Anda di halaman 1dari 44

VERTIGO I.

DEFENISI Vertigo adalah sensasi berputar atau berpusing yang merupakan suatu gejala, penderita merasakan benda-benda di sekitarnya bergerak-gerak memutar ata u bergerak naik-turun karena gangguan pada sistem keseimbangan. Vertigo bisa di sebabkan faktor fisiologis, misalnya berputar yang berlebihan, para astronot ket ika berada di luar angkasa ketika melakukan gerakan sehingga kepalanya ada di da sar lantai pesawat padahal bila dilakukan di bumi dia tidak merasakan sensasi in i.Terjadinya vertigo ini bukan oleh suatu kelainan, tetapi justru oleh tidak ada nya gaya gravitasi.(Arsyad soepardi efiaty dan Nurbaiti, 2002) Vertigo bisa berl angsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari. Penderita kadang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa ter us berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali. Sesuai kejadiannya, vertigo ada beberapa macam yaitu : Vertigo spontan Vertigo ini timbul tanpa pemb erian rangsangan. Rangsangan timbul dari Penyakitnya sendiri, misalnya pada peny akit Meniere oleh sebab tekanan Endolimfa yang meninggi. Vertigo spontan kompone n cepatnya mengarah ke jurusan lirikan kedua bola mata. Vertigo posisi Vertigo i ni disebabkan oleh perubahan posisi kepala. Vertigo timbul karena perangsangan p ada kupula kanalis semi-sirkularis oleh debris atau pada kelainan servikal. Debr is ialah kotoran yang menempel pada kupula kanalis semi-sirkularis. Vertigo kalo ri Vertigo yang dirasakan pada saat pemeriksaan kalori. Vertigo ini penting dita nyakan pada pasien sewaktu tes kalori, supaya ia dapat membandingkan perasaan ve rtigo ini dengan serangan yang pernah dialaminya. Bila sama, maka keluhan vertig onya adalah betul, sedangkan bila ternyata berbeda, maka keluhan vertigo sebelum nya patut diragukan. (Priguna shidarta, 2004) II. ETIOLOGI

Vertigo merupakan suatu gejala,sederet penyebabnya antara lain akibat kecelakaan , stres, gangguan pada telinga bagian dalam, obat-obatan, terlalu sedikit atau b anyak aliran darah ke otak, dll. Tubuh merasakan posisi dan mengendalikan keseim bangan melalui organ keseimbangan yang terdapat di telinga bagian dalam. Organ i ni memiliki saraf yang berhubungan dengan area tertentu di otak. Vertigo bisa di sebabkan oleh kelainan di dalam telinga, di dalam saraf yang menghubungkan telin ga dengan otak dan di dalam otaknya sendiri.(Anonim, 2004) Keseimbangan dikendal ikan oleh otak kecil yang mendapat informasi tentang posisi tubuh dari organ kes eimbangan di telinga tengah dan mata. Penyebab umum dari vertigo: 1. Keadaan lin gkungan : mabuk darat, mabuk laut. 2. Obat-obatan : alkohol, gentamisin. 3. Kela inan telinga : endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam t elinga bagian dalam yang menyebabkan benign paroxysmal positional vertigo, infek si telinga bagian dalam karena bakteri, labirintis, penyakit maniere, peradangan saraf vestibuler, herpes zoster. 4. Kelainan Neurologis : Tumor otak, tumor yan g menekan saraf vestibularis, sklerosis multipel, dan patah tulang otak yang dis ertai cedera pada labirin, persyarafannya atau keduanya. 5. Kelainan sirkularis : Gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak ( transient ischemic attack ) pada arteri vertebral dan arteri basil er.(Anonim, 2004) III. PATOFISIOLOGI vertigo timbul apabila terdapat gangguan pada alat-alat vestibular atau gangguan pada serabut-serabut yang menghubungkan alat/nuklei vestibularis dengan pusatpu satnya di serebllum atau di korteks serebri. Penyakit-penyakit yang menimbulkan

gangguan di bagian perifer dari susunan vestibularis sehingga menyebabkan terjad inya vertigo yaitu : Penyakit-penyakit telinga seperti otitis media akuta, otitis media perforata, pe nyakit degenartif, tumor, atau iskhemia labirin. Neuronitis vestibularis Vertigo posisional Vertigo post-traumatik Pengaruh obat-obat vestibulo-toksik seperti : streptomisin, kanamisin dan neomisin. Penyakit maniere Vertigo alternobarik yan g dapat timbul setelah melakukan tindakan valsaiva. Sindrom Ramsay-Hunt Tumor ( schwannoma, meningioma atau dermoidkista ) pada meatus akustikus internus. Menin gitis tuberkulosa sirkumskripta pada meatus akustikus internus. Penyakit-penyakit yang menimbulkan gangguan di bagian sentral dari susunan vesti bularis sehingga menyebabkan terjadinya vertigo yaitu : Epilepsi psikomotor Spondilosis servikalis Sindrom wallenberg Hyperventilasi Pen yakit-penyakit demielinisasi seperti sklerosis multipleks. Vertigo okular karena diplopi dan pula karena belum biasa memakai kaca bifokal. Vertigo proprioseptif , yang dapat dijumpai pada penderita dengan tabes dorsalis dan pada penderita de ngan sklerosis postero-lateralis.

Vertigo psikogenik Penyakit-penyakit sistemik yang menimbulkan gangguan di bagia n perifer atau sentral, atau di bagian perifer dan sentral dari susunan vestibularis antara lai n : Sinkope : Hipotensi ortostatik, cardiac arrhytmia, hipersensitivitas sinus k arotikus, vaso-vagal syncope (misalnya karena ketakutan, nyeri, melihat darah) A nemia Pengaruh obat-obat zat tertentu seperti : obat-obat oto-toksik, anti-hiper tensi, tranquillizer, anti konvulsi, alkohol. Hipoglikemia (Ngoerah gst,ng,gd, 2002) Jenis-jenis vertigo berdasarkan penyebabnya yaitu : Ve rtigo epileptica : Pusing yang mengiringi atau terjadi sesudah serangan ayan. Ve rtigo Laryngea : pusing karena serangan batuk. Vertigo Nocturna : Rasa seolah-ol ah akan terjatuh pada permulaan tidur. Vertigo Ocularis : pusing karena penyakit mata, khususnya karena kelumpuhan atau ketidakseimbangan kegiatan otot-otot bol a mata. Vertigo Rotatoris : pusing seolah-olah semua di sekitar badan berputar-p utar. (Mardjono dan Shidarta, 2004) Benign positional vertigo adalah jenis verti o yang menyerang dalam waktu yang singkat tetapi bisa cukup berat yang terjadi s ecara berulang-ulang. Vertigo ini muncul setelah terserang infeksi virus atau ad anya peradangan dan kerusakan di daerah telinga tengah. Saat menggerakkan kepala / menoleh secara tiba-tiba maka gejalanya akan muncul.(Hilton malcoln and Pinder darren, 2003) IV. DIAGNOSIS Vertigo dapat terjadi tiba-tiba dan berlangsung seb entar, tapi dapat pula terjadi selama beberapa hari. Vertigo yang berat bisa mem buat kita tidak dapat bagun dari

tempat tidur dan hal ini akan mempengaruhi aktivitas. Untuk itu, gejala vertigo dapat bervariasi tergantung berat ringannya. Gejala yang dirasakan antara lain : Tempat berpijak terasa berputar atau bergerak-gerak Benda di sekitar bergera tau berputar Mual Muntah Sulit berdiri atau berjalan Sensasi kepala terasa ringa n Tidak dapat memfokuskan pandangan Sebelum dilakukan pengobatan maka ketahui du lu sifat dan penyebab dari vertigo. Gerakan bola mata yang abnormal menunjukkan adanya kelainan fungsi di telinga bagian dalam atau saraf yang menghubungkannya dengan otak. Gerakan bola mata yang cepat dari kiri ke kanan atau dari atas ke b awah disebut Nistagmus. Nistagmus bisa dirangsang dengan menggerakakn kepala pas ien secara tiba-tiba dan dengan cara meneteskan air dingin ke dalam telinga pasi en. Arah dari gerakan bola mata tersebut bisa membantu dalam menegakkan diagnosi s.(Anonim, 2007) V. TERAPI Langkah-langkah untuk meringankan atau mencegah gejal a vertigo : Tarik napas dalam-dalam dan pejamkan mata Tidur dengan posisi kepala yang agak tinggi Buka mata pelan-pelan, miringkan badan atau kepala kekiri dan kekanan Bangun secara perlahan dan duduk dulu sebelum beranjak dari tempat tidur Hindari posisi membungkuk bila mengangkat barang Gerakkan kepala secara hati-ha ti (Anonim, 2004) Test pendegaran bisa menetukan adanya kelainan telinga yang me mpengaruhi keseimbangan dan pendengaran. Untuk menguji keseimbangan pasien dimin ta untuk berdiri dan kemudian berjalan dalam satu garis lurus, awalnya dengan ma ta terbuka kemudian dengan mata tertutup. Pemeriksaan lainnya adalah CT-scan ata u MRI kepala (Anonim, 2006)

yang bisa menunjukkan kelainan tulang atau tumor yang menekan saraf. Jika diduga infeksi maka bisa diambil contoh cairan dari telinga atau sinus atau dari tulan g belakang. Sedangkan kalau di duga terjadi penurunan aliran darah ke otak, maka di lakukan pemeriksaan angiogram, untuk melihat adanya sumbatan pada pembuluh d arah yang menuju ke otak.(Suriadi dr,ib kt, 2004) Pengobatan vertigo di sesuaika n dengan jenis vertigo. Jenis-jenis pengobatannya adalah a. Medikamentosa berupa obat-obat anti vertigo, obat-obat anti muntah. Contohnya : meklizin, dimenhidri nat, perfenazin dan skopolamin. b. Tindakan, misalnya vertigo debris dilakukan t indakan dengan menggunakan vibrator yang memberikan getaran tertentu di daerah k epala sehingga kotoran yang melekat pada sistem keseimbangan menjadi lepas atau hancur. Tindakan yang lain adalah fisioterapi pada daerah leher atau operasi pad a tulang leher yang mengalami penekanan. (Suriadi, dr,ib kt, 2004)

DAFTAR PUSTAKA Sidharta, priguna, M.D, Ph.D.2004. Neurologi klinis dalam praktek umum. Dian Rakyat : Jakarta. Sidharta, priguna. 1999. Tata pemeriksaan klinis d alam neurologi. Dian Rakyat. Jakarta. Arsyad soepardi, efiaty dan Nurbaiti, Sp.T HT.2002. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher edisi ke lima. Gaya Baru. Jakarta. Suriadi, ib kt. Serangan vertigo itu seperti apa?.htt p://www.balipost.co.id/ BALIPOSTCETAK/2004/12/12/ink.html.printed date : 6/11/20 07. Anonim.Vertigo.http://www.info-sehat.com/content.php?S_Sid=896.Printed date : 6/11/2007. Anonim.Jangan remehkan vertigo.http://www.balipost.co.id/balipostce tak/2006/2/8/k4. Htm. Printed date : 6/11/2007. Mardjono dan sidharta.1987.Neuro logi klinis dasar.Dian Rakyat.Jakarta Ngoerah gst,ng,gd.2004.Dasar-dasar ilmu pe nyakit saraf.UGM.Yogyakarta. Hilton Malcoln and Pinder Darren , Benign paroxysma l positional vertigo. Http://www.bmj.com/cgi/content/full/326/7391/673?maxtoshow =&HITS= 10&hits=10&RESULTFORMAT=&fulltext=vertigo&searchid=1&FIRSTINDEX= 0&resou rcetype=HWCIT. 29/3/2003. printed date : 30/11/2007. Sean I, Savitz, M.D and Lou is r.Caplen, M.D. Vertebrobasilar Disease. Http://content.nejm.org/cgi/content/f ull/352/25/2618. 23/6/2005. Printed date : 30/11/2007. VERTIGO , BISA AWAL DARI STROKE Ini ternyata gangguan kesehatan yang banyak diderita orang. Bila Anda pernah men galami pusing tujuh keliling, bahkan, disertai muntah-muntah, boleh jadi Anda te rmasuk salah satu penderitanya. Supaya cepat dapat disembuhkan, cepat-cepatlah b erkonsultasi dengan dokter. Pada umumnya sehabis tidur nyenyak semalaman, badan kita akan terasa segar kemba li. Rasa

lesu dan capek pun hilang. Sebaliknya, kalau saat bangun tidur kepala malah tera sa pusing atau berputar (sehingga mengakibatkan tubuh sempoyongan saat kita menc oba berjalan), lalu dibarengi pula rasa mual, dalam hati kita langsung bertanyatanya, jangan-jangan ada yang kurang beres di bagian kepala kita. Betul! Gejala sempoyongan biasanya dihubungkan dengan gangguan pada sistem keseimbangan yang s ering disebut vertigo. Gangguan keseimbangan ini cukup beragam, sehingga banyak di antara para penderita sulit mengemukakan keluhannya secara rinci dan tepat. A da yang muncul saat berbaring pada posisi tertentu, ada yang saat tengadah. Ada lagi penderita yang gejalanya mereda sendiri setelah mengalami vertigo selama be berapa hari. Namun setelah mereda, penderita masih diganggu oleh rasa tidak stab il seolah berada di atas kapal yang diombang-ambingkan ombak. Ada pula vertigo y ang baru muncul setiap kita berhadapan dengan keramaian, atau sebaliknya, saat k ita berada di tengah lapangan luas yang kurang penerangan. Jangan dilupakan pula vertigo yang banyak dialami oleh para penyelam yang belum berpengalaman, karena kehilangan orientasi sehingga merasa cemas bercampur bingung. Telinga kemasukan air Untuk bisa mengetahui duduk perkara munculnya "penyakit" ini, kita perlu me nengok sistem keseimbangan tubuh. Dalam otak terdapat alat keseimbangan tubuh se ntral dan alat keseimbangan perifer (tepi). Otak kecil (cerebellum) yang letakny a di bagian belakang kepala merupakan pusat keseimbangan sentral. Sebab itu kala u kepala bagian belakang terbentur atau cedera pasti sistem keseimbangan kita ak an terganggu dan muncullah gangguan vertigo. Sedangkan alat keseimbangan perifer meliputi alat keseimbangan dalam telinga (vestibular). Sifatnya sangat sensitif terhadap perubahan atau kelainan apa pun pada organ tersebut. Misalnya akibat s alesma berat, masuk angin, atau kurang tidur terjadi infeksi pada telinga, sehin gga aliran darah kurang sempurna. Semuanya ini bisa menyebabkan vertigo. "Vertig o karena gangguan pada sistem vestibular ini datangnya bisa mendadak (akut) dan dirasakan berat," kata dr. Robert Loho Sp.S. dari RS Siloam Gleneagles, Lippo Ka rawaci, Tangerang. "Penderita merasa seolah-olah berputar, pusing tujuh keliling sampai mual dan muntah-muntah." Begitupun, menurut spesialis penyakit saraf ini , penanggulangan gangguan ini pada umumnya mudah dan cepat. "Dengan memberikan o bat khusus, gangguan akan segera reda," tambah Robert Loho. Pemeliharaan keseimb angan tubuh memang dikendalikan oleh gerakan volunter (sengaja) dan reflektoris (refleks) kepala, leher, badan dan anggota gerak, bola mata, serta gerakan invol unter organ tubuh bagian dalam. Arah sempoyongan yang dirasakan penderita selalu ke sisi yang terganggu, diikuti gangguan pandangan mata yang seolah-olah gelap serta gangguan organ dalam yang menyebabkan rasa mual dan muntah. Selain karena gangguan pada organ telinga, vertigo bisa juga muncul karena gangguan pada mata atau leher. Misalnya, ukuran lensa antara mata kiri dan kanan berbeda jauh, atau terjadi gangguan pada sumbu mata sehingga penglihatan menjadi rangkap. Fasilita s kerja yang ergonomis Gejala vertigo seringkali dikacaukan dengan gejala migren , padahal kedua hal ini tidak sama. Pada migren, sakit kepala terasa berdenyut-d enyut pada satu sisi, serangan berlangsung 4 - 72 jam. Intensitas serangan bisa sedang sampai hebat disertai mual, acap kali sampai takut pada cahaya atau suara . Banyak penderita migren mengalami gejala serangan distorsi dalam bentuk, posis i, waktu, dan tempat yang aneh. Gejala yang lebih parah, penglihatan berkurang-k unang, di tengah lapang

pandangnya muncul bintik-bintik terang benderang (aura). Dalam beberapa saat bin tik menjadi sebesar telur yang menyebar ke samping kiri. Tampak kabur atau gelap di tengahnya, dikelilingi cahaya terang. Bayangan ini setelah lima menit memuda r pelahan-lahan. Tapi kemudian rasa nyeri di sebelah kepala mulai datang. Pender itanya jauh lebih sedikit dibandingkan penderita vertigo. Penderitaan karena ver tigo pada umumnya tidak seberat itu, kecuali kalau penyebabnya serius, seperti a wal stroke atau tumor. Namun begitu diketahui penyebabnya, dengan obat tertentu gejala mudah dihilangkan. Penyebab vertigo terbanyak, ungkap dr. Robert Loho, ad alah gangguan pada leher. Muasalnya, tulang dan otot berfungsi sebagai struktur penyangga atau pendukung leher. Maka pengapuran pada tulang leher mudah menimbul kan ketegangan pada otot leher yang pada gilirannya akan memunculkan gejala vert igo. Ibarat selembar layangan, bila keseimbangan kiri dan kanannya tidak sama, m aka layangan akan mudah oleng. Demikian juga yang terjadi pada kita bila terjadi gangguan pada leher. "Banyak gangguan pada leher terjadi akibat pola hidup atau volume kerja tidak seimbang," tutur dr. Robert. "Bagaimana stres tidak terjadi kalau saat masih gelap kita sudah berangkat bekerja dan baru pulang ketika hari sudah gelap? Dengan pola kerja demikian berarti kita tidak sempat untuk berolahr aga maupun bersantai sedikit pun." Dokter ahli saraf ini mengingatkan, pekerjaan mengetik dengan posisi layar monitor komputer terlalu tinggi pun bisa menyebabk an vertigo (akibat ketegangan pada leher). Apalagi kalau kebiasaan ini dilakukan sampai bertahun-tahun. Posisi layar monitor akan lebih baik apabila tidak memer lukan posisi kepala tengadah, melainkan agak menunduk. Belum lagi kursi yang kur ang ergonomis. Kursi putar hendaknya yang bisa berputar 900. Kalau hanya 45 0 te rjadi batasan perputaran badan. Dengan sendirinya ini akan membebani leher dan p undak. Kasus vertigo karena gangguan leher, selain diatasi dengan obat, juga den gan fisioterapi berupa latihan relaksasi untuk daerah leher. "Kalau perlu dilaku kan traksi (otot-otot yang kaku ditarik) agar ruas yang menyempit bisa dipulihka n," kata dr. Robert. Gejala stroke? Bagaimana dengan timbulnya vertigo yang meli batkan organ otak sentral? Selain akibat cedera atau memar pada kepala belakang, ini bisa terjadi karena suplai darah ke otak berkurang atau tidak lancar. Bila aliran darah ke otak kecil kurang dari 50 ml/detik, maka seseorang akan mengalam i vertigo, yang apabila tidak segera ditanggulangi bisa menimbulkan stroke. Sese orang yang acapkali mengalami vertigo (bukan akibat benturan), disusul dengan ga ngguan wicara, misalnya mulai sulit menyebutkan apa yang dimaksud, patut dicurig ai sebagai awal dari serangan stroke. Ia perlu segera dirawat. Apalagi bila geja la itu disertai hipertensi dan kadar kolesterol tinggi. "Sulitnya, banyak pasien yang tidak mengindahkan gejala awal stroke ini, sehingga datang dalam keadaan s udah parah," lanjut dr. Robert. Padahal pemeriksaan dengan alat canggih MRI (mag netic resonance imaging) akan mengungkap jelas apakah penderita benar mengalami gangguan pada pembuluh darah otak. Dengan obat pelancar aliran darah gangguan ak an segera teratasi, sambil terus dipantau apakah gangguan kambuh kembali. Kasus vertigo paling berat kalau disebabkan tumbuhnya tumor pada otak kecil atau dekat organ telinga. Pada umumnya gejala tidak akut, tapi kronik dan progresif. Artin ya gejala yang dirasakan sesuai dengan pertumbuhan tumor. Semakin besar tumornya , semakin berat gejalanya. Adakalanya pula diikuti gejala telinga mendengung yan g terus menerus. Dalam hal ini, cara penanggulangan satu-satunya ya operasi untu k menyingkirkan tumor, ditambah penyinaran.

Penting dicatat, bila kita berkali-kali merasakan sempoyongan, jelaskan secara r inci kepada dokter bagaimana riwayat pusing kita itu. Dengan demikian dokter dap at menggolongkan, vertigo kita termasuk berat atau ringan. Kasus ringan (walaupu n gejalanya belum tentu ringan) kebanyakan tidak menimbulkan kerusakan pada orga n tubuh. Ambil contoh vertigo karena stres. Penderita bisa saja mengalami gejala kepala berputar tujuh keliling sampai muntah-muntah. Namun begitu stres dapat d ihilangkan, gejala akan sirna. Juga termasuk ringan kalau vertigo terjadi sesaat setelah kita berganti posisi. Mungkin garagaranya ada gangguan pada sistem vert ibuler atau kepala habis terbentur. Dokter pun akan menganjurkan pasien untuk be rlatih justru pada posisi ketika muncul vertigo. Latihan dilakukan secara bertah ap. "Gejala seperti ini jangan dimanjakan sampai bertahun-tahun," anjur dr. Robe rt. "Tapi secara pelahan-lahan justru dilatih pada posisi yang terganggu." Bila Anda sering merasa sempoyongan saat bangun tidur, janganlah bangun langsung berd iri. Lakukanlah secara pelahan-lahan, mulai dengan posisi duduk sebentar, baru b erdiri. Kalau vertigo itu diduga karena gangguan telinga atau mata, hendaknya se gera periksakan diri ke dokter spesialis THT atau mata. Karena pada umumnya buka n merupakan gangguan kesehatan serius, semakin dini penanganannya, vertigo akan semakin cepat dapat diatasi. (Nanny Selamihardja) Vertigo Gejala Awal Serangan S troke Vertigo adalah keadaan pusing yang dirasakan luar biasa. Seorang yang mend erita vertigo perasaannya seolah-olah dunia sekeliling berputar (vertigo objekti f) atau penderita sendiri merasa berputar dalam ruangan (vertigo subjektif). Bag i masyarakat awam vertigo disebut juga sebagai tujuh keliling. Perasaan pusing i ni selain disertai rasa berputar kadang-kadang disertai mual dan muntah. Bila ga ngguan ini berat, penderita bahkan tak mampu berdiri atau bahkan terjatuh. Hal i ni biasanya disebabkan oleh gangguan keseimbangan. Vertigo bisa berlangsung hany a beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari. Penderita k adang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali. Menurut dr Hendra Pranata, SpS d ari Nusantara Medical Center, pada dasarnya keseimbangan tubuh dikendalikan oleh otak kecil yang mendapat informasi mengenai posisi tubuh dari organ keseimbanga n di telinga tengah dan mata. Vertigo biasanya timbul akibat gangguan telinga te ngah dan dalam atau gangguan penglihatan. Gangguan pada otak kecil yang mengakib atkan vertigo jarang sekali ditemukan. Namun, pasokan oksigen ke otak yang kuran g dapat pula menjadi penyebab. Beberapa jenis obat, seperti kina, streptomisin, dan salisilat, diketahui dapat menimbulkan radang kronis telinga dalam. Keadaan ini juga dapat menimbulkan vertigo. Gangguan ini diatasi dengan menangani penyeb abnya. Biasanya pemberian vitamin B12, B1, antihistamin, diuretika, dan pembatas an konsumsi garam dapat mengurangi keluhan. Ada beberapa jenis vertigo berdasark an penyebabnya. Vertigo epileptica yaitu pusing yang mengiringi atau terjadi ses udah serangan ayan, vertigo laryngea yaitu pusing karena serangan batuk, vertigo nocturna yaitu rasa seolah-olah akan terjatuh pada permulaan tidur, vertigo ocu laris yaitu pusing karena penyakit mata khususnya karena kelumpuhan atau ketidak seimbangan kegiatan otot-otot bola mata, vertigo

rotatoria yaitu pusing seolah-olah semua di sekitar badan berputar-putar. Benign Paroxysmal Positional Vertigo merupakan penyakit yang sering ditemukan, di mana vertigo terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 1 menit. Perubahan posisi kepala (biasanya terjadi ketika penderita berbaring, bangun, berguling di atas tempat tidur atau menoleh ke belakang) biasanya memicu terjadinya vertigo ini. Penyakit ini tampaknya disebabkan oleh adanya endapan kalsium di dalam sala h satu kanalis semisirkularis di dalam telinga bagian dalam. Vertigo jenis ini m engerikan, tetapi tidak berbahaya dan biasanya menghilang dengan sendirinya dala m beberapa minggu atau bulan. Tidak disertai hilangnya pendengaran maupun teling a berdenging. Penyebab vertigo Keadaan lingkungan, motion sickness (mabuk darat, mabuk laut) obat-obatan, alkohol, gentamisin, kelainan sirkulasi Transient isch emic attack (gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak) pada arteri vertebral dan arteri basiler. Terkadang vert igo juga merupakan salah satu gejala awal terjadinya stroke ringan, sebagai akib at pecahnya pembuluh darah akibat tekanan darah tinggi (hipertensi). Biasanya ve rtigo yang diakibatkan oleh kurangnya oksigen ke otak ini akan disertai dengan m ual dan muntah-muntah. Untuk mencegah terjadinya dampak yang lebih berat akibat serangan stroke yang diawali dengan serangan vertigo, pemeriksaan lainnya adalah CT scan atau MRI kepala, yang bisa menunjukkan kelainan tulang atau tumor yang menekan saraf. Jika diduga suatu infeksi, bisa diambil contoh cairan dari teling a atau sinus atau dari tulang belakang. Jika diduga terdapat penurunan aliran da rah ke otak, maka dilakukan pemeriksaan angiogram, untuk melihat adanya sumbatan pada pembuluh darah yang menuju ke otak. http://www.yastroki.or.id/read.php?id=270 Pendahuluan Vertigo dapat digolongkan sebagai salah satu bentuk gangguan keseimbangan atau gangguan orientasi di ruang an (1)Istilah yang sering digunakan oleh awam adalah: puyeng, sempoyongan, mumet , pusing, pening, tujuh keliling, rasa mengambang, kepala terasa enteng, rasa me layang (1). Vertigo perlu dipahami karena merupakan keluhan nomer tiga paling se ring dikemukakan oleh penderita yang datang ke praktek umum, bahkan orang tua us ia sekitar 75 tahun, 50 % datang ke dokter dengan keluhan vertigo. Definisi Perk ataan vertigo berasal dari bahasa Yunani vertere yang artinya memutar (2). Penge rtian vertigo adalah : sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau lingkunga n sekitarnya, dapat disertai gejala lain, terutama dari jaringan otonomik akibat gangguan

alat keseimbangan tubuh. Vertigo (sering juga disebut pusing berputar, atau pusi ng tujuh keliling) adalah kondisi di mana sesorang merasa pusing disertai berput ar atau lingkungan terasa berputar walaupun badan orang tersebut sedang tidak be rgerak. Kelainan ini terjadi karena gangguan keseimbangan baik sentral atau peri fer, kelainan pada telinga sering menyebabkan vertigo. Untuk menentukan kelainan yang menyebabkan vertigo dokter THT-KL biasanya akan melakukan pemeriksaan ENG (elektronistagmografi). http://www.indomedia.com/intisari/2001/Apr/vertigo.htm Apa Penyebab Vertigo? - Jawaban Dear dokter, Sebulan yang lalu sahabat saya di Jakarta jatuh sakit, da n tidak bisa bangun dari tempat tidur, kena Vertigo. Padahal anaknya kuat dan po sitive thinking, apalagi dia juga humoris, jadi agak mustahil, kalau pikirannya tertekan. Dokter, - apa penyebab utama seseorang kena penyakit ini / vertigo ? apakah itu ada juga dari faktor keturunan ? - apakah seseorang yang punya migra in, lebih dominan kena penyakit vertigo ? Mohon penjelasannya dokter, maaf perta nyaannya ada 3 yah, hehehe... a lot of thanks have a bless Dokter Cathy menjawab : Vertigo adalah suatu sensasi berputar saat seseorang berdiri dirasakan dirinya sedang berputar-putar. Ini disebabkan oleh gangguan keseimbangan yang berpusat di area labirin atau rumah siput di daerah telinga. Vertigo bisa terjadi karena: infeksi virus (sep:influenza) yang menyerang area labirin infeksi bakteri yang mengenai telinga tengah radang pada leher serangan migren sirkulasi darah yang b erkurang yang dapat menyebabkan aliran darah ke otak berkurang mabuk kendaraan a lkohol Vertigo bukan terjadi karena faktor keturunan. Ya dari serangan migren da pat terjadi vertigo. NAMA vertigo

DEFINISI vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita bergerak atau berputar, a tau seolah-olah benda di sekitar penderita bergerak atau berputar, yang biasanya disertai dengan mual dan kehilangan keseimbangan. vertigo bisa berlangsung hany a beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari. penderita k adang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali. benign paroxysmal positional vertigo. benign paroxysmal positional vertigo merup akan penyakit yang sering ditemukan, dimana vertigo terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 1 menit. perubahan posisi kepala (biasanya terjadi ketik a penderita berbaring, bangun, berguling diatas tempat tidur atau menoleh ke bel akang) biasanya memicu terjadinya episode vertigo ini. penyakit ini tampaknya di sebabkan oleh adanya endapan kalsium di dalam salah satu kanalis semisirkularis di dalam telinga bagian dalam. vertigo jenis ini mengerikan, tetapi tidak berbah aya dan biasanya menghilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan. tidak disertai hilangnya pendengaran maupun telinga berdenging. http://www.medicastore.com/cybermed/detail_pyk.php?idktg=4&iddtl=25 Mar 11, '08 4:14 AM for everyone Vertigo Category: Other Vertigo berasal dari bahasa latin yang berarti memutar. Hal ini dikarenakan pender ita vertigo merasa lingkungan di sekitarnya menjadi seperti berputar. Vertigo mu ncul karena adanya gangguan keseimbangan di telinga bagian dalam (labyrinth). La byrinth berisi cairan dan mempunyai sensor halus seperti rambut, yang berfungsi memantau arah gerak kepala, missal: gerak berputar, maju mundur, gerak ke sampin g, atau gerak naik turun. Ada 2 jenis vertigo: 1.Vertigo Subyektif: seseorang me rasa dirinya seperti berputar-putar di suatu ruangan. 2.Vertigo obyektif : seseo rang merasa benda-benda di sekelilingnya berputar. Jadi vertigo adalah kesalahan interpretasi dari otak yang menerjemahkan posisi diam seseorang atau obyek di s ekitarnya sebagai gerakan berputar. Organ tubuh yang berfungsi menjaga keseimban gan tubuh selain telinga bagian dalam: 1.Mata: berfungsi memantau posisi tubh da n arah gerakan, misal: kepala sedang di bagian atas atau bawah tubuh, badan seda ng bergerak maju mundur 2.Reseptor tekanan yang ada di kulit: memberitahu otak t entang bagian mana dari tubuh yang ada di bawah dan menyentuh tanah. 3.Reseptor sensorik dari otot dan sendi: memberitahu otak tentang bagian mana dari tubuh ya ng sedang bergerak 4.Sistem saraf pusat di otak dan sumsum tulang belakang: berf ungsi mengolah semua potongan informasi di atas untuk menghasilkan rasa yang terko ordinir. Contoh: anak yang sehat ketika bermain roller coaster dengan perubahan posisi kepala yang cepat tidak akan terjadi apaapa.tetapi berbeda dengan anak ya ng sedang pilek atau flu, mereka mungkin akan kesakitan atau pusing luar biasa k arena tubuh mereka tidak siap menghadapi perubahan yang sangat

cepat. Pada keadaan normal, ketika kepala kita dalam posisi tegak dan diam, kedu a telinga tengah kita akan menghasilkan frekuensi penghantaran sinyal yang sama. Jika kepala kita bergerak / berputar, maka posisi kedua telinga tengah kita aka n berubah. Salah satu telinga akan memerlukan frekuensi ini akan dibawa ke otak untuk dikombinasi dengan input yang berasal dari mata dan sistem sensor lainnya. Jika gerakan kepala berhenti, maka frekuensi di kedua sisi telinga bagian dalam akan kembali normal. Segala penyakit / gangguan yang mengubah frekuensi tersebu t akan menghasilkan input ke otak yang tidak seragam, sehingga muncul vertigo. P ENYEBAB 1.Berkurangnya jumlah aliran darah yang menuju ke otak atau telinga bagi an dalam. Hal ini dapat terjadi karena adanya penyempitan pembuluh darah di kepa la atau leher. Pemicunya antara lain: berubah posisi dengan tiba-tiba, misal: be rdiri dengan cepat setelah bangun tidur, menderita hipertensi, diabetes dan kole sterol tinggi. 2.Cedera kepala 3.Infeksi telinga bagian tengah TANDA & GEJALA Me rasakan lingkungan sekitar seperti berputar atau bergerak Merasakan diri sendiri berputar-putar di ruangan Hilang keseimbangan ketika berdiri atau duduk Kepala terasa ringan / mau pingsan Sulit berkonsentrasi - Pandangan kabur / bergoyang s etelah menggerakkan kepala dengan cepat Menggerakkan bola mata ke atas bawah ata u kiri-kanan Seringkali disertai mual, mual dan telinga berdenging. PERAWATAN MA NDIRI - Hindari perubahan gerak kepala yang cepat dan ekstrim, misal dari posisi jongkok lalu berdiri, memutar kepala tanpa menggerakkan tubuh, meloncat atau be rputar tiba-tiba. - Berbaring dengan rileks di ruangan yang gelap: untuk memperl ancar aliran darah ke otak dan membantu meredakan mual. Kurangi merokok, minuman berkafein dan makanan bergaram - Ketika anda pilek atau flu, keluarkan ingus se cara perlahan agar virus / bakteri tidak terdorong ke telinga PENGOBATAN Vertigo dapat diatasi dengan produk antihistamin, yang akan mengurangi kepekaan telinga bagian dalam. http://fathimah.multiply.com/reviews/item/26 Sehat Ketika Semua Terasa Berputar-Putar Vertigo bisa datang kapan saja. Tak pernah ada tanda-tanda sebelumnya.

Ketika melaju di atas jalan tol, Diandra, 35, eksekutif muda yang bekerja di ban k mendadak menghentikan mobilnya. Vertigo seketika menyerangnya dan tubuhnya ter asa berputar-putar. Tubuh Diandra langsung lemas dan mual. Dia muntah. Dalam kon disi sakit, Diandra menelpon petugas mobil derek dan memutuskan tidak membawa mo bilnya. Hentikan Aktivitas Saat Terjadi Kalau dipaksakan. Takut kecelakaan, kata Diandra. Wanita berambut hitam lurus ini, selalu membawa obat vertigo di saku ba junya. Jika serangan vertigo datang, dia bisa langsung minum obat. Vertigo meman g bisa datang tiba-tiba. Jika hal ini terjadi pada Anda, sebaiknya hentikan selu ruh aktivitas saat itu juga. Entah Anda sedang bekerja, di jalan, menyetir, dan lain-lain. Karena dapat membahayakan tubuh. Vertigo berbeda dengan pusing, nyeri kepala, dizziness ataupun migren. Dizziness, kepala terasa ringan saat akan ber diri. Vertigo lebih berat dari itu. Vertigo membuat penderitanya tak bisa melang kah. Karena rasa berputar yang terus menerus, hingga membuat si penderita tidak bisa menyeimbangkan tubuh. Vertigo juga berbeda dengan migren atau pusing sebela h . Terkadang serangan migren bisa pula menyebabkan vertigo. Vertigo juga berbed a dengan pusing kepala biasa , seperti kepala seperti tertusuk-tusuk. Vertigo berasal dari bahasa latin "vertere"= memutar. vertigo pusing yang luar bi asa berupa sensasi berputar, kata Dr. Abdulbar Hamid SpS, dari Dept. Neurologi FK UI-RSCM pada saat simposium 3rd Updates in Neuroemergencies, beberapa waktu yang lalu . Walau tubuh kita berdiri tegak, dan kondisi di sekitarnya tak bergerak a tau berputar. Namun di mata penderita vertigo terasa berputar. Kondisi ini bisa juga disertai lemah, keringat dingin, mual, muntah dan pusing. Vertigo bisa meny ebabkan penderitanya terjatuh dan tak bisa berdiri. Seorang yang menderita verti go perasaannya seolah-olah dunia sekeliling berputar (vertigo objektif), atau pe nderita sendiri merasa berputar dalam ruangan (vertigo subjektif). Gejala Vertigo yang dapat dirasakan antara lain: 1. Di sekeliling Anda terasa berputar atau bergerak-gerak .

2. Sulit berdiri atau berjalan 3. Tak bisa memfokuskan pandangan 4. Mual 5. Munt ah kepala terasa ringan /terbang Vertigo muncul tiba-tiba. Penderita tak pernah menyangka, jika akan diserang ver tigo. Vertigo bisa berlangsung sesaat, tapi bisa juga berhari-hari. Penderita ya ng terserang vertigo berat tak mampu bangun dari tempat tidur. Sehingga tak bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Penyebab Keseimbangan tubuh dikendalikan oleh otak kecil yang mendapat informasi mengenai posisi tubuh dari organ keseimbangan di telinga tengah dan mata. Vertigo biasanya timbul akibat gangguan telinga ten gah dan dalam atau gangguan penglihatan. Gangguan pada otak kecil yang mengakiba tkan vertigo jarang sekali ditemukan. Namun, pasokan oksigen ke otak yang kurang dapat pula menjadi penyebab. Beberapa jenis obat, seperti kina, streptomisin, d an salisilat, diketahui dapat menimbulkan radang kronis telinga dalam. Keadaan i ni juga dapat menimbulkan vertigo. Gangguan ini diatasi dengan menangani penyeba bnya. Biasanya pemberian vitamin B12, B1, antihistamin, diuretika, dan pembatasa n konsumsi garam dapat mengurangi keluhan. Kemungkinan penyebab vertigo: 1. Alkohol dan obat-obatan tertentu 2. Serangan migren 3. Infeksi bakteri di telinga bagian tengah 4. Infeksi virus seperti influenza yang menyerang labirin.

5. Radang sendi di leher. 6. Sirkulasi darah yang berkurang dapat menyebabkan aliran darah ke pusat keseim bangan otak menurun 7. Mabuk kendaran Jenis-jenis vertigo berdasarkan penyebabnya: Vertigo nocturna yaitu penderita te rasa seolah-olah terjatuh saat awal tidur. Vertigo ocularis terjadi karena penya kit mata/ diakibatkan kelumpuhan. Vertigo epileptica yang terjadi sesudah serang an ayan, vertigo rotatoria seolah-olah di sekitar badan berputar-putar. vertigo laryngea karena serangan batuk, dan ketidakseimbangan kegiatan otototot bola mat a, penyakit magh. Ketika Vertigo Menyerang 1. Jangan panik. Seringkali kepanikan membuat vertigo s emakin parah. 2. 3. Tarik napas dalam-dalam. Pejamkan mata. 4. Segeralah berbaring, atau duduk. 5. Jika ingin berdiri kita harus yakin kalau serangan vertigo suda berkurang 6. Bila mual, segera muntahkan. Karena beberapa orang setelah muntah serangan vertigo hilang. 7. Segera minum obat anti vertigo . 8. Buka mata pelan-pelan. Bila serangan masih kuat, pejamkan mata dan tarik na fas dalam-dalam. Kondisi kita yang tenang, membuat vertigo berkurang. 9. Bila ve rtigo sudah berkurang, kita sudah bisa membuka mata. Cobalah untuk memiringkan b adan. Gerakan kepala ke kiri dan ke kanan. Jika gerakan ini serangan vertigo dat ang. Artinya kita harus lebih lama memejamkan mata, dan menenangkan diri.

10. Jika serangan vertigo ini tak juga berkurang atau hilang, segera ke dokter. http://www.tabloid-wanita-indonesia.com/889/sehat.htm Kenali Penyebab dan Jenis Vertigo 06-05-2008 17:35 WIB Vertigo adalah keadaan pusing yang dirasakan luar biasa. Seseorang yang menderit a vertigo merasakan sekelilingnya seolah-olah berputar, ini disebabkan oleh gang guan keseimbangan yang berpusat di area labirin atau rumah siput di daerah telin ga. Perasaan tersebut kadang disertai dengan rasa mual dan ingin muntah, bahkan penderita merasa tak mampu berdiri dan kadang terjatuh karena masalah keseimbang an. Keseimbangan tubuh dikendalikan oleh otak kecil yang mendapat informasi meng enai posisi tubuh dari organ keseimbangan di telinga tengah dan mata. Vertigo bi asanya timbul akibat gangguan telinga tengah dan dalam atau gangguan penglihatan . Vertigo terjadi bukan karena faktor keturunan, namun ada beberapa faktor yang menyebabkan vertigo seperti karena serangan migren, radang pada leher, mabuk ken daraan, infeksi bakteri pada telinga dan kekurangan asupan oksigen ke otak. Ada beberapa jenis obat dapat menyebabkan timbulnya vertigo. seperti kina, streptomi sin, dan salisilat, diketahui dapat menimbulkan radang kronis telinga dalam. Ver tigo dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya, yaitu : 1. Ver tigo laryngea, yaitu pusing karena serangan batuk. 2. Vertigo nocturna, yaitu ra sa seolah-olah akan terjatuh pada permulaan tidur. 3. Vertigo ocularis, yaitu pu sing karena penyakit mata, khususnya karena kelumpuhan atau ketidakseimbangan ke giatan otot-otot bola mata. 4. Vertigo rotatoria, yaitu pusing seolah-olah semua di sekitar badan berputar-putar. Ketika Anda merasakan serangan vertigo, ada be berapa tindakan yang dapat Anda lakukan : 1. Tarik napas dalam-dalam, kemudian p ejamkan mata, dan segera mencari posisi yang memungkinkan Anda berbaring. Jika t idak memungkinkan, maka segeralah duduk. 2. Jika Anda merasa mual dan ingin munt ah, maka segeralah mencari bantuan orang-orang di dekat Anda untuk membantu Anda ke toilet.

3. Ketika Anda berbaring, pertahankan posisi tersebut sampai serangan vertigo be rkurang atau hilang. 4. Buka mata perlahan lalu coba miringkan badan, atau kepal a gerakkan kepala Anda dengan perlahan. Jika dengan tindakan ini serangan vertig o ternyata datang kembali, maka itu berarti Anda harus segera memejamkan mata, a tau kembali ke posisi semula. Pengobatan terhadap penyakit ini harus dilihat dah ulu jenis penyakitnya. Obat untuk mengurangi vertigo yang ringan adalah meklizin , dimenhidrinat, perfenazin dan skopolamin. Skopolamin terutama berfungsi untuk mencegah motion sickness, yang terdapat dalam bentuk plester kulit dengan lama k erja selama beberapa hari. Semua obat ini dapat menyebabkan kantuk, terutama pad a usia lanjut. Anda juga dapat mengonsumsi obat antimuntah. Namun, jika sakitnya terus berlangsung, sebaiknya Anda segera menghubungi dokter. http://www.litbang.depkes.go.id/aktual/kliping/vertigo060508.htm Vertigo Dan Serangan Otak Serangan stroke bisa di awali dengan serangan vertigo di mana seseorang akan mengalami perasan berputar, mual dan muntah-muntah. Kondi si ini disebabkan tekanan darah yang terlampau tinggi, sehingga aliran oksigen k e otak menjadi terganggu. Bila tidak segera mendapat pertolongan yang tepat risi ko yang akan dihadapi selain kecacatan adalah kematian. Hal itu dikemukakan Dr H ardi Pranata,SpS dari Nusantara Medical Center saat dialog Interaktif di d?Radio 103,4 FM beberapa waktu lalu, ditambahkannya Vertigo adalah keadaan pusing yang dirasakan luar biasa. Seorang yang menderita vertigo perasaannya seolah-olah du nia sekeliling berputar (vertigo objektif) atau penderita sendiri merasa berputa r dalam ruangan (vertigo subjektif). Bagi masyarakat awam vertigo di sebut juga sebagai tujuh keliling. Perasaan pusing ini selain disertai rasa berputar kadang -kadang disertai mual dan muntah. Bila gangguan ini berat, penderita bahkan tak mampu berdiri atau bahkan terjatuh. Hal ini biasanya disebabkan oleh gangguan ke seimbangan. Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut sam pai beberapa jam bahkan hari. Penderita kadang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali. Pada dasarnya keseimbangan tubuh dikendalikan oleh otak kecil yang mend apat informasi mengenai posisi tubuh dari organ keseimbangan di telinga tengah d an mata. Vertigo biasanya timbul akibat gangguan telinga tengah dan dalam atau g angguan penglihatan. Gangguan pada otak kecil yang mengakibatkan vertigo jarang sekali ditemukan. Namun, pasokan oksigen ke otak yang kurang dapat pula menjadi penyebab. Beberapa jenis obat, seperti kina, streptomisin, dan salisilat, diketa hui dapat menimbulkan radang kronis telinga dalam. Keadaan ini juga dapat menimb ulkan vertigo. Gangguan ini diatasi dengan menangani penyebabnya. Biasanya pembe rian vitamin B12, B1, antihistamin, diuretika, dan pembatasan konsumsi garam dap at

mengurangi keluhan. Ada beberapa jenis vertigo berdasarkan penyebabnya. Vertigo epileptica yaitu pusing yang mengiringi atau terjadi sesudah serangan ayan, vert igo laryngea yaitu pusing karena serangan batuk, vertigo nocturna yaitu rasa seo lah-olah akan terjatuh pada permulaan tidur, vertigo ocularis yaitu pusing karen a penyakit mata khususnya karena kelumpuhan atau ketidakseimbangan kegiatan otot -otot bola mata, vertigo rotatoria yaitu pusing seolah-olah semua di sekitar bad an berputar-putar. Terkadang vertigo juga merupakan salah satu gejala awal terja dinya stroke ringan, sebagai akibat pecahnya pembuluh darah akibat tekanan darah tinggi (hipertensi). Biasanya vertigo yang diakibatkan oleh kurangnya oksigen k e otak ini akan disertai dengan mual dan muntah-muntah. Untuk mencegah terjadiny a dampak yang lebih berat akibat serangan stroke yang diawali dengan serangan ve rtigo, pemeriksaan lainnya adalah CT scan atau MRI kepala, yang bisa menunjukkan kelainan tulang atau tumor yang menekan saraf. Jika diduga terdapat penurunan a liran darah ke otak, maka dilakukan pemeriksaan angiogram, untuk melihat adanya sumbatan pada pembuluh darah yang menuju ke otak. B5/D1 http://www.yastroki.or.id/read.php?id=268 Vertigo Jika Anda merasa pusing, maka hal ini jangan dianggap ringan. Pusing yang disert ai dengan keadaan berputar-putar disekeliling Anda, bukanlah penyakit yang biasa . Penyakit ini dikenal dengan sebutan Vertigo. Vertigo adalah keadaan pusing yan g dirasakan luar biasa. Seorang yang menderita vertigo perasaannya seolah-olah d unia sekeliling berputar yang disebut juga dengan vertigo objektif atau penderit a sendiri merasa berputar dalam ruangan dikenal dengan nama vertigo subjektif. P erasaan pusing yang disertai dengan rasa berputar kadang-kadang disertai dengan rasa mual dan muntah. Bila gangguan ini berat, penderita tak mampu berdiri atau bahkan terjatuh. Hal ini biasanya disebabkan oleh gangguan keseimbangan. Keseimb angan tubuh kita dikendalikan oleh otak kecil yang mendapat informasi mengenai p osisi tubuh dari organ keseimbangan di telinga tengah dan mata. Vertigo biasanya timbul akibat gangguan telinga tengah dan dalam atau gangguan penglihatan.

Vertigo dapat terjadi karena beberapa hal, salah satunya karena pasokan oksigen ke otak yang kurang. Adapun beberapa jenis obat dapat menyebabkan timbulnya vert igo. Contohnya kina, streptomisin, dan salisilat, diketahui dapat menimbulkan ra dang kronis telinga dalam. Namun, Gangguan pada otak kecil yang mengakibatkan ve rtigo jarang sekali ditemukan. Menurut dokter ahli saraf dari RSUD Budhi Asih Ja karta dr. Julintari, Sp.S., vertigo disebabkan oleh tiga hal. Yaitu gangguan tep i (gangguan pada telinga), gangguan sentral (gangguan pada batang otak, atau ota k kecil) dan gangguan sistemik (gangguan metabolisme kardio vaskuler). Vertigo d apat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya, Vertigo epileptica y aitu pusing yang mengiringi atau terjadi sesudah serangan ayan, vertigo laryngea yaitu pusing karena serangan batuk, vertigo nocturna yaitu rasa seolah-olah aka n terjatuh pada permulaan tidur, vertigo ocularis yaitu pusing karena penyakit m ata khususnya karena kelumpuhan atau ketidakseimbangan kegiatan otot-otot bola m ata, vertigo rotatoria yaitu pusing seolah-olah semua di sekitar badan berputarputar. Penyakit vertigo dapat dikurangi atau menghilangkan rasa sakitnya dengan beberapa tindakan: 1. Tarik napas dalam-dalam, pejamkan mata, dan segeralah beru saha mencari posisi yang memungkinkan Anda berbaring. Jika tidak memungkinkan, m aka segeralah duduk. 2. Jika Anda merasa mual dan ingin muntah, maka segeralah m encari bantuan orang-orang di dekat Anda untuk membantu Anda ke toilet. 3. Ketik a bisa berbaring, pertahankan posisi tersebut sampai serangan vertigo berkurang, atau hilang. 4. Buka mata pelan-pelan, lalu coba miringkan badan, atau kepala k e kiri dan ke kanan. Jika dengan manuver ini serangan vertigo ternyata datang ke mbali, maka itu berarti Anda harus segera memejamkan mata, atau kembali ke posis i semula. Pengobatan terhadap penyakit ini harus dilihat dahulu jenis penyakitny a. Obat untuk mengurangi vertigo yang ringan adalah meklizin, dimenhidrinat, per fenazin dan skopolamin. Skopolamin terutama berfungsi untuk mencegah

motion sickness, yang terdapat dalam bentuk plester kulit dengan lama kerja sela ma beberapa hari. Semua obat ini bisa menyebabkan ngantuk, terutama pada usia la njut. Anda juga dapat mengkonsumsi obat antimuntah. Namun, jika sakitnya terus b erlangsung, Anda sebaiknya menghubungi dokter. Sumber: www.balipost.co.id Vertigo en Kolestelorrrr upsss, kolesterol maksudnya................. Info yg q dapet dr google : Vertigo adalah keadaan pusing yang dirasakan luar bi asa. Seorang yang menderita vertigo perasaannya seolah-olah dunia sekeliling ber putar (vertigo objektif) atau penderita sendiri merasa berputar dalam ruangan (v ertigo subjektif). Bagi masyarakat awam vertigo disebut juga sebagai tujuh kelil ing. Perasaan pusing ini selain disertai rasa berputar kadang-kadang disertai mu al dan muntah. Bila gangguan ini berat, penderita bahkan tak mampu berdiri atau bahkan terjatuh. Hal ini biasanya disebabkan oleh gangguan keseimbangan. Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam ba hkan hari. Penderita kadang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertig o bisa terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali. Bisa dikat akan penyakit ini adalah penyakit khas orang sibuk dan banyak pikiran. Sementara orang malah mengatakan bahwa penyakit ini sangat mungkin dise babkan juga oleh penggunaan barang-barang elektronik berkadar radiasi tinggi. Misalnya saja handphone dan komputer. Sebenarnya apapun namanya kalau terlalau banyak pas ti jadi tidak baik. Demikian pula penggunaan barang-barang elektronik seperti it u. Maka yang paling penting adalah menjaga kesehatan dan tidak berpikir terlalu memaksakan. Sayangnya belum ada data yang akurat mengenai perkembangan penderita vertigo di Indonesia. Sementara di Amerika, berdasarkan laporan abcnews.com, sa at ini tercatat 20 juta orang mengalami gejala seperti ini. Kolesterol : Risiko tinggi untuk mendapat Penyakit Jantung Koroner dan stroke erat berhubungan denga n kadar kolesterol tinggi. Khususnya mereka yang mempunyai faktor risiko lebih d ari dua, yakni pengidap hipertensi, diabetes mellitus, perokok, obesitas, dan me reka yang mempunyai faktor bawaan. Mereka yang berada di kelompok berisiko tingg i

ini harus memperhatikan atau memperbaiki pola hidup sehari-hari. Bagi mereka dia njurkan untuk diet rendah lemak, berolahraga cukup, menjaga berat badan seimbang , dan berhenti merokok. Stroke karena kolestrol tinggi disebabkan oleh kelainan dinding nadi (ditandai d engan penebalan dan hilangnya elastisitas pembuluh otak (arterosklerosis). Kasus -kasus stroke yang lebih jarang ada yang disebabkan oleh aneorisma pembuluh dara h (yang menyebabkan pembuluh mudah pecah), emboli, atau irama jantung tidak norm al. Aduuuuhh,,,, emaaaakkkkk.......... Sekarang beliau dah q wanti-wanti biar le bih care ma kesehatannya! Bisnya kerja muluuuuuu.... Mulai dari makan yang terat ur, makan queker-oat (tulisannya bener ga ya?), makan buahbuahan, en ngurangin m akan yg lemak2... kalo yg satu ini mama emang doyan banget wisata kuliner!!! Har us di STOP MA!!!!!! Dah hampir setaun mama jadi tergantung ma obat dokter muluuu , tiap obatnya abis.. mama pasti kumat lagi... kedokter lagi.... di kasih obat l agi.... seger lagi.....huuufffff..... pengen cepet2 lulus kuliah biar bisa ganti in mama kerja nih... http://blog.bukukita.com/users/puzzy/?postId=4521 Vertigo Bukan Sakit Kepala Biasa Penyakit yang lebih populer dengan sebutan "vestibulars disorders" ini adalah se buah kondisi ketika penderita merasa dunianya berputar sehingga ia hilang keseim bangan bahkan saat mereka tidak sedang bergerak. Erik, 30 tahun, hampir saja men galami kecelakaan saat mengendarai mobilnya. "Entahlah tibatiba saya merasa semu a di sekeliling saya seperti berputar. Saya hampir kehilangan kendali," ujarnya. Dalam waktu beberapa bulan keluhan ini semakin sering terjadi. Ini sangat mengg anggu kegiatannya sehari-hari. Gejala seperti yang dialami Erik sering disebut j uga sebagai vertigo. Dalam dunia medis penyakit ini lebih populer dengan sebutan "vestibulars disorders". Ini adalah sebuah kondisi ketika penderita merasa duni anya berputar sehingga ia hilang keseimbangan bahkan saat mereka tidak sedang be rgerak. Gejala ini bisa terjadi dalam periode hanya beberapa menit hingga dalam jangka waktu yang lama. Gejala penyakit ini umumnya memang tidak selalu diikuti ketidaksadaran. "Vertigo adalah penyakit yang ditandai dengan gejala puyeng tuju h keliling, perasaaan berputar seperti sedang naik kapal. Kadang juga disertai d engan perasaaan mual. Berbeda dengan pusing," kata Dr. Mikail Bharja, ahli penya kit saraf dan jiwa. Gejala lain yang dicatat CNN mengenai kelainan ini adalah ka dang penderita merasa sakit kepala dan nyeri otot di bagian leher dan punggung. Ini disertai pula dengan peningkatan sensitivitas pada bunyi dan sinar terang.

Menurut Dr. Mikail gangguan ini terjadi pada syaraf kedelapan di otak manusia ya ng terletak di belakang telinga. "Manusia memiliki 12 syaraf. Nah, jika syaraf k edelapan ini terganggu muncullah vertigo," kata Dr. Mikail. Susunan syaraf kedel apan yang bentuknya mirip rumah siput kecil ini berfungsi untuk menjaga keseimba ngan tubuh. Susunan syaraf yang disebut juga sebagai semisirkuler canals ini bek erja secara stereo. Jadi jika ini tak berjalan sebagaimana mestinya, penderita a kan segera merasa kehilangan keseimbangan. Ada banyak bentuk lain dari kelainan ini. Termasuk di dalamnya vertigo, atau perasaan berputar saat si penderita tida k melakukan apapun. Pada presyncope, penderita merasa sangat lemah tanpa kehilan gan kesadaran. Sedangkan disequilibrium, penderita kehilangan keseimbangan atau merasa hampir tidak sadar. Sementara lightheadedness, merasa seluruh isi kepala berputar-putar. Vertigo sendiri sebenarnya bukanlah sebab suatu penyakit. "Verti go lebih merupakan akibat dari penyakit. Penyebab penyakit itu sangat multi fakt oral," kata Direktur Rumah Sakit Saraf dan Jiwa Dharma Sakti ini. Sejumlah penye bab vertigo di antaranya adalah peradangan pada urat syaraf, radang telinga, ata u adanya penyumbatan salah satu pembuluh darah ke otak, juga mungkin karena kela inan pada mata. Selain penyebab dari segi fisik ini, ada lagi beberapa faktor pe nyebab munculnya vertigo. "Bisa juga karena pola hidup yang tak teratur, seperti kurang tidur. Terlalu memikirkan suatu masalah hingga stres. Atau bisa juga kar ena makanan," kata Dr. Mikail. Karena kompleksnya penyebab penyakit ini hampir t idak mungkin untuk mengobati vertigo secara langsung. "Biasanya dokter akan menc ari penyebabnya melalui sejumlah pemeriksaan secara menyeluruh. Jika ditemukan p enyebabnya, misalnya karena radang telinga. Maka radang tersebutlah yang akan di tangani terlebih dahulu," ujarnya. Sayangnya tak sedikit orang yang salah kaprah menganggap vertigo sebagai sakit kepala biasa. "Penggunaan obat-obatan yang men gandung parasetamol tidak bisa mengobati. Efek dari obatobatan ini hanya akan me redakan nyeri yang ditimbulkannya saja." Jadi yang paling tepat adalah menemui d okter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. Jika tidak, penyakit ini akan te rus menahun dan tentunya akan mengganggu kegiatan si penderita. Bisa dikatakan p enyakit ini adalah penyakit khas orang sibuk dan banyak pikiran. Sementara orang malah mengatakan bahwa penyakit ini sangat mungkin disebabkan juga oleh penggun aan barang-barang elektronik berkadar radiasi tinggi. Misalnya saja handphone da n komputer. "Sebenarnya apapun namanya kalau terlalau banyak pasti jadi tidak ba ik. Demikian pula penggunaan barang-barang elektronik seperti itu. Maka yang pal ing penting adalah menjaga kesehatan dan tidak berpikir terlalu memaksakan," kat a Dr. Mikail. Namun Dr. Mikail juga mengingatkan bahwa kadar stres yang sama bis a menimbulkan reaksi berbeda pada pribadi yang berbeda. "Ada orang yang mengalam i eustress. Orang demikian semakin dia stres, semakin berat beban kerja yang dip ikul, semakin keras ia bekerja dan ia malah berprestasi. Tapi ada juga yang seba liknya, semakin mendapat stres malah semakin tak bisa bekerja," katanya. Maka ya ng paling baik menurut Dr. Mikail adalah menjaga kesehatan fisik, sekaligus bers ikap moderat terhadap apa yang terjadi di luar dirinya. Sayangnya belum ada data yang akurat mengenai perkembangan penderita vertigo di Indonesia. Sementara di Amerika, berdasarkan laporan abcnews.com, saat ini tercatat 20 juta orang mengal ami gejala seperti ini. Penyakit ini telah membuat mereka terpaksa menghindar da ri sejumlah kesenangan seperti

berkuda dan berlayar. Bagi sebagian orang naik jet coaster mungkin sangat menyen angkan. Tapi bagi penderita vertigo hal semacam ini bisa sangat menyakitkan. Bag i mereka ini adalah sepotong kecil dari bentuk neraka. Roy Hoffman telah menderi ta penyakit ini selama bertahun-tahun. Untuknya jalan santai di jalan raya diras akan seperti berada di sebuah arena sirkus yang penuh sesak. Saat perasaan itu m uncul Hoffman merasa sedang terjebak dalam sebuah film kartun. "Segalanya sepert i berputar dan saya berada di tengah lingkaran tersebut. Apapun yang kubaca dan kulihat aku melihatnya seperti film kartun," kata Hoffman. Oleh dokternya, Hoffm an diminta menjalani pemeriksaan bagian dalam telinga. Dari dokter tersebut dipe roleh keterangan Hoffman mengalami kelainan pada fungsi telinga. Sangat tidak mu ngkin beraktivitas saat gejala ini muncul. "Karena untuk mengelola keseimbangan tubuh, Anda harus memiliki keseimbangan antara penglihatan, pengetahuan di mana kaki kita berpijak dan pendengaran." kata Hoffman. Setelah melakukan terapi sela ma tiga bulan Hoffman merasa kondisinya membaik. Kini ia telah merasa 'berpijak' di bumi, tanpa harus kehilangan keseimbangan. (utami/abcnews/cnn) http://www.tempo.co.id/kliniknet/artikel/22052001-2.htm LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ARITMIA 1.Definisi Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering terjadi pad a infark miokardium. Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis (D oenges, 1999). Aritmia timbul akibat perubahan elektrofisiologi sel-sel miokardi um. Perubahan elektrofisiologi ini bermanifestasi sebagai perubahan bentuk poten sial aksi yaitu rekaman grafik aktivitas listrik sel (Price, 1994). Gangguan ira ma jantung tidak hanya terbatas pada iregularitas denyut jantung tapi juga terma suk gangguan kecepatan denyut dan konduksi (Hanafi, 1996).

2.Etiologi Etiologi aritmia jantung dalam garis besarnya dapat disebabkan oleh : 1. Peradan gan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard (miokarditis karena inf eksi) 2. Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau spasme arteri k oroner), misalnya iskemia miokard, infark miokard. 3. Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quinidin dan obatobat anti aritmia lainnya 4. Ganggu an keseimbangan elektrolit (hiperkalemia, hipokalemia) 5. Gangguan pada pengatur an susunan saraf autonom yang mempengaruhi kerja dan irama jantung 6. Ganggguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat. 7. Gangguan metabolik (asidosis, alkalosi s) 8. Gangguan endokrin (hipertiroidisme, hipotiroidisme) 9. Gangguan irama jant ung karena kardiomiopati atau tumor jantung 10. Gangguan irama jantung karena pe nyakit degenerasi (fibrosis sistem konduksi jantung) 2.Pathofisiologi Terlampir Manifestasi klinis 1. Perubahan TD ( hipertensi atau hipotensi ); nadi mungkin tidak teratur; defis it nadi; bunyi jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun; kulit pu cat, sianosis, berkeringat; edema; haluaran urin menurun bila curah jantung menu run berat.

2. Sinkop, pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi, bingung, letargi, peru bahan pupil. 3. Nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan o bat antiangina, gelisah 4. Nafas pendek, batuk, perubahan kecepatan/kedalaman pe rnafasan; bunyi nafas tambahan (krekels, ronki, mengi) mungkin ada menunjukkan k omplikasi pernafasan seperti pada gagal jantung kiri (edema paru) atau fenomena tromboembolitik pulmonal; hemoptisis. 5. demam; kemerahan kulit (reaksi obat); i nflamasi, eritema, edema (trombosis siperfisial); kehilangan tonus otot/kekuatan Pemeriksaan Penunjang 2. EKG : menunjukkan pola cedera iskemik dan gangguan konduksi. Menyatakan tipe/ sumber disritmia dan efek ketidakseimbangan elektrolit dan obat jantung. 3. Moni tor Holter : Gambaran EKG (24 jam) mungkin diperlukan untuk menentukan dimana di sritmia disebabkan oleh gejala khusus bila pasien aktif (di rumah/kerja). Juga d apat digunakan untuk mengevaluasi fungsi pacu jantung/efek obat antidisritmia. 4 . Foto dada : Dapat menunjukkanpembesaran bayangan jantung sehubungan dengan dis fungsi ventrikel atau katup 5. Skan pencitraan miokardia : dapat menunjukkan aea iskemik/kerusakan miokard yang dapat mempengaruhi konduksi normal atau menggang gu gerakan dinding dan kemampuan pompa. 6. Tes stres latihan : dapat dilakukan u tnnuk mendemonstrasikan latihan yang menyebabkan disritmia. 7. Elektrolit : Peni ngkatan atau penurunan kalium, kalsium dan magnesium dapat mnenyebabkan disritmi a.

8. Pemeriksaan obat : Dapat menyatakan toksisitas obat jantung, adanya obat jala nan atau dugaan interaksi obat contoh digitalis, quinidin. 9. Pemeriksaan tiroid : peningkatan atau penururnan kadar tiroid serum dapat menyebabkan.meningkatkan disritmia. 10. Laju sedimentasi : Penignggian dapat menunukkan proses inflamasi akut contoh endokarditis sebagai faktor pencetus disritmia. 11. GDA/nadi oksime tri : Hipoksemia dapat menyebabkan/mengeksaserbasi disritmia. Penatalaksanaan Medis 12. Terapi medis Obat-obat antiaritmia dibagi 4 kelas yaitu : 1. Anti aritmia Ke las 1 : sodium channel blocker Kelas 1 A Quinidine adalah obat yang digunakan dalam terapi pemeliharaan untuk m encegah berulangnya atrial fibrilasi atau flutter. Procainamide untuk ventrikel ekstra sistol atrial fibrilasi dan aritmi yang menyertai anestesi. Dysopiramide untuk SVT akut dan berulang Kelas 1 B Lignocain untuk aritmia ventrikel akibat iskemia miokard, ventrikel ta kikardia. Mexiletine untuk aritmia entrikel dan VT Kelas 1 C Flecainide untuk ventrikel ektopik dan takikardi

2. Anti aritmia Kelas 2 (Beta adrenergik blokade) Atenolol, Metoprolol, Propanol ol : indikasi aritmi jantung, angina pektoris dan hipertensi 3. Anti aritmia kel as 3 (Prolong repolarisation) Amiodarone, indikasi VT, SVT berulang 4. Anti arit mia kelas 4 (calcium channel blocker) Verapamil, indikasi supraventrikular aritm ia 13. Terapi mekanis 1. Kardioversi : mencakup pemakaian arus listrik untuk men ghentikan disritmia yang memiliki kompleks GRS, biasanya merupakan prosedur elek tif. 2. Defibrilasi : kardioversi asinkronis yang digunakan pada keadaan gawat d arurat. 3. Defibrilator kardioverter implantabel : suatu alat untuk mendeteksi d an mengakhiri episode takikardi ventrikel yang mengancam jiwa atau pada pasien y ang resiko mengalami fibrilasi ventrikel. 4. Terapi pacemaker : alat listrik yan g mampu menghasilkan stimulus listrik berulang ke otot jantung untuk mengontrol frekuensi jantung. Pengkajian 1. Riwayat penyakit Faktor resiko keluarga contoh penyakit jantung, stroke, hipertensi Riwayat IM se belumnya (disritmia), kardiomiopati, GJK, penyakit katup jantung, hipertensi Penggunaan obat digitalis, quinidin dan obat anti aritmia lainnya kemungkinan un tuk terjadinya intoksikasi

Kondisi psikososial 15. Pengkajian fisik 1. Aktivitas : kelelahan umum 2. Sirkul asi : perubahan TD ( hipertensi atau hipotensi ); nadi mungkin tidak teratur; de fisit nadi; bunyi jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun; kulit warna dan kelembaban berubah misal pucat, sianosis, berkeringat; edema; haluara n urin menruun bila curah jantung menurun berat. 3. Integritas ego : perasaan gu gup, perasaan terancam, cemas, takut, menolak,marah, gelisah, menangis. 4. Makan an/cairan : hilang nafsu makan, anoreksia, tidak toleran terhadap makanan, mual muntah, peryubahan berat badan, perubahan kelembaban kulit 5. Neurosensori : pus ing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi, bingung, letargi, perubahan pupil. 6 . Nyeri/ketidaknyamanan : nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tida k dengan obat antiangina, gelisah 7. Pernafasan : penyakit paru kronis, nafas pe ndek, batuk, perubahan kecepatan/kedalaman pernafasan; bunyi nafas tambahan (kre kels, ronki, mengi) mungkin ada menunjukkan komplikasi pernafasan seperti pada g agal jantung kiri (edema paru) atau fenomena tromboembolitik pulmonal; hemoptisi s. 8. Keamanan : demam; kemerahan kulit (reaksi obat); inflamasi, eritema, edema (trombosis siperfisial); kehilangan tonus otot/kekuatan Diagnosa keperawatan dan Intervensi Resiko tinggi penurunan curah

jantung berhubungan dengan gangguan konduksi elektrikal, penurunan kontraktilita s miokardia. Kriteria hasil : 1. Mempertahankan/meningkatkan curah jantung adekuat yang dibuk tikan oleh TD/nadi dalam rentang normal, haluaran urin adekuat, nadi teraba sama , status mental biasa 2. Menunjukkan penurunan frekuensi/tak adanya disritmia 3. Berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan kerja miokardia. Intervensi : 4. Raba nadi (radial, femoral, dorsalis pedis) catat frekuensi, keteraturan, ampli tudo dan simetris. 5. Auskultasi bunyi jantung, catat frekuensi, irama. Catat ad anya denyut jantung ekstra, penurunan nadi. 6. Pantau tanda vital dan kaji keade kuatan curah jantung/perfusi jaringan. 7. Tentukan tipe disritmia dan catat iram a : takikardi; bradikardi; disritmia atrial; disritmia ventrikel; blok jantung 8 . Berikan lingkungan tenang. Kaji alasan untuk membatasi aktivitas selama fase a kut. 9. Demonstrasikan/dorong penggunaan perilaku pengaturan stres misal relaksa si nafas dalam, bimbingan imajinasi 10. Selidiki laporan nyeri, catat lokasi, la manya, intensitas dan faktor penghilang/pemberat. Catat petunjuk nyeri non-verba l contoh wajah mengkerut, menangis, perubahan TD 11. Siapkan/lakukan resusitasi jantung paru sesuai indikasi

12. Kolaborasi : 13. Pantau pemeriksaan laboratorium, contoh elektrolit 14. Beri kan oksigen tambahan sesuai indikasi 15. Berikan obat sesuai indikasi : kalium, antidisritmi 16. Siapkan untuk bantu kardioversi elektif 17. Bantu pemasangan/me mpertahankan fungsi pacu jantung 18. Masukkan/pertahankan masukan IV 19. Siapkan untuk prosedur diagnostik invasif 20. Siapkan untuk pemasangan otomatik kardiov erter atau defibrilator Kurang pengetahuan tentang penyebab atau kondisi pengobatan berhubungan dengan k urang informasi/salah pengertian kondisi medis/kebutuhan terapi. Kriteria hasil : 1. menyatakan pemahaman tentang kondisi, program pengobatan 2. Menyatakan tindakan yang diperlukan dan kemungkinan efek samping obat Intervensi : 3. Kaji ulang fungsi jantung normal/konduksi elektrikal 4. Jelakan/tekankan m asalah aritmia khusus dan tindakan terapeutik pada pasien/keluarga 5. Identifika si efek merugikan/komplikasiaritmia khusus contoh

kelemahan, perubahan mental, vertigo. 6. Anjurkan/catat pendidikan tentang obat. Termasuk mengapa obat diperlukan; bagaimana dan kapan minum obat; apa yang dila kukan bila dosis terlupakan 7. Dorong pengembangan latihan rutin, menghindari la tihan berlebihan 8. Kaji ulang kebutuhan diet contoh kalium dan kafein 9. Member ikan informasi dalam bentuk tulisan bagi pasien untuk dibawa pulang 10. Anjurkan psien melakukan pengukuran nadi dengan tepat 11. Kaji ulang kewaspadaan keamana n, teknik mengevaluasi pacu jantung dan gejala yang memerlukan intervensi medis 12. Kaji ulang prosedur untuk menghilangkan PAT contoh pijatan karotis/sinus, ma nuver Valsava bila perlu DAFTAR PUSTAKA 1.Price, Sylvia Anderson. Patofisiologi : konsep klinis proses-proses penyakit. Alih bahasa Peter Anugrah. Editor Caroline Wijaya. Ed. 4. Jakarta : EGC ; 1994. 2.Santoso Karo karo. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta : Balai Penerbit FKUI ; 1996 3.Smeltzer Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Al ih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8. Jakarta : EGC; 200 1. 4.Doenges, Marilynn E. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan

dan pendokumentasian Perawatan Pasien. Alih bahasa I Made Kariasa. Ed. 3. Jakart a : EGC;1999 5.Hanafi B. Trisnohadi. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Ed. 3. Jakarta : Balai Penerbit FKUI ; 2001 LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MENINGITIS A. Definisi Meningitis adalah radang pada meningen (membran yang mengelilingi otak dan medul a spinalis) dan disebabkan oleh virus, bakteri atau organ-organ jamur(Smeltzer, 2001). Meningitis merupakan infeksi akut dari meninges, biasanya ditimbulkan ole h salah satu dari mikroorganisme pneumokok, Meningokok, Stafilokok, Streptokok, Hemophilus influenza dan bahan aseptis (virus) (Long, 1996). Meningitis adalah p eradangan pada selaput meningen, cairan serebrospinal dan spinal column yang men yebabkan proses infeksi pada sistem saraf pusat (Suriadi & Rita, 2001). B. Etiol ogi 1. Bakteri; Mycobacterium tuberculosa, Diplococcus pneumoniae (pneumokok), N eisseria meningitis (meningokok), Streptococus haemolyticuss, Staphylococcus aur eus, Haemophilus influenzae, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Peudomonas aeruginosa 2. Penyebab lainnya lues, Virus, Toxoplasma gondhii dan Ricketsia 3. Faktor predisposisi : jenis kelamin lakilaki lebih sering dibandingkan dengan w anita 4. Faktor maternal : ruptur membran fetal, infeksi maternal pada minggu te rakhir kehamilan 5. Faktor imunologi : defisiensi mekanisme imun, defisiensi imu noglobulin. 6. Kelainan sistem saraf pusat, pembedahan atau injury yang berhubun gan dengan sistem persarafan

C. Klasifikasi Meningitis dibagi menjadi 2 golongan berdasarkan perubahan yang t erjadi pada cairan otak, yaitu : 1. Meningitis serosa Adalah radang selaput otak araknoid dan piameter yang disertai cairan otak yang jernih. Penyebab tersering nya adalah Mycobacterium tuberculosa. Penyebab lainnya lues, Virus, Toxoplasma g ondhii dan Ricketsia. 2. Meningitis purulenta Adalah radang bernanah arakhnoid d an piameter yang meliputi otak dan medula spinalis. Penyebabnya antara lain : Di plococcus pneumoniae (pneumokok), Neisseria meningitis (meningokok), Streptococu s haemolyticuss, Staphylococcus aureus, Haemophilus influenzae, Escherichia coli , Klebsiella pneumoniae, Peudomonas aeruginosa. C. Patofisiologi Meningitis bakt eri dimulai sebagai infeksi dari oroaring dan diikuti dengan septikemia, yang me nyebar ke meningen otak dan medula spinalis bagian atas. Faktor predisposisi men cakup infeksi jalan nafas bagian atas, otitis media, mastoiditis, anemia sel sab it dan hemoglobinopatis lain, prosedur bedah saraf baru, trauma kepala dan penga ruh imunologis. Saluran vena yang melalui nasofaring posterior, telinga bagian t engah dan saluran mastoid menuju otak dan dekat saluran vena-vena meningen; semu anya ini penghubung yang menyokong perkembangan bakteri. Organisme masuk ke dala m aliran darah dan menyebabkan reaksi radang di dalam meningen dan di bawah kort eks, yang dapat menyebabkan trombus dan penurunan aliran darah serebral. Jaringa n serebral mengalami gangguan metabolisme akibat eksudat meningen, vaskulitis da n hipoperfusi. Eksudat purulen dapat menyebar sampai dasar otak dan medula spina lis. Radang juga menyebar ke dinding membran ventrikel serebral. Meningitis bakt eri dihubungkan dengan perubahan fisiologis intrakranial, yang terdiri dari peni ngkatan permeabilitas pada darah, daerah pertahanan otak (barier oak), edema ser ebral dan peningkatan TIK. Pada infeksi akut pasien meninggal akibat toksin bakt eri sebelum terjadi meningitis. Infeksi terbanyak dari pasien ini dengan kerusak an adrenal, kolaps sirkulasi dan dihubungkan dengan meluasnya hemoragi (pada sin dromWaterhouse-

Friderichssen) sebagai akibat terjadinya kerusakan endotel dan nekrosis pembuluh darah yang disebabkan oleh meningokokus. D. Manifestasi klinis Gejala meningiti s diakibatkan dari infeksi dan peningkatan TIK : 1. Sakit kepala dan demam (geja la awal yang sering) 2. Perubahan pada tingkat kesadaran dapat terjadi letargik, tidak responsif, dan koma. 3. Iritasi meningen mengakibatkan sejumlah tanda sbb : a) Rigiditas nukal ( kaku leher ). Upaya untuk fleksi kepala mengalami kesukar an karena adanya spasme otot-otot leher. b) Tanda kernik positip: ketika pasien dibaringkan dengan paha dalam keadan fleksi kearah abdomen, kaki tidak dapat di ekstensikan sempurna. c) Tanda brudzinki : bila leher pasien di fleksikan maka d ihasilkan fleksi lutut dan pinggul. Bila dilakukan fleksi pasif pada ekstremitas bawah pada salah satu sisi maka gerakan yang sama terlihat peda sisi ektremita yang berlawanan. 4. Mengalami foto fobia, atau sensitif yang berlebihan pada cah aya. 5. Kejang akibat area fokal kortikal yang peka dan peningkatan TIK akibat e ksudat purulen dan edema serebral dengan tanda-tanda perubahan karakteristik tan datanda vital(melebarnya tekanan pulsa dan bradikardi), pernafasan tidak teratur , sakit kepala, muntah dan penurunan tingkat kesadaran. 6. Adanya ruam merupakan ciri menyolok pada meningitis meningokokal. 7. Infeksi fulminating dengan tanda -tanda septikimia : demam tinggi tiba-tiba muncul, lesi purpura yang menyebar, s yok dan tanda koagulopati intravaskuler diseminata E. Pemeriksaan Diagnostik 1. Analisis CSS dari fungsi lumbal : a) Meningitis bakterial : tekanan meningkat, c airan keruh/berkabut, jumlah sel darah putih dan protein meningkat glukosa menin gkat, kultur positip terhadap beberapa jenis bakteri. b) Meningitis virus : teka nan bervariasi, cairan CSS biasanya jernih, sel darah putih meningkat, glukosa d an protein biasanya normal, kultur biasanya negatif, kultur virus biasanya denga n prosedur khusus. 2. Glukosa serum : meningkat ( meningitis ) 3. LDH serum : me ningkat ( meningitis bakteri )

4. Sel darah putih : sedikit meningkat dengan peningkatan neutrofil ( infeksi ba kteri ) 5. Elektrolit darah : Abnormal . 6. ESR/LED : meningkat pada meningitis 7. Kultur darah/ hidung/ tenggorokan/ urine : dapat mengindikasikan daerah pusat infeksi atau mengindikasikan tipe penyebab infeksi 8. MRI/ skan CT : dapat memb antu dalam melokalisasi lesi, melihat ukuran/letak ventrikel; hematom daerah ser ebral, hemoragik atau tumor 9. Ronsen dada/kepala/ sinus ; mungkin ada indikasi sumber infeksi intra kranial. F. Komplikasi 1. Hidrosefalus obstruktif 2. Mening ococcL Septicemia ( mengingocemia ) 3. Sindrome water-friderichen (septik syok, DIC,perdarahan adrenal bilateral) 4. SIADH ( Syndrome Inappropriate Antidiuretic hormone ) 5. Efusi subdural 6. Kejang 7. Edema dan herniasi serebral 8. Cerebra l palsy 9. Gangguan mental 10. Gangguan belajar 11. Attention deficit disorder . G. Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian a) Biodata klien b) Riwayat kesehatan yang lalu (1) Apakah pernah menderita penyait ISPA dan TBC ? (2) Apakah pernah jatuh atau trauma kepala ? (3) Pernahkah operasi daerah kepala ? c) Riwayat kesehatan sekarang (1) Aktivitas Gejala : Perasaan tidak enak (malaise). Tanda : ataksia, kelumpuhan, gerakan involunter. (2) Sirkulasi Gejala : Adanya riwayat kardiopato logi : endokarditis dan PJK. Tanda : tekanan

darah meningkat, nadi menurun, dan tekanan nadi berat, taikardi, disritmia. (3) Eliminasi Tanda : Inkontinensi dan atau retensi. (4) Makanan/cairan Gejala : Keh ilangan nafsu makan, sulit menelan. Tanda : anoreksia, muntah, turgor kulit jele k dan membran mukosa kering. (5) Higiene Tanda : Ketergantungan terhadap semua k ebutuhan perawatan diri. (6) Neurosensori Gejala : Sakit kepala, parestesia, terasa kaku pada persarafan yang terkena, kehilangan sensasi, hiperalgesia, kejang, diplopia, fotofobia, ket ulian dan halusinasi penciuman. Tanda : letargi sampai kebingungan berat hingga koma, delusi dan halusinasi, kehilangan memori, afasia,anisokor, nistagmus,ptosi s, kejang umum/lokal, hemiparese, tanda brudzinki positif dan atau kernig positi f, rigiditas nukal, babinski positif,reflek abdominal menurun dan reflek kremast etik hilang pada laki-laki. (7) Nyeri/keamanan Gejala : sakit kepala(berdenyut h ebat, frontal). Tanda : gelisah, menangis. (8) Pernafasan Gejala : riwayat infek si sinus atau paru. Tanda : peningkatan kerja pernafasan. 2. Diagnosa keperawata n a) Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi sehubungan dengan diseminata hema togen dari patogen b) Risiko tinggi terhadap perubahan serebral dan perfusi jari ngan sehubungan dengan edema serebral, hipovolemia. c) Risisko tinggi terhadap t rauma sehubungan dengan kejang umum/fokal, kelemahan umum, vertigo. d) Nyeri (ak ut) sehubungan dengan proses inflamasi, toksin dalam sirkulasi. e) Kerusakan mob ilitas fisik sehubungan dengan kerusakan neuromuskular, penurunan kekuatan f) An xietas berhubungan dengan krisis situasi, ancaman kematian.

3. Intervensi keperawatan a) Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi sehubunga n dengan diseminata hematogen dari patogen. Mandiri Beri tindakan isolasi sebaga i pencegahan Pertahan kan teknik aseptik dan teknik cuci tangan yang tepat. Pantau suhu secara teratur Kaji keluhan nyeri dada, nadi yang tidak teratur demam yang t erus menerus Auskultasi suara nafas ubah posisi pasien secara teratur, dianjurkan nfas dalam Cacat karakteristik urine (warna, kejernihan dan bau ) Kolaborasi Ber ikan terapi anti biotik iv: penisilin G, ampisilin, klorampenikol, gentamisin. b) Resiko tinggi terhadap perubahan cerebral dan perfusi jaringan sehubungan denga n edema serebral, hipovolemia. Mandiri Tirah baring dengan posisi kepala datar. P antau status neurologis. Kaji regiditas nukal, peka rangsang dan kejang Pantau tan da vital dan frekuensi jantung, penafasan, suhu, masukan dan haluaran. Bantu berk emih, membatasi batuk, muntah mengejan. Kolaborasi. Tinggikan kepala tempat tidur 15-45 derajat. Berikan cairan iv (larutan hipertonik, elektrolit ). Pantau BGA. Berikan obat : steoid, clorpomasin, asetaminofen c) Resiko tinggi terhadap trauma sehubungan dengan kejang umum/vokal, kelemahan umum vertigo. Mandiri Pantau adanya kejang Pertahankan penghalang tempat tidur tet ap terpasang dan pasang jalan nafas buatan Tirah baring selama fase akut kolabora si berikan obat : venitoin, diaepam,

venobarbital. d) Nyeri (akut ) sehubungan dengan proses infeksi, toksin dalam si rkulasi. Mandiri. Letakkan kantung es pada kepala, pakaian dingin di atas mata, b erikan posisi yang nyaman kepala agak tinggi sedikit, latihan rentang gerak akti f atau pasif dan masage otot leher. Dukung untuk menemukan posisi yang nyaman(kep ala agak tingi) Berikan latihan rentang gerak aktif/pasif. Gunakan pelembab hanga t pada nyeri leher atau pinggul Kolaborasi Berikan anal getik, asetaminofen, code in e) Kerusakan mobilitas fisik sehubungan dengan kerusakan neuromuskuler. Kaji de rajat imobilisasi pasien. Bantu latihan rentang gerak. Berikan perawatan kulit, ma sase dengan pelembab. Periksa daerah yang mengalami nyeri tekan, berikan matras u dsra atau air perhatikan kesejajaran tubuh secara fumgsional. Berikan program la tihan dan penggunaan alat mobiluisasi. f) Perubahan persepsi sensori sehubungan dengan defisit neurologis Pantau peruba han orientasi, kemamapuan berbicara,alam perasaaan, sensorik dan proses pikir. Ka ji kesadara sensorik : sentuhan, panas, dingin. Observasi respons perilaku. Hilang kan suara bising yang berlebihan. Validasi persepsi pasien dan berikan umpan bali k. Beri kessempatan untuk berkomunikasi dan beraktivitas. Kolaborasi ahli fisiotera pi, terapi okupasi,wicara dan kognitif. g) Ansietas sehubungan dengan krisis sit uasi, ancaman kematian. Kaji status mental dan tingkat ansietasnya. Berikan penje lasan tentang penyakitnya dan sebelum tindakan prosedur.

Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaan. Libatkan keluarga/pasien dalam peraw atan dan beri dukungan serta petunjuk sumber penyokong. H. Evaluasi Hasil yang d iharapkan 1. Mencapai masa penyembuhan tepat waktu, tanpa bukti penyebaran infek si endogen atau keterlibatan orang lain. 2. Mempertahankan tingkat kesadaran bia sanya/membaik dan fungsi motorik/sensorik, mendemonstrasikan tanda-tanda vital s tabil. 3. Tidak mengalami kejang/penyerta atau cedera lain. 4. Melaporkan nyeri hilang/terkontrol dan menunjukkan postur rileks dan mampu tidur/istirahat dengan tepat. 5. Mencapai kembali atau mempertahankan posisi fungsional optimal dan ke kuatan. 6. Meningkatkan tingkat kesadaran biasanya dan fungsi persepsi. 7. Tampa k rileks dan melaporkan ansietas berkurang dan mengungkapkan keakuratan pengetah uan tentang situasi. DAFTAR PUSTAKA 1. Doenges, Marilyn E, dkk.(1999).Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Per encanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Alih Bahasa, I Made Kariasa, N M ade Sumarwati. Editor edisi bahasa Indonesia, Monica Ester, asmin asih. Ed.3. J akarta : EGC. 2. Harsono.(1996).Buku Ajar Neurologi Klinis.Ed.I. ogyakarta : Gaj ah Mada University Press. 3. Smeltzer, Suzanne C & Bare,Brenda G.(2001).Buku Aja r Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth.Alih bahasa, Agung Waluyo,dkk.Edi tor edisi bahasa Indonesia, Monica Ester.Ed.8.Jakarta : EGC. 4. Tucker, Susan Ma rtin et al. Patient care Standards : Nursing Process, diagnosis, And Outcome. Al ih bahasa asmin asih. Ed. 5. Jakarta : EGC; 1998. 5. Price, Sylvia Anderson. Pa thophysiology : Clinical Concepts Of Disease

Processes. Alih Bahasa Peter Anugrah. Ed. 4. Jakarta : EGC; 1994. 6. Long, Barba ra C. perawatan Medikal Bedah : Suatu Pendekatan Proses Keperawatan. Bandung : y ayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan; 1996. Hepatitis HEPATITIS Istilah "Hepatitis" dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (li ver). Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obat an, termasuk obat tradisional. Virus hepatitis juga ada beberapa jenis, hepatiti s A, hepatitis B, C, D, E, F dan G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut ( hepatitis A ) dapat pula hepatitis kronik ( hepatitis B,C ) dan adap ula yang kemudian menjadi kanker hati ( hepatitis B dan C ). Hepatitis A Seringk ali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala, sedangkan pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning dan hilangnya nafsu makan. Gejala hilang sama sekali setelah 6-12 minggu. Orang yang terinfeksi hepatitis A akan kebal terhadap penyakit ter sebut. Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis kronik. Masa inkubasi 30 hari.Penularan melalui makanan atau minuman y ang terkontaminasi feces pasien, misalnya makan buah-buahan, sayur yang tidak di masak atau makan kerang yang setengah matang. Minum dengan es batu yang prosesny a terkontaminasi. Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A, memberikan kekebalan se lama 4 minggu setelah suntikan pertama, untuk kekebalan yang panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa kali. Pecandu narkotika dan hubungan seks anal, termasu k homoseks merupakan risiko tinggi tertular hepatitis A. Hepatitis B Gejala miri p hepatitis A, mirip flu, yaitu hilangnya nafsu makan, mual, muntah, rasa lelah, mata kuning dan muntah serta demam. Penularan dapat melalui jarum suntik atau p isau yang terkontaminasi, transfusi darah dan gigitan manusia. Pengobatan dengan interferon alfa-2b dan lamivudine, serta imunoglobulin yang mengandung antibodi terhadap hepatitis-B yang diberikan 14 hari setelah paparan. Vaksin hepatitis B yang aman dan efektif sudah tersedia sejak beberapa tahun yang lalu. ang merup akan risiko tertular hepatitis B adalah pecandu narkotika, orang yang mempunyai banyak pasangan seksual. Mengenai hepatitis C akan kita bahas pada kesempatan la in. Hepatitis D Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang uni k, yang tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularan melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-inf eksi) atau amat progresif. Hepatitis E Gejala mirip hepatitis A, demam pegel lin u, lelah, hilang nafsu makan dan sakit perut. Penyakit yang akan sembuh sendiri ( self-limited ), keculai bila terjadi pada kehamilan, khususnya trimester ketig a, dapat mematikan. Penularan melalui air yang terkontaminasi feces. Hepatitis F Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum sepakat hepat itis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.

Hepatitis G Gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan hepat itis B dan/atau C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik . Penularan melalui transfusi darah jarum suntik. Semoga pengetahuan ini bisa be rguna bagi Anda dan dapat Anda teruskan kepada saudara ataupun teman Anda. Mence gah Kanker Hati KANKER hati merupakan kanker yang sering dijumpai di Indonesia. Kanker ini dihubungkan dengan infeksi Hepatitis B atau Hepatitis C. Artinya pada umumnya penderita kanker hati pernah terinfeksi Hepatitis B atau C. Penyakit He patitis B dan Hepatitis C sering dialami penduduk Indonesia. Kedua penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh. Virus Hepatitis B dan Hepatitis C dapat ditular kan melalui hubungan seksual, jarum suntik, dan transfusi darah. Pada umumnya de wasa ini di negeri kita transfusi darah sudah aman, darah yang akan diberikan di skrining Hepatitis B, Hepatitis C, dan HIV. Dengan demikian kemungkinan penulara n Hepatitis dan HIV melalui transfusi darah sudah menjadi kecil. Gejala penyakit Hepatitis, virus biasanya dimulai dengan demam, pegal otot, mual, mata menjadi kuning, dan air seni berwarna kemerahan seperti air teh. Namun, tidak semua oran g mengalami gejala seperti itu. Gejala Hepatitis C biasanya lebih ringan dibandi ngkan dengan Hepatitis A atau B. Setelah terserang Hepatitis A pada umumnya pend erita sembuh secara sempurna, tidak ada yang menjadi kronik. Hepatitis B juga se bagian besar akan sembuh dengan baik dan hanya sekitar 5-10 persen yang akan men jadi kronik. Bila hepatitis B menjadi kronik maka sebagian penderita hepatitis B kronik ini akan menjadi sirosis hati dan kanker hati. Pada Hepatitis C penderit a yang menjadi kronik jauh lebih banyak. Sebagian penderita Hepatitis C kronik a kan menjadi sirosis hati dan kanker hati. Hanya sebagian kecil saja penderita He patitis B yang berkembang menjadi kanker hati. Begitu pula pada penderita Hepati tis C hanya sebagian yang menjadi kanker hati. Biasanya diperlukan waktu 17 samp ai dengan 20 tahun seorang yang menderita Hepatitis C untuk berkembang menjadi s irosis hati atau kanker hati. Sekarang memang ada obat baru untuk Hepatitis B ya ng disebut lamivudin. Obat ini berupa tablet yang dimakan sekali sehari. Sedangk an jika diperlukan pengobatan untuk Hepatitis C tersedia obat Interferon (suntik an) dan Ribavirin (kapsul). Namun penggunaan obat-obat tersebut memerlukan penga wasan dokter. Hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan anti HBs positif berarti Anda pernah terinfeksi virus Hepatitis B, namun virus tersebut sudah tidak ada l agi dalam darah Anda (HbsAg negatif). Itu bahkan menunjukkan bahwa Anda sekarang sudah mempunyai kekebalan terhadap Hepatitis B (anti HBs positif). Karena itu s elama kadar antibodi anti HBs Anda tinggi, maka Anda tak perlu lagi divaksinasi. Imunisasi Hepatitis B dapat dimulai sejak bayi. Anti HCV negatif artinya Anda b elum pernah terinfeksi Hepatitis C. Sampai sekarang ini belum ada vaksin untuk H epatitis C sehingga Anda dianjurkan agar berhati-hati sehingga tidak tertular He patitis C. Jadi hindari kontak dengan cairan tubuh orang lain. Salah satu cara y ang efektif untuk menurunkan kekerapan kanker hati adalah dengan imunisasi Hepat itis B. Ini telah dibuktikan di banyak negara. Ternyata, negaranegara yang mempu nyai program imunisasi Hepatitis B yang baik kekerapan kanker hati menurun denga n nyata. Mudah-mudahan masyarakat kitapun peduli terhadap imunisasi Hepatitis B ini. http://www.infeksi.com/articles.php?lng=en&pg=37&id=12

Anda mungkin juga menyukai