Anda di halaman 1dari 10

PEMBORAN INTI DAN STANDARD PENETRATION TEST

DI LOKASI LONGSORAN KETAHUN - AIR LIMAS RUAS JALAN BINTUNAN


– KETAHUN KM. 85+300, DESA PASAR KETAHUN, KECAMATAN
KETAHUN, KABUPATEN BENGKULU UTARA,
PROVINSI BENGKULU

Junaidi
Dinas ESDM Provinsi Bengkulu Bidang Mineral dan Batubara
Junaidipw9@gmail.com

ABSTRAK
Provinsi Bengkulu sebagai daerah yang rawan akan bencana geologi.
Salah satu bencana geologi yang terjadi yaitu gerakan tanah/longsor yang
terjadi di ruas jalan Bintunan – Ketahun KM. 85+300, Desa Pasar Ketahun,
Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Akses
jalan yang mengalami longsor harus segera diatasi untuk keamanan bagi
pengguna jalan. Penanganan jalan yang mengalami longsor dapat dilakukan
dengan metode Pengeboran Standard Penetration Test (SPT). Pengeboran
SPT dilakukan untuk dapat memberikan informasi atau data daya dukung tanah
dan batuan yang beraspek geologi teknik suatu daerah, yang sangat di
perlukan bagi perencana dalam usaha merencanakan bagunan – bangunan
teknik sipil guna menunjang pekerjaan tahap awal pemilihan sistem pondasi
yang sesuai dengan karakter fisik dan keteknikan tanah setempat.
SPT yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menjatuhkan palu
seberat 63,5 kg pada sebuah bantalan (anvil) dengan tinggi jatuh sebesar 760
mm. Jumlah pukulan (nilai N) yang diperlukan untuk memukul tabung belah
tersebut hingga diperoleh penetrasi sebesar 300 mm dari dasar lubang bor.
Pekerjaan pemboran inti dan SPT dilakukan sesuai dengan standar SNI
8460:2017 tentang Persyaratan Perancangan Geoteknik, dan SNI 1453 : 2019
tentang Metode Uji Penetrasi Standar (SPT) dan Pengambilan Contoh Tanah
dengan Tabung Belah.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui distribusi tanah dan batuan
secara vertikal dan lateral, serta mengetahui litologi dan kedalaman yang tepat
untuk rekomendasi perencanaan desain pondasi. Hasil pengeboran SPT pada
kedalaman 21,50 – 22,00 M pada lubang bor BH-01 ditemukan litologi berupa
Koral yang diperkirakan adalah konglomerat. Untuk kedalaman 21,50 – 22,00 M
pada lubang bor BH-02 ditemukan litologi berupa Koral yang diperkirakan
adalah konglomerat. Hasil perhitungan menggunakan metode Uji SPT didapat
kesimpulan bahwa tanah setempat belum cukup kuat untuk menopang pondasi
ataupun pekerjaan yang berhubungan dengan pembangunan infrastruktur yang
akan digunakan dalam pembangunan sipil di daerah tersebut, meskipun batuan
dasar berupa batuan dasar berupa koral yang diperkirakan adalah konglomerat
yang memiliki nilai SPT yang tinggi yaitu ≥ 60.
Kata kunci: Geologi Teknik, Daya Dukung Tanah, Tanah Longsor, Desa Pasar
Ketahun, Standard Penetration Test.
PENDAHULUAN Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu,
yang secara geografis menempati
Latar Belakang posisi 03° 21' 46.19" LS; 101° 51'
17.92" BT sampai dengan 03° 21'
Secara umum kebencanaan 43.53" LS; 101° 51' 18.32" BT.
daerah Bengkulu memiliki potensi Lokasi dapat ditempuh dengan
terjadinya bencana geologi yang kendaraan roda empat atau roda dua
berupa gempa bumi tektonik, dengan waktu tempuh + 2 s.d 2,5
gerakan tanah/longsor, banjir, erosi. jam dari Kota Bengkulu. Lokasi
Gerakan tanah/longsor merupakan pengeboran untuk mengetahui
bencana alam yang rutin terjadi di kondisi tanah penopang pondasi
wilayah Bengkulu, terutama pada jembatan dapat dilihat pada Gambar
musim hujan. Bencana ini telah 1.
banyak menimbulkan kerugian, baik
berupa rusaknya jalan, lahan TINJAUAN PUSTAKA
pertanian, sarana bangunan, harta
benda dan juga korban jiwa. Batuan dan Tanah
Menurut Peck dkk (1996),
Gerakan tanah/longsor yang batuan dianggap sebagai suatu
terjadi di ruas jalan Bintunan – agregat atau butiran mineral yang
Ketahun KM. 85+300, Desa Pasar direkatkan dengan kuat secara
Ketahun, Kecamatan Ketahun, permanen, sedangkan menurut
Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Nandi (2010), batuan merupakan
Bengkulu. Akses jalan yang kumpulan dari satu atau lebih jenis
mengalami longsor harus segera mineral yang berdasarkan genesa,
diatasi untuk keamanan bagi tekstur dan komposisinya dibagi
pengguna jalan. Penanganan jalan menjadi 3 yaitu batuan beku, batuan
yang mengalami longsor dapat sedimen dan batuan metamorf.
dilakukan dengan metode Batuan dibutuhkan oleh manusia
Pengeboran Standard Penetration dalam banyak bidang salah satunya
Test (SPT). Pengeboran SPT bidang industri-konstruksi.
dilakukan untuk dapat memberikan
informasi atau data daya dukung Tanah adalah campuran
tanah dan batuan yang beraspek berbagai butiranmineral tanah
geologi teknik suatu daerah, yang berbagai ukuran yang terdapat pori-
sangat di perlukan bagi perencana pori diantaranya. Pori-pori ini dapat
dalam usaha merencanakan terisi air ketika dalam keadaan jenuh,
bagunan-bangunan teknik sipil guna terisi air, dan udara ketika dalam
menunjang pekerjaan tahap awal keadaan jenuh sebagian dan terisi
pemilihan sistem pondasi yang udara ketika dalam keadaan kering.
sesuai dengan karakter fisik dan Butiran ini berasal dari pelapukan
keteknikan tanah setempat. batuan secara mekanik dan kimiawi
. yang dikenal sebagai kerikil, pasir,
Lokasi Penelitian lanau dan lempung. Peck dkk.
Lokasi longsoran terjadi di ruas (1996) menyebutkan bahwa tanah
jalan Bintunan – Ketahun KM. dianggap sebagai suatu agregat
85+300, Desa Pasar Ketahun, alam yang berasal dari butiran
Kecamatan Ketahun, Kabupaten mineral dengan atau tanpa adanya
material organik, dimana dapat Berdasarkan peta geologi lembar
dipisahkan dengan cara mekanis Bengkulu, Sumatra skala 1 : 250.000
ringan seperti pengadukan dalam air. oleh (S.Gafoer, TC. Amin, dan R.
Tanah dalam teknik sipil dapat Pardede, 1992), berikut susunan
didefinisikan sebagai sisa atau batuan di daerah penelitian dari
produk dari pelapukan secara Muda – Tua:
geologi dimana dapat digali dan
diambil sampelnya tanpa perlu Formasi Kuwau (Tmk)
dilakukan peledakan dan dapat Perselingan batupasir, batulanau,
ditembus dengan peralatan batulempung, dengan sisipan atau
pengeboran (Hendarsin, 2000). bintal batupasir gampingan.

Peta Geologi Formasi Kemiki (Tmpk)


Peta geologi adalah bentuk Tuf, tuf pasiran, batulanau tufaan
ungkapan data dan informasi geologi
suatu daerah/wilayah/kawasan Formasi Malakoni (Qtm)
dengan tingkat kualitas berdasarkan Batugamping terumbu, kalsirudit,
skala. Peta geologi menggambarkan kalkarenit dan batugamping
informasi sebaran dan jenis serta kepingan.
sifat batuan, umur, stratigrafi, stuktur,
tektonika, fisiografi, dan sumberdaya Undak Aluvium (Ql)
mineral serta energi. Peta geologi Pasir, lanau, lempung dan kerikil.
disajikan berupa gambar dengan
warna, simbol dan corak atau Aluvium (Qa)
gabungan ketiganya. Penjelasan Bongkah, kerikil, pasir, lanau lumpur
berisi informasi, misalnya situasi dan lempung
daerah, tafsiran dan rekaan geologi,
dapat diterangkan dalam bentuk
keterangan pinggir (SNI 13-4691-
1998).

Gambar 1. Peta Lokasi Pengeboran


Penyelidikan Geoteknik Pekerjaan pemboran inti dan SPT
Penyelidikan geoteknik dilakukan dilakukan sesuai dengan standar
untuk mendapatkan data yang dapat SNI 8460 : 2017 dengan prosedur
digunakan untuk memperoleh sebagai berikut :
gambaran 3D dari lapangan yang 1. Mengadakan penyelidikan tanah
akan ditemui dan sangat dan material di lokasi
berpengaruh pada konstruksi dari pelaksanaan bangunan sipil yang
suatu proyek (Price, 2010). akan dibangun dengan
Penyelidikan geoteknik ada yang menetapkan lokasi titik – titik bor
dilakukan di lapangan dan yang diperlukan langsung di
laboratorium. Penyelidikan lapangan lapangan.
contohnya adalah Standard 2. Melakukan penyelidikan kondisi
Penetration Test dan pemboran inti. muka air tanah (sub–surface)
Uji penetrasi standar (SPT) sehubungan dengan pondasi
adalah pengujian tanah dengan yang akan dibangun ataupun
memukul sebuah tabung standar infrastrutur lain yang akan
kedalam lubang bor sedalam 450 dibangun diatasnya.
mm menggunakan palu 63,5 kg yang 3. Pekerjaan pengambilan contoh
jatuh bebas dari ketinggian 760 mm. dengan pengeboran (umumnya
Yang dihitung adalah jumlah pukulan terhadap undisturbe sampling
untuk melakukan penetrasi sedalam tergantung kondisi dilapangan)
150 mm. Jumlah yang digunakan dimaksudkan untuk tujuan
adalah pada penetrasi sedalam 300 penyelidikan lebih lanjut di
mm terakhir (Bina Marga, 2016). laboratorium untuk mendapatkan
Pemboran teknik dilakukan informasi yang lebih teliti tentang
dengan tujuan untuk mengetahui parameter – parameter tanah dari
pelapisan tanah (pengambilan pengetesan index Properties
coring), pengambilan contoh tanah, (Besaran Indeks) dan
dan mengetahui parameter tanah Engineering Properties (Besaran
dari hasil uji lapangan. Salah satu Struktur Indeks).
teknik pemboran yang umum 4. Penyelidikan tanah yang umum
digunakan adalah teknik bor inti dilakukan menggunakan alat bor
(core drilling) yaitu pemboran yang – mesin dengan dimana
bertujuan untuk memperoleh contoh kapasitas kedalaman bor dapat
batuan dalam bentuk inti (core), dari mencapai 40 meter (tergantung
kedalaman 0 sampai kedalaman kondisi) disertai alat split spoon
tertentu (Malauw, 2018). Kelebihan sampler /Open cone/Close Cone
dan kekurangan dari pengeboran inti untuk SPT (Standard Penetration
adalah dapat digunakan pada Test).
batuan, dapat mengidentifikasi tanah 5. SPT dilakukan pada interval
secara langsung, namun tidak sesuai kedalaman per 5 meter untuk
untuk pengeboran pada tanah lunak diambil sample contoh
karena dapat mengganggu struktur (Undistrubed–distrubed) bila
tanah (Bina Marga, 2016). kondisi memungkinkan bisa saja
dilakukan pengambilan contoh
METODOLOGI per 1,5 – 2 meter bila terjadi
Prosedur Pemboran Inti dan Uji perubahan litologi.
SPT
6. Mata bor harus mempunyai
diameter yang cukup untuk Gambar 2. Pemboran Inti dan SPT
mendapatkan undistrubed BH-01 Longsoran Ruas Jalan
sample yang diinginkan dengan Bintunan – Ketahun KM. 85+300
baik, dapat digunakan mata bor
steel bit, tricone, dan core barrel. HASIL DAN PEMBAHASAN
7. Digunakan casing (segera) Penyelidikan dan pemetaan
bilamana tanah yang dibor geologi teknik dilakukan dalam area
cenderung mudah runtuh. seluas 200M x 100M.
8. Untuk menetukan besaran index a. Titik bor BH-01:
dan struktur properties dari - Total kedalaman 22 meter.
contoh – contoh tanah, baik yang - Dilakukan pengambilan
terganggu (distrubed) maupun sampel UDS sebanyak 2 kali,
asli (Undistrubed) tersebut diatas pada kedalaman 8,0 – 8,5
dan contoh material (quary), meter dan 17,0 – 17,5 meter.
maka pengujian dilaboratorium - Muka Air Tanah (MAT): 0,50
dikerjakan berdasarkan meter.
spesifikasi SNI, SKSNI, - Pengujian SPT dilakukan
AASHTO, ASTM, BS dengan sebanyak 11 kali, masing-
urutan terdepan sebagai prioritas masing:
pertamanya.
Tabel 1.
Pelaksanaan Penelitian Hasil SPT pemboran inti BH-01
Penyelidikan dilakukan mulai
tanggal 01 Agustus 2022 s.d 05
Agustus 2022. Tanah yang dibor
terdiri dari dua titik lubang bor yang
diberi nama BH-01 (lubang bor
pertama) dan BH-02 (lubang bor
kedua). Koordinat lubang bor adalah
sebagai berikut:
a. BH-01
03°21'45.0"LS/101°51'19.1"BT
b. BH-02
03°21'44.2"LS/101°51`18.9"BT
- Lithologi/susunan lapisan batuan
Penyelidikan ini dibatasi hanya
/tanah terdiri dari :
sampai pada pengerjaan lapangan
tanpa melakukan analisa pengerjaan a. Pada Kedalaman 0 - 1,35 M
laboratorium. berupa Tanah penutup, merah
kecoklatan s.d kuning
kecoklatan, dapat diremas
dengan tangan, tebal ± 1,35
meter.
b. Pada kedalaman 1,35 – 10,20
M berupa Lempung, coklat
kehitaman s.d abu-abu
kecoklatan, dapat diremas
dengan tangan, tebal ± 8,85
meter. UDS 1:8,0 - 8,5 meter.
c. Pada kedalaman 10,20 –
10,50 M merupakan Lempung
pasiran, abu-abu s.d abu-abu
kecoklatan, dapat diremas
dengan tangan, tebal ± 0,30
meter.
d. Pada kedalaman 10,50 –
15,25 M berupa Lempung,
coklat s.d coklat kehitaman,
dapat diremas dengan tangan,
terdapat banyak sisa-sisa
tumbuhan, tebal ± 4,75
meter.
e. Pada kedalaman 15,25 –
21,10 M berupa Lempung,
abu-abu kecoklatan, pada
kedalaman 15,25 - 19,00 M
dan 19,45 - 21,10 M dapat di Gambar 3. Hasil N-SPT BH-01
remas dengan tangan, pada
kedalaman 19,00 - 19,45 M b. Titik bor BH-02:
lunak, tebal ± 5,85 meter. - Total kedalaman 22 meter.
UDS 2 : 17,0 - 17,5 meter. - Dilakukan pengambilan
f. Pada kedalaman 21,10 – sampel UDS sebanyak 2
21,50 M berupa Batupasir, kali, pada kedalaman 9,0 –
kuning keputihan, sedang - 9,50 meter dan 18,0 – 18,50
halus, agak keras, tebal ± meter.
0,40 meter. - Muka Air Tanah (MAT) : 0,50
g. Pada kedalaman 21,50 – meter.
22,00 M berupa Koral / - Pengujian SPT dilakukan
fragmen batuan beku dengan sebanyak 11 kali, masing –
ukuran kerakal - bongkah, di masing:
perkirakan merupakan Tabel 2.
fragmen dari konglomerat Hasil SPT Pemboran Inti BH-
dengan matriks lempung dan 02
pasir, keras, tebal ± 0,50
meter.
- Lithologi/ susunan lapisan
batuan/tanah terdiri dari :
a. Pada kedalaman 0 – 3,30 M
Tanah penutup, coklat
kehitaman s.d kuning
kecoklatan, dapat diremas
dengan tangan, tebal ± 3,30
meter.
b. Pada kedalaman 3,30 – 21,50
M terdiri dari Lempung, abu-
abu s.d abu-abu kecoklatan,
dapat diremas dengan tangan, Gambar 4. Hasil N-SPT BH-02
terdapat fosil kayu di
kedalaman 13,40 - 13,50 M,
tebal ± 18,20 meter. UDS 1 : KESIMPULAN
9,0 - 9,5 M, UDS 2: 18,0 - 18,5
M. 1. Hasil pengeboran SPT pada
c. Pada kedalaman 21,50 – 22,00 ruas Jalan Bintunan – Ketahun
M berupa Koral / fragmen KM. 85+300, Desa Pasar
batuan beku dengan ukuran Ketahun didapat kesimpulan
kerakal - bongkah, di bahwa tanah setempat belum
perkirakan merupakan fragmen cukup kuat untuk menopang
dari konglomerat dengan pondasi ataupun pekerjaan
matriks lempung dan pasir, yang berhubungan dengan
keras, tebal ± 0,50 meter. pembangunan infrastruktur
yang akan digunakan dalam
pembangunan sipil di daerah
tersebut, meskipun batuan
dasar berupa koral yang
diperkirakan konglomerat yang
memiliki nilai SPT yang tinggi
yaitu ≥ 60.
2. Hasil pengamatan coring
pengeboran batuan didapatkan
bahwa di kedalaman dengan
nilai SPT ≥ 60 ditemukan
lithologi berupa:
- Lithologi/susunan lapisan
batuan titik bor BH-01:
Pada kedalaman 21,50 – 22,00
M berupa Koral / fragmen
batuan beku dengan ukuran
kerakal - bongkah, di
perkirakan merupakan fragmen
dari konglomerat dengan
matriks lempung dan pasir,
keras, tebal ± 0,50 meter.
- Lithologi/susunan lapisan berapa ketebalannya dan dari
batuan titik bor BH-02: coring pemboran tidak terlihat
Pada kedalaman 21,50 – 22,00 adanya matriks sebagai
M berupa Koral / fragmen pengikat fragmen-fragmen
batuan beku dengan ukuran batuan beku, sehingga
kerakal - bongkah, di kemungkinan besar lapisan
perkirakan merupakan fragmen konglomerat ini belum
dari konglomerat dengan terkompaksi dengan baik.
matriks lempung dan pasir,
keras, tebal ± 0,50 meter.
UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih kepada Dinas


SARAN ESDM Provinsi Bengkulu, Kepala
1. Perlu dilakukan pengujian Bidang Mineral dan Batubara serta
laboratorium untuk mengetahui seluruh warga sekitar Desa Pasar
indeks properties dan engineer Ketahun yang telah membantu
properties terhadap mekanika dalam kegiatan pemboran inti dan
tanah untuk mengetahui sifat – Standard Penetration Test ini.
sifat tanah/batuan di lokasi
pekerjaan secara detail.
2. Perlu dipertimbangkan sifat DAFTAR PUSTAKA
kembang susut pada lapisan
lempung di setiap lubang bor. Badan Pusat Statistik (BPS)
3. Perlu diperhatikan ketebalan Kabupaten Bengkulu Utara,
lapisan tanah penutup, 2021. Kabupaten Bengkulu
lempung, kemiringan lereng Utara dalam Angka 2022.
dan besaran beban jalan yang Bemmelen, R. W. Van, 1949, The
melalui jalan pada lokasi Geology of Indonesia, The
pengeboran. Haque, Martinus Nijhoff, vol I.
4. Perlu adanya komparasi data General Geology.
antara data hasil pengeboran Bloom, A.L., 1978., Geomorphology:
SPT dengan sondir dan/atau A Systematic Analysis of Late
geolistrik (apabila ada) serta Cenozoic Landform, Prentience-
data – data pendukung lainnya Hall, Englewood Cliffh, New
untuk memperoleh data batuan Jersey.
dasar yang baik dalam Direktorat Geologi dan Tata
perencanaan kedalaman Lingkungan, 1994., Peta Zona
pondasi yang akan dibangun. Gerakan tanah Daerah
5. Perlu dilakukan penyelidikan Bengkulu.
keteknikan lain dengan Direktorat Jenderal Bina Marga,
menggunakan metode lain 2016., Petunjuk Teknis
untuk menemukan batuan Pengujian Tanah. Kementerian
dasar yang memiliki daya Pekerjaan Umum dan
dukung batuan dasar yang Perumahan Rakyat.
lebih baik, karena batuan dasar Gafoer, S dan Kawan – kawan,
yang diperkirakan konglomerat 1992., Peta Geology Lembar
belum diketahui secara pasti Bengkulu, P3G Bandung.
Cara Uji Penetrasi Lapangan dengan
SPT, Badan Standarisasi
Nasional dan Pengembangan
Departemen Pekerjaan Umum
Manual (SPM) Bidang
Konstruksi Bangunan dan
Rekayasa Sipil. 2017.
Nitihardjo .S, 1991., Kaitan
Geomorfologi Dengan Bencana
Alam Gerakan tanah. Jakarta.
Nandi, 2010. Batuan, Mineral dan
Batubara, Jurusan Pendidikan
Geografi. Universitas Pendidikan
Indonesia: Bandung.
Peck, R. B., Hanson, Walter E., dan
Thornburn, Thomas H., 1996.
Teknik Fondasi. Gadjah Mada
University: Yogyakarta.
POS Survey Geotehnik, Departemen
Pekerjaan Umum, Direktorat
Jenderal Bina Marga, Direktorat
Bina Tehnik. 2009.
ook Mitigasi 2002, BPPT, 19 hal.

Anda mungkin juga menyukai