Anda di halaman 1dari 8

7 Malpraktek Paling Fatal Dalam Sejarah Dunia Medis

June 9, 2011 admin Info, 0 Menurut data yang ada, lebih dari 195.000 orang amerika meninggal karena malpraktik atau kesalahan Dokter dari 37 Juta catatan pasien setiap tahunnya daripada kecelakaan lalulintas darat laut dan udara, AIDS, Kanker digabungkan menjadi satu. Berikut 7 besar kesalahan fatal dalam dunia kedokteran : 01. Salah Sperma Dalam Bayi Tabung

Ketika Nancy Andrews, dari Commack, NY, menjadi hamil setelah di vitro pemupukan sperma di klinik kesuburan Newyork, dia dan suaminya yang tampan mengharapkan sepertinya. Apa yang mereka harapkan adalah seorang anak yang signifikan dengan kulit yang gelap lebih baik dari orang tuanya. Menyusul tes DNA yang disarankan dokter di Kedokteran New York Layanan bagi Pengobatan Reproduksi, disengaja menggunakan sperma orang lain untuk ditanamkan ke sel telur Nancy Andrews . Kemudian bayi tersebut lahir 19 Oktober 2004, mereka menuntut karena malpraktik tindakan ceroboh seorang pemilik klinik. 02. Salah Mencangkok Jantung dan Paru-Paru, Sehingga Meninggal

17 tahun Jsica Santilln meninggal 2 minggu setelah menerima jantung dan paru-paru pasien dari golongan darah yang tidak cocok dengan dia. Dokter di Duke University Medical Center gagal

untuk memeriksa kompatibilitas sebelum operasi dimulai. . Setelah operasi kedua transplantasi untuk mencoba memperbaiki kesalahan, dia menderita kerusakan otak dan komplikasi yang menyebabkannya meninggal. Santilln, seorang imigran Meksiko,datang ke Amerika Serikat tiga tahun sebelumnya untuk mencari perawatan medis atas jantung dan paru-parunya. transplantasi Jantung & paru-paru oleh Dokter Ahli Bedah Rumah Sakit di Universitas Duke di Durham, NC, diharapkan akan memperbaiki kondisi ini, bukan menempatkan dia dalam bahaya besar; Santilln, yang memiliki jenis darah-O, telah menerima organ dari tipe donor A .

03. Operasi Testis Yang Salah

Hal lain adalah salah-sisi operasi, Dokter Ahli Bedah keliru membuang testis yang sehat sebelah kanan dari vetran Air Force 47 tahun Benjamin Houghton. Pasien yang telah yg mengeluh sakit dan berkurangnya mentalitas dari testis sebelah kiri jadi dokter memutuskan untuk menjadwalkan operasi untuk membuangnya karena takut kanker. Namun, apa yang dibuangnya adalah testis yang sehat, yakni yang sebelah kanan, pasangan tersebut kemudian mengajukan ganti rugi sebesar Us$200.000 karena kesalahan fatal tersebut 04. Pasca Operasi Logam Tertinggal Di Dalam

Donald Church, 49 tahun, memiliki tumor di perut ketika ia tiba di Universitas Washington Medical Center di Seattle pada bulan Juni 2000. Ketika dia kembali, tumor sudah tidak ada namun sebuah logam retractor ketinggalan didalamnya. Dokter mengakui kesalahannya meninggalkan

logam retractor sepanjang 13 Inci didalam perut, Untungnya, Dokter Ahli Bedah mampu mengangkat retractor tersebut segera setelah ditemukan, dan ia tidak mengalami kesehatan jangka panjang akibat dari kesalahan tersebut. Rumah sakit setuju untuk membayar ganti rugi sebesar US$ 97,000. 05. Maunya Operasi Otak Malah Dioperasi Jantung

Joan Morris (nama samaran) adalah perempuan 67 mengakui ke rumah sakit untuk belajar namun kesalahannya fatal, karena telah mengambil pasien yang salah yang harusnya dioperasi otak malah dioperasi jantungya. sang pasien sudah di meja operasi selama satu jam. Dokter telah membuat torehan -torehan di dada, artery, alur dalam sebuah tabung dan snaked atas ke dalam hatinya (prosedur dengan risiko perdarahan, infeksi, serangan jantung dan stroke). Yaitu saat telepon berdering dan dokter dari departemen lain ditanya apa yang anda lakukan dengan pasien saya? tidak ada yang salah dengan jantungnya ! . Kardiolog yang bekerja pada wanita itupun memeriksa grafik, dan melihat bahwa dia telah membuat kesalahan yang hebat. Kajian ini dibatalkan, dan dia kembali ke kamar itu dalam kondisi stabil.

06.

Operasi

Otak

Salah

Hingga

Kali

Dalam

Setahun

Untuk yang ketiga kalinya pada tahun yang sama, dokter di RS Rhode Island telah mengoperasi salah satu sisi kepala pasien. Kejadian yang terbaru terjadi Nov 23 2007. perempuan 82-an tahun suatu operasi untuk menghentikan pendarahan otak dan tengkorak nya. J neurosurgeon di rumah sakit memulai mengoperasi pengeboran sisi sebelah kanan kepala pasien, meskipun sebuah CT scan menunjukkan perdarahan di sebelah kiri, menurut laporan setempat. Para penduduk melaporkan kesalahan, setelah mana menutup lubang sebelah kiri dari kepala pasien. Pasien tersebut dalam kondisi yang baik pada hari Minggu. Echoes kasus dari kesalahan yang sama Februari lalu, di mana yang berbeda adalah dokter mengoperasi pada salah satu sisi kepala pasien. Dan terakhir Agustus, pria 86 tahun meninggal tiga minggu setelah seorang ahli bedah di Rumah Sakit Rhode Island mengooperasikan secara tidak sengaja di salah satu samping kepalanya. 07. Salah Amputasi Kaki Mungkin ini adalah kasus yang paling terkenal yakni kasus kesalahan pemotongan kaki di Tampa (Florida) terhadap pria 52 tahun Willie King, saat prosedur pemotongan pada Februari 1995. Akibat kesalahan fatal rumah sakit tersebut di cabut licensi nya selama 6 bulan dan denda 10.000 US$ dan membayar 900.000 US$ terhadap Willie King dan terakhir tim operasi membayar juga 250.000 US$ terhadap King Incoming search terms:

kasus malpraktek kedokteran, malpraktek aborsi, kasus malpraktek kedokteran 2011, malpraktek kedokteran, kasus malpraktek aborsi, macam macam malpraktek, macam-macam malpraktek, kasus malpraktek dokter, macam malpraktek, kasus mal praktek kedokteran, kasus malpraktek tahun 2011, kasus malpraktek medis, kasus malpraktek, macam-macam kasus malpraktek, macammacam mal praktek
http://www.overfame.com/2011/06/7-malpraktek-paling-fatal-dalam-sejarah-duniamedis-16105/

kehidupan orang lain. Karena itu maka setiap tindakan yang oada akhirnya menghilangkan hidupatau nyawa seseorang bisa dianggap sebagai satu tindakan yang melanggar hak prerogatif Tuhan.Dengan demikian segala macam tindakan malpraktek adalah suatu pelanggaran. Menurut pandangan Katolik Secara garis besar yang menjadi titik tolak pandangan katolik tentang malpraktek adalahmengenai hak hidup seseorang. Yang menjadi pertanyaan utama disini adalah sejak kapan satuindividu atau bakal individu sudah bisa disebut sebagai individu atau pribadi yang sudahmemiliki hak untuk hidup?.Yang menjadi persoalan sekarang adalah apakah setelah si janin terbentuk dia harusdianggap sebagai pribadi (a person) atau sebagai manusia (a human person). Satu hal yang perludiketengahkan adalah apakah si janin telah memiliki roh atau jiwa (soul)atau tidak? Agamakatolik berpendapat ya, si janin sejak fertilisasi sudah memiliki jiwa. Pada waktu dilahirkan janintelah menjadi seorang manusia yang telah berhak akan kewajiban moral terhadapnya.Dari uraian singkat diatas kita dapat katakana bahwa, sejak si janin sudah terbentuk, kitasebenarnya sudah tidak punya hak untuk memusnahkannya dan harus membiarkan ataumemeliharanya sampai

ia tumbuh besar. Terkait dengan kasus yang kami ambil dimana karenasuatu kalalaian menakibatkan satu nyawa menghilang, dapat kita katakana sebagai suatu perampasan hak untuk hidup karena sejak ia masih sebagai janin saja kita sudah tidak punya hak untuk membunuhnya apalagi ia sudah tumbuh besar. Karena itu maka setiap kelalaiaan yangmengakibatkan menghilangnya nyawa seseorang harus bisa ditindaklanjuti baik secara agamaataupun hukum. Solusi Dengan melihat faktor-faktor penyebab dan juga segala macam sanksi hokum sertasegala macam pelanggaran kode etik atas kasus yang kami ambil dalam hal ini keselahan pemberian atau pemasangan gas setalah oparasi paembedahan tulang di atas maka pencegahanterjadinya malpraktek harus dilakukan dengan melakukan perbaikan sistem, mulai dari pendidikan hingga ke tata-laksana praktek kedokteran. Pendidikan etik kedokteran dianjurkandimulai lebih dini sejak tahun pertama pendidikan kedokteran, dengan memberikan lebih ke arahtools dalam membuat keputusan etik, memberikan banyak latihan, dan lebih banyak dipaparkandalam berbagai situasikondisi etik-klinik tertentu tersebut diharapkan menjadi bagian pertimbangan dari pembuatan keputusan medis sehari-haridan juga perlu terus ada pelatihan dan pengenalan akan segala macam alat ataupun obat yangharus dipakai dalam pelaksanaan profesi kedokteran ataupun semua tenaga pelayanan kesehatanagar kesalahan dalam diagnosis atau kesalahan dalam pemberian obat dapat diminimalisir .Tentu saja kita pahami bahwa pendidikan etik belum tentu dapat mengubah perilaku etisseseorang, terutama apabila teladan yang diberikan para seniornya bertolak belakang dengansituasi ideal dalam pendidikan. Nilai-nilai materialisme yang dianut masyarakat harus dapat dibendung denganmemberikan latihan dan teladan yang menunjukkan sikap etis dan profesional dokter. Diyakini bahwa hal ini adalah bagian tersulit dari upaya sistemik pencegahan malpraktek, oleh karenadiperlukan kemauan politis yang besar dan serempak dari masyarakat profesi kedokteran untuk mau bergerak ke arah tersebut. Perubahan besar harus dilakukan.Undang-undang Praktik Kedokteran diharapkan menjadi wahana yang dapat membawakita ke arah tersebut, sepanjang penerapannya dilakukan dengan benar. Standar pendidikanditetapkan guna mencapai standar kompetensi, kemudian dilakukan registrasi secara nasionaldan pemberian lisensi bagi mereka yang akan berpraktek. Konsil harus berani dan tegas dalammelaksanakan peraturan, sehingga akuntabilitas progesi kedokteran benar-benar dapatditegakkan. Standar perilaku harus ditetapkan

sebagai suatu aturan yang lebih konkrit dan dapatditegakkan daripada sekedar kode etik. Demikian pula standar pelayanan harus diterbitkan untuk mengatur hal-hal pokok dalam praktek, sedangkan ketentuan rinci agar diatur dalam pedoman- pedoman. Keseluruhannya akan memberikan ramburambu bagi praktek kedokteran, menjadiaturan disiplin profesi kedokteran, yang harus diterapkan, dipantau dan ditegakkan oleh M ajelisKehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia ( M KDKI). Profesional yang kotor dibersihkan danmereka yang busuk dibuang dari masyarakat profesi.Ketentuan yang mendukunng harus dibuat dan ditegakkan.Dalam hal ini peran rmah sakit sangat diperlukan. Rumah sakit harus mampu mencegah praktek kedokteran tanpa kewenangan atau di luar kewenangan, mampu memaksa para profesional bekerja sesuai dengan standar profesinya, serta mampu memberikan suasana dan budaya yangkondusif bagi suburnya praktek kedokteran yang berdasarkan bukti hokum dank ode etik yang berlaku.

Kesimpulan Malprktek dalam bidang orthopedy adalah suatu tinndakan kelalaian yang dilakukan olehdokter atau petugas pelayanan kesehatan yang bertugas melakukan segala macam tindakan pembedahan khususnya pembedahan pada tulang. Dimana dalam kasus ini si pasien yang padaawalnya hanya mengalami masalah pada tulangnya pada akhirnya harus menghembuskannafasnya untuk terakhir kalinya hanya karena kesalahan pemberian gas setelah operasi. Kelalaianfatal ini bisa dikatakan terjadi karena kurangnya ketelitian dari dokter ataupun petugas kesehatanlainnya dalam pemberian pelayanan kesehatan terhadap pasien. Kelalaian ini juga bisadisebabkan karena manejemen rumah sakit yang kurang tertata baik, pendidikan yang dimiliki petugas yang mungkin masih minim serta banyak lagi faktor yang lainnya. Karena tindakantersebut tidak hanya melangar hukum, kode etik kedokteran dan juga standar berperilaku dalamsuatu agama tetapi bahkan sampai menghilangkan nyawa seseorang maka perlu ada jalankeluarnya yakni dengan cara; pembenahan majemen rumah

sakit, meningkatkan ketelitian dalammenjalankan profesi kedokteran serta memperdalam segala macam pengetahuan tentang berbagai macam tindakan pelayanan kesehatan. Saran Bagi semua oranng yang bertugas sebagai pelayan kesehatan dan juga bagi penulis sertasiapa saja yang nantinya akan menjadi seorang pelayan yang bergerak di bidang kesehatan,hendaknya bisa menggunakan waktu yang masih ada semaksimal mungkin untuk mempelajarisemua hal yang berkaitan dangan tugas kita nantinya, agar segala macam dindakan pelanggaranataupun kelalaian dapat diminimalisir atau kalau bisa dihilangkan.

Anda mungkin juga menyukai