Anda di halaman 1dari 10

Jenis dan Macam Hujan yang Ada di Wilayah Indonesia Hujan Frontal, Orografis dan Zenit - Belajar Online

Ilmu IPS Geografi Umum


Thu, 03/08/2006 - 9:46pm godam64 Di area daerah Republik Indonesia dapat kita jumpai tiga macam hujan / ujan yang turun, yaitu antara lain : 1. Hujan Frontal Hujan frontal adalah hujan yang disebabkan oleh bertemunya angin musim panas yang membawa uap air yang lembab dengan udara dingin bersuhu rendah sehingga menyebabkan pengembunan di udara yang pada akhirnya menurunkan hujan. 2. Hujan Orografis Hujan orografis adalah hujan yang diakibatkan oleh adanya uap air yang terbawa atau tertiup angin hingga naik ke atas pegunungan dan membentuk awan. Ketika awan telah mencapai titik jenuh maka akan turun hujan. 3. Hujan Zenit Hujan zenit adalah hujan yang penyebabnya adalah suhu yang panas pada garis khatulistiwa sehingga memicu penguapan air ke atas langit bertemu dengan udara yang dingin menjadi hujan. Hujan zenit terjadi di sekitar daerah garis khatulistiwa saja.

Pengertian Peta - Jenis, Macam, Bentuk, Warna, dan Syarat Membuat Peta, Atlas atau Globe / Bola Bumi Bahas Pelajaran Geografi
Sat, 30/09/2006 - 10:37pm godam64 A. Arti, Pengertian atau Definisi Peta Peta adalah gambar atau lukisan keseluruhan atau pun sebagian permukaan bumi baik laut maupun darat. B. Macam-Macam atau Jenis-Jenis Peta Peta dapat diklasifikasi menjadi dua / 2 jenis, yakni : 1. Peta Umum Peta umum adalah peta yang manampilkan bentuk fisik permukaan bumi suatu wilayah. Contoh : Peta jalan dan gedung wilayah DKI Jakarta. 2. Peta Khusus

Peta khusus adalah peta yang menampakkan suatu keadaan atau kondisi khusus suatu daerah tertentu atau keseluruhan daerah bumi. Contohnya adalah peta persebaran hasil tambang, peta curah hujan, peta pertanian perkebunan, peta iklim, dan lain sebagainya. C. Pembagian Peta 1. Peta Luas Peta luas adalah peta yang menggambarkan suatu daerah yang luas seperti peta dunia, peta daerah amerika utara, peta benua, peta samudera, peta kutub utara dan kutub selatan, dsb. 2. Peta Sempit Peta sempit adalah peta yang hanya menampilkan sebagian kecil suatu area. Contoh peta sempit yaitu peta desa atau pedesaan, peta kota atau perkotaan, peta gorong-gorong kampung, peta gedung, denah rumah, dan lain sebagainya. D. Bentuk Lain Dari Peta 1. Atlas Atlas adalah gabungan dari beberapa peta yang dikumpulkan dalam sebuah buku yang memiliki judul atlas serta jenis-jenis atlas yang ada di buku tersebut. 2. Globe Globe atau Bola Dunia adalah suatu bentuk tiruan bola bumi yang dibuat dalam skala yang kecil untuk dapat lebih memahami bentuk asli planet bumi. E. Berbagai Macam dan Jenis Warna Peta Beserta Artinya / Arti Warna Pada Peta 1. Warna Laut - hijau : 0 - 200 meter dpl / ketinggian - kuning : 200 - 500 meter dpl / ketinggian - coklat muda : 500 - 1500 meter dpl / ketinggian - coklat : 1500 - 4000 meter dpl / ketinggian - coklat berbintik hitam : 4000 - 6000 meter dpl / ketinggian - coklat kehitam-hitaman : 6000 meter dpl lebih / ketinggian 2. Warna Darat - biru pucat : 0 - 200 meter / kedalaman - biru muda : 200 - 1000 meter / kedalaman - biru : 1000 - 4000 meter / kedalaman - biru tua : 4000 - 6000 meter / kedalaman - biru tua berbintik merah : 6000 meter lebih / kedalaman F. Syarat-Syarat yang Wajib Ada Pada Peta 1. Judul peta 2. Skala peta 3. Lambang Peta : jalan, sungai, ibu kota, pelabuhan, batas wiayah, dll 4. garis pinggir peta 5. Petunjuk arah mata angin : utara, selatan, timur, barat , dll G. Jenis Skala Pada Peta

Pengertian atau definisi : Skala peta adalah perbandingan jarak di peta dengan jarak sesungguhnya dengan satuan atau tehnik tertentu. 1. Skala angka / skala pecahan Contohnya seperti 1 : 1000 yang berarti 1 cm di peta sama dengan 1000 cm jarak aslinya di dunia nyata. 2. Skala Satuan Misalnya seperti 1 inchi to 5 miles dengan arti 1 inch di peta adalah sama dengan 5 mil pada jarak sebenarnya. 3. Skala Garis Skala garis menampilkan suatu garis dengan beberapa satuan jarak yang menyatakan suatu jarak pada tiap satuan jarak yang ada. H. Proyeksi Pada Peta Proyeksi peta adalah suatu teknik pemindahan gambar peta ke berbagai macam bentuk peta. Beberapa jenis-jenis proyeksi peta : 1. Proyeksi Mercator 2. Proyeksi Silinder 3. Proyeksi Mollowide 4. Proyeksi Kerucut

Macam dan Jenis Sungai - Hujan, Gletser dan Campuran - Pengertian Serta Definisi Berbagai Sungai di Bumi - Ilmu Sains Geografi
Mon, 27/11/2006 - 10:14pm godam64 Sungai merupakan salah satu sumber air bagi kehidupan yang ada di bumi. Baik manusia, hewan dan tumbuhan semua makhluk hidup memerlukan air untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sungai mengalir dari hulu ke hilir bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Air sungai berakhir di laut sehingga air yang tadinya terasa tawar menjadi asin terkena zat garam di laut luas. Sungai dapat kita bagi menjadi beberapa jenis berdasarkan pembentukannya, yaitu : 1. Sungai Hujan Sungai hujan adalah sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan yang berkumpul membuat suatu aliran besar. Sungai-sungai yang ada di Indonesia umumnya adalah termasuk ke dalam jenis sungai hujan. 2. Sungai Gletser Sungai gletser adalah sungai yang sumber airnya berasal dari salju yang mencair berkumpul menjadi kumpulan air besar yang mengalir. Sungai membramo / memberamo di daerah papua / irian jaya adalah salah satu contoh dari sungai gletser yang ada di Indonesia.

3. Sungai Campuran Sungai campuran adalah sungai di mana air sungai itu adalah pencampuran antara air hujan dengan air salju yang mencair. Contoh sungai campuran adalah sungai digul di pulau papua / irian jaya.

Banyak ilmuwan yang percaya bahwa Bumi terbentuk bersamaan dengan terbentuknya Tata Surya. Umur Bumi diperkirakan sekitar 4,5 Milyar tahun, batu tertua yang pernah ditemukan berusia 4,3 milyard tahun. Sistim Tata surya kita berasal dari spiral awan nebula (awan gas dan debu batuan dan metalik) yang sangat besar. Matahari terbentuk dari bagian tengah awan nebula. Pada saat awan ini berputar mengelilingi Matahari, awan ini secara perlahan menjadi rata. Beberapa bagian dari awan ini berputar seperti pusaran arus. Gas dan debu yang berada di sekitar pusaran ini ikut bergabung. Kumpulan dari gas dan debu ini semakin tumbuh besar dengan menarik berbagai partikel-partikel yang berada di dekatnya. Secara lambat laun kumpulan berbagai partikel yang berputar ini membentuk planet-planet yang mengelilingi Matahari. Salah satu teori menyebutkan bahwa Bumi pada awalnya berupa gas kemudian berubah menjadi cairan dan akhirnya menjadi lebih dingin sehingga kerak Bumi ( kulit luar ) menjadi padat mengeras. Banyak ilmuwan yang mendukung teori bahwa awan Nebula yang membentuk Tata Surya kita berasal dari ledakan sebuah bintang.

Bumi yang terbentuk berupa materi padat tanpa air dan dikelilingi awan gas. Radiasi berbagai material dan meningkatnya tekanan di dalam Bumi secara bertahap menghasilkan panas yang sanggup mencairkan bagian dalam Bumi. Berbagai material berat seperti besi menjadi tenggelam, sedangkan material ringan seperti Silika ( batuan yang terdiri dari silikon dan oksigen ) muncul ke permukaan Bumi dan membentuk lapisan keras kulit Bumi yang pertama. Panasnya perut Bumi juga menyebabkan zat-zat kimia di dalam Bumi muncul ke permukaan. Beberapa zat kimia membentuk air, dan ada juga yang menjadi gas-gas yang membentuk atmosfere. Selama lebih dari jutaan tahun secara perlahan-lahan air terkumpul di tempat-tempat yang rendah dan membentuk lautan. Daratan berkembang di Bumi, air hujan dan sungai melarutkan garam dan berbagai subtansi dalam batuan dan membawanya ke lautan, sehingga membuat lautan menjadi asin. Atmosfere awal Bumi mungkin terdiri dari hidrogen, helium, metan, dan amonia sama seperti atmosfere Jupiter saat ini. Barangkali sebagian besar terdiri dari karbon dioksida seperti atmosfer Venus saat ini. Selama sekitar satu milyar tahun yang pertama Bumi tak mengandung kehidupan. Kemudian

gabungan kimia yang terjadi secara kebetulan di atmosfer dan memperoleh energinya dari sumbersumber seperti petir, menghasilkan asam amino dan asam nukleat, yakni bahan pembangun molekul semua mahluk hidup. Bumi pada awalnya mengandung sedikit sekali oksigen. Oksigen di Bumi terutama berasal dari tanaman-tanaman yang menggunakan karbon dioksida untuk berfotosintesis dan menghasilkan oksigen.Dengan semakin banyaknya tanaman yang terbentuk di Bumi maka jumlah oksigen menjadi semakin banyak. Pada awalnya hanya terbentuk satu benua besar yang disebut Pangaea dan dikelilingi satu samudera Panthalassa. Sekitar 200 juta tahun yang lalu benua ini terbelah menjadi dua yakni Gondwanaland dan Laurasia. Gondwanaland kemudian terbelah membentuk benua afrika, antartika, australia, Amerika Selatan, dan sub benua India. Sedangkan Laurasia terbelah menjadi Eurasia dan Amerika Utara. Pada saat benua ini terbelah-belah beberapa samudera baru muncul di sela-selanya. Diperlukan waktu berjuta-juta tahun untuk membentuk posisi daratan yang seperti sekarang ini. Bumi terdiri dari beberapa lapisan, lapisan luar Bumi disebut Lithosphere dan terdiri dari 30 lapisan. Masing-masing lapisan terdiri dari bagian yang keras dan mantel bagian atas, lapisan keras ini bergerak di atas sebuah lapisan batu yang sangat panas di dalam lapisan mantel yang disebut asthenosphere.Pada saat lapisan-lapisan ini bergerak mereka juga membawa benua-benua dan lantai dasar samudera bergerak bersamanya. Lapisan-lapisan Bumi ini bergerak dengan tiga cara; pertama saling menjauh, kedua saling mendekat dan ketiga saling melewati. Jika lapisan Bumi bergerak saling menjauh di suatu tempat, maka mereka pasti bergerak saling mendekat di tempat yang lain. Bila dua buah Lapisan saling bertubrukan maka salah satu lapisan akan terangkat dan membentuk pegunungan.Pegunungan Himalaya dengan puncak Gunung Everestnya mulai terbentuk 60 juta tahun yang lalu, ketika lapisan Bumi yang mengangkut India bertabrakan dengan lapisan Bumi yang mengangkut Eurasia.

Sejarah Pembentukan Permukaan Bumi Sejarah Perkembangan Muka Bumi Pengertian Bumi terbentuk dimulai 4.60.000.000 tahun yang lalu dan mengalami beberapa perkembangan samapi terbentuk seperti saat ini. Pada awal terbentuknya, bumi masih berupa bola api yang mengalami akulasi panas akibat kontraksi gravitasi peluruhan radioaktif dan hujan mikroit. Masa tersebtu disebut masa Arkeozaikum yang berakhir 2.500.000.000 tahun yang lalu. Selanjutnya, inti bumi yang merupakan cairan besi dan nikel memisahkan diri dari mantel bumi. Penguapan besarbesaran gas dari dalam bumi bersama-sama dengan hidrogen dan helium membentuk atmosfer positif yang kemudian menyebabkan proses pendinginan bagian secara berangsur-angsur membentuk kerak bumi. Masa Arkeozoikum merupakan awal pembentukan batuan kerak bumi yang berkembang menjadi protokinten. Batuan masa ini ditemukan dibagian dunia yang berumur 3.800.000.000 tahun yang

lalu. Pada masa ini pula tercatat sebagai awal munculnya kehidupan primitif di dalam samudra yang berupa ganggang dan bakteri yang dibuktikan dengan ditemukan posil Iyanobacteria dan Stromatin (3.500.000.000 tahun). Masa protozoikum (2,5 milyar 590 juta tahun yang lalu). Masa ini mulai terjadi perkembangan hidrosfer dan atmosfer serta dimulainya kehidupan yang lebih kompleks. Masa Arkeizonikum dan Protozoikum dikenal dengan masa Prokambiu Masa Paleozonikum dibagi menajdi 6 zaman sebagai berikut 1.ZamanKambrium(590juta500jutatahunyanglalu) Bumi masih berbentuk lautan penuh dengan daratan yang disebut dengan Ondwana yang merupakan cikal bakal pulau / negara India, Afrika, sebagian Asia, AustraliaAntartika danlain-lain. 2. Zaman Ordovisium (500 juta 440 juta tahun yang lalu) Daratan Gonswana masih menutupi celah celah samudra, meluapnya samudra dan terjadinya zaman es adalah peristiwa yang terjadi pada masa ini. 3.Zaman Selur (440 juta 410 juta tahun yang lalu) Terjadi pembentukan kereta pegunungan yang melintasi daerah yagn sekarang kita kenal sebagai daerah Skandinavia, Skotlandia dan pantai Amerika Utara. 4. Zaman Devon (410 juta -360 juta tahun yang lalu) Menyurutnya samudra hingga menyebabkan benua raksasa Gondwana daerah Eropa Timur dan Greenland terjadi pada masa ini. 5. Zaman Karbon Kwali (360 juta 260 juta tahun yang lalu) Terjadinya penyatuan benua dan membentuk daratan yang iklim daerahnya tergantung pada letak geografis dan astronomisnya masing-masing. 6. Zaman Perme (260 juta 250 juta tahun yang lalu) Benua pangea bergabung bersama membentuk daratan, air mulai menyurut karena terjadi pembentukan di daerah Antartika dan Afrika yang menyebabkan terjadinya iklim kering gurun pasir di daerah utara. Masa Mesozoikum terbagi 3 zaman sebagai berikut : 1. Zaman Tiras (250 juta 210 juta tahun yang lalu) Benua Pangea bergerak ke arah utara dan daerah gurun terbentuk lembaran es di daerah selatan mulai mencair ke celah-celah antar benua mulai terbentuk di Pangea. 2. Zaman Jura (210 juta 140 juta tahun yang lalu) Benua Pangea terpecah yaitu daratan yang sekarang dikenal sebagai Amerika Utara memisahkan diri dari daratan Afrika. Selain itu, daratan Amerika Selatan memisahkan diri dari daratan Antartikan dan Australia. 3. Zaman Kapur (140 juta 65 juta tahun yang lalu) Negara India terlepas dari Afrika daratan utamanya menuju daerah Asia dan terbentuklah iklim sedang di daerah India. Masa Konozoikum menjadi 6 zaman yaitu : 1. Kala Paleosin (67 juta 56,7 juta tahun yang lalu) Awal munculnya pemakan rumput, primata, burung dan sebagian reptil. Kala ini ditandai dengan kegiatan magma secara intensif, busur lava yang besar dan hujan meteroid. 2. Kala Eosen (56,7 juta 35,5 juta tahun yang lalu) Daerah Afrika menabrak daerah Eropa dan daerah India masih bergerak menuju daerah Asia, mengangkat pegunungan Alpen dan pegunungan Himalaya. Tekanan antara benua membentuk cekungan samudra melebar yang menyebabkan permukaan air laut merendah.

3. Kala Oligasen (35,5 juta 24 juta tahun yang lalu) Daratan kian lua, lautan menyempit, pergerakan kerak benua terjadi secara luas di daerah Amerika dan daerah Eropa mulailah terbentuk pada kala Oligosen ini. 4. Kala Miosen (24 juta 5 juta tahun yang lalu) Pada kala ini padang rumput semakin meluas, hutan semakin berkurang. 5. Kala Pliosen (5 juta 1,8 juta tahun yang lalu) Sejumlah besar tumbuhan habis karena cuaca yang semakin dingin. 6. Kala Plestosen (1,8 juta 0,01 juta tahun yang lalu) Kala ini dikenal sebagai zaman es karena pada zaman ini terjadi beberapa kali Glasisasi. Pada zaman ini sebagian besar daerah Eropa, Amerika, Utara, Asia Utara ditutup i oleh es, begitu pula pegunungan Alpen, Himalaya dan Cherpathia, iklim bumi benar-benar lebih hangat. 2.2.2 Ciri-ciri Atmosfer dan Manfaatnya Atmosfer berasal dari kata Atmos yang berarti uap atau gas dan spahira atau Sphere yang berarti bola jadi, atmosfer adalah masa udara yang menyelimuti bulatan bumi. Atmosfer ini penting untuk melindungi bumi dari pemanasan dan pendinginan yang berlebihan serta meteor-meteor dan sebagainya. Di dalam atmosfer terdiri dari gas-gas atau zat-zat yang makin tinggi lapisan udara itu makin tipis. Unsur utama yang dominan adalah nitrogen ((N2) sebanyak 78 %, oksigen (O2) 21 %, Argon (Ar) 1 %dan karbondioksida (CO2) 0,03 %. Nitrogen (N2) dalam atmosfer merupakan unsure yang tidak mudah bergabung dengan unsur lain, sehingga hanya sedikit yang dimanfaatkan oleh tanah dan tumbuh-tumbuhan. Sementara itu oksigen (O2) merupakan unsur yang aktif dan mudah bersenyawa dengan unsur lain. Hal ini dapat dilihat dalam proses pelapukan oksigen pada tanah dan dimanfaatkan untuk bernafas pada mahluk hidup. Argon merupakan unsur yang tidak begitu penting dalam proses alam karbondioksida (CO2) meskipun sedikit merupakan unsur yang snagat penting karena sangat menyerap panas matahari yang berguna bagi tumbuh-tumbuhandan proses fotosintesis yaitu mengubah zat mata menjadi karbohidrat. Atmosfer mempunyai lapisan-lapisan yang meliputi sebagai berikut : 1. Troposfer (troposphere) a. Ketinggiannya tidak sama yaitu sebagai berikut : 1) di daerah kutub tingginya antara 0 8 km dml (dari muka bumi) 2) di daerah khatulistiwa, tingginya antara 0 16 km dml 3) tinggi rata-rata lebih kurang 12 km dml b. Masa udara didilapisi paling rapat. Kandungan zat dan gas paling kompleks, lebih kurang 80 % dan kandungan zat serta gas seluruhnya terdapat di lapisan trosfer. c. Karakteristik suhu di lapisan ini makin tinggi udara yangnaik suhu udaranya semakin rendah sampai zona suhu terendah batas trosfer dengan stratosfer mencapai 600 C. Lapisan masa udara terdingin inilah disebut zona tropopause. Sebaliknya geraak masaudara naik setiap 100 meter, suhu turun ratarata 50 C. berdasarkan karakteristik suhu udara inilah troposper menjadi ruang tempat terbentuknya proses cuaca yang berpengaruh terhadap kehidupan mahluk hidup di permukaan bumi. Prosesproses cuaca seperti hujan, angin, awan dan sebagainya terjadi pada lapisan ini. 2. Atratosfer (stratosphere) a. Ketinggiannya antara 15 55 km di muka laut. b. Masa udara di lapisan ini tidak serapat masa udara di lapisan troposfer. Di lapisan bagian atas yaitu

di sekitar batas stratosfer dengan mesofer (zona stratopause) merupakan konsentrasi gas ozon (O2) paling besar. Konsentrasi gas ozon di lapisan ini berfungsi sebagai pelindung bumi karena unsurunsur matahari, seperti sinar gamma, sinar x, untraviolet dan infra merah dinetralisir oleh O3. oleh karena itu, unsur-unsur radiasi matahari sampai ke permukaan bumi tidak membahayakan kehidupan mahluk hidup. c. Suhu udara dari tropopause samapi stratopause meningkat dari 620 C hingga mencapai 00 C akan tetapi dan stratopause terus menurun sampai -10 0 C di zona misofer. 3. Mesoder (mesosphere) a. Ketinggiannya antara 55 75 km b. Suhu udara di lapisan inimenurun tajam hingga mencapai -1000 C. Batu-batu meteorit yang bergerak berasal dari ekssosfer menembus atmosfer (akibat gravitasi bumi). Dilapisan mesofer batu meorit dihimpit oleh masa udara yang dingin. Akibatnya, terbakar dan hancur sebelum menyentuh muka bumi jadi, mesofer berfungsi sebagai pelindung bumi dari benturan-benturan batuan meteorit. 4. Termosfer (thermosphere) a. Ketinggiannya dari 75 km sampai ketinggian yang belum diketahui. b. Lapisan paling bawah dari termosfer ini disebut dengan ionosfer. Di lapisan ionosfer ini ketinggiannya antara 75 375 km dan merupakan ruang tempat proses ionisasi atau pembentuakn gas ion yang bermuatan listrik positif. Akibatnya, suhu di lapisan ini tinggi. Pada ketinggian 375 km suhunya naik sampai 1.0100 C dan pada ketinggian 480 km suhunya mencapai 12000 C. Di lapisan ini aurora (cahaya kutub) terlihat bergemerlap. 2.2.3 Bentuk Muka Bumi Bentuk muka bumi ini tidak rata atau bergelombang, terdiri dari daratan dan dasar laut. Dasar lautan adalah muka bumi yang lebih rendah daripada daratan. Dasar lautan menjadi tempat menggenangnya air. a. Bentuk muka Bumi di Daratan Daratan adalah bentuk muka bumi yang timbul di atas permukaan laut atau lautan. Daratan tersebut berupa benua danpulau. Ketinggiannya 0 meter 9.000 meter dari permukaan laut. 1) Daratan rendah pantai, tingginya antara 0 m 200 m diatas permukaan laut. 2) Daratan tinggi, meliputi sebagai berikut : Pegunungan rendah, tingginya antara 201 m 500 m diatas permukaan laut Pegunungan menegah, tingginya antara 501 m 1.500 diatas permukaan laut Pegunungan tinggi, tingginya lebih dari 1500 m diatas permukaan laut. Gunung yaitu bagian dari puncak pegunungan yang tingginya beragam. Gunung-gunung berpuncak tinggi umumnya dijumpai di daerah pegunungan tinggi dan dijumpai di pegunungan menengah. Lembah, ngarai, bukit dan plato. Lembah adalah bagian permukaan bumi yang rendah, letaknya diantara lereng-lereng kaki pegunungan, gunung atau bukit. Lembah yang curam, dalam, dan memanjang disebut ngarai atau cayon. Disepanjang ngarai, hampir selalu terdapat sungai. Negara sering dijumpai di daerah muka bumi bentuk grabon. Grabon terbentuk dibagian puncak pegunungan lipatan yang patahdi Indonesia graben banyak dijumpai di bagian-bagian pegunungan misalnya patahan semangko Usumatera) yang panjangnya 1650 km. Bukit adalah gunung kecil disebut juga perbukitan umum terdapat di sekitar lokasi pegunungan rendah dan pegunungan menengah. Plato (plateu) adalah bagian muka bumi yang relatif datar dan tingginya melebihi 700 m di atas permukaan laut. b. Daratan dan potensinya bagi kehidupan Setiap ragam bentuk daratan mempunyai fungsi atau potensi menopang kehidupan manusia. Lebih-

lebih jika bentang daratan ini memiliki iklim yang baik, seperti di bumi nusantara kita. Iklim dikatakan baik apabila curah hujannya cukup banyak dan temperatur udara sedang. Dengan demikian memungkinkan tumbuh suburnya aneka jenis tumbuh-tumbuhan serta hidupnya aneka jenis hewan. Iklim dikatakan kurang baik jika temperatur udara terlampau rendah (sangat dingin) atau terlampau tinggi dan jarang sekali turun hujan. Daratan pulau- pulau di Indonesia terbentuk lahan asal struktural dan lahan asal vulkanik. Indonesia beriklim laut muson tropik yang bersuhu tinggi dan bercurah hujan banyak. Akibatnya bagian terluas daratan pulau-pulau tertutup vegetasi yang berpopulasi besar. 2.2.4 Bentuk-bentuk Batuan pada Proses Permukaan Bumi Bentuk batuan pada proses permukaan bumi, dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu: a. Batuan beku ialah batuan yagn terjadi karena magma yang berupa zat cair pijar mengalami pendinginan dan menjadi beku 1. Batuan beku dalam (plutonik atau abisik), tempat pembekuan di saluran magma di bagian dalam trosfer (di dalam bumi). 2. Batuan beku yang atau kordio, tempat pembekuannya di saluran magma (diatrema). 3. Batuan beku luar atau lelehan, tempat pembekuannya permukaan bumi. Tabel contoh batuan beku Batuan beku dalam Batuan beku gang / kerok Batuan beku luar Diorit Diorit kwarsa Gabro Granit Sieris Aplidioris Apli-Spessafer Odinit Porfit diorit Porfit granit Porfit sierit Andesis Basalt Batu apung Daasit Uparis Trachis b. Batuan Sedimen (endapan) ialah batuan yang diangkut oleh aliran air, angin atau cairan gletser kemudian diendapkan di tempat ini. Akibat proses diagenesis (gaya kimia dan fisis) batuan sedimen menjadi keras. Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dibagi menjadi 3 bagian yaitu sebagai berikut : 1) Batuan sedimen klasik, yaitu sedimen yang susunan kimianya sama dengan bahan asal. Ketika diangkut hanya mengalami penghancuran dari besar menjadi kecil misalnya, kerikil, pasir, lumpur (berasal dari batu-batu besar di gunung, masuk ke sungai lalu terbawa air dan saling membentuk dan akhirnya menjadi kecil, susunan kimianya masih sama dengan batuan asal). 2) Batuan sedimen kimiawi, yaitu sedimen yang terjadi karena proses kimia pelarutan, penguapan

dan oksidasi. Misalnya batu gamping (CaCO2) menjadi larutan air kapur (HCO3) yang disebabkan oleh air hujan yang mengandung CO2. 3) Batuan sedimen organik, yaitu sedimen yang terjadi selama proses pengendapannya mendapat bantuan dari organisme, yaitu bisa rumah atau bangkai binatang laut yang tertimbun di dasar laut, seperti kerang, terumbu karang, turang belulang, kotoran burung (guano) yang menggunung di perut dan lapisan humus di hutan. Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya batuan sedimen dibagi menjadi 4 yaitu : 1) Batuan sedimen aeolik (aerik) adalah batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga angin yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain. Misalnya tanah las. 2) Batuan sedimen akualik adalah batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga air mengalir yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain, misalnya breksi dan konglonurat. 3) Batuan sedimen glasial adalah batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga gletser (es) yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain, misalnya morena yang berasal dari lelereng gunung yang terbawa gletser dan diendapkan di kaki gunung. 4) Batuan sedimen marin, yaitu batan sedimen yang terbentuk oleh tenaga air laut (gelombang dan arus) yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain, misalnya pasir putih dan pasir besi di pantai. Beberapa macam lingkungan tempat sedimen klestik diendapkan sebagai berikut : 1) Lingkungan aluvial, yaitu lingkungan sungai misalnya endapan pasir di dasar dan keldian dan alursungai 2) Lingkungan dulta, yaitu muara sungai misalnya macam - macam delta (pasir dan lumpur) 3) Lingkungan gurun, misalnya gurun pasir 4) Lingkungan glasial (daerah es) misalnya timbunan morena 5) Lingkungan laut dangkal, misalnya sisa organisme laut, terumbu karang dan endapan lumpur dari darat. c. Bantuan Metamorf (malihan atau berubah sifat) ialah bantuan beku atau sedimen yang telah mengalami perubahan bentuk dan sifat (metamorfosis) penyebabnya adalah suhu atau tekanan yang meningkat dan adanya penanmbahan zat lain ke dalam batuan asal

Anda mungkin juga menyukai