civil law.

A.Legislation as the basis of the civil law


Secara umum sumber hukum di civil law adalah legislasi, yang sebagian besarnya
dikodifikasi. Kodifikasi ini berbeda dengan statu pada biasanya, kode sebagaimana
demikian merupakan fitur yang distintif dari hukum romawi.
Civil code terdiri dari suatu pengaturan mengenai hubungan peroarangan yang
berisi tentang: orang dan keluarga,barang dan kepemilikan,harta perkawinan,
perikatan dan tanggung jawab,kontrak,dan kepemilikan. Kodifikasi bukan
merupakan sebuah peraturan khusus tapi merupakan penjabaran dari prinsip umum
mengenai beberapa hal.
Sebuah fiutr yang paling penting mengenai legislasi di era modern adalah sebuah
kinerja dari draftsmen dan diskusi dalam parlemen yang dalam komentarnya
menjelaskan sejarah dari pembentukan sebuah legislasi, hasil dari diskusi tersebut
kemudian berguna dalam rangka melakukan interpretasi terhadap suatu aturan.

B. Judicial decisions as the basic of the common law


Pada masa pembentukan sistem hukum di inggris, tidak adanya sebuah badan
legislative yang kuat, yang ada ketika itu adalah pengadilan raja yang kuat. Ketika
pengadilan memutuskan suatu perkara, maka perkara tersebut tidak hanya
mengikat para pihak tetapi juga diikuti dalam permasalah berikutnya, maka itulah
dinamakan common law.
Doctrine of precedent yang memberikan sebuah stabilitas dan kontinuitas terhadap
sistem tersebut, dimana sebuah keputusan yang sama harus didapatkan dalam
perkara yang sama, akan tetapi karena terdapat kecemburuan dalam pengadilan itu
sendiri maka pengaturan mengenai precedent hanya berlaku terhadap ratio
decidendi atau titik yang sama dan bukan apada obiter dictra poin yang tidak
essensial
Denga demiian jika ada situasi baru yang serupa dengan kasus sebelumnya, hakim
disini mempunyai dua opsi yaitu menggunakan keputusan terdahulu atau
mengambil beberapa bagian dari keputusan serupa tersebut, kadangkala hakim

malah dapat membuat precedent yang baru dan mengelminir kepurusan


sebelumnya

C.Legislation in the Common Law


Legislasi ditemukan juga dalam negara common law. Hal pertama yang dapat kita
tarik adalah statute yang berada di negara common law bukan merupakan
pengaturan umum akan tetapi merupakan pengaturan khusus mengenai hal
tertentu.
Untuk mengatahui penerapan dari legislasi tersebut maka kita harus melihat dari
perspektif historis,keberadaan dari parlemen sendiri adalah untuk menyeimbangkan
kekuatan dari raja. Akan tetapi antek antek raja terutama pengadilan menunjukan
ketidaksukaan mereka terhadap parlemen. Dengan demikian sering kali hakim
menolak untuk mengakui dan menggunakan ketentuan dari statute, hakim disini
hanya menggunakan interpretasi yang terbatas terhadap statuta yang dibuat.
D.Judicial decision in the civil law
Seringkali dikatakan bahwa dalam civil law tugas hakim hanya sebatas
mengaplikasikan hukum yang tertulis. Hal ini merupakan interpretasi sempit
mengenai kekuasaan kehakiman , sebenarnya dalam pengadilan hakim harus
melakukan interpretasi dari hukum itu sendiri. Kadang kala hakim juga dapat
disebut finding the law terhadap suatu hal yang tidak dan belum ditegaskan oleh
undang-undang.
Dalam sistem civil law,pengadilan tidak terikat untuk mengikuti keputusan hakim
yang sebelumnya.Setiap keputusan harus didasarkan pada ketentuan dari legislasi
yang ada.Hal ini tidak menutup kemugkinan akan adanya keputusan yang sama
didepanya,akan tetapi karena tidak adanya asas precedent maka hakim tidak
tunduk pada suatu ketentuan umum dalam mengadili suatu perkara.
Akan tetapi di negara tertentu seperti Perancis dan Belgia, jika sekian banyak kasus
diselesaikan dengan cara yang sama maka lahirlah jurisprudence constant untuk
menyeimbangkan suatu interpretasi hukum.

E.Comparative comments
Walaupun common law dan civil law menggunakan suatu metode yang berbeda,
hasil yang dicapai adalah sama. Legislasi dan keputusan hakim mempunyai
tempatnya sendiri di sistem masing masing, hanya saja hierarki dari sumber hukum
tersebut berbeda.

III. Doctrinal,Materials,Legal Education and Research


A.Doctrinal Materials

Dalam sistem hukum civil law komentar dari para sarjanawan hukum diungkapkan
dalam bentuk yang sistematik dan pembahasan mengenai suatu prinsip hukum
secara umum.Hal ini kemudian yang menjadi sumber lahirnya kodifikasi dasar dan
legislasi
Di negara common law tidak terdapat banyak doktrin, yang sering ditemukan
adalah pengelompokn dan pengumpulan berbagai keputusan hakim dalam bagian
bagian tertentu. Hasil pengelompokan inilah yang kemudian digunakan oleh
hakim,advokat untuk beracara di pengadilan
Dalam civil law doctrine merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan, hal ini
dikarenakan doctrine merupakan cara untuk mengerti dan menganalisis sistem civil
law suatu negara.Doctrine bukan merupakan suatu sumber hukum yang diakui akan
tetapi ia memberikan sebuha petunjuk mengenai sistematika dan konsistensi
hukum

B.Legal Education
Ada sebuah hubungna yang erat antara sisttem hukum dan pendidikan hukum.
Pendidikan hukum di negara civil law terpusat pada pembelajaran mengenai
kodifikasi,legislasi dan doktrin.Sementara di negara common law memusatkan
pembelajaranya mengenai king court dalam perkembanganya terhadap unifikasi
hukum.
Di negara civil law sendiri kita mendengar nama-nama hebat seperti
bartolus,domat,pothier yang merupakan para professor, sementara itu di negara
common law nama nama hebat adalah para hakim seperti coke,Hardwicke,Manfield.
DI inggir pendikan terhadpa juris muda merupaka tanggung jawab iins of court,
peran dari universitas sendirii muncul baru ini. DI amerika serikat sendiri hukum
merupakan suatu bagian yang dipelajari dalam sisitem pendidikan universitas dan
terdapat sebuah pengakuan yang luas terhadap doctrine dan professor hukum.
Dalam negara civil law para murid mulai masa pembelaranya dengan melihat
kodifikasi dan buku teks. Mereka belajar mengenai Kode Justitianus dan
pengaruhnya terhadap sistem dewasa ini, murid tersebut juga diajarkan mengenai
prinsip-prinsip umum. Baru di negara Perancis dan Belgia dimana kita menemuan
adanya keharusan para mahasiswa untuk membaca keputusan.
Akan tetapi sebenarnya negara common law dan civil law tidak bisa saling lepas
pengaruhnya dari sistem satu sama lain. Mahasiswa di negara common law juga
dalam hal ini membaca karangan dan teksbook, kemudian mahasiswa di negara
civil law juga ikut mengkaji mengenai keputusan keputusan yang ada terdahulu.

C.Research

Perbedaan kedua sistem tersebut juga terlihat dari metode riset yang ada. Riset di
negara civil law pertama dimulai dari analisis kodifikasi dan legislasi yang ada,
kemudian setelah itu dilihat komentar dari para sarjanawan mengenai kodifikasi
tersebut, baru kemudian sebagai alternative terakhir dilihat keputusan hakim yang
sebelumnya
Di dalam negara common law riset terfokuskan kepada keputusan hakim yang
terdahulu,akan tetapi legislasi juga disini tetap berlaku . Legislasi tersebut tetaplah
harus berdasarkan suatu verifikasi lagi oleh hakim.

IV. Judges and Courts


Perbedaan dari sistem hukum civil law dan common law juga dimanifestasikan
berbeda oleh hakim dan pengadilan. 5 poin perbedaan tersebut dapat kita lihat dari
lima hal yaitu pelatihan dan rektrutmen hakim,metode dalam pengambilan
keputusan, karateristik dari keputusan,metode dan cara menulsiakn opini dan
keputusan, tidak ada atau kurangnya hal dalam hukum tertulis.

A.Pelatihan dan rektrutmen hakim


Di negara common law tidak ada pelatihan khusus untuk menjadi hakim , yang ada
adalah persyaratan dimana hakim harus terlebih dahulu menjadi advokat dengan
pengalaman dan reputasi yang baik,setelah berhasi menjadi seorang advokat maka
kemudian orang tersebut dapat ditunju sebagaimana di Inggris atau dipilih oleh
rakyat sebagaimana di negara bagian amerika serikat.
Di sebagian negara civil law seperti perancis,ada sebuah perbedaan yang besar
amtara fungsi yudisial dan praktek hukum. Pengacara dan hakim keduanya
mendapatkan pendidikan hukum yang sama yaitu dari universitas. Akan tetapi
kemudian setiap individu harus memilih karir mereka masing-masing dan lebih
lanjutnya mendapatkan pelaihan hukum yang berbeda

B. Metode memutuskan perkara


Para hakim di negara civil law mencari legislasi sebagai prinsip umum dan
kemudian mengaplikasikan dalam suatu kasus. Di lain sisi hakim negara common
law menggunakan keputusan yang terdahulu untuk menyelesaikan suatu perkata,
akan tetapi jika terdapat suatu statuta yang secara spesifik,jelas dan tidak ambigu ,
maka hakim menggunakan ketentuan dair statutan tersebut.
Dengan demikian dapat diaktakan bahwa hakim di common law teriakt dengan
statute yang ada sedangkan hakim civil law sendiri tidak terikat karena
kebebasanya untuk memilih legislasi mana yang sesuai untuk kasus tertentu.

Salah satu ciri lagi adalah di negara common law suatu penentuan fakta diserahkan
kekuasanya keapda jury, sedangkan di negara civil law keberadaan dari jury sangat
langka atau tidak ada sama sekali

C.Karakter personal dan collective dari keputusan


Di negara civil law hakim mendapatkan sebuah kehormatan dan prestis yang tinggi,
akan tetapi hakim disini terbilang pendiam dan tidak terlalu menyuarakan opininya.
Sementara itu di negara Inggris,Kanada dan Amerika Seriakat hakim lebih aktif
dengan adanya pertukuran opini mengenai persetujuan dan ketidaksetujuan
mengenai suatu keputusan.

D. Metode penulisan opini dan keputusan


Di common law fakta fakta yang ada di urutkan dan dicocokan dengan keputusan
yang ada sebelumnya , terutama kasus yang dibawa oleh para pihak. Kemudian
hakim melakukan penyelidikan dan pemeriksaan tersebu untuk meliha apakah
kasus yang dibawa para pihak dapat dianalogikan dengan peristiwa yang ada.
Di civil law , keputusan bentuknya lebih pendek;terlihat bahwa semakin tinggi
hierarki yudisial maka lebih singkat keputusanya. Hakim pertama tama mengambil
fakta fakta yang relevan kemudian mencocokan dengan pengaturan yang ada.

E. Ketidakadaan dan ketidacukupan pengaturan


Salah satu perbedaan mengenai common law dan civil law dapat ditemukan dari
perilakunya terhadap hakim dalam hal ketiadaan atau ketidakcukupan pengaturan.
Di negara civil law hakim berada dalam posisi yang sedikit susah, dikarenakan
hakim bisa dihukum jika melakukan penolakan perkara. Di sebagian negara seperti
Jerman dan negara bagian Louisiana dalam hal demikian, maka hakim diharuskan
menggunakan customary law untuk mengisi kekosongan tersebut

Kesimpulan
Common Law dan Civil law memang mempunyai perbedaan yang sangat besar dari
segi pengaturan dan sejarah, akan tetapi sekarang ini daoat dikataka bahwa tidak
ada lagi perbedaan yang mencolok antara mereka.Kebutuhan ekonomis,dan sosial
yang serupa mendorong adanya sebuah adopsi penyelesaian masalah hukum yang
sama.
Kedua belah sistem mempunyai karakteristik yang kuat dan berbeda, tetapi hal ini
tidak menutup kemungkinan adanya suatu negara yang mengadopsi karateristik
dari kedua belah sistem hukum yang ada.Akan tetapi adopsi dan inkorporasi dari

kedua belah sistem hukum tidak boleh sedimikan rupa sehingga ia merubah karate
fundamental dari kedua belah sistem.
Tujuan dari jurnal ini bukan memberikan evaluasi terhadap kedua belah sistem
hukum yang ada,dikarenakan masing masing sistem memberikan kontribusi yang
positif terhadap perbuhahan yang terjadi dalam masyarakat dimana sistem tersebut
berada. Disetiap negara , sistem hukum merupakan bagian dari gaya hidup dan
budaya setiap masyarakt,evolusi dari sebuah sistem hukum di dalam suatu negara
sendiri, tidak terlepas dari karakteristik awal yang ada dalam negara tersebut.

Anda mungkin juga menyukai