Anda di halaman 1dari 9

CEGUKAN

Novika Mega Wulanningrum 091.0211.153

Apa itu Cegukan?

Cegukan / hiccup / singultus = kontraksi tibatiba yang tak disengaja pada diafragma, dan umumnya terjadi berulang-ulang setiap menitnya.

Istilah hiccup muncul dan digunakan orang untuk menirukan suara yang dikeluarkan saat cegukan (hik..hik..)

Sedangkan singultus berasal dari bahasa latin singult yang berarti menarik nafas saat seseorang sedang terisak-isak

Mekanismenya
kontraksi otot-otot pernapasan (diafragma dan otot-otot di antara tulang rusuk) menyebabkan gerakan menarik nafas (dada mengembang) namun tiba-tiba diikuti dengan menutupnya epiglotis (katup saluran napas) secara tidak normal terdengarlah suara hik..hik

Mekanisme Cegukan
Tertutupnya epiglotis ketika terjadi kontraksi diafragma

Mekanismenya
tertutupnya epiglotis terjadi karena adanya gangguan pada lengkung refleks saraf pusat & saraf tepi yang mengatur jalur pernafasan saraf frenikus & saraf vagus Saraf tepi berukuran panjang berhubungan dengan organ-organ di dalam tubuh penyakit yang serius pada organ mengganggu aktivitasnya Sehingga, cegukan dapat menjadi gejala adaya gangguan seperti: peradangan di perut, penyakit di ginjal, masalah hati, yang mengganggu saraf dan kemudian mengirim respon sehingga muncullah cegukan.

Iritasi saraf frenikus & saraf vagus

Stimulasi saraf frenikus & saraf vagus

Sementara

Kelainan diafragma

Etiologi

Etiologinya
a. Sementara

makan terlalu cepat minum minuman berkarbonasi minum air dingin sesaat setelah makan makanan panas makan makanan yang sangat panas atau pedas tertawa atau batuk terlalu keras banyak menelan udara kelebihan minuman beralkohol merokok stress

Etiologinya
b. Iritasi saraf frenikus & saraf vagus
Benda asing yang ada di daerah telinga karena ada salah satu cabang saraf vagus di daerah tersebut Kelainan pada tenggorokan (radang & tumor di daerah leher) menstimulasi serabut saraf yang merupakan cabang saraf vagus yang ada di daerah tersebut Gangguan di otak (tumor BO, infeksi otak, stroke) gangguan elektrolit dalam darah (kurang kalium) gangguan metabolik pada diabetes kondisi uremia hernia hiatus reflux gastroesofagus abses subfenikus manipulasi diafragma selama pembedahan

c. Stimulasi saraf frenikus & saraf vagus

d. Kelainan diafragma

Cara Mengatasinya?
Meningkatkan kadar karbon dioksida Karena kadar karbon dioksida yang tinggi dalam darah akan menekan aktivitas saraf di otak yang bertanggungjawab atas terjadinya cegukan. CARA: bernapas dalam sebuah kantong kertas. Tiup dan hirup dengan cukup kuat sampai wajah memerah. Lakukan dengan cepat, dan usahakan kantong kertas tertutup rapat sehingga tidak ada udara yang masuk ke dalamnya jadi udara yang dihirup adalah udara yang banyak mengandung karbondioksida. menahan napas selama mungkin, lalu menelan ketika cegukan dirasakan akan datang. Lakukan sebanyak 2-3 kali kemudian tarik napas dalam dan mulai lagi.

Anda mungkin juga menyukai