Anda di halaman 1dari 10

Pembelajaran Berbasis TIK

Pembelajaran adalah

suatu

proses

penciptaan lingkungan yang

memungkinkan

terjadinya proses belajar. Belajar dalam pengertian aktivitas dari peserta didik (pelajar) dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahanperilaku yang bersifat relatif konstan Belajar itu Mencari Apa? 1. Pengetahuan 2. Ketrampilan 3. Teknik 4. Sikap 5. Pengalaman Belajar Meningkatkan Kecerdasan 1. Linguistik: kecerdasan kata-kata 2. Logika-matematika: kecerdasan nomor & sebab-akibat 3. Spasial: kecerdasan image & gambar-gambar 4. Musikal: kecerdasan tone, thythm, dan timbre 5. Interpersonal: kecerdasan memahami sosial 6. Intrapersonal: kecerdasan memahami diri sendiri Perubahan Dalam Pembelajaran 1. Pembelajaran terpusat pada Siswa 2. Pembelajaran mengarah pada pemecahan masalah Pembelajaran Aktif 3. Pembelajaran berbasis proyek

1|Page

Efektifitas Pembelajaran Efektif 30% 1. Guru yang baik 2. Fasilitas pendidikan yang baik 3. Bahan ajar yang bermutu baik 4. Adanya kemauan dari siswa Efektif 50% 1. Laboratorium 2. Alat peraga Efektif 90% 1. Multimedia 2. Simulasi Interaktif Efektif 100%? Media Pembelajaran Segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, ketrampilan, dan sikap), serta dapat merangsang pikiran, perasan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan, dan terkendali Peran TIK dalam Pembelajaran Pengertian TIK 1. Teknologi; cara mensinergikan peralatan yang digunakan (hardw/softw), supaya mampu dimanfaaatkan maksimal 2. Informasi ; text, grafik, gambar, audio, video, animasi yang mampu memberikan makna bagi orang lain. 3. Komunikasi; hubungan satu dengan lainnya untuk saling bertukar data dan informasi

2|Page

4. Komputer; suatu peralatan (hardware/ Software) yang digunakan untuk mengelola konten informasi 5. Konten; informasi seperti; text, grafik, gambar, audio, video, animasi yang mampu memberikan makna bagi orang lain. Potensi TIK Dalam Pembelajaran 1. Searching; search engine 2. Collecting, MP3, garfik, animasi, video 3. Creating, membuat web, membuat game 4. Sharing, web pages, blog 5. Communicating, e-mail, IM, chat 6. Coordinating, workgroups, mailing list 7. Meeting, forum, chatroom 8. Socializing, beragam kelompok sosial on line 9. Evaluating, on line test, on line advisor 10. Buying-Selling on line 11. Gaming, game on line 12. Learning, jurnal on line, riset on line

Keunggulan Multimedia Pembelajaran 1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, elektron

3|Page

2. Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan di sekolah, seperti gunung, laut, gajah, dll 3. Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit, dan berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, berkembangnya bunga, dll 4. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh seperti bulan, bintang, matahari,salju, dll 5. Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung berapi 6. Meningkatkan daya tarik siswa Komponen Multimedia 1. Teks 2. Foto 3. Gambar 4. Audio 5. Video 6. Animasi Gambar Diam 1. Menampilkan satu objek tunggal 2. Memberi kesempatan audience utk mengamati lebih lama 3. Bisa menunjukkan hubungan skematik atau struktur Gambar Bergerak 1. Visualisasi proses 2. Membawa audience untuk memperhatikan sesuatu detil 3. Menunjukkan hubungan antar objek Animasi 1. Memvisualisasikan gagasan/khayalan 2. Menghidupkan sesuatu yang mati, diam 3. Menyederhanakan proses yang rumit, sulit
4|Page

4. Menggantikan atau menirukan benda sebenarnya 5. Mempercepat atau memperlambat Simulasi 1. Menunjukkan sebab akibat 2. Virtual laboratorium Teks 1. Menyederhanakan konsep yang rumit 2. Perlu kesamaan, kesepakatan persepsi/budaya Suara, Musik, FX 1. Mendukung gambar 2. Menyampaikan pesan verbal 3. Membangun suasana 4. Membangun emosi Pengertian Lab. Multimedia 1. Merupakan fungsional laboratorium (tempat praktikum) yang mampu

memfasilitasi beberapa aktivitas praktikum sekolah dengan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 1. Yang dimaksud beberapa aktivitas praktikum sekolah adalah aktivitas praktikum yang tidak dapat dilayani oleh laboratorium konvensional (Lab. Bahasa, Lab. IPA, dan Lab. Komputer), tetapi dapat dilayani oleh Laboratorium Multimedia dengan menggunakan teknologi multimedia dan simulasi komputer Layanan Lab. Multimedia 1. Interaksi antara Guru-Murid dan Murid-murid 2. Penayangan Video Pembelajaran 3. Latihan Mata Pelajaran Interaktif (online) 4. Simulasi Kasus berbasis multimedia
5|Page

5. Operasionalisasi eAudioBook 6. Operasionalisasi eBook 7. Menyediakan Ensiklopedi Digital Isi Lab. Multimedia Hardware: 1. Komputer (1 Server, 1 guru, 1 produksi, 40 siswa) dalam Jaringan 2. Head Set, Webcam (sejumlah komputer yang ada) 3. LCD, Screen Proyektor, Audio Mixer, digital Camera, Video Camera, Tape player/recorder, Sound system, White Board, Meja-Kursi 4. AC, Almari, Rak (Server, CD, Buku) Software: 1. Sistem Operasi Berlisensi 2. Network Administration & Network Communication (NetMeeting) 3. Software Lab. Bahasa (NetOP Teacher & NetOP Student) 4. Software Pembelajaran

Pemanfaatan TIK

6|Page

Menurut pemanfaatannya, TIK di dalam pendidikan dapat dikategorisasikan menjadi 4 (empat) kelompok manfaat. - Pertama, TIK sebagai Gudang Ilmu Pengetahuan, di kelompok ini TIK dimanfaatkan sebagai sebagai Referensi Ilmu Pengetahuan Terkini, Manajemen Pengetahuan, Jaringan Pakar Beragam Bidang Ilmu, Jaringan Antar Institusi Pendidikan, Pusat Pengembangan Materi Ajar, Wahana Pengembangan Kurikulum, dan Komunitas Perbandingan Standar Kompetensi. - Kedua, TIK sebagai Alat bantu Pembelajaran, di dalam kelompok ini sekurangkurangnya ada 3 fungsi TIK yang dapat dimanfaatkan sehari-hari di dalam proses belajar-mengajar, yaitu (1) TIK sebagai alat bantu guru yang meliputi: Animasi Peristiwa, Alat Uji Siswa, Sumber Referensi Ajar, Evaluasi Kinerja Siswa, Simulasi Kasus, Alat Peraga Visual, dan Media Komunikasi Antar Guru. Kemudian (2) TIK sebagai Alat Bantu Interaksi Guru-Siswa yang meliputi: Komunikasi Guru-Siswa, Kolaborasi Kelompok Studi, dan Manajemen Kelas Terpadu. Sedangkan (3) TIK sebagai Alat Bantu Siswa meliputi: Buku Interaktif , Belajar Mandiri, Latihan Soal, Media Illustrasi, Simulasi Pelajaran, Alat Karya Siswa, dan media Komunikasi Antar Siswa. - Ketiga, TIK sebagai Fasilitas Pembelajaran, di dalam kelompok ini TIK dapat dimanfaatkan sebagai: Perpustakaan Elektronik, Kelas Virtual, Aplikasi Multimedia, Kelas Teater Multimedia, Kelas Jarak Jauh, Papan Elektronik Sekolah, Alat Ajar MultiIntelejensia, Pojok Internet, dan Komunikasi Kolaborasi Kooperasi (Intranet Sekolah). dan - Keempat, TIK sebagai Infrastruktur Pembelajaran, di dalam kelompok ini TIK kita temukan dukungan teknis dan aplikatif untuk pembelajaran baik dalam skala menengah maupun luas yang meliputi: Ragam Teknologi Kanal Distribusi, Ragam Aplikasi dan Perangkat Lunak, Bahasa Pemrograman, Sistem Basis Data, Komputer Personal, Alat-Alat Digital, Sistem Operasi, Sistem Jaringan dan Komunikasi Data, dan Infrastruktur Teknologi Informasi (Media Transmisi). Berangkat dari optimalisasi pemanfaatan TIK untuk pembelajaran tersebut kita berharap hal ini akan memberi sumbangsih besar dalam peningkatan kualitas SDM Indonesia yang cerdas dan kompetitif melalui pembangunan masyarakat berpengetahuan (knowledge-based
7|Page

society). Masyarakat yang tangguh karena memiliki kecakapan: (1) ICT and media literacy skills), (2) critical thinking skills, (3) problem-solving skills, (4) effective communication skills, dan (5) collaborative skills yang diperlukan untuk mengatasi setiap permasalahan dan tantangan hidupnya.

Peran Guru & Siswa Di dalam proses belajar-mengajar tentunya ada subjek dan objek yang berperan secara aktif, dinamik dan interaktif di dalam ruang belajar, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Guru & Siswa sama-sama dituntut untuk membuat suasana belajar dan proses transfer of knowledgenya berjalan menyenangkan serta tidak membosankan. Oleh karena itu penataan peran Guru & Siswa di dalam kelas yang mengintegrasikan TIK di dalam pembelajaran perlu dipahami dan dimainkan dengan sebaik-baiknya. Kini di era pendidikan berbasis TIK, peran Guru tidak hanya sebagai pengajar semata namun sekaligus menjadi fasilitator, kolaborator, mentor, pelatih, pengarah dan teman belajar bagi Siswa. Karenanya Guru dapat memberikan pilihan dan tanggung jawab yang besar kepada siswa untuk mengalami peristiwa belajar. Dengan peran Guru sebagaimana dimaksud, maka peran Siswa pun mengalami perubahan, dari partisipan pasif menjadi partisipan aktif yang banyak serta menghasilkan dan berbagi mungkin (sharing) sebagaimana

pengetahuan/keterampilan

berpartisipasi

sebanyak

layaknya seorang ahli. Disisi lain Siswa juga dapat belajar secara individu, sebagaimana halnya juga kolaboratif dengan siswa lain. Untuk mendukung proses integrasi TIK di dalam pembelajaran, maka Manajemen Sekolah, Guru dan Siswa harus memahami 9 (sembilan) prinsip integrasi TIK dalam pembelajaran yang terdiri atas prinsip-prinsip: 1. Aktif: memungkinkan siswa dapat terlibat aktif oleh adanya proses belajar yang menarik dan bermakna. 2. Konstruktif: memungkinkan siswa dapat menggabungkan ide-ide baru kedalam pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami makna atau keinginan tahuan dan keraguan yang selama ini ada dalam benaknya

8|Page

3. Kolaboratif: memungkinkan siswa dalam suatu kelompok atau komunitas yang saling bekerjasama, berbagi ide, saran atau pengalaman, menasehati dan memberi masukan untuk sesama anggota kelompoknya. 4. Antusiastik: memungkinkan siswa dapat secara aktif dan antusias berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 5. Dialogis: memungkinkan proses belajar secara inherent merupakan suatu proses sosial dan dialogis dimana siswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut baik di dalam maupun luar sekolah. 6. Kontekstual: memungkinkan situasi belajar diarahkan pada proses belajar yang bermakna (real-world) melalui pendekatan problem-based atau case-based learning 7. Reflektif: memungkinkan siswa dapat menyadari apa yang telah ia pelajari serta merenungkan apa yang telah dipelajarinya sebagai bagian dari proses belajar itu sendiri. (Jonassen (1995), dikutip oleh Norton et al (2001) 8. Multisensory: memungkinkan pembelajaran dapat disampaikan untuk berbagai modalitas belajar (multisensory), baik audio, visual, maupun kinestetik (dePorter et al, 2000). 9. High order thinking skills training: memungkinkan untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi (seperti problem solving, pengambilan keputusan, dll.) serta secara tidak langsung juga meningkatkan ICT & media literacy (Fryer, 2001).

9|Page

PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

III D NAMA: 1. Benny Purwoko ( ) ) ) ) 5. Ahmad Nurwahid( 6. Umar Fauzi 7. Anik Dwi N ( ( ) ) )

2. Muhammad Andri( 3. Karyadi 4. Imam Efendi ( (

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PGRI BOJONEGORO 2012


10 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai