Anda di halaman 1dari 1

Aspek aspek Geologi di Jembatan Penggaron Tidak adanya uraian tentang struktur geologi yang terkait dengan jenis

s tanah/batuan, seperti adanya formasi kerek di lokasi tapak proyek, menurut Sasongko, menyebabkan tidak diketahuinya kohesivitas dan sudut geser dalam material serta daya dukung dan kemantapan lereng. Berdasarkan struktur geologi tapak proyek, lanjut dia, seharusnya sudah diketahui adanya retak-retak di sekitar patahan (yang biasa disebut kekar), yang berpotensi menjadi bidang gelincir dan memicu pergerakan tanah bila ada penambahan beban di atasnya. langkah penanganan saat ini adalah mengurangi beban timbunan dengan menggali atau menurunkan permukaan tanah. Pada kawasan itu dikenal sebagai daerah dengan lempung keras (clay shale) dan jika terkena air lalu melembek dan cenderung tergelincir sehingga tak bisa disebut sebagai daerah patahan. Namun, apabila lempung ini sudah kering, maka nantinya akan kering dan membuat lapisan batuan ini rekah rekah. "Untuk itu, kita pasang sumuran setiap jarak 25 meter dan mengalirkan air dari sendang di sisi barat timbunan dengan drainase di bawah timbunan (subdrain),". Tidak hanya itu, telah dipasang alat pendeteksi getaran tanah (inclinometer) di kawasan itu. Pengeprasan jalan tol Semarang-Ungaran yang ambles dan retak, yang semula hanya dilakukan sepanjang 500 meter, kemarin dilaksanakan sampai lebih dari 800 meter. Pengeprasan itu dilakukan dengan tujuan mengeruk keretakan urukan sampai setebal tiga meter dari permukaan. Semula diperkirakan pengeprasan urukan hanya sepanjang 500 meter, yakni di jalan yang permukaannya aspal. Sebab di muka-belakang jalan aspal itu telah dibeton. Namun dari pantauan lapangan, pada jalan yang permukaannya telah dibeton dan bukan merupakan tanah urukan, pun ikut dikeruk. Fondasi tanah di bawah urukan dalam ilmu bangunan disebut sebagai pondasi. Tanah fondasi tersebut mesti diteliti hingga kedalaman 1.5 x tinggi urukan. Sedalam itu nanti akan dinilai sudah baik atau belum. Kalau belum baik, maka harus diperbaiki sampai memenuhi syarat untuk mendukung ketinggian urukan yang diinginkan. Dalam kasus tanah urukan di ruas Gedawang-Penggaron tersebut, setelah dilakukan bore pile ternyata masih retak akibat gerakan tanah di bawahnya. Karena itu, harus dicari angka keamanan terhadap kondisi tanah sekarang. Seperti diberitakan sebelumnya, ruas tol di Karangpucung mengalami retak-retak dan ambles, hal ini karena jalan itu dibangun di atas lahan tanah yang labil. Nama : Hasan Tri Atmojo NIM : 21100111130039

Anda mungkin juga menyukai