Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL KEGIATAN USAHA KERIPIK TALAS CRITA Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan

Diusulkan oleh :

Galih Wahyu Pradana

D2A008028 / 2008

JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2011

A. Judul Kegiatan Usaha

CRITA (Criping Talas Aneka Rasa)


Profile Company

Nama yang digunakan dalam Perusahaan yang akan kami buat ini adalah CRITA Criping Talas Aneka Rasa. Sesuai dengan nama usaha ini, kegiatan usaha bergerak dalam bidang pembuatan cemilan yang terbuat dari bahan dasar talas dengan variasi aneka rasa seperti rasa pedas, keju, maupun barbeque. VISI Menjadi perusahaan penghasil Kripik Talas yang bermutu secara kualitatif dan kuantitatif, mandiri, menguasai dan mencapai target pasar, dan dikenal secara luas oleh masyarakat. MISI Melakukan klasifikasi dan penyaringan bahan produksi Mendesain kemasan dan penampilan produk semenarik mungkin Permodalan usaha secara mandiri Marketing atau teknik penawaran yang maksimal dengan teknik financial dan marketing revolution yang dibagi menjadi dalam skala kecil dan dalam skala besar Promosi lewat pembentukan citra terhadap publik, publisitas merek kemasan, iklan online internet gratis, dan brosur tempel.

B.

Latar Belakang Seiring perkembangan industri kuliner di Indonesia, tanaman umbi-umbian

telah lama digunakan masyarakat kita sebagai makanan selingan atau sebagai sumber karbohidrat pengganti nasi. Dari sekian banyak jenis umbi-umbian yang paling dikenal adalah talas. Talas (Colocasia esulenta (L) Schoot) atau talas bogor
2

dibudidayakan hampir di seluruh kepulauan nusantara dari tepi pantai sampai ke pegunungan, di atas 1000 meter dari permukaan laut, baik liar maupun ditanam. Berabad-abad yang lalu, talas merupakan makanan pokok di Asia dan Kepulauan Pasifik. Di Indonesia, talas digunakan sebagai makanan tambahan atau sayur. Umbi talas digunakan untuk berbagai macam masakan. Umbi anak, tangkai dan daunnya digunakan untuk sayur. Umbi dapat diolah menjadi keripik talas yang gurih. Makanan khas yang dibuat dari daun talas adalah buntil. Bubur akar rimpang talas dipercaya sebagai obat encok dan cairan akar rimpang talas digunakan untuk obat bisul. Di Irian jaya, talas digunakan sebagai makanan pokok. Talas merupakan umbi berbentuk silinder atau lonjong sampai agak bulat. Kulit talas berwarna kemerahan, bertekstur kasar dan terdapat bekas-bekas pertumbuhan akar. Sedangkan warna dagingya putih keruh. Kandungan kimia dalam talas dipengaruhi oleh varietas, iklim, kesuburan tanah, dan umur panen. Umbi talas segar sebagian besar terdiri dari air dan karbohidrat. Kandungan gizi yang terdapat pada 100 gram umbi talas terdapat dalam tabel berikut : Tabel 1. Kandungan gizi talas Kandungan gizi Energi (kal) Protein (g) Lemak (g) Hidrat arang total (g) Serat (g) Abu (g) Kalsium (mg) Fosfor (mg) Besi (mg) Karoten total Vitamin B1 (mg) Vitamin C (mg) Air (g) Bagian yang dimakan (%) Talas mentah 120 1,5 0,3 28,2 0,7 0,8 31 67 0,7 0 0,05 2 69,2 85 Talas rebus 108 1,4 0,4 25,0 0,9 0,8 47 67 0,7 0 0,06 4 72,4 100

Sumber : Slamet D.S dan Ig.Tarkotjo (1980), majalah gizi dan makanan jilid 4, hal 26, Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI.

C. Deskripsi Produk Produk yang dihasilkan dalam kegiatan usaha kami ini adalah keripik talas dengan nama produk crita. Crita memiliki rasa yang renyah, empuk, dan sedap karena dipadu oleh bumbu rempah-rempah tradisional non bahan pengawet dan non bahan kimia lainnya. Disamping itu crita juga menghadirkan beraneka macam variasi rasa selain gurih ada pedas, keju dan barbeque. Di samping dikonsumsi sebagai makanan ringan, camilan, atau makanan tambahan, kripik talas ini juga mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Ini dikarenakan talas yang merupakan cikal bakal kripik Talassa, mengandung karbohidrat tinggi, protein, lemak, dan vitamin, bahkan tanaman ini juga mengandung asam perusi atau asam biru. D.Analisis Kompetisi dan Peluang Pasar Produk Dalam dunia usaha, ada empat tipe pasar yaitu Pemimpin pasar, Penantang pasar, Pembagi pasar, dan Pengikut pasar. Pada awal pembentukan usaha ini kami akan menjadi penantang pasar, pembagi dan pengikut pasar. Karena mungkin di beberapa daerah sudah terdapat produk yang berupa keripik talas, maka dalam segmen ini posisi kami adalah sebagai penantang pasar dimana kami akan bersaing di pasaran dengan beberapa varian produk keripik talas. Sebagai pembagi pasar karena produk kami memberikan variasi yang berbeda berupa aneka rasa keripik talas. Tabel 1. Daftar Layanan Jasa 1. 2. 3. 4. Keripik Talas Gurih Keripik Talas Pedas Keripik Talas Rasa Keju Keripik Talas Rasa Barbeque Selain itu kunggulan lain dari produk layanan yang kami sajikan adalah harga yang lebih murah dengan kualitas yang mampu menandingi pelayanan yang diberikan oleh pengusaha lain dibidang yang sama. Target market yang kita tuju yang paling utama adalah mahasiswa dan pelajar.
4

E.. Aspek Mekanisme Produksi Produk 1. Lingkungan Mikro Perusahaaan Usaha ini akan dibuka di lingkungan semarang khususnya di daerah Kampus Undip Tembalang ataupun di sekitarnya. Rumah produksi/tempat memproduksi keripik talas merupakan rumah kontrakan, dan produk yang dihasilkan akan dipasarkan dengan cara menitipkan CRITA ke took-toko kelontong ataupun rumah makan. Segmen atau target pasar untuk usaha ini adalah masyarakat disekitar semarang. 2. Lingkungan Makro Demografi Lingkungan demografi yang menjadi sasaran pemasaran produk jasa yang kami sediakan adalah di kawasan Tembalang. Pada mulanya kami akan menyewa tempat usaha atau rencana yang akan kami lakukan adalah bekertja sama dengan orang yang memiliki usaha di tempat strategis yang terdekat dengan kampus maupun dengan masyarakat sekitar. F. Aspek Rencana Pemasaran Produk F.1 Target Audience Mahasiswa, pelajar dan masyarakat yang ada disekitar wilayah kampus undip tembalangdan sekitarnya. F.2 Future Target Market Seluruh masyarakat Kota Semarang maupun daerah disekitarnya.

F.3 Segmentasi Pasar

Tabel 2. Segmentasi Pasar Variabel


Spesifikasi Wilayah Keterangan Tembalang dan Sekitarnya Tembalang sekitar 20.000 jiwa Kota Atas, Menengah dan Bawah Pria dan Wanita Semua Umur Tidak Terbatas Tidak Tentu

Geografi
Jumlah Populasi Kepadatan Psikografi Kelas Sosial Jenis Kelamin Umur Pendapatan Pekerjaan Kesempatan menggunakan jasa

Demografi

Tidak Tentu Memberikan kemudahan Manfaat dengan memanfaatkan teknologi yang semakin canggih Sedang hingga Tinggi Harga yang dapat di jangkau oleh seluruh kalangan masyarakat

Behaviorist ic Loyalitas Sensivitas Harga

F.3 Rencana Pemasaran dan Promosi Pokok yang paling penting dalam bisnis dan dunia usaha bukanlah produk, bukan pula jasa, dan bukan Hitech, akan tetapi pokok paling penting dalam bisnis adalah Marketing atau Penawaran. Oleh karena itu, strategi penawaran adalah hal yang sangat fundamental disini. Strategi pemasaran yang dilakukan:

Untuk skala besar, dilakukan pemasangan iklan secara gratis di internet dengan mendaftarkan perusahaan secara gratis pula di indonetwork, sebuah perusahaan jasa provider account penawaran online. Iklan ini bukan sekedar iklan, karena dengan demikian berarti perusahaan telah memiliki alamat website sendiri yang bisa dipergunakan untuk Promosi, publisitas, bahkan personal selling door to door secara maya. Sehingga bisa menjangkau khalayak yang lebih luas dan informasi yang lebih detail pada konsumen. Selain melalui indonetwork, promosi lewat dunia maya juga bisa dilakukan dengan menggunakan situs jejaring social facebook maupun twitter. Melakukan pendekatan intrapersonal dengan pemilik toko dan agen-agen penjualan. Melakukan monitoring pasar dengan pembuatan target, yaitu pemetaan target penjualan berdasar tingkat kesejahteraan calon konsumen, daya tarik yang mungkin terhadap mereka, kuantitas produk yang tersebar, dan sebagainya. Menanamkan opini publik yang positif terhadap CRITA dengan pembuatan beberapa brosur temple yang disebar dibeberapa toko tempat CRITA dijual. Opini publik ini bisa bersifat edukatif, intertainmen dan sebagainya. F.4 Pengembangan Produk Pengembangan produk yang bisa dilakukan dalam hal ini mungkin adalah dengan membuat variasi rasa keripik talas CRITA, sehingga konsumen tidak mengalami kejenuhan atau bosan dengan produk CRITA

G. Aspek Rencana Anggaran dan Keuangan Rencana usaha ini dapat memproduksi keripik talas antara 15 kilogrram per hari, yang berarti 50 hingga 75 bungkus per-hari. Dari kalkulasi kotor (Perhitungan pendapatan yang belum memperhitungkan biaya keluar dengan penjualan produk @4000) maka didapat Rp. 300.000 per hari. Tabel 3. Kebutuhan Tetap No. 1 2 3 4 5 6 Rincian Barang Kompor gas Tabung gas 3 kg Peralatan masak Alat pengemasan Streples Printer Total Jumlah 3 Unit 5 Unit 1 set 1 Unit 5 Unit 1 Unit Harga 750.000,00 750.000,00 1.500.000,00 200.000,00 75.000,00 500.000,00 3.775.000,00

Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

Sedangkan target pengeluaran biaya produksi perbulan yang dibutuhkan adalah: Pengeluaran (perbulan) Gaji 3 karyawan Insentif Transport 2 sales Insentif barang laku untuk sales @ Rp. 300, 00 15 kg Talas, @ Rp. 1500, 00 6 kg Minyak Goreng, @ Rp. 7000, 00 Bungkus kover Crita Besar Pengeluaran Rp. 1.350.000, 00 Rp. 450.000, 00 Rp. 1.170.000, 00 Rp. 675.000, 00

Rp. 1.260.000, 00 Rp. 600.000, 00

@ Rp. 130, 00 Gas Rp. 450.000, 00 Bumbu, perasa pedas, keju Rp. 750.000, 00 dan barbeque serta rempahrempah Jumlah Total Pengeluaran Rp. 6.705.000,00
8

(Pebulan) Total biaya pengeluaran usaha adalah 3.775.000,00 ditambah 6.705.000 maka pengeluaran 10.480.000. Analisi BEP penerimaan BEP Harga (Rp/Item) = TC Y Rp. 2.980,00 Dalam sebulan, kami menargetkan usaha kami akan memproduksi 2.250 bungkus keripik talas. Berdasarkan jumlah barang kebutuhan yang digunakan kami menghitung bahwa harga rata-rata produksi keripik talas yang kami laksanakan adalah sekitar Rp. 2.980,- harga tersebut kecil karena memang harga kebutuhan kami kecil dan tidak memiliki harga yang mahal atau tinggi. Rata-rata harga jual per item adalah Rp. 4.000,-. Dengan memperhatikan harga dasar dengan harga jual tersebut, maka asumsi keuntungan rata-rata setiap transaksi adalah Rp. 1.020,- Sehingga prediksi laba kotor yang akan kami peroleh dalam satu bulan pertama sekitar Rp. 2..295.000,00 ( 1.020 2.250 ) dan dapat diperkirakan usaha kami akan kembali modal dalam jangka waktu kurang dari empat bulan delapan belas hari masa usaha kami berdiri. Dengan penjabaran: Laba kotor : Rp. 2.295.000 4.6 (bulan) = = Rp. 10.557.500,00 Rp. 10.480.000,00 Rp. 6.705.000,00 2.250

Sesuai dengan total pengeluaran awal usaha

H. Jadwal Kegiatan Tabel 10. Jadwal Kegiatan


9

Waktu

Kegiatan

Penjelasan Kegiatan 1.Mencari lokasi tempat kegiatan usaha 2.Penyediaan fasilitas fasilitas pendukung kegiatan usaha 3.Menyiapkan bahan-bahan penunjang kegiatan

Bulan Pertama

Persiapan

produksi 4. Menyiapkan barang-barang perlengkapan usaha 6. Pengecekan pembelian barang usaha. 7.Menyeleksi Karyawan yang ahli dan terampil dalam melaksanakan kegiatan usaha 1. Melaksanakan Kegiatan operasional 2. Menyebarkan leaflet dan brosur fakultas-fakultas. 3 .Mengadakan perincian keungan bulanan. 4 .Mengadakan evaluasi bulanan.

Bulan Kedua dan seterusnya Pelaksanaan

PENUTUP
Selama ini nilai ekonomis talas masih sangat rendah, maka hanya sedikit petani yang mau membudidayakannya. Tapi sekarang olahan keripik talas mulai
10

banyak digemari. Ini menjadi sebuah peluang bagi dunia usaha. Sehingga seiring dengan itu penggiat home industri pembuat keripik talas juga mulai banyak bermunculan. Berkaitan dengan hal tersebut maka saya mempunyai ide untuk membuat wirausaha mandiri dengan bahan dasar talas. Tentunya bukan hanya keripik talas biasa yang akan ditawarkan di pasar nantinya. Ada beberapa variasi rasa yang akan kami lakukan terhadap keripik talas yang akan diproduksi, seperti menambahkan varian rasa pedas, keju maupun barbeque yang diharapkan nantinya akan menarik para konsumen untuk mencoba mencicipi produk kami. .

11

Anda mungkin juga menyukai