Anda di halaman 1dari 2

Teknik pemisahan dalam analisis biologis dapat menggunakan beberapa metode dan alat tertentu.

Teknik dan metode yang biasa digunakan dalam pemisahan biologis adalah kromatografi, filtrasi gel, elektroforesis dan sentrifugasi. Kromatografi merupakan suatu metode pemisahan yang memerlukan waktu sangat singkat dan lebih efektif dibandingkan dengan pemisahan lain. Dengan kromatografi juga dapat dilakukan pemisahan yang tidak mungkin dilakukan dengan metode lain. Kromatografi kini menunjukkan sebagai proses yang berdasarkan pada distribusi diferensial dari komponen sampel diantara dua fase. Filtrasi gel dapat memisahkan molekul-molekul berdasarkan ukurannya. Banyak molekul biologis yang bermuatan listrik, yang besarnya tergantung pada jenis molekul, pH, dan komponen medium pelarut. Molekul-molekul ini dalam larutan akan bergerak kea rah elektoda yang polaritasnya berlawanan dengan muatan molekul. Prinsip inilah yang digunakan dalam elektroforesis untuk memisahkan molekul-molekul dengan muatan yang berbeda. Elektroforesis berarti perpindahan partikel-partikel bermuatan karena pengaruh medan listrik. Penggunaan sentrifus cukup luas, meliputi koleksi dari pemisahan gel, organel dan molekul. Dalam bentuk yang sangat sederhana, sentrifus terdiri atas senuah rotor dengan lubang-lubang untuk meletakkan wadah atau tabung yang berisi cairan (swing-out rotor) dan sebuah motor atau alat lain yang dapat memutar rotor pada kecepatan yang dikehendaki. Pengerak yang terpasang pada sebagian besar instrumen tersusun oleh motor listrik yang didinginkan dengan air yang dihubungkan dengan rotor oleh suatu kotak gir yang sesuai. Tangki penggerak hanya mempunyai diameter 3/16 in. Diameter tangki yang kecil ini memungkinkan dia untuk membengkok selama rotasi, dengan demikian menyesuaikan dengan sedikit ketidakseimbangan rotor tanpa getaran atau kerusakan rotor. Sebagai tambahan terhadap sistem pengatur kecepatan, sistem kecepatan lebih (overspeed) dibuat untuk mencegah operasi rotor diatas kecepatan maksimumnya. Operasi semacam ini dapat mengakibatkan pecah atau

meledaknya rotor. Inilah alasan mengapa ruang rotor selalu dilapisi dengan plat baja yang tebal yang mampu menahan ledakan.

Terdapat sejumlah besar macam rotor yang dapat digunakan pada ultrasentrifus modern, yang dapat diklasifikasikan kedalam dua golongan: angle dan swinging bucket. Kedua tipe ini terbuat oleh campuran alumunium untuk kecepatan rendah sampai moderat atau oleh titanium untuk digunakan dengan kecepatan tinggi. Rotor angle terdiri atas lembar metal padat dengan jumlah lubang 6-12 yang mempunyai kemiringan 20-45o. Rotor-rotor ini sangat sering digunakan dalam sedimentasi total atau pelleting suatu konstituen.

Keunggulannya yang utama adalah kapasitasnya yang besar. Rotor swinging bucket disisi lainnya terdiri atas rotor yang bergantung pada 3-6 buckets yang bergerak bebas. Bucket ini tergantung secara vertikal pada saat rotor tidak berputar dan mempunyai posisi 90o terhadap bidang horizontal, karena pengaruh gaya sentrifugal pada saat rotor mencapai kecepatan 200-800 rpm. Tipe rotor ini terutama dirancang untuk sedimentasi sampel secara tidak sempurna melalui suatu macam gradien. Keunggulan utama adalah bahan gradien dapat dimasukkan ke dalam tabung sentrifus pada posisis vertikal, akan tetapi sentrifusi berlangsung pada saat posisi tabung horizontal. Pada posisi ini bahan yang disentrifus mengalami sedimentasi pada berbagai daerah pada tabung dan membentuk pita-pita (bands) pada posisi melintang tabung dan tidak membentuk sudut seperti halnya pada rotor angle. Oleh karena itu, pada saat tabung diambil dari swingin bucket rotor, isinya jangan sampai mengalami reorientasi seperti halnya pada angle rotor. Referensi Nur MA, Adijuana H. 1989. Teknik Pemisahan dalam Analisis Biologis. Bogor: IPB Press.

Anda mungkin juga menyukai