Anda di halaman 1dari 36

GARUDA

Edisi 4 / April 2011

PERMADI Soekarnois Sejati


Garuda Magz - April 2011 I

Dewan Pembina Gerindra

II

Garuda Magz - April 2011

IKLAN

Garuda Magz - April 2011

GARUDA
DEWAN PEMBINA
Prof. Dr. Ir Suhardi Ahmad Muzani Ir. Sufmi Dasco Ahmad SH, MH Dr. Felicitas Talulembang R. Asapa

DEWAN REDAKSI

Aryo Setyaki Djojohadikusumo Andi Debbie Y. Asapa, SH Muhammad Haris Indra, Sip

REDAKSI PEMIMPIN REDAKSI


Andi Seto G. Asapa, SH, LLM

Koalisi untuk Rakyat


da keinginan merombak koalisi partai-partai pendukung pemerintah pasca usulan hak angket pajak di parlemen, beberapa waktu lalu. Koalisi dirasa perlu bersalin rupa. Anggota koalisi yang dianggap tak bisa seiring diikhlaskan berada di luar. Ada keinginan memasukkan Gerinda dalam rencana koalisi baru. Sikap partai ini dalam pengambilan keputusan hak angket pajak yang dianggap sejalan dengan garis utama koalisi menjadi tolok ukurnya. Kursi menteri disediakan sebagai imbalan dari sikap tersebut. Ada tarik ulur atas tawaran kursi di kabinet. Ada prinsip dasar yang perlu disamakan. Mencari kesamaan prinsip itulah yang dipersepsikan terjadi tarik ulur koalisi baru. Indikator dari persepsi tersebut tercermin dari keinginan merombak koalisi yang berlarut, tidak segera ada keputusan. Ada sikap mendasar yang belum menyatu dari tawaran bergabung dalam koalisi. Bagaimana membangun koalisi untuk rakyat, formulasi itulah yang tidak ditemukan titik temu. Ada kesan, selisih pandang dalam kebersamaan membangun bangsa tidak mudah dipadukan. Toh, apa pun muara dari tarik ulur itu, tidak terlalu penting. Koalisi untuk rakyat jauh lebih penting dari koalisi untuk kekuasaan.

REDAKTUR PELAKSANA
Umi Tjende

WAKIL REDAKTUR PELAKSANA


Kemal Firdaus

REDAKTUR

Hayat Fakhrurrozi

REPORTER

Syarif Adnan, Imam Utomo

ART & DESAIN GRAFIS


Anton Ristiono

PHOTOGRAPHER
Ferry

SEKRETARIS REDAKSI
Novita

Garuda Magazine Jl Tondano T 10 A Benhil - Jakarta Pusat Email: garudamagz@gmail.com

Andi Seto Gadhista Asapa, SH, LLM Pemimpin Redaksi


2 Garuda Magz - April 2011

DAFTAR ISI
SURAT PEMBACA
4 Rubrik Resensi Buku, Laporan Utama Tambah Halaman

LAPORAN UTAMA
6 Tarik Ulur Koalisi

LEBIH DEKAT
10

Permadi Soekarnois Sejati

NEWS
14 Empat Kandidat Berebut Ketua Gerindra Jatim

10
EVENT
16 17

PERMADI Soekarnois Sejati


OPINI
22

Lima Nama Calon Gubernur Banten

Andi Debbie Yudistha R. Asapa Tangis Dua Ibu

SUARA PARLEMEN

MENUJU 2014
24

14
PIRA

Gerindra Tolak Gedung Baru

Sulitnya Capres Independen

Empat Kandidat Berebut Ketua Gerindra Jatim

SOSOK
20

Rachel Maryam

KOLOM
26 Rakyat
Andi Seto Gadhista Asapa, SH, LLM

Perempuan Indonesia Raya

24

Sulitnya Capres Independen


Garuda Magz - April 2011 3

SURAT PEMBACA
SALUT
Saya merasa bangga dengan sikap para kadernya yang ada di Senayan yang tetap keukeuh menolak pembangunan gedung baru DPR. Sejatinya, jika semua anggota DPR punya pemikiran yang sama dengan apa yang diambil Gerindra, rasanya elok nian. Tapi, nyatanya mereka buta dan tuli dengan jeritan dan penolakan rakyat indonesia atas rencana itu. Katanya wakil rakyat, tapi kok malah maksa untuk tetap membangunnya. Benar-benar buta dan tulinya mereka. Untuk itu, apa yang dilakukan oleh Gerindra patut diacungi jempol. Bahkan boleh jadi seharusnya diikuti oleh fraksi lainnya yang ada di gedung Senayan sana. Saya yakin, langkah yang diambil Gerindra bukan semata sebagai politik pencitraan saja, tapi memang benarbenar murni memperjuangkan amanat rakyat yang selama ini selalu dipandang sebelah mata. Atau bahkan kerap tak dianggap keberadaannya. Dan semoga dengan kerap diberitakan media, bukan lantas Gerindra mendadak demam panggung atau menjadi angkuh yang pada akhirnya lupa dengan perjuangan. Terima kasih atas dimuatnya surat pembaca ini kami sampaikan. Semoga menjadi penyemangat sekaligus pengingat buat para kader Gerindra di Senayan. Bravo Gerindra Rangga Putradipta, Jakarta Bapak Rangga Putradipta, di Jakarta. Terima kasih atas penyemangat dan pengingatnya Bapak Rangga, semoga kader Gerindra tetap berjalan di relnya. Redaksi buku-buku tentang politik, kebangsaan, nasionalisme, dan pemerintahan untuk dipelajari para anggota dewan, khususnya Gerindra sebagai payung dari majalah ini. Saya yakin, jika rubrik itu bisa direalisasikan, bisa memberikan khasanah tersendiri bagi para anggota dewan maupun pembacanya. Sehingga tak sekedar berita hiruk pikuk gedung Senayan saja, tapi ada tambahan keilmuan yang diemban oleh majalah ini. Demikian usulan saya, semoga redaksi bisa mempertimbangkannya untuk edisi mendatang. Sukses selalu untuk Garuda dan Gerindra. Sonny Wicaksono, Surabaya Sebelumnya kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Sonny wicaksono atas kritikan dan masukannya. Kami sudah menyiapkan rencana tersebut, semoga dalam edisi mendatang bisa direalisasikan. redaksi kami di Jalan Tondano No T10A, Bendungan Hilir, Jakarta atau kirim email ke: garudamagz@gmail.com Redaksi

SiKAP GERinDRA

LiPUTAn DAERAh

RUbRiK RESEnSi bUKU

Rasanya, sudah beberapa edisi ini GARUDA mulai memperlihatkan eksistensinya tak sekedar media partai, tapi mampu memberi warna tersendiri di industri pers. Meski memang, sebarannya masih sebatas lingkungan internal. Saya pribadi beranggapan alangkah elok jika majalah ini juga memuat rubrik Resensi Buku. Setidaknya ada banyak 4 Garuda Magz - April 2011

Apa kabar Garuda? Semoga kepak sayapmu selalu mengabarkan informasi bermutu untuk menjadikan kader bermutu pula. Sejatinya, apa yang diinformasikan Garuda selama ini cukup berimbang meski hanya media partai belaka. Beritanya pun tak hanya berisi seputar partai, tapi sisi humanisnya pun kerap ditampilkan setiap edisinya. Berbicara soal informasi, bagaimana caranya kami dari daerah untuk mengirimkan informasi kegiatan. Apakah Garuda akan turun langsung meliput ke daerah atau kami yang di daerah mengirimkan beritanya? Secara kini Gerindra tak hanya ada di kawasan kota besar saja, tetapi sudah menyebar ke pelosok desa. Demikian pertanyaan ini saya sampaikan, semoga redaksi berkenan menjawabnya. Atas perhatiannya, say ucapkan terima kasih. Supriyanto, Karang Anyar Kepada bapak Supriyanto, kami ucapkan terima kasih atas pertanyaannya. Untuk keperluan itu bapak bisa kirim undangan kegiatannya atau jika memang kegiatan tersebut sudah berlangsung, bisa kirimkan ke alamat

Tak sia-sia saya menjadi simpatisan dari Gerindra. Partai bentukan bapak Prabowo ini benar-benar memiliki kader-kader di senayan yang militan dan taat pada aturan serta kebijakan partai. Betapa tidak, berbagai kebijakan serta aktifitas DPR yang kerap menghambur-hamburkan uang rakyat, Fraksi Gerindra selalu menolaknya. Seperti kegiatan studi banding yang lebih kental dengan acara plesiran, atau yang sekarang tengah diributkan banyak kalangan tentang pembangunan gedung baru DPR. Semua itu dilatari, Gerindra tidak ingin menyakiti hati rakyat. Terlebih, apa yang dilakukan Gerindra kerap mendapat komentar yang tak mengenakkan seperti dituduh sebagai manuver politik pencitraan atau sekedar mencari simpati rakyat. Bagi saya, apa yang dilakukan Gerindra tak seperti yang dituduhkan mereka. Semoga apa yang selalu disuarakan Gerindra mendapatkan ridho dan rahmatnya dari Allah SWT., dan menjadikan amal baik bagi para kader di gedung Wakil Rakyat Senayan sana untuk bekal di kelak akhirat nanti. Terima kasih dan sekali lagi Bravo Gerindra. Wawan Hidayat, Jakarta

LAPoRAn UTAMA TAMbAh hALAMAn

Saya baru mengikuti Majalah Garuda sejak edisi Februari lalu, namun saya sangat menyukai gaya penulisan serta pembahasan yang ada di majalah ini. Boleh saya sedikit usul, bagaimana jika rubrik laporan utama mendapatkan jumlah porsi halaman yang lebih banyak, mengingat laporan utama adalah daya tarik utama. Menurut saya jika jumlah halamannya ditambah maka pembahasan akan menjadi semakin mendalam dan mendetail. Oh iya, saya juga telah mengirimkan artikel yang berisi liputan

kegiatan Gerindra yang ada di lingkungan saya, semoga bisa dimuat ya. Wati Ismayati, Malang Salam hangat Ibu Wati. Jumlah halaman di laporan utama saat ini disesuaikan dengan jumlah halaman majalah Garuda yang masih sangat terbatas. Mengingat masih banyaknya rubrik-rubrik lain yang perlu diakomodir, kami merasa bahwa sampai saat ini jumlah halaman laporan utama sudah dalam porsi yang tepat. Tapi tentu kami tidak menutup kemungkinan untuk menambahnya dimasa yang akan datang, seiring dengan bertambahnya besarnya Majalah Garuda. Terima kasih atas kiriman artikelnya, sudah bisa dilihat di edisi ini lho.

edisi ini, saya belum pernah melihat Garuda dihiasi dengan Cover Wanita nih? Padahal menurut saya, di Gerindra tak kekurangan wanita-wanita cantik, baik yang menjadi anggota dewan maupun di fungsionaris partai. Memang, di halaman dalam saya temui pada setiap edisinya ada public figur maupun politisi cantik yang dimuat, tapi kan hanya sebatas tampil di halaman dalam. Untuk itu, bolehlah kiranya usul, sekali-sekali tolong tampilkan paras wanita cantik di majalah ini. Setidaknya akan memberi kesan majalah ini tak sekedar majalah berwajah politisi pria saja. Semoga usulan saya ini mendapat pertimbangan bapak dan ibu di redaksi Garuda. Sekian dan terima kasih. Defri Arsal, Jakarta

LowonGAn PEKERjAAn Di MAjALAh Salam Indonesia Raya. Terima kasih Defri GARUDA Arsal, selama ini memang cover masih didoLangsung saja, saya ingin bertanya apakah Majalah Garuda membutuhkan tenaga penulis? kebetulan saya mempunyai kemampuan untuk menulis dan saat ini sedang mencari pekerjaan. Sebagai kader partai saya ingin sekali jika bisa bergabung di media yang mengulas mengenai sepak terjang partai idola saya, apalagi jika nanti saya bisa bertemu dengan para petinggi partai. Terima kasih dan semoga surat kedua saya mendapat tanggapan dari redaksi. Erwin Lanang, Karet Semanggi, Jakarta

minasi politisi pria, sosok wanita masih baru tampil di halaman dalam. Edisi depan, mudah-mudahan keinginan Pak Defri melihat cover wanita bisa terwujud, doakan saja.

Halo mas Lanang, apa kabar? mohon maaf ya jika surat pertamanya belum sempat dibalas. Untuk saat ini tim redaksi kami belum membutuhkan seorang penulis tambahan, namun kami selalu memberi kesempatan pada penulis-penulis lepas untuk menulis mengenai beragam kegiatan partai di daerah. Jika mas Lanang mempunyai tulisan yang sekiranya layak untuk dimuat di majalah ini, kami menerima dengan senang hati. Silahkan kirimkan saja tulisannya ke alamat email: garudamagz@gmail.com.

GARUDA
Edisi 4 / April 2011

CovER wAniTA

Sebagai pembaca setia majalah partai dimana saya bernaung, rasa-rasanya sejak pertama kali terbit sampe

Garuda Magz - November 2010

PERMADI Soekarnois Sejati

Dewan Pembina Gerindra

Foto Cover : Permadi dok. Hayat Garuda

Garuda Magz - April 2011

LAPORAN UTAMA

Tarik Ulur Koalisi

P
6

Oleh Kemal Firdaus terbentuk sebuah koalisi antara Partai Demokrat dan Partai berlambang kepala burung Garuda ini. Gerindra bersedia untuk bergabung dengan koalisi politik Demokrat, namun mereka tidak serta merta melakukan hal itu, ada lima syarat mutlak yang diajukan oleh Gerindra yang dikirimkan melalui surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Inilah kelima syarat itu: 1. Jika Gerindra masuk dalam koalisi, Gerindra tak ingin hanya menjadi pelengkap belaka. 2. Pembangunan harus pro-rakyat. 3. Badan Usaha Milik Negara dikembalikan menjadi penggerak perekonomian nasional. 4. Pemerintah harus menyetop ekspor produksi gas nasional dan lebih mengutamakan kebutuhan dalam negeri, seperti kebutuhan pupuk untuk petani, dan. 5. Pemerintah harus lebih mengutamakan ketahanan pangan dalam negeri ketimbang mengimpor pangan dari luar negeri. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani menegaskan jika Gerindra bergabung bersama koalisi mereka tidak hanya ingin menjadi pelengkap saja. Kami ingin memberi sesuatu yang berarti pada proses pembangunan bagi peningkatan kesejahteraan rakyat tambah Muzani.

asca-usulan hak angket pajak yang kandas, hubungan Gerindra dan Demokrat semakin dekat. Gerindra yang berdiri bersama Demokrat menolak hak angket pajak akhirnya ditawari masuk dalam koalisi. Di pihak lain, di dalam koalisi, hubungan Partai GolkarPKS dengan Demokrat merenggang. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tengah melakukan evaluasi terhadap Golkar dan PKS setelah keduanya berseberangan dengan Demokrat dalam dua kali usulan hak angket, Century dan Pajak. Namun itu adalah cerita lalu, pada kenyataannya hingga saat ini belum Garuda Magz - April 2011

Kelima syarat itu diputuskan dalam pertemuan empat orang petinggi Partai Gerindra, Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo, Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Fadli Zon, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, serta Wijono Harjanto pada awal bulan Maret lalu di Hotel Mulia Senayan, Jakarta. Gerindra juga menyatakan lebih memilih posisi seperti saat ini. Posisi kita biarlah tetap seperti saat ini. Cuma kalau kita berada di luar (koalisi), kontrol pemerintahan harus efektif, kata Ahmad Muzani. Partai Gerindra juga tidak mempermasalahkan jika Golkar dan PKS tetap dalam koalisi. Bagi Gerindra yang terpenting adalah kursi Menteri BUMN dan Pertanian. Kita kan dalam posisi diajak, dan syarat kita dua menteri itu (BUMN dan Pertanian). ujar Ketua DPP Gerindra, Martin Hutabarat. Sampai sekarang belum ada tindak lanjut soal koalisi dan permintaan kami itu. Bagi Gerindra, di dalam (koalisi) maupun di luar tidak masalah, terangnya.

sinyal positif peluang Gerindra masuk kabinet. Namun syarat yang diajukan Gerindra jadi halangan. Seandainya saja tidak memakai syarat, Gerindra akan lebih mudah diterima di koalisi. Kalau Gerindra dari awal dia mengatakan what can I do for you, maka jawabannya langsung. Tapi karena jawabannya pakai persyaratan, ya jadi jawaban Pak SBY umum, kata Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok. Mubarok menjelaskan, syarat yang diajukan Gerindra jadi alasan. Sebelumnya tersiar kabar Gerindra menginginkan posisi Menteri Pertanian dan Menteri BUMN. Kita tidak ingin transaksi politik. Jawaban Presiden SBY bijak dan memberi peluang, imbuhnya. Namun Mubarok menegaskan, meski nanti tercapai kesepakatan dengan Gerindra, pergeseran tidak akan dilakukan dalam waktu cepat.Pokoknya tidak dalam waktu dekat, nanti bagaimana presiden, memandang perlu atau tidak, jelasnya.

Kami ingin memberi sesuatu yang berarti pada proses pembangunan bagi peningkatan kesejahteraan rakyat tambah Muzani.
Menteri BUMN dan Pertanian dianggap penting untuk Gerindra. Hal ini untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan yang menjadi landasan partai. Kita ingin lahan pertanian diperluas, agar kita bisa mengurangi impor beras dan membuka lapangan pekerjaan baru. Masa tiap tahun kita impor beras, garam dan kedelai. Kita harusnya malu, jelas Martin. Di mata Gerindra, kursi Menteri BUMN juga penting bagi sektor pertanian karena menyangkut industri pupuk dan Bulog. Kita juga tidak sepakat soal penjualan aset BUMN. Harusnya kita kelola, bukan malah dijual. Dua menteri itu sesuai untuk visi ekonomi kerakyatan kita, imbuhnya. Surat persyaratan dari Gerindra sudah dibalas Presiden SBY. Isi dari surat balasan tersebut mengandung Sementara itu Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat Andi Mallarangeng menanggapi positif syaratsyarat yang diajukan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sebagai syarat koalisi. Syarat tersebut termasuk soal kemandirian pangan dan penjualan badan-badan usaha milik negara. Andi mengatakan, Gerindra, dan juga Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, adalah kawan Partai Demokrat di parlemen. Kami terbuka kerja sama dengan Partai Gerindra dan PDI-P, kata Andi. Ketika dikonfirmasi kebenaran soal permintaan Gerindra atas dua posisi menteri, yaitu menteri BUMN dan menteri pertanian, Andi tak dapat memastikannya. Soal posisi menteri, itu urusan Presiden. Saya tidak tahu, kata pria yang juga menjabat sebagai

Menteri Olah Raga dan Pemuda ini. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, mengatakan, pihaknya telah menerima surat tanggapan dari Presiden SBY dan saat ini surat tersebut telah berada di tangan Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto. Memang Presiden SBY sudah memberikan balasan atas surat yang kami ajukan secara tertulis persyaratan kami diajak berkoalisi di dalam pemerintahan, ungkapnya kepada wartawan di Gedung DPR RI pada akhir Maret lalu. Menurut Muzani, isi surat tersebut sebenarnya bernada normatif. Tak ada kepastian yang ditegaskan oleh Presiden SBY. Gerindra sendiri tak ingin menafsirkan isi surat tersebut sebagai suatu kemajuan dalam proses melamar Gerindra untuk masuk koalisi. Dikatakan Muzani, partainya hanya memahaminya sebagai sebuah balasan dari surat yang pernah dilayangkan. Dalam tradisi komunikasi, SMS dijawab SMS, tertulis dijawab tertulis. Presiden mengharapkan Gerindra bisa bekerja sama di masa-masa akan datang, katanya. Di dalam surat itu, Gerindra menangkap makna bahwa sedekah politik Gerindra dalam pengambilan keputusan hak angket perpajakan di DPR RI bisa menjadi pahala di kemudian hari. Tak ada penegasan mengenai penerimaan atau penolakan pihak Istana terhadap persyaratan politik yang dilayangkan Gerindra jika ingin masuk ke koalisi. Pihak Istana hanya mengatakan tetap mengharapkan hubungan baik dengan Gerindra demi kepentingan bangsa dan negara. Tetapi, menurut Anggota Komisi I DPR RI ini, hubungan yang baik bisa saja terjadi andai Gerindra berada di luar pemerintahan sekalipun. Selain itu, di dalam surat balasan tersebut, Muzani mengaungkapkan, Presiden juga menjelaskan soal koalisi yang mendukung SBY dan Boediono untuk maju menjadi Presiden dan Wakil Presiden. Muzani kembali menegaskan Gerindra tak akan menafsirkan terlalu jauh isi surat tersebut. Saya juga tidak ingin menafsirkan terlalu begitu. Ini kita menganggapnya Garuda Magz - April 2011 7

LAPORAN UTAMA
pajak bersama Partai Demokrat dan partai anggota koalisi lainnya. Di pihak lain terjadi ketidakharmonisan antara Demokrat dengan PKS dan Golkar yang memilih mendukung hak angket. Gerindra belum juga mendapat balasan dari Presiden SBY atas surat berisi syarat gabung dalam koalisi. Menggantung. Bagitulah nasib partai besutan Prabowo ini. Ibaratnya, makanan yang sudah disodorkan akan ditarik kembali. Pendapat nyaris senada juga dilontarkan oleh pengamat Politik Universitas Indonesia, Prof Iberamsjah. Memang SBY sedang dalam kebingungan yang sangat bingung. Tapi juga jangan sampai mengabaikan ini yang memang sedang ditunggu, imbuh Iberamsjah. Menurutnya, SBY tidak berani mengambil keputusan untuk memberikan sanksi kepada dua partai koalisi yang membangkang. Bahkan dia tidak yakin reshuffle akan dilakukan SBY sebagai bentuk sanksi. SBY ini selalu ketakutan, selalu cemas, ragu, tidak tahu kenapa. Tidak ada yang bisa jawab ini selain dirinya sendiri, lanjut dia. Disampaikan Iberamsjah, jika terus menerus peragu dan tidak tegas seperti ini maka citra Demokrat sebagai partai yang menjadi kendaraan SBY perlahan akan hancur. Akan semakin banyak rakyat yang tidak lagi memilih Demokrat. Meskipun bagi rakyat koalisi atau tidak bukanlah sesuatu yang substansial? Koalisi yang ada ini kan hanya koalisi bohongan. Koalisi pelangi, koalisi lapis legit yang dibagi-bagi, karena tidak berdasar kompetensi. Kalau begini tidak akan ada hasil. 3,5 tahun lagi hanya menunggu godot, ucap Iberamsjah. Hingga berita ini diturunkan isu mengenai koalisi dua partai ini seolah mereda, namun dengan situasi dan iklim politik yang terjadi akhir-akhir ini tidak menutup kemungkinan hal ini akan kembali merebak, rasanya hanya tinggal menunggu sebuah pemicunya saja. Apapun yang terjadi, Partai Gerindra telah menunjukan sikap bahwa partai ini adalah sebuah partai yang memiliki sikap dan siap mempertahankan sikap tersebut.

baik untuk berkomunikasi, ini baiklah untuk komunikasi yang produktif. Politik kan semuanya mungkinmungkin saja. Terlalu jauh jika kita menginterpretasikan itu diterima atau ditolak. Kita juga belum ada persiapan, biasa saja, kata dia. Lain lagi dengan pendapat Sekretaris Fraksi Partai Gerindra, Demond J Mahesa yang merasa bahwa Gerindra hanya dijadikan alat bagi Partai Demokrat untuk mengancam Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera. Partai Demokrat seolah merangkul Gerindra untuk menekan Golkar dan PKS pasca pengambilan keputusuan terhadap usulan hak angket mafia pajak di parlemen. Ini politik Demokrat saja. Seolaholah merangkul kami untuk menekan 8 Garuda Magz - April 2011

Golkar dan PKS tapi ternyata dua partai ini tetap berada di koalisi, ya sudah, katanya. Gaya politik Demokrat yang seperti itu, menurut Desmond, bagaikan jurus mabuk. Kalau masalah politik ini bukan masalah permainan, ada yang pintar, ada yang bodoh, ada yang berkuasa ada yang tidak. Ini cuma jurus mabok, katanya. Kendati demikian, Partai Gerindra, menurut Desmond tidak merasa kecewa meskipun Demokrat hanya menjadikan Gerindra sebagai alat. Bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Dewan Pembina Demokrat sempat menawarkan kursi menteri pada Gerindra. Nggak ada yang kecewa. Pak Prabowo malah ketawa. Gerindra ini miskin pengalaman. Benturan seperti itu memperkaya pengalaman, ucapnya. Desmond juga mengatakan, sudah menjadi tabiat pemerintahan Yudhoyono memunculkan wacana pergantian menteri namun kemudian urung. Sudah karakter SBY, tiba-tiba nggak jadi. Ada menteri yang dipanggil terus berubah lagi. Hal begini sudah biasa, katanya. Gerindra pun menyadari jika tiga nama calon menteri yang disiapkannya tidak akan ditarik ke Kabinet Indonesia Bersatu II. Seperti diberitakan, hubungan Gerindra dengan Demokrat terlihat makin dekat pasca Gerindra memilih menolak usulan hak angket mafia

SAYAP

Perempuan indonesia Raya


Minggu, Jakarta. Sebagai sebuah organisasi PIRA memiliki 11 buah bidang yang masing-masing memiliki tanggung jawabnya masing-masing. Bidang-bidang tersebut antara lain Kesra, Pemberdayaan perempuan, pendidikan, Hukum dan Ham, serta Humas dan Antar lembaga. Organisasi yang telah tersebar di hampir seluruh Indonesia ini saat ini memiliki Pembina yaitu Bijanti Djiwandono, Maryani Djojohadikusumo dan Dra. Halida Hatta, sementara untuk posisi ketua umum dijabat oleh dr. Hj. Soemarjati Arjoso SKM. Untuk posisi ketua harian dipegang oleh Dr. Ir. Hj. Endang Thohari Msc. PIRA hingga saat ini telah menyelanggarakan beragam kegiatan khususnya yang berhubungan dengan kewanitaan dan kegiatan sosial. PIRA pun sering menyelenggarakan beragam kegiatan bakti sosial yang langsung menyentuh kepada masyarakat bawah. Tujuan utama PIRA adalah agar menyeterakan dan mensejahterakan anggotanya ujar Jasmine. Kami berharap agar para kaum wanita menjadi kaum yang mandiri agar bisa mampu berdiri diatas kakinya sendiri, imbuhnya. Garuda Magz - April 2011 9

ntuk menunjang serta memperluas gerak partai, maka Gerindra membentuk organisasiorganisasi sayap yang bertujuan untuk menjangkau khalayak yang lebih spesifik. Saat menghadapi pemilu 2009 lalu, Gerindra membentuk beberapa buah organisasi sayap yang satu diantaranya adalah Perempuan Indonesia Raya atau yang biasa dikenal dengan PIRA. Layaknya organisasi sayap lainnya, asal mula pembentuk-an PIRA adalah untuk membantu Gerindra mendapatkan suara. Dan sesuai dengan namanya tentu saja target utama PIRA adalah kaum wanita jelas Jasmine Setiawan, Sekjen PIRA yang ditemui oleh Garuda disela-sela kegiatannya. Namun seiring dengan berjalannya waktu, PIRA kini menjelma sebagai organisasi kewanitaan yang bergerak dalam beragam bidang tambahnya. Masing-masing organisasi sayap, dalam program kerjanya tidak melekat pada program dan visi misi partai Gerindra. Tetapi lebih fokus pada kegiatan sosial dan meningkatkan kesetaraan gender seperti yang dilakukan oleh PIRA. Saat ini, PIRA beralamat di Gedung Institut Nusantara, Jalan Harsono R. M. No. 54, Ragunan, Pasar

LEBIH DEKAT DENGAN

Dewan Pembina Gerindra

Permadi Soekarnois Sejati


Oleh Hayat Fakhrurrozi Garuda Magz - April 2011

10

arna hitam itu warna Tuhan, warna dasar yang tidak bisa dibayangkan. Hitam juga menunjukkan konsisten. Hanya orang berbaju hitam yang sama dengan bayangannya. Antara apa yang ada di dalam hati, apa yang dipikirkan, dan diucapkan serta perilakunya tak ada bedanya. Tak sekadar serba hitam agar tampil beda, tapi memang sudah menjadi jalan hidupnya sebagai seorang spiritualis. Begitulah filosofi Permadi. Warna hitam sudah menjadi bagian keseharian politisi 71 tahun yang terkenal vokal ini. Sebagai seorang penghayat kepercayaan, dalam warna hitam itu dalam konsep Jawa -- manunggaling kawulo lan gusti (bersatunya manusia dan Tuhan) -- bisa terjadi. Menurut Permadi, ilmu tertinggi sebelum manunggaling kawulo lan gusti adalah saka paraning dumadi (dari mana kita berasal dan ke mana kita akan kembali). Warna hitam itu pula yang menjadikannya tetap konsisten dan komitmen dengan perjuangannya sebagai seorang Soekarnois sejati. Selalu tampil serba hitam, tidak berarti lembaran hidupnya dekat dengan dunia hitam. Namun dia mengakui, di dunia luar sana pengalaman hitam

banyak menggemblengnya menjadi seorang yang ajeg dalam pendirian, ajaran, dan misi yang menjadikannya sebagai penyambung lidah Soekarno. Meski untuk itu ia harus membayar mahal. Ia kerap dituduh sebagai pelaku makar pada zaman Soeharto, keluar masuk penjara akibat orasi-orasinya yang selalu mengumandangkan semangat Soekarno. Ia pun harus rela keluar dari partai politik berlambang kepala banteng bermoncong putih yang dibesarkan keluarga besar Bung Karno. Semua itu hanya karena ia ingin tetap konsisten dengan tekadnya sebagai penyambung lidah Soekarno. Sebelum berkarir di panggung politik, pria kelahiran Semarang, 16 Mei 1940, ini seorang aktivis. Sejak remaja hingga tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Indonesia, ia sudah dikenal sebagai orator ulung, tampil dari panggung ke panggung. Lulusa dari perguruan tinggi, Permadi terlibat dalam politik praktis. Ia berdiri di barisan oposisi saat meletus perlawanan di masa-masa awal era Orde Baru tahun 1966. Langkah yang sama ia lakoni di era reformasi, era yang anggap malah sudah mengkhianati UUD 1945. Komentar maupun orasinya dalam berbagai kesempatan kerap

membuat kuping aparat pemerintah berubah merah. Kawan maupun lawan politiknya di Senayan pun kerap disentilnya. Meski kerap mendapatkan penolakan dalam memperjuangkan keberpihakannya terhadap nasib wong cilik, tak lantas membuat Permadi menyerah. Komentarnya memang selalu membuat banyak pihak jengah, namun semua itu dia lakukan demi kebaikan bangsa ini. Tapi akhirnya ia harus keluar dari lingkungan yang dinilainya sebagai lingkaran setan demi menjaga perjuangan. Itu dibuktikan ketika ia merasa muak dengan perilaku rekan sejawatnya di parlemen yang dinilainya tak mencerminkan wakil rakyat. Menurut dia, kelakuan mereka, baik saat di dalam maupun di luar gedung dewan, sama sekali tak mencerminkan sebagai wakil rakyat. Banyak yang menjadi penghianat rakyat, dari persengkongkolan hingga perselingkuhan. Inilah puncaknya yang membuat saya harus keluar dari Senayan, tegas ayah dari empat orang anak ini. Berhenti jadi anggota DPR, Permadi bergabung dalam Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Ia dipercaya sebagai salah satu anggota Dewan Pembina. Langkah ini ia tempuh karena merasa punya kesamaan visi dengan partai itu untuk membangun negeri ini lebih baik. Itu sudah takdir Gusti Allah untuk melanjutkan perjuangan sebagai penyambung lidah Bung Karno, tandas suami Dewi Noorjanti yang dinikahinya tahun 1971 silam. Lantas, seperti apa pemikiran Permadi yang diperjuangkan lewat Gerindra? Permadi memaparkan panjang lebar dalam perbicangan dengan Hayat Fakhrurrozi dari GARUDA di ruang kerjanya di Kantor DPP Partai Gerindra, kawasan Ragunan, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. Berikut petikannya:
Bisa diceritakan awal mula Anda terjun ke dunia politik?

Sejak kecil saya ini Soekarnois. Saya pun terlahir sebagai seorang aktivis. Zaman Soeharto saya pernah dijebloskan ke penjara sebagai pelaku makar. Garuda Magz - April 2011 11

LEBIH DEKAT DENGAN


Saya pun pernah dikenai dua Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Anehnya, kedua BAP itu hilang. Ternyata, saya dapat informasi BAP itu dihilangkan atas perintah Soeharto. Menjelang era reformasi saya diminta bergabung dengan keluarga idola saya, Bung Karno, untuk ikut memperjuangkan nasib wong cilik. Saya menjadi anggota dewan dua periode. Memasuki tahun ke sembilan sebagai wakil rakyat, saya keluar karena muak dengan perilaku anggota DPR.
Apa yang membuat Anda gabung dengan Gerindra?

(BSO) Gerindra. Sejak saat itu juga, saya langsung aktif berkantor dari pagi hingga sore hari. Boleh dibilang saya satu-satunya anggota Dewan Pembina yang aktif setiap hari ngantor. Bahkan boleh dicek di daftar tamu sana, saya lebih banyak menerima tamu dari pada pengurus.
Selain sebagai anggota Dewan Pembina dan tim BSO, apa saja yang Anda lakukan di Gerindra?

likan hak milik rakyat dan bangsa mulai dari pertanian, kehutanan dan kekayaan negeri yang kini banyak disedot ke luar negeri.
Memang seperti apa pemimpin yang dibutuhkan bangsa ini?

Awalnya, saya diminta oleh Mas Prabowo menemani ziarah ke makam Bung Karno. Saya kaget sekaligus senang, seorang anak begawan ekonomi, mantu Suharto, ujug-ujug mengajak saya ke makam Bung Karno. Ada apa ini? Akhirnya saya mengantarnya ke sana. Di sana pula saya digombali Prabowo.

Di Gerindra ini, saya ingin menjadikan Prabowo sebagai Soekarno muda, bukan lagi Soekarno kecil. Sampai saat ini di Gerindra saya seperti amplop dan perangko, di mana Prabowo pergi pasti ada saya di sana. Saya akan terus mendampinginya hingga dia menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Seperti apa kontribusi Anda terhadap Gerindra?

Maksudnya?

Ya, dia bilang, Setelah saya amati dari orasi, pidato, dan aktivitas Pak Permadi, ternyata Anda Soekarnois dua ribu persen. Wuih, siapa yang tidak senang dibilang begitu. Tapi dia melanjutkan omongannya, Saya Prabowo memerlukan Soekarnois sejati seperti Anda. Akhirnya tanpa pikir panjang, tidak mikirin gaji, tanpa memikirkan popularitas sebagai anggota dewan, saat itu juga saya keluar dari DPR dan menerima lamaran Prabowo masuk ke Gerindra. Otomatis saat itu juga saya harus keluar dari PDI-P, karena dulu saya menjadi DPR dari partai itu.
Proses masuknya Anda ke Gerindra seperti apa?

Saya akan mendampingi Mas Prabowo menjadi orang nomar satu di negeri ini karena dialah pemimpin masa depan. Boleh jadi saya ini seperti alarm sekaligus tempat berkonsultasi bagi dia. Seperti saat dia maju sebagai calon wapres pemilu 2009, meski saya marah sekali waktu itu, tapi mau diapakan lagi. Lalu saat ribut soal koalisi, saya katakan kepadanya bahwa saya tak setuju. Saya minta dia sadar dengan perjuangan awal dan kondisi internal partai. Memang Gerindra besar bukan karena saya, tapi karena kiprah Prabowo. Keberadaan saya juga untuk terus menguatkan visi dan misi Mas Prabowo soal ekonomi kerakyatan, menanamkan kembali rasa nasionalisme, mengemba-

Pemimpin Indonesia yang akan datang bukan seperti Bung Karno, juga bukan seperti Pak Harto. Kalau seperti Bung Karno tidak mungkin. Bung Karno terlalu humanis, berbudaya yang selalu mengampuni musuhnya hingga akhirnya tak disadari menusuk dari belakang. Kalau seperti Pak Harto juga tidak bisa karena terlalu otoriter, mengandalkan kekerasan yang pada akhirnya membinasakan banyak rakyat. Kekayaan habis begitu saja. Pemimpin Indonesia harus memiliki dua karakter, Bung Karno dan Pak Harto dalam sisi baiknya. Kesempatan pertama itu ada pada Prabowo. Dialah yang bisa menggabungkan semuanya untuk memimpin Indonesia, memimpin dunia. Bung Karno itu pemimpin internasional, Pak Harto itu pemimpin regional ASEAN, jadi kalau Prabowo bisa menghimpun keduanya, dia akan menjadi pemimpin dunia. Indonesia akan menjadi mercusuar dunia seperti yang dikatakan Soekarno berkali-kali zaman revolusi dulu.
Lantas apakah itu bisa terwujud?

Mas Prabowo harus bisa. Saya selalu yakinkan itu, seperti ia dulu mendirikan Gerindra. Karena sekarang Mas Prabowo bukan Soekarno kecil lagi, tapi Soekarno muda yang sudah saatnya tampil menjadi pemimpin masa depan Indonesia.

Permadi, SH

Ya itu tadi, saya dilamar oleh Prabowo untuk masuk ke Gerindra. Sama seperti dulu saya gabung ke PDI-P.
Setelah masuk ke Gerindra, apa tugas Anda?

Saya diminta Prabowo menjadi salah satu anggota Dewan Pembina. Saya pun bagian dari Badan Seleksi Organisasi 12 Garuda Magz - April 2011

Tempat Tanggal Lahir : Semarang, 16 Mei 1940 Pendidikan Terakhir : Fakultas Hukum, Universitas Indonesia (1965) Jabatan : Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Perjalanan Karir : - Anggota DPR-RI periode 1999 2004 - Anggota DPR-RI periode 2004 2009 Istri : Dewi Noorjanti Anak : - Dewi Ayuning Kraton (39) - Dewi Ciptaning Kraton (37) - Bambang Tarunaning Prang (34) - Bambang Andikaning Prang (29)

NEWS & EVENT


maan platform partai dalam mengawal kebijakan pemerintahan. Berdasarkan hasil Pemilu 2009, Gerindra memiliki satu kursi di DPRD Sulsel sedangkan Hanura mendapatkan satu fraksi utuh dengan jumlah tujuh kursi. Namun, Gerindra memiliki amunisi tambahan satu kursi dari PBR yang telah melebur ke partai berlambang Garuda itu. Selain itu, PDS yang memiliki dua kursi di DPRD Sulsel bakal melebur ke Partai Gerindra. Begitupun dengan Partai RepublikaN yang mendapat satu kursi, mengingat Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel A Rudiyanto Asapa pernah memimpin partai tersebut. Kalau Gerindra dan Hanura menjadi satu fraksi, maka koalisi ini akan semakin didengar dan memiliki kekuatan di lembaga wakil rakyat, baik di DPRD Makassar maupun di DPRD Sulsel, jelas Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel Suwardi Thahir. Suwardi yang juga Koordinator Wilayah (Korwil) Makassar DPD Partai Gerindra Sulsel ini mengaku, ajakan koalisi tersebut belum dikomunikasikan dengan pengurus DPD Hanura Sulsel. Langkah awal koalisi baru menguat di tingkat DPRD Makassar untuk menjadi satu fraksi. Gerindra dan Hanura masing-masing memiliki tiga kursi di DPRD Makassar. Kami sudah mendelegasikan kepada legislator Gerindra Makassar untuk mengomunikasikan ajakan tersebut agar dapat segera terealisasi dalam waktu dekat ini, katanya. Ketua DPD Partai Hanura Sulsel Abbas Selong yang terpisah mengatakan, pihaknya merespons baik ajakan Gerindra untuk berkoalisi, baik di DPRD Sulsel dan DPRD Makassar. Sepanjang tak ada yang dirugikan, koalisi bisa terwujud. Ajakan ini akan kami pertimbangkan dengan seluruh pengurus Hanura, ujar Abbas. Ia mengaku belum melakukan komunikasi dengan Gerindra terkait ajakan koalisi tersebut. Wakil Ketua Komisi C DPRD Sulsel itu mengaku, koalisi sangat memungkinkan terjadi sebagai bentuk persiapan dalam menghadapi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel yang dijadwalkan pada 2013. Hanura masih kekurangan 4 kursi dalam mengusung calon gubernur (cagub). Untuk itu, Hanura pasti berkoalisi dengan partai lain untuk memenuhi syarat 15 persen untuk mengusung cagub, tandasnya. Menurut informasi, Hanura Sulsel akan mendorong kadernya Rahman Halid sebagai Cagub Sulsel sedangkan Gerindra juga menjagokan A Rudiyanto Asapa dengan posisi yang sama.

Muzani hadiri Pelantikan DPC Gerindra di Sulsel

Partai Gerindra Selidiki Penggembosan di jatim


DPP Partai Gerindra menerjunkan tim intelijen untuk menyelidiki gejolak yang terjadi di DPD Gerindra Jawa Timur. Gejolak diduga kuat untuk menggembosi partai besutan Prabowo Subianto ini. Ada orang-orang yang dari internal maupun pihak luar yang tidak menginginkan Partai Gerindra menjadi besar, kata Pjs Sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim, Aries Sugihartono. Dengan kondisi seperti itu, Gerindra Jatim terus menkonsolidakan kaderkadernya dan akan menindak tegas kader yang tidak loyal, tidak disiplin, tidak militan, dan tidak pantang me-nyerah, untuk membesarkan Gerindra, seperti yang dialami Pjs Wakil Sekretaris DPD Gerindra Jatim Hari Adji Sutomo yang dipecat dari kepengurusan partai.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani, akan menghadiri pelantikan pengurus Dewan Pengurus Cabang (DPC) di empat kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan. Mereka yang akan dilantik di antaranya pengurus DPC Gerindra Takalar yang dipimpin Indar Jaya dan Supratman DL sebagai ketua Gerindra Jenepont. DPC Gerindra Bulukumba diketuai Isradi Zainal dan pengurus DPC Bantaeng diketuai M Ashar Achmad. Wakil Ketua DPD Gerindra Sulsel, Muh Suwardi Tahir mengatakan, pelantikan pengurus sekaligus akan dirangkaikan dengan peresmian kantor masing-masing pengurus DPC kabupaten/kota. Setibanya di Makassar, Muzani dan petinggi DPP melakukan pertemuan dengan pengurus DPD di kantor Gerindra Sulsel, Jl Dr Ratulangi. Tak hanya itu, elit DPP dan DPD juga akan menggelar konsolidasi partai di Tanjung Bira, Bulukumba.

Gerindra Ajak hanura berkoalisi


DPD Partai Gerindra Sulsel mengajak DPD Partai Partai Hanura Sulsel untuk berkoalisi menjadi satu fraksi, baik di DPRD Sulsel dan DPRD Makassar. Ajakan tersebut sebagai bentuk kesa-

Garuda Magz - April 2011

13

NEWS & EVENT

Empat Kandidat berebut Ketua Gerindra jatim


DPD Partai Gerindra Jawa Timur bakal memiliki ketua difinif. Dari 100 kandidat, tersaring 4 nama telah melalui proses verifikasi. Mereka yang berebut tidak semuanya berasal dari kader partai bentukan Prabowo Subianto. Informasi tersebut dibenarkan Pjs Ketua Partai Gerindra Jatim Soepriyatno yang juga Wakil Ketua Komisi IX DPR RI. Sudah ada 4 nama yang akan diuji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) lagi. Yang pasti mereka orang-orang profesional dan berasal dari luar partai, jelasnya di sela-sela kunjungan kerjanya di Surabaya, akhir Maret lalu. Dia mengatakan hanya menunggu hasil tes akhir dan persetujuan dari Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Namanya masih rahasia dulu, paparnya. Dari empat kandidat itu, salah satunya adalah Soepriyatno. Kabar yang beredar, ia memiliki peluang besar memimpin Gerindra Jatim. Selama menjadi pejabat ketua sementara, Supriyatno dinilai sukses melakukan penataan organisasi dan struktural di 38 kota dan kabupaten di Jawa 14 Garuda Magz - April 2011

Timur. Bahkan dia disebut-sebut berhasil dalam mengantar calon yang ikut diusung Gerindra bersama PKB dan partai lainnya menjadi Bupati Tuban terpilih yang belum lama ini melangsungkan pilkada. Saat dikonfirmasi kabar, Soepriyatno menjawab secara diplomatis. Saya ini kader partai. Saya harus patuh dengan pimpinan dan mekanisme yang ada. Kalau partai memang menghendaki, saya tidak boleh menolak. Demikian pula bila tidak, saya tidak boleh ngeyel, katanya dengan tersenyum.

Prabowo Ucapkan Selamat Pada Longki

Para tokoh politik nasional seperti Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto dan Ketua DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto mengucapkan selamat kepada Longki Djanggola/Sudarto atas yang meraih suara mayoritas di Pemilu Kada Gubernur Sulteng. Pak Prabowo dan Pak Wiranto sudah menyampaikan ucapan selamat kepada Pak Longki, ujar Ketua Tim Sukses Pemenangan Longki/Sudarto, Karim Hanggi. Dia mengatakan, kedua tokoh tersebut memberi ucapan selamat setelah melihat berita yang disiarkan televisi nasional tentang hasil penghitungan sementara Pilkada

Provinsi pada 6 April 2011 lalu. Tapi selalu saya bilang Alhamdulillah, nanti pastinya setelah KPU menetapkan pemenangnya, kata Karim. Kedua tokoh tersebut juga pernah datang ke Palu dan berorasi politik pada putaran terakhir kampanye calon gubernur Sulteng 1 April. Dari tujuh partai politik pengusung Longki Sudarto, baru dua pimpinan partai politik tersebut yang memberikan ucapan selamat. PPP sendiri belum ada, katanya. Tujuh partai politik pengusung tersebut adalah Gerindra, Hanura, PDP, Patriot, PPP, PKPB, dan PKS. Karim mengatakan, ucapan selamat tidak saja datang dari kedua tokoh nasional tersebut namun juga dari tokohtokoh lainnya di Sulteng. Menurut Karim, penghitungan sementara yang dilakukan lembaga survei merupakan cara ilmiah sehingga bisa dipertanggungjawabkan. Hanya saja kata dia, keputusan terakhir tetap ada di tangan KPU. Nanti setelah keputusan KPU itulah kita yakini seyakin-yakinnya, kata Karim. Hingga berita ini diturunkan, pasangan Longki/Sudarto menurut versi Indonesia Development Engineering Consultent (ide-C) unggul 52,69 persen atau 248.110 suara dari 470.850 total suara. Di urutan kedua diraih oleh Aminuddin Ponuelel/Lusiana Baculu 14,19 persen atau 66.817 suara. Disusul urutan ketiga pasangan Sahabuddin Mustafa/ Faisal Mahmud 11,80 persen atau 55.537 suara.

DPD Partai Gerindra Provinsi Papua Didesak Segera Gelar Muslub


Dewan Pembina DPD Partai Gerindra didesak segera menggelar Musyawarah Daerah (Musda) atau Musyawarah Luar Biasa (Muslub) untuk mengganti seluruh Pengurus DPD Partai Gerindra Provinsi Papua sesuai AD/ART Partai Gerindra Bab VIII Pasal 21 serta Bab VI Pasal 14 Poin J. Hal ini menyusul sikap Ketua DPD Partai Bintang Refornasi (PBR) Ny Yani yang secara sepihak mengambil alih kepemimpinan DPD Partai Gerindra Provinsi Papua. Kami kader-kader Partai Gerindra siap melaksanakan Musda/Muslub siap menjalankan perintah, sehingga masalah internal partai dapat diselesaikan, tutur Ketua DPD Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Provinsi Papua Jecky Kalem SH. Para Kader Partai Gerindra di Papua mengatakan, Musda atau Muslub harus dilakukan untuk menyelamatkan partai berlambang kepala Garuda ini.

PiRA Malang Mantapkan Eksistensi

Perlahan tapi pasti, Partai Gerindra Kota Malang terus menunjukkan eksistensinya dalam percaturan politik di Kota Malang. Hal ini terlihat dari kegiatan kewanitaan di partai bentukan Prabowo Subianto itu. Beberapa waktu lalu, kaum wanita yang tergabung dalam Perempuan Indonesia Raya (PIRA) berkumpul di rumah salah satu kader perempuan Partai Gerindra Kota Malang, Dra RM Een Ambarsari untuk menyusun kegiatan menyambut Hari Kartini, April 2011. Menurut Een, sapaan akrabnya, April adalah salah satu bulan penting bagi klaum wanita karena di bulan tersebut kaum wanita Indonesia memeringati Hari Kartini. Karena itu untuk menyambut salah satu pelopor dan tokoh kemajuan

perempuan Indonesia, RA Kartini, kami menyusun beberapa acara. Karena memeringati sosok yang menjadi panutan perempuan, maka nanti adalah perempuan, kata tokoh masyarakat yang juga anggota DPRD Kota Malang tersebut. Perempuan berkerudung ini mengatakan, PIRA Kota Malang tengah menggagas kegiatan yang harus bisa dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat. Salah satu kegiatan tersebut adalah kunjungan ke panti asuhan di Kota Malang. Tentu dalam kunjungan tersebut kami juga menyalurkan bantuan sesuai kemampuan kami, ungkapnya. Ia juga mengatakan, dalam kegiatan menyambut Hari Kartini tersebut sekaligus sebagai even untuk melaunching Kantor DPC Partai Gerindra yang baru di Jalan Setaman Nomor 15, Kota Malang. Alhamdulillah, kini Partai Gerindra juga sudah menyiapkan kantor DPC baru yang akan menjadi pusat kegiatan kepartaian. Nah, acara Kartini-an itu sekaligus sebagai salah satu mata acara untuk meramaikan pembukaan kantor DPC baru nantinya, tuturnya. Sebagai anggota DPRD, Een juga sudah menyiapkan salah satu acara yang diharapkan dapat bermanfaat, yaitu pelatihan membatik. Menurut rencana, pelatihan membatik yang merupakan warisan budaya bangsa itu digelar 17 April 2011.

Garuda Magz - April 2011

15

NEWS & EVENT


Sopwan Harrys mengatakan, kelima nama tersebut telah mengembalikan formulir pendaftaran. Tahap selanjutnya, Tim Lima melakukan verifikasi terkait persyaratan yang sudah masuk tersebut. Sekarang kita sedang melakukan verifikasi data persyaratan yang dikembalikan para calon. Setelah itu, kita akan meminta masukan dari delapan DPC Gerindra untuk memilih dua nama yang layak diusung dalam rapat pleno akhir Maret ini, ujar Sopwan. Sopwan menambahkan, dua nama yang terpilih dan dianggap layak kemudian dikirim ke DPP Partai Gerindra untuk dipilih berdasarkan beberapa faktor, mulai dari elektabilitas sampai visi dan misi yang dimiliki. Dari lima nama tersebut kita hanya mengirim dua nama ke DPP. Karena keputusan tertinggi ada di DPP, kita hanya sebatas memberikan rekomendasi yang kita miliki selama penjaringan. Insya pada April ini kita sudah punya nama yang akan diusung dalam pilgub. jelasnya. Saat ditanya komunikasi politik yang sudah dibangun, Sopwan mengaku baru ada satu partai yang secara resmi seiring sejalan dengan Gerindra yaitu PBR. Dengan demikian, siapa pun yang diusung Gerindra dalam pilgub nanti dipastikan sudah memiliki enam kursi di parlemen. Gerindra punya lima kursi dan PBR satu kursi.

Tidak Mencatut nama

Diduga menyebarluaskan informasi dengan menggunakan nama Prabowo Subianto tentang pembagian bantuan sapi kepada masyarakat, sebuah koperasi serba guna akan diseret Partai Gerindra Lampung Tengah ke ranah hukum hukum . Menurut Ketua Partai Gerindra Lampung Tengah, Riagus Ria, pengurus partai berlambang kepala burung Garuda merasa dirugikan pihak koperasi karena sejak informasi pembagian sapi itu beredar, seluruh kader Gerindra tiba-tiba meminta jatah sapi. Kami punya saksi yang mengetahui oknum koperasi KSU Sejahtera yang menyebarkan informasi itu, kata Riagus. Pimpinan koperasi KSU Sejahtera, Hazairin menampik tudingan tersebut, Hazairin mengatakan, pihaknya tidak pernah memerintahkan dan menyebarkan informasi tentang Prabowo akan membagikan sapi. Kami tidak pernah melakukan pencatutan nama siapa pun, apalagi Prabowo Subianto, tegas Hazairin. Hazairin menjelaskan, koperasi yang dipimpinnya merupakan program pemerintah pusat yang pelaksanaannya diatur menteri pertanian dan peraturan menteri keuangan. Ini koperasi KUPS, jika program KUPS berjalan, koperasi akan membeli sapi dari PT 16 Garuda Magz - April 2011

Mahesa Agung Pratam di Bogor, Jawa Barat dan salah satu komisarisnya Prabowo Subianto, jelasnya.

Lima nama Calon Gubernur banten

Tahapan penjaringan calon gubernur dan calon wakil gubernur Banten Partai Gerindra sudah memasuki tahap verifikasi. Gerindra akan segera memplenokan lima nama yang mendaftar yaitu Budi Heryadi, Ratu Atut Chosiyah, Suhaemi, dan Jazuli Juwaini sebagai calon gubernur dan Mulyadi Jayabaya sebagai calon wakil gubernur. Sekretaris Tim Lima Gerindra

SUARA PARLEMEN

GERinDRA ToLAK GEDUnG bARU


ses awal tender. Fraksi kami tetap menolak dan sebaiknya pembangunan gedung baru itu tidak dilanjutkan, ujar anggota Komisi I yang juga Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra. Anggota Fraksi Gerindra, Martin Hutabarat tidak melihat ada relevansi kinerja anggota DPR dengan gedung baru. Menurut anggota Komisi III ini, yang harus ditunjukkan oleh wakil rakyat adalah membenahi dan meningkatkan kinerja, bukan malah ribut minta gedung baru untuk peningkatan kinerja. Kinerja kaitannya dengan idealisme, bukan dengan gedung baru. Yang terpenting gedung DPR tak hanya digunakan untuk gedung transaksi, ujar Martin yang masih merasa nyaman dengan fasilitas yang ada di gedung DPR saat ini. Menurut rencana, di gedung baru ini masing-masing anggota DPR akan menempati ruangan seluas 111 meter persegi. Ruang seluas itu akan ditempati bersama lima staf ahli dan seorang sekretaris pribadi. Gedung tersebut dibangun dengan anggaran Rp 8 juta per meternya. Jika hal itu tetap dilaksanakan, Martin menilai pimpinan DPR tidak memiliki kepekaan terhadap perasaan rakyat. Kalau tetap ngotot bangun gedung baru, bukti DPR tidak sensitif terhadap perasaan rakyat, yang mayoritas menginginkan pembangunan itu ditunda atau belum waktunya dilakukan sekarang, tandasnya. Garuda Magz - April 2011 17

pa pun alasannya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra dengan tegas tetap menolak rencana pembangunan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang baru. Gedung yang ada saat ini dinilai sudah cukup refresentatif, tinggal penataan yang harus dibenahi. Memang ada yang sudah penuh, tapi ada juga yang masih kosong, tegas Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon. Ketua DPP Partai Gerindra Bidang Humas dan Media Massa, Asrian Mirza berpandangan sama. Dia menegaskan, Kalau pun memang DPR tetap ngotot membangun gedung tersebut, seluruh anggota Fraksi Gerindra tak akan menempatinya kelak. Asrian mengatakan, kalau rencana pembangunan tetap dilaksanakan, itu tandanya DPR kita sudah buta dan tuli. Bagaimana jika ada kader yang melangkah di luar keputusan partai, baik Fadli maupun Asrian menyebut, itu langkah ilegal. Bahkan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto sudah jauh-jauh hari melarang Fraksi Gerindra menyetujui pembangunan gedung baru DPR tersebut. Wakil Ketua Fraksi Gerindra, Ahmad Muzani membenarkan. Dia mengatakan, Gerindra tetap konsisten menolak pembangunan gedung baru DPR sudah sejak memasuki pro-

SUARA PARLEMEN
lagi dengan sikap Partai Gerindra secara resmi yang menolak pembangunan gedung baru DPR. Fadli Zon menegaskan, sejak awal Ketua Dewan Pembina DPP dan Fraksi Gerindra dengan tegas menolak rencana pembangunan gedung baru DPR tersebut. Kami sudah memutuskan akan segera mencopot saudara Pius Lustrilanang sebagai Wakil Ketua BURT DPR, ujarnya. Hal senada dikatakan Ketua DPP Bidang Humas dan Media Massa, Asrian Mirza. Asrian mengatakan, Pius dianggap sudah tak sejalan lagi dengan garis partai. Atas dasar ini, Pius sudah tak lagi menjabat sebagai Wakil Ketua BURT DPR. Selanjutnya Pius hanya menjadi anggota Fraksi Gerindra biasa, tak diberi jabatan apa pun, jelas Asrian. Menurut Fadli, keputusan partai yang menarik Pius dari BURT merupakan bagian dari wujud keseriusan Gerindra yang tetap menolak pembangunan gedung baru DPR. Ia menyambut baik jika memang ada fraksi-fraksi lain yang juga menyatakan menolak. Soal rencana DPR yang ngotot untuk membangun gedung baru, Edhy merasa tak perlu berkomentar lebih banyak. Dia menegaskan, sikap Gerindra sudah jelas menolak pembangunan gedung DPR sejak awal digulirkan. Gerindra menolak, tuturnya.

Fadli Zon: Ketua DPR Lebay


Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Fadli Zon menilai, sikap Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Marzuki Alie yang merasa dirinya telah didzolimi soal proyek pembangunan gedung baru DPR dianggap berlebihan. Ia juga mengapresiasi ketika Marzuki mengkritik salah satu kader Gerindra di Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) yang selalu menghindar saat rapat pembahasan gedung. Apa yang disampaikan ketua DPR berlebihan, lebay, tegasnya. Fadli membantah langkah fraksinya di DPR soal gedung baru sekadar untuk pencitraan meraih simpati rakyat. Bahkan jauh sebelum ribut-ribut soal gedung baru, Gerindra telah mengajukan penolakan. Penolakan disampaikan sejak Oktober 2010, dilanjut pada 2011. Rencana pembangunan gedung baru dianggap bertentangan dengan aspirasi rakyat dan tak memenuhi rasa keadilan. Menurut dia, mestinya DPR memperjuangkan aspirasi rakyat, bukan malah ribut mengurusi gedung. Tentu usaha kami merupakan langkah politik. Kalau upaya ini gagal, mungkin rakyat akan menggunakan mekanisme sendiri, tuturnya.

Gerindra Tarik Pius dari bURT


Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto akhirnya menyetujui penarikan Pius Lustrilanang dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR. Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon mengatakan, Pius ditarik karena sudah tak sejalan 18 Garuda Magz - April 2011

Gerindra Melarang Anggotanya Studi banding


Partai Gerindra memastikan hanya fraksinya yang tak mengikutsertakan anggotanya melawat ke luar negeri meski dalam rangka studi banding. Gerindra melarang dua anggotanya di Komisi XI mengikuti kegiatan studi banding tersebut. Kita melarang dua anggota kita ikut berangkat. Ini sesuai komitmen kita yang melarang seluruh anggota fraksi dari Gerindra melakukan studi banding ke luar negeri, tegas Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon. Menurut dia, Gerindra melarang anggotanya, Sadar Subagyo dan Sumaryati Arjoso, pergi studi banding karena menilai hal ini hanya menghamburkan uang negara. Selain itu, berbagai informasi menyangkut RUU Akuntan Publik bisa didapatkan dari internet. Jika masih kurang, panggil saja para ahli ke Indonesia, tidak perlu berbondongbondong ke luar negeri, ujarnya. Meski demikian, dengan alasan mendukung proses kerja Panitia Kerja

(Panja) Rancangan Undang Undang (RUU) Akuntan Publik, Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tetap melakukan studi banding ke Inggris dan Amerika Serikat. Studi banding dibagi dua kelompok. Rombongan ke Amerika dipimpin Wakil Ketua Komisi XI, Achsanul Qosasi. Azhar Aziz, politisi dari Golkar, mempimpin rombongan ke Inggris.

Gerindra Walk Out di Pengesahan Kode Etik DPR

Anggota Fraksi Gerindra kompak walk out dalam sidang pengesahan Peraturan Kode Etik DPR. Alasannya, semua fraksi harus diikutsertakan saat pembahasan dan pimpinan DPR belum memberikan jalan keluar atas polemik itu. Fraksi Gerindra dan Hanura tidak memiliki wakil di Badan Kehormatan (BK), padahal yang dibahas persoalan yang ada di BK, seperti kode etik dan yang lainnya. Fraksi kami tidak diikutsertakan dalam pembahasan. Maka, izinkan kami

mengundurkan diri. Kami tidak mengikuti rapat paripurna, kata Juru Bicara Fraksi Gerindra, Martin Hutabarat dalam interupsinya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (29/3) lalu. Menurut dia, anggota Fraksi Gerindra telah menyampaikan pendapat tersebut kepada pimpinan DPR. Seharusnya, Badan Kehormatan menjadi milik semua anggota dewan. Kita telah menyampaikan ini ke pimpinan dan pimpinan selalu ngomongin tentang jalan keluar, ujarnya. Aksi walk out Gerindra diikuti Fraksi Hanura. Hanura juga merasakan tidak dilibatkan dalam proses pembahasan kode etik DPR. Delapan orang anggota dari Fraksi Hanura yang hadir dalam sidang paripurna pun kemudian keluar ruangan. Meski demikian, sidang tetap berjalan dan peraturan Kode Etik DPR resmi disahkan. Kode etik tahun 2011 itu akan mengganti kode etik 2004 yang diteken Ketua DPR Akbar Tandjung. Tentu saja, pengambilan keputusan ini tanpa kehadiran dua fraksi yang walk out, Gerindra dan Hanura. Sejumlah kalangan menilai, kode etik terbaru ini lemah dan kabur. Garuda Magz - April 2011 19

SOSOK

RAChEL MARyAM
Oleh : Hayat Fakhrurrozi

Siapa bilang politisi perempuan tak berjiwa kritis. Terlebih bagi mereka yang melekat pada dirinya sebagai selebritis. Kiprahnya di dunia politik tak sekedar mengandalkan popularitas semata. Semua itu bisa dibuktikan lewat keseriusannya sebagai wakil rakyat yang terus bersikap kritis.

20

Garuda Magz - April 2011

tulah yang ditunjukkan Rachel Maryam Sayidina (30), aktris yang kini tengah berjuang di panggung politik sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang bernaung di bawah bendera Partai Gerindra. Memang, kehadirannya di tubuh Fraksi Gerindra maupun gedung DPR tak sekedar menjadi pemanis belaka. Sikap kritisnya acap kali membuat kawan maupun lawan politiknya berdecak kagum. Tak hanya itu, ia pun menyelami komisi yang selalu didominasi politisi senior. Aktris berdarah sunda ini lahir di Bandung 20 April 1980. Sejak kecil darah seni telah mengalir dalam diri Rachel. Katanya, nenek dari pihak ibunya adalah seorang pemetik harpa, sedangkan nenek dari pihak ayahnya adalah seorang sinden. Boleh jadi, itu yang membuat bakat aktingnya mulai terasah sejak bersekolah di SMUN 19 Bandung dan bergabung di kelompok teater sekolahnya. Lulus SMU, Rachel ingin melanjutkan belajar akting di Institut Kesenian Jakarta. Sayang ibunya, Marina Triawati, yang telah bercerai dari ayahnya, Indra Sayyidina, menginginkan Rachel sekolah di perhotelan. Menuruti keinginan ibunya yang berdarah Jerman dan Sunda, Rachel pun masuk ke Sekolah Tinggi Perhotelan Bandung, yang juga lazim disebut NHI, jurusan Food & Baverage. Merasa salah tempat, Rachel memutuskan untuk meninggalkan kuliahnya. Rachel pun hijrah ke Jakarta dan terjun ke dunia model. Namanya mulai dikenal setelah membintangi videoklip Sephia milik kelompok musik Sheila on 7. Berkat aktingnya sebagai `kekasih gelap` pada klip tersebut, ia meraih penghargaan sebagai Model Klip Terbaik MTV 2001. Rachel pun menjajal dunia seni peran. Berawal dari sinetron seperti Lupus Milenia dan Strawberry, Rachel terjun ke layar lebar. Melalui film Eliana Eliana dan bersanding dengan pemain kawakan sekelas Jajang C. Noer, Rachel memulai sukses di dunia film. Walau tidak segegap gempita film Ada Apa dengan Cinta, misalnya, Eliana Eliana berhasil merebut penghargaan untuk kategori `Best Young Cinema Award`, penghargaan dari kritikus film internasional dan `Best Promising Young Director` pada festival film

di Singapura. Sukses film pertamanya, diikuti oleh film-film berikutnya antara lain Arisan (2003), Janji Joni (2005), dan Vina Bilang Cinta (2005). Untuk menunjukkan keseriusan di dunia akting, Rachel sempat menimba ilmu akting selama tiga bulan di Jerman. Keseriusan itu berbuah manis. Melalui film Arisan (2003), Rachel berhasil mendapatkan Piala Citra untuk predikat aktris pendukung terbaik. Sebagai anggota dewan, Rachel, demikian sapaan akrabnya, memang dikenal cukup berani. Ternyata, sikap kritisnya itu telah menjadi bagian dalam hidupnya, jauh sebelum dirinya terjun ke dunia politik praktis. Awalnya saya tak tertarik politik. Tapi memang, sejak dulu saya rajin mengkritisi sesuatu yang terjadi di lingkungan kita, ujar aktris yang juga pernah bermain dalam sinetron Ibu Pungut. Tanpa disadari sikap kritis tersebut itulah yang membuat dirinya mendapat ajakan dari berbagai pihak untuk bergabung dalam aktifitas partai politik. Termasuk Partai Gerindra, yang kala itu tengah menjaring calon-calon legislatif yang siap bertarung pada Pemilu 2009 lalu. Setelah melakukan komunikasi yang intensif dengan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, Rachel kemudian memutuskan untuk bergabung sebagai calon legislatif di kampung halamannya, dibawah bendera Gerindra. Saya diminta menjadi caleg dari Gerindra. Saya merasa mantap untuk bergabung dengan Gerindra, karena visi misi Gerindra memiliki kesamaan dengan saya, tegas Ibu dari Muhammad Kale Mata Angin (5) yang mengaku sempat mendapat tawaran dari beragam parpol lain. Tidak ada salahnya kalau ada perwakilan seniman yang duduk di legislatif. Cara berfikir saya yaitu legislatif sama dengan perwakilan rakyat dan rakyat sama dengan petani, pedagang, pengajar, seniman, dan lain sebagainya. Jadi, lagi-lagi menurut pemikiran saya, sah-sah saja kok kalau pekerja seni duduk di legislatif dan menangani komisi yang berkaitan dengan pendidikan maupun pengalaman profesionalnya ujarnya.

Rachel akhirnya berhasil lolos sebagai anggota dewan dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat II dengan raihan suara sebanyak 25.540 suara. Sebuah pencapaian yang cukup signifikan bagi seorang pendatang baru di arena politik negeri ini. Setelah dinyatakan lolos, Rachel memilih masuk di Komisi I yang membidangi pertahanan, alutsista, infomasi dan komunikasi. Boleh jadi, pilihannya masuk ke Komisi I merupakan sebuah pilihan yang lumayan berat. Mengingat selain beban kerjanya yang tak mudah, eksistensi Rachel sebagai politisi pendatang baru di DPR harus berhadapan dengan politisi kawakan, termasuk yang memiliki latar belakang militer. Namun semua itu tak lantas membuatnya melempem untuk menyuarakan amanat rakyat. Saya orang yang suka tantangan. Saya ingin membuktikan kalau perempuan juga bisa bersaing di komisi I yang selama ini terkesan komisi laki-laki, tegas perempuan kelahiran Bandung, 20 April 1980 ini. Bicara soal pertahanan, menurutnya, kondisi bangsa saat ini masih banyak yang harus dinilai dari berbagai persoalan termasuk masalah pertahanan. Selama ini pemerintah kerap membeli alat utama sistem senjata (alutsista) yang manfaatnya kurang dan melakukan pemborosan. Selain itu, kata lulusan Sekolah Tinggi Perhotelan Bandung (NHI) ini, struktur militer di Indonesia juga perlu dirampingkan agar anggaran yang diturunkan dapat lebih berguna. Tentunya, setelah menjalani aktifitasnya sebagai anggota DPR sejak dua tahun silam ini, menurut Rachel di satu sisi ada kesamaan yakni keenakan yang sama tapi di sisi lain ada perbedaan yang mencolok seperti tak ada waktu untuk bersikap santai. Ia harus lebih sering berpikir keras karena dihadapkan berbagai persoalan baru yang tengah terjadi di negeri tercinta ini. Setidaknya saya ingin tetap fokus di komisi I. Di sini saya banyak mendapat pengetahuan baru. Saya pun berniat akan mencalon kembali di periode mendatang. Saya ingin menjadi pemain, bukan lagi pengamat, ujar aktris peraih Piala Citra Aktris Pendukung terbaik 2004 ini. Garuda Magz - April 2011 21

OPINI

Tangis Dua ibu


Andi Debbie yudhista R. Asapa
Ibu Negara menangis. Ibu Ani Susilo Bambang Yudhoyono tak kuasa menahan rasa harunya, setelah membaca The Age, harian Australia yang menuding Presiden RI, melakukan kebohongan publik.
arian itu memuat berita diplomatik rahasia Kedutaan Besar Amerika di Jakarta yang bocor ke situs Wikileaks. Beritanya begini: Diplomat AS menyoroti upaya keluarga Presiden, khususnya Ibu Negara Kristiani Herawati, yang mencari keuntungan financial dari jabatan politik SBY. Ibu Ani juga dituding, memegang kendali di belakang SBY. Saking kuatnya peran Ibu Ani, para diplomat AS memberinya julukan Kabinet Satu Orang dan Penasehat Top Presiden. Atas berita itu, Ibu Negara menangis, kata Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi. Menurut Sudi, Ibu Ani sangat terpukul karena pemberitaan tersebut dianggapnya bohong besar. 22 22 Garuda Magz - April 2011 Garuda Magz - April 2011

Ibu Negara bilang, selama ini seluruh kegiatan beliau transparan, kata Sudi. Kesedihan Ibu Negara yang dilansir hampir semua media cetak dan televisi di tanah air ini memang menghebohkan. Maklum, Ibu Negara tak gampang menangis. Beberapakali negeri ini tertimpa musibah, seperti bencana alam dan kecelakaan maut, tak membuatnya begitu terharu. Ibu Negara selalu tampak tegar dengan menunjukkan rasa empati mendalam. Ibu Negara meminta para korban bencana untuk tabah menghadapi segala musibah. Ibu Maria juga menangis. Tapi tangis Ibu Maria Liliana Peach ini, berbeda dengan tangis Ibu Ani. Ibu Maria menangis bukan karena pemberitaan media asing. Ibu Maria menangis karena sudah 5 bulan tak bertemu dengan

putri kesayangannya, Arumi Bachsin, yang berprofesi sebagai bintang iklan dan sinetron. Ibu Maria tak menyangka, putrinya yang belum genap 17 tahun itu nekad meninggalkan rumah tanpa izin hanya karena dilarang pacaran. Sejak putrinya menghilang, ia sudah bersusah payah mencari ke sana kemari. Tak sedikit pengorbanan yang dirasakan Ibu Maria selama pencariannya, moril maupun materi. Sudah tak terhitung lagi, ratusan juta rupiah. Tapi itu, tak seberapa dibanding rasa sakit hati saya sebagai ibu, ucapnya lirih. Namun penantian panjang itu, akhirnya menunjukkan titik terang. Keberadaan putrinya sejak beberapa bulan menghilang, terjawab sudah. Arumi ternyata berada dalam lindungan sebuah lembaga kemasyarakatan

yakni Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Jakarta. Saya sangat bahagia mengetahui keberadaannya. Tapi kebahagian saya hanya sesaat. Di tempat yang saya anggap aman buat anak saya, justru membuat saya sengsara. Sebagai ibu kandungnya, saya malah tak dibolehkan bertemu anak saya. Ada apa ini, apa hak mereka melarang seorang ibu bertemu anaknya. Katanya, Arumi tak mau bertemu dengan saya. Alasan yang sungguh tidak masuk akal, cerita Ibu Maria berlinang air mata.

Itulah tangis dua ibu. Tangis dua orang wanita yang sama-sama merasa dizalimi atas haknya. Dua wanita yang merasa sudah dihukum publik dengan berita yang tidak benar, tanpa ada ketukan palu hakim atas nama hukum. Ibu Ani SBY merasa dizalimi berita yang dilansir Wikileaks. Ibu Maria merasa dikerjai LPSK. Namun, Ibu Ani lebih beruntung. Sebagai Ibu Negara, begitu banyak pihak yang membelanya dengan suka rela. Para

buah hati yang pernah bersemi di rahimnya selama 9 bulan. Ibu Maria pasrah. Ia tak punya daya dan upaya untuk memaksa LPSK mempertemukan dirinya dengan Arumi. Ia hanya ingin mengetuk nurani orangorang yang terlibat dalam lingkaran kehidupan anaknya. Ibu Maria hanya risau, sikap LPSK, membuat remajaremaja putri lainnya berpikir, ada tempat aman buat pelarian jika keinginan mereka tak dibolehkan orang tuanya.

Tapi kebahagian saya hanya sesaat. Di tempat yang saya anggap aman buat anak saya, justru membuat saya sengsara.
Sebagai ibu rumah tangga, Ibu Maria mengaku tak tahu persis apa fungsi dari lembaga ini. Yang ia ketahui dan pahami, ikatan lahir dan batin antara seorang ibu dengan anak tak bisa dipisahkan oleh apa pun juga, sekalipun atas nama Negara. Tak ada bukti, saya menganiaya secara fisik maupun psikilogi. Mengapa jurang dibentangkan begitu besar pada saya sebagai ibu kandungnya, keluhnya. Kepedihan hati Ibu Maria pun tak tertahan. Kembali dengan berurai air mata dan suara tercekat. Ia berkata: Sudah. Stop! Saya tidak akan mencari anak saya lagi mulai hari ini, biarkan anak saya merangkak mencari saya, ucapnya menangis pilu. Ibu Maria, sudah tak kuasa menahan perih hatinya. Sekian lama ia memendam rasa rindu, tapi tak berbalas. Ia kini merasa semakin berdosa, karena mengabaikan 4 anak yang lain, hanya karena sibuk mencari Arumi.
lll

petinggi politik Partai Demokrat dan banyak pejabat Negara, angkat suara. Intinya, membela Ibu Ani SBY. Sayang, itu tak dirasakan Ibu Maria. Tak ada pejabat publik yang prihatin dengan nasibnya, kecuali mantan anggota MPR RI, AM Fatwa. Perempuan-perempuan pintar di parlemen pun tak bersuara. Ibu Maria, harus menanggung sendiri penderitaannya. Duh! Pedihnya hati Ibu Maria. Ia membatin Apa yang terjadi dengan kaum ibu dan perempuan yang katanya penuh welas asih di negeri ini. Mengapa tak ada rasa iba sedikit pun terhadap yang ditunjukkan padanya. Mengapa tak seorang pun yang bisa membantunya untuk memeluk sang

Padahal LPSK seperti yang diyakini Ibu Maria, adalah sebuah lembaga yang mentaati undang-undang dan dilindungi undang-undang, tapi ternyata bersikap sebaliknya. Seharusnya mereka stop bicara soal keadilan, karena sebenarnya mereka tak lagi punya hati nurani, ucapnya getir. Ibu Ani dan Ibu Maria sama-sama menangis. Tangis dua ibu, yang tentu saja jauh berbeda. Kini, Ibu Ani sudah berhenti menangis. Tapi Ibu Maria, masih terus menangis. Tangis yang tiada mungkin berakhir, hingga Arumi kembali kepelukannya. Lalu, dimana nurani kita sebagai seorang ibu?. Sepertinya pemeo lama itu belum berubah Surga di Telapak Kaki Ibu. Garuda Magz - April 2011 Garuda Magz - April 2011 23 23

MENUJU 2014

SULITNYA CAPRES INDEPENDEN


Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengatakan, usulan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden dari unsur perseorangan atau independen sulit diimplementasikan di Indonesia. Sistem politik di Indonesia saat ini mengatur usulan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden melalui partai politik, tidak ada melalui jalur independen, kata Prabowo Subianto usai menutup acara Pertemuan Nasional V Badan Khusus Wanita Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, di Jakarta akhir Maret lalu. Menurut Prabowo, meskipun Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menggagas usulan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden independen, impelementasinya sangat sulit. Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang 24 Garuda Magz - April 2011

diusung melalui partai politik, kata dia, kriteria dan persyaratannya sangat jelas yakni diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang memperoleh suara minimal 20 persen pada pemilu legislatif. Jika pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dari jalur independen, katanya, apa kriterianya yang menjadi penentu bisa diusulkan atau tidak? Menurut Prabowo, karena usulan tersebut baru sebatas gagasan yang sedang disosialisasikan, ia menyatakan akan mengikuti perkembangan ke arah mana usulan tersebut bermuara. DPD mengusulkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden independen melalui draft usulan perubahan kelima Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Saat ini, DPD sedang menyosialisasikan draft usulan perubahan itu, baik kepada fraksi-fraksi di DPR RI maupun kepada masyarakat umum.

Ketua Panitia Kerja Pendalaman Materi Usulan Perubahan kelima UUD 1945 DPD, John Pieris mengatakan, dalam mengusulkan pasal 6A ayat (2) mengenai usulan calon presiden dan calon wakil presiden perseorangan didasarkan atas tiga pertimbangan utama. Pertama, sesuai dengan pasal 27 ayat (1) UUD 45 memiliki makna, setiap WNI memiliki hak yang sama untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden dan calon wakil presiden asal memenuhi persyaratan. Kedua, kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD 1945 dan bukan berada pada parpol. Ketiga, di negara lain juga mengakomodasi calon presiden dari unsur perseorangan atau independen. Dengan mengakomodasi usulan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dari perseorangan itu merupakan implementasi dari demokrasi yang sesungguhnya, katanya.

PRO KONTRA CAPRES INDEPENDEN


Walau gelaran Pemilu Presiden baru akan terjadi pada 2014 tetapi wacana capres independen sudah muncul kembali. Dua tokoh dari kubu yang berbeda, PDIP dan PD, punya pandangan yang sama atas hal ini. Bangsa yang suka mencoba-coba inilah yang rusak karena tidak konsisten. Tidak akan besar kalau begini terus. Suka trial and error yang menjadi korban adalah rakyat, kata Ketua DPP Partai Demokrat Soetan Bhatugana. Sudah pernah diajukan ke MK tapi ditolak dengan pertimbangan yang bersifat konstitusional, ujar anggota Fraksi PDIP Arif Budimanta. Hal tersebut mereka katakan dalan acara diskusi Polemik Trijaya Calon Presiden Tanpa Parpol pada awal April ini. Soetan mengatakan posisi presiden di independen sangat rapuh jika berhadapan dengan parlemen. Dia mencontohkan Presiden SBY yang kerap digoyang padahal Partai Demokrat yang mengusungnya mayoritas di parlemen. Senada dengan Soetan, Arif

Budimanta mencontohkan capres independen di Amerika tidak banyak yang memilih. Ujung-ujungnya rakyat memilih calon dari parpol juga. Dalam pemilukada, calon-calon yang terpilih akhirnya merapat ke partai. Meskipun mereka pada awalnya berjalan sendiri.Karena ketika setelah dipilih jadi pimpinan maka mereka akan berhadapan dengan kekuatan-kekuatan parpol, jelas Arif.

BAJING LONCAT AKAN MUNCUL JELANG PEMILU


Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memperkirakan banyak politik bajing loncat menjelang pemilu 2014. Dia mengatakan, kalau kita berpolitik hanya menggunakan pikiran saja tanpa menggunakan perasaan dan hati nurani, maka akan terjadi gesekan antara pikiran dan batin. Itu akan terjadi apa yang disebut sebagai politik bajing loncat. Lihat saja nanti menjelang pemilu akan muncul, jelas Megawati dalam rapat koordi-

nasi dengan Dewan Pengurus Daerah (DPD) PDIP se-Indonesia di Kantor DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan akhir Maret lalu. Dia juga menyindir para menteri dan eksekutif di pemerintahan yang loncat kendaraan partai politik, alias bajing loncat. Padahal dia sudah diberi amanah oleh partainya. Jangan kalau eksekutif kita sudah dipilih kemudian pindah. Itu artinya dia manusia tanpa budi. Itu namanya menunggang rakyat. Kadang-kadang saya juga merasa berdosa. Mengapa saya rekomendasi dia, kemudian dia lari. Kita nggak rugi, partai tetap jalan. Tapi kenapa banyak manusia yang begitu, jelasnya.

PELUANG LEBIH BESAR DI 2014


Pemilihan umum (pemilu) 2014 masih tiga tahun lagi. Namun soal hitung-hitungan peluang sudah sangat marak diperbincangkan. Salah satunya soal peluang perempuan yang menurut Kaukus Perempuan DPR dan DPD akan sangat besar di pemilu 2014 mendatang dibandingkan pemilu 2009. Ketua Kaukus Perempuan DPR dan DPD RI, Andi Timo Pangerang mengatakan, prospek perempuan di pemilu mendatang jauh lebih terbuka. Peluang politikus perempuan berprospek baik, katanya. Politikus Demokrat ini menegaskan, semakin besarnya peluang perempuan bukan tanpa alasan. Jika RUU yang dibahas sekarang ditetapkan sebagai UU, maka perempuan memang memungkinkan semakin banyak di DPRD. Secara yuridis dalam Rancangan Undang-undang (RUU) Pemilu yang sedang dibahas masih tercantum pasal afirmatif yang menyebutkan setiap tiga kandidat ada minimal satu perempuan, katanya. Mantan anggota DPRD Sulsel ini juga menegaskan, bicara kualitas, kaum perempuan tidak kalah dari pria. Perempuan, kata dia, juga punya kapabilitas menjalankan fungsi-fungsi sebagai anggota dewan yakni legislasi, anggaran, dan pengawasan. Garuda Magz - April 2011 25

KOLOM

Andi Seto Gadhista Asapa, SH, LLM


Pemimpin Redaksi

Rakyat dan wakil Rakyat

Sejumlah warga bertemu di sebuah warung kopi, pada sebuah masa. Tak sekadar menikmati hidangan, di warung itu mereka berbagi cerita. Dari proyek bermiliar-miliar rupiah hingga soal mengatur negara. Sesekali diselingi canda, ada tawa lepas.
eorang dari mereka lalu mengisahkan peristiwa di sebuah desa. Sahdan, menurut kisahnya, seorang warga di desa itu merasa hidupnya tak banyak berarti sebagai rakyat. Ia merasakan lebih banyak dituntut memenuhi kewajiban daripada memperoleh hak. Kerja bakti seakan menjadi kewajiban. Bayar pajak sudah harga mati. Lahan miliknya yang kecil harus ia relakan sebagian untuk jalan atau sarana umum lainnya. Mengurus KTP pun mesti tahu diri. Warga desa itu kesal, tapi ia tak bisa berbuat apa-apa. Tak tahan memendam kekesalan yang panjang, ia akhrinya berseru, Saya mau berhenti saja menjadi rakyat! Cerita di warung kopi itu boleh jadi hanya sekadar bercanda. Tapi canda itu punya alur berpikir sesuai realitas masa itu. Sangat mungkin ia sadar tak mudah berhenti menjadi rakyat. Tapi kesadaran itu lenyap ketika ia merasa tak pernah mendapatkan hak sebagai rakyat. Ia tak punya banyak pilihan. Lain halnya dengan kisah sebuah keluarga di salah satu provinsi di wilayah timur Indonesia. Pilihan menghampiri atas kemahirannya menenun kain tradisional. Atas kemahiran itu, keluarga ini tak menampik tawaran bertenun di negeri 26 Garuda Magz - Februari 2011 April 2011

seberang. Aneka faslitas disediakan. Kehidupan yang cukup, melebihi kesehariannya di kampung. Anak-anak mendapatkan pendidikan yang layak. Tapi itu tidak abadi. Lima tahun berselang, kemampuannya menenun sudah menulari banyak orang. Dalam rentang waktu tersebut, banyak penduduk di negeri seberang itu telah mampu melakukan hal yang sama. Seakan kemampuannya tidak dibutuhkan lagi, keluarga ini kembali ke kampung halaman. Kehidupan lama kembali menyapa. Begitulah nasib sebagian rakyat negeri ini. Menjelang pemilu, mereka diminta menggunakan hak. Rakyat didekati, bila perlu memohon dan memberi sesuatu yang mungkin hanya setara dengan satu dua kilogram beras agar mau menyalurkan hak memilih kepada si pemberi. Kewajiban sebagai rakyat diperlonggar, hak-hak dasar dipenuhi. Rakyat sontak bermetamorfosis: menjadi tuan. Seperti keluarga penenun yang sempat menjalani kehidupan lebih baik di negeri seberang, rakyat menjadi tuan hanya sesaat. Usai pemilihan umum, mereka kembali menjalani kehidupan sebagaimana hari-hari sebelumnya. Kenikmatan hanya dirasakan sesaat.

Jangan kaget bila angka kemiskinan masih mencengangkan. Datanglah ke kolong-kolong jembatan layang Jakarta. Tengoklah rumah-rumah kardus di pinggiran rel kereta api. Amati anak-anak usia sekolah yang terpaksa hidup di jalanan, menengadahkan tangan kepada orangorang bermobil yang terjebak kemacetan. Sesekali berkunjunglah ke pelosok desa-desa di negeri ini. Petani tak punya lahan sudah lumrah. Nelayan tak memiliki perahu penangkap ikan sudah lasim. Kehidupan mereka tak banyak berubah, dari satu generasi ke generasi berikutnya. Hari ini tak ubahnya dengan kemarin. Jangan tanya bagaimana esok. Angka pengangguran usia produktif lebih besar dari sebaliknya. Badan Pusat Statistik (BPS) 2008 mencatat, pengangguran usia produktif mencapai 60,5 persen. Seperti dilaporkan sebuah media massa, mereka berada dalam rentang usia 16 20 tahun. Bila mengacu pada ukuran Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan batasan usia pemuda 16-30 tahun, angka pengangguran usia produktif sangat mungkin lebih besar lagi. Pengangguran setali tiga uang dengan kemiskinan. Kemiskinan di desa pun menjadi menyumbang urbanisasi di perkotaan. World Youth Report 2010 yang

dikeluarkan PBB menyebutkan, urbanisasi pemuda penyebab kemiskinan dan pengangguran tumbuh tiga persen di perkotaan. Tingkat pertumbuhan yang sama juga terjadi di Indonesia pada periode 1990 2005. Apa peran wakil rakyat yang sudah mereka pilih dalam pemilihan umum? Kenyataannya nasib rakyat tak banyak berubah. Jangankan menikmati perubahan hidup, suara mereka pun seakan tak perlu didengar. Apalagi saat membicarakan rencana pembangun gedung baru yang menyedot anggaran negara Rp 1 triliun lebih, tempat wakil-wakil mereka bersidang. Tidak tanggung-tangung, pernyataan tak perlu mendengarkan suara rakyat dilontarkan seorang ketua DPR. Media massa ramai memberitakan, tapi tak ada nada penyesalan, apalagi mencabut pernyataan itu. Tali rasa melihat penderitaan rakyat kebanyakan tak bergetar lagi.

Pengangguran setali tiga uang dengan kemiskinan. Kemiskinan di desa pun menjadi menyumbang urbanisasi di perkotaan.

Apa boleh buat, rakyat tetap menjadi obyek, bukan subyek dalam proses pembangunan bangsa. Rakyat hanya bisa bertanya, seberapa urgen gedung parlemen yang dilengkapi fasilitas spa dan kolam renang? Lebih urgen mana angka Rp 1 triliun lebih digunakan untuk memperkecil populasi kemiskinan dan mengurangi pengangguran? Andai dana sebanyak itu berada di tangan Muhammad Yunus, peraih Nobel Perdamaian dari Bangladesh yang mendirikan Grameen Bank dalam membebaskan rakyat di negeri itu dari kemiskinan, mungkin ceritanya akan lain. Bukan tidak mungkin lima sampai sepuluh tahun ke depan rakyat berhenti mengeluh. Topik pembicaraan di warung-warung kopi tidak lagi beraroma pesimitis, tapi dengan penuh optimisme untuk melangkah ke masa depan sambil tersenyum. Kita membutuhkan orang seperti Muhammad Yunus. Orang yang mau merasakan denyut nadi rakyat, mau berkeringat untuk rakyat. Kita membutuhkan orang yang mau mendengar suara dan kepentingan rakyat, orang yang tali rasanya masih bergetar melihat derita rakyat. Kita tidak ingin canda di warung kopi benar-benar disuarakan dari nurani rakyat, warga dengan pesimisme ingin berhenti menjadi rakyat.

Garuda Magz - April 2011 Garuda Magz - April 2011

27 27

Foto : Istimewa

Susunan Pengurus Partai Gerakan Indonesia Raya


I. Ketua DEWAN PENASEHAT PUSAT : LETJEN TNI (Purn) H. MOERDIONO Kyai Haji IMAM CHURMEN Kyai Haji ABDUL GHOFUR Prof. Dr. BUDIONO Ny. BIANTI DJIWANDONO Ny. MARYANI DJOJOHADIKUSUMO Ny. RANI D SUTRISNO Prof. Dr. H. ABIDIN Dr. MAMAN DALJUSMAN MALIK MARTIN HUTABARAT HARUN AL RASYID BRIGJEN TNI (Purn) Z HAMID TANJUNG MALIK RADEN AMRAN NASUTION Ir. TAN SIAW GIE ONESSE HOFNI RUWAYARI UNTUNG SUTOMO ABDUL IRSAN Dr. H. SAUFUDDIN DONODJOYO Ir. SADAR SUBAGYO MAHENDRATTA Nn. TANYA ALWI Anggota :

II. Ketua

DEWAN PEMBINA : LETJEN TNI (Purn) H. PRABOWO SUBIANTO HASHIM S DJOJOHADIKUSUMO TANTO PROBOSUTEJO LETJEN TNI (Purn) SUHARTO Prof. Dr. Ir. SUHARDI, MSc FADLI ZON. Ph.D Ny. HALIDA HATTA MAYJEN TNI (Purn) MUCHDI PR AHMAD MUZANI Dr. HARYADI DARMAWAN MAYJEN TNI (Purn) GLENNY KAIRUPAN MAYJEN TNI (Purn) ASRIL TANJUNG MAYJEN TNI (Purn) S KIRBIANTORO, SIP

Anggota :

28

Garuda Magz - April 2011

MAYJEN TNI (Purn) YUDI MAGIO YUSUF MAYJEN TNI (Purn) Drs. JOHNNY WAHAB.SH MARSDA TNI (Purn) SUWITNO ADI, SIP LAKSDA TNI (Purn) FRITS MANTIRI MAYJEN TNI (Purn) AMIR TOHAR MAYJEN TNI (Purn) ARIFIN SEMAN MARSMA TNI (Purna) MUTANTO JUWONO BRIGJEN TNI (Purn) HJG WINACHYU, SH BRIGJEN POL (Purn) JOSEPH SITOMPUL BRIGJEN TNI (Purn) HAMDAN Z NASUTION WIDJONO HARDJANTO, SH Ir. SUFMI DASCO, SH, MH PERMADI, SH HARYANTO TASLAM HENDRIK LEWERISSA, SH, LLM KOL CHB (Purn) DALKIJO, SH, SE

III.

DEWAN PIMPINAN PUSAT Prof. Dr. Ir. SUHARDI, MSc FADLI ZON, Ph.D HAIRUDIN IRIANTO SUBIAKTO, SH, LLM Ny. IRMAWATY HABIE JOHAN J.LEWERISSA, SH, MH MUHAMMAD HARIS, SIP SYUKRIANTO YULIA, M.Fin M. ASRIAN MIRZA WENDRA, S.Sos ONDY SAPUTRA Nn. NESYA FITRIANI GAYO Ny. EVA NUR FAJRIYAH HELMI ROHMAN MUNATSIR MUSTAMAN, SH Drs. M. SOLIHAT GATOT GARJITO KOMBES (Purn) Dr. ALFONS LOE MAU, Msi RAHMAT S.A.HARAHAP, SH KOL INF (Purn) SAHALA SILALAHI HELMI ADAM, S.Sos, Spd

Ketua Umum : Wakil Ketua umum Politik dan Keamanan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Ketua Bidang Politik Dalam Negeri Ketua Bidang Politik Luar Negeri Ketua Bidang Hukum Ketua Bidang HAM Ketua Bidang Pertahanan Ketua Bidang Keamanan Ketua Bidang Humas dan Media Massa: a. Kadep Humas b. Kadep Media Massa 8. Ketua Bidang Hub Antar Lembaga a. Kadep Hubungan dengan Parpol b. Kadep Hubungan dengan Ormas 9. Ketua Bidang Pemerintahan Daerah a. Kadep Otonomi Daerah b. Kadep Pemb Daerah Tertinggal 10. 11. 12. 13. Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Ketua Bidang Pengembangan Jatidiri Bangsa Ketua Bidang Pemberdayaan Potensi Bela Negara Ketua Bidang Pemantaapan Ideologi

Garuda Magz - April 2011

29

Wakil Ketua Umum Kesejahteraan Rakyat : 1. Ketua Bidang Sosial a. Kadep Bantuan Sosial b. Kadep Anak terlantar dan jalanan 2. 3. 4. Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat Ketua Bidang Perempuan a. Kadep Peranan Perempuan Ketua Bidang Lingkungan Hidup a. Kadep Pencemaran Lingkungan Hidup b. Kadep Perbaikan Lingkungan Hidup 5. Ketua Bidang Pendidikan a. Kadep Pendidikan Formal b. Kadep Pendidikan Non Formal 6. 7. 8. 9. 10. Ketua Bidang Seni Ketua Bidang Budaya Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga a. Kadep Pemuda dan Olahraga Ketua Bidang Ilmu Pengetahuan Teknologi a. Kadep Ilmu Pengetahuan Tek. Terapan Ketua Bidang Tenaga Kerja & TKI a. Kadep Perburuhan b. Kadep Tenaga Kerja Asing 11. 12. 13. Ketua Bidang Transmigrasi Ketua Bidang Agama Ketua Bidang Kesehatan a. Kadep Kesehatan Masyarakat b. Kadep Kesehatan Ibu dan Anak 14. Ketua Bidang Pemberdayaan Pembangunan Daerah a. Kadep Pemberdaya Potensi Daerah b. Kadep Pembangunan Daerah 15. Ketua Bidang Parawisata a. Kadep Pendataan Wisatawan b. Kadep Pengembangan Wisata 16. 17. Ketua Bidang Penanggulangan Bencana a. Kadep Penanggulangan Bencana Ketua Bidang Pertahanan a. Kadep Sertifikasi Tanah

NY. HALIDA HATTA AULIA BONANZA, MBA SYIHABUDDIN AR, SE ANWAR SANTOSO A. S. KOBALEN, SE, MBA, M.phil NY. ANITA ARYANI Ny. GRACE ROSA HUTAPEA DHOHIR FARISI HERY SUSANTO, MSi Ny. WASKITA RINI Nn. DUROTUN NAFISAH Ny. IRMA RAHAYU NASUTION ADE REZA HARUYADI, SIP, Msi JAMAL MIRDAD SAMUEL LENGKEY GUDFAN ARIEF YAN FIRWAN FAMI FACHRUDDIN IVAN VENDRI LATIF FX. ARIEF POYUONO, SE Drs. ANSHORI YUDI SABANG, SH IRWANSYAH HABIB MAHDI ALATAS dr. BINYAMIN PAULUS OKTAVIANUS, Sp.P dr. FITZGERALD PATTY Prof. Dr. dr. SARJANA, Sp.OG (K), SH AGUS PRIYONO DJOKO GUDHIYANTO Ny. Dra. Raj. NOVERIA PARASARI FERYZAL ADHAM, SE, MM MOH NIZAR Nn. DIAN MELANI HAKIM ARIZA PATRIA GEORGE EDWIN SUGIHARTO EDDY J WIBOWO, SH Ir. JULIZAR IDRIS, MM

Wakil Ketua Umum Ekonomi, Keuangan, Industri dan Pembangunan : 1. 2. 3. Ketua Bidang Perbankan & Moneter Ketua Bidang Ekonomi a. Kadep Perdagangan Pasar Ketua Bidang Ketahanan Pangan

MURPHY HUTAGALUNG, MBA BUDI TJAHJONO PRAWIRO KUSFIARDY DIAS BASKARA DEWANTARA, SE Ir. SOEPRIYANTNO

30

Garuda Magz - April 2011

4. 5. 6. 7.

Ketua Bidang Tani Ketua Bidang Nelayan Ketua Bidang Koperasi Ketua Bidang UMKM a. Kadep Usaha Mikro dan Kecil b. Kadep Usaha Menengah

HERRY GUNAWAN Ir. SUMINTA ISMAIL ABDUL HAKAM ZACHARIAS OMAWELE, SH MAHENDRA DITO SAMPURNA, SH CORNELIS SUHARYANTO DIRGO D. PURBO Ir. DIAL ALAWIYAH, MH CHOLIK MUHAMMAD Ir. BAMBANG IRAWAN LAKSDA TNI (Purn) FERDINAND MANENGKEI HERY ADRIANTO, SE Dr. Drh. KAMALUDDIN ZARKASI.E IKHWAN AMIRUDIN Ir. PRASETYO HADI AAN RUDIANTO, SH ARNES NASUTION AMIR GAOS LATUCONSINA EVI SAFARI DASKIAN Dr. Ir. HASAN SAMAN HMS HADINAGORO

8.

Ketua Bidang Pertambangan dan Energi a. Kadep Migas b. Kadep Pertambangan

9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

Ketua Bidang Energi Alternatif Ketua Bidang Kelautan Ketua Bidang Pengembangan Tanaman Industri Ketua Bidang Peternakan Ketua Bidang Perikanan Ketua Bidang Kehutanan Ketua Bidang Industri Ketua Bidang Perdagangan Ketua Bidang Perumahan Rakyat Ketua Bidang Jasa Keuangan Ketua Bidang BUMN Ketua Bidang Perpajakan & Bea Cukai

Wakil Ketua Umum Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan: 1. Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan a. Kadep Organisasi b. Kadep Keanggotaan 2. 3. Ketua Bidang Informasi Strategis Ketua Bidang Kaderisasi a. Kadep Pendataan Kader Partai b. Kadep Pengembangan Kader Partai 4. 5. Ketua Bidang Hub Lembaga Internal Ketua Bidang Litbang a. Kadep Litbang Organisasi dan Prosedur b. Kadep Litbang Kebijakan Politik 6. Ketua Bidang Diklat a. Kadep Analisa dan Evaluasi Diklat Kader b. Kadep Akademik Diklat Kader 7. 8. 9. Ketua Bidang Pembinaan Jaringan a. Kadep Hubungan Lintas Jaringan Ketua Bidang Pembinaan Mental Ideologi Ketua Bidang Advokasi a. Kadep Advokasi TKI

MAYJEN TNI (Purn) MUCHDI PR Ir. SUFMI DASCO, SH, MH Ir. RAHMAT MARZUKI SUGIYANTO. H. SEMANGUN SUGIONO, MM, MBA DESMON JUNAIDI MAHESA Nn. SRIHARDIANTI. H. M SABAM RAJAGUKGUK PIUS LUSTRILANANG IDIN ROSIDIN SAID BAKHRI ANDI SETO GADYSTA ASAPA, SH, LLM EDHY PRABOWO, MM, MBA TAUFIQYRRAHMAN AZIS MUSLIM MARALDA HERNANDA KAIRUPAN TINO RAHARDIAN, SE, MM M ZASTROUW HABIBUROKHMAN, SH IDRUS MONY, SH

Garuda Magz - April 2011

31

b. Kadep Advokasi Pedagang Pasar Tradisional 10. 11. Ketua Bidang Penggalangan Masyarakat a. Kadep Bimbingan Masyarakat Ketua Bidang Pengembangan SDM

KUSMINTO BASUKI SENO BROTO AHMAD JOJON IBNU ARIEBOWO AHMAD MUZANI BRIGJEN TNI (Purn) ANWAR ENDE, SIP ABDUL HARRIS BOBIHOE KOL CHB (Purn) DALKIJO, SH, SE ARYO DJOJOHADIKUSUMO SALLY ROSALINA AHMAD SUBAGYA BAGIADE, SH HERU JOHANSYAH TASLIM AZIS IDHAM CHALID Ny. HUSNA

Sekertaris Jenderal : Wakil sekertaris Jenderal :

Bendahara Umum : Bendahara :

T. A. MULIATNA DJIWANDONO NUROJI Ny. RESIYA SAFRI Ny. MINTARSIH DWI SASONGKO KOL CAJ (Purn) SUHARY Z. B SATRIO DIMAS ADITYO

PERMohonAn MAAF

Dengan dilampirkannya Susunan Pengurus Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) kali ini, kami mohon maaf atas kesalahan penulisan nama dan jabatan Pengurus Partai pada edisi Maret 2011. Atas kesalahan penulisan tersebut, kami tim redaksi Majalah GARUDA, sekali lagi menghaturkan permohonan maaf sebesar-besarnya. Terima kasih.
32 Garuda Magz - April 2011

Garuda Magz - April 2011

33

Terus Berbakti Untuk Negeri


34 Garuda Magz - April 2011

Mengabdi

Anda mungkin juga menyukai