JARINGAN SARAF

1. SUSUNAN SARAF PUSAT (SSP)

2. SUSUNAN SARAF TEPI (SST)

ASAL MESENSIMAL

PEMBELAHAN SEL NEURON

DALAM HIDUP SESEORANG SEL NEURON AKAN BERTAMBAH BANYAK (INTERNEURON) SEL SARAF DEWASA MASIH DAPAT MEMBELAH BAHAN-BAHAN YANG DAPAT MERANGSANG PERTUMBUHAN DAN PERLINDUNGAN TERHADAP SEL NEURON o NERVE GROWTH FACTOR (NGF) o EPIDERMAL GROWTH FACTOR (EGF) o FIBROBLAS GROWTH FACTOR (FGF) o PURPURIN o BRAIN DERIVED NEUROTROPHIC FACTOR (BDNF) o NEUROTROPHIN-3 o NEUROTROPHIN-4 o CILIARY NEUROTROPHIC FACTOR o ACTIVIN o INHIBIN

NEURON
SEL NEURON (SEL SARAF), TERDIRI I. BADAN SEL NEURON (PERIKARION) II. DENDRIT III. NEURIT (AKSON)

BADAN SEL NEURON TERDAPAT DI SUBSTANSIA GRISEA SSP DENRIT DAN NEURIT TERDAPAT DI SUBSTANSIA GRISEA DAN SUBSTANSIA ALBA SSP DAN SARAF TEPI

PERIKARION

DIAMETER 4-5 m 150 m SITOPLASMA SEKITAR INTI, BENTUK DAPAT OVAL, BULAT, BERSUDUT, FUSIFORMIS, PIRAMID INTI BULAT, VESIKULER DENGAN NUKLEULUS YANG JELAS TEMPAT AKSON KELUAR TIDAK ADA BADAN NISSL (AKSON HILLOCK)

SITOSKELETON DAN NEUROFILAMEN

DENDRIT

TONJOLAN DARI PERIKARION TEMPAT MENERIMA RANGSANGAN, BANYAK TERDAPAT SINAP UJUNG SERABUT SENSORIK TERDAPAT RESEPTOR BERCABANG, JUMLAH SATU ATAU LEBIH TERDAPAT BADAN NISSL, MITOKONDRIA, NEUROFILAMEN DAN MIKROTUBULUS

NEURIT

SATU DI SETIAP NEURON, KELUAR DARI DAERAH AKSON HILLOCK TIDAK MEMILIKI BADAN NISSL, DIBUNGKUS OLEH SELUBUNG MIELIN TIPIS ATAU TEBAL (SERABUT SARAF BERMIELIN ATAU TIDAK BERMIELIN) BERCABANG MEMBENTUK TERMINAL ABORIZATION, BERAKHIR SEBAGAI END BULBS (BOUTONS) PADA DAERAH PRESINAP

PEMBAGIAN SEL NEURON (1)

A. BERDASARKAN JUMLAH DAN CARA DENDRIT DAN NEURIT KELUAR DARI PERIKARION 1. NEURON ANASONIK 2. NERURON UNIPOLER 3. NEURON BIPOLER 4. NEURON PSEUDOUNIPOLER 5. NEURON MULTIPOLER

JENIS-JENIS NEURON

ANASONIK

UNIPOLER

BIPOLER

PSEUDOUNIPOLER MULTIPOLER

1.NEURON ANASONIK

MEMILIK AKSON DAN DENDRIT PENDEK SAMA DENGAN NEURON GOLGI TIPE II TERDAPAT DI SEREBRUM DAN SEREBELUM

2. NEURON UNIPOLER
TERDIRI DARI SATU DENDRIT ATAU SATU NEURIT YANG KELUAR DARI BADAN SEL SEL AMAKRIN MEMILIKI 1 DENDRIT

3. NEURON BIPOLER

SATU DENDRIT DAN SATU NEURIT YANG KELUAR DARI BADAN SEL NEURON TERDAPAT PADA NEURON KOCHLEAR, VESTUBULER, OLFAKTORIUS DAN RETINA

4. NEURON PSEUDOUNIPOLER

NAMA LAIN NEURON T SATU TONJOLAN KELUAR DARI BADAN SEL NEURON, KEMUDIAN TERPISAH DUA MENJADI 1 NEURIT DAN 1 DENRIT TERDAPAT PADA NEURON DI GANGLION SPINALIS DAN GANGLION KRANIALIS

5. NEURON MULTIPOLER

NEURON TERBANYAK
MEMILKI 1 NEURIT (AKSON) LEBIH DARI SATU DENDRIT

PEMBAGIAN SEL NEURON (2)

B. BERDASARKAN PANJANG NEURIT, BENTUK DENDRIT DAN PERIKARION 1. NEURON GOLGI TIPE I 2. NEURON GOLGI TIPE II 3. NEURON BETZ (MAUTHER) 4. NEURON PURKINYE 5. NEURON PIRAMID 6. NEURON RANSOW, SEL BOTOL

1. NEURON GOLGI TIPE I

MEMILIKI NEURIT PANJANG DENDRIT LEBIH DARI SATU SEKARANG DINAMAKAN NEURON PROYEKSI CONTOH: NEURON MOTORIS

2. NEURON GOLGI TIPE II

NEURIT PENDEK, SAMA DENGAN PANJANG DENDRIT SEKARANG DINAMAKAN: NEURON SIRKUIT LOKAL (LOCAL CIRCUIT NEURON, LCNS)

3. NEURON BETZ

NAMA LAIN: NEURON MAUTHER BENTUK PIRAMID BESAR (SEL RAKSASA DARI BETZ) HANYA TERDAPAT DI BAGIAN KORTEKS MOTORIS SEREBRUM

4. NEURON PURKINYE
DENDRIT MEMILIKI PERCABANG YANG SANGAT LUAS PERCABAGAN TERLETAK PADA SATU BIDANG, BERBENTUK SEPERTI KIPAS TERDAPAT PADA LAPISAN GANGLIONER KORTEKS SEREBELUM

5. NEURON PIRAMID
BENTUK LEBIH KECIL DARI SEL BETZ BENTUK PIRAMD TERDAPAT PADA LAPISAN PIRAMID DALAM DAN PIRAMID LUAR KORTEKS SEREBRI

PEMBAGIAN SEL NEURON (3)

C. BERDASARKAN FUNGSI
NEURON MOTORIS (EFEREN) NEURON SENSORIS (AFEREN) INTERNEURON (PALING BANYAK)

REAKSI AKSON
CEDRA AKSON KROMATOLISIS (LISIS BADAN NISSL) PERIKARION EDEMA INTI TERDORONG KE TEPI

NEUROGLIA
ASAL NEUROEKTODERMAL, KECUALI MIKROGLIA I. MAKROGLIA 1. ASTROSIT A. ASTROSIT PROTOPLASMATIS B. ASTROSIT FIBROSA 2. OLIGODENDROGLIA (OLIGODENDROSIT) II. MIKROGLIA (ASAL MESENSIMAL) III. EPENDIM

ASTROSIT
SEL BERBENTUK BINTANG ASTROSIT FIBROSA CABANG HALUS, PADA SUBSTANSIA ALBA ASTROSIT PROTOPLAMATIS TONJOLAN LEBIH TEBAL, PADA SUBSTANSIA GRISEA

KAKI VASKULER

OLIGODENDROGLIA
SITOPLASMA LEBIH GELAP DARI INTI TONJOLAN SEDIKIT FUNGSI: SIMBIOSE DENGAN SEL NEURON

OLIGODENDROGLIA MEMBENTUKAN SELUBUNG MIELIN DI SSP

MEMBENTUK SELUBUNG MIELIN SERABUT SARAF DI SSP MASING-MASING TONJOLAN DAPAT MEMBENTUK SELUBUNG MIELIN PADA 1 SERABUT SARAF LAMINA BASAL TIDAK ADA , SEHINGGA SUKAR BERDEGENERASI

MIKROGLIA
SEL DEL RIO HORTEGA TERDAPAT DI SUBSTANSIA ALBA DAN GRISEA INTI LONJONG PADAT, TONJOLAN PENDEK BERKELOK DAN MEMILIKI SEJUMLAH DURI-DURI KECIL ASAL SUMSUM TULANG (MONOSIT) BERFUNGSI SEBAGAI MAKROFAG

SINAPS
SINAPS (MEMPERSATU) MEMPERKUAT DOKRIN NEURON PERTAMA DIKETAHUI TERDAPAT DI UJUNG AKSON, TERNYATA TIDAK SELALU SINAPS DIGOLONGKAN ATAS: 1. SINAPS KOVENSIONAL 2. SINAPS NONKONVENSIONAL

SINAPS KONVENSIONAL
1. AKSODENDRITIK

2. AKSOSOMATIK

3. AKSOAKSONIK

SINAPS NONKONVENSIONAL
DENDRIT DAN PERIKARION DAPAT BERFUNGSI SEBAGAI DAERAH PRESINAPS 1. DENDRODENRITIK 2. SOMATODENDRITIK 3. DENDOSOMATIK 4. DENDROAKSONIK

CARA KERJA SINAPS

1. SINAPS ELEKTRIK (SEDIKIT PADA MAMALIA), TERDAPAT DI: BATANG OTAK RETINA SEREBRUM MORFOLOGI: TIDAK MEMILIKI CELAH SINAPS 2. SINAPS KIMIA

SINAPS KIMIA
MORFOLOGI TERDIRI DARI 3 KOMPONEN 1. PRESINAPS 2. CELAH SINAPS 3. POSTSINAPS

CELAH SINAPS
CELAH YANG TERDAPAT ANTARA MEMBRAN PRESINAPS DAN POSTSINAPS TEMPAT DIMANA NEUROTRANSMITER DILEPASKAN SEBELUM BERIKATAN DENGAN RESEPTOR DI MEMBRAN POSTSINAPS TERDAPAT BAHAN YANG MELISIS NEUROTRANSMITER YANG BERLEBIHAN, CONTOH: ASETILKOLINESTERASE

POSTSINAPS
MEMBRAN POSTSINAPS TERDAPAT RESEPTOR TERHADAP NEUROTRANSMITER YANG DIHASILKAN DARI MEMBRAN PRESINAPS TERDAPAT SALURAN ION SEPERTI: Na+ (EKSITASI), Cl- (INHIBISI) MEMBRAN POSTSINAPS BISA TERDAPAT PADA NEURON, JARINGAN ATAU ORGAN

NEUROTRANSMITER
1. ASETILKOLIN 2. AMINA BIOGENIK: EPINEFRIN, NOR3. 4.
EPINEFRIN, DOPAMIN, HISTAMIN, SEROTONIN ASAM AMINO: ASPARTAT, ASAM GAMMA AMINOBUTIRIK (GABA), GLUTAMAT, GLISIN NEUROPEPTIDA: ANGIOTENSIN II, HORMON ANTIDIURETIK (VASOPRESIN), ATRIAL NATRIK PEPTIDA (ANP), BOMBESIN, KOLESISTOKININ, KORTIKOTROPIN, DINORFIN, ENDORFIN, ENKLAFIN, GASTRIN, GLUKAGON, HORMON PENGATUR HIPOTALAMUS, INHIBIN, MELATONIN, NEUROPEPTIDA Y, NEUROTENSIN, OKSITOKSIN, SEKRETIN, SUBSTANSIA P, VASOAKTIVE INTESTINAL POLYPEPTIDA (VIP) GAS: NO, CO

5.

FUNGSI NEUROTRANSMITER

JENIS-JENIS NEURON BERDASARKAN NEUROTRANSMITER YANG DIHASILKANNYA

1. NEURON ADRENERGIK
NEUROTRANSMITER YANG DIHASILKAN EPINEFRIN ATAU NOREPINEFRIN

2. 3.

NEURON KOLINRGIK
NEUROTRANSMITER YANG DIHASILKAN ASETILKOLIN

NEURON NONADRENERGIK NONKOLINERGIK (NANC)

NEUROTRANSMITER YANG DIHASILKAN BUKAN AMINA ATAU ASETIL KOLIN CONTOH: NEURON GABAERGIK (GABA) NEURON GLUTAMINERGIK (GLUTAMIN) NEURON SEROTOMINERGIK (SEROTONIN) NEURON HISTAMINERGIK (HISTAMIN)

MEKANISME PELEPASAN NEUROTRANSMITER

MEKANISME PELEPASAN NEUROTRANSMITER

THANKS TO

P.T. PFIZER
INDONESIA

NEURON EKSITASI DAN INHIBISI

NEUROTRANSMITER YANG TERIKAT PADA RESEPTOR DI MEMBRAN POSTSINAPS DAPAT MENYEBABKAN:

DEPOLARISASI (Na+ MASUK DALAM SEL) EKSITASI HIPERPOLARISASI (Cl- MASUK DALAM SEL) INHIBISI

SERABUT SARAF
2 JENIS SERABUT SARAF 1. SERABUT SARAF BERMIELIN SELUBUNG MIELIN SARAF PERIFER DIBENTUK OLEH SEL SCHWANN SELUBUNG MIELIN SERABUT SARAF DI SSP DIBENTUK OLEH SEL OLIGODENDROGLIA 2. SERABUT SARAF TIDAK BERMIELIN

SEL SCHWANN
NAMA LAIN NEUROLEMOSIT DULU: NEURILEMA, NEUROLEMA SELUBUNG MIELIN DIBENTUK DARI SITOPLASMA DAN DINDING SEL SCHWANN YANG MENGELILINGI NEURIT SECARA SPIRAL PERPUTARAN SEDIKIT/TIDAK BERPUTAR MIELIN TIPIS MAKIN BANYAK PERPUTARAN MAKIN TEBAL SELUBUNG MIELIN SELUBUNG MIELIN SATU SEL SCHWANN MEMBENTUK 1 SEGMEN INTERNODUS, TERLETAK ANTARA 2 NODUS RAVIER MAKIN TEBAL SELUBUNG MIELIN MAKIN PANJANG SEGMEN INTERNODUS MEMILIKI LAMINA BASAL, SEHINGGA MEMILIKI DAYA REGENERASI

SERABUT SARAF TIDAK BERMIELIN

SEL SCHWANN TIDAK BERPUTAR MENGELILINGI NEURIT SELUBUNG MIELIN TIPIS HANTARAN RANGSANGAN LAMBAT, CARA KONTINUE TERDAPAT PADA SERABUT SARAF OTONOM

SISTIM KONDUKSI SERABUT TIDAK BERMIELIN

SISTEM KONDUKSI CARA KONTINUE DARI DAERAH PEMICU DEPOLARISASI MENUJU KEARAH DISTAL ION Na+ MASUK DALAM SERABUT AKSON

SERABUT SARAF BERMIELIN

SEL SCHWANN MENGELILINGI NEURIT MAKIN TEBAL SELUBUNG MIELIN MAKIN PANJANG SEGMEN INTERNODAL

PROSES PEMBENTUKAN SELUBUNG MIELIN

SEL SCHWANN BERPUTAR MENGELILINGI AKSON MAKIN BANYAK PERPUTARAN, MAKIN TEBAL AKSON, MAKIN PANJANG SEGMEN INTERNODUS AKSON YANG BERPUTAR PADA SEL SCHWANN

SERABUT SARAF BERMIELIN

SERABUT SARAF BERMIELIN YANG DIBENTUK OLEH SEL OLIGODENDROSIT TIDAK MEMILIKI LAMINNA BASAL (SUKAR BEREGENERASI) SERABUT SARAF DIBENTUK OLEH SEL SCHWANN MEMILIKI LAMINA BASAL (LEBIH MUDAH BEREGENERASI)

MORFOLOGI SERABUT SARAF BERMIELIN

AKSON: AKSOLEMA, AKSOPLASMA DAN NEUROFILAMEN MIELIN: SEGMEN INTERNODUS, NODUS RANVIER, NEUROKERATIN, CELAH SCHMIDTLANTERMAN, INTI SEL SCHWANN LAMINA BASAL

SISTIM KONDUKSI SERABUT BERMIELIN

MAKIN TEBAL SELUBUNG MIELIN MAKIN PANJANG SEGMEN INTERNODAL, MAKIN CEPAT DAYA PENGHANTARAN CARA KONDUKSI SALTATOR ION Na+ MASUK MELALUI NODUS (DAERAH NODUS PALING PADAT SALURAN ION Na+)

KONDUKSI SALTATOR
IMPULS SARAF MELONCAT DARI SATU NODUS KE NODUS BERIKUTNYA