Anda di halaman 1dari 40

Kritis, Aspiratif, Responsif

Warta
Edisi 1, Januari - Maret 2011

PEMBAHASAN APBD NGADA TAHUN 2011


PENDAPAT AKHIR FRAKSI-FRAKSI
Atas Rancangan APBD Ngada 2011

Suara Redaksi
Pembaca yang budiman, Ini adalah edisi perdana Buletin Warta DPRD Ngada. Sebagaimana lazimnya sebuah perjumpaan pertama, selayaknya kami menyapa Pembaca sekalian dengan ucapan selamat bersua. Semoga kehadiran Buletin ini dapat menambah informasi dan wawasan Pembaca sekalian. Dalam edisi perdana kali ini, kami menyuguhkan tema utama: Pembahasan APBD Kabupaten Ngada Tahun Anggaran 2011. Pidato Politik Ketua DPRD Kabupaten Ngada menjadi inti sari dari seluruh dinamika persidangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Ngada Tahun Anggaran 2011. Pidato ini juga menjadi sikap politik lembaga DPRD Kabupaten Ngada atas RAPBD Kabupaten Ngada Tahun Anggaran 2011. Selain itu, kami juga memuat Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Kabupaten Ngada terhadap RAPBD yang diajukan Pemerintah Kabupaten Ngada. Ada banyak catatan kritis, rekomendasi, pokok pikiran dan kesepakatan yang dibangun bersama antara DPRD Ngada dengan Pemerintah selama masa persidangan, baik melalui Ra-pat Komisi, Rapat Gabungan Komisi, Rapat Badan Anggaran maupun Rapat Badan Legislasi. Semua itu kami sajikan ke tangan Pembaca sekalian dalam edisi ini. Rubrik Keliling Ngada menyajikan berbagai kegiatan Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Ngada ketika mengunjungi desa-desa di Ngada. Tak ketinggalan, kami menyajikan Profil Singkat Pimpinan dan Anggota DPRD Ngada periode 2009 - 2014. Kami menyadari, kami baru berada di langkah pertama sebuah perjalanan. Banyak hal yang mungkin tidak sesuai harapan dan keinginan Pembaca sekalian. Karena itu kritik dan saran yang membangun kami terima dengan senang hati. Akhirnya selamat menikmati sajian kami.

Info Buletin Warta DPRD Ngada Hubungi: Sekretariat DPRD Kabupaten Ngada Telp. (0384) 21622 Email:dprdngada@yahoo.com
Atau Contact Person: 081237704214 (Klitus) 085238480454 (Ivon)

PELINDUNG/PENASIHAT: PIMPINAN DPRD KABUPATEN NGADA PENANGGUNGJAWAB UMUM: SEKRETARIS DEWAN PEMIMPIN REDAKSI: KABAG HUMAS SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN NGADA REDAKTUR PELAKSANA: KLITUS NGAEL CARLY SIWEMOLE PICE SORO REDAKSI: EMMY R ALBERT NOO CORRY DJAWA ANSEL MERE VIVI DOI DESIGN/LAYOUT: KLITUS NGAEL

Redaksi.

Daftar Isi Daftar Isi


Pembahasan APBD Ngada Tahun 2011: Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Ngada

VIGNET/KARIKATUR: CARLY SIWEMOLE DISTRIBUTOR: IVON DJANGGA PERCETAKAN: CV. Karya Guna - Kupang (0380) 821493

Seperti Menyepuh Emas Dalam Loyang................................. 6 Atas RAPBD Ngada Tahun 2011........................................... 10

Profil DPRD Ngada Periode 2009 - 2014..................... 23

Edisi 1, Januari - Maret 2011 Dari Meja Ketua

Warta DPRD Ngada

Kendati banyak orang pada saat ini bergantung lebih banyak pada siaran televisi dan radio untuk mendapatkan berita dan informasi, tetapi orang dengan latar belakang pendidikan menengah ke atas masih membutuhkan media massa cetak sebagai sarana mendapatkan informasi. Media massa cetak selalu memberi informasi lebih kepada khalayak umum tentang politik. Kenneth Janda

Pernyataan di atas bukan sebuah bualan, tetapi lahir dari sebuah penelitian yang mendalam dan kritis atas peran penting media massa cetak bagi manusia. Media massa cetak memiliki kekuatan karena sifatnya yang lama, dalam arti bahwa informasi yang dipublikasikan bisa disimpan tanpa harus melakukan recording sebagaimana dalam media massa siaran dan kemudian informasi tersebut bisa mudah didapatkan kembali sewaktu-waktu diperlukan. Dengan demikian media massa cetak bukan merupakan media komunikasi, informasi dan persuasi yang lewat begitu saja seperti yang terjadi dalam media massa siaran baik radio maupun televisi. Kemasan publikasi dalam media massa cetak baik dalam surat kabar harian, majalah mingguan, dwi-mingguan, bulanan ataupun buletin tri-wulanan dimaksudkan sebagai sarana komunikasi bagi Pembaca agar mereka dapat melek informasi terkait dengan banyak hal yang selama ini tidak mereka ketahui dengan baik dan benar. Di sinilah letak kekuatan media massa cetak. Penerbitan Buletin Warta DPRD Ngada ditempatkan dalam konteks ini. Buletin ini adalah media komunikasi politik antara lembaga dewan dengan semua lapisan masyarakat Ngada. Sebagai sarana komunikasi, Buletin ini dimanfaatkan untuk mensosialisasikan pandangan politik lembaga dewan, visi dan misi lembaga, memberikan informasi selengkap dan semenarik mungkin terkait program jangka panjang dan pendek sebagai perwujudan pelaksanaan visi dan misi, memberikan liputan dalam kolom reguler maupun kolom khusus terkait dengan kegiatan lembaga dewan. Informasiinformasi tersebut dikemas sedemikian rupa

dalam aneka bentuk publikasi liputan berita, liputan khusus, features, opini, iklan, dan lain-lainnya sehingga menjadi menarik bagi Pembaca. Sebagaimana yang telah dinyatakan Kennet di atas, informasi media massa cetak juga mempunyai kekuatan bagi kalangan tertentu, khususnya bagi golongan berpendidikan. Informasi ataupun data dalam bentuk cetak sangat digemari oleh kalangan menengah ke atas. Mereka membutuhkan informasi dan data dalam bentuk cetakan, karena jenis ini pada umumnya merupakan hasil suatu observasi dan analisis yang cukup mendalam dan representatif yang bisa menjadi acuan bagi mereka baik untuk kepentingan mereka sendiri maupun untuk kepentingan lainnya. Senada dengan Janda, William L. Rivers dan kawan-kawan (2003:307) menyatakan bahwa secara umum, berdasarkan kesimpulan dari berbagai studi, orang berpendidikan tinggi lebih menyukai media cetak atau media bacaan dibandingkan dengan media siaran. Namun hal ini tidak berarti bahwa kehadiran Buletin Warta DPRD Ngada bersifat eksklusif, hanya terbatas pada kalangan menengah ke atas saja. Buletin ini hadir untuk seluruh lapisan masyarakat, karena justru merekalah sasaran akhir dari ide dasar penerbitan media ini. Atas nama Pimpinan dan seluruh Anggota DPRD Kabupaten Ngada saya menyambut gembira Penerbitan Buletin Warta DPRD Ngada. Media ini adalah sarana komunikasi politik antara lembaga dewan dengan pemerintah maupun masyarakat luas. Kami mewartakan, Pembaca dapat memberi umpan balik. Dengan demikian tercipta komunikasi yang efektif. Sebagai Pimpinan Dewan saya berharap kehadiran media ini dapat memberi nilai lebih bagi Pembaca sekalian.

Bajawa, Maret 2011 Pimpinan DPRD Kabupaten Ngada,

Kristoforus Loko, S. Fil Ketua

Warta DPRD Ngada


Editorial

Edisi 1, Januari - Maret 2011

Mengapa Ada
Ide penerbitan buletin yang sekarang ada di tangan Anda ini muncul tanpa sengaja. Teman saya bercerita begini. Suatu hari, dia mencoba membuat berita-berita kegiatan DPRD Ngada dan menempelnya di papan informasi. Dengan desain seadanya, berita-berita itu ternyata mencuri perhatian setiap yang lewat. Tidak terkecuali Ketua DPRD Ngada. Oih....bagus nih, ujarnya serius sambil membaca pajangan pada dinding papan informasi itu. Pak, bagaimana kalau kita terbitkan Buletin, temanku ini iseng melempar ide. Saya sangat setuju. Buat perencanaan yang matang dan mulai. Jawaban yang sangat singkat di pertemuan yang singkat ini sontak membuat temanku ini berpikir keras. Betapa tidak. Mewujudkan gagasan dalam otak menjadi sebuah kenyataan, bukan perkara mudah. Mem-bendakan-sosok maya dalam khayal tidak segampang mengedip mata, kecuali jika matamu kelilipan. Maka sejak saat itulah upaya menerbitkan Buleti mulai dipikirkan. Diskusi formal maupun informal dilakukan; tentang semua hal terkait Buletin. Kita harus memulainya. Bagi saya, penerbitan media dalam bentuk buletin ini serentak merupakan jawaban atas tanya filosofis: mengapa ada? Ya, mengapa perlu dan penting menerbitkan sebuah buletin? Apakah karena komunikasi yang pernah dibangun selama ini dirasakan belum maksimal atau malah gagal? Atau apa? Jawaban atas pertanyaan 'mengapa ada' ini penting agar kehadiran media ini tidak dianggap gagah-gagahan atau dipicing sebelah mata. Tulisan ini mencoba mengurai lebih jauh arti kehadiran media ini di tangan Anda. Ia sejatinya lahir karena sebuah kebutuhan. Ide cemerlang yang lahir di lorong sebuah ruang pada siang menjelang petang adalah sebuah titik awal. Dan sebagaimana layaknya ide-ide cemerlang lainnya, ia lahir tanpa 'disengaja'. Lahir begitu saja. Seperti sebuah kilatan cahaya, ide itu melintas di benak dan orang yang cerdik merengkuhnya lalu melemparnya ke ruang publik. Gagasan brilian biasanya lahir dari sesuatu yang tak diduga. Einstain misalnya. Dia menemukan teori relativitas, bukan di ruang laboratorium praktek, tetapi di kamar mandi ketika dia terasa begitu lelah melewati hari di laboratoriumnya lalu mencoba melepas kepenatan dengan merendam diri di dalam bathtub. Di sanalah sebuah fenomena terjadi, lalu sekelebat ide melintas di benaknya dan dia merengkuh ide itu. Selanjutnya kita sama tahu, teorinya tentang relativitas masih belum tergantikan hingga saat ini. Demikian jugalah halnya dengan titik awal terbentuknya gagasan penerbitan media ini. Bahwa ia lahir tanpa sengaja, itu benar. Lalu kembali ke pertanyaan pokok: mengapa ada? Karena butuh. Ya, kita membutuhkan sebuah media untuk mendistribusikan gagasan, kebijakan, dinamika sidang, geliat kehidupan masyarakat saat kunjunga kerja dan berbagai hal yang mungkin selama ini tak terjamah oleh mata telanjang masyarakat. Kita ingin agar semua itu terdokumentasi secara tertulis lalu menyebar ke ruang publik. Buletin inilah sarananya. Perlu dipahami bahwa selama ini apa yang dikerjakan jarang sekali diketahui publik. Kita terlalu teguh memegang pendapat bahwa budaya tutur lebih efektif dalam berkomunikasi. Padahal, apa yang dipercakapkan kadang tidak bertahan di memori kita. Ya, kapasitas otak kita terlalu kecil dan setiap hari dijejal dengan berbagai data lalu ada mekanisme alami di memori otak untuk men-delete setiap file yang sudah masuk kategori old file. Apa yang kita sampaikan bulan lalu, ketika ditanya kembali hari ini sudah tidak diingat lagi. Budaya tutur memang media yang paling tepat pada dua tiga dasawarsa yang lalu ketika kita masih sangat lumrah dengan budaya menyampaikan pesan, nasihat, petuah, larangan dan hukum adat di Loka, sambil menenggak moke putih sepanjang malam. Namun ketika pergerakan masa menyeret kita ke titik tertentu dalam waktu, kita akhirnya terperangkap dalam apa yang dinamakan dunia modern. Itulah dunia saat ini. Dunia di mana kita mau tidak mau berlomba dengan waktu untuk secepat mungkin menyerap informasi jika tidak mau dikatakan ketinggalan jaman. Bahwa arus informasi menggerus budaya kita, itu tak terbantahkan, walau masih ada sisa-sisa budaya yang kuat terpelihara. Akan tetapi budaya tulis tetap menjadi pilihan utama ketika suatu informasi hendak dibakukan secara permanen. Banyak orang menilai bahwa masyarakat kita di Flores masih sangat kental dengan dunia budaya tutur. Karena itu kehadiran media cetak menjadi jarang diminati. Tentang hal ini saya jadi teringat akan sebuah hasil penelitian di Ngada

44

Edisi 1, Januari - Maret 2011

Warta DPRD Ngada

pada Tahun 2004 yang lalu. Pada waktu itu, NTTPEP, sebuah lembaga kerja sama antara Pemerintah Australia dengan Pemerintah Indonesia melalui Pemda Ngada yang didanai oleh AusAID, menjalankan sebuah program di bidang pendidikan. Guna menyebarluaskan berbagai perubahan dalam dunia pendidikan, NTTPEP menerbitkan Majalah Bulanan bernama Suara PEP. Ketika program telah berjalan dua tahun, dilakukanlah evaluasi. Sebuah tim dibentuk untuk menilai keberhasilan program. Salah satu rekomendasi yang dikeluarkan oleh tim ini adalah Majalah Bulanan Suara PEP tidak memberi kontribusi signifikan bagi keseluruhan program, karena itu tidak lagi diterbitkan. Hasil survey yang dilakukan menunjukkan bahwa masyarakat Ngada masih lebih kental dengan budaya tutur. Namun apa yang terjadi? Dua tahun kemudian, lembaga yang sama (NTTPEP) kembali menerbitkan semacam suplemen dalam Harian Umum Flores Pos yang mempublikasikan program AusAID kepada masyarakat Flores. Kenyataan ini menunjukkan bahwa media tulis memiliki peran penting bagi masyarakat kita. Publikasi dalam bentuk media tulis entah bentuknya apa memiliki keunggulan tertentu dalam aspek tertentu pula. Lebih dari sekedar karena 'butuh', pener-

bitan media ini sejatinya adalah sebuah ikhtiar untuk menyebarkan seluas-luasnya apa yang telah dikerjakan oleh anggota legislatif daerah selama ini. Hakikatnya adalah informasi, sebab informasi adalah sel dari komunikasi. Komunikasi dalam rupa apa pun menyelipkan sebuah informasi. Tidak ada komunikasi jika tidak ada pesan (informasi) yang diberikan. Karena itu, media ini berusaha sedapat mungkin menyajikan informasi yang banyak kepada masyarakat luas tentang apa saja yang menjadi muatan dalam setiap edisinya. Di titik lain, komunikasi yang efektif hanya mungkin terjadi kalau ada hubungan timbal balik antara komunikator (pemberi informasi) dengan komunikan (penerima informasi). Pesan/informasi yang disajikan melalui media akan menjadi lebih efektif jika ada umpan balik dari pembaca. Karena itu lazimnya selalu disediakan rubrik pembaca pada setiap media cetak. Dengan demikian, komunikasi yang dibangun tidak linear tetapi siklis. Ide, gagasan, tulisan, opini dan berita dalam sebuah media tidak instruktif tetapi komunikatif. (KLITUS NGAEL)

Mari kita sukseskan Program Perak...

Bung Centil
Pemerintah Kabupaten Ngada menggalakkan Program PERAK Tahun 2011. Wala...turun peringkat e? Tahun lalu kan sudah sampai di Gerbang Emas?

Tahun lalu Emas...sekarang Perak lagi....

Fraksi BNPP meminta perhatian Pemerintah untuk segera memindahkan Pasar Bajawa ke lokasi pasar di Bobou. Pasar boleh turun di Bobou hargaharga barang tetap saja naik.

Warta DPRD Ngada


Warta Utama

Edisi 1, Januari - Maret 2011

Pembahasan APBD Kabupaten Ngada Tahun 2011


Seperti Menyepuh Emas Dalam Loyang
Kristoforus Loko, S. Fil Ketua DPRD Kabupaten Ngada

Sesuai esensinya, APBD yang kita bahas dan kita percakapkan Hendaknya selalu dipandang sebagai instrumen mendasar bagi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah, membuka lapangan kerja guna menekan jumlah pengangguran yang terus meningkat dan mengurangi angka kemiskinan. Digerakkan oleh kesadaran ini, lembaga DPRD Kabupaten Ngada patut menyampaikan apresiasi yang obyektif kepada pemerintah KabupatenNgada di bawah kepemimpinan Bapak Marianus Sae dan Bapak Drs. Paulus Soliwoa.

Pimpinan DPRD Ngada bersama Bupati dan Wakil Bupati Ngada serius membahas RAPBD Ngada Tahun 2011 pada Rapat Pembahasan APBD Ngada Tahun 2011 di Aula DPRD Ngada pada akhir Desember 2010 yang lalu. Dari Kiri ke Kanan: Drs. Paulus Soliwoa (Wabub Ngada), Marianus Sae (Bupati Ngada), Kristoforus Loko, S. Fil, (Ketua DPRD Ngada), Moses J. Mogo, BcSW dan Paulinus No Watu, S. Sos (Wakil Ketua DPRD Ngada). Foto: Humas DPRD

Edisi 1, Januari - Maret 2011 Warta Utama

Warta DPRD Ngada

Sambil masuk ke dalam ruang kedalaman diri sebagai mahluk yang rapuh, saya mengajak kita sekalian untuk memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Mahakasih yang telah memperkenankan kita menghadiri sidang dewan terhormat dalam keadaan sehat sejahtera. Tuhan telah membimbing kita sejak pembukaan, pelaksanaan hingga penutupan sidang Penetapan Anggaran, Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Ngada Tahun Anggaran 2011. Meski telah lewat beberapa hari, ijinkanlah saya atas nama pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Ngada mengucapkan Selamat Pesta Natal 25 Desember 2010 bagi segenap umat Kristiani di daerah ini yang merayakannya. Dengan merayakan kelahiran Kristus, kita mengalami peristiwa inkarnasi: Allah menjadi manusia. Allah turun dari kemahakuasaan-Nya agar kita semua diangkat kepada martabat baru sebagai anakanak Allah. Kiranya Natal yang kita rayakan menggugah kita untuk saling memerdekakan satu sama lain dengan menghormati martabat kemanusiaan kita. Kemuliaan Allah hendaknya hadir pada diri manusiamanusia yang hidup dan saling menghidupkan (Gloria Dei Vivens Homo). Demikian juga pada hari ini, Jumat, 31 Desember 2010, di hari kita menggelar sidang penutupan penetapan APBD Tahun Anggaran 2011, kita sedang berada di puncak waktu tahun 2010. Beberapa jam lagi kita akan mengakhiri dan mengucapkan Selamat Tinggal kepada Tahun 2010 dan mengucapkan Selamat Datang dan mulai menjalani hi-

dup baru di tahun baru 1 Januari 2011. Sebagai mahluk yang dibentuk dan membentuk sejarah, manusia selalu hidup di dalam waktu. Waktu terus mengalir dan tak akan pernah kembali. Tahun 2010 yang akan kita lewati dengan berbagai pengalaman baik pengalaman pribadi, keluarga, lembaga maupun masyarakat umumnya akan menjadi kenangan. Sedangkan tahun 2011 yang akan kita jalani masih penuh tanda tanya: akan menjadi apa dan seperti apakah kita di tahun 2011, kita belum tahu. Yang ada pada kita hanyalah proyeksi dan harapan kita di masa depan. Tentu saja semua kita seRancanganAPBD Kabupaten Ngada menjadi indah dan berkualitas karena telah dihasilkan melalui proses penyepuan gagasan, perdebatan dan percakapan melalui perbedaan pendapat selama masa persidangan ini.

cara manusiawi mengharapkan akan menikmati dan mengalami kebahagiaan, kegembiraan dan kesuksesan di tahun 2011. Kenangan akan masa lampau tahun 2010 dan mimpi di masa depan tahun 2011 direkatkan oleh realitas kekinian (nowness) yang kita hidupi saat ini, kini dan di sini (hic et nunc). Pada titik inilah saya mengajak kita untuk mengenang kembali kata-kata bernas yang pernah diucapkan oleh orator ulung Romawi kuno di masa lalu: tempora mutantur nos et mutamur in ilis: dalam waktu selalu ada perubahan dan kita belajar dari jejak-jejak perubahan yang ada. Namun demikian sebagai orang beriman hendaknya kita yakin bahwa waktu

boleh terus mengalir dan perubahan terus terjadi, tetapi yang kekal dan tidak akan berubah adalah kasih setia Tuhan sebagai sumber kekuatan hidup kita satu-satunya. Melalui forum yang terhormat ini atas nama pimpinan dan anggota dewan, saya juga patut menyampaikan apresiasi dan terima kasih berlimpah kepada para pimpinan OPD yang akan mengakhiri masa tugas sebagai PNS dan memasuki masa pensiun yakni: Bpk Drs. Elias Djo (Asisten I Sekda Ngada), Bpk Drs. Frans Pito (Kepala BPMD-PP) dan Bpk Drs. Antonius Ngadjaleza (Kepala Dinas P2KI). Terima kasih untuk kontribusi kinerjamu membangun rakyat di daerah ini sesuai dengan bakat, potensi dan talenta yang Bapak-Bapak miliki dalam iklim kerja kemitraan yang dijiwai rasa persaudaraan dan kekeluargaan. Kami sungguh merasa kehilangan mitra kami Seorang Bapak Elias Djo yang santun, bijaksana, selalu ceriah dan suka humor. Kami tentu merasa kehilangan sosok Bapak Anton Ngaja yang menghasilkan gebrakan-gebrakan strategis di Dinas Perhubungan; meski dengan diam, penuh kerendahan hati dan kesahajaan. Rekan pimpinan dan anggota dewan tentu merasa kehilangan sosok seorang Bapak Frans Pito yang sederhana, bicara apa adanya namun cerdas dalam melaksanakan tugas pemerintahan terutama berkaitan dengan kesuksesan Kabupaten Ngada bidang pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif. Selamat menjalankan masa pensiun. Bapak-bapak sejak hari ini akan berhenti

Warta DPRD Ngada


Warta Utama

Edisi 1, Januari - Maret 2011

menjadi kepala OPD, tetapi menjadi pemimpin tetap sepanjang hayat dimanapun kita hidup dan berada. Pada tempatnya pula, saya memberikan apresiasi kepada pemerintah atas terobosan membuka isolasi udara dari dan ke Ngada atas suksesnya uji pendaratan pesawat Penas Air tanggal 30 Desember 2010 di Bandar Udara Turelelo Soa dengan rute penerbangan Denpasar - Labuanbajo - Soa - Kupang. Diharapkan rute ini akan menjadi rute yang prospektif bagi pertumbuhan sektor pariwisata di daerah ini, sehingga Ngada dengan segala potensi dan keunggulan wisatanya dapat dikenal luas baik oleh wisatawan dalam negeri maupun mancanegara. Di penghujung tahun 2010, hari ini, kita menutup sidang pembahasan dan penetapan RAPBD menjadi APBD Tahun Anggaran 2011. Sebagai sebuah rancangan kebijakan publik yang berisi program, kegiatan dan alokasi anggaran yang diikhtiarkan untuk terwujudnya kesejahteraan rakyat, RAPBD Kabupaten Ngada tahun Anggaran 2011 telah dipercakapkan, diperdebatkan dan bahkan digugat dalam sebuah ruang publik demokratis selama masa persidangan ini antara dewan dan pemerintah dibingkai kerangka pikir kemitraan yang sejajar. Sebaik apapun substansi rancangan APBD yang diajukan pemerintah, itu tetap menurut perspektif pemerintah. Sebagai mitra yang mengemban fungsi checks and balances lembaga dewan tentu tidak bisa menerima RAPBD yang diajukan pemerintah dengan sebuah paradigma

berpikir siap mengangguk setuju atau siap manut saja (taken for granted) sebagai tukang capnya (the rubber stamp) pemerintah, melainkan harus diuji dan disepuh dalam sebuah diskusi kritisdialektis, bahkan dalam bentuk gugatan keras terhadap rancangan yang ada. Oleh karena itu apabila selama masa persidangan ini sejak pembahasan KUA dan PPAS terdapat alur pendapat, pandangan dan pikiran yang berbeda di antara kita, kita tidak pernah boleh memaknai siapapun yang berbeda pendapat dan pandangan dengan kita sebagai musuh dalam perspektif rivalitas. Saya sungguh yakin bahwa perbedaan pendapat dan dinamika argumentatif yang berseberangan dengan arus pemikiran umum yang berkembang selama persidangan, tidak didasari niat untuk saling menciderai tetapi semata-mata supaya keputusan politik yang kita hasilkan dalam bentuk APBD Ngada

tahun 2011 ini benar-benar berkualitas, sesuai aturan hukum dan benar-benar berpihak kepada rakyat. Memberikan dukungan tidak harus dalam bentuk pujian. Kita sesungguhnya harus berterima kasih kepada rekan-rekan yang mau berbeda pendapat atau mempunyai pendapat berseberangan dengan arus pendapat umumnya karena dia telah menjadi sahabat sejati kita yang memberikan dukungan tulus dan jujur terhadap rancangan APBD yang diajukan pemerintah tetapi dengan cara memberikan kritik keras, pendapat yang berbeda dan sikap yang tidak cepat menerima sesuatu tanpa menyangsikannya terlebih dahulu. Secara natural Tuhan memang telah mengajarkan kepada kita melalui keindahan alam yang terpancar melalui keanekaragaman ciptaanNya, keindahan pelangi karena perbedaan warnawarninya dan keindahan lukisan karena perbedaan warna

Para Pimpinan OPD memberikan penjelasan atas RKA OPD Tahun Anggaran 2011. Foto: Humas DPRD

Edisi 1, Januari - Maret 2011 Warta Utama

Warta DPRD Ngada

cat pada kanvas para pelukis. Atas dasar itu kita baru bisa berkata dengan penuh keyakinan di akhir masa sidang ini bahwa rancangan APBD Ngada menjadi indah dan berkualitas karena telah dihasilkan melalui proses penyepuan gagasan, perdebatan dan percakapan melalui perbedaan pendapat selama masa persidangan ini. Kita toh kemudian bisa membangun konsensus bersama menyepakati RAPBD Kabupaten Ngada tahun 2011 ini sebagai produk kita bersama yang juga harus dipertanggungjawabkan secara bersamasama kepada publik. Prinsip dasar komunikasi politik kita adalah perbedaan pendapat di antara kita boleh saja terjadi tetapi rakyat tidak pernah boleh dikorbankan. Sesuai esensinya, APBD yang kita bahas dan kita percakapkan hendaknya selalu dipandang sebagai instrumen mendasar bagi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah, membuka lapangan kerja guna menekan jumlah pengangguran yang terus meningkat dan mengurangi angka kemiskinan. Digerakkan oleh kesadaran ini, lembaga DPRD Kabupaten Ngada patut menyampaikan apresiasi yang obyektif kepada pemerintah Kabupaten Ngada di bawah kepemimpinan Bapak Marianus Sae dan Bapak Drs. Paulus Soliwoa. Di awal masa kepemimpinannya, Bupati dan Wakil Bupati baru ini menyampaikan gagasan kepada dewan untuk melakukan akselerasi pengentasan kemiskinan secara riil dan langsung dari Rumah Tangga Miskin dengan meluncurkan program strategis: Pe-

Bupati Ngada, Marianus Sae, memberikan penjelasan tentang kebijakan pembangunan Kabupaten Ngada Tahun 2011. Foto: Humas DPRD

ningkatan Ekonomi Rakyat (PERAK), Jaminan Kesehatan Masyarakat Ngada (JKMN) dan Penguatan Koperasi Sebagai Sokoguru Perekonomian Rakyat. Gagasan ini lahir dari perjalanan dan pengalaman perjumpaan beliau berdua dengan rakyat Ngada di daerah ini dari desa ke desa dan dusun ke dusun di pelosok Ngada. Atas nama lembaga dewan saya harus menyebutkan program-program strategis ini sebagai sebuah keberanian (courage) dan terobosan (breakthrough) yang patut diapresiasi. Namun demikian ini tidak dimaknai bahwa pemimpin-pemimpin kita sebelumnya tidak pernah menggagas program-program demikian. Semua pemimpin memang selalu bekerja untuk kesejahteraan rakyat namun selalu dengan karakter, gaya dan strategi kepemimpinan yang berbeda. Duet kepemimpinan ini mengambil terobosan dengan melakukan akselerasi pengentasan kemiskinan

dengan penetapan target pengurangan jumlah KK Miskin dari tahun ke tahun. Masyarakat miskin yang tidak mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang memadai coba dicover melalui program JKMN, sehingga kita berharap bahwa usia harapan hidup dan derajat kesehatan rakyat Ngada semakin meningkat. Namun dewan tetap mengharapkan agar upaya kuratif harus diimbangi dengan gerakan yang cepat dan sinergis oleh semua komponen di daerah ini dalam rangka membangun gerakan hidup sehat dan pola hidup sehat warga. Sebagai ketua dewan saya tetap mengingatkan pemerintah untuk memberikan perhatian bagi peningkatan mutu pendidikan di daerah ini melalui peningkatan kualitas kelulusan UN dan UASBN yang telah dijadikan sebagai benchmark kualitas pendidikan baik secara regional maupun nasional.
Bersambung ke hal. 33

Warta DPRD Ngada


Warta Utama

Edisi 1, Januari - Maret 2011

Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi Atas RAPBD Ngada Tahun 2011


Catatan Redaksi: Sebanyak lima fraksi di DPRD Ngada memberikan Pendapat Akhir mereka pada Rapat Paripurna Penetapan APBD Ngada Tahun 2011 tanggal 31 Desember 2010 yang lalu. Semua fraksi memberikan catatan kritis atas RAPBD Kabupaten Ngada yang diajukan Pemerintah. Hal ini dibuktikan dengan alotnya pembahasan selama masa sidang, baik pada Rapat Komisi, Rapat Gabungan Komisi maupun Rapat Badan Anggaran. Bagaimana dan apa saja yang menjadi titik tilik setiap fraksi atas RAPBD Kabupaten Ngada yang diajukan Pemerintah Kabupaten Ngada dalam masa sidang kali ini? Kami menyajikannya untuk Anda dalam edisi perdana Buletin Warta DPRD Ngada ini.

Sebelas Sikap Politik Fraksi Partai Golkar


Pada awal penyampaian pandangan dan sikap politik di dalam Pendapat Akhir ini, Fraksi Partai Golkar melalui juru bicara Drs. Bengu Laurensius mengajak semua peserta sidang untuk bersyukur kepada Tuhan atas perlindungan dan penyertaan-Nya, sehingga Pemerintah dan DPRD Kabupaten Ngada dapat melaksanakan tugas konstitusional Pembahasan APBD Ngada Tahun Anggaran 2011 dalam keadaan aman, tertib dan lancar. Demi menghasilkan sebuah Peraturan Daerah tentang APBD Kabupaten Ngada Tahun Anggaran 2011 yang berkualitas dan benarbenar berpihak kepada masyarakat, DPRD Kabupaten Ngada dan Pemerintah telah menjalani masa sidang dalam rangka membahas Rancangan APBD Kabupaten Ngada Tahun Anggaran 2011 yang dibingkai oleh semangat kemitraan dan persaudaraan. Kesungguhan DPRD dan Pemerintah selama masa persidangan ditunjukkan melalui diskusi yang mendalam dan sungguh melelahkan, perdebatan yang serius dengan mengungkapkan gagasan-gagasan kritiskonstruktif, baik dalam rapat kerja komisi, rapat Badan Anggaran, rapat Badan Legislasi maupun rapat Ga-

10

Drs. Bengu Laurensius Juru Bicara Fraksi Golkar

Bapak Luarens Bengu menyerahkan rekomendasi Fraksi Golkar sesaat setelah membacakan Pendapat Akhir Fraksi Golkar Foto: Humas DPRD

bungan Komisi. Oleh karena itu Fraksi patut menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Bupati dan Wakil Bupati Ngada bersama segenap jajaran pemerintahan pada semua OPD yang telah menunjukkan komitmen kemitraan selama masa persidangan ini. Fraksi juga patut menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada pemerintah atas semua kerja keras, komitmen dan dedikasinya mengangkat taraf kehidupan manusia dan masyarakat Ngada ke arah kehidupan yang adil, sejahtera dan manusiawi. Fraksi mengajak para stakeholder untuk memaknai program

Edisi 1, Januari - Maret 2011 Warta Utama

Warta DPRD Ngada

dan kegiatan yang disepakati dalam APBD Tahun Anggaran 2011 secara baik dan benar baik oleh Pemerintah dan DPRD, sehingga rakyat sungguh merasakan manfaatnya agar kelak dapat keluar dari belenggu kemiskinan. Fraksi patut menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Ngada yang mungkin berbagai aspirasi dan kebutuhannya belum dapat didanai melalui penetapan APBD Ngada Tahun 2011. Kesepakatan politik yang dilakukan oleh Dewan dan Pemerintah adalah menentukan skala prioritas pembangunan sebagaimana yang tertuang dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan PPAS (Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara) APBD Tahun Anggaran 2011. Fraksi tetap berkomitmen memberikan dukungan kepada pemerintah atas semua rencana yang telah disepakati dengan Dewan sebagaimana yang tertuang dalam KUA dan PPAS APBD Kabupaten Ngada Tahun Anggaran 2011 dan rencana strategis pemerintah melalui Program Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (PERAK) dan Jaminan Kesehatan Masyarakat Ngada (JKMN). Dukungan politik ini didasarkan pada keyakinan bahwa pemerintah memiliki niat tulus untuk mensejahterakan masyarakat Ngada terutama bagi rumah tangga miskin (RTM) di daerah ini. Dalam rangka mendukung program dimaksud, Fraksi memandang penting untuk menyampaikan beberapa pandangan dan sikap politik untuk diperhatikan Pemerintah dalam mengim-ple-

mentasikan APBD Kabupaten Ngada Tahun Anggaran 2011 sebagai berikut: Pertama, Fraksi sungguh mengharapkan agar setiap pengelola anggaran dalam mengelola APBD Tahun Anggaran 2011 hendaknya mengacu pada prinsip efisiensi, efektifitas, dan disiplin anggaran yang tepat waktu dan tepat sasaran sesuai yang telah direncanakan dan disepakati dalam APBD Tahun Anggaran 2011. Kedua, Fraksi meminta kepada Pemerintah hendaknya bekerja secara kreatif dan maksimal untuk memenuhi realisasi penerimaan daerah dari pos Pendapatan Asli Daerah yang ditetapkan targetnya di dalam APBD Kabupaten Ngada Tahun Anggaran 2011. Ketiga, Pemerintah perlu inovatif dan kreatif mengelola dan mengembangkan potensi-potensi daerah yang dimiliki masyarakat di daerah ini guna meningkatkan sumber-sumber penerimaan da-

11

Masyarakat di pedalaman Aimere. Semoga saja Program PERAK dapat menjangkau sampai ke mereka-mereka ini agar dapat meningkatkan taraf ekonomi keluarga mereka. Foto: Asry Moi, dkk

Warta DPRD Ngada


Warta Utama

Edisi 1, Januari - Maret 2011

12

3. Pemerintah perlu memerah yang bersifat konstan perjelas skema pendadalam rangka memperkuat naan dan pola pendeotonomi daerah. katan yang digunakan Keempat, Pemerintah dan bagaimana pemeperlu segera melakukan prorintah bekerja untuk meses tender, sehingga pelaksangubah pola pikir masnaan proyek fisik konstruksi yarakat yang cenderung dapat dilakukan tepat waktu konsumtif dan tidak prodan pemerintah terus meladuktif. kukan pengawasan yang in4. Melalui program Perak tensif terhadap para rekanini, rakyat tidak hanya an pelaksana untuk menjaga mendapat keuntungan kualitas pekerjaan proyek ekonomis tetapi harus dan dapat selesai tepat pajuga transformasi kehiduda waktunya. pan berupa cara berKelima, Kendaraan dinas perlu dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya dan bila dimanfaatkan untuk keperluan lain harus seijin Bupati Ngada. Keenam, dalam rangka mendukung program PERAK, JKMN dan Pemberian Modal Usaha bagi Koperasi, Fraksi meminta pemePemetaan Rumah Tnagga Miskin di setiap desa perlu rintah untuk dilakukan dengan benar agar tidak terjadi manipulasi memperhatikan data. Foto: Asry Moi, dkk beberapa hal ternak yang benar; berikut ini: 5. Fraksi minta kepada Ba1. Pemetaan rumah tangpak Bupati dan Wakil Buga miskin di setiap desa pati untuk mengendaliagar tidak terjadi manikan langsung program pulasi data oleh petugas strategis ini agar tidak yang melakukan pendamenimbulkan penyimpataan. Data rumah tangngan pada tataran impga miskin perlu disamlementasinya. Supremasi paikan kepada DPRD sehukum harus sungguh dibagai pegangan dalam terapkan dalam pelakpengawasan. sanaan program ini sehi2. Melakukan verifikasi terngga bisa memberikan hadap rumah tangga efek jera baik kepada miskin yang pernah OPD pengelola, para remendapat bantuan di kanan yang mengadatahun-tahun sebelumkan ternak-ternak maunya dan mengecek perpun rumah tangga miskembangan usahanya. kin penerima bantuan

demi peningkatan kehidupan ekonominya. 6. Pemerintah perlu melakukan pembinaan dan pendampingan secara intensif terkait persiapanpersiapan kepada RTM yang ada sebelum menerima bantuan. 7. Implementasi program Perak dilakukan secara bertahap dan proporsional dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah dari aspek besaran alokasi anggaran dan jumlah RTM yang menjadi kelompok sasarannya. 8. Agar program strategis ini mudah terpantau pelaksanaan dan mudah pula dalam pengendalian dan pengawasan, fraksi meminta agar Pemerintah dalam setiap 3 bulan melakukan evaluasi pelaksanaan secara konprehensif dan hasil evaluasinya disampaikan kepada lembaga dewan yang terhormat. Ketujuh, Fraksi mengharapkan kepada Pemerintah untuk melakukan koordinasi dengan semua lembaga pendidikan di daerah ini untuk melakukan bimbingan dan pendampingan kepada semua siswa calon peserta UN pada semua jenjang, sehingga semua siswa peserta UN dapat dipersiapkan secara serius menghadapi Ujian Nasional nanti, yang tentunya dapat berpengaruh pada peningkatan prosentase kelulusan UN pada tahun mendatang. Kedelapan, Fraksi meminta kepada pemerintah pada masa kepemimpinan Bapak

Edisi 1, Januari - Maret 2011 Warta Utama

Warta DPRD Ngada

Marianus Sae dan Bapak Drs. Paulus Soliwoa untuk tidak jenuh-jenuhnya mengambil terobosan melalui komunikasi langsung secara personal dan kelembagaan dengan Bupati dan Pimpinan DPRD Manggarai Timur guna menyelesaikan persoalan perbatasan antara Kabupaten Ngada dan Manggarai Timur dalam semangat kekeluargaan dan persaudaraan hidup bertetangga. Kesembilan, menyikapi polemik yang berkembang di tengah masyarakat sekitar persoalan Pertambangan di daerah ini yang dapat menimbulkan interpretasi yang berkelebihan akan hadirnya

investor di daerah ini, maka fraksi meminta Pemerintah agar melakukan kajian mendalam akan kegiatan pertambangan sehingga tidak menimbulkan konflik sosial. Kesepuluh, Fraksi menyarankan agar Pemerintah hendaknya segera melakukan pembenahan jabatan yang lowong dengan mempertimbangkan intergritas dan kompetensi yang memadai melalui kajian yang mendalam dan tidak sekedar suka dan tidak suka, agar tidak berdampak pada terhambatnya pelayanan bagi masyarakat. Kesebelas, Fraksi meminta kepada pemerintah untuk menindaklanjuti semua kese-

pakatan dan rekomendasi yang dihasilkan pada setiap rapat kerja, sehingga persoalan pembangunan dan kemasyarakatan yang dihadapi di daerah ini semakin hari semakin berkurang dan tidak menimbulkan konflik yang berkepanjangan. Akhirnya dengan memohon berkat Tuhan Yang Maha Esa Fraksi Partai Golkar nyatakan MENERIMA Rancangan APBD Tahun Anggaran 2011 dan 8 (delapan) buah RANPERDA Kabupaten Ngada untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Ngada.***

Pimpinan dan Seluruh Anggota DPRD Kabupaten Ngada Mengucapkan

13

Selamat Hari Raya Paskah


Kepada segenap masyarakat Ngada yang merayakannya.
Kristoforus Loko, S. Fil Ketua Paulinus No Watu, S. Sos Wakil ketua Moses J. Mogo, BcSW Wakil Ketua

Warta DPRD Ngada


Warta Utama

Edisi 1, Januari - Maret 2011

Sebelas Rekomendasi Fraksi Bersatu Maju


Fraksi Bersatu Maju DPRD Kabupaten Ngada melalui juru bicara Raimundus Bena, SS, M.Hum, memberikan apresiasi yang tulus dalam semangat Kemitraan yang saling memberdayakan, menghargai dan saling memberikan solusi kritis dalam keseluruhan proses pembahasan RAPBD Kabupaten Ngada Tahun Anggaran 2011 untuk mencapai hasil optimal. Fraksi tetap konsisten dan komit dengan seluruh Kebijakan dan Program Pemerintah yang telah dibahas bersama Dewan pada Masa Sidang APBD Tahun 2011. Dukungan penuh yang diberikan, tidak berarti mengurangi daya kritis-konstruktif dan proporsional fraksi agar keseluruhan Program dan Kegiatan harus dilakukan melalui perencanaan yang matang sesuai yang telah tergambar dalam RKA dan core competence dari setiap SKPD. Harapan rakyat akan kesejahteraan dan kehidupannya ke tingkat yang lebih baik hendaknya menjadi semangat dan komitmen bersama, sebagai wujud Kepedulian dan keberpihakan. Dengan demikian bersamasama kita membangun Kabupaten Ngada ke arah yang lebih baik. Sehingga tema Pemberdayaan perekonomian dan pengembangan kelembagaan perekonomian rakyat, pengembangan infrstruktur sosial, ekonomi, peningkatan pemenuhan pelayanan dasar dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam rangka mencapai masyarakat yang unggul dan mandiri dalam bingkai budaya Ngada dapat tercapai. Harapan ini kita letakan di atas pundak kita sebagai pengambil kebijakan dan pembuat keputusan sesuai dengan tupoksi kita masing-masing (Eksekutif, Legislatif, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Perempuan, Tokoh Pemuda, Tokoh Agama, LSM, BUMN, BUMD, Para Rekanan, Partai Politik, Pers) singkatnya semua stakeholder pembangunan di daerah ini. Fraksi menyadari bahwa Masa Sidang Pembahasan RAPBD tahun 2011, sungguh menguras banyak tenaga dan pikiran yang terlihat dari kesungguhan serta keseluruhan aktifitas sidang-sidang panitia, komisi dan gabungan Staf Sekretariat DPRD Ngada. Peran mereka sangat penting. Merekalah yang berada di balik layar komisi. Dengan keberhasilan setiap agenda sidang Dewan. dan dalam seFoto: Humas DPRD

Raymundus Bena,SS.M.Hum Juru Bicara Fraksi Bersatu Maju

14

mangat kemitraan kita telah mempercakapkan bersama berbagai program, dan kegiatan pembangunan dengan cermat dan terus mendalaminya secara cerdas, sehingga melahirkan pendapat, kesepakatan, rekomendasi serta keputusan- keputusan yang lebih berpihak pada masyarakat. Sebelum mengakhiri pendapat akhir ini, Fraksi Bersatu Maju menyampaikan beberapa pokok pikiran dan catatan kritis yang perlu ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada sebagai berikut: Pertama, Fraksi berpendapat bahwa RAPBD Tahun 2011 pada Pos Belanja dan Pos Pembiayaan sangat akomodatif dan benar-benar berpihak pada rakyat. Kedua, selambat-lambatnya tiga bulan setelah penetapan APBD tahun anggaran 2011 pemerintah segera melaksanakan kegiatan proses tender agar semua program dapat berjalan tepat waktu. Hal ini penting dilakukan selain memberikan rentang

Edisi 1, Januari - Maret 2011 Warta Utama

Warta DPRD Ngada

waktu yang cukup kepada rekanan juga sebagai langkah antisipatif demi terwujudnya kualitas pekerjaan yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Ketiga, demi menjaga konsistensi dan tindak lanjut pembahasan program dan kegiatan yang telah dibahas dalam komisi-komisi dan gabungan komisi, fraksi meminta kepada pemerintah agar Kesepakatan, Pendapat dan Rekomendasi yang telah disepakati bersama perlu diperhatikan. Keempat, pengawasan terhadap Tiga Program Strategis (PERAK, JKMN dan Penguatan Koperasi) perlu ditingkatkan agar tujuannya dapat dinikmati oleh masyarakat. Kelima, belanja publik untuk sektor kemakmuran khususnya tiga program strategis diupayakan untuk mampu menjawab kebutuhan masyarakat yang paling mendasar dan asasi. Kemampuan keuangan daerah yang belum memadai menjadi cambuk bagi kita untuk menciptakan peluang-peluang baru bagi PAD yang konstan dan secermat mungkin mengalokasikan seluruh belanja dan pembiayaan dengan Filosofi Biaya mendatangkan Pendapatan. Konsekuensinya, kita harus berani menggeser pola-pola pembiayaan yang cenderung konsumtif ke pembiayaan produktif. Keenam, harga-harga barang yang dibelanjakan setiap SKPD harus memperhatikan unsur kewajaran dan kepatutan, dan dapat dipertanggungjawabkan. Ketujuh, tuntutan akan perubahan dan pembaharuan dapat terwujud apabila kita semua sebagai pelaku pembangun-

Pimpinan DPRD Ngada serius mendalami materi RAPBD yang diajukan Pemerintah Kabupaten Ngada. Foto: Humas DPRD

an mendasari kerja dan kinerja kita pada keberpihakan dan kepedulian terhadap masyarakat/ berorientasi pada publik. Kedelapan, melalui tema Pembangunan Kabupaten Ngada Tahun 2011, pemberdayaan masyarakat merupakan hal yang sangat substansial dalam mewujudkan kualitas dan keberdayaan masyarakat. Karena itu dalam mengalokasikan anggaran untuk pembiayaan pembangunan semua SKPD diharapkan menggunakan pola proses pemberdayaan. Ketika masyarakat semakin kuat, maka berbagai permasalahan kemiskinan yang dihadapinya bisa dicarikan jalan keluarnya. Kesembilan, koperasi terus melakukan pendidikan dan sosialisasi bagi anggota serta masyarakat demi meningkatkan profesionalisme di bidang manajemen pengelolaannya sehingga terwujud Kabupaten Ngada

sebagai Kabupaten Koperasi. Kesepuluh, meningkatkan sinergisitas dalam pemberdayaan masyarakat demi mewujudkan komitmen bersama dalam penegakan hukum secara konsisten dan konsekuen. Kesebelas, Fraksi terus mendorong pemerintah untuk melakukan komunikasi dan konsultasi berkesinambungan dengan Pemerintah Pusat sehubungan dengan permohonan ijin pinjam pakai kawasan hutan lindung dan cagar alam untuk membuka isolasi masyarakat dan kepastian hukum dalam pengelolaan usaha masyarakat. Akhirnya dengan memohon berkat Tuhan Yang Maha Esa Fraksi Bersatu Maju nyatakan MENERIMA Rancangan APBD Tahun Anggaran 2011 dan 8 (delapan) buah RANPERDA Kabupaten Ngada untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Ngada.***

15

Warta DPRD Ngada


Warta Utama

Edisi 1, Januari - Maret 2011

Lima Pandangan Politik Fraksi PDI Perjuangan


membahas 8 buah Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Ngada yakni : 1. Ranperda tentang Urusan Pemerintah Kabupaten yang dapat diserahkan kepada desa. 2. Ranperda tentang Sistem Pengelolaan Pembangunan Partisipatif Daerah. 3. Ranperda tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan. 4. Ranperda tentang Surat Ijin Usaha Perdagangan. 5. Ran tentang Penyelenggaraan Penaggulangan Bencana Daerah. 6. Ranperda tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah. 7. Ranperda tentang Pokok-pokok Pelayanan Air Minum Pada Perusahaan Air Minum Daerah Kabupaten Ngada. 8. Ranperda tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Ngada Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan. Terkait delapan Ranperda tersebut diatas, Fraksi PDI Perjuangan menyatakan mendukung dan setuju untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Ngada dengan harapan segera dilaksanakan demi kemajuan daerah ini. Yang perlu diperhatikan bukan berapa banyak regulasi yang dihasilkan oleh Pemerintah dan DPRD tetapi sejauh mana pelaksanaan berbagai regulasi tersebut memberikan dampak positif bagi perkembangan dan kemajuan masyarakat di daerah ini. Dalam keterbatasan waktu pembahasan Rancangan APBD Tahun Anggaran 2011, Pemerintah dan Dewan telah mencurahkan pikiran, tenaga, waktu dan biaya yang tidak sedikit. Semua pengorbanan yang ditunjukkan pada masa sidang ini hendaknya dimaknai sebagai manifestasi pengabdian kepada seluruh masyarakat. Namun pengorbanan itu akan berarti dan bermakna apabila apa yang telah dibahas dan disepakati bersama dapat diimplementasikan secara baik dan benar. Oleh karena itu Fraksi PDI Perjuangan patut memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Pemerintah dan Lembaga Dewan atas kerja sama yang baik selama masa sidang ini sekalipun harus disadari bahwa selama persidangan ini telah terjadi perbedaan pandangan, pendapat dan bahkan terjadi saling ketersinggungan, namun semua ini adalah warnasari demokrasi yang harus dihargai karena apa yang diperdebatkan muaranya adalah kesejahteraan seluruh masyarakat Ngada. Pada akhir pembahasan oleh Dewan dan Pemerintah terhadap Rancangan APBD Tahun 2011 ini, Fraksi patut menyampaikan beberapa pendapat sebagai pandangan politik untuk diperhatikan oleh Pemerintah sebagai berikut : Pertama, tentang program PERAK, Penguatan

Syrilus Pati Wuli, S.Ag Juru Bicara Fraksi PDIP

16

Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan melalui Juru Bicara Syrilus Pati Wuli, S.Ag memberikan apresiasi berkaitan dengan proses persidangan dimana dalam semangat kemitraan Pemerintah dan DPRD telah bekerja keras mengkaji dan menganalisis berbagai masukan demi menghasilkan keputusan politik yang berpihak kepada masyarakat baik dari sisi program kerja, strategi, kebijakan maupun dari sisi pengalokasian anggaran. Hal ini sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berbasis Pemberdayaan Perekonomian dan Pengembangan Kelembagaan Perekonomian Rakyat, Pengembangan Infrastruktur Sosial, Ekonomi, Peningkatan Pemenuhan Pelayanan Dasar dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dlama Rangka Mencapai Masyarakat Ngada Yang Unggul dan Mandiri Dalam Bingkai Budaya Ngada. Pada masa sidang ini Pemerintah dan DPRD telah

Edisi 1, Januari - Maret 2011 Warta Utama

Warta DPRD Ngada

Lembaga Koperasi Desa serta Jaminan Kesehatan Masyarakat Ngada (JKMN), Fraksi PDI Perjuangan menyatakan mendukung untuk dilaksanakan pada Tahun 2011 ini dengan catatan sebagai berikut : 1. Pemerintah perlu secepatnya menyiapkan berbagai regulasi yang memadai sebagai bentuk pengendalian terhadap program-program itu.

mengutamakan pendanaan bagi program PERAK yang difokuskan pada rumah tangga miskin, penguatan lembaga koperasi desa dan jaminan kesehatan masyarakat Ngada, sebagaimana tergambar dalam RAPBD TA. 2011. Fraksi melihat bahwa dampak dari Kebijakan Belanja Daerah dimaksud adalah banyak OPD atau Unit Kerja lainnya tidak mendapat alokasi Anggaran Belan-

mal. Sesuai Kebijakan Pendapatan Daerah TA. 2011, penetapan target PAD mestinya dari waktu ke waktu terus meningkat. Hal ini perlu di perhatikan oleh Pemerintah untuk ditindaklanjuti pada masa yang akan datang demi menjaga kemandirian daerah. Keempat, keseluruhan Keputusan dan Kebijakan dalam menjalankan roda Pemerintahan Daerah adalah bentuk kesepakatan bersama antara Pemerintah dan DPRD. Oleh karena itu Fraksi sangat membutuhkan komitmen yang kuat dalam mengimplementasikan APBD Tahun Anggaran 2011 yang sepenuhnya untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat luas. Kelima, Pantauan Fraksi bahwa masih ditemukan beberapa program dan kegiatan pada Tahun Anggaran 2010 yang tersebar di beberapa OPD yang belum tuntas dilaksanakan. Kiranya hal ini menjadi perhatian Pemerintah untuk dituntaskan. Akhirnya dengan memohon berkat Tuhan Yang Maha Esa, Fraksi PDI Perjuangan nyatakan MENERIMA Rancangan APBD Tahun Anggaran 2011 dan 8 (delapan) buah RANPERDA Kabupaten Ngada untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Ngada.***

17

Dengan tertunduk hormat, Pak Sil Pati (Jubir Fraksi PDIP) menyerahkan Pendapat Akhir Fraksi PDI Perjuangan kepada Pimpinan DPRD Kabupaten Ngada. Foto: Humas DPRD

2. Pemerintah perlu secepatnya melakukan validasi data KK miskin secara baik dan benar agar program-program itu tepat sasaran. 3. Koordinasi lintas sektor sangat dibutuhkan dalam rangka menyukseskan 3 ( Tiga ) Program Strategis Kabupaten Ngada Tahun 2011. Kedua, Kebijakan Belanja Daerah Tahun 2011 adalah

ja yang memadai. Fraksi berharap agar realitas ini tidak berdampak pada menurunnya kinerja dan semangat pengabdian. Ketiga, Pemerintah dalam hal ini OPD atau Unit Kerja lainnya harus berpikir kreatif dan inovatif dalam upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), karena menurut hemat kami Daerah mempunyai beberapa potensi yang belum digali dan dikelola secara maksi-

Warta DPRD Ngada


Warta Utama

Edisi 1, Januari - Maret 2011

Pendapat Akhir Fraksi Barisan Nurani Peduli Pembaruan (BNPP)


Fraksi BNPP memberikan apresiasi kepada pemerintah, secara khusus kepada Bapak Bupati dan Bapak Wakil Bupati atas komitmennya membangun Ngada mulai dari desa. Fraksi BNPP berharap agar nantinya desa-desa di seluruh Kabupaten Ngada benar-benar akan menjadi fokus, lokus sekaligus subyek pembangunan, sehingga upaya pengentasan kemiskinan akan memberikan hasil yang optimal. Filosofi MEMBANGUN NGADA DARI DESA harus menjadi komitmen segenap pemangku kepentingan di Kabupaten Ngada dan harus benar-benar dimaknai dan dilaksanakan oleh segenap aparatur pemerintah, tidak menjadi sekedar jargon. Setelah mencermati dan memaknai Nota Keuangan Atas RAPBD Kabupaten Ngada Tahun 2011 dan jawaban pemerintah terhadap pemandangan Umum Fraksifraksi serta melalui diskusi dialektis yang panjang, Fraksi BNPP dapat memahami rancangan pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui pendekatan tiga program prioritas: PERAK, JKMN dan Penguatan Koperasi yang diarahkan bagi Rumah Tangga Miskin di pedesaan. Dalam pandangan Fraksi BNPP, ketiga program strategis tersebut dapat berjalan dengan baik jika didukung oleh semua komponen pelaksana pada semua sektor dan pada semua tingkatan. Untuk itu fraksi perlu menyampaikan beberapa pokok pikiran untuk ditindaklanjuti oleh Pemerintah: Pertama, sehubungan dengan keterbatasan fiskal dan masih rendahnya realisasi Pendapatan Asli Daerah, Pemerintah diharapkan untuk terus-menerus mencari sumber-sumber pendapatan yang baru di luar sumbersumber pendapatan yang bersifat tradisional. Harus ada upaya ekstra untuk mencari sumber pendapatan yang bersifat konstan. Menurut hemat Fraksi, pembentukan Badan Usaha Milik Daerah adalah salah satu alternatif bagi perolehan pendapatan yang bersifat konstan. Perusahaan Daerah Pasar atau di Bidang jasa lainnya harus menjadi prioritas untuk dikaji secara sungguh-sungguh bersama lembaga legislatif. Tanpa sebuah tekad kuat, kita mungkin akan tetap berjalan namun dengan langkah yang sangat lamban. Kedua. untuk meningkatkan PAD, Pemerintah perlu mengoptimalkan pendapatan dari semua aset Pemerintah seperti : Kendaraan Roda Enam (truck dan dumptruck), secara khusus dengan menetapkan peraturan tentang sewa atas aset Pemerintah yang dipakai di luar wilayah Kabupaten Ngada. Salah satunya adalah persewaan alat-alat berat milik Pemda Ngada pada Dinas Pekerjaan Umum yang terpantau oleh fraksi BNPP disewakan sampai ke Wilayah Kabupaten Manggarai Timur. Pemerintah perlu melakukan pe-

Marsel D. Nau, SE Juru Bicara Fraksi BNPP

18

nertiban dari semua aspek, baik aspek manusia yang mengelolah alat-alat berat maupun peraturan-peraturannya. Dengan demikian investasi pemerintah pada alat-alat berat tersebut harus dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan bagi peningkatan kualitas pekerjaan di dalam Daerah kabupaten Ngada serta memberikan kontribusi maksimal bagi peningkatan PAD. Ketiga, Rasionalisasi Perjalanan Dinas dan Rasionalisasi Pemanfaaan Kendaraan Dinas memang baik. Namun Fraksi BNPP berharap agar kinerja aparatur dan fungsi pelayanan kepada masyarakat tidak sampai dikorbankan. Menaikan pendapatan dengan menekan pengeluaran atau melakukan penghematan hanyalah salah satu kebijakan yang bersifat sementara dan statis terhadap pertumbuhan ekonomi, namun
Bersambung ke hal. 28

Edisi 1, Januari - Maret 2011

Warta DPRD Ngada

Terwujudnya Kehidupan Demokrasi Dan Partisipasi Politik Masyarakat Ngada Dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

1. Menyerap Aspirasi Masyarakat; 2. Menetapkan Kebijakan Publik; 3. Mengawasi Pelaksanaan Kebijakan Publik.

1. Menumbuhkan Partisipasi 2. Melaksanakan Proses Perumusan Dan Penetapan Serta Mengawasi Implementasi Kebijakan Publik 3. Mewujudkan Check And Balance Dalam Penyelenggaraan Pemerintah

1. Disiplin Waktu; 2. Cara Berpakaian; 3. Saling Hormat Dan Menghargai Sesama Anggota Dewan; 4. Menjaga Akuntabilitas Dengan Rakyat Yang Memilih Serta Membangun Komunikasi Dengan Konstituen; 5. Menegakan Sikap Dan Perilaku Hidup Yang Demokratis; 6. Membangun Pola Kemitraan Yang Sejajar Dengan Pemerintah; 7. Menjaga Citra Dan Jati Diri Sebagai Wakil Rakyat Di Mata Masyarakat.

1. Menumbuhkan Partisipasi 2. Melaksanakan Proses Perumusan Dan Penetapan Serta Mengawasi Implementasi Kebijakan Publik 3. Mewujudkan Check And Balance Dalam Penyelenggaraan Pemerintah

1. 2. 3. 4. 5.

Kejujuran Kebersamaan/Persaudaraan Keadilan Moralitas Kedisiplinan

1. Kepercayaan: Menjadi Wakil Rakyat Dan Lembaga Dewan Yang Dapat Dipercaya; 2. Kesetaraan Dan Saling Menghormati: Penghormatan Terhadap Rakyat Dan Martabat Manusia Baik Laki-Laki Maupun Perempuan Sehingga Perbedaan Pendapat Menjadi Kekayaan; 3. Kebersamaan; 4. Tanggung Jawab ; Responsibility; 5. Kepekaan/Sensitif Dan Tanggap Responsif; 6. Moralitas; 7. Keadilan; 8. Kejujuran; 9. Disiplin.

Warta DPRD Ngada

Edisi 1, Januari - Maret 2011

PROFIL DPRD NGADA

Kristoforus Loko, S. Fil TTL: Mbazang, 14 Juni 1974 Jabatan: Ketua DPRD Ngada Partai Golkar

Moses J. Mogo, BcSW TTL: Were, 07 Juli 1950 Jabatan: Wakil Ketua DPRD Partai PDI Perjuangan

Paulinus No Watu, S. Sos TTL: Tada, 23 Juni 1965 Jabatan: wakil Ketua DPRD Partai Demokrasi Pembaruan

Lalu Paskalis, SH TTL: Ngada, 22-04-1962 Partai Golkar

Kua Vinsensius, SM TTL: Bajawa, 09-04-1960 Partai Golkar

Yoseph Dopo, S. pd TTL: Bea, 21-10-1946 Partai Golkar

Drs. Bengu Laurensius TTL: Bajawa, 16-03-1963 Partai Golkar

Syrilus Pati Wuli, S. Ag TTL: Borani, 01-04-1970 Partai PDI Perjuangan

Urbanus Nono Dizi, SE TTL: Tude, 01-01-1974 Partai PDI Perjuangan

Maria Lele Vale, A.Md TTL: Waemata, 21-10-1971 Partai PDI Perjuangan

Paulus D. Maku, A.Md TTL: Bajawa, 28-03-1974 Partai Demokrat

Yohanes Lape TTL: Pali, 18-11-1955 Partai Demokrat

Todius Y. Tuba Lobo TTL: Bajawa, 09-03-1973 Partai Demokrat

Yasinta Dopo, S. pd TTL: Bea, 17-01-1953 Partai PDP

Donatus Madhu, S. Sos TTL: Wangka, 20-03-1965 Partai PDP

Edisi 1, Januari - Maret 2011

Warta DPRD Ngada

PERIODE 2009 - 2014

Marselinus D. Nau, SE TTL: Bajawa, 06-01-1958 Partai Hanura

Drs. Kristoforus Sape TTL: Ngada, 22-12-1962 Partai Hanura

Dorothea Dhone, S.Sos TTL: Mataloko, 17-06-1965 Partai PDK

Raymundus Bena, SS.,M.Hum

TTL: Bowaru, 07-01-1973 Partai PDK

Yohanes Nau, A.Md TTL: Bajawa, 01-07-1965 Partai Barnas

Laja Fransiskus, SH TTL: Naidewa, 28-08-1963 Partai Barnas

Helmut Waso TTL: Jojawa, 16-04-1969 Partai PAN

Herman Emanuel Bay TTL: Sadha, 19-01-1965 Partai PAN

Yulius H. Killa Moi, S.Sos TTL: Bajawa, 14-04-1968 Partai PDS

Yohanes Ngai Luna TTL: Bajawa, 13-11-1954 Partai PKPI

Bernadinus D. Ngebu, SP TTL: Soa, 27-04-1971 Partai PKB

Petrus Ngabi TTL: Waewoli, 14-12-1971 Partai PKPB

Liu Aloysius, A.Md.Pd TTL: Ngada, 23-02-1960 Partai RepublikaN

Drs. Felix Japang TTL: Ngada, 30-05-1965 Partai PPRN

Muhlis Manepo TTL: Riung, 12-09-1966 Partai PKS

SUPPORTING SYSTEM DPRD NGADA

Sekretariat DPRD adalah Organisasi Perangkat Daerah yang membantu memperlancar dan mendukung kerja Dewan. Mereka-mereka inilah yang berada di balik layar ketika Dewan melaksanakan tugas sehari-hari, apalagi ketika masa sidang yang menguras banyak waktu dan tenaga.

Dula Agnes, SH Sekretaris DPRD

Drs. Agustinus Sila Kabag Humas & Protokol

Yohanes Ulu, BA Kabag Tata Usaha

Maria Fono, S. Sos Kabag Persidangan & Risalah

Maria K. Idju Djawa, S.Sos Kasubag Humas

Emmy R, BSW Kasubag Protokol

Yovita E. Ngedo, S.STP Elisabeth Mue Kasubag Rumah Kasubag Umum & Tangga Kepegawaian

Karolina Y. Ria, SE Kasubag Keuangan

Albert Noo Kasubag Persidangan

Maria Goreti Mona Kasubag Risalah

Klitus Ngael Staf

Ivon Djangga Staf

Vivi Doy Staf Komisi A

Carly Siwe Rijon Jawa Gerardus Seo Staf Komisi B Staf Komisi C Staf

Ansel Mere Staf

Afrida V. Koe Staf

Mundus Milo Staf

Petrus Sina Staf

Willy Wogo Staf

Yoman Pati Yohanes Nuwa Staf Staf

Sebast. Reo Staf

Lelly Kesu Staf

Zacharias Nano Stefana Jue Staf Staf

Josep Watu Willem Wawo Staf Staf

Arnold Siwe Staf

Lorens Bay Staf

Veronika Moi Staf

Edisi 1, Januari - Maret 2011 KELILING NGADA

Warta DPRD Ngada

PENJABAT KEPALA DESA PERSIAPAN BENTENG TAWA I DILANTIK


Camat Riung Barat, Nalun Fidelis, SE mewakili Bupati Ngada secara resmi melantik dan mengambil sumpah Penjabat Kepala Desa Persiapan Benteng Tawa I, Aloysius Rambu, pada hari Rabu, 19 Januari 2011. Acara yang dilangsungkan di Kantor Desa Persiapan Benteng Tawa I ini dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Ngada, Kristoforus Loko, S. Fil dan Ketua Komisi A, Lalu Paskalis, beberapa anggota DPRD Ngada, Unsur Tripika Kecamatan Riung Barat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat serta undangan lainnya serta. Camat Riung Barat dalam sambutannya menegaskan bahwa niat melanCamat Riung Barat, Nalum Fidelis melantik Alo Rambu sebagai Penjabat Kepala tik penjabat kepala desa Desa Persiapan Benteng Tawa I, Kecamatan Riung Barat.. Foto: Humas DPRD bukanlah keputusan tibatiba tetapi hasil dari perjalanan panjang mengupayaBenteng Tawa Amandus Yorta bisa mengubah dunia. Sekan pemekaran desa Bendanus sebagai desa induk lain terus merubah diri, kehateng Tawa yang akhirnya didari desa persiapan Benteng diran kita di tengah masyarakukuhkan dengan keputusan Tawa I menghimbau agar kat dan sesama hendaknya bersama antara Pemda masyarakat desa persiapan menjadi berkat bagi orang Ngada, DPRD dan masyaraterus membangun desa ini lain. Dengan itu maka keberkat. Karena itu perlu diperhadengan baik agar kelak bisa samaan, persaudaraan dan tikan prasyarat kondisional di didefenitifkan. Untuk itu, tiga kesatuan kita sebagai satu desa persiapan Benteng Tapersyaratan utama yakni warga desa bisa tercapai. Di wa I, sehingga kelak bisa dikantor desa, kebun desa dan sisi lain, perlu kiranya disadari sahkan menjadi sebuah desa batas desa hendaknya sungbahwa desa persiapan ini defenitif. Jalin kekompakan, guh-sungguh dipersiapkan berada tepat di perbatasan persatuan dan komitmen agar desa persiapan ini nandengan Kabupaten Mangbersama agar segala perentinya dapat disahkan menjagarai Timur. Karena itu pemecanaan dan program kerja di desa defenitif. rintah desa diminta agar tepenjabat kepala desa yang Sementara itu Ketua DPRD rus menjaga kondisi kondusif baru dilantik bisa berhasil Kabupaten Ngada, Kristofoagar tidak terjadi hal-hal dengan baik. Keberhasilan rus Loko, S. Fil dalam sambutyang tidak diinginkan. pembangunan terletak annya menggugah kesadarPenjabat Kepala Desa pada kerja sama multi pihak, an masyarakat untuk terusPersiapan Benteng Tawa I, bukan hanya di tangan satu menerus mengubah cara Aloysius Rambu, dalam samorang saja. Demikian Nalun berpikir dan mental dalam butannya meminta dukungmengakhiri sambutannya. kehidupan sehari-hari di masan dari semua pihak terutaSenada dengan Camat yarakat. Perubahan harus dima masyaratak Desa PersiaRiung Barat, Kepala Desa mulai dari diri sendiri agar kipan Benteng Tawa I agar

23

Warta DPRD Ngada


KELILING NGADA

Edisi 1, Januari - Maret 2011

bersama-sama membangun desa persiapan ini menjadi desa yang defenitif. Saya ini seorang Ulama. Bukan ulama dalam konteks agama, tetapi Usia Lanjut Masih Aktif. Selain itu harap dimaklumi karena saya juga salah satu anggota PDI (Penurunan Daya Ingat), katanya berkelakar. Usia Bapak Alo Rambu memang sudah menginjak 64 tahun namun dia masih dipercaya memimpin desa persiapan ini. Karena itu, dia meminta dukungan dan partisipasi semua masyarakat. Saya ini hanya perintis, saya yakin banyak orang-orang muda yang akan melanjutkan tugas ini ke depan, katanya.

Menurut sosok pensiuan guru dan pernah menjadi kepala sekolah selama 23 tahun ini, ada tiga kesulitan pokok yang dihadapi desa persiapan ini sekarang yakni masalah perbatasan dengan desa Sangan Kalo, jangkauan ke pusat kecamatan yang sangat jauh (melewati empat kecamatan dan empat paroki) dan masalah air minum. Namun semua masalah ini dapat teratasi dengan perlahan namun pasti jika masyarakat menanamkan dalam dirinya tiga rasa: rasa malu, rasa takut dan rasa bisa berbuat sesuatu. Untuk diketahui, perjuangan pemekaran desa ini

telah dimulai sejak tahun 2004 dan baru terealisasi di tahun 2010 yang lalu. Desa Persiapan ini adalah pemekaran dari Desa Benteng Tawa karena luasnya wilayah dan jumlah penduduk yang semakin berkembang. Pada bulan Oktober 2010 yang lalu, SK Penetapan sebagai Desa Persiapan telah resmi dikeluarkan dan desa ini mulai mempersiapkan diri dengan membangun kantor desa dan mengusulkan Penjabat Kepala Desa. Desa Persiapan ini berbatasan dengan Desa Benteng Tawa, Desa Wolomeze, Desa Lanamai, Desa Sangan Kalo dan Alo'o Meze Manggarai Timur. (KN)

24

Darius Ngao Dilantik Menjadi Kepala Desa Rakateda II


Bupati Ngada, Marianus Sae (Kamis, 20/01) melantik Darius Ngao menjadi Kepala Desa Rakateda II Periode 2011 2017. Acara pelantikan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Ngada, Drs. Paulus Soliwoa, Ketua DPRD Kabupaten Ngada, Kristoforus Loko, S.Fil dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Ngada, Paulinus No Watu, S.Sos serta beberapa anggota DPRD Ngada. Turut hadir juga Ketua Pengadilan Negeri Bajawa, Kepala Kejaksaan Negeri Bajawa, Dandim 1625 Ngada, Kapolres dan Wakapolres Ngada, Para Pimpinan OPD Ngada, Camat Golewa dan staf, Tokoh masyarakat dan seluruh warga Desa Rakateda II Kecamatan Golewa. Acara pelantikan diwarnai dengan atraksi-atraksi

Bupati Marianus melantik dan mengambil sumpah Kepala Desa Rakateda II di Kecamatan Golewa. Foto: Humas DPRD

Edisi 1, Januari - Maret 2011 KELILING NGADA

Warta DPRD Ngada

meriah yang dibawakan oleh anak-anak TK, SD dan SMP se-desa Rakateda II. Bupati Ngada, Marianus Sae dalam sambutannya menghimbau para Kepala Desa dan para aparatnya untuk selalu membuka hati kepada seluruh warga masyarakat, tidak mementingkan kelompok tertentu, menerapkan sistem manajemen terbuka dan tepat sasaran terutama dalam mengelola keuangan, serta memerangi penyakit sosial korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Semangat gotong-royong yang telah diwariskan oleh para leluhur perlu dilestarikan dan diterapkan dalam proses pembangunan demi mewujudkan perubahan kehidupan masyarakat ke arah yang lebih baik, maju dan sejahtera. Pemerintah dan DPRD hanya sebagai fasilitator dalam berbagai program pembangunan. Kepala desa harus memiliki semangat baru, selalu ada dan siap melayani masyarakat di kantor desa. Di akhir sambutannya Marianus menghimbau masyarakat untuk bergandeng tangan, bergotong-royong, saling menghormati dan bekerja bersama demi meraih sebuah perubahan. Pimpinan DPRD Kabupaten Ngada, Kristo Loko, S. Fil dalam sambutannya menegaskan bahwa setiap orang tentu menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik. Ketika seseorang diangkat atau dipilih menjadi pemimpin sering berjanji ingin melakukan perubahan. Ada yang ingin merubah dunia, merubah daerah, bahkan

Atraksi anak-anak pada acara pelantikan Kepala Desa Rakateda II. Foto: Humas DPRD

seorang kepala desa ingin merubah desa. Namun perlu kita sadari bahwa ketika kita menghendaki sebuah perubahan dan melakukan gerakan perubahan, yang perlu dirubah dahulu adalah diri kita sendiri. Kita perlu merubah pola pikir (mindset), merubah perilaku, tindakan dan cara pelayanan. Ketika seseorang terpilih menjadi pemimpin berarti ia dipercayakan oleh masyarakat. Kepercayaan ini harus ditunjang dengan rasa tanggung jawab untuk mewujudkan apa yang telah dibicarakan atau dijanjikan kepada masyarakat. Mata para pemimpin harus bisa melihat lebih dari apa yang dilihat rakyatnya bahkan melihat apa yang tidak dilihat rakyatnya; telinga para pemimpin harus bisa mendengar lebih dari rakyatnya termasuk bisa mendengar apa yang tidak dikatakan. Lebih lanjut Kristo menyoroti proses politik da-

lam Pemilukades yang sering diwarnai perbedaan pandangan, pendapat, pikiran dan pilihan. Kita perlu menghargai perbedaan karena perbedaan membuat sesuatu menjadi indah, demokrasi pun menjadi indah pula. Demokrasi berkembang dalam perbedaan. Jangan sampai perbedaan menjadi sumber konflik dan perpecahan. Kepada Kepala Desa terlantik, beliau menghimbau agar melayani semua warga walau berbeda pandangan dan pilihan. Tinggalkan berbagai perbedaan, tatap dan bangun masa depan daerah kita. Terkait dengan tiga program unggulan pemerintah di tahun 2011, Kristo mengatakan bahwa Dewan dan Pemerintah telah bersepakat untuk mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk menyukseskan 3 program ini sehingga alokasi anggaran untuk pembangunan gedung, jalan dan jembatan menjadi sangat

25

Warta DPRD Ngada


KELILING NGADA

Edisi 1, Januari - Maret 2011

terbatas. Dewan tidak sekedar menyetujui anggaran untuk ketiga program ini tetapi persetujuan Dewan ini disertai dasar pertimbangan demi terciptanya akselerasi

percepatan pengentasan kemiskinan masyarakat Ngada. Angka Rumah Tangga Miskin harus semakin berkurang dari tahun ke tahun. Pengurangan jumlah Rumah Tangga Miskin ini harus bisa

ditunjukkan secara riil bukan sekedar laporan fiktif di atas kertas. Perubahan menuju kemajuan harus benarbenar dirasakan oleh seluruh masyarakat Ngada.(PS)

DEWAN PANTAU PELAKSANAAN PENGADAAN SAPI DAN BUDIDAYA PISANG KEPOK DI DESA WERE III, KECAMATAN GOLEWA
Anggota DPRD Ngada asal Distrik Golewa (14/01) memantau program budidaya pisang kepok di Desa Were III, Kecamatan Golewa. Beberapa anggota DPRD Distrik Golewa yang memantau program tersebut adalah Moses J. Mogo, BcSW (Wakil Ketua DPRD Ngada), Yoseph Dopo, S.Pd (Ketua Komisi C), Petrus Ngabi dan Todius Y. Tuba Lobo. Turut ikut juga Kepala Bappeda, Drs. Hilarius Sutanto, beberapa staf dari Bappeda dan Dinas P3, dan Pendamping Program (site manager), Kristianus A. Kumi Dopo, SE. Program budidaya pisang dan pengadaan 20 ekor sapi Bali ditangani dan diawasi oleh Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (P3), sedangkan Unit Pengolahan Hasil ditangani oleh Bappeda Ngada. Pelaksanaan program ini dipercayakan kepada rekanan CV. KARIBER KARYA dengan nilai kontrak 1,1 milyar rupiah. Dana sebesar ini digunakan untuk item program: Instalasi Biogas, Pengadaan Sapi Bali 20 ekor, Bibit pisang kapok Ngada, Obat-obatan dan Vitamin, Pupuk Bokasih, Mesin Perajang Pisang dan Mesin Labeling. Dana program ini diperoleh dari Dana Bantuan Pusat Tugas Pembantuan (TP) Kementerian Pertanian. Sasaran program ini adalah kelompok-kelompok tani yang ada di Desa Were III, diantaranya Kelompok Muzi Masa, Lestari dan Maju Lestari. Kenyataan Lapangan Dari hasil pemantauan DPRD di lapangan secara umum memberikan kesan yang cukup bagus terutama berkaitan dengan kegiatan budidaya pisang kepok Ngada. Budidaya pisang kepok ini cukup berhasil karena sangat cocok dengan potensi wilayah. Budidaya pisang di Desa Were III ini sangat menjanjikan di masa yang akan datang. Instalasi biogas memang sudah terpasang semuanya, namun sampai saat ini belum dimanfaatkan secara baik. Instalasi ini sangat berkaitan erat dengan pengadaan sapi karena sumber energi utamanya dari kotoran sapi. Sementara itu pengadaan 20 ekor sapi Bali belum dilaksanakan secara optimal karena dari 20 ekor sapi tersebut yang layak sesuai dengan spesifikasi hanya 2 ekor saja. Sedangkan 18 ekor lainnya tidak layak dan

26

Wakil Ketua DPRD Ngada, Bpk. Moses J. Mogo didampingi Ketua Komisi C DPRD Ngada, Bpk Joseph Dopo memantau pelaksanaan Program Instalasi Biogas di Desa Were 3 Kecamatan Golewa. Foto: Humas DPRD

Edisi 1, Januari - Maret 2011 KELILING NGADA


harus dikembalikan kepada rekanan pelaksana dalam hal ini CV. KARIBER KARYA untuk diganti. Ketua Komisi C, Yoseph Dopo, S.Pd dalam kesempatan itu meminta kepada Kelompok Tani agar 18 ekor sapi yang tidak sesuai spesifikasi dikembalikan untuk diganti. Dan bila tetap tidak sesuai lagi, maka masyarakat tidak boleh menerimanya. Hal ini diakui oleh Ketua Kelompok Muzi Masa, Nikolaus Mole. Menurut Mole, dari 20 ekor sapi, yang layak hanya 2 ekor, sedangkan 18 ekor lainnya tidak sesuai dengan spesifikasi. Bahkan ada 2 ekor sapi yang tidak layak tkarena bukan sapi Bali tetapi sapi Madura. Berdasarkan persyaratan yang ada, sapi yang harus diadakan adalah sapi Bali dengan tinggi minimal 1,08 m dari kaki hingga punggung. Sementara itu Pendamping Program (site manager) dari Bappeda, Kristianus A. Kumi Dopo, SE membenarkan kejadian yang dialami Kelompok Tani penerima bantuan sapi tersebut. Beliau sudah melakukan koordinasi dengan Panitia Pengadaan dari Bappeda dan Dinas P3 agar 18 ekor sapi tersebut dikembalikan untuk diganti dengan sapi yang sesuai spesifikasi. (PS)

Warta DPRD Ngada

Edisi 1, Januari - Maret 2011

Warta DPRD Ngada

KRONIK DPRD NGADA


Tanggal 23 - 29 Januari 2011: Wakil Ketua DPRD Ngada Paulinus No Watu, S.Sos bersama Anggota DPRD Ngada: Paulus D. Maku, A.Md, Helmut Waso, Yohanes Nau, A.Md, Liu Aloysius, A.Md.Pd dan Kua Vinsensius, SM mengadakan konslutasi tentang Rencana Pembangunan PLTHM Waelebo pada Kementerian PDT di Jakarta. Tanggal 20 - 29 Januari 2011: Anggota DPRD Ngada, Bernadinus D. Ngebu, SP melakukan konsultasi tentang Program Ternak Sapi untuk Kabupaten Ngada di Kupang dan selanjutnya melakukan konsultasi tentang Rencana Pembangunan PLTHM Waelebo pada Kementerian PDT di Jakarta. Tanggal 30 Januari - 06 Pebruari 2011: Wakil Ketua DPRD Ngada, Moses J. Mogo, BcSW bersama Anggota DPRD Ngada Joseph Dopo, S.Pd, Yasinta Dopo, S.Pd, Maria Lele Vale, A.Md, Drs. Kristoforus Sape, Todius Y. Tuba Lobo, Raymundus Bena, SS. M.Hum melakukan Konsultasi Dana Dekon dan Tugas Pembantuan pada DPR RI dan Kementerian Kesehatan, Lingkungan Hidup, Pariwisata dan Kementerian Perdagangan di Jakarta. Tanggal 07 - 13 Pebruari 2011: Ketua DPRD Ngada, Kristoforus Loko, S.Fil menghadiri Seminar Nasional tentang Masa depan Pertambangan di NTT dalam Rangka Hari Pers Nasional di Kupang. Tanggal 16 - 22 Pebruari 2011: Ketua DPRD Ngada, Kristoforus Loko, S. Fil bersama Ketua Komisi A, Lalu Paskalis, SH dan 7 Anggota DPRD Ngada yaitu: Dorothea Dhone, S.Sos, Marsel Nau, SE, Laja Fransiskus, SH, Drs. Bengu Laurensius, Petrus Ngabi, Urbanus Nono Dizi, SE dan Herman E. Bay melakukan Konsultasi ke Komisi X DPR RI terkait Legalitas Mahasiswa PNS dan CPNS asal Kabupaten Ngada pada UnivTunggadewi Malang dan konsultasi tentang Pemekaran Desa dan Kelurahan pada Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Dalam Negeri. Bagaimana hasil dari konsultasi ini? Tunggu laporan lengkapnya dalam Warta DPRD Ngada edisi mendatang. Tanggal 22 - 26 Pebruari 2011: Wakil Ketua DPRD Ngada, Moses J. Mogo, BcSW dan Anggota DPRD Ngada Syrilus Pati, S.Ag, Yohanes Ngai Luna dan Maria Lele Vale, A.Md melakukan Konsultasi tentang Normalisasi Kali Waemokel, Program Air Bersih sumber APBD I Tahun 2011 untuk Kabupaten Ngada, Jalan Bajawa - Riung, Jalan Malanuza - Maumbawa pada Dinas Nakertrans Propinsi NTT di Kupang. Sementara itu Anggota DPRD Ngada, Muhlis mengikuti Work-shop Anggota DPRD tentang Kepemimpinan Daerah dan Pemberdayaan Rakyat di Yogyakarta. Humas DPRD Ngada

26

27

Warta DPRD Ngada

Edisi 1, Januari - Maret 2011

Pendapat Akhir Fraksi BNPP... Sambungan dari hal. 18

28

Tahun 2010 yang lalu Pemerintah pernah melaksanakan program bantuan berupa Sapi Bali (lihat berita hal. 26). Tahun ini, melalui Program PERAK, program yang sama dengan kemasan yang sedikit berbeda akan kembali diluncurkan ke tengah masyarakati. Ini adalah seekor sapi yang diberikan kepada masyarakat di desa Were III tahun lalu. Foto: Humas DPRD

perlu dicari solusi yang lebih dinamis yakni dengan membiayai pengeluaran, tetapi harus berdampak pada Pendapatan Asli Daerah. Demikian pula alokasi Biaya Perjalanan Dinas harus sungguhsungguh diperhatikan pemanfaatannya sehingga terjadi keseimbangan antara input, output dan outcome. Hindarkan perjalanan dinas yang tidak membawa dampak bagi kepentingan masyarakat Ngada dan bagi upaya pertumbuhan pendapatan Daerah. Keempat, PERAK sebagai pilihan program Strategis Pemda Ngada, telah memberi nilai baru dalam menjawab kebutuhan-kebutuhan masyarakat melalui hipotesahipotesa pembangunan yang berpihak pada rakyat.

Fraksi BNPP mengapresiasi kebijakan Pemerintah dalam mengimplementasikan Program PERAK, namun Pemerintah perlu melakukan tindakan-tindakan pengawasan tertentu sebagai span of control sehingga keseluruhan sistem dapat berjalan baik. Fraksi BNPP melalui para anggotanya akan terus melaksanakan fungsi pengawasannya untuk memantau semua kegiatan PERAK, sehingga dikemudian hari tidak terjadi hal-hal yang dapat menghambat program ini dan merugikan keuangan daerah. Oleh karena itu pemerintah diharapkan mempersiapkan Software, Hardware dan Brainware bagi pelaksanaan PERAK. Fraksi berpendapat Pemerintah dan Lembaga DPRD harus all out untuk

mendukung program PERAK. Dengan alokasi anggaran 22,5 miliar khusus untuk program PERAK, maka dibutuhkan sebuah OPD yang harus bertangung jawab penuh dan sungguh-sungguh fokus pada program prioritas ini. Kelima, agar program Jaminan Kesehatan Masyarakat Ngada (JKMN) benarbenar tepat sasaran dan dinikmati oleh masyarakat yang berhak, Pemerintah perlu mempersiapkan secara seksama data-data masyarakat miskin dan memilih lembaga perbankan yang layak menjadi mitra pemerintah sehingga terjadi win-win solution, disatu sisi bank mendapat sejumlah dana dan disisi lain masyarakat dapat menikmati pelayanan kesehatan serta dana yang diperoleh Bank pelaksana dapat kembali diinvestasikan kepada masyarakat. Keenam, Penguatan Koperasi. Fraksi meminta agar pemberian pinjaman daerah kepada koperasi tidak sampai mematikan kreativitas dan inovasi masyarakat dalam berkoperasi dan berproduksi. Oleh karena itu perlu dilakukan seleksi atas koperasi-koperasi yang memang harus dibantu dan diberikan pendampingan dari OPD terkait dengan melibatkan aparatur di desa sebelum pemberian pinjaman dieksekusi. Prinsip tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat anggaran akan sangat menunjang pelaksanaan disiplin anggaran bagi koperasi, sehingga dapat memberi sebanyak mungkin keadilan dan kegunaan bagi sebanyak mungkin masyarakat. Ketujuh, Fraksi menyampaikan kepada Pemerintah

Edisi 1, Januari - Maret 2011

Warta DPRD Ngada

agar sejak dini mengoptimalkan pemanfaatan saranasarana penyampaian informasi program pembangunan kepada masyarakat, terlebih informasi tentang Tiga Program Strategis PERAK, JKMN dan Penguatan Koperasi. Masyarakat belum sepenuhnya memahami proses perencanaan yang disiapkan dan sasaran yang ingin dicapai. Selama ini proses perencanaan, penyusunan program kegiatan masih sangat didominasi oleh Lembaga Eksekutif dan Legislatif sedangkan keikutsertaan masyarakat untuk mengkritisinya masih sangat terbatas. Fraksi berharap di masa mendatang Pemerintah bersama DPRD dapat menemukan pola perencanaan dan penyusunan program kegiatan yang lebih partisipatif dan transparan, sehingga sejak awal masyarakat merasa memiliki perencanaan tersebut. Kedelapan, Fraksi BNPP berpendapat bahwa Sektor Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (P3) tetap merupakan leading sector pembangunan di Ngada. Melalui sektor P3, Ngada sudah dikenal dengan Kopi AFB,Kacang Merah Inerie dan sekarang Program PERAK. Oleh karena itu dengan mengacu pada regulasi yang berlaku, Fraksi meminta agar Pemerintah secepatnya melakukan evaluasi untuk memisahkan Bidang Pertenakan dari Dinas P3 dan dijadikan Dinas Peternakan Kabupaten Ngada sehingga implementasi PERAK diharapkan lebih efisien, efektif dan akuntabel. Kesembilan, menghadapi cuaca ekstrim seperti saat ini Fraksi menyampaikan kepada Pemerintah agar melaku-

kan pengawasan terusmenerus atas pekerjaan proyek jalan dan jembatan tahun anggaran 2010 yang masih dalam proses pengerjaan. Fraksi BNPP dan segenap anggotanya akan menjalankan fungsi dan peran pengawasan sesuai amanat Undang-Undang. Terhadap sering terjadi putusnya jalan Malanuza-Maumbawa, Fraksi BNPP meminta Pemerintah melakukan kajian teknis pembuatan jalan alternatif menuju Maumbawa melalui Ngorabolo-Malamako, selain medannya lebih baik juga membuka isolasi dari dan ke daerah produksi hasil pertanian dan perkebunan. Kesepuluh, pada masamasa sidang yang lalu Fraksi BNPP menyampaikan kepada Pemerintah untuk segera melakukan perubahan Logo Kabupaten Ngada agar diperoleh Logo Ngada yang benar-benar reperesentatip dan benar-benar sesuai de-

ngan kondisi riil kabupaten Ngada saat ini. Fraksi berpendapat logo Kabupaten Ngada yang digunakan sekarang adalah logo sebelum terjadi pemekaran dengan Kabupaten Nagekeo. Oleh karena itu bersamaan dengan penyusunan RPJMD Pemerintah Kabupaten Ngada periode 2011 - 2016, Fraksi berharap perubahan logo Kabupaten Ngada akan menjadi perhatian Pemerintah dan lembaga DPRD serta dapat direalisasikan pada tahun 2011. Kesebelas, Fraksi meminta kepada pemerintah agar secara bertahap dan persuasif mempersiapkan pemindahan pemanfaatan Pasar Bajawa ke Pasar Bobou, dengan terlebih dahulu mempersiapkan saranapendukung di Pasar Bobou seperti: jalan masuk, jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan telpon dan sarana transportasi dari dan ke Pasar Bobou.

29

Pasar Inpres Bajawa yang tampak sangat semrawut karena sempitnya lokasi jualan. Foto: Humas DPRD

Warta DPRD Ngada

Edisi 1, Januari - Maret 2011

Keduabelas, Fraksi BNPP sangat menghormati kehidupan toleransi antar umat beragama di Ngada tercinta dan hal ini membanggakan kita semua. Berkenaan dengan hal tersebut Fraksi meminta pada Pemerintah dan sekaligus mendukung Pemerintah untuk membantu dan memfasilitasi penyelesaian pembangunan Mesjid Al Ghurabah bagi sadarasaudara kita umat muslim di kota Bajawa sehingga tercipta suasana ibadah yang nyaman, khusuk dan mulia bagi umat muslim di kabupaten Ngada, khususnya di Ibu

Kota Ngada - Bajawa. Ketigabelas, Fraksi juga meminta perhatian serius dari Pemerintah atas investasi pada Toko Serba Guna atas nama Urich Ulumbu dan Toko Serba Guna atas nama Adji Jusuf yang selama ini terkesan dibiarkan kotor merana tanpa perhatian. Perlu dilakukan revitalisasi atas kedua aset pemerintah tersebut sehingga dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan PAD Kabupatan Ngada. Fraksi Barisan Nurani Peduli Pembaruan menyampaikan terima kasih atas kemit-

raan selama Tahun 2010 dan mohon maaf lahir batin untuk semua kekurangan kami dalam penyampaian Pendapat Akhir Fraksi ini. Akhirnya dengan memohon berkat Tuhan Yang Maha Esa Fraksi Barisan Nurani Peduli Pembaruan menyatakan MENERIMA Rancangan APBD Tahun Anggaran 2011 dan 8 (delapan) buah RANPERDA Kabupaten Ngada untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Ngada.***

30

Pendapat Akhir Fraksi Demokrat


Pada penyampaian Pendapat Akhir ini, ijinkan kami Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Ngada mengajak kita semua untuk sejenak takjub di hadapan Tuhan Maha Tinggi seraya melambungkan puji dan syukur atas segala sesuatu yang telah kita nik-mati dan kita rasakan. Hanya karena berkat Tuhanlah kita sekalian dapat melaksanakan persidangan guna membahas Rancangan APBD Ngada Tahun Anggaran 2011 dalam dinamika yang kondusif dan bernuansa berkiblat kepada kepentingan rakyat Ngada yang kita cintai dan kita layani. Sehubungan akan diratifikasinya Peraturan Daerah Kabupaten Ngada tentang APBD Kabupaten Ngada Tahun Anggaran 2011 sebagai konklusi dari kaji kerja DPRD Kabupaten Ngada dan Pemerintah Kabupaten Ngada, perkenankan kami Fraksi Demokrat menyampaikan catatan-catatan sebagai berikut: Pertama, Fraksi menyatakan persetujuan hal komposisi APBD Kabupaten Ngada Tahun 2011 dengan struktur sebagai berikut: Pendapatan Daerah: Rp. 371.775.727.000,dengan rincian PAD: Rp. 21.198.963.000, Dana Perimbangan: Rp. 347.194.256.950 dan Lain-Lain PAD yang sah: Rp. 3.382.506.600,Belanja Daerah: Rp. 426.757.380.000, dengan rincian Belanja Tidak Langsung:

Todius Y. Tuba Lobo Juru Bicara Fraksi Demokrat

Edisi 1, Januari - Maret 2011

Warta DPRD Ngada

Ketiga, Fraksi menuntut keseriusan Pemerintah dengan berpendekatan kehati-hatian untuk mampu mengaktualisasikan pelaksanaan Program PERAK dan JKMN mengingat maksud mulia yang mengilhaminya serta konsekuensi rekruitmen anggaran daerah yang besar. Khusus untuk Program PERAK, Fraksi berharap agar Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis OperasioNamun demikian, Fraksi sungguh menghanal harus dikaji dengan akurat serta melibatkan rapkan bahwa asumsi PAD Tahun 2011 yang disegenap potensi SDM aparatur yang mumpuni targetkan akan mampu direalisasikan karena pada tataran implementasinya. Sementara dasesungguhnya berbagai kegiatan anggaran lam proses pelaksanaan pengadaan, Fraksi yang direnacanakan dalam APBD Kabupaten berharap agar mampu dihindarkan berbagai Ngada tahun 2011 sebagian besar tidak langpenyimpangan dan kesalahan sehingga tidak sung berkorelasi dengan peningkatan PAD daperlu berakibat hukum. Mengingat besarnya bilam tahun anggaran 2011 seperti Program aya yang direncanakan, maka semua mata PERAK. Sesuai kesepahaman yang tersimpulkan akan fokus menyoroti keseluruhan proses dalam Program PERAK baru dapat menyumbang PAD pelaksanaan Program PERAK ini. Berbagai persetelah 3 tahun ke depan. Sementara proyekmainan kepentingan bisa berujung polemik proyek fisik yang didanai dari DAU, DAK dan yang merugikan para pesumber pendanaan daemangku kepentingan. Selarah lainnya mengalami Mengingat besarnya biaya yang direncanain itu, mekanisme pendistripenurunan jumlah baik kan, maka semua mata akan fokus menyobusian ternak hendaknya target lokasi maupun tarroti keseluruhan proses dalam pelaksanaan tidak menggunakan penget anggaran sehingga Program PERAK ini. Berbagai permainan kedekatan cluster, namun diberdampak pada pengupentingan bisa berujung polemik yang sesuaikan dengan perminrangan secara signifikan merugikan para pemangku kepentingan. taan dan kebutuhan setiap target PAD yang semestikeluarga miskin yakni masnya boleh ditargetkan. yarakat Ngada yang sungguh mampu dibuktiSelanjutnya Fraksi mengharapkan agar pekan secara empirik sebagai insan yang patut merintah dan DPRD Kabupaten Ngada bertamendapat dukungan dari Pemerintah Daerah nggung jawab dengan meningkatkan derajat demi pemulihan kehidupan ekonomi rumah jangkauan dalam menginternalisasikan APBD tangganya. Kesalahan dalam menentukan kriNgada di tengah masyarakat dengan melakuteria miskin justru akan menimbulkan keresahan kan sosialisasi hal komposisi batang tubuh APBD dan rasa diperlakukan tidak adil di tengah masNgada Tahun 2011 sebesar Rp. 54.981.653.000,yarakat. yang berisikan Sisa UYHD, Piutang Daerah, DPAL Keempat, Fraksi sangat berharap agar seludan retensi. Terkait menumpuknya retensi akiruh kegiatan pembangunan yang bersumber bat tidak tercairkan oleh pihak rekanan, Fraksi dari APBD Tahun 2011 serta Dana Transfer Daeberharap agar segera dicarikan jalan keluar serah yang pelaksanaannya didahului dengan hingga pihak rekanan segera mencairkan remekanisme tender, wajib diaktualisasikan bertensi dimaksud. Asumsinya adalah retensi selain dasarkan Perpres 54 Tahun 2010 dan selambatmerupakan hak rekanan, tetapi dibalik logika lambatnya tiga bulan setelah penetapan APBD hak justru termasuk dengan kewajiban memNgada 2011 proses tender sudah dilaksanakan. pertahankan outcome pekerjaan yang dikerjaHal ini dimaksudkan agar pelaksanaan proyek kan. Setelah kurun waktu garansi output pekerbisa selesai sebelum tahun anggaran 2011 selejaan, Pemerintah wajib mendorong rekanan sai serta tidak terjadi penumpukan DPAL dalam untuk segera mengurus pencairan retensi. jumlah besar seperti yang terjadi di tahun 2010. Kedua, Pemerintah perlu segera menerapKelima, dalam merumuskan program dan kan pemberlakuan struck pembayaran yang kegiatan yang akan diperjuangkan anggarandikeluarkan oleh Pemerintah Daerah khusus panya kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Kada pos PAD Pajak Hotel dan Restoran, Pajak Rubupaten Ngada diharapkan membangun komah Bola, Pajak Salon Kecantikan dan lain-lain munikasi terlebih dahulu dengan DPRD Ngada didahului dengan sosialisasi kepada publik. menyangkut target lokasi dan groupnya sehingRp. 215.273.487.561 dan Belanja Langsung: Rp. 211.483.892.439,Devisit Semu: Rp. 54,891 milyar Penerimaan Pembiayaan: Rp. 56,981milyar Pengeluaran Pembiayaan: Rp. 2 milyar Pembiayaan Neto: Rp. 54,981milyar

31

Warta DPRD Ngada

Edisi 1, Januari - Maret 2011

32

ga tidak menempatkan DPRD Ngada sebagai lembaga penyetuju semata. Keenam, berdasarkan Permendagri Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah, maka di Daerah harus segera dibentuk Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah yang beberapa tugas strategis-nya antara lain: 1. Mengkoordinasikan dan merumuskan penyusunan rencana tata ruang kabupaten/ kota; 2. Memaduserasikan rencana pembangunan jangka panjang dan menengah daerah dengan rencana tata ruang kabupaten/ kota serta mempertimbangkan pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan melalui instrumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS); 3. Mengintegrasikan, memaduserasikan dan mengharmonisasikan rencana tata ruang kabupaten/kota dengan rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang provinsi, rencana tata ruang kawasan strategis provinsi dan rencana tata ruang kabupaten/kota kepada badan koordinasi penataan ruang provinsi dan badan koordinasi penataan ruang nasional.

ada dan diberlakukan di daerah. Kedelapan, menilik fakta masih banyaknya persoalan tanah di Kabupaten Ngada baik persoalan persehatian batas antar desa maupun persoalan tanah di antara berbagai kelompok masyarakat yang belum terselesaikan, Fraksi mengharapkan agar Pemerintah terus mengupayakan penyelesaian yang berperikemanusiaan. Artinya pendekatan dalam penyelesaian pada ujung kesimpulan tidak berdampak timbulnya perpecahan lanjutan atau bahkan derajad permusuhan yang mengikat di antara elemen masyarakat yang bersengketa. Diharapkan terjadi win win solution yang bisa diterima semua pihak dan tidak malah Pemerintah menjadi tameng bagi pihak yang satu dan menjadi lawan bagi pihak yang lain. Akhirnya dengan memohon berkat Tuhan Yang Maha Esa Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Ngada menyatakan MENERIMA Rancangan APBD Tahun Anggaran 2011 dan 8 RANPERDA Kabupaten Ngada untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Ngada.***

Oleh konsekuensi perintah Permendagri dimaksud, maka Pemerintah selayaknya segera membentuk Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah sehingga semua urgensi keberadaan badan ini dapat diaktualisasikan dan sebagai respon positip terhadap perintah Permendagri dimaksud, Fraksi mengusulkan agar sambil menunggu terbentuknya Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah, maka perlu dibentuk Sekretariat Bersama yang akan melaksanakan secara terbatas fungsi-fungsi badan dimaksud. Ketujuh, dengan program Legislasi Daerah, Fraksi mengharapkan komitmen Pemerintah untuk segera mengevaluasi berbagai Peraturan Daerah yang rujukan peraturan lebih tingginya telah berubah, juga segera membuat perencanaan membentuk PeraBpk. Tedy Lobo (bertongkat kayu) bersama Bpk. Yosep Dopo ketika turan Daerah yang oleh kosekumeninjau UPH Pisang di Desa Were 3, Kecamatan Golewa beberapa ensi perintah peraturan perunwaktu lalu. Foto: Humas DPRD dangan yang lebih tinggi harus

Edisi 1, Januari - Maret 2011

Warta DPRD Ngada

Pembahasan APBD Ngada....... Sambungan dari hal. 9

Demikian halnya juga dengan pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, air bersih, saluran irigasi dan lainlain yang sangat dibutuhkan oleh warga masyarakat. Dewan tetap memberikan dukungan politik yang penuh kepada pemerintah, duet kepemimpinan Bapak Marianus dan Bapak Paulus, untuk mengambil langkahlangkah strategis dan inovatif guna mensejahterakan rakyat di daerah ini dengan tetap melakukan pengawasan kritis pada tataran implementasinya. Secara metaforis saya harus menyebut program PERAK yang menyedot anggaran cukup besar di dalam APBD Tahun 2011 ini akan menjadi wajah pemerintah periode ini. Oleh karena itu jagalah wajah ini agar tidak menjadi bopeng dan tercoreng pada saat implementasinya. Rakyat miskin

harus sungguh-sungguh menjadi subyek dalam program ini. Kami minta kepada Bapak Bupati dan Wakil Bupati untuk benar-benar tekun dan sungguh-sungguh mengendalikan program ini agar tidak terjadi penyimpangan hukum dan malapetaka sosial bagi rakyat. Mulai dari pendataan KK Miskin, perencanaan, persiapan KK Miskin penerima program, persiapan aparatur pelaksana, proses pengadaan dalam jumlah ribuan ekor agar sesuai spesifikasi di dalam kontrak, pembuatan holding ground, pendampingan yang terus-menerus dan keberlanjutannya hendaknya dilakukan secara ketat dan saksama. Saya yakin ketika pemerintah mulai melangkah dengan program ini pasti akan mengalami banyak tantangan dan kesulitan, tetapi terdapat ungkapan yang harus menguatkan pemerintah yakni: SEMUA PERMULAAN SELALU SULIT, TETAPI BUKAN TIDAK BISA. Saya mengajak

Salah satu lingkar jalan yang tergerus abrasi, masih harus terus menjadi perhatian pemerintah. Foto: Humas DPRD

rekan-rekan pimpinan dan anggota dewan untuk memberikan ruang kepada pemerintah untuk bekerja dan mengimplementasikan program ini. Pemerintah pun tidak perlu pesimis. Berbagai masukan dan kritik dewan yang tajam sekalipun itu dimaksudkan agar pemerintah bekerja sungguh-sungguh untuk mensejahkterakan rakyat di daerah ini. Para ahli manajemen modern selalu mengatakan bahwa untuk terwujudnya sebuah perubahan di dalam organisasi apapun, termasuk organisasi pemerintah, dibutuhkan keberanian pemimpinnya untuk mengambil tindakan dan keberanian mengambil risiko. Pemimpin harus berani keluar dari zona kenyamanan dan selimut kenyamanan untuk terus menggagas perubahan di dalam masyarakat. Menjadi safety player dan hanya menjalankan tugas-tugas rutin adalah antagonisme bagi sebuah gagasan perubahan. Visi dan misi pemimpin boleh bagus tetapi kalau tidak ada keberanian (courage) untuk melaksanakannya ia akan menjadi penghias kertas dan buku-buku yang ada. Kalaupun ada suara-suara kritis yang terus disampaikan dalam pelaksanaan program-program terobosan ini jangan pernah mengabaikan suara itu dan memandangnya sebagai musuh, tetapi itu bukti bahwa suarasuara itu adalah suara-suara kasih yang mendukung pemerintah. Setiap pujian belum tentu menjadi dukungan, karena bukan tidak mungkin ketika kita jatuh ia akan berubah menjadi hujatan. Sebagai ketua dewan sa-

33

Warta DPRD Ngada

Edisi 1, Januari - Maret 2011

34

ya memandang penting untuk menyampaikan kepada pemerintah sebagai mitra bahwa program PERAK, JKMN dan Penguatan Koperasi adalah program-program unggulan yang telah didukung penuh secara politik oleh lembaga dewan yang terhormat. Namun saya yakin program ini akan sukses jika dijalankan oleh aparatur yang memiliki pengalaman, profesionalisme, kapasitas dan kompetensi di bidangnya, sehingga suatu waktu tidak menjadi terbengkelai. Bupati dan Wakil Bupati adalah pengambil kebijakan dan keputusan umum, sedangkan penjabaran teknis operasionalnya dilaksanakan oleh para pimpinan OPD. Tentu dewan berharap bahwa kalau program PERAK sukses maka suatu saat nanti kita akan mengakui sama-sama bahwa PERAK telah disepuh menjadi EMAS. Hal yang menjadi kerisauan dewan adalah jangan sampai pikiran cerdas Bupati dan Wakil Bupati mengalami stagnasi dan tidak bisa dijabarkan secara tangkas, tepat dan cerdas oleh para pimpinan OPD yang ada. Kiranya prinsip lama tetapi tetap aktual: the right man on the right place, tetap diperhatikan dalam manajemen birokrasi. Para pimpinan OPD juga kiranya selalu berperan sebagai komunikator yang baik dalam menjabarkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati. Sebab pada sejatinya kualitas kepemimpinan kita pada level apapun diukur pada tindakan-tindakan nyata kita bagi rakyat dan tidak sekedar pada besarnya jabatan yang kita miliki. Leadership is not position, but action. Atas nama DPRD Kabupa-

ten Ngada dan seluruh masyakat Ngada, saya mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Bapak Bupati dan segenap jajaran eksekutif, Sekwan dan seluruh staf Sekretatiat DPRD, Para Wartawan dan segenap pihak yang telah bekerja keras dan berpartisipasi aktif sesuai tugas dan fungsinya masing-masing dalam mensukseskan masa per-

rangka mewujudkan kesejahteraan umum (bonum commune) serta kemajuan yang berbasiskan keunggulan dan kemandirian sesuai visi dan misi Kabupaten Ngada. Dengan semangat penuh kemitraan antara Eksekutif dan Legislatif, proses pembahasan berjalan dengan sangat produktif-dialektis, demi menghasilkan program yang benarbenar menyentuh kebutuhan

Untuk mengatasi kemiskinan, Pemerintah telah melakukan banyak kegiatan yang melibatkan masyarakat. Ini adalah kebun pisang hasil kerja kelompok UPH Pisang desa Were 3 Kecamatan Golewa. Foto: Humas DPRD

sidangan ini. Semuanya ini telah melewati proses yang panjang dan melelahkan, namun demi suatu tujuan yang mulia, kita saling berdiskusi, mengkaji serta menganalisa berbagai input untuk menghasilkan keputusan yang benar-benar berpihak pada publik baik dari sisi strategi, kebijakan, program maupun pengalokasian anggaran. Hal ini sebagai upaya dalam

masyarakat serta anggaran yang berpijak pada otonomi moral serta rasa tanggung jawab yang tinggi pada publik, karena keputusan yang telah kita hasilkan ini akan dipertanggungjawabkan kepada publik pemberi mandat dan sebagai mahluk yang beriman kita pertanggungjawabkan pengabdian kita pada Tuhan, Sang Pencipta. Sehubungan dengan te-

Edisi 1, Januari - Maret 2011

Warta DPRD Ngada

kad kita dalam penegakan supremasi hukum dalam bidang pengelolaan keuangan daerah, APBD tahun 2011 telah kita bahas dan kita tetapkan. Kini tibalah saatnya pada tahap pelaksanaan APBD tersebut. Karena itu saya mengharapkan adanya komitmen yang jelas dari pemerintah pada setiap OPD untuk menjalankan semua program dan menindaklanjuti berbagai kesepakatan, rekomendasi, pendapat, saran dan harapan yang telah dibangun bersama Lembaga Dewan yang terhormat baik dalam Rapat Gabungan Komisi dan Rapat-rapat Kerja Komisi. Setelah masa sidang ini dimohon perhatian serius pemerintah di setiap OPD untuk

mengambil langkah-langkah konkret untuk menindaklanjuti dan mengevaluasi kesepakatan-kesepakatan politik yang telah dibangun bersama dalam forum yang terhormat ini. Semua pengorbanan kita dalam melakukan rapat, baik itu rapat komisi maupun rapat gabungan komisi baru akan bermanfaat apabila apa yang telah kita bahas dan kita sepakati bersama benar-benar diimplementasikan demi kesejahteraan seluruh masyarakat Ngada. Masyarakat akan menilai dengan jujur berkaitan dengan konsistensi antara pernyataan (argumentasi) dengan tindakan nyata dalam pelaksanaan APBD tahun 2011. Pelaksanaan pembangunan di tahun

Salah satu potret kemiskinan masyarakat kita. Butuh keterlibatan berbagai pihak untuk bisa mengangkat kita dari rantai keterpurukan karena kemiskinan. Foto: Humas DPRD

2011 harus benar-benar berdampak pada peningkatan profitabilitas, efisiensi yang bisa diukur, perencanaan strategis yang lebih efektif dan nilai tambah bagi kehidupan masyarakat seperti peningkatan pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat. Pelaksanaan program dan kegiatan termasuk pelaksanaan tender hendaknya dilakukan pada waktu yang tepat selambat-lambatnya 3 bulan setelah penetapan APBD ini. Sehingga proyekproyek yang dikerjakan itu berkualitas dan membawa perubahan serta kemajuan daerah Ngada ini. Para stakeholder, termasuk para rekanan juga harus memperhatikan mutu proyek yang dikerjakan sebagai wujud tanggungjawab terhadap keberhasilan pembangunan di daerah ini. Dengan demikian kita mau menunjukkan kualitas APBD dan kualitas proyek yang berdampak pada kemajuan dan kemandirian seluruh masyarakat Ngada. Biar tidak terlupakan atas nama lembaga yang terhormat, saya tetap mengingatkan pemerintah agar membenahi sistem penatausahan keuangan dan aset daerah kita sehingga kita tidak terus mendapat status disclaimer dari hasil pemeriksaan BPK RI. Bekerjalah secara profesional dan bangunlah tekad yang kuat agar ke depan opini BPK RI atas laporan keuangan pemerintah Kabupaten Ngada menjadi Wajar, Wajar Dengan Pengecualian atau Wajar dengan Catatan. Berbagai bimtek yang telah digelar pemerintah kiranya berdampak pada peningkatan kapasitas dan kompetensi aparatur dalam hal penata-

35

Warta DPRD Ngada

Edisi 1, Januari - Maret 2011

36

usahan keuangan dan aset daerah. Hal ini penting untuk diperhatikan sesuai permintaan Bapak Laurens B. Dama, anggota DPR RI dari Badan Anggaran, bahwa opini BPK RI atas laporan keuangan pemerintah sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya pengalokasian dana perimbangan bagi daerah kita. Sebagai Pimpinan Dewan, saya sangat mengharapkan partisipasi dari semua pihak untuk melakukan pengawasan baik itu pengawasan politis dari Lembaga Dewan, pengawasan teknis dari setiap OPD maupun pengawasan publik dari semua elemen masyarakat. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 memberikan kewenangan seluasluasnya kepada daerah agar mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan dan partisipasi aktif semua elemen masyarakat dalam proses pembangunan. DPRD sebagai Representasi dari rakyat, mendukung kinerja Pemerintah dalam menegakkan supremasi hukum di bidang pengelolaan keuangan daerah. Penanganan atas kesalahan pengelolaannya harus di-

Sebagian Pimpinan dan Staf OPD tengah serius menyimak Pidato Penutupan Sidang APBD Kabupaten Ngada Tahun 2011 di Aula DPRD Kabupaten Ngada pada akhir Desember 2010 lalu. Foto: Humas DPRD

mulai dengan langkahlangkah pencegahan, penindakan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Seraya mengucapkan selamat tinggal ke tahun 2010 dan menyampaikan selamat datang kepada Tahun Baru I Januari 2011, kita tetap percaya bahwa walau waktu terus mengalir dengan jejak perubahan di dalamnya, kasih setia Tuhan kekal selamalamanya bagi kita. Dengan keyakinan ini kita berterima

kasih atas bimbingan dan berkat Tuhan di tahun 2010 dan berdoa kiranya Tuhan selalu menjadi Jawaban Terakhir dan Satu-satunya atas berbagai pertanyaan yang kita hadapi di tahun 2011. Semoga oleh keputusan dan kebijakan politik yang kita lahirkan melalui APBD Ngada tahun 2011 ini rakyat Ngada mengalami kemakmuran dan kesejahteraan. Tuhan memberkati.***

Pameran Lukisan
Seorang Pejabat dari sebuah daerah bertugas ke Jakarta. Setelah selesai bertugas, dia bermaksud refreshing dengan melihat pameran lukisan di sebuah galeri seni. Karena saat itu beliau mengalami sakit mata dan penglihatannya kabur, maka ia mengajak seorang ajudan menuntunnya. Pejabat: "Wah, lukisan ini rapih benar. Gambar ikannya benerbener hidup." Ajudan: "Ssstt... Jangan keras-keras Pak. Itu gambar buaya." Kemudian mereka berpindah ke lukisan lain. Pejabat: "Wow, gambar Gajah ini benar- benar gagah." Ajudan: "Sssttt... Pak, jangan keraskeras. Itu gambar banteng." Pejabat itu kemudian menahan diri memberi komentar sampai ia tiba pada satu pojok ruangan. Pejabat: "Wah, yang ini memang luar biasa. Tidak ada duanya. Lukisan Gorila ini begitu nyata anatominya." Ajudannya langsung tertegun dan berkata: "Sssttt.... Jangan keras-keras Pak. Itu cermin!

Edisi 1, Januari - Maret 2011 OPINI

Warta DPRD Ngada

DPRD Ngada Membangun Ngada Di Atas Nilai-Nilai


Rm. Daniel Aka, Pr*

Agak mengejutkan dan sekaligus membanggakan ketika saya membaca Lima Nilai dasar DPRD Ngada: Kejujuran, Kebersamaan/Persaudaraan, Keadilan, Moralitas dan Kedisiplinan. Keterkejutanku bukan karena pesimis atau meragukan implementasi konkrit atas nilai-nilai itu, melainkan suatu rasa respek yang spontan tumbuh, yang dibarengi juga perasaan sayang dan berbangga. Terdorong oleh perasaan yang spontan ini, saya secepatnya membuka majalah Warta DPRD Ngada ini pada halaman yang memuat Profil DPRD Ngada Periode 2009-2014. Kuperhatikan agak teliti satu demi satu foto-foto wajah, penampilan, namanya, asal dan tempat/tanggal lahir, dan juga partai politiknya dari mana ia berasal, diusung dan dibesarkan. Maklum, ada di antara para anggota DPRD ini yang kurang saya kenal, sekalipun yang terbanyak sudah sangat dikenal. Ada yang lucu, tetapi terlebih tumbuh hal yang mengesankan, membanggakan dan membesarkan hati. Di sana tergambar adanya kekuatan dan keakraban. Hatiku nyeletuk: Kamu adalah harapan kami. Mengapa menjadi harapan dan kekuatan? Ya,..itu tadi. Karena punya nilai-nilai yang disepakati untuk dihayati dan dihidupkan dalam hari-hari kerja DPRD. Hidup dan karya kita ini harus didasari pada nilai-nilai. Yaitu nilai-nilai kehidupan (living values). Kalau tidak begitu, apa artinya hidup dan karya kita? Dan bagaimana dapat kita buat penilaian baik-buruk, benar-salah, maju-mundur, untung-rugi, sudah atau belum, suci atau dosa, dan lain-lain. Sampai pada titik ini, muncul pula perasaan terharu dan sayang. Terbayang, betapa hidup dan karya kita ini penuh perjuangan. Kenyataan perjuangan dan pergumulan antara harapan dan kenyataan. Antara kebutuhan dan keinginan. Antara kepentingan umum dan kesenangan pribadi. Antara pelayanan atau pengorbanan dan kehormatan diri sendiri.

Kutub-kutub yang saling bertentangan ini merupakan hukum alam dan sangat manusiawi. Kita tidak dapat mengingkarinya. Kita perlu sebuah sikap penerimaan akan realitas yang ada dalam diri ini. Bahwa ada pertentangan dalam diri yang sama, itu harus diterima dengan penuh kesadaran reflektif. Sebab, yang membedakan manusia yang berakal budi, berhati nurani dan beriman, dengan manusia (dan makhluk yang lain) adalah daya refleksinya. Dan refleksi yang baik selalu bersentuhan dengan nilainilai. Refleksi adalah sebuah jalan menuju perubahan (the road for change). Untuk melaksanakan visi, misi dan program kerjanya, DPRD Ngada sudah menentukan dan menyepakati 5 (lima) nilai untuk menjadi landasan dan jiwa dalam hidup dan karya pengabdian bagi seluruh masyarakat Ngada. Pertama, Nilai Kejujuran. Mengapa harus jujur? Karena pada prinsipnya orang harus berkata dan berbuat di atas kebenaran. Apalah artinya hidup ini kalau tidak ada kejujuran dan kebenaran? Menyadari pentingnya nilai kejujuran untuk kehidupan dan masa depan generasi bangsa ini, dalam penyelenggaraan Ujian Akhir Nasional (UAN) di sekolah, pemerintah telah mencanangkan dan menegaskan kejujuran dengan pakta kejujuran. Orang yang tidak jujur bakal tidak akan dipercayai. Menjaga kepercayaan itulah perjuangan manusia menuju kesuksesan dan kebahagiaan. Orang yang tidak dipercayai lagi oleh sesamanya tidak lagi menjadi manusia yang berguna. Kejujuran menjadi dasar untuk kebenaran dan kepercayaan diri. Barang siapa yang setia dan jujur dalam perkara-perkara yang kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara yang besar (Bdk. Injil Lukas 16:10). Artinya ia akan dipercayakan mengurus pekerjaan yang lebih besar, investasi kepercayaan orang kepadanya meningkat. Hidupnya menjadi lebih berarti.

37

Warta DPRD Ngada

Edisi 1, Januari - Maret 2011

38

Kedua, Nilai Kebersamaan/Persaudaraan. Suasana kerukunan dan perdamaian membuat kita merasa nyaman dan tenang dalam berkarya. Suasana ini harus dimulai dengan komunikasi dan dialog di antara kita. Bukan hanya dialog kata-kata dan ide, melainkan terutama dialog kehidupan, yaitu kerja sama, gotong-royong penuh persaudaraan. Sebagaimana diungkapkan dalam kearifan lokal, suu papa suru, saa papa laka (Ngada), too jogho, waga sama (Nagekeo), keat sama kita tintis, werak sama kita lekok (Riung). Dalam kebersamaan dan persaudaraan, tidak ada lagi sekat-sekat dan tembok-tembok pemisah. Tidak lagi berjuang untuk daerah asal dan partai politiknya. Semua anggota DPRD Ngada telah menjadi satu perjuangan untuk kesejahteraan masyarakat Ngada. Ketiga, Nilai Keadilan. Kita perlu perhatikan hak setiap orang yang kita layani, yaitu masyarakat/rakyat Ngada. Dalam konteks pembangunan, keadilan harus diwujudkan secara merata. Semua masyarakat berhak menikmati kue pembangunan. Jangan ada yang terlewatkan, terlupakan atau terabaikan. Rakyat punya hak untuk di perhatikan dan dilayani, Pemerintah dan DPRD wajib melayani. Keempat, Nilai Moralitas. Nilai ini berkaitan dengan sikap baik-buruk, benar-salah, sucidosa, jujur-tipu/palsu. Untuk menghayati nilai ini, misalnya sudah ada wacana yang akan menjadi peraturan supaya anggota DPR tidak boleh pergi mampir ke tempat perjudian dan lokasi hiburan seksual. Mungkin berlebihan, tetapi itulah awasan untuk memelihara dan menghidupkan nilai moral setiap pribadi anggota DPR.

Kelima, Nilai Kedisiplinan. Setiap kegiatan perlu perencanaan dan pengalokasian waktu yang jelas. Manajemen waktu adalah salah satu kunci menuju keberhasilan program kerja. Sering kita dengar, disiplin kerja artinya datang pada waktunya dan pulang pada waktunya. Tetapi akan lebih tepat lagi kalau disiplin kerja diartikan dengan datang sebelum waktu dan pulang sesudah waktu. Dengan demikian, waktu dan tenaga serta biaya dipakai secara efisien dan efektif. Disiplin juga berkaitan dengan etika berbahasa. Orang yang disiplin tidak memakai kata-kata kotor, kasar dan caci maki. Dan orang yang disiplin tahu tata cara berpakaian. Ia berpenampilan rapi, bersih dan wajar sehingga menjadi indah, menarik dan harmonis. Disiplin (Latin: Discipulus artinya Murid) mengingatkan kita bahwa kita ini pernah menjadi murid di sekolah. Kita pernah melatih diri dan dibimbing supaya disiplin. Kini kita telah lulus pendidikan disiplin itu, dan telah dewasa pula dalam hal kedisiplinan, telah dipercayakan tugas khusus, dan menjadi orang yang terhormat karena pendidikan kedisiplinan. Harapan masyarakat adalah jadilah anggota DPRD Ngada yang Jujur, yang bisa hidup dalam Kebersamaan/Persaudaraan, berlaku Adil dengan pengendalian diri supaya tidak ingat diri dan serakah, menjaga pola sikap dan cara hidup yang berkenan pada Allah Pencipta dengan Moralitas yang patut dicontohi, dan senantiasa Disiplin dalam hidup dan kerja, menghantarkan masyarakat Ngada kepada kesejahteraan. * Penulis adalah Ketua YASUKDA Ngada

Edisi 1, Januari - Maret 2011

Warta DPRD Ngada

Keindahan Pantai Pasir Putih Riung Kabupaten Ngada.

Mengagumkan...Mawar Merah Merekah Indah di Dasar Laut 17 Pulau Riung.

Pada puncak sebuah bukit, Wawomuda menyimpan daya eksotis. Air kuning keemasan menggenang dalam kawahkawah kecil yang memesona.

Kampung Adat Bena, salah satu wisata budaya di Ngada yang tak pernah luntur tergerus budaya modern.

Gunung Inerie, berdiri tegak menantang langit. Sunset terindah biasanya terjadi di punggung Inerie.

Salah satu sudut Desa Adat Bena. Semua rumah di sini beratap ilalang. Bukan karena tak sanggup membeli seng, tetapi karena mereka kuat memelihara tradisi leluhur.

GAYUS
Klitus Ngael
Jika, misalnya, ketika membaca judul tulisan ini pikiran anda terseret ke sosok Gayus Tambunan, terdakwa kasus mafia pajak 151 perusahan besar di negeri ini, maka anda tidak pantas dipersalahkan. Sosok Gayus memang fenomenal. Kiprahnya bak belut: cerdik, lincah, licin, menyelam dalam diam dan kadang bersembunyi di balik lumpur carut-marut hukum di negeri ini. Seolah tak berhenti mengumbar sensasi, dia kembali bernyanyi di akhir Januari lalu, ketika vonis atas dirinya dijatuhkan majelis hakim PN Tangerang dengan hukuman penjara 7 tahun dan denda 300 juta rupiah. Tak tanggung-tanggung, nyanyiannya menohok hati satgas pemberantasan mafia hukum bentukan presiden. Jauh sebelum itu, berita tentang plesir Gayus ke Bali dan Singapura juga menghebohkan Indonesia. Koq bisa ya? Seorang tahanan Bareskrim yang katanya dijaga super ketat itu bisa lolos? Lolosnya pun tidak sekedar seputar kota Jakarta, tetapi jauh melintasi pulau dan negara. Sontak masyarakat menilai bahwa ada banyak orang yang turut terlibat dalam permainan Gayus. Dan itu tak terbantahkan. Kasus Gayus lolos dari tahanan sontak melahirkan tanya retoris: siapa menyuap siapa? Siapa membujuk siapa? Semuanya kabur, tak jelas. Namun yang tak terbantahkan adalah lahirnya pesimisme massal atas kinerja aparatur hukum dan kepolisian di negara ini atas kasus Gayus. Sekali lagi, jika judul tulisan ini menyeret Anda ke so-sok pegawai pajak golongan III/a berlabel Gayus Tam-bunan, saya tidak merasa heran dan tidak juga mempersalahkan Anda. Sebab ruang publik kita saat ini sedang dilingkupi gema Gayus. Gencarnya pemberitaan media massa baik cetak maupun elektronik tentang kasus Gayus dan sosok Gayus itu sendiri membuat ham-pir semua orang mempercakapkannya. Bahkan seo-rang eks narapidana Bona Paputungan mendadak menjadi artis ketika lagunya Andai Aku Gayus dilansir di berbagai televisi dan menghiasi jutaan handphone dalam bentuk RBT. Daya tarik Gayus merengkuh jagat nyata dan maya. Di dunia maya malah lebih dasyat lagi. Jika Anda sempat berselancar ke jagat maya melalui internet, dengan cukup mengetik kata Gayus di mesin pencari Google, Anda akan berhadapan dengan jutaan wajah Gayus jadi-jadian yang berseliweran dalam berbagai gaya. Ketika di awal saya menyeret pikiran Anda ke sosok Gayus Tambunan dan pikiran Anda ikut tercebur di da-lamnya, saya tidak heran sebab untuk stuasi saat ini, hal itu lumrah. Itu sudah sering didengar tiap hari ketika Anda baru memencet remote televisi Anda di rumah. Namun saya sesungguhnya ingin menyeret Anda ke sisi paling hakiki dari diri Anda, termasuk saya juga. Lha, koq? Ya, jangan kaget. Jika Anda kaget, itu pertanda baik. Sebab kaget, tersentak atau terkejut adalah moment titik balik. Ketersentakan adalah momen membalik arah: dari sesuatu yang lumrah, biasa, rutin kepada sesuatu yang baru sama sekali. Tidak soal jika ketersentakan itu terjadi dalam sekejab. Tidak masalah jika keterkjutan itu berlangsung mungkin dalam satu kedipan mata. Maka ketika saya membalik alur berpikir Anda dari sosok Gayus Tambunan ke diri Anda sendiri lalu ada momen terkejut dan tertegun sejenak, maka misi tulisan ini tercapai. Wah, tulisan ini koq makin tidak jelas? Biar saya jelaskan. Kita sedang bersiarah di masa tobat, masa di mana kita diminta untuk sejenak menyusur relung hati dan menemukan potongan kebaikan yang masih tersisa lalu mencampakkan dosa yang masih melekat. Tobat menuntut kita untuk sejenak membalik arah, menelikung jalan siarah dari yang lumrah ke sesuatu yang baru. Utamanya, kita membanting kemudi dari jalur dosa ke jalan benar. Apa hubungannya dengan Gayus? Nah itu dia. Bagi orang kristen, corak yang paling membedakan masa tobat/puasa dengan masa lainnya adalah peristiwa jalan salib setiap hari Jumat dalam pekan. Dalam kisah jalan salib, salah satu tokoh yang tak mungkin dilupakan adalah peran Yudas Iskariot. Yudaslah yang menyebabkan Juruselamat tertangkap di malam kelam. Yudas pulalah yang memberi kecupan pengkhianatan pada Dia. Maka tidak heran jika Yudas dicap pengkhianat, penjual Juruselamat, tidak setia. Karakter inilah yang menjadi gambaran kelam dalam diri murid yang satu ini. Menyebut nama Yudas, orang langsung terbawa pada karakter murid pengkhianat. Kita sudah sama mengetahui karakter Yudas. Tetapi sesunggugnya karakter Yudas adalah cermin. Sekian sering kita juga terjebak dan terjerembab dalam karakter yang sama: pengkhianat, penipu, pendendam, pencuri, dan lain sebagainya. Di kalangan pegawai kantoran, kita adalah Yudas yang mengkhianati sumpah prasetya korps. Di kalangan petani dan buruh kita adalah pengkhianat ketika uang hasil keringat dipakai untuk judi. Di kalangan legislatif, kita adalah Yudas ketika janji kampanye lenyap bersama berlalunya waktu. Di kalangan pengusaha dan pedagang, kita adalah Yudas ketika memeras sesama dengan meraup untung tak wajar. Maka di masa inilah kita mencoba mengambil sikap tegas: tumbuhkan GAYUS (Gerakan Anti Yudas). Mari membasmi karakter Yudas dalam diri, sebab ia ibarat ilalang di antara gandum. Panenan gandum takkan melimpah jika kadar humus tanah juga direbut ilalang. Hati takkan pulih benar jika masih ada karakter Yudas di sana. Gerakan Anti Yudas (GAYUS) adalah ikhtiar membaharui diri, mereformasi sikap dan tindakan ke arah yang Lebih baik. Maka ketika ingat kata Gayus, ingatlah bahwa kata itu membawamu ke relung hati paling dalam.***

Anda mungkin juga menyukai