Anda di halaman 1dari 8

A ABSTRAK Penelitian ini telah dilakukan dengan mengambil contoh sedimen permukaan dari 17 stasiun danorganisme bentos di wilayah

estuari Delta Berau, Kalimantan Timur pada bulan April 2007. Karakterisasi kimiasedimen ditentukan dengan prosedur ekstraksi secara simultan (simultaneous extraction) untuk mengestimasikonsentrasi dari partisi logam berat kedalam komponen geokimia sedimen: easily reducible, reducible, organic,dan aqua-regia (total logam berat). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi logam berat di sedimenyaitu Pb (3.19 17.94 g/g berat kering (dw) dengan rata-rata 12.35 g/g ), Cr (7.49 43.71 g/g dw, denganrata-rata 28.96 g/g). Nilai konsentrasi logam berat total Pb dan Cr dalam sedimen masih berada dalamkondisi alami, sedangkan sedimen pada stasiun 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 13, dan 14 telah terkontaminasilogam berat. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberadaan logam berat Pb, Cr, dan Cu dalam sedimen perairan Delta Berau, Kalimantan Timur pada bulan April 2007 terindikasi belum berbahaya bagi organismeakuatik (khususnya biota bentik), karena sangat sedikit logam yang tersedia secara biologis (sebagian besar tidak dapat dimanfaatkan oleh organisme bentik); dan masih sangat sedikit juga logam berat yang bersumber dari aktivitas manusia (logam berat dalam fraksi non resisten). Secara geografis Perairan DeltaBerau yang berada di Kabupaten Berauterletak pada posisi antara 1 Lintang Utara- 233 Lintang Selatan dan 116 - 119 Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Berau24.201 km 2 . Kerusakan daerah pesisir danindikasi perkembangan Delta SungaiMahakam dan Berau ke arah lepas pantai,erat sekali hubungannya dengan kegiatandi daratan Kalimantan timur terutamaeksploitasi kayu secara liar (illegal loging)dan penebangan hutan mangrove didaerah pesisir yang makin lama tidak terkontrol. Kegiatankegiatan tersebut berdampak bagi kesehatan ekosistem bentik seperti masuknya polutan (logam berat dan pestisida), hilangnya habitat, dan perubahan populasi biota, terutama untuk Logam berat yang mempunyai sifat yangmudah mengikat bahan organik danmengendap di dasar perairan dan bersatudengan sedimen sehingga kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggidibanding dalam air.Logam berat mempunyai sifat yangmudah mengikat dan mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen, olehkarena itu kadar logam berat dalamsedimen lebih tinggi dibandingkan dalamair, dengan mengetahui karakteristik geokimia logam berat dalam sedimensehingga kita dapat menduga kemampuanlingkungan dalam menerima kontaminantersebut sangat diperlukan, sehinggadampak kegiatankegiatan yang ada danterus berkembang terhadap lingkungan perairan dapat diantisipasi pengelolaannya.

Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengkuantifikasi karakteristik geokimialogam berat Pb dan Cr dalam sedimen perairan Delta Berau, Kalimantan Timur. BAHAN DAN METODE Lokasi dan waktu penelitian Page2

Geokimia Logam Berat (Pb, dan Cr) dalam Sedimen di Perairan Delta Berau, Kalimantan Timuroleh Sukmaraharja Aulia * Pengambilan contoh sedimen dan biota bentik dilakukan pada 13-15 April2007 di perairan Delta Berau, KabupatenBerau, Kalimantan Timur. Contoh sedimendiambil pada 17 stasiun, dimana stasiuntersebar dari mulut muara yang palingdalam sampai dengan arah terluar di batasdelta. Dari 17 stasiun tersebut dapatdikelompokkan ke dalam 3 wilayah yaitumewakili wilayah sungai, muara, dan laut.Peta lokasi pengambilan contohditunjukkan pada Gambar 1 HASIL DAN PEMBAHASAN Water Quailty Tabel di bawah ini merupakan nilaikualitas Perairan Delta Berau dimanadigunakan 4 parameter untuk melihatkondisi perairan tersebut, yaitu nilaisalinitas, pH, oksigen terlarut dan suhu.Penentuan stasiun dilihat berdasarkansebaran distribusi perairan dari huluhingga hilir.

Tabel dan gambar di atasmenjelaskan setiap ukuran butiran sedimenyang ada pada masing- masing stasiun,data di atas didapatkan berdasarkan hasil pengolahan yang dilakukan dengan caramengambil sampel sedimen menggunakanalat ayakan mekanik. Pengayakandilakukan dengan metode pengayakan basah. Butiran sedimen diklasifikasi berdasarkan klasifikasi oleh Menworthdalam Situmorang, 2010 . Klasifikasi inimemisahkan sedimen ke dalam fraksiukuran butiran yang berbeda yaitu kerakal8-16 mm, kerikil 2-8 mm, pasir ( sand

)0,063-2 mm, lanau ( silt ) 0,004-0,063 mm,dan lempung ( clay ) <0,004 mm. Setelahitu didapatkan data mengenai beratkering/gr berdasarkan masing-masing jenis sedimen yang ada. Setelahditentukan persentase pasir, lanau, danlempung maka data tersebut diproyeksikanke dalam diagram Shepard (Shepard,1954) untuk menentukan tipe substrat. Gambar 5 . Diagram ShepardBerdasarkan tabel 3 di atas kitasudah mengetahui jenis tipe sedimen yangada, pada stasiun 1 didapatkan jenis tipesedimen berupa pasir, lalu pada stasiun 2didominasi oleh jenis sedimen pasir berlempung, sementara untuk stasiunketiga tidak adanya dominasi , berupa pasir-lanau, dan lempung. Bisa kita lihat bahwa Fraksi pasir mendominasi padastasiun 1, 2, 7, 9, 10, 11, 16 dan 17. Fraksilempung mendominasi pada stasiun 4, 6,dan 15. Pada stasiun dengan jenis tipesedimen pasir merupakan wilayah dimana berada pada wilayah hulu sungai,sementara untuk jenis tipe sedimenlempung merupakan wilayah hilir sungai.Claphman ( dalam Razak 2002)menyatakan bahwa air sungai mengangkut partikel lumpur dalam bentuk suspensi,ketika partikel mencapai muara dan bercampurdengan air laut, partikel lumpur akan membentuk partikel yang lebih besar dan mengendap di dasar perairan.Sedimen estuaria adalah secarafisiologis merupakan lingkungan yangkaku untuk kebanyakan invertebratakarena range kadar garamnya ( 14300/00),fluktuasi temperatur dan pasang

surut. Banyak spesies yang umumdigunakand alam pengujian toksisitas di perairan laut dan tawar, tidak sesuai untuk mengukur toksisitas sedimen di estuariakarena toleransi kadar garam yangsempitatau tidak ada spesies endemik diestuaria.Di daerah estuaria, partikel berukuran lebih besar akan lebih cepatmengendap di dasar perairan sedangkan partikel yang lebih kecil akan terbawa jauhke arah lautan

sebelum akhirnyamengendap di dasar perairan. Hal inilahyang membuat pada daerah pantaimemiliki sdimen dengan dominasi berbentuk pasir, yang memiliki bobot lebih besar dibandingkan dengan lempung yang biasa ditemukan pada sedimen di daerahlepas pantai. Kandungan bahan organik total (TOM) dalam sedimenGambar 6. Kandungan TOM (%) dalam sedimen pada stasiun pengamatan menurutzonasinya di perairan Delta Berau, April 2007Bahan organik total berkaitan eratdengan jenis sedimen. Sedimen yangmengandung jumlah mineral lempung( clay ) tinggi akan cenderung memilikikandungan bahan organik tinggi, karenasedimen berukuran lebih halus lebih baik dalam mengakumulasi bahan organik dari pada sedimen berukuran lebih besar.Stasiun-stasiun yang memiliki kandunganTOM rendah seperti stasiun 1, 5, 11, dan14 ternyata berada pada stasiun yangsedimennya didominasi oleh pasir.

Geokimia Logam Berat (Pb, dan Cr) dalam Sedimen di Perairan Delta Berau, Kalimantan Timuroleh Sukmaraharja Aulia * Konsentrasi logam berat Pb dan Cr dalam sedimenGambar 7. Konsentrasi logam berat Pb total dalam sedimen, pada stasiun pengamatanmenurut zonasinya di perairan Delta Berau, April 2007 Gambar 8. Konsentrasi logam berat Cr total dalam sedimen, pada stasiun pengamatanmenurut zonasinya di perairan Delta Berau, April 2007Konsentrasi logam berat Pb dalamsedimen berkisar antara 3,19 g/g 17,94g/g, dengan nilai rata-rata 12,35 g/g(Gambar 7). Selanjutnya, konsentrasilogam berat Cr dalam sedimen berkisar antara 7,49 g/g 43,71 g/g, dengan nilairata-rata 28,96 g/g (Gambar 8). Padastasiun 11 dan 16 semua logam beratkonsentrasinya lebih kecil dibandingkan pada stasiun lainnya. Hal ini berkaitandengan tekstur sedimen ( grain size ),dimana pada stasiun ini didominasi olehfraksi pasir (Gambar 4). Selain itu, padastasiun 11 dan 16 juga memilikikandungan bahan organik yang relatif rendah

(Gambar 5). Konsentrasi logam berat pada sedimen tergantung pada beberapa faktor yang berinteraksi. Faktor-faktor tersebut adalah : Sumber dari mineral sedimenantara sumber alami atau hasilaktifitas manusia. Melalui partikel pada lapisan permukaan ataulapisan dasar sedimen Melalui partikel yang terbawasampai ke lapisan dasar. Melalui penyerapan dari logam berat terlarut dari air yang bersentuhan.Beberapa material yang terkonsentrasidi udara dan permukaan airmengalamioksidasi, radiasi ultraviolet, evaporasi dan polymerisasi. Jika tidak mengalami proses pelarutan, material ini akan saling berikatan dan bertambahberat sehinggatenggelam dan menyatu dalam sedimen.Logam berat yang diadsorpsi oleh partikeltersuspensi akan menuju dasar perairan,menyebabkankandungan logam di air menjadi lebih rendah. Hal ini tidak menguntungkan bagiorganisme yang hidupdi dasar seperti oys ter dan kepitingsebagai filter feeder ,partikel sedimen iniakan masuk ke dalam sistem pencernaannya (Williams, 1979 dalamRazak, 2002)

Geokimia Logam Berat (Pb, dan Cr) dalam Sedimen di Perairan Delta Berau, Kalimantan Timuroleh Sukmaraharja Aulia * fase sedimen Fe oksida), organic(berasosiasi dengan fase sedimen organik),dan residual (berasosiasi dengan fasesedimen mineral silikat). Penjumlahanmatematika dari fraksi-fraksi easilyreducible, reducible, dan organicmerupakan penyusun dari fase nonresistan, dan fraksi residual (logam berattotal dikurang fraksi-fraksi easilyreducible, reducible, dan organic) adalahmerupakan fase resistan. Logam berat Pbdalam sedimen banyak terdapat dalamfraksi residual (resisten) dengan nilai rata-rata dari keseluruhan stasiun 97,6% daritotal logam berat Pb dalam sedimen.Logam berat Pb dalam fraksi easilyreducible

(0%) , reducible (2,4%) , danorganik (0%). Fraksi reducible meningkat pada stasiun stasiun 1, 5, 9, dan 13. Logam berat Cr dalam sedimen banyak terdapatdalam fraksi residual dengan nilai rata-ratadari seluruh stasiun pengamatan 91,5%,diikuti fraksi reducible (7,83%), organik (0,58%), dan easily reducible (0,03%).Fraksi residual merupakan logam beratyang berikatan kuat dengan molekul-molekul sedimen dan tidak dapat di serapoleh organisme (resisten) sedangkan logam berat dalam fraksi easily reducible , reducible, dan organik merupakan logam-logam yang dapat diserap oleh organisme(biota bentik) atau disebut non-resisten,karena merupakan logam-logam dalamfraksi sedimen yang dapat diekstraksidengan mudah. Logam berat dalam fraksisedimen easily reducible dan reducible merupakan fraksi yang dapat diserap dandiakumulasi oleh organisme (fraksi nonresisten) karena destruksi untuk fraksi inimenggunakan pH yang mendekatilambung biota (kerang-kerangan pHlambung 5-6). Logam-logam berat fraksinon-resisten pada umumnya berasal dariaktivitas manusia (antropogenik). Kadar Pb yang tinggi berbahaya bagi kehidupan biota laut. Pb bersifat toksis terhadap biotalaut, kadar Pb sebesar 0.1 0.2 ppm telahdapat menyebabkan keracunan pada jenisikan tertentu ,

dan pada kadar 188 ppmdapat membunuh ikan-ikan . Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan olehMurphy (1979 dalam Edward 2004)diketahui bahwa biota-biota perairanseperti crustacea akan mengalamikematian setelah 245 jam, bila pada badan perairan di mana biota itu berada terlarutPb pada konsentrasi 2.75-49 ppm.Sedangkan biota perairan lainnya, yangdikelompokkan dalam golongan insectaakan mengalami kematian dalam rentangwaktu yang lebih panjang yaitu antara 168-336 jam, bila pada badan perairan tempathidupnya terlarut 3.5-64 ppm Pb. LogamChromium (Cr) juga beracun bagimanusia. Pengaruh racun ini pada awalnya juga diketahui di Jepang pada tahun 1960,dimana masyarakat yang tinggal di daerahsekitar pabrik Kiryama, Nippon-Denko Page12

Geokimia Logam Berat (Pb, dan Cr) dalam Sedimen di Perairan Delta Berau, Kalimantan Timuroleh Sukmaraharja Aulia * Concern di Pulau Hokkaido banyak menderita penyakit kanker paru-paru.Awalnya penyakit ini tidak diketahui penyebabnya, setelah melalui penelitianternyata Kesehatan Lingkungan 2 of 5 penyakit tersebut diketahui sebagai akibatdari masyarakat menghirup limbah debuIndustri tersebut di atas yang mengandungChromium Bervalensi IV (Cr+4) dan(Cr+6) (Edward, 2004). Kesimpulan Konsentrasi logam berat total Pbdalam sedimen berkisar antara 3,19 -17,94 g/g dengan nilai rata-rata 12,35g/g, untuk logam berat total Cr berkisar antara 7,49 43,71 g/gdengan nilai rata-rata 28,96 g/g,sedangkan logam berat total Cu berkisar antara 1,89 28,74 g/gdengan nilai rata-rata 17,73 g/g. Nilaikonsentrasi logam berat total Pb danCr dalam sedimen masih berada dalamkondisi alami, sedangkan sedimen padastasiun 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 13, dan 14telah terkontaminasi logam berat.Sehingga dapat dikatakan bahwakeberadaan logam berat Pb, Cr, dan Cudalam sedimen perairan Delta Berau,Kalimantan Timur pada bulan April 2007terindikasi belum berbahaya bagiorganisme akuatik (khususnya biota bentik), karena sangat sedikit logamyang tersedia secara biologis (sebagian besar tidak dapat dimanfaatkan olehorganisme bentik); dan masih sangatsedikit juga logam berat yang bersumber dari aktivitas manusia (logam beratdalam fraksi non resisten). Daftar Pustaka Clescerl, Leonore S.(Editor), Greenberg,Arnold E.(Editor), Eaton, Andrew D.(Editor). 1905.Diunduh darihttp://seandy-laut biru.blogspot.com/2010/09/total-suspendedsolid-tss.html 31Desember 2010Edward dan Lestari.2004. Dampak Pencemaran

Logam Berat TerhadapKualitas air laut dan SumberdayaPerikanan . Lembaga IlmuPengetahuan Indonesia, Jakarta14430, Indonesia dalam MAKARA,SAINS, VOL. 8, NO. 2, AGUSTUS 2004: 52-58 Page13

Geokimia Logam Berat (Pb, dan Cr) dalam Sedimen di Perairan Delta Berau, Kalimantan Timuroleh Sukmaraharja Aulia * Situmorang, Sabam, H.S. Sanusi , ArifinZainal. Geokimia Logam Berat (Pb,Cr, dan Cu) dalam Sedimen danPotensi Ketersediaannya pada BiotaBentik di Perairan Delta Berau,Kalimantan Timur.dalam jurnalILMU KELAUTAN. Februari 2010.Vol. 1. Edisi Khusus: 1 11 Razak.2002. Dampak Sedimentasiterhadap Kualitas Perairan.UIPress.Depok LAMPIRAN Association of heavy metals in estuarinesediment : Easily reducible (associated with Mn oxide) as ER Easily reducible + Reducible (associatedwith Mn Fe Oxide) as(ER+R) Reducible (associated with organic, eq. phosphate and carbonate) as R Non reducible as residual (associatedwith crystalline minerals, eq. Si)as RES Total heavy metals : Aqua Regia = ER +R + ORG + RES Non resistant (bioavailable heavy metals)= ER + R + ORG Resistent (Not biological available) =ResidualGrain Size

Anda mungkin juga menyukai