Anda di halaman 1dari 85

18 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN KELAS /SEMESTER PROGRAM ALOKASI WAKTU TEMA STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR SMA NEGERI 1 SIKUR Bahasa Indonesia XII (dua belas) /Genap Umum 4 x 45 menit

ASPEK PEMBELAJARAN A. INDIKATOR 1. Menemukan unsur-unsur intrinsik teks drama yang didengar melalui pembacaan 2. Mendiskusikan unsur intrinsik teks drama yang didengar 3. Menyimpulkan isi teks drama sesuai dengan situasi dan konteks 4. Menyampaikan simpulan isi teks drama 5. Membahas simpulan isi teks drama yang telah disampaikan B. TUJUAN PEMBELAJARAN Melalui proses pembelajaran siswa mampu: 1. Menemukan unsur-unsur intrinsik teks drama yang didengar melalui pembacaan 2. Mendiskusikan unsur intrinsik teks drama yang didengar 3. Menyimpulkan isi teks drama sesuai dengan situasi dan konteks 4. Menyampaikan simpulan isi teks drama 5. Membahas simpulan isi teks drama yang telah disampaikan C. MATERI POKOK PEMBELAJARAN 1. Teks drama (lihat buku teks: 1. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia Kelas XII, Adi Abdul Somad dkk. Halaman: 146 s. D 152, 2. Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII, Muhammad Rohmadi dan Yuli Kusumawati halaman 145 s. d. 146) 2. Contoh materi teks drama: Sampek Engtay Nukilan N. Riantiarno Sekolah Yayasan Putra Bangsa di Betawi, pagi. (Guru tengah meluapkan kemarahan pada murid-muridnya. Memukul bel berkali-kali dan baru berhenti ketika murid-murid sudah berkumpul semua. Dia menatap murid-muridnya satu demi satu). Guru Murid-murid Guru Murid-murid Guru : Siapa di antara kalian yang kencing sambil berdiri? : (Semua mengacungkan tangan, kecuali Engtay) : Sejak kapan kalian kencing sambil berdiri? : Sejak kami kecil, Guru. : Itu menyalahi peraturan. Apa bunyi peraturan tentang kencing?

Memahami pembacaan teks drama Menemukan unsur-unsur intrinsik teks drama yang didengar melalui pembacaan Mendengarkan

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

Murid-I Guru Guru Murid-murid Guru

Engtay Guru Engtay

Guru

Engtay Guru Engtay

Guru

Murid-murid Guru Dalang

: Seingat saya, sekolah kita tidak pernah membuat peraturan tentang kencing, : Yang ada hanya peraturan yang bunyinya: Jaga Kebersihan. : (Membentak) Jaga kebersihan! Bunyi peraturan itu bisa berlaku untuk segala perkara, termasuk perkara kencing dan berak. Paham! : (Ketakutan) Paham, Guru. : Tapi coba lihat sekarang di tembok WC dan kamar mandi. Hitamnya, kotornya. Bagaimana cara kalian menjaga kebersihan? Dengan cara mengotorinya? Itu akibat kalian kencing sambil berdiri. : (Mengangkat tangan) : Kenapa Engtay? Mau omong apa? Kamu satu-satunya yang tadi tidak tergolong kepada para kencing berdiriawan ini. Apa kamu kencing sambil jongkok? Atau sambil tiduran? : (Menahan senyum) Maaf Guru. Saya kencing sambil jongkok sejak kecil. Sudah kebiasaan. Kencing sambil berdiri, bukan saja menyalahi peraturan sekolah kita, tapi juga melanggar ujar-ujar kitab yang bunyinya: Jongkoklah Waktu Buang Air kecil dan Besar, Supaya Kotoran Tidak Akan Berceceran. : Itulah yang ingin kuutarakan pagi ini. Otakmu encer sekali Engtay dan sungguh tahu aturan. Kamu betul-betul kutu buku. Apa lagi kalimat-kalimat dalam kitab yang kamu baca perihal kencing? Katakan, biar kawan-kawanmu yang bebal ini mendengar. : (Berlagak menghafal) Yang Keluar Saat Buang Air Kecil Harus Air. Kalau Darah, Itu Pertanda Kita Sakit. Segeralah ke Dokter. : Bagus. Apa lagi? Apa lagi? : Terlalu Sering Kencing, Beser Namanya. Susah Kencing, Mungkin Kena Sakit Kencing Batu. Segeralah Berobat. Jangan Punya Hobi Menahan Kencing. Sebab Kencing Alamiah Sifatnya. Dan Harus Dikeluarkan. Dengan Kata Lain, Semua Kotoran Harus Segera Dibuang. : Bagus-bagus. Sejak saat ini, dengar bunyi peraturan dari kitab-kitab itu. Dan patuhi! Kalian melanggar akan aku suruh hukum pukul tongkat tujuh kali. Hafalkan peraturannya, terutama mengenai kencing sambil jongkok itu tadi. Sekarang kalian aku hukum membersihkan WC dan kamar mandi. Semuanya. Kecuali Engtay! : Kami patuh, Guru. : Sekian pelajaran tentang kencing. Hukuman harus segera dilaksanakan sekarang juga! (Pergi) (Musik terdengar. Masuk dalang, omong sama penonton)

Dalang

: Para pemirsa, tahu kan siapa biang keladi perkara ini? Tidak lain dan tidak bukan Engtay sendiri. Paham kan mengapa ia berbuat demikian? Engtay tidak ingin rahasianya terbuka, ya, kan? Mana mungkin seorang perempuan sanggup kencing sambil berdiri tanpa berceceran? Kalau kawan-kawannya memergoki bagaimana cara Engtay kencing, bagaimana? Kan mereka bisa curiga? Jadi, Engtay pun berpikir keras, mencari akal agar kencing sambil jongkok dijadikan peraturan sekolah. Lalu diambilnya tinta bak dan disiramkannya ke tembok-tembok WC. Tuh, jadi kotor, kan? Engtay berhasil. Cerdik-kiawan sekali, anak itu. Selanjutnya ada apa ini?

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

Adegan apa? Oo, iya, adegan Pasar Malam. (Lampu berubah) (Pasar malam di Gambir-Betawi, malam. Murid-murid sekolah Bangsa menonton tonil-pasar berbaur dengan para penonton lainnya. Sampek Engtay juga ada) : (Yang bertindak sebagai pembawa acara) Terang bulan terang di kali. Buaya tidur disangkanya mati. Malam ini kita jumpa lagi. Dalam lakon cinta kasih sejati. Pohon-pohon dikasih dupa. Daunnya rimbun kuat akarnya. Ini lakon cinta kasih dari Eropa. Asmara Romeo pada Yuliet-nya. (Panggung rakyat digelar) (Pertama, disajikan kisah cinta Romeo dan Yuliet) : (Muncul bersama Yuliet) Ibarat bunga, mawar atau kenanga, kalau ia harum, nama tak lagi penting adanya. Yuliet, kalau dikau ibarat bunga, berganti nama sejuta kalipun, asal dikau adalah Yuliet seperti yang kukenal sekarang ini, duhai, dikau, tetap kucinta : (Manja) Ah, ah Dalang : Stop, tunggu jangan dilanjutkan dulu! (Membaca) Hasil pengumpulan pendapat dari para penonton malam ini tidak dibutuhkan lakon tragedi. Ternyata penonton kita lebih suka komedi. Tapi kami belum siap lakon baru. Apa boleh buat, lakon Yuliet dan Romeo, terpaksa dibikin jadi komedi. Ya, mulai! Go! : (Bersuit) : (Mendekat) Yeah? : (Bersuit lebih keras) : Yeah,yeah. (Berduet) Romeo dan Yuliet. Dunia baru. Berlomba-lomba. Kita bergerak maju. Romeo dan Yuliet. Bermerek baru. Mundur dan maju. Tergantung situ! (Genderang baris-berbaris) (Tema percintaan disajikan secara parodikal. Romeo dan Yuliet mempertontonkan kepiawaian mereka dalam olahraga baris dan cara kasih hormat. Adegan usai, mereka masuk ke balik layar. Para penonton pun bertepuk dengan kedua belah tangan)

Romeo

Yuliet

Romeo

Yuliet Romeo Yuliet Romeo-Yuliet

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

Dalang

Roro Mendut Pronocitro Roro Mendut Pronocitro Roro Mendut Dalang

Dalang

Engtay Sampek Engtay Sampek Engtay Sampek

: Luar biasa. Sekarang giliran: Roro Mendut dan Pronocitro! (Masuk seorang laki-laki berblangkon, mengisap sepuluh batang rokok yang memenuhi antara jari-jari tangannya. Diikuti oleh seorang perempuan yang berjualan rokok) : Rokok,rokok. Semua ada, panjang, pendek, kecil-besar, asemmanis, legit. Rasa baru, rasa cokelat-jeruk-apel dan tomat. : Rokoknya lagi. Mbakyu! Yang rasa bawang. : Sudah punya kok minta. Mau ditaruh mana lagi? : Masih ada kaki. Mana? : Nih! Aku kasih tiga. Dua pendek, satu panjang. (Mendadak, dengan heboh, masuk seorang lelaki gempal mengusung poster antirokok, bunyinya: Nikotin no! Poligami yes!) : Adipati Wiraguna. (Pronocitro berperang dengan Adipati. Pronocitro kalah. Lalu, Roro Mendut pun bunuh diri) (Para penonton bertepuk tangan) : Rupanya kisah cinta Pronocitro dan Roro Mendut tak lebih sebagai perang nikotin. Maka, waktu Wiraguna menang, merokok pun dilarang di manamana. Tembakau dianggap racun. Jadi, begitu Pronocitro dan Roro Mendut mati, seluruh petani tembakau dan pabrik rokok juga ikut mati. Pengangguran meningkat tajam, dan pajak negara berkurang pemasukannya. Kesehatan warga bertambah maju, tapi para dokter mengeluh kekurangan pasien. Hukum sebab akibat. Dilarang ini, muncul begini. Dlarang itu, muncul begitu. Repot! (Semua menyanyi) Melarang dan larangan. Bisa panjang resikonya. Jangan itu jangan ini. Harus bagaimana lagi? Ibarat gedung bagus. Megah indah. Tapi tak punya pintu dan jendela. (Lampu berubah) (Terang pada Sampek Engtay) : Kekal dan abadikah cinta Romeo-Yuliet? : Hanya maut yang bisa memisahkan mereka. Kesetiaan Romeo pada Yulietnya, begitu pula sebaliknya, tetap abadi sampai sekarang. : Alangkah indahnya kalau kita berdua bisa begitu. : Apa katamu? : Jika Kakak mau jadi Romeo, aku mau jadi Yulietnya. : Kamu ini bagaimana? Kita berdua sama-sama laki-laki. Gila apa? Jangan berpikir seperti itu. Kita ini orang-orang normal. Bagaimana bisa kamu jadi Yuliet. Ibaratnya, kita berdua adalah alu. Dan hanya lumpang yang harus kita cari. : (Tertawa terbahak-bahak) Kakak betul. Tapi juga salah. Aku tidak perlu lumpang lagi. Sudah punya. : (Menghela napas) Yah, kamu orang kaya, tentu sudah ditunangkan oleh orang tuamu sejak kamu kecil. Aku tidak begitu. Tak ada yang mau dinikahi mahasiswa miskin macam aku ini. Aku memang harus

Engtay Sampek

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

Engtay

Sampek Engtay Sampek

Guru Murid-murid Guru Murid-murid Guru Murid-murid Engtay

Guru Murid-murid Guru Murid-murid Guru Murid-murid Guru Mu rid-murid Guru Murid 2. Unsur-unsur intrinsik (tema, penokohan, latar, alur, amanat) 3. Simpulan isi drama

berusaha keras mencari pangkat dan kekayaan dulu, baru punya calon istri mau mendekatiku, seperti laron mendekati cahaya lampu. : Kekayaan bukan ukuran untuk seorang perempuan. Yang paling penting adalah hati bersih, jujur, dan bekerja keras. Pada Kakak aku melihat semua sifat baik itu. Pasti akan ada perempuan yang bersedia jadi pendamping. : Mudah-mudahan. Sekarang marilah kita pergi. : Mencari lumpang. : Huss. Kembali ke gedung sekolah. (Engtay tersenyum manis sekali) (Lampu berubah) (Sampek Engtay semakin intim. Ke mana pun pergi selalu berdua. Dan pelajaran di sekolah semakin meningkat pula) : (Menyanyi) Merah dicampur kuning. : (Menyanyi) Jadi warna jingga. : Putih dicampur hitam. : Berubah kelabu muda. (Sambil menyanyi guru dan murid-murid bersilat) : Putih dicampur hitam. : Berubah kelabu muda. (Sambil menyanyi, guru dan murid-murid bersilat) : (Menyanyi) Burung berpasangan. Laut banyak asinnya. Manusia berjodohan. Keong ada rumahnya. Dalang : (Menyanyi) Bagai lidah dan rasa. Bagai pohon dan tanah. Bagai bulan dan matahari. Sampek-Engtay duet serasi. Engtay-Sampek : (Berduet) Tali persahabatan. Tersimpul abadi. Sepanjang zaman. Di bumi atau langit. : Dilukai. : Bangkit lagi. : Digencet, dihajar. : Tetap tegar. : Dikucilkan, dibuang, disiksa. : Makin kuat perkasa. : Jangan lupa, itu watak utama. : Yeah, yeah . (Lampu berubah) N. Riantiarno, Sampek Engtay, Pustaka Jaya, Jakarta, 1999

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN TAHAP PEMBUKA (Apersepsi) KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 1(15 menit) 1. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang harus dikuasai siswa dalam proses kegiatan pembelajaran. 2. Siswa ditanya mengenai cara menyimpulkan isi drama 3. Siswa ditanya mengenai unsur-unsur intrinsik yang bisa digunakan untuk mencari kesimpulan isi drama Pertemuan 2 (5 menit) 1.Siswa mempersiapkan pokok-pokok permasalahan yang akan didiskusikan KEGIATAN INTI 2.Guru dan siswa merancang teknik diskusi kelas Pertemuan-1 (65 menit) 1. Guru menyampaikan konsep permasalahan yanga akan ditanggapi oleh siswa dan sebaliknya, permasalahan yang dikemukakan mempunyai alternatif jawaban 2. Siswa membentuk kelompok untuk mengidentifikasi unsur instrinsik naskah drama. 3. Guru menunjuk beberapa siswa yang refresentatif untuk membacakan dialog drama di depan kelas sesuai dengan jumlah peran dalam naskah. 4. Kelompok yang lain mendengarkan dan mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik kesastraan naskah drama yang didialogkan. Pertemuan-2 (70 menit) 1. Siswa mendiskusikan unsur intrnsik teks drama yang didengar. 2. Setiap wakil kelompok secara bergantian melaporkan hasil diskusi kelompok. 3. Anggota kelompok lain memberikan tanggapan simpulan isi teks drama PENUTUP (Internalisasi & persepsi) Pertemuan 1 (10 menit) 1. Siswa ditugaskan untuk menyelesaikan kerja kelompok di rumah 2.Guru meminta tanggapan siswa tentang kesulitannya mengidentifikasi unsur intrinsik dalam naskah drama. Pertemuan 2 (15 menit) 1. Siswa diminta menyimpulkan isi teks drama sesuai dengan situasi dan konteks 2. Siswa diminta memberikan pendapatnya tentang manfaat atau nilai-nilai yang bisa dipetik dari isi drama tersebut 3. Siswa menjawab soal-soal uji kompetensi dan kuis uji teori E. METODE DAN SUMBER BELAJAR

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

Sumber Belajar

a.

Pustaka rujukan Pustaka rujukan Aktif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA Program IPA dan IPS, Adi Abdul Somad, dkk. Pusat Perbukuan: Departemen Pendidikan Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII (Program IPA/IPS), Muhammad Rohmadi, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk SMA Kelas XII Program Studi IPAIPS, Demas Marsudi dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia untuk SMA Kelas XII Program IPA dan IPS, Agus Setyono dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Terampil Berbahasa Indonesia 3 Program IPA dan IPS, Gunawan Budi Santoso, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Bahasa Indonesia XII untuk SMA/MA Program IPA/IPS, Nurita Bayu Kusmayati dan Eka Trianingsih. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

b. c. d. e. f. g. Metode a. b. c. d.

Material: VCD, Rekaman pembacaan teks naskah drama kaset, poster Media cetak CD Player, TV dan elektronik Website internet Narasumber Model peraga Lingkungan Presentasi Diskusi Kelompok Inquari Demontrasi /Pemeragaan Model Siswa yang punya pengalaman drama/sinetron/film Kejadian di masyarakat kompetensi dasar yang sebagai pemain sesuai dengan www.bse.depdiknas.goi.id www.e-book.go.id

F. PENILAIAN TEKNIK DAN BENTUK a. b. c. d. Tes Lisan Tes Tertulis Observasi Kinerja/Demontrasi Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

e. f. INSTRUMEN /SOAL A. Tugas terstruktur Uraian

Pengukuran Sikap Penilaian diri

Bacalah kembali naskh drama Sampek Engtay dengan cermat kemudian analisis unsure intrinsiknya. B. Tugas terstruktur pilihan ganda 1. Cermatilah penggalan naskah drama berikut! Amal : Kau tidak mau, Andrini ? (memukul meja) Andrini : Tidak! Rencana itu sangat keterlauan, Amal. Kemarin engkau mengatakan bahwa akan menyusup sendiri ke kota. Katamu pekerjaan itu tidak cocok bagi wanita ... Amal : (melihat ke arah jendela) Ya. tapi kita harus patuh pada perintah. Ini, bukan aku yang meminta, Andrini (seperti berbisik) aku ... aku ... juga tidak menyetujui sebenarnya! Andrini : (menarik napas) Yah . kalau engkau sendiri tidak setuju, mengapa memaksaku juga ? Amal : (lesu) Perintah, Andrirti .., perintah komandan! Andrini : (mengejek) Atau kau tidak mempunyai keberanian? Amal : (memandang Andrini) : Maksudmu? Andrini : (berjalan ke jendela) Ya ... tidak berani menghadapi komandan yang hanya memikirkan diri sendiri itu ... Konflik yang terdapat dalam penggalan di atas adalah .... A. ketakutan yang memuncak dalam menghadapi perintah B. pemaksaan. kehendak tentang rencana pelaksanaan tugas C. kebimbangan dalam memutuskan rencana yang akan dikerjakan D. perbedaan pendapat terhadap rencana yang akan dikerjakan E. ketidakcocokan pendapat tentang pelaksanaan tugas Kutipan drama tersebut untuk soal nomor 2 dan 3. Fikri : Bu . Ibu hari ini kita bisa makan enak. (Fikri berteriak kegiarangan sambil berlari mencari ibunya) Bu Hosna : (Bu Hosna berlari kecil menemui anaknya) Ada apa to, Fik? Bikin Ibu kaget saja. Fikri : Lihat, Bu! Fikri menemukan dompet di jalan. Uangnya banyak sekali! Pokoknya hari ini kita makan besar. Bu Hosna : (mendekati Fikri lalu mengelus rambutnya dengan penuh kasih sayang) Fikri, kita memang orang miskin. Tapi, uang itu bukan milik kita. Kamu harus mengembalikannya. Orang yang kehilangan dompet itu pasti merasa sangat sedih. Coba lihat, ada KTP-nya apa tidak? Fikri : Ini, Bu.(Bu Hosna segera membaca alamat pemilik dompet itu di KTP). : Sekarang kembalikan uang itu, ya! Bu Hosna : Tapi, Bu kita bisa makan enak dengan uang ini. Kita kan tidak pernah

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

Fikri Bu Hosna

makan enak : Fikri, ini bukan uang kita. Kamu harus segera mengembalikan kepada pemiliknya.

2. Konflik yang terdapat dalam kutipan drama tersebut adalah A. Fikri tidak bisa makan enak selama ini. B. Fikri kecewa dengan sikap Ibu yang tidak bijaksana. C. Fikri tidak mau mengembalikan dompet. D. Ibu marah pada Fikri karena menentang perintah. E. Ibu kecewa pada Fikiri yang tidak patuh. 3. Watak Bu Hosna yang terdapat dalam kutipan drama tersebut adalah . A. perhatian dan sayang pada anaknya B. pemarah dan menterlantarkan anaknya C. jujur dan bijaksana D. jujur dan penuh kasih sayang E. egois dan semena-mena 4. Cermatilah teks drama berikut! Karnasih : Risiko, ayah, risiko. Manusia menganakkan manusia dan iblis....menganakkan iblis! Hendrapati : (tiba-tiba mukanya berubah) Karnasi Karnasih : Ya, ayah sangka, ayah bisa berkuasa atas semua orang, bukan? Ayah sangka ayah memutar semua kunci dan berkata, Sezam buka pintu dan pintu akan terbuka, bukan? Hendrapati : Kau......kau gila, Karnasih! Karnasih : Aku tidak gila sekarang, aku adalah anak ayah sejati sekarang! Pernahkah ayah mendengar pepatah kita Guru kencing berdiri, murid kencing berlari? Tukarlah sekarang guru dengan ayah, dan murid dengan anak! Hendrapati : Memang kau sudah kemasukan setan Irwan. Karnasih : (keras) Jangan disebut nama Irwan di sini! Ayah hendak berkuasa di mana- mana, ayah hendak mencengkamkan kuku, semua orang bergaul dengan ayah taklukkan. Tetapi awaslah pada suatu waktu tidak mengherankan jika datang pembalasan! Dialog drama di atas secara tersirat lebih menekankan gambaran... A. perwatakan B. latar C. majas D. tema E. sudut pandang

5. Cermatilah kutipan drama berikut! 1) Tukang warung 2) Ibu 3) Tukang Warung Pause (Tukang warung memandang tajam) : Apakah kau tidak gembira, (Ibu pergi kekursi dan berkata). : Ia berteriak "ibu" (lalu duduk) : Tentu dia akan berbuat sesuatu.

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

4) Ayah 5) Gadis 6) Tukang Warung 7) Gadis 8) Tukang Warung 9) Ayah 10) Ibu

: (jalan, tiba-tiba) Terlanjur basah. Ia telah kami... (Ibu tiba-tiba berteriak) : Berhenti, Ibu! : Ada apa ini, apa yang telah kalian lakukan? (tukang warung dan anaknya mundur) Kenapa kau memandang seperti itu? Apakah dia tidak menceritakan bahwa dia anakmu? : Tidak. : Apa yang telah kalian lakukan? Di mana dia sekarang? : Jangan ada suara! (pause) : Dia berteriak "ibu". Kau terus saja memukulnya!

Makna ungkapan terlanjur basah pada dialog keempat penggalan drama di atas adalah A. bandi sampai basah-kuyup B. berendam sampai basah C. tidak bisa dielakkan D. sudah terlanjur dilakukan E. sudah tidak bisa diperbaiki Cermatilah kutipan drama berikut untuk soal nomor 6 dan 7! Pedagang Perempuan : Ingat Nona! Bapak ini seorang pejabat tinggi yang menguasai seluruh wilayah ini. Bapak ini punya kuasa dan wewenang yang sangat besar. Jangan Nona mengumbar bicara mentang-mentang ..... : Mentang-mentang apa? Aku tidak peduli siapa tuan-tuan itu. Di mataku, Tuan-Tuan tidak lebih dari lelaki biasa. Yang sok alim, sok susila. Yang dengan segala akal bulusnya pintar main sandiwara untuk menghormatkan perbuatan isengnya yang sama sekali tidak terhormat! : Suara Nona seperti guntur! : Peduli apa! Ini dalam rumahku sendiri. Sekalipun sekarang ada bom jatuh kemari karena teriakan-teriakanku, aku tidak peduli lagi, pula bukankah tuan-tuan sendiri yang memulai sengketa ini. : Celaka sudah! Perempuan ini sudah tidak waras. : Pikiran Tuan sendiri bagaimana hah? Waras? Kalau Tuan waras, kenapa malam lusa kemarin Tuan ngluyur coba-coba masuk ke kamarku. Mau apa Tuan kalau begitu? Sumber: Naskah drama Domba-Domba Revolusi, 1962

Pedagang Perempuan Pedagang Perempuan

6. Watak tokoh perempuan dalam kutipan tersebut adalah A. pintar B. polos C. bijak D. bimbang E. tegas 7. Konflik pada kutipan drama tersebut adalah A. Pedagang memarahi tokoh perempuan. B. Pedagang cemburu dengan tokoh perempuan. C. Tokoh perempuan mengusir pedangang dari rumahnya. D. Tokoh perempuan menentang pedagang karena membela pejabat. E. Pedagang dan pejabat ingin merebut rumah tokoh perempuan.

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

8. Cermati kutipan drama berikut ini! Ibu : (Tidak menoleh benar) malam Lebaran Narto, dengarlah tabuh itu bersahut-sahutan. Pada malam lebaran seperti ini dia pergi meninggalkan kita. Gunarto : (Agak kesal) Ayah..? Ibu : Keesok harinya, hari lebaran. Sesudah sembahyang aku memaafkan Gunart dosanya. o : Kenapa Ibu ingat juga waktu yang lampau, mengingat kepada orang yang tidak pernah ingat kita? Ibu : (Memandang Gunarto) Aku merasa ia masih ingat kita. Setting yang tergambar dalam penggalan drama tersebut adalah . di rumah pada malam lebaran keesokan harinya hari lebaran hari lebaran sesudah sembahyang di rumah pada hari lebaran lebaran pada waktu yang lampau Teks drama untuk soal nomor 9 dan 10. Raka Rio : Demi Tuhan, aku bukan pengedar, aku pemakai! : Aku nggak mau tahu alasan kamu, Ka! Yang aku sesalkan, kenapa bisa terjadi, lu terjerumus ke dunia ini! Kita pernah berjanji, kan! Walaupun kita sama-sama korban keegoisan orang tua, tetapi kita masih punya Tuhan, masih punya orang yang telah membuat kita lahir di dunia! : Iya, kenapa bisa terjadi, Ka? : Aku bosan jadi anak yang baik... Aku jadi anak baik juga nggak pernah dipuji, nggak pernah diperhatikan. Orang tuaku malah makin leluasa meninggalkan aku, malah makin asyik dengan kegiatannya. Karena mereka berpikir aku baikbaik saja, aku penurut! : Ya Tuhan ... segitunya kamu berpikiran? Apakah kebaikan, ketulusan, kearifan itu untuk dipuji? Raka, kita pernah terjerumus ke hal yang begini waktu kelas satu. : Aku emosi, aku kesal sama orang tuaku! (Penyesalan, Usman Supendi)

A. B. C. D. E.

Joy Raka

Rio Raka

9. Penggalan naskah drama di atas mengandung amanat bahwa .... A. hormati orang tua dengan alasan apa pun B. Tuhan yang telah membuat kita lahir ke dunia C. Jauhi narkoba dengan alasan apa pun D. jadi anak baik tidak pernah dipuji E. penyesalan tidak menyelesaikan masalah 10. Watak Raka dalam penggalan drama tersebut adalah .... A. penyabar B. emosional C. baik D. egois

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

E.

sombong

RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI

RUBRIK PENILAIAN PENYIMPULAN ISI DRAMA NAMA : KELAS/NO. ABS : TANGGAL PENILAIAN KOMPETENSI DASAR N0 01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. Aspek yang Dinilai Ketepatan isi Keruntutan urutan Kejelasan kesimpulan Disertai penjelasan dan alasan yang logis Kelancaran penyampaian Kemudahan dipahami Diksi Struktur kalimat Jumlah Skor

: : Menyimpulkan isi drama melalui pembacaan teks drama Amat Baik Skor = 5 Baik Skor = 4 Biasa Saja Skor = 3 Jelek Skor = 2 Amat Jelek Skor = 1 Juml ah Skor

Pedoman penyekoran = Amat jelek = 1-8 Biasa saja = 17-24 Jelek Baik = 8-16 = 25-32

Amat baik = 33-40

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

Mengetahui Kepala Sekolah Pelajaran

Guru Mata

A N D A P,S.Pd S.Pd NIP. 1966123119901114 197812312007011056

SYAMSUL WATHONI, NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SATUAN PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 SIKUR

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

MATA PELAJARAN KELAS /SEMESTER PROGRAM ALOKASI WAKTU SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS /SEMESTER PROGRAM ALOKASI WAKTU TEMA STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Bahasa dan Sastra Indonesia XII (dua belas) / Genap Umum 2 x 45 menit SMA Negeri 1 Keruak Bahasa dan Sastra Indonesia XII (dua belas) / 2 (dua) Umum 2 x 45 menit Memahami ragam wacana tulis melalui kegiatan membaca cepat dan membaca intensif Menentukan kalimat kesimpulan (ide pokok) dari berbagai pola paragraf induksi, deduksi dengan membaca intensif Membaca

ASPEK PEMBELAJARAN A. INDIKATOR 1. Mampu menemukan paragraf yang berpola induktif 2. Mampu menemukan paragraf yang berpola deduktif 3. Mampu mengidentifikasi ciri-ciri teks paragraf berpola induktif 4. Mampu mengidentifikasi ciri-ciri teks paragraf berpola deduktif Mampu mendaftar butir-butir yang merupakan gagasan pendukung paragraf induktif dan deduktif B. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa mampu menemukan paragraf yang berpola induktif induktif. 2. Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri teks paragraf berpola induktif dan induktif. 3. Siswa mampu mendaftar butir-butir yang merupakan gagasan pendukung paragraf induktif dan deduktif C. MATERI POKOK PEMBELAJARAN 1. Teks paragraf yang berpola induktif 2. Teks paragraf yang berpola deduktif 3. Ciri-ciri paragraf induktif 4. Ciri-ciri paragraf deduktif 5. Gagasan-gagasan pendukung paragraf induktif dan deduktif (lihat buku teks Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII, halaman 144 s. d. 146, Adi Abdul Samad) dan (Bahasa dan Sastra Indonesia Karangan Muhammad Rohmadi dkk, halaman 89 s. d 94)

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN TAHAP PEMBUKA (10 menit) KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Guru menjelas kompetensi dasar dan indikator yang harus dituntaskan oleh siswa dalam proses kegiatan pembelajaran.

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

(Apersepsi) KEGIATAN INTI (70 menit)

2. Siswa ditanya pemahamannya tentang paragraf induktif 3. Siswa ditanya pemahamannya tentang paragraf deduktif 1. Siswa menerima dan membaca intensif beberapa paragraf 2. Siswa berdiskusi untuk menemukan paragraf yang berpola induktif dan deduktif 3. Siswa berdiskusi untuk mengidentifikasi ciri-ciri teks paragraf yang berpola induktif dan deduktif 4. Setiap kelompok diskusi mencari masing-masing 1 pola pengembangan paragraf induktif dan deduktif 5. Setiap kelompok mendaftar butir-butir yang merupakan gagasan pendukung paragraf induktif dan deduktif 6. Setiap kelompok menyusun laporan hasil diskusinya dalam bentuk makalah sederhana 7. Setiap wakil kelompok mempresentasikan makalahnya 1. Siswa merefleksikan pola-pola pengembangan paragraf 2. Siswa mengungkapkan pengalamannya menggunakan paragraf dan induktif dan deduktif 3. Siswa menjawab soal-soal uji kompetensi dan kuis uji teori

PENUTUP (Internalisasi persepsi)

E. METODE DAN SUMBER BELAJAR Sumber Belajar a. Pustaka rujukan 1. Somad, Adi Abdul, dkk. 2008. Aktif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA Program IPA/IPS. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. (halaman 92 s. d. 95) 2. Rohmadi, Muhammad. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII (Program IPA/IPS). Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas (halaman 137 s.d. 141) 3. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk SMA Kelas XII Program Studi IPA-IPS, Demas Marsudi dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas 4. Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia untuk SMA Kelas XII Program IPA dan IPS, Agus Setyono dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. b. c. d. e. f. g. Metode a. Material: VCD, kaset, poster Mediacetak dan Berita, tajuk rencana, artikel yang memuat paragraf elektronik induktif dan deduktif Website internet Narasumber Model peraga Lingkungan Presentasi Teks-teks wacana yang bisa ditemukan di masyarakat Teks yang berupa paragraf induktif dan deduktif Penulis, pengarang

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

b. c. d.

Diskusi Kelompok Inquari Demontrasi /Pemeragaan Model DAN 1 2 3 4 5 6 Tes Lisan Tes Tertulis Observasi Kinerja/Demontrasi Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio Pengukuran Sikap Penilaian diri

F. PENILAIAN TEKNIK BENTUK

INSTRUMEN /SOAL A. Tugas terstruktur uraian Bacalah dengan saksama wacana berikut, kemudian tentukan ide pokok masing-masing paragraf. Paragraf 1
Sebuah teori tentang fungsi bahasa yang sangat terkenal ialah teori Karl Buhler, seorang ahli jiwa dan ahli teori tentang bahasa, bangsa Australia. Sejak tahun 1918 diperkenalkan teori tentang trifungsi bahasa dalam berbagai tulisan. Pada tahun 1934 terbitlah bukunya Sprachteorie yang membela teori fungsi bahasa. Mula-mula teori Buhler itu tidak mendapat perhatian orang, tetapi lambat laun para pendidik tertarik hatinya dan akhirnya memperbaharui pengajaran bahsa di sekolah-sekolah Sekolahku jauh sekali. Agar tidak terlambat sekolah, aku sudah harus bangun pagi pukul 05.00. Setelah itu, aku mandi, berpakaian, sholat subuh, sarapan pagi dan bersiap-siap berangkat Paragraf 2 ke sekolah. Pukul 05.45 aku berangkat. Aku harus menempuh perjalanan dengan bus dua kali. Pertama aku harus naik bus ke daerah Jujur. Dari Jujur, aku naik bus lagi ke pertigaan Sonopakis-Sonosewu. Untuk sampai di sekolah, dari pertigaan tersebut aku harus berjalankaki kira-kira lima menit. Kalau perjalananku lancar, tiba di sekolah pukul 06.45. Namun bila bus yang kutumpangi tidak kunjung datang, aku harus bersiap-siap untuk dimarahi guru BP karena keterlambatanku.

Paragraf 3 wanita dengan kerah membentuk seperti baju muslim, lengannya hanya tiga perempat
panjangnya, dan ada belahan di sisi kanan kiri baju serta bagian depan dihiasi payet untuk memberi kesan unik pada pemakainya. Baju ini dijual dengan harga mahal dengan sasaran konsumen masyarakat Bandung, Jakarta, dan Medan. Ternyata, baju ini laku keras sehingga pabrik tersebut mendapat keuntungan besar. Berdasarkan pengalaman ini, pengusaha pabrik konveksi ingin mengembangkannya di kota-kota besar seperti di Semarang, Suarabaya, Ujung RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011 Pandang. Dia berkesimpulan bahwa produknya pasti akan laku keras. 28

Sebuah pabrik konveksi mencoba memproduksi jenis baju yang lain dari biasanya, yakni baju

Paragraf 4
Siswa B berasal dari keluarga miskin tetapi ia bercita-cita menjadi seorang dokter. Sejak kelas 1 SMA ia tekun belajar. Dengan berbagai cara apa pun ia melengkapi semua buku pelajaran. Hampir setiap hari ia bergelut dengan buku-buku di perpustakaan sekolah, sehingga informasi apa pun hampir tidak pernah ia lewatkan. Ternyata setelah kelulusan, kerja keras tersebut membuahkan hasil. Ia diterima di Universitas Gajah Mada Fakultas Kedokteran sesuai dengan apa yang selama ini menjadi cita-citanya.

Paragraf 5
Adanya kegoncangan hebat dalam sendi-sendi kehidupan, suara hati yang selama ini tertindas tipis-tipis, membersit keluar dan menjadi banjir besar menantang sendi-sendi hidup lama. Lahirlah angkatan baru yang berjuang atas dorongan hati nurani. Muncullah sanjaksanjak yang membawakan suara orde baru seperti kumpulan sanjak-sanjak Taufik Ismail, semua itu disebabkan adanya tekanan mental yang sedemikian hebat dengan tiba-tiba terjadi ledakan fitnah Gerakan Tiga puluh September.

Paragraf 6
Tahun 2007-2008 adalah tahun di mana bencana alam yang berbagai bentuknya seperti banjir dan tanah longsor terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini terjadi karena hutan-hutan sudah gundul, tempat peresapan air sudah menjadi rumah penduduk, bahkan sampai bantaran kali pun padat penghuni. Akibat kejadian tersebut banyak masyarakat yang mendadak jatuh miskin, kekurangan pangan bahkan tidak memiliki tempat tinggal lagi. Hal ini menimbulkan stabilitas keamanan pun mulai dipertanyakan

Tugas terstruktur pilihan ganda 1. Cermati paragraf berikut! (1) Berawal dari rasa keingintahuan manusia terhadap lingkungannya dan mencari tempat yang dapat ia huni untuk memenuhi segala keinginannya, manusia menciptakan alat transportasi. (2) Bahkan demi hasratnya ini bangsa barat berlayar ke timur. (3) Keinginan untuk hidup dan hidup lebih mendorong terciptanya penjajahan dan penindasan terhadap yang lain. (4) Sedemikian vitalnya peran transportasi menghantarkan dan memudahkan keinginan manusia untuk menguasai yang lain. (5) Padahal semasa peradaban Mesir kuno dengan adanya Sungai Nil masyarakat makmur dan transportasi melalui jalur sungai sebagai prioritas. (6) Akan tetapi, sejalan dengan laju perkembangan teknologi beragam kendaraan diciptakan, seperti udara, darat, dan air. (7) Di samping itu, dengan laju perkembangan teknologi pula telah tercipta beragam alat-alat canggih untuk kepentingan masyarakat. Kalimat utama paragraf tersebut adalah ....

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

A. B. C. D. E.

Keinginan mendorong terciptanya penjajahan. Transportasi menghantarkan keinginan manusia. Beragam transportasi telah diciptakan manusia. Alasan manusia menciptakan alat transportasi. Demi hasratnya bangsa barat berlayar ke timur.

Cermati teks berikut! (1) Negara-negara di kawasan Asia Pasifik, terutama Indonesia, Filipina, dan China, berisiko dilanda bencana alam besar yang bisa menewaskan jutaan orang. (2) Prediksi yang disampaikan lembaga riset Geoscience Australia itu mendorong Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd untuk membentuk pusat riset dan pelatihan bersama guna menanggulangi bencana alam tersebut. (3) Dalam laporan yang dikutip harian The Sydney Morning Herald, Jumat kemarin, berdasarkan kajian Geoscience Australia bahwa bencana gempa bumi, tsunami, badai, dan letusan gunung api mengancam kawasan Asia Pasifik dalam beberapa tahun ke depan. (4) Dugaan sementara, bencana alam tersebut akan terjadi karena letak kawasan Asia Pasifik berada di jalur rawan bencana. (5) Hal itu dibuktikan dengan kejadian yang dialami oleh Indonesia pada tahun 2004. Ide pokok paragraf tersebut adalah .... Lembaga riset Geoscience Australia melakukan penelitian. Kegunaan alat penanggulangan bencana alam. Negara-negara yang berisiko dilanda bencana alam. Kemungkinan terjadi bencana gempa bumi yang dahsyat. Beberapa negara dilalui jalur rawan bencana alam. Cermati teks berikut! Semut pada dasarnya terdiri atas beberapa kasta, ada ratu, ada raja semut. Ada pula semut pekerja. Semut pekerja sangat rajin dalam melakukan tugas-tugasnya. Saat bekerja, mereka saling bahu-membahu, bermusyawarah mengumpulkan makanan bagi kelangsungan hidupnya. Mereka tidak pernah merasa lelah dan selalu bersikap gotong royong dalam sesuatu. Sama halnya dengan manusia. Manusia juga saling bergotong royong dan bahu membahu dalam mengerjakan tugas, bekerja bakti membangun sesuatu untuk kepentingan bersama. Mereka harus memiliki sikap ikhlas dan tanpa pamrih, apalagi sudah sesuai dengan komando dari pimpinan. ... Kalimat simpulan yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah .... A. Hidup berkasta pada semut juga ditemukan pula dalam kehidupan nyata manusia yang memiliki pemimpin, wakil pemimpin, dan yang lainnya sebagai anak buah. B. Jadi, suatu pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan baik apabila dilakukan secara bergotong royong, bermusyawarah, dan mengikuti komando seperti hal semut bekerja. C. Dengan demikian, kita manusia akan malu bila hidup tidak akur dan bercerai berai, sementara binatang semut hidup damai, saling akur, dan selalu bergotong royong. D. Manusia dan semut sama-sama makhluk ciptaan Tuhan yang saling meniru dalam berbagai kepentingan hidup, termasuk cara mengumpulkan makanan dan pembangunan. E. Akhirnya, manusia mencontoh cara kehidupan semut yang senantiasa hidup rukun bersama kaumnya dengan moto bergotong royong dan musyawarah untuk mencapai tujuan. Cermati paragraf generalisasi berikut!

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

Setelah diadakan tanya jawab kepada 50 orang siswa untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan mereka tentang dampak freon AC (air condition) bagi lapisan ozon, dampak polusi udara yang disebabkan oleh asap kendaraan yang dapat menipiskan ozon bumi, dampak rumah kaca yang sangat mempermudah terkikis lapisan ozon bumi. Semua dampakdampak tersebut akan menimbulkan pemanasan global yang dapat membahayakan kelangsungan hidup bagi semua makhluk. Dari jawaban mereka, 40 orang mengetahui dampak tersebut dengan memberikan alasan dan contoh-contoh lengkap, 5 orang menjawab dengan memberikan alasan dan contoh-contoh kurang lengkap, dan 5 orang menjawab tahu, tetapi tidak memberikan alasan dan contoh. Memang sudah lama mereka banyak mengetahui dampak pemanasan global yang dapat membahayakan kelangsungan makhluk hidup. Kalimat yang tepat untuk simpulan paragraf tersebut adalah .... A. Dengan demikian, mereka semua sudah sangat mengetahui dampak pemanasan global yang dapat membahayakan kelangsungan makhluk hidup B. Jadi, disimpulkan bahwa baru sedikit siswa mengetahui dampak pemanasan global yang dapat membahayakan kelangsungan makhluk hidup C. Boleh dikatakan bahwa mereka sudah peduli terhadap dampak pemanasan global yang dapat membahayakan kelangsungan makhluk hidup. D. Dapat dikatakan bahwa mereka sudah banyak mengetahui dengan jelas dampak pemanasan global yang dapat membahayakan kelangsungan makhluk hidup. E. Maka dapat disimpulkan bahwa mereka semakin yakin terhadap dampak pemanasasan global yang mengancam kelangsungan hidup di bumi 5. Cermatilah teks berikut! (1) Efek rumah kaca telah meningkatkan suhu bumi rata-rata 1-5C. (2) Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5C sekitar tahun 2030.(3) Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. (4) Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat. (5) Mekanisme terjadinya efek rumah kaca antara lain, bumi secara konstan menerima energi kebanyakan dari sinar matahari tetapi sebagian juga diperoleh dari bumi itu sendiri, yakni melalui energi yang dibebaskan dari proses radioaktif (Holum, 1998:237). Ide pokok paragraf tersebut adalah . A. efek rumah kaca B. peningkatan gas C. pemanasan global D. peningkatan suhu E. proses radioaktif 6. Cermatilah teks berikut! Meski bermanfaat bagi tubuh, ternyata oksigen bisa juga membahayakan bagi tubuh. Selain berpotensi menimbulkan terlepasnya elektron bebas yang reaktif atau yang dikenal dengan radikal bebas, berlebihnya oksigen dalam tubuh atau yang kerap dikenal hyperoxia (biasanya disebabkan oleh terapi oksigen) dapat menyebabkan sesak nafas pada bayi.

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

Demikian diungkapkan dalam Jurnal European Respiratory. Sebelumnya pernah diteliti dan ditemukan bahwa kerapnya kejadian hyperoxia akan memengaruhi kemampuan otot dalam menyerap oksigen, terutama bagi bayi yang baru lahir hingga menyebabkan terjadinya henti napas (yang dikenal sebagai apnea). Rangkuman isi teks tersebut adalah . A. Jurnal European Respiratory mengungkapkan bahwa oksigen bisa juga membahayakan bagi tubuh karena menimbulkan radikal bebas dan hyperoxia. B. Kejadian hiperoxia akan memengaruhi kemampuan otot dalam menyerap oksigen, terutama bagi bayi yang baru lahir. C. Sebelumnya pernah diteliti dan ditemukan bahwa kerapnya kejadian hiperoxia akan mempengaruhi kekuatan otot dalam menyerap oksigen. D. Walaupun bermanfaat bagi tubuh, ternyata oksigen bisa juga membahayakan bagi tubuh karena menimbulkan radikal bebas. E. Bayi yang kekurangan oksigen akan menimbulkan sesak napas bahkan akan terjadi henti napas atau apnea. 7. Cermatilah teks berikut! Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman selama ini, siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar-mengajar. Anak cenderung tidak begitu tertarik dengan pelajaran PKn karena selama ini pelajaran PKn dianggap sebagai pelajaran yang hanya mementingkan hafalan semata, kurang menekankan aspek penalaran sehingga menyebabkan rendahnya minat belajar PKn siswa di sekolah. Banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar PKN siswa rendah yaitu faktor internal dan eksternal dari siswa. Faktor internal antara lain: motivasi belajar, intelegensi, kebiasaan, dan rasa percaya diri. Sedangkan, faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar siswa, seperti: guru sebagai pembina kegiatan belajar, strategi pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum ,dan lingkungan. Rangkuman isi laporan tersebut adalah . A. Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman selama ini, siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar-mengajar PKN. B. Penyebab siswa tidak tertarik belajar PKN adalah kurangnya penekanan aspek penalaran dalam pembelajaran. C. PKN dianggap sebagai pelajaran yang hanya mementingkan hafalan sehingga siswa tidak tertantang untuk belajar. D. Siswa kurang aktif dan tidak begitu tertarik terhadap pelajaran PKN dan hasil belajarnya rendah. E. Faktor yang menyebabkan hasil belajar PKN siswa rendah yaitu faktor internal dan eksternal dari siswa. Cermatilah teks berikut! Pemerintah dapat saja melakukan deklarasi, telah membebaskan anak dari biaya sekolah, seperti SPP dan uang buku. Akan tetapi, uang pendaftaran belum masuk ke dalam komponen yang dibebaskan. Jika kita serius bermaksud mencerdaskan kehidupan bangsa, sudah seharusnya pemerintah melakukan intervensi. Maksudnya, siapa pun yang mendaftar masuk SD dan SMP harus mampu. Caranya, semua kebutuhan sekolah, termasuk komponen yang dijadikan penghitungan dalam pendaftaran sekolah, harus ditanggung pemerintah. Kalau tidak, pemerintah berkewajiban membantu orang tua yang tidak mampu untuk mendaftarkan anaknya sekolah.

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

Simpulan pendapat penulis pada cuplikan tajuk rencana tersebut adalah ... A. Pemerintah melakukan deklarasi membebaskan anak biaya sekolah. B. Sudah seharusnya pemerintah melakukan intervensi. C. Siapa pun yang mendaftar masuk ke SD dan SMP harus mampu. D. Semua kebutuhan sekolah harus ditanggung pemerintah. E. Pemerintah berkewajiban membantu orang tua yang tidak mampu. Cermatilah teks berikut untuk soal nomor 9 dan 10. (1) Terdapat jarak yang amat lebar antara persepsi lama dan modern tentang perempuan. (2) Salah satu penyebabnya adalah mitos yang berkembang dalam masyarakat (3) Mitosmitos sengaja diciptakan agar fatsun tentang perempuan berlaku turun-temurun. (4) Di Banyumas perempuan juga tak luput dari kekangan mitos. (5) Mitos adalah cerita tentang suatu kelompok masyarakat berkaitan dengan tokoh suci yang diagungkan dan mengandung arti mendalam yang diungkapkan secara gaib. (6) Bahkan, sampai sekarang kepercayaan lama seputar perempuan yang dikaitkan dengan hal mistis tersebut masih berlaku. Perempuan Banyumas Melawan Mitos (Kompas, 3 Januari 2009) 9. Ide pokok paragraf tersebut adalah . A. Jarak antara persepsi lama dan modern tentang perempuan B. Berkembangnya mitos tentang perempuan C. Mitos tentang perempuan sengaja diciptakan D. Perempuan juga tidak luput dari kekangan mitos E. Kepercayaan lama tentang perempuan masih berlaku 10. Kalimat utama paragraf tersebut terdapat pada kalimat nomor A. ( 1 ) D. (4 ) B. ( 2 ) E. ( 5 ) C. ( 3 ) RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI RUBRIK OBSERVASI KINERJA INDIVIDU DALAM DISKUSI KELOMPOK NAMA SISWA KELAS/NO. ABSEN : TANGGAL PENILAIAN KOMPETENSI DASAR : : : Menentukan kalimat kesimpulan (ide pokok) dari berbagai pola paragraf induksi, deduksi dengan membaca intensif KURAN G D (10) PARTISIPASI DAN SIKAP Terlibat secara aktif dan penuh inisiatif Prosedural dan kooperatif terhadap aturan main CUKUP C (15) NILAI BAIK B (20) AMAT BAIK A (25)

ASPEK

RINCIAN

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

DIRI BAHASA

KUALITAS PENDAPAT / GAGASAN

Memperhatikan dan menghargai pendapat orang lain Runtut, terstruktur dengan baik Komunikatif (mudah dipahami) Efektif (singkat dan jelas) Diksi variatif dan tepat konteks Pembicaraan tidak menyimpang dari topik dan menyasar ke substansi persoalan Gagasan orisinal dan kreatif (tidak meniru) Usulan disertai alasan /bukti pendukung Konsisten atas pendapatnya sendiri JUMLAH SKOR

Mengetahui Kepala Sekolah Pelajaran

Guru Mata

A N D A P,S.Pd S.Pd NIP. 1966123119901114 197812312007011056

SYAMSUL WATHONI, NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN KELAS /SEMESTER PROGRAM ALOKASI WAKTU TEMA STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

SMA NEGERI 1 SIKUR Bahasa dan Sastra Indonesia XII (dua belas) / Genap Umum 4 x 45 menit

ASPEK PEMBELAJARAN A. INDIKATOR 1. Menjelaskan mekanisme mengarang 2. Menjelaskan langkah-langkah mengarang 3. Menetapkan langkah persiapan (menetapkan gagasan dan pola pengembangan karangan) 4. Membuka karangan dengan paragraf yang memikat 5. Menyusun karangan 6. Menyusun penyempurnaan karangan 7. Menyunting karangan sendiri atau karangan teman B. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa mampu menjelaskan mekanisme mengarang, mampu menjelaskan langkahlangkah mengarang 2. Siswa mampu menetapkan langkah persiapan (menetapkan gagasan dan pola pengembangan karangan) 3. Siuswa mampu membuka karangan dengan paragraf yang memikat 4. Siswa mampu menyusun karangan dan menyempurnaan karangan 5. Siswa mampu menyunting karangan sendiri atau karangan teman C. MATERI POKOK PEMBELAJARAN 1. Mekanisme mengarang 2. Langkah-langkah mengarang 3. Langkah persiapan (menetapkan gagasan dan pola pengembangan karangan) 4. Langkah membuka karangan dengan paragraf yang memikat 5. Penyusunan karangan 6. Langkah menyempurnakan/mengakhiri karangan 7. Teknik menyunting karangan sendiri atau karangan teman (idem, halaman 130-131, 89-94; lihat pula halaman 138-141, Nurita Bayu Kusmayati)

Mengungkapkan pikiran, pendapat, dan informasi dalam penulisan karangan berpola Menulis karangan melalui mekanisme dan langkah-langkah mengarang Menulis

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN TAHAP PEMBUKA (Apersepsi) KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan ke-1 (15) 1. Guru menjelas kompetensi dasar dan indikator yang harus dituntaskan oleh siswa dalam proses kegiatan pembelajaran 2. Guru dan siswa bertanya jawab tentang teknik menyiapkan karangan 3. Guru dan siswa bertanya jawab tentang teknik pengembangan karangan 4. Siswa membaca sebuah contoh karangan sebagai model

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

INTI

Pertemuan ke-2 (10) Siswa menunjukkan hasil kerja rumah kepada guru Guru memberikan penilaian proses. Pertemuan ke-1 (65) 1. Siswa mendiskusikan mekanisme dan langkah-langkah mengarang 2. Siswa berdiskusi untuk menentukan tema karangan 3. Siswa berdiskusi untuk menentukan langkah persiapan, pengembangan, dan penyempurnaan mengarang 4. Siswa secara mandiri menyusun karangan Pertemuan ke-2 (65) 1. Siswa melengkapi karangan 2. Siswa saling menukarkan karangannya 3. Siswa saling menyunting karangan denganteman Pertemuan ke-1 (10) 1. 2. Siswa mengajukan pertanyaan atau permasalahan berkaitan dengan kesulitan menyusus karangan Guru meminta siswa menyelesaikan karangan di rumah

PENUTUP (Internalisasi & persepsi)

Pertemuan ke-2 (15) Siswa merefleksikan langkah-langkah mengarang Siswa mengerjakan uji kompetensi Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kuis uji teori E. METODE DAN SUMBER BELAJAR umber Belajar a. Pustaka rujukan Aktif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA Program IPA dan IPS, Adi Abdul Somad, dkk. Pusat Perbukuan: Departemen Pendidikan Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII (Program IPA/IPS), Muhammad Rohmadi, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk SMA Kelas XII Program Studi IPA-IPS, Demas Marsudi dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia untuk SMA Kelas XII Program IPA dan IPS, Agus Setyono dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Terampil Berbahasa Indonesia 3 Program IPA dan IPS, Gunawan Budi Santoso, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Bahasa Indonesia XII untuk SMA/MA Program IPA/IPS, Nurita Bayu Kusmayati dan Eka Trianingsih. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Marahimin, Ismail. 2003. Menulis Populer, Jakarta: UI. b. Material: VCD, Rekaman pengajaran menulis kaset, poster

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

c. d. e. f. g. Metode a. b. c. d.

Mediacetak dan Berita, tajuk, editorial, artikel, esai dalam koran, majalah elektronik Website internet Narasumber Model peraga Lingkungan Presentasi Diskusi Kelompok Inquari Demontrasi /Pemeragaan Model Pengarang Siswa yang mempunyai pengalaman hidup yang sesuai dengan materi Karangan-karangan yang bisa ditemukan di masyarakat

F. PENILAIAN TEKNIK DAN BENTUK a. b. c. d. e. f. INSTRUMEN /SOAL A. Tugas Terstruktur (Praktik Mengarang) 1. Tulislah sebuah karangan bertema perekonomian Indonesia dengan langkah- langkah seperti di depan! Setelah selesai, tukarkan dengan karya temanmu! Suntinglah karangan temanmu berdasarkan pola pengembangan karangan dan pemakaian bahasanya! 2. Sampaikanlah hasil penyuntinganmu di depan kelas secara bergantian dan berikan tanggapan atas hasil suntingan yang disampaikan temanmu! Kembalikan karangan temanmu dan perbaikilah sesuai dengan saran temanmu! B. Tugas Terstruktur Pilihan Ganda Cermatilah paragraf deskripsi berikut! Tepi danau itu bersih, tampak tak ada sampah yang berhamburan. Tempat sampah disediakan sedemikian rupa sehingga terjangkau pengunjung. Perahu yang disediakan memadai untuk melayani wisatawan domestik. Setiap pengunjung diharuskan mematuhi aturan kawasan wisata. Jika pengunjung melanggar aturan akan ditegur dengan penuh kearifan. Tempat parkir disediakan cukup luas. Pengunjung yang membawa kendaraan harus diparkir di tempat yang disediakan. Kalimat yang tepat untuk memperbaiki kalimat bercetak miring dalam paragraf tersebut Tes Lisan Tes Tertulis Observasi Kinerja/Demontrasi Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio Pengukuran Sikap Penilaian diri

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

adalah.... A. Kendaraan harus diparkirkan oleh pengunjung sendiri di tempat yang disediakan. B. Setiap pengunjung boleh membawa kendaraan sendiri dan diparkir sendiri. C. Tempat pengunjung parkir yang tersedia sangat memadai dan diparkir di situ. D. Pengunjung memarkir kendaraannya dengan parkir yang tersedia di tempatnya. E. Pengunjung memarkir kendaraannya secara teratur di tempat yang telah disediakan. Bacalah paragraf berikut dengan saksama! Beberapa pohon tanaman hias di halaman depan rumah itu setiap hari disiram dan pada waktu-waktu tertentu tidak terlewatkan diberi pupuk. Meskipun daunnya tumbuh subur, tanaman itu tidak mendapat sinar matahari karena terhalang oleh pohon-pohon kayu yang besar, yang ditanam di tepi pagar depan rumah .... Sementara itu, tanaman hias sejenis yang ditanam di samping rumah mendapat sinar matahari dan tumbuh subur serta berbunga indah. Kalimat yang berupa akibat yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah ... A. Akibatnya, tanaman hias di halaman depan rumah tidak berbunga. B. Akibatnya, tanaman yang berbunga indah semua ditanam di samping rumah. C. Agar tanaman hias itu tumbuh subur dan berbunga perlu diberi pupuk bunga. D. Jadi, pohon kayu besar di tepi jalan ditebang agar tanaman hias mau berbunga. E. Akibatnya, tanaman hias hanya mau berbunga bila mendapat sinar matahari. . Topik : Sebab-sebab kurangnya penguasaan bahasa Indonesia. Kalimat penjelas : (1) Kurangnya motivasi dalam pemakaian bahasa Indonesia dengan baik dan benar. (2) Ada anggapan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa kedua sesudah bahasa ibu. (3) Bahasa Indonesia adalah bahasa orang Indonesia yang dipandang tidak ilmiah. (4) Bahasa Indonesia adalah bahasa komunikasi sehari-hari sehingga tidak perlu dipelajari. (5) Bahasa asing merupakan bahasa ilmu pengetahuan. Kalimat penjelas yang sesuai dengan topik adalah ... A. (1), (2), dan (3) B. (1), (2), dan (4) C. (2), (3), dan (4) D. (2), (4), dan (5) E. (3), (4), dan (5) Cermati paragraf rumpang berikut ini! Sejak enam bulan terakir ini . Kerajinan rotan di Yogyakarta mengalami kelesuan. Padahal, biasanya selama lebaran banyak orang yang membeli kerajinan rotan produksinya. Sumintari khawatir sanggar rotan yang dipimpinya akan gulung tikar. Hal senada juga diakatakan Hadi. Menurutnya, minat . luar negeri terhadap kerajinan rotan pun mengalami penurunan tajam sejak tahun 2000. Sejak itu pula, ia sudah jarang . rotan ke negara-negara Eropa, Amerika, dan Belanda. Kata serapan yang baku untuk melengkapi paragtaf tersebut adalah. A. business, konsumsi, mengeksport B. bisnis, konsumen, mengekspor C. business, konsumtif, mengeksport D. busisines, consumer, mengeksport E. bisnis, konsumerisme, mengekspor

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

Cermati paragraf rumpang berikut! Kandungan zat besi yang cukup tinggi pada pisang dapat menstimulasi . dalam darah untuk membantu kasus . . Selain itu, buah tropis ini dapat membantu penurunan tekanan darah dan . karena kandungan potassiumnya yang tinggi. Kata baku yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah. A. hemoglobin, anemia, stroke, B. hemoglobin, anemia, stroke C. haemoglobin, anemia, strok D. haemoglobin, anemi, strok E. hemoglobin, anemi, strok Cermati paragraf berikut! Dalam kegiatan manajemen, faktor waktu sering dilupakan. Ada anggapan ... waktu mudah diatur. Dengan mesin absensi time recorder, dapat diawasi jam kerja karyawan. Memang waktu kerja pegawai sehari-hari tampaknya bisa dikontrol dengan mesin pencatat waktu, ... intensitas kerja mereka sebenarnya belum bisa dipastikan apakah mereka benarbenar memanfaatkan jam kerja mereka secara efektif atau tidak. Hal ini tidak dapat dipastikan dengan mesin pencatat waktu ... intensitas pemanfaatan waktu kerja tidak bisa direkam dengan mesin itu. Kata penghubung yang tepat untuk melengkapi bagian kalimat yang dirumpangkan pada paragraf tersebut adalah .... walaupun, meski, dan jika, namun, hingga meskipun, dan, meski bila, tetapi, karena bahwa, tetapi, karena

A. B. C. D. E.

Cermati kutipan karya tulis berikut! Manusia mendambakan hidup sehat. Kesehatan adalah merupakan salah satu kebutuhan dasar daripada manusia, di samping kebutuhan yang mana disebut sandang, pangan, dan pendidikan. Hanya dengan kondisi kesehatan yang baik serta tubuh yang prima manusia dapat melaksanakan aktivitas kehidupan dengan baik. Perbaikan kalimat yang tercetak miring dalam kutipan tersebut adalah .... A. Kesehatan yang mana merupakan salah satu kebutuhan dasar daripada manusia di samping kebutuhan sandang, pangan, papan, dan pendidikan. B. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia di samping kebutuhan akan sandang, pangan, papan, dan pendidikan. C. Kesehatan merupakan salah satu daripada kebutuhan dasar manusia di samping kebutuhan akan sandang, pangan, papan, maupun pendidikan. D. Kesehatan merupakan salah satu di mana kebutuhan dasar daripada manusia, di samping kebutuhan kepada sandang, pangan, papan, dan pendidikan. E. Kesehatan merupakan dari pada salah satu kebutuhan dasar manusia di samping kebutuhan daripada sandang, pangan, papan, dan pendidikan. Cermati kutipan bahasa karya tulis berikut! Kultur merupakan pandangan hidup yang diakui bersama oleh suatu kelompok masyarakat,

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

yang mencakup cara berpikir, perilaku, sikap, nilai yang tercermin, baik dalam wujud fisik maupun abstrak. Kultur ini juga dapat dilihat sebagai suatu perilaku, nilai-nilai, sikap hidup, dan cara hidup untuk melakukan penyesuaian dengan lingkungan, dan sekaligus cara untuk memandang persoalan dan memecahkannya. Akan tetapi, remaja sekarang membungkus dirinya dengan budaya asing atau barat Kata yang tepat untuk mengganti kata kias yang bergaris bawah dalam kutipan karangan ilmiah tersebut sehingga bermakna lugas adalah .... A. terpatri, terpikat B. terbukti, terbayang C. terjebak, tersangkut D. terpantul, terjerumus E. terlihat, terpengaruh Cermati topik dan kalimat penjelas berikut! Topik paragraf : penjualan tanaman hias secara tradisional Kalimat penjelas : (1) Penjual menyewa lapak di sentra penjualan tanaman hias resmi yang letaknya strategis. (2) Perawatan tanaman hias dapat dilakukan dengan mudah dan menyenangkan. (3) Penjual tidak perlu repot-repot mempromosikan tanaman. (4) Karena sentra tanaman itu sendiri sudah mampu mengumpulkan pengunjung. Tanaman besar dapat dibentuk menjadi tanaman kerdil yang menarik dan unik A. B. C. D. E. Kalimat penjelas yang sesuai dengan topik paragraf tersebut adalah nomor .... (1), (3), dan (4) (1), (3), dan (5) (2), (3), dan (4) (2), (4), dan (5) (3), (4), dan (5) 10. Cermati urutan kalimat berikut! (1) Program aksi untuk peningkatan mutu sekolah secara konvensional senantiasa menekankan pada aspek pertama, yakni meningkatkan mutu proses belajar mengajar, sedikit menyentuh aspek kepemimpinan dan manajemen sekolah. (2) Sekolah sebagai suatu sistem memiliki tiga proses pokok yang sangat berkaitan erat dengan mutu sekolah. (3) Namun, sejauh ini bukti-bukti telah menunjukkan bahwa sasaran peningkatan kualitas pada aspek PBM saja tidak cukup. (4) Tiga proses itu, yakni : proses belajar mengajar, kepemimpinan, dan manajemen sekolah, dan kultur sekolah. (5) Sudah barang tentu pilihan tersebut tidak terlalu salah karena aspek itulah yang paling dekat dengan prestasi siswa. Urutan kalimat yang tepat untuk dijadikan paragraf yang baik adalah .... A. (2), (3), (1), (4), dan (5) B. (2), (4), (1), (5), dan (3) C. (3), (4), (1), (5), dan (3) D. (4), (3), (5), (2), dan (1)

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

E. (5), (4), (2), (3), dan (1) RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI RUBRIK PENILAIAN PENULISAN KARANGAN BERPOLA NAMA : KELAS/NO. ABS : TANGGAL PENILAIAN: KOMPETENSI DASAR : Menulis karangan melalui mekanisme dan langkah-langkah mengarang N0 1 Pemilihan dan perumusan tema ASPEK YANG DINILAI Ketepatan pemilihan dan perumusan tema a. Tepat Skor 3 b. Cukup tepat Skor 2 c. Kurang tepat Skor 1 d. Tidak tepat Skor 0 Teknik pembukaan karangan sesuai tema atau tidak a. Sesuai Skor 3 b. Cukup sesuai Skor 2 c. Kurang sesuai Skor 1 d. Tidak sesuai Skor 0 Teknik pengembangan karangan koheren dengan pembuka atau tidak a. Koheren Skor 3 b. Cukup koheren Skor 2 c. Kurang koheren Skor 1 d. Tidak koheren Skor 0 Teknik pengembangan karangan koheren dengan isi atau tidak a. Koheren Skor 3 b. Cukup koheren Skor 2 c. Kurang koheren Skor 1 d. Tidak koheren Skor 0 Ketepatan penggunaan ejaan dan tanda baca a. Tanda baca & ejaan yang ada semua benar Skor 3 b. Ada 1-5 ejaan atau tanda baca yang salah Skor 2 c. Ada 6-10 ejaan atau tanda baca yang salah Skor 1 d. Lebih dari 10 ejaan atau tanda baca salah Skor 0 Ketepatan penggunaan struktur kalimat a. Semua kalimat strukturnya tepat Skor 3 b. Ada 1 kalimat yang strukturnya salah Skor 2 c. Ada 2 kalimat yang strukturnya salah Skor 1 d. Lebih dari 2 kalimat yang strukturnya salah Skor 0 SKOR

Teknik persiapan/ pembukaan karangan Teknik pe ngembangan karangan

3.

4.

Teknik penu tup/penyem purnaan karangan

Ejaan dan tanda baca

Struktur kalimat

Mengetahui Kepala Sekolah Pelajaran

Guru Mata

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

A N D A P,S.Pd S.Pd NIP. 1966123119901114 197812312007011056

SYAMSUL WATHONI, NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN KELAS /SEMESTER PROGRAM ALOKASI WAKTU STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

SMA NEGERI 1 SIKUR Bahasa dan Sastra Indonesia XII (dua belas) / Genap Umum 6 x 45 menit Mengungkapkan pikiran, pendapat, dan informasi dalam penulisan karangan berpola Menulis esai berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan pembuka, isi, dan penutup Menulis

ASPEK PEMBELAJARAN A. INDIKATOR 1. Mampu menentukan topik untuk menulis esai 2. Mampu menyusun kerangka esai dengan memperhatikan pola pengembangan pembuka, isi, dan penutup 3. Mampu menyusun paragraf pembukaan 4. Mampu menuliskan isi ke dalam beberapa paragraf 5. Mampu menyusun paragraf penutup 6. Mampu kedua terdiri atas 15 bab (XVIIIXXXII), berisi uraian-kejelasan kalimat, ejaan Bagian memperbaiki tulisan (dengan mempertimbangkan diksi, uraian. Takdir tentang dan tanda baca) dibicarakan seni lukis), dilihat dari aliran-aliran yang ada, dari seni (lebih banyak hakikat, dan tidak lupa pula dibicarakan kebudayaan Renaisans (baik ciri khasnya dan B. TUJUAN PEMBELAJARANdengan abad sesudahnya). Praktis hubungan Ahmad-Janet akibatnya maupunperbedaannya 1. Siswa mampu pun, melainkan sekadar pembuka tidak berfungsi sedikitmenentukan topik untuk menulis esai serta menyusun kerangka esai dengan memperhatikan pola pengembangan komposisinya sebagai karangan sastra dan penutup untuk tiap-tiap bab. Dengan demikian, pembuka, isi, dan penutup 2. Siswa mampu menyusun wajar. Kelemahan ini sudah tampak sejak bab-bab pertama. ternyata dibuat-buat, terasa tidakparagraf pembukaan, menuliskan isi ke dalam beberapa paragraf, dan menyusun paragraf penutup Apalagi ditutup dengan cara kehilangan arah cerita (semacam kehabisan akal untuk 3. Siswa dengan dalih memotong rambutnya, mempertimbangkan Janet untuk tinggal menutupnya):mampu memperbaiki tulisan (dengan pengarang menyuruhdiksi, kejelasan kalimat, ejaan dan tanda baca) glanggang colong playu, meninggal Ahmad hanya dengan meninggalkan surat (cukup panjang) di kamar penginapannya. Ahmad yang sudah cukup berpengalaman dalam C. MATERI POKOK PEMBELAJARAN percintaan itu pun masih dibuat susah, namun hanya sebentar saja. 1. Konsep ketiga terdiri atas 16 bab (XXXIIIXLVIII), hamper sebagian besar berisi Bagian esai 2. tentangContoh tulisan esai yang dilakukan oleh Soekarno beserta akibatnya: politik kejahatan-kejahatan keseimbangannya, kecenderungannya kepada komunis, dan akibat meletusnya Gerakan 30 Grotta komunis September. Bagian ini ditutup dengan penumpasanAzzurra oleh Mayor Jenderal Soeharto, Kisah pemerintahan resmi guna menggempur yang pada waktu itu segera mengambil alih Chinta dan Chita Karya Sutan Takdir Alisjahbana petualangan Letkol Untung kepada Dewan Revolusinya. Mungkin kesalahan penerbit saja Kali ini Takdir menghadirkan sebuah cerita yang berdaerah operasi di luar Indonesia, meskipun ternyata bab XVII tidak ada. Dengan demikian, sebenarnya seluruh cerita itu hanya terdiri yang memegang peran utama orang berkebangsaan Indonesia. Ini ada sebabmusababnya. atas 47 bab. (47 tahun) segera menyingkir ke luar negeri setelah percobaan pemberontakannya Ahmad Sebagai tambahan koleksi buku sastra Soekarno. Meskipun menurun luar negeri pun bersama kawan-kawannya gagal melawan yang memang sangatemikian, diakhir-akhir ini, ia buku ini pantas kita sambut. Meski nilainya sebagai karangan literer tidak lebih berhasil saja, tidak tinggal diam: menyusun kukuatan mentak-dengan jalan mencari pengalaman, apa daripada karangankarangan kepada ahli dan tokoh-tokoh di negeri yang dikunjunginya di samping dicarinya obat Takdir sebelumnya. Beberapa hal justru sangat menurun, seperti pemakaian kalimat kesepiannya, setelah tiga bulan ia tidak berjumpa dengan anak-istrinya. Dan ia bertemu dengan Janet (35 tahun), Namun, dalam hal bekerja di museum seni lukis Louvre. Dari hubungan yang panjang-panjang. wanita Prancis yangpelukisan terasa masih tetap cermat. Sebenarnya, inilah terjalin cerita panjang (disebutnya roman) yang terdiri atas tiga bagian, lebih dapat dimasukkan ke dalam realisasi Takdir terhadap esai-esainya tentang politik, dengan mengambil tempat cerita Capri-Sorento-Napoli-Firenza dan agama, kebudayaan (seni lukis, Renaisans, hubungan seksual, Frankfurt- Lindau. rockn rool) yang memang cukup luas pandangannya. Ada persamaan peran antara Tuti pada Layar Terkembang dan Ahmad pada Grotta Azzurra (Gua Biru) ini, yakni sebagai corong pendapat Takdir. Dengan demikian, tendensinya terasa lebih menonjol daripada jalinan cerita bernama roman dengan eksistensinya sebagai karangan sastra. Orang mengatakan jenis roman seperti ini roman bertendens. Ada nada-nada, melalui mulut Ahmad, tendensi kebencian yang tidak pandang bulu terhadap apa saja yang dilakukan Soekarno. (Slamet Soewandi, Basis)
Dikutip dari: Kiat Menulis Esai Karya A. Widyamartaya dan V. Sudiati, halaman 92-94 .
RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

3. 4. 5. 6. 7. 8.

Teknik menyusun kerangka karangan Teknik membuat bagian pembuka/paragraf pembuka karangan Teknik membuat bagian pembuka/paragraf isi karangan Teknik membuat bagian pembuka/paragraf penutup karangan Contoh-contoh paragraf pembuka, isi, penutup Teknik menyunting/memperbaiki karangan (Idem 120-124, 141-144)

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

Pertemuan ke-1 (2 x 45 menit) TAHAP PEMBUKA (15 menit) (Apersepsi) KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan ditanggapioleh siswa berkaitan dengan esai 3. Siswa ditanya pemahamannya mengenai esai 4. Siswa ditanya pemahamannya mengenai pola pengembangan pembuka, isi, penutup sebuah karangan. 1. Membentuk kelompok yang anggotanya 3-4 orang 2. Setiap kelompok disajikan esai yang berbeda kemudian menginventarisasi/ mencatat atau membandingkannya untuk menemukan teknik penyusunan yang mencakup teknik membuka paragraf, isi karangan, dan teknik menutup karangan, struktur kalimat, dan diksi 1. Siswa diminta mengungkapkan kesulitan permasalahanpermasalahan yang ditemui dalam memahami tulisan esai. 2. Siswa ditugaskan untuk menemukan permasalahan aktual dan menarik untuk dituls dalam bentuk akarangan esai. yang akan

KEGIATAN INTI (60 menit)

PENUTUP (15 menit) (Internalisasi & persepsi)

Pertemuan ke-2 ( 2 x 45 menit ) TAHAP PEMBUKA (15 menit) (Apersepsi) KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Masing-masing siswa mengosultasikan permasalahan atau topik ayang akan diangakat dalam sebuah tulisan esai dengan guru. 2. Siswa menetapkan topik yang akan ditulis dalam bentuk karangan esai. 1. Siswa menulis esai dengan berkelompok dengan memperhatikan pola pengembangan pembuka, isi, dan penutup dengan memeperhatikan beberapa contoh esai dan menggunakan referensi di perpustakaan sekolah. 2. Selama kegiatan menulis siswa dapat berkonsultasi dengan guru. 1. Siswa diminta mengungkapkan kesulitan yang dialaminya ketika menyusun paragraf 2. Guru meminta siswa melanjutkan tulisan esai yang belum selesai sebagai pembelajaran rumah. Pertemuan ke-3 ( 2 x 45 menit ) TAHAP PEMBUKA ( 10 menit ) (Apersepsi) INTI ( 70 menit) KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Siswa menunjukkan tulisan esai yang telah diselesaikan 2. Siswa saling bertukar esai dengan kelompok lain 1. Siswa mendiskusikan esai yang telah diperbaiki oleh kelompok lain sesuai dengan anggota kelompok semula. 2. Siswa saling memperbaiki esai temannya (dengan

INTI

(65 menit)

PENUTUP (10 menit) (Internalisasi & persepsi)

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

PENUTUP (10 menit ) (Internalisasi & persepsi)

mempertimbangkan diksi, kejelasan kalimat, ejaan dan tanda baca) 1. Siswa dan guru mencermati beberapa esai yang refresentatif dari hasil siswa untuk diedit kembali dan dipersiapkan sebagai rubrik majalah dinding 2. Siswa dan guru melakukan refleksi tentang kebermaknaan tulisan esai.

E. METODE DAN SUMBER BELAJAR Sumber Belajar a. Pustaka rujukan Aktif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA Program IPA dan IPS, Adi Abdul Somad, dkk. Pusat Perbukuan: Departemen Pendidikan Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII (Program IPA/IPS), Muhammad Rohmadi, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk SMA Kelas XII Program Studi IPA-IPS, Demas Marsudi dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia untuk SMA Kelas XII Program IPA dan IPS, Agus Setyono dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Terampil Berbahasa Indonesia 3 Program IPA dan IPS, Gunawan Budi Santoso, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Bahasa Indonesia XII untuk SMA/MA Program IPA/IPS, Nurita Bayu Kusmayati dan Eka Trianingsih. Pusat Perbukuan: Depdiknas. b. c. d. e. f. g. Metode a. b. c. d. Material: VCD, kaset, poster Mediacetak dan elektronik Website internet Narasumber Model peraga Lingkungan Presentasi Diskusi Kelompok Inquari Demontrasi /Pemeragaan Model a. Tes Lisan Teks-teks wacana lain yang bisa masyarakat yang sesuai dengan materi diemukandi Berita, tajuk, editorial, esai, artikel yang pola pengembangannya sesuai dengan materi Menelusuri beberapa tulsan esai dalam beberapa bloger. Siswa yang sudah biasa menulis

F. PENILAIAN TEKNIK DAN

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

BENTUK

b. c. d. e. f.

Tes Tertulis Observasi Kinerja/Demontrasi Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio Pengukuran Sikap Penilaian diri

INSTRUMEN /SOAL Tugas Terstruktur Urain Tertulis 1. Bacalah contoh dua buah tulisan esai di bawah ini kemudian cermatilah: a. topik b. teknik pengembangan pembuka c. teknik pengembangan isi d. teknik pengembangan penutup e. ejaan dan tanda baca f. struktur kalimat, dan g. diksi Menggagas Masa Depan Sastra Cyber Esai Usman K.J. Suharjo Masa Depan Sastra Cyber Indonesia Terkait dengan masa depan sastra cyber Indonesia, ada beberapa pertanyaan yang patut dijadikan bahan renungan. Misalnya, apakah genre pada sastra cyber akan mengalami perubahan? Bagaimana melindungi hak cipta para penulis dan mengatur royaltinya? Dan, yang lebih penting adalah, apakah sastra cyber punya masa depan di Indonesia? Sebagai jawaban atas pertanyaan pertama, penulis mempunyai keyakinan bahwa genre sastra cyber tidak mengalami perubahan. Pembaca masih akan menemukan puisi, cerpen, novel, naskah drama, atau malah naskah film pada sastra cyber. Namun demikian, mengingat cara penyebarannya --lewat internet-- sastra cyber bisa jadi akan mengalami pergeseran struktur. Mungkin, penulis sastra cyber tak lagi sempat mengembangkan karakter sang Tokoh, tak bisa bermewah-mewah menggambarkan keindahan alam, dan tak sempat memberikan warna pada setting tempat terjadinya sebuah sebuah peristiwa. Misal, jika seorang Tokoh sedang menjemput ibunya di stasiun Gambir, pembaca tak akan melihat lalu-lalangnya orang di stasiun, kesibukan para kuli yang berebut koper penumpang, tukang sapu yang mengeluh karena lantai tak pernah bisa bersih, atau antrian panjang orang membeli tiket. Akhirnya, cerita akan menjadi kering. Cerita hanya akan berisi dialog-dialog, atau aksi progresif yang sedang dilakukan sang Tokoh. Bisa jadi, cerpen dan novel cyber akan mengambil bentuk antara naskah skenario dan cerpen/novel buku konvensional. Mungkin juga, penulis sastra cyber tak akan lagi dapat mengikuti pakem bentuk cerpen konvensional, di mana ada pendahuluan, pengenalan masalah, pemecahan masalah, saat-saat

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

gelap --saat sang Tokoh mendapatkan masalah baru ketika menyelesaikan masalahnya-kemudian penutup. Inilah pakem cerpen yang pernah diuraikan Mohammad Diponegoro dalam bukunya, Yuk Menulis Cerpen. Mengapa pergeseran stuktur itu harus terjadi? Jawabannya cukup sederhana, karena penikmat sastra cyber harus berhemat dalam menggunakan waktunya. Perlu diingat bahwa untuk menikmati karya sastra cyber, seseorang harus online. Artinya, setiap detik adalah rupiah. Semakin lama seseorang online, untuk membaca sebuah karya atau downloading file, akan semakin mahal pulsa telpon yang harus mereka bayar. Inilah yang menjadi penyebab seorang pembaca tak akan berlama-lama online dengan komputernya. Para penulis sastra cyber harus mampu mengantisipasi keterbatasan ini, dan sebijak mungkin melakukan penyesuaian. Gejala pergeseran stuktur ini sudah terlihat di www.cybersastra.net. Beberapa cerpen tak lagi mengikuti pakem. Lebih ekstrem lagi malah ada cerpen yang hanya berupa dialog berisi lima belas kalimat, seperti terlihat pada cerpen "Sepenggal Dialog Kekasih" karya Sri Dewi Susanty (SDS). Cerpen super pendek juga pernah ditayangkan oleh Rukmi Wisnu Wardani (RWW), hanya berupa setengah halaman. Kedua cerpen itu masih lebih pendek dari cerita mini yang dipajang di Anita Cemerlang. Tapi itulah pilihan para penulisnya. Silahkan pembaca memberikan apresiasi. Menurut hemat penulis, pergeseran stuktur cerpen dan panjang pendeknya cerita tak perlu dipersoalkan. Cerpencerpen Hans Christian Anderson juga banyak yang pendek. Sependek cerpen yang disajikan SDS dan RWW. Seperti halnya cerpen, novel yang ditayangkan di www.cybersastra.net juga sudah menunjukkan pergeseran yang penulis maksud. Ini bisa dilihat pada novel "Jelihim Sang Pembebas" karya Syam Asinar Radjam dan "Mimpi-mimpi Nietzsche" karya Surgana. Ibarat arus air, kedua novel itu mengalir deras dengan panjang cerita tak lebih dari 70 halaman kuarto. Cerpen dan novel cyber jadinya pendek-pendek. Tapi itulah tuntutan yang harus dipenuhi karena penulis cerita perlu memperhatikan keterbatasan waktu yang dimiliki pembacanya. Stephen King yang biasanya menulis novel dalam ratusan halaman menerbitkan Riding the Bullet hanya dalam 67 halaman (cyber), dengan besar file 0.3 MB, yang dijual seharga $2.5 Pertanyaan kedua ini agak sulit dijawab. Bagaimana melindungi hak cipta dan mengatur royalty. Hingga hari ini, para penulis sastra cyber Indonesia tidak begitu mempermasalahkan royalty. Kalau ada orang yang mau memaki karyanya, ya silahkan. Gratis. Mereka hanya meminta agar mereka yang berniat memanfaatkan karya-karya itu sudi memberitahu. Tentang hak cipta, ini persoalan moral. Terserah kepada pembaca dan penikmat karya sastra cyber. Setidaknya itulah yang saat ini terjadi. Apakah kondisi ini akan terus dipertahankan atau akan ada perubahan? Menurut hemat penulis, jika nilai-nilai komersial sudah masuk, maka hak cipta dan royalty harus ditangani secara profesional. Pertanyaan ketiga rasanya tak sulit dijawab. Melihat tren perkembangan teknologi dan juga derasnya arus informasi, sastra cyber memiliki prospek yang cerah di Indonesia. Cerah bukan hanya dalam arti semakin menjamurnya penulis, tetapi juga dalam hal apresiasi pembaca terhadap karya sastra. Di masa yang akan datang, pembaca tak akan keberatan membeli cerpen atau novel lewat internet sebagaimana orang membeli novel Riding the Bullet-nya Stephen King. Pembaca

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

tinggal pesan, bayar pakai kartu kredit, setelah transaksi sah, pembaca mendapat ijin untuk melakukan downloading file. Penulis berkeyakinan bahwa sastra cyber akan tumbuh menjadi industri raksasa sebagaimana sastra cetak saat ini. Sebab, bisnis sastra cyber menguntungkan semua pihak yang terlibat --penulis, pembaca, dan penyandang dana (penerbit). Dilihat dari harga, karya sastra cyber dapat dijual dengan harga yang lebih murah disbanding karya sastra cetak, sebab penerbit tak perlu mengeluarkan ongkos untuk mencetak buku. Mereka tinggal melakukan upload file di website. File itu dapat didownload oleh ribuan pembeli dan tak akan pernah habis. Cara penerbitan cyber juga menguntungkan pembeli. Mereka tak harus menyimpan tumpukan buku, tapi cukup menyimpan file dalam zip disk atau cd-room. Selanjutnya, harga yang murah akan menarik pembeli, yang pada gilirannya akan menaikkan royalty penulisnya. Itulah prediksi penulis tentang masa depan sastra cyber Indonesia. Kapan impian itu akan terwujud, tentunya sangat bergantung kepada minat baca rakyat Indonesia, tersedianya fasilitas internet yang murah, dan kualitas para penulis sastra cyber. Sebagai penutup, penulis ingin mengakhiri tulisan dengan mengajukan empat buah usulan kepada kepada masyarakat sastra cyber Indonesia. Pertama, agar segera disepakati kata apa yang tepat untuk menggantikan kata "cyber". Selama ini ada yang menggati kata itu dengan saiber, siber, atau multimedia. Sebelum ada kesepakatan, penulis tetap akan menggunakan kata aslinya, cyber. Demi kemudahan komunikasi dan kepentingan pendidikan, perbedaan ini harus segera diakhiri. Kedua, penulis mengusulkan agar hari peluncuran Gra-Gra --9 Mei 2001--dijadikan hari Sastra Cyber Inonesia. Ketiga, mengingat tak lama lagi setiap penulis sastra cyber akan memiliki homepage pribadi, maka ada baiknya jika sejak dini kita semua memikirkan hadirnya sebuah direktori homepage penulis cyber. Keempat, penulis usulkan agar masyarakat sastra cyber Indonesia segera mengadakan konggres untuk membicarakan hal-hal mendasar yang terkait dengan masa depan Sastra Cyber Indonesia

Inteligensi Vs Prestasi Belajar Oleh Veralyta Altaria Sunday, 29 July 2007 Dalam kehidupan seharihari wajar bila mereka yang memiliki intelegensi tinggi diharapkan memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula. Salah satu definisi intelegensi memang menyebutkan bahwa intelegensi, antara lain merupakan ability to learn atau kemampuan untuk belajar (Weschler, 1958; Freeman, 1962). Begitu juga kemudahan dalam belajar disebabkan oleh tingkat intelegensi yang tinggi yang terbentuk oleh ikatanikatan syaraf (neural bonds) antara stimulus dan respons yang mendapat penguatan (Thorndike, dalam Wilson, Robeck & Michael, 1974). Pada umumnya orang berpendapat bahwa intelegensi merupakan bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar. Pada gilirannya akan memberikan hasil yang optimal. Hal ini didukung oleh fakta bahwa lembagalembaga pendidikan lebih bersedia menerima calon siswa yang menampakkan indikasi kemampuan intelektual tinggi daripada yang tidak. Fakta lain

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

adalah didirikannya lembagalembaga pendidikan khusus bagi mereka yang memiliki hambatan atau kelemahan intelektual. Belajar, dalam pengertian yang paling umum, adalah setiap perubahan perilaku akibat pengalaman yang diperoleh, atau sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya. Karena manusia bersifat dinamis dan terbuka terhadap berbagai perubahan yang terjadi pada dirinya dan lingkungan sekitarnya maka proses belajar akan selalu terjadi tanpa henti. Dalam pandangan sebagian ahli psikologi kognitif, proses belajar bahkan terjadi secara otomatis tanpa adanya motivasi. Dalam pengertian yang lebih khusus, belajar didefinisikan sebagai perolehan pengetahuan dan kecakapan baru. Pengertian inilah yang merupakan tujuan pendidikan formal di sekolah sekolah atau di lembagalembaga pendidikan yang memiliki program terencana, tujuan instruksional yang kongkrit, dan diikuti oleh para siswa sebagai suatu kegiatan yang sistematis. Prestasi atau keberhasilan belajar dinyatakan dalam berbagai indikator berupa nilai rapor, indeks prestasi studi, angka kelulusan, prediksi keberhasilan dan semacamnya. Para ahli mengatakan bahwa keberhasilan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersumber dari dalam diri (internal) maupun dari luar (eksternal) individu. Faktor internal meliputi keadaan fisik secara umum. Sedangkan psikologi meliputi variable kognitif termasuk di dalamnya adalah kemampuan khusus (bakat) dan kemampuan umum (intelegensi). Variabel non kognitif adalah minat, motivasi, dan variabelvariabel kepribadian. Faktor eskternal meliputi aspek fisik dan sosial. Kondisi tempat belajar, sarana dan perlengkapan belajar, materi pelajaran dan kondisi lingkungan belajar merupakan aspek fisik. Sedangkan dukungan sosial dan pengaruh budaya termasuk aspek sosial. Selain konsep tersebut di atas Daniel Goleman (1999) mengemukakan konsep kecerdasan yang dapat mempengaruhi peningkatan prestasi seseorang yaitu kecerdasan emosi (Emotional Intelligence). Menurut Goleman, kecerdasan emosi merujuk pada kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. Kecerdasan emosi mencakup kemampuankemampuan yang berbeda tetapi saling melengkapi dengan kecerdasan akademik (academic intelligence), yaitu kemampuan kognitif murni yang diukur dengan IQ. Banyak orang cerdas, dalam arti terpelajar dan memiliki prestasi akademik tetapi kecerdasan emosinya rendah, kerap bekerja sebagi bawahan orang ber-IQ lebih rendah namun unggul dalam kecerdasan emosi. Keberhasilan atau prestasi belajar ditentukan oleh interaksi berbagai faktor. Peranan faktor penentu itu tidak selalu sama dan tetap. Besarnya kontribusi salah satu faktor akan ditentukan oleh kehadiran faktor lain dan sangat bersifat situasional, yaitu tidak dapat diprediksikan dengan cermat akibat keterlibatan faktor lain yang sangat variatif. Inteligensia sebagi unsur kognitif dianggap memegang peranan yang cukup penting. Bahkan kadangkadang timbul anggapan yang menempatkan inteligensia pada peranan yang melebihi proporsi yang sebenarnya. Sebagian orang bahkan menganggap bahwa hasil tes IQ yang tinggi merupakan kunci kesuksesan dalam belajar. Akibatnya bila terjadi kasus kegagalan belajar pada anak yang memiliki IQ tinggi menimbulkan reaksi berlebihan berupa kehilangan kepercayaan pada institusi yang menggagalkan anak tersebut, atau kehilangan kepercayaan pada pihak yang telah memberikan diagnosa IQ-nya.

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

Sejalan dengan itu tidak kurang berbahanya adalah anggapan bahwa hasil tes IQ yang rendah merupakan vonis akhir bahwa individu yang bersangkutan tidak mungkin dapat mencapai prestasi yang baik. Ini tidak saja merendahkan self-esteem (harga diri) seseorang akan tetapi dapat menghancurkan pula motivasinya untuk belajar yang justru menjadi awal dari segala kegagalan yang tidak seharusnya terjadi. 2. Setelah kedua esai dibaca dan dipahami, jadikanlah model untuk menulis esai dengan topik tertentu. 3. Tulislah sebuah esai dengan topik yang aktual dan menarik perhatian publik! B. Tugas Terstruktur Pilihan Ganda

A.

Cermatilah penjelasan novel berikut! Dibandingkan dengan karya-karya sebelumnya, novel Telegram karya Putu Wijaya ini tidak hanya mengungkapkan dunia khayal tetapi juga kehidupan nyata. Tokoh-tokonya dibangunkan dunia nyata dan dunia fantasi. Kadang muncul dunia nyata sebagaimana kehidupan sehari-hari, sesaat kemudian menghadirkan dunia imajinasi. Atau, antara dunia nyata dan dunia imajinasi hadir secara bersamaan. Hal ini pernah diungkapkan dalam salah satu tulisannya, bahwa novel adalah usaha menjungkirbalikkan kenyataan. Mengaburkan batas imajinasi dan pengalaman konkret. Membaurkan antara emosi dan pikiran. Menyatakan kembali kepekaan naluri, ketajaman insting dan kepiawaian otak. Kalimat yang menggambarkan inti tulisan esai sastra berdasarkan uraian di atas adalah A. Karya sastra yang ditulis oleh Putu Wijaya dalam hal ini Telegram bertumpu pada cerita yang mengambil objek pada dunia hayal atau imajinasi saja. B. Karya Putu Wijaya, novel Telegram membaurkan dunia yang berbeda dalam satu bingkai cerita yaitu dunia imajinasi yang penuh fantasi dengan kenyataan dalam hidup keseharian. C. Karya Putu Wijaya, baik dalam novel sebelumnya maupun dalam novel Telegram banyak mengangkat masalah kehidupan nyata atau sehari-hatri. D. Karya Putu Wijaya berpijak pada cerita-cerita yang sangat tidak realistis sehingga tokoh-tokoh dalam ceritanya adalah tokoh yang tidak berdarah dan berdaging. E. Karya Putu Wijaya terutama novel Telegram berhasil mengongretkan imajinasi atau dunia khayal yang penuh dengan luapan emosi dan perasaan. 2. Cermatilah kutipan esai berikut! Hal yang cukup menarik, seri kenangan dalam La Grande Borne yang ditulisnya pada kurun waktu yang cukup jauh dari kejadian sesungguhnya, yakni pada dekade 70-an. Ada ruang kontemplasi dan pengendapan yang cukup matang bagi N. H. Dini untuk menuturkan kembali kisah-kisahnya. Justru pada saat ia hidup seorang diri, jauh dari suami dan kedua anak yang dikasihinya, Lintang dan Padang, di bumi kelahirannya, dia rangkai kembali serpihan-serpihan kehidupan ketika tinggal di kawasan Grande Borne. Seri kenangan ini merupakan bagian kehidupan N. H. Dini pada saat hubungan rumah tangganya dengan Yves Coffin, sang suami, mengalami pelapukan dari dalam. Hal yang diungkapkan dalam kutipan esai tersebut adalah .... A. Kebesaran nama seorang pengarang wanita Indonesia bernama N. H. Dini.

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

B. Kemenarikan dari seri kenangan dalam La Grande Borne yang ditulis oleh N. H. Dini. C. N. H. Dini dalam merangkai kisah nyata dalam karya-karya yang ditulisnya. D. Seri kenangan yang ditulis N. H. Dini yang diterbitkan pada dekade 70-an. E. Salah satu seri kenangan yang ditulis oleh N. H. Dini berjudul La Grande Borne.

3.

Cermati kutipan esai berikut dengan saksama! Bagaimanapun juga, buku Korrie ini sebagai himpunan berbagai karya puisi, cerpen, dan esai dari enerasi yang sedang mencipta. Buku ini adalah hasil kerja keras dan tekun yang pantas dihargai. Dengan bahan-bahan dari buku ini, ada pembaca atau pengamat sastra bisa, terbantu untuk menciptakan gerakan sastra. Isi kutipan esai tersebut adalah ... A. Buku kumpulan karya puisi, cerpen, dan esai dapat menjadi pendorong gerakan sastra. B. Gerakan sastra terdapat dalam buku yang diterbitkan Korrie. C. Pembaca dan pengamat lakukan gerakan sastra dalam buku Korrie D. Buku yang diterbitkan Korrie dapat disebut buku kumpulan karya puisi, cerpen dan esai. E. Buku kumpulan karya puisi, cerpen dan esai 4. Cermati kutipan esai berikut ini! Dalam suasan senja yang sama itu aku harus memberikan makna pada kekosongan yang ada: pohon-pohon, jingga cahaya, jalan di depan, orang-orang lewat, mobil melintas, hingar-bingar kanak-kanak, meja-meja dan kursi-kursi, orang-orang bercakap, orang-orang makan. Jajaran benda-benda, makhluk, suasana yang kosong, kering, hambar. Segala yang mengitariku itu harus kuberi makna, agar tidak menjadi kosong, hampa dan lengang. Gelak Esai & Ombak Sajak Anno 2001, Sutarji Calzoum Bachri Masalah yang dibahas pada kutipan esai tersebut adalah A. Sutarji sedang mengalami kekeosongan dalam hidupnya. B. Sutarji memberikan makna dalam hidupnya agar tidak kosong. C. Sebuah karya hendaknya tidak lahir dari kekosongan agar mempunyai manfaat. D. Ajakan Sutarji untuk memberikan makna dalam karya sastra. E. Cara Sutarji membangun karya sastra agar tetap selalu menari. 5. Cermatilah kutipan esai berikut! Latar social dan budaya yang disuguhkan S. M. Ardan dalam Terang Cerita memperlihatkan lingkungan urban Betawi di Jakarta seperti lingkungan di sekitar Pasar Senen, Stasiun Gambir, Kwintang, Tnah Abang, dan Harmoni. Apabila kita pinjam terminology Keith Foucher dalam telaahnya tentang lenong, kita pun dapat mengatakan bahwa Ardan menekankan bagian community dari lingkungan metropolis yang disebut Jakarta.

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

Hal yang diungkapkan dalam kutipan esai tersebut adalah A. S. M. Ardan menulis Terang Cinta berisi tentang telaah terhadap lenong Betawi dan penduduknya. B. Keith Foucher menyampaikan telaahnya tentang lenong Betawi sebagai kesenian tradisional. C. Suasana daerah urbah Betawi di Jakarta seperti Pasar Senen, Stasiun Gambir, Kwintang, Tnah Abang, dan Harmoni D. Cerita S. M. Ardan menyoroti lingkungan metropolis Jakarta yang diwakikli oleh daerah urban Betawi. E. Terang Cerita menggambarkan latar budaya dan social kaum urban Betawi yang beragam. 6. Cermatilah kutipan esai berikut! Saya teringat akan Ayu Utami. Teringat akan penilaian orang lain yang termasuk para pengarang dan kritikus tentang karya-karyanya. Keraguan akan keaslian karya-karyanya. Sebelum itu saya juga membaca karya-karyanya yang lain seperti Larung dan kumpulan esai-nya yang dibukukan. Kesan saya yang pertama sesudah membaca bukubukunya ternyata sama seperti apa yang dijelaskan pelukis Frida Kahlo tentang Surealisme: Saya menemui seekor singa di dalam lemari pakaian saya sendiri yang sangat biasa saya kunjungi setiap akan ganti pakaian. Dan singa itu terlukis dalam pakaian-pakaian saya yang biasa, tidak mahal, mode biasa saja, namun tiba-tiba menjadi luar biasa indahnya, mengagetkan sehingga saya (dan juga teman-teman saya) tidak lagi percaya bahwa itulah pakaian saya, dan bahkan mencurigai saya yang biasa berpakaian biasa yang jadi luar biasa itu, saya curi dari orang lain. Pakaian yang memang milik saya sendiri itu telah mempunyai tenaga magis yang membuat orang lain sukar percaya, curiga pada saya yang sehari-hari berpakaian biasa tapi sekarang tampak begitu tampan yang membikin sebagian orang lain iri dan tidak mau melihat saya yang biasa-biasa saja tiba-tiba menjadi luar biasa. Hal yang diungkapkan dalam kutipan esai tersebut adalah ... A. Keraguan akan keaslian karya-karya Ayu Utami, dikatakan Surealisme, sangat biasa namun dapat menjadi luar biasa indahnya, dan mengagetkan. B. Timbulnya kesan keraguan pembaca akan keaslian karya-karya sastrawa sebelum membaca karya-karya mereka secara baik dan mendalam. C. Kesan pertama sesudah membaca buku-buku karya seseorang ternyata sama seperti apa yang dijelaskan pengarang dalam bukunya. D. Sesuatu yang sangat biasa ditemukan dalan karya-karya Ayu Utami, biasanya ditanggapi dengan hal-hal biasa pula oleh pembaca. E. Karya-karya seorang pengarang dikatakan berarti, menarik, dan indah apabila tiba-tiba menjadi luar biasa indahnya. 7. Cermati kutipan esai berikut! Sastra yang di dalamnya terdapat muatan-muatan ajaran tertentu atau amanat yang hendak dikemukakan pengarangnya juga dapat memengaruhi pembacanya. Ketika agama Islam datang dengan membawa serta mitologi yang berakar pada khazanah pemikir agama tersebut, wayang menjadi wahana yang canggih. Dalam konteks ini, para wali menyebarkan agama Islam di kalangan orang Jawa dengan memanfaatkan wayang itu

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

dan memberinya ruh keislaman sehingga dikenal. Wayang Menak yang menokohkan para pahlawan Islam seperti Amir Hamzah. Masalah yang diungkapkan dalam kutipan esai tersebut adalah .... A. Muatan ajaran dan amanat yang terdapat dalam sastra yang dapat memengaruhi pembacanya. B. Wayang menjadi wahana yang canggih dalam konteks ini menyebarkan agama Islam dan ajaranajarannya. C. Ketika agama Islam datang ke Indonesia dengan serta mitologi yang berakar pada khazanah pemikir agama. D. Wayang Menak yang menokohkan para pahlawan, seperti Amir Hamzah yang dapat diteladani. E. Para wali dalam menyebarkan ajaran agama Islam di kalangan orang Jawa dengan memanfaatkan wayang. Teks berikut untuk soal nomor 8 dan nomor 9 (1) Kumpulan puisi Malu Aku (jadi) Orang Indonesia karya Taufiq Ismail dapat dikatakan sebagai reformasi 1998 dalam bentuk puisi. (2) Walaupun kumpulan itu memuat puisi-puisi Taufiq yang ditulis sebelum masa Reformasi tetapi puisi-puisi inti dalam kumpulan itu merupakan hasil tulisan yang dibuat pada masa sekitar terjadinya gerakan Reformasi mendobrak Orde Baru. (3) Berbagai isu hangat yang mencuat pada masa itu direkam oleh Taufiq dalam puisi-puisinya. (4) Di antara isu yang menonjol adalah berbagai penyelewengan kekuasaan yang dilakukan oleh rezim yang berkuasa pada saat itu. (5) Masalah hukum yang tidak tegak, menjadi tema sentral sebuah puisi yang kemudian judul puisi itu dijadikan kumpulan puisi yaitu Malu Aku (jadi) Orang Indonesia. 8. Permasalahan yang dibicarakan dalam esai di atas adalah... A. Kelahiran buku kumpulan puisi Malu Aku (jadi) Orang Indonesia. B. Sikap Taufiq Ismail terhadap rezim Orde Baru. C. Judul puisi Taufiq Ismail dijadikan judul kumpulan puisinya. D. Kumpulan puisi Taufiq mengangkat berbagai isu pada masa reformasi. E. Taufiq Ismail membicarakan gerakan reformasi tahun 1998. 9. Kalimat yang mengungkapkan pokok persoalan yang dibahas dalam esai tersebut adalah nomor ... A. 1 2 3 4 5
10. Cermati esai Sastra Berikut!

B. C. D. E.

Pramoedya mengajukan citra kekalahan tokoh-tokohnya dalam novel Perburuan sebagai salah satu puncak pemberontakannya. Citra kekalahan tokoh-tokoh muncul dalam novel ini sebenarnya adalah kekalahan bangsa sendiri. Kekalahan yang menonjol dalam karya ini diakibatkan dari sikap pegawai negeri (atau priyayi) yang negatif. Pramoedya memandang berat sikap golongan pegawai negeri yang tidak membantu dalam

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

kemerdekaan bangsanya. Hal ini menunjukkan bahwa penilaiannya terhadap golongan priyayi adalah negatif. (Pemberontakan Metafisis: Citra Pendudukan Jepang dalam Novel Indonesia, Koh Young Hun, Horizon, 2007: 11) Permasalahan pokok yang dibahas dalam esai sastra di atas adalah .... A. Novel Perburuan karya Pramoedya berisikan tentang citra kekalahan sekaligus pemberontakan terhadap kondisi bangsa selama penjajahan Jepang. B. Citra kekalahan bangsa yang terjajah tergambar melalui novel yang sarat konflik antartokoh. C. Golongan priyayi adalah golongan yang sangat rendah pada masa penjajahan Jepang. D. Sikap pegawai negeri pada masa penjajahan Jepang bersikap kooperatif dengan penjajah. E. Rendahnya citra pegawai negeri dan para priyayi karena tidak membantu kemerdekaan bangsa. RUBRIK PENILAIAN PENULISAN KARANGAN BERPOLA NAMA : KELAS/NO. ABS : TANGGAL PENILAIAN : KOMPETENSI DASAR : Menulis esai berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan pembuka, isi, dan penutup N0 ASPEK YANG DINILAI SKOR 1 Pemilihan Aktualitas topik esai topik a. Aktual Skor 3 b. Cukup aktual Skor 2 c. Kurang aktual Skor 1 d. Tidak aktual Skor 0 2 Teknik Teknik pembukaan esai menarik atau tidak Pengembangan a. Menarik Skor 3 pembuka b. Cukup menarik Skor 2 c. Kurang menarik Skor 1 d. Tidak menarik Skor 0 3. Teknik pe Teknik pengembangan isi koheren dengan pembuka atau ngembangan tidak Isi a. Koheren Skor 3 b. Cukup koheren Skor 2 c. Kurang koheren Skor 1 d. Tidak koheren Skor 0 4. Teknik Teknik pengembangan penutup esai koheren dengan isi atau pengembangan tidak Penutup a. Koheren Skor 3 b. Cukup koheren Skor 2 c. Kurang koheren Skor 1 d. Tidak koheren Skor 0 4 Ejaan dan Ketepatan penggunaan ejaan dan tanda baca tanda baca a. Tanda baca & ejaan yang ada semua benar Skor 3 b. Ada 1-5 ejaan atau tanda baca yang salah Skor 2 c. Ada 6-10 ejaan atau tanda baca yang salah Skor 1 d. Lebih dari 10 ejaan atau tanda baca salah Skor 0 5 Struktur Ketepatan penggunaan struktur kalimat

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

kalimat

6.

Diksi

a. Semua kalimat strukturnya tepat Skor 3 b. Ada 1 kalimat yang strukturnya salah Skor 2 c. Ada 2 kalimat yang strukturnya salah Skor 1 d. Lebih dari 2 kalimat yang strukturnya salah Skor 0 Ketepatan diksi a. Tepat Skor 3 b. Cukup tepat Skor 2 c. Kurang tepat Skor 1 d. Tidak tepat Skor 0
Guru Mata

Mengetahui Kepala Sekolah Pelajaran

A N D A P,S.Pd S.Pd NIP. 1966123119901114 197812312007011056

SYAMSUL WATHONI, NIP.

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

RENCANA PEMBELAJARAN SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN KELAS /SEMESTER PROGRAM ALOKASI WAKTU TEMA STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR SMA NEGERI 1 SIKUR Bahasa dan Sastra Indonesia XII (dua belas) / Genap Umum 2 x 45 menit Memahami informasi dari berbagai sumber yang disampaikan secara lisan Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan secara langsung Mendengarkan

ASPEK PEMBELAJARAN A. NDIKATOR 1. Mendengarkan informasi secara langsung dengan penuh konsentrasi 2. Mencatat pokok-pokok informasi yang disampaikan secara langsung 3. Mengidentifikasi kekurangan/kesalahan informasi yang disampaikan secara lisan 4. Mengajukan saran perbaikan kepada pembicara 5. Menulis ringkasan isi informasi B. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa mampu mendengarkan informasi secara langsung dengan penuh konsentrasi 2. Mampu mencatat pokok-pokok informasi yang disampaikan secara langsung 3. Mampu mengidentifikasi kekurangan/kesalahan informasi yang disampaikan secara lisan 4. Mampu mengajukan saran perbaikan kepada pembicara 5. Mampu menulis ringkasan isi informasi C. MATERI POKOK PEMBELAJARAN 1. Informasi secara langsung 2. Pokok-pokok isi informasi 3. Cara mengajukan saran 4. Cara menulis ringkasan informasi 5. Ringkasan isi informasi D. KEGIATAN PEMBELAJARAN TAHAP PEMBUKA (Apersepsi) 15 menit KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapioleh siswa berkaitan dengan pentingnya menyerap informasi dari berbagai sumber. 3. Siswa ditanya pemahamannya mengenai informasi yang pernah

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

diperoleh dari berbagai media maassa berkaitan dengan permasalahan-permasalahan kemasyarakatan, politik, ekonomi, kemanusian, dan lain-lain. 4. Siswa ditanya tentang manfaat informasi INTI (60 menit) 1. Siswa mendengarkan informasi secara langsung dengan penuh konsentrasi 2. Siswa mencatat pokok-pokok informasi yang disampaikan secara langsung 3. Siswa berdiskusi untuk mencari identifikasi kekurangan/kesalahan informasi yang disampaikan secara lisan 4. Siswa mengajukan saran perbaikan kepada pembicara 5. Siswa menulis ringkasan informasi 6. Siswa mempresentasikan ringkasan informasi 1. Siswa merefleksikan pokok-pokok informasi yang diperolehnya 2. Siswa mengungkapkan manfaat informasi yang diperolehnya 3. Siswa menjawab soal-soal uji kompetensi dan kuis uji teori

PENUTUP (Internalisasi dan persepsi)

E. METODE DAN SUMBER BELAJAR Sumber Belajar a. Pustaka rujukan Aktif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA Program IPA dan IPS, Adi Abdul Somad, dkk. Pusat Perbukuan: Departemen Pendidikan Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII (Program IPA/IPS), Muhammad Rohmadi, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk SMA Kelas XII Program Studi IPA-IPS, Demas Marsudi dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia untuk SMA Kelas XII Program IPA dan IPS, Agus Setyono dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Terampil Berbahasa Indonesia 3 Program IPA dan IPS, Gunawan Budi Santoso, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Bahasa Indonesia XII untuk SMA/MA Program IPA/IPS, Nurita Bayu Kusmayati dan Eka Trianingsih. Pusat Perbukuan: Depdiknas. b. c. d. e. Material: VCD, kaset, poster Mediacetak elektronik Website internet Narasumber Model peraga Guru, siswa, atau nara sumber lain sebagai penyampai informasi lisan secara langsung dan

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

f. Metode a. b. c. d.

Lingkungan Presentasi Diskusi Kelompok Inquari Demontrasi /Pemeragaan Model

Informasi-informasi lisan secara langsung yang dapat ditemui di masyarakat

F. PENILAIAN TEKNIK DAN BENTUK 1 2 3 4 5 6 Tes Lisan Tes Tertulis Observasi Kinerja/Demontrasi Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio Pengukuran Sikap Penilaian diri

INSTRUMEN /SOAL Tugas mandiri tidak terstruktur 1. Dengarkan informasi secara langsung dengan penuh konsentrasi berupa berita atau wawancara melalui media TV/radio. 2. Catatlah pokok-pokok informasi yang disampaikan secara langsung 3. Identifikasikanlah kekurangan/kesalahan informasi yang disampaikan secara lisan 4. Kemukakan saran perbaikan kepada pembicara 5. Tulislah ringkasan informasi yang Anda dengarkan. RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI RUBRIK OBSERVASI DAN PENILAIAN PEMBERIAN SARAN PERBAIKAN INFORMASI NAMA SISWA KELAS/NO. ABSEN TANGGAL PENILAIAN KOMPETENSI DASAR : : : : Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan secara langsung KURANG ASPEK RINCIAN D (10) Sesuai dengan topik informasi Kritis, menunjuk bagian yang salah Isi saran asli dan aktual Gagasan logis dan realistis C (15) B (20) NILAI CUKUP BAIK AMAT BAIK A (25)

ISI SARAN

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

SISTEMATI KA SARAN BAHASA SARAN

ETIKA PENYAMP AIAN

Didukung alasan, bukti serta referensi memadai Dibuka dengan pengantar /latar belakang Ada pernyataan tujuan saran Ada inti saran Ada kesimpulan/penegasan saran Kalimat efektif dan komunikatif Diksi tepat, variatif, baku Struktur kalimat tepat dan baku Artikulasi dan intonasi tepat Menghargai pendapat orang lain Tidak emosional Kata-katanya santun Sesuai alokasi waktu JUMLAH SKOR

Mengetahui Kepala Sekolah Pelajaran

Guru Mata

A N D A P,S.Pd S.Pd NIP. 1966123119901114 197812312007011056

SYAMSUL WATHONI, NIP.

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

RENCANA PEMBELAJARAN SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN KELAS /SEMESTER PROGRAM ALOKASI WAKTU STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR SMA NEGERI 1 SIKUR Bahasa dan Sastra Indonesia XII (dua belas) / Genap Umum 2 x 45 menit Mengungkapan tanggapan terhadap pembacaan puisi lama Membahas ciri-ciri dan nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam

ASPEK Berbicara PEMBELAJARAN A. INDIKATOR 1. Membaca gurindam 2. Mengidentifikasi ciri-ciri gurindam 3. Mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam 4. Menemukan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam 5. Menanggapi secara lisan pembacaan gurindam dengan mengemukakan cirri dan nilai dalam gurindam B. TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa mampu membaca gurindam, mengidentifikasi ciri-cicri gurin, menidentifikasi nilainilai yang terdapat dalam gurindam, serta menemukan pesan dan menanggapi secara liasn pembacaan gurindam. C. MATERI POKOK PEMBELAJARAN 1. Teks gurindam Ini Gurindam Pasal yang Pertama Barang siapa tiada memegang agama Segala-gala tiada boleh dibilang nama Barang siapa mengenal yang empat Maka yaitulah orang yang marifat Barang siapa mengenal Allah Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah Barang siapa mengenal diri Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

Barang siapa mengenal dunia Tahulah ia barang yang terpedaya Barang siapa mengenal akhirat Tahulah ia dunia mudharat Ini Gurindam Pasal yang Kedua Barang siapa mengenal yang tersebut Tahulah ia makna takut Barang siapa meninggalkan sembahyang Seperti rumah tiada bertiang Barang siapa meninggalkan puasa Tidaklah mendapat dua termasa Barang siapa meninggalkan zakat Tiadalah hartanya beroleh berkat Barang siapa meninggalkan haji Tiadalah ia menyempurnakan janji Ini Gurindam Pasal yang Keempat Hati itu kerajaan di dalam tubuh Jikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh Apabila dengki sudah bertanah Datanglah daripadanya beberapa anak panah Mengumpat dam memuji hendaklah pikir Di situlah banyak orang yang tergelincir Pekerjaan marah jangan dibela Nanti hilang akal di kepala Jika sedikitpun berbuat bohong Boleh diumpamakan mulutnya itu pekung Tanda orang yang amat celaka Aib dirinya tiada ia sangka Bakhil jangan diberi singgah Itulah perompak yang amat gagah Barang siapa yang sudah besar Janganlah kelakuannya membuat kasar Barang siapa perkataan kotor Mulutnya itu umpama ketor

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

Di manakah salah diri Jika tidak orang lain yang berperi Pekerjaan takbur jangan direpih Sebelum mati didapat juga sepih Ini Gurindam Pasal yang Kesembilan Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan Bukannya manusia yaitulah syaitan Kejahatan seorang perempuan tua Itulah iblis punya penggawa Kepada segala hamba-hamba raja Di situlah syaitan tempatnya manja Kebanyakan orang yang muda-muda Di situlah syaitan tempat bergoda Perkumpulan laki-laki dengan perempuan Di situlah syaitan punya jamuan Adapun orang tua(h) yang hemat Syaitan tak suka membuat sahabat Jika orang muda kuat berguru Dengan syaitan jadi berseteru Ini Gurindam Pasal yang Kesepuluh Dengan bapa jangan derhaka Supaya Allah tidak murka Dengan ibu hendaklah hormat Supaya badan dapat selamat Dengan anak janganlah lalai Supaya boleh naik ke tengah balai Dengan kawan hendaklah adil Supaya tangannya jadi kapil Ini Gurindam Pasal yang Kesebelas Hendaklah berjasa Kepada yang sebangsa Hendak jadi kepala Buang perangai yang cela Hendaklah memegang amanat Buanglah khianat Hendak marah

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

Dahulukan hujjah Hendak dimalui Jangan memalui Hendak ramai Murahkan perangai IIni Gurindam Pasal yang Keduabelas Raja mufakat dengan menteri Seperti kebun berpagarkan duri Betul hati kepada raja Tanda jadi sebarang kerja Hukum adil atas rakyat Tanda raja beroleh inayat Kasihkan orang yang berilmu Tanda rahmat atas dirimu Hormat akan orang yang pandai Tanda mengenal kasa dan cindai Ingatkan dirinya mati Itulah asal berbuat bakti Akhirat itu terlalu nyata Kepada hati yang tidak buta 2. Ciri-ciri gurindam 3. Nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam 4. Pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN TAHAP PEMBUKA(Apersepsi) 10 menit KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Guru menyajikan SK, KD dan Indikator yang harus dikuasai oleh siswa 2. Guru menjelskan standar ketuntasan minimal yang harus dicapai oleh siswa. 3. INTI 70 menit Guru dan siswa bertanya jawab tentang jenis-jenis puisi lama 4. Guru dan siswa bertanya jawab tentang pengertian gurindam 1. Guru membacakan atau memperdengarkan pembacaan gurindam 2. Siswa membaca beberapa teks gurindam secara bergantian

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

PENUTUP (Internalisasi dan persepsi) 10 menit

3. Siswa berdiskusi untuk menentukan ciri-ciri gurindam 4. Siswa berdiskusi untuk menentukan nilai-nilai dalam gurindam yang dibacanya 5. Siswa berdiskusi untuk menentukan pesan-pesan dalam gurindam yang dibacanya 6. Siswa meyampaikan secara lisan tanggapan terhadap pembacaan gurindam dengan mengemukakan cirri dan nilai dalam gurindam 1. Siswa merefleksikan nilai-nilai dalam gurindam 2. Siswa merefleksikan pesan-pesan dalam gurindam 3. Siswa mengerjakan uji kompetensi 4. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kuis uji teori Pustaka rujukan Aktif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA Program IPA dan IPS, Adi Abdul Somad, dkk. Pusat Perbukuan: Departemen Pendidikan Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII (Program IPA/IPS), Muhammad Rohmadi, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk SMA Kelas XII Program Studi IPAIPS, Demas Marsudi dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia untuk SMA Kelas XII Program IPA dan IPS, Agus Setyono dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Terampil Berbahasa Indonesia 3 Program IPA dan IPS, Gunawan Budi Santoso, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Bahasa Indonesia XII untuk SMA/MA Program IPA/IPS, Nurita Bayu Kusmayati dan Eka Trianingsih. Pusat Perbukuan: Depdiknas.

E. METODE DAN SUMBER BELAJAR Sumber Belajar a.

b. c. d.

Material: VCD, kaset, poster Media cetak dan elektronik Website internet

Rekaman pembacaan gurindam Majalah sastra yang memuat puisi lama (gurindam) www.bse.depdiknas.go.id www.e-learning.co.id www.e-dukasi.net www.cibersastra.net

e. f. g. Metode a. b. c.

Narasumber Model peraga Lingkungan Presentasi Diskusi Kelompok Inquari Kejadian di masyarakat yang sesuai dengan materi

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

d.

Demontrasi Model

/Pemeragaan

F. PENILAIAN TEKNIK BENTUK DAN a. b. c. d. e. f. Tes Lisan Tes Tertulis Observasi Kinerja/Demontrasi Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio Pengukuran Sikap Penilaian diri

INSTRUMEN /SOAL Tugas Terstruktur Uraian Identifikasikanlah nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam (lihat materi pembelajaran). 2. Temukanlah pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam. RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI RUBRIK PENILAIAN MENANGGAPI SECARA LISAN PEMBACAAN GURINDAM NAMA SISWA : KELAS/NO. ABSEN : TANGGAL PENILAIAN : STANDAR KOMPETENSI : Mengungkapan tanggapan terhadap pembacaan puisi lama KOMPETENSI DASAR : Membahas ciri-ciri dan nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam NO 01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10. KOMPONEN YANG DINILAI 1 Tanggapan sesuai dengan objek yang ditanggapi Isi tanggapan khusus terhadap ciri dan nilai gurindam Tanggapan disampaikan secara runtut Tanggapan disertai penjelasan dan alasan yang logis Tanggapan disampaikan secra lancar, tidak terbata-bata, tidak banyak perhentian untuk berpikir Disertai ekspresi wajah dan gerak yang wajar Bersikap wajar, tidak mencemooh Disampaikan dengan pilihan kata yang tepat dan sopan Kalimatnya sederhana dan komunikatif Pelafalan dan intonasi jelas dan tepat JUMLAH SKOR (MAKSIMAL 50) SKOR 2 3 4

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

Mengetahui, Kepala SMA Negeri 1 Keruak

Keruak, 4 Januari 2010 Guru Mata Pelajaran,

M u j i t a h i d, S. Pd. NIP. 19680328 199003 1 006 SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN KELAS /SEMESTER PROGRAM ALOKASI WAKTU

M u h a r m a n, S. Pd. NIP. 19711231 199703 1 018 RENCANA PEMBELAJARAN SMA NEGERI 1 SIKUR Bahasa dan Sastra Indonesia XII (dua belas) / 2 (dua) Ilmu Alam dan Ilmu Sosial 2 x 45 menit

STANDAR Mengungkapan tanggapan terhadap pembacaan puisi lama KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR Menjelaskan keterkaitan gurindam dengan kehidupan sehari-hari ASPEK Berbicara PEMBELAJARAN A. INDIKATOR 1. Mampu menyimpulkan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam 2. Mampu menjelaskan keterkaitan isi gurindam dengan realitas kehidupan masa kini B. TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa menyimpulkan pesan-pesan dan menjelaskan keterkaitan isi gurindam dengan realitas kehidupan masa kini. C. MATERI POKOK PEMBELAJARAN 1. Teks gurindam 2. Simpulan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam 3. Keterkaitan isi gurindam dengan realitas kehidupan masa kini

D.

KEGIATAN PEMBELAJARAN TAHAP PEMBUKA (Apersepsi) 10 menit INTI 70 menit KEGIATAN PEMBELAJARAN Siswa ditanya mengenai kaitan isi puisi dengan realitas kehidupan sehari-hari 1. Siswa membaca beberapa teks gurindam 2. Siswa membentuk kelompok-kelompok untuk berdiskusi menentukan pesan yang terdapat dalam gurindam 3. Siswa berdiskusi untuk menentukan keterkaitan isi gurindam yang dibacanya dengan realitas kehidupan sehari-hari 4. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas 1. Siswa diminta menjelaskan pesan lain yang bisa disampaikan melalui gurindam 2. Siswa diminta mengungkapkan pengalaman hidupnya yang

PENUTUP (Internalisasi & persepsi)

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

10 menit

sesuai dengan isi gurindam

E.

METODE DAN SUMBER BELAJAR a. Pustaka rujukan Aktif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA Program IPA dan IPS, Adi Abdul Somad, dkk. Pusat Perbukuan: Departemen Pendidikan Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII (Program IPA/IPS), Muhammad Rohmadi, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk SMA Kelas XII Program Studi IPA-IPS, Demas Marsudi dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia untuk SMA Kelas XII Program IPA dan IPS, Agus Setyono dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Terampil Berbahasa Indonesia 3 Program IPA dan IPS, Gunawan Budi Santoso, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Bahasa Indonesia XII untuk SMA/MA Program IPA/IPS, Nurita Bayu Kusmayati dan Eka Trianingsih. Pusat Perbukuan: Depdiknas. b. c. d. e. f. g. Material: VCD, kaset, Rekaman pembacaan atau pengajaran poster gurindam Media cetak elektronik Website internet Narasumber Model peraga Lingkungan Presentasi Diskusi Kelompok Inquari Demontrasi /Pemeragaan Model a. b. Tes Lisan Tes Tertulis Siswa yang mempunyai hidup yang sesuai dengan pengalaman dan Puisi lama atau gurindam yang terdapat di majalah sastra

Sumber Belajar

Kejadian di masyarakat yang sesuai dengan isi gurindam

Metode

a. b. d. e.

F. PENILAIAN TEKNIK DAN BENTUK

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

c. d. e. f.

Observasi Kinerja/Demontrasi Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio Pengukuran Sikap Penilaian diri
Pekerjaan marah jangan dibela Nanti hilang akal di kepala Jika sedikitpun berbuat bohong Boleh diumpamakan mulutnya itu pekung Tanda orang yang amat celaka Aib dirinya tiada ia sangka Bakhil jangan diberi singgah Itulah perompak yang amat gagah Barang siapa yang sudah besar Janganlah kelakuannya membuat kasar Barang siapa perkataan kotor Mulutnya itu umpama ketor Di manakah salah diri Jika tidak orang lain yang berperi Pekerjaan takbur jangan direpih Sebelum mati didapat juga sepih Ini Gurindam Pasal yang Kesembilan Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan Bukannya manusia yaitulah syaitan Kejahatan seorang perempuan tua Itulah iblis punya penggawa Kepada segala hamba-hamba raja Di situlah syaitan tempatnya manja Kebanyakan orang yang muda-muda Di situlah syaitan tempat bergoda Perkumpulan laki-laki dengan perempuan Di situlah syaitan punya jamuan Adapun orang tua(h) yang hemat Syaitan tak suka membuat sahabat Jika orang muda kuat berguru Dengan syaitan jadi berseteru Supaya Allah tidak murka Dengan ibu hendaklah hormat Supaya badan dapat selamat

INSTRUMEN /SOAL 1. Bacalah gurindam berikut dengan saksama!


Ini Gurindam Pasal yang Pertama Barang siapa tiada memegang agama Segala-gala tiada boleh dibilang nama Barang siapa mengenal yang empat Maka yaitulah orang yang marifat Barang siapa mengenal Allah Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah Barang siapa mengenal diri Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri Barang siapa mengenal dunia Tahulah ia barang yang terpedaya Barang siapa mengenal akhirat Tahulah ia dunia mudharat Ini Gurindam Pasal yang Kedua Barang siapa mengenal yang tersebut Tahulah ia makna takut Barang siapa meninggalkan sembahyang Seperti rumah tiada bertiang Barang siapa meninggalkan puasa Tidaklah mendapat dua termasa Barang siapa meninggalkan zakat Tiadalah hartanya beroleh berkat Barang siapa meninggalkan haji Tiadalah ia menyempurnakan janji Ini Gurindam Pasal yang Keempat Hati itu kerajaan di dalam tubuh Jikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh Apabila dengki sudah bertanah Datanglah daripadanya beberapa anak panah Mengumpat dam memuji hendaklah pikir Di situlah banyak orang yang tergelincir

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

Ini Gurindam Pasal yang Kesepuluh Dengan bapa jangan derhaka Supaya Allah tidak murka

Hendak dimalui Jangan memalui Hendak ramai Murahkan perangai

RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI

Dengan ibu hendaklah hormat 2. Simpulkan pesan-pesan yang terdapat dalam gurindam di atas! Supaya badan dapat selamat IIni Gurindam Pasal yang Keduabelas 3. Jelaskan/uraiakanlah keterkaitan isi gurindam dengan realitas kehidupan masa kini Raja mufakat dengan menteri Dengan anak janganlah lalai Seperti kebun berpagarkan duri Supaya boleh naik ke tengah balai Betul hati kepada raja Dengan kawan hendaklah adil Tanda jadi sebarang kerja SupayaRUBRIK PENILAIAN PENJELASAN SECARA LISAN tangannya jadi kapil Hukum adil atas rakyat Tanda raja beroleh inayat

KETERKAITAN GURINDAM DENGAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI


Ini Gurindam Pasal yang Kesebelas Hendaklah berjasa Kepada yang sebangsa NAMA SISWA :

KELAS/NO. ABSEN : Tanda rahmat atas dirimu Hendak jadi kepala TANGGAL PENILAIAN : Buang perangai yang cela STANDAR KOMPETENSI : Mengungkapan tanggapan terhadapakan orang yang pandai Hormat pembacaan puisi lama KOMPETENSI DASAR : Menjelaskan keterkaitan gurindam dengankasa dan cindai Tanda mengenal kehidupan sehari-hari Hendaklah memegang amanat
Buanglah khianat

Kasihkan orang yang berilmu

NO 01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10.

1 2 3 Penjelasan sesuai dengan objek yang dijelaskan Akhirat itu terlalu nyata Kepada hati yang tidak buta Penjelasan sesuai dengan sasaran Penjelasan disampaikan secara runtut Penjelasan disertai alasan dan bukti konkret Penjelasan disampaikan secra lancar, tidak terbata-bata, tidak banyak perhentian untuk berpikir Disertai ekspresi wajah dan gerak yang wajar Bersikap wajar, tidak mencemooh Disampaikan dengan pilihan kata yang tepat dan sopan Kalimatnya sederhana dan komunikatif Pelafalan dan intonasi jelas dan tepat JUMLAH SKOR (MAKSIMAL 50)

KOMPONEN YANG DINILAI Hendak marah Dahulukan hujjah

Ingatkan dirinya mati Itulah asal berbuat bakti SKOR

Mengetahui Kepala Sekolah Pelajaran

Guru Mata

A N D A P,S.Pd S.Pd NIP. 1966123119901114 197812312007011056

SYAMSUL WATHONI, NIP.

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

RENCANA PEMBELAJARAN SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN KELAS /SEMESTER PROGRAM ALOKASI WAKTU STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR SMA NEGERI 1 SIKUR Bahasa dan Sastra Indonesia XII (dua belas) / Genap Umum 2 x 45 menit Memahami buku kumpulan puisi kontemporer dan karya sastra yang dianggap penting pada tiap periode Menemukan perbedaan karakteristik angkatan melalui membaca karya sastra yang dianggap penting pada setiap periode Membaca

ASPEK PEMBELAJARAN A. INDIKATOR 1. Mampu menjelaskan sejarah perkembangan sastra Indonesia 2. Mampu menentukan hasil-hasil karya sastra penting pada tiap periode 3. Mampu mengidentifikasi karakteristik karya sastra pada tiap periode 4. Mampu menemukan perbedaan karakteristik tiap periode 5. Mampu mendiskusikan karya-karya yang dianggap penting pada periode tersebut (misalnya, peristiwa sejarah, gaya penulisan, dll)

B. TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa mampu menjelaskan sajarah perkembangan sastra Infonesia, menentukan hasil-hasil karya yang penting, perbedaan karakteristik, dan mendiskusikan perkembangan sastra tiap periode C. MATERI POKOK PEMBELAJARAN 1. Karya sastra berdasarkan periodisasi 2. Sejarah dan perkembangan sastra Indonesia 3. Karya-karya sastra penting setiap angkatan 4. Karakteristik karya sastra setiap angkatan/ periode 5. Perbedaan karakteristik karya sastra setiap angkatan/ periode D. KEGIATAN PEMBELAJARAN TAHAP PEMBUKA (Apersepsi) 15 menit KEGIATAN PEMBELAJARAN Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapioleh siswa berkaitan dengan karakteristik karya sastra Indonesia tiap periode.

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

3. Siswa ditanya pemahamannya tentang periodisasi sastra 4. INTI 65 menit Siswa diajak untuk menyebutkan hasil-hasil sastra 1. Siswa membaca karya sastra dari berbagai periode sastra 2. Siswa mendiskusikan sejarah perkembangan sastra Indonesia 3. Siswa berdiskusi untuk menentukan hasil-hasil karya sastra penting pada tiap periode 4. Siswa berdiskusi untuk mengidentifikasi karakteristik karya sastra pada tiap periode 5. Siswa berdiskusi untuk menentukan perbedaan karakteristik tiap periode 6. Siswa mendiskusikan karya-karya yang dianggap penting pada periode tersebut (misalnya, peristiwa sejarah, gaya penulisan, dll) 7. Siswa mempresentasikan hasil diskusinya 1. Siswa merefleksikan perkembangan sastra Indonesia 2. Siswa mengungkapkan pengalamannya yang berkaitan dengan karya sastra Indonesia yang menonjol pada periode tertentu 3. Siswa menjawab soal-soal uji kompetensi dan kuis uji teori

PENUTUP (Internalisasi dan persepsi) 10 menit

E. METODE DAN SUMBER BELAJAR Sumber Belajar a. Pustaka rujukan Aktif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA Program IPA dan IPS, Adi Abdul Somad, dkk. Pusat Perbukuan: Departemen Pendidikan Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII (Program IPA/IPS), Muhammad Rohmadi, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk SMA Kelas XII Program Studi IPA-IPS, Demas Marsudi dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia untuk SMA Kelas XII Program IPA dan IPS, Agus Setyono dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Terampil Berbahasa Indonesia 3 Program IPA dan IPS, Gunawan Budi Santoso, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Bahasa Indonesia XII untuk SMA/MA Program IPA/IPS, Nurita Bayu Kusmayati dan Eka Trianingsih. Pusat Perbukuan: Depdiknas. b. c. d. Material: VCD, Rekaman atau audio-visual tentang pengajaran kaset, poster karya sastra Media cetak Koran, majalah, televisi dan elektronik mempublikasikan hasil karya sastra Website yang

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

internet e. f. g. Metode a. b. c. d. Narasumber Model peraga Lingkungan Presentasi Diskusi Kelompok Inquari Demontrasi /Pemeragaan Model Seminar, workshop sastra Sastrawan

F. PENILAIAN a. b. TEKNIK BENTUK DAN c. d. e. INSTRUMEN /SOAL Tugas Terstruktur 1. Uraiakanlah secara tertulis sejarah perkembangan sastra Indonesia. 2. Tulislah masing-masing 5 hasil-hasil karya sastra penting pada tiap periode 3. Identifikasikanlah karakteristik karya sastra pada tiap periode yang berkaitan dengan peristiwa sejarah, budaya, dan gaya penulisan. 4. Uraikanlah secara tulis perbedaan karakteristik tiap periode. RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI Tes Lisan Tes Tertulis Observasi Kinerja/Demontrasi Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio Pengukuran Sikap Penilaian diri

Mengetahui Kepala Sekolah Pelajaran

Guru Mata

A N D A P,S.Pd S.Pd NIP. 1966123119901114 197812312007011056

SYAMSUL WATHONI, NIP.

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

RENCANA PEMBELAJARAN SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN KELAS /SEMESTER PROGRAM ALOKASI WAKTU TEMA STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR SMA NEGERI 1 SIKUR Bahasa dan Sastra Indonesia XII (dua belas) / Genap Umum 2 x 45 menit

Memahami informasi dari berbagai sumber yang disampaikan secara lisan Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan melalui radio/televisi

ASPEK Mendengarkan PEMBELAJARAN A. INDIKATOR 1. Mampu menyimak informasi dari siaran televisi/radio dengan saksama 2. Mampu mencatat pokok-pokok dari isi informasi yang disampaikan melalui radio/ televisi/ rekaman 3. Mampu mengajukan saran perbaikan secara tertulis tentang informasi yang disampaikan 4. Mampu menulis ringkasan isi informasi yang disampaikan melalui radio/televisi/rekaman B. TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa mampu menyimak, mencatat, mengajukan saran, dan menulis ringkasan terhadap informasi yang disimak melalui siaran radio atau televisi C. MATERI POKOK PEMBELAJARAN 1. Siaran langsung dari televisi/radio 2. Rekaman informasi dari televisi/radio 3. Pokok-pokok isi informasi dari siaran televisi/radio 4. Cara mengajukan saran perbaikan informasi 5. Ringkasan isi informasi dari siaran televisi/radio D. KEGIATAN PEMBELAJARAN TAHAP PEMBUKA (Apersepsi) 15 menit 1. 2. Guru KEGIATAN PEMBELAJARAN Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai mengemukakan konsep/permasalahan yang akan

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

ditanggapioleh siswa berkaitan informasi 3. 4. INTI 65 menit 1. 2. 3. 4. 5. PENUTUP 10 menit 1. 3. Guru dan siswa bertanya jawab tentang peranan televisi/radio sebagai sarana informasi dan komunikasi Guru dan siswa bertanya jawab tentang manfaat informasi langsung Guru memperdengarkan penyampaian informasi langsung atau rekaman dari televisi/radio Siswa mendengarkan informasi melalui radio/ televisi Siswa mencatat pokok-pokok dari isi informasi yang disampaikan melalui radio/ televisi/ rekaman Siswa mengajukan saran perbaikan secara tertulis tentang informasi yang disampaikan Siswa berdiskusi untuk menyusun ringkasan isi informasi yang disampaikan melalui radio/ televisi/ rekaman informasi Siswa merefleksikan isi dan manfaat informasi Siswa mengerjakan uji kompetensi Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kuis uji teori

(Internalisasi dan persepsi) 2.

E. METODE DAN SUMBER BELAJAR Sumber Belajar a. Pustaka rujukan Aktif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA Program IPA dan IPS, Adi Abdul Somad, dkk. Pusat Perbukuan: Departemen Pendidikan Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII (Program IPA/IPS), Muhammad Rohmadi, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk SMA Kelas XII Program Studi IPA-IPS, Demas Marsudi dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia untuk SMA Kelas XII Program IPA dan IPS, Agus Setyono dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Terampil Berbahasa Indonesia 3 Program IPA dan IPS, Gunawan Budi Santoso, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Bahasa Indonesia XII untuk SMA/MA Program IPA/IPS, Nurita Bayu Kusmayati dan Eka Trianingsih. Pusat Perbukuan: Depdiknas. b. c. d. e. Material: VCD, Rekaman informasi kaset, poster Media cetak dan elektronik Website internet Narasumber Pembaca berita

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

f. g. Metode a. b. c. d.

Model peraga Lingkungan Presentasi Diskusi Kelompok Inquari Demontrasi /Pemeragaan Model

Siswa yang mempunyai sebagai pembaca berita

pengalaman

Informasi-informasi langsung berbentuk lisan yang bisa ditemukan di masyarakat

F. PENILAIAN TEKNIK DAN BENTUK PENIALAIAN a. c. d. e. f. g. Tes Lisan Tes Tertulis Observasi Kinerja/Demontrasi Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio Pengukuran Sikap Penilaian diri

INSTRUMEN /SOAL Tugas mandiri tidak terstruktur Simaklah informasi dari siaran televisi/radio dengan saksama Catatlah pokok-pokok dari isi informasi yang disampaikan melalui radio/ televisi/ rekaman Kemukakan saran perbaikan secara tertulis tentang informasi yang disampaikan Tulislah ringkasan isi informasi yang disampaikan melalui radio/televisi/rekaman RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI RUBRIK OBSERVASI DAN PENILAIAN PEMBERIAN SARAN PERBAIKAN INFORMASI YANG DISAMPAIKAN MELALUI RADIO/TELEVISI NAMA SISWA KELAS/NO. ABSEN : TANGGAL PENILAIAN KOMPETENSI DASAR : : : Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan melalui radio/televisi NILAI CUKUP BAIK C (15) B (20)

KURANG ASPEK RINCIAN D (10) Sesuai dengan topik informasi

AMAT BAIK A (25)

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

ISI SARAN

SISTEMAT IKA SARAN BAHASA SARAN

ETIKA PENYAMP AIAN

Kritis, menunjuk bagian yang salah Isi saran asli dan aktual Gagasan logis dan realistis Didukung alasan, bukti serta referensi memadai Dibuka dengan pengantar /latar belakang Ada pernyataan tujuan saran Ada inti saran Ada kesimpulan/penegasan saran Kalimat efektif dan komunikatif Diksi tepat, variatif, baku Struktur kalimat tepat dan baku Artikulasi dan intonasi tepat Menghargai pendapat orang lain Tidak emosional Kata-katanya santun Sesuai alokasi waktu JUMLAH SKOR

Mengetahui Kepala Sekolah Pelajaran

Guru Mata

A N D A P,S.Pd S.Pd NIP. 1966123119901114 197812312007011056

SYAMSUL WATHONI, NIP.

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

RENCANA PEMBELAJARAN SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN KELAS /SEMESTER PROGRAM ALOKASI WAKTU TEMA STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR SMA NEGERI 1 SIKUR Bahasa dan Sastra Indonesia XII (dua belas) / Genap Umum 2 x 45 menit

ASPEK PEMBELAJARAN A. INDIKATOR 1. Mampu mengidentifikasi tema puisi kontemporer melalui kegiatan membaca 2. Mampu mengidentifikasi ciri-ciri puisi kontemporer melalui kegiatan membaca 3. Menjelaskan maksud isi puisi kontemporer B. TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa mampu mengidentifikasi tema , cirri-ciri, dan maksud puisi kontemporer. C. MATERI POKOK PEMBELAJARAN 1. Contoh puisi kontemporer Di Di Betul kau pasti sedang menghitung berapa nasib lagi tinggal sebelum fajar terakhir kau tutup tanpa seorang pun tahu siapa kau dan di kau maka kini lengkaplah sudah perhitungan di luar akal dan angan-angan di dalam hati kita tentang sesuatu yang tak bisa siapa pun

Memahami buku kumpulan puisi kontemporer dan karya sastra yang dianggap penting pada tiap periode Mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontemporer melalui kegiatan membaca buku kumpulan puisi komtemporer Membaca

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

menerangkatakan pada saat itu kau mungkin sedang di betul kan ? (Noorca Marendra)

SEPISAUPI sepisau luka sepisau duri sepikul dosa sepukau sepi sepisau duka seriasau diri sepisau sepi sepisau nyanyi sepisau sepisaupi sepisaupanya sepikausepi sepisaupa sepisaupi sepikul diri keranjang duri sepisaupa sepisaupi sepisaupa sepisaupi sepisaupa sepisaupi sampai pisauNya ke dalam nyanyi (Sutardji Calzoum Bachri) 2. 3. 4. 5. 6. Buku kumpulan puisi kontemporer O, Amuk Kapak karya Sutarji Calzoum Bachri Ciri-ciri puisi kontemporer Tema dan maksud puisi kontemporer Bentuk puisi kontemporer Diksi pada puisi kontemporer

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN TAHAP PEMBUKA (Apersepsi) 10 menit KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa berkaitan dengan puisi kontemporer 3. Siswa ditanya mengenai pengetahuannya kontemporer 1. Siswa membentuk kelompok-kelompok diskusi tentang puisi

INTI 70 menit

2.

Siswa membaca kumpulan puisi kontemporer (Misalnya : Malu Aku Jadi Orang Indonesia karya Taufik Ismail) 3. Siswa berdiskusi untuk mengidentifikasi puisi-puisi kontemporer 4. Siswa berdiskusi untuk menentukan tema dan ciri-ciri puisi kontemporer 5. Siswa berdiskusi untuk menentukan tema dan maksud puisi kontemporer

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

6. Siswa menjelaskan maksud, tema, dan isi puisi kontemporer PENUTUP (Internalisasi Siswa diminta mengungkapkan pengalaman hidupnya yang sesuai dengan tema dan isi puisi kontemporer & persepsi) 10 menit E. METODE DAN SUMBER BELAJAR Sumber Belajar a. Pustaka rujukan Aktif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA Program IPA dan IPS, Adi Abdul Somad, dkk. Pusat Perbukuan: Departemen Pendidikan Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII (Program IPA/IPS), Muhammad Rohmadi, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk SMA Kelas XII Program Studi IPA-IPS, Demas Marsudi dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia untuk SMA Kelas XII Program IPA dan IPS, Agus Setyono dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Terampil Berbahasa Indonesia 3 Program IPA dan IPS, Gunawan Budi Santoso, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Bahasa Indonesia XII untuk SMA/MA Program IPA/IPS, Nurita Bayu Kusmayati dan Eka Trianingsih. Pusat Perbukuan: Depdiknas. b. c. d. e. f. g. Metode a. b. c. d. Material: VCD, kaset, poster Media cetak dan Koran, majalah, TV, radio yang elektronik mempublikasikan puisi kontemporer Website internet Narasumber Model peraga Lingkungan Presentasi Diskusi Kelompok Inquari Demontrasi /Pemeragaan Model Kejadian di masyarakat yang sesuai dengan tema puisi Penyair kontemporer

F.

PENILAIAN

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

TEKNIK DAN BENTUK

a. b. c. d. e. f.

Tes Lisan Tes Tertulis Observasi Kinerja/Demontrasi Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio Pengukuran Sikap Penilaian diri

INSTRUMEN /SOAL Tugas terstruktur 1. Identifikasikanlah tema puisi kontemporer melalui kegiatan membaca 2. Identifikasikanlah ciri-ciri puisi kontemporer melalui kegiatan membaca 3. Uraikanlah maksud atau isi maksud isi puisi kontemporer RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI
Mengetahui Kepala Sekolah Pelajaran Guru Mata

A N D A P,S.Pd S.Pd NIP. 1966123119901114 197812312007011056

SYAMSUL WATHONI, NIP.

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

RENCANA PEMBELAJARAN SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN KELAS /SEMESTER PROGRAM ALOKASI WAKTU TEMA STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR SMA NEGERI 1 SIKUR Bahasa dan Sastra Indonesia XII (dua belas) / Genap Umum 3 x 45 menit Mengungkapkan informasi melalui presentasi program/proposal dan pidato tanpa teks Berpidato tanpa teks dengan lafal, intonasi, nada, dan sikap yang tepat Berbicara

ASPEK PEMBELAJARAN A. INDIKATOR 1. Mampu menjelaskan macam-macam metode berpidato 2. Mampu menyiapkan pidato tanpa teks dengan tema tertentu 3. Mampu membawakan pidato dengan lafal, intonasi, nada, dan sikap yang tepat 4. Mampu mencatat hal-hal yang perlu diperbaiki dari pidato yang disampaikan teman 5. Mampu memperbaiki cara berpidato dan isi pidato berdasarkan catatan atau masukan teman B.TUJUAN PEMBELAJARAN 1.Siswa mampu menjelaskan macam-macam pidato. 2.Siswa mampu menyiapkan teks pidato tanpa teks dan membawakan teks pidato dengan tepat, serta mencatat hal-hal yang perlu diperbaiki kemudian memperbaiki teks pidato berdasarkan catatan C. MATERI POKOK PEMBELAJARAN 1. Pengertian dan macam-macam metode berpidato 2. Ide pidato dengan tema-tema tertentu 3. Cara menyiapkan pidato tanpa teks 4.Cara berpidato dengan lafal, intonasi, nada, dan sikap yang tepat 5. Cara mencatat kekurangan pidato yang disampaikan teman 6. Cara memperbaiki kekurangan pidato teman D. KEGIATAN PEMBELAJARAN TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

PEMBUKA (Apersepsi) 15 menit

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan ditanggapioleh siswa berkaitan dengan pidato yang akan

3. Siswa ditanya pemahamannya tentang manfaat berpidato 4. Siswa diajak untuk mengemukakan pendapatnya tentang forumforum yang sering menampilkan kegiatan berpidato INTI 105 menit 1. Siswa mendiskusikan pengertian pidato 2. Siswa mendiskusikan macam-macam metode berpidato 3. Siswa berdiskusi untuk menentukan tema pidato 4. Siswa menyiapkan pidato tanpa naskah 5. Siswa melaksanakan kegiatan berpidato 6. Siswa mencatat kekurangan pidato yang dilakukan oleh siswa lain 7. Siswa mengajukan usulan perbaikan pidato 8. Siswa memperbaiki cara berpidato dan isi pidato berdasarkan catatan atau masukan teman 1. Siswa merefleksikan kesalahan berpidato pada umumnya 2. Siswa mengungkapkan pengalamannya ketika berpidato 3. Siswa menjawab soal-soal uji kompetensi dan kuis uji teori

PENUTUP (Internalisasi & persepsi) 15 menit

E. METODE DAN SUMBER BELAJAR Sumber Belajar a. Pustaka rujukan Aktif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA Program IPA dan IPS, Adi Abdul Somad, dkk. Pusat Perbukuan: Departemen Pendidikan Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII (Program IPA/IPS), Muhammad Rohmadi, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk SMA Kelas XII Program Studi IPA-IPS, Demas Marsudi dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia untuk SMA Kelas XII Program IPA dan IPS, Agus Setyono dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Terampil Berbahasa Indonesia 3 Program IPA dan IPS, Gunawan Budi Santoso, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Bahasa Indonesia XII untuk SMA/MA Program IPA/IPS, Nurita Bayu Kusmayati dan Eka Trianingsih. Pusat Perbukuan: Depdiknas. b. c. d. Material: poster VCD, kaset, Rekaman/audio visual pidato atau pembelajaran berpidato dan

Media cetak elektronik Website internet

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

e. f. g. Metode a. b. c. d.

Narasumber Model peraga Lingkungan Presentasi Diskusi Kelompok Inquari Demontrasi /Pemeragaan Model

Orator Siswa yang mempunyai pengalaman banyak berpidato Kejadian di masyarakat yang banyak menampilkan kegiatan berpidato

F. PENILAIAN TEKNIK BENTUK DAN a. b. c. d. e. f. Tes Lisan Tes Tertulis Observasi Kinerja/Demontrasi Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio Pengukuran Sikap Penilaian diri

INSTRUMEN /SOAL Tugas terstruktur (praktik berpidato) 1. Sampaikanlah pidato dengan lafal, intonasi, nada, dan sikap yang tepat di depan kelas. 2. Catatlah hal-hal yang perlu diperbaiki dari pidato yang disampaikan teman. RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI RUBRIK PENILAIAN BERPIDATO NAMA KELAS/NO. ABS TANGGAL PENILAIAN KOMPETENSI DASAR No. 01. 02. 03. 04. 05. : : : : Berpidato tanpa teks dengan lafal, intonasi, nada, dan sikap yang tepat Tingkatan Skala 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Aspek yang Dinilai Keakuratan informasi (amat tidak akurat amat akurat) Hubungan antar-informasi (amat sedikit amat banyak) Ketepatan struktur dan kosa kata (amat tidak tepat amat tepat) Kelancaran berpidato (terbata-bata amat ancer) Kewajaran urutan wacana (tak normal

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

06. 07. 08. 09. 10.

normal) Gaya pengucapan (amat kaku amat wajar) Lafal (amat tidak jelas amat jelas Intonasi dan nada (amat jelek amat baik) Nada (amat monoton amat variatif) Sikap (amat tidak wajar amat wajar)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah skor : .

Mengetahui Kepala Sekolah Pelajaran

Guru Mata

A N D A P,S.Pd S.Pd NIP. 1966123119901114 197812312007011056

SYAMSUL WATHONI, NIP.

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

RENCANA PEMBELAJARAN SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN KELAS /SEMESTER PROGRAM ALOKASI WAKTU TEMA STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR SMA NEGERI 1 SIKUR Bahasa dan Sastra Indonesia XII (dua belas) / Genap Umum 3 x 45 menit

Mengungkapkan pendapat dalam bentuk kritik dan esai Menerapkan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai untuK mengomentari karya sastra

ASPEK Menulis PEMBELAJARAN A. INDIKATOR 1. Mampu mengidentifikasi ciri-ciri kritik 2. Mampu mengidentifikasi ciri-ciri esai 3. Mampu menjelaskan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai 4. Mampu menerapkan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai untuk mengomentari karya sastra 5. Mampu menyunting tulisan kritik dan esai sastra milik teman B. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa mampu mengidentifikasi cirri-ciri kritik dan esai 2. Siswa mampu menjelaskan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai kemudian menyunting tulisan kritik dan esai hasil karya teman. C. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. MATERI POKOK PEMBELAJARAN Ciri-ciri kritik Ciri-ciri esai Prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai Pengembangan gagasan atau pendapat untuk menulis kritik dan esai Cara menulis kritik dan esai Cara menyunting kritik dan esai sastra Contoh-contoh kritik dan esai sastra Kepahitan Arumanis oleh Jakob Sumardjo

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

Muh. Rustandi Kartakusuma jarang sekali menulis cerita pendek. Cerpen yang akan diulas di sini berasal dari buku peringatan 70 tahun Sutan Takdir Alisjahbana yang diberi judul Pelangi (1979). Dalam buku tersebut, Rustandi menulis cerpen yang diberinya judul "Mangga Arumanis". Sastrawan ini dikenal sebagai penyair, penulis drama, dan cerita untuk anak-anak. Sebuah novelnya yang berjudul Tanah, Langit dan Cinta pernah dimuat secara bersambung dalam harian Pikiran Rakyat, Bandung, pada tahun 1985, Selain itu, ia juga menulis novel dan cerita pendek dalam bahasa Sunda. Cerpen yang akan kita baca ini menunjukkan sikap lembut, penuh kasih sayang, tetapi kuat dalam moralitas. Di sini sikap "ketimuran" muncul, yakni solidaritas kekeluargaan. Satu untuk semua, semua untuk satu. Gambaran keluarga sederhana yang menjunjung tinggi kebenaran, kejujuran, ketulusan, dan keagamaan, dihadirkan dengan cara yang amat menyentuh. Keluarga Hendra seperti yang ditampilkan dalam cerpen ini sangat kita kenal dalam keluarga umumnya di kota-kota Indonesia. Kekuatan cerpen Rustandi Kartakusuma ini terletak dalam pemasangan kontras. Hendra, pegawai yang jujur, taat beribadah, penuh kasih sayang kepada keluarganya, adalah pegawai dengan gajinya amat pas-pasan, sehingga terasa berat untuk dapat membelikan oleh-oleh mangga untuk anak-anak dan istrinya. Hendra hanya mampu membeli dua buah mangga. Dua buah mangga ini dinikmati oleh seluruh keluarga karena merupakan buah kasih sayang dan pengorbanan. Kontras yang dimunculkan pengarang adalah ketika Pimpinan kantor Hendra, Zulkifli, mencoba "menyuap" Hendra dengan sepuluh buah mangga yang diidam-idamkan oleh keluarga Hendra. Dengan pemberian itu Hendra dibujuk untuk mau memberikan tanda tangannya yang akan memberikan keuntungan pada Zulkifli dan Hendra sendiri. Penyelesaian kontras ini adalah, bahwa keluarga Hendra kompak untuk tidak menerima sekeranjang mangga Arumanis dengan cara yang tidak hal-haI itu. Keinginan keluarga untuk dapat menikmati lezatnya mangga Arumanis sepuas-puasnya sirna karena mangga-mangga itu mereka terima dengan cara yang tidak mereka kehendaki. Lezatnya mangga Arumanis lenyap, bahkan keinginan untuk menikmati mangga tersebut juga lenyap. Di sini terlihat bahwa landasan moral keluarga sangat kuat. Mangga-mangga itu mereka berikan kepada gelandangan yang tidak tahu menahu asal-usul mangga-mangga tersebut. Apakah sebenarnya, kebahagiaan dan kesenangan itu? Makan enak, bertamasya, dan pakaian bagus, barangkali dapat mendatangkan kesenangan bagi setiap orang. Akan tetapi, cerpen ini menunjukkan bahwa benda dan peristiwa itu sendiri bukan sumber kesenangan dan kebahagiaan. Makanan enak, dalam hal ini buah mangga Arumanis, tidak dengan sendirinya "enak" bagi setiap orang. Nilai buah mangga yang harum dan manis itu bukan terletak pada buahnya, melainkan pada manusia yang memakannya. Buah mangga yang harum dan manis dapat menyenangkan bagi seorang, tetapi juga tidak menyenangkan bagi yang lain. Kebahagiaan dan kesenangan itu adalah nilai. Nilai itu baru muncul ketika terjadi pertemuan antara subjek dan objek. Dalam hal ini, terjadi antara pemakan mangga dan mangga. Namun, karena mangga itu bukan subjek, semata-mata objek yang menentukan nilai itu adalah subjek, yaitu manusia itu sendiri. Keluarga Hendra merupakan subjek dengan tata nilai tertentu. Keluarga itu sangat kompak dalam menganut suatu tata nilai, yakni gagasan moral yang idealrasional. Mereka berprinsip mencuri itu tidak baik. Selain itu, mereka berpegang pada keyakinan bahwa tidak jujur itu tidak baik. begitu pula tindakan menyuap itu tidak baik. Bahkan, korupsi itu tidak baik. Bagaimana keluarga Hendra dapat sekompak itu dalam menganut suatu nilai? Dalam cerpen ini tidak dijelaskan. Kita hanya mengetahui bahwa ada saling pengertian yang mendalam antara Hendra, istrinya, dan anak-anaknya. Mangga Arumanis yang baru saja mereka nikmati, meskipun secara terbatas akibat kemiskinan mereka, tiba-tiba menjadi tidak Arumanis dan lezat lagi bagi keluarga itu karena

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

moralitas mereka terguncang dalam kepahitan, akibat upaya penyuapan. Dengan getir, mereka membagikan buah-buah itu kepada para gelandangan yang tidak tahu menahu asal usulnya. Buah yang manis menjadi tidak manis lagi akibat kepahitan moral yang menimpa keluarga Hendra. Cerpen ini sederhana, jelas alurnya, konkret penggambarannya, dengan suasana cerita yang terbangun secara manis dan lembut. Peristiwanya digambarkan dengan jelas dan pesan moralnya. Namun, sebuah karya sastra yang berhasil bukan hanya itu, sebuah karya sastra berhasil karena ia memiliki kualitas simbol pula. Judul "Mangga Arumanis" sendiri. Mangga Arumanis disebut demikian kalau segalanya berjalan normal. Akan tetapi, menjadi tidak Arumanis sama sekali kalau sesuatu yang tidak normal terjadi, yakni upaya penyuapan oleh Zulkifli. Arumanis, kebahagiaan, kebenaran, akan tetap demikian jika moral atau iman tetap menjadi pegangan hidup. Dalam hal ini, tanpa moral dan iman, Arumanis menjadi tidak manis, tidak membahagiakan, dan tidak benar. Hidup manusia ini akan tenang dan bahagia, meskipun dalam kekurangan dan kemiskinan, asal moral dan iman tetap terjaga. Hidup manusia ini tidak akan tenang, bahagia, jika kekayaan mereka diperoleh dari kecurangan dan korupsi. Ada kontras nilai. Miskin dan jujur membahagiakan, dalam arti menjalani hidup ini dengan tentram dan tenang. Kaya dan tidak jujur dapat menyebabkan mangga Arumanis tidak bernilai sama sekali. Inilah kritik halus Rustandi terhadap hidup masyarakat kota di zamannya, tahun 1970-an. Inilah zaman memuncaknya masa Orde Baru. Penyelewengan kekuasaan, korupsi, merosotnya moralitas, menyebabkan munculnya banyak pejabat yang kaya mendadak. Jurang kemakmuran antara pejabat yang jujur dan yang "ikut arus" semakin menganga. Pejabat yang jujur tetap miskin, sedang yang tidak jujur "dapat punya otot", "punya bungalow di Lembang", bahkan "dapat punya bini muda". Kondisi masyarakat di sekitar pengarang terbagi dua, mereka yang hidup otentik akan tetap miskin, mereka yang hidup penuh kepalsuan dapat cepat kaya. Keluarga Hendra bertolak belakang dengan kehidupan keluarga Zulkifli dan Bakhrum. Hendra hanya mampu membeli dua buah mangga dengan mengorbankan uang rokoknya hari itu. Sementara Zulkifli mampu membelikan oleh-oleh (suapan) sekeranjang mangga dengan sisa-sisa uang korupsinya. Hidup otentik Hendra dan hidup tidak otentik Zulkifli dan teman-temannya, dengan agak sinis digambarkan pengarang melalui kemesraan antara Hendra dan isterinya, Yanti. Kebahagiaan pasangan suami isteri yang otentik, bermoral, beriman dan sesuai hati nurani ini, digambarkan dengan saling memeluk. Dalam film-film Indonesia, adegan demikian tentu akan disertai ucapan "I love you", seperti layaknya film-film Amerika murahan. Di sini sikap "ketimuran" Rustandi dicoba dimunculkan, dengan mengejek perilaku "barat" yang serba fisikal, materialistik, dan hedonistik. Mangga Arumanis adalah simbol Rustandi untuk menyatakan kehidupan (keluarga) masyarakat dan bangsa yang otentik, jujur, sesuai tuntutan hati nurani, bermoral dan teguh iman. Mangga Arumanis juga berarti pengorbanan kepentingan diri sendiri. Meskipun sebuah keluarga, sebuah masyarakat atau sebuah bangsa itu miskin, asal hidup bermoral dan beriman, akan menjadikan hidup ini akan menjadi manis dijalani dan dinikmat dihayati. Kekayaan itu baru berharga, baru manis, kalau diperoleh pula secara otentik, jujur, bermoral, dan beriman. Tokoh Hendra adalah pahlawan bagi pengarangnya, Rustandi Kartakusuma. Pahlawan itu dengan gagah berani menyumbangkan buah-buah mangga yang tidak halal itu kepada mereka yang membutuhkan makanan. Hanya dengan berbuat demikian, ia dapat kembali bermesraan dengan isterinya, Yanti. Meskipun Yanti berasal dari keluarga kaya, ia mau hidup dalam kemiskinan mendampingi Pahlawannya, Hendra, yang bersikukuh mempertahankan sikap bermoral dan beriman, penuh pengorbanan, dan pengabdian kepada sesama. Sumber: Majalah Horison, 2004 (dengan perubahan)

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN TAHAP PEMBUKA (Apersepsi) 15 menit KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapioleh siswa berkaitan dengan pidato 3. Guru dan siswa bertanya jawab tentang kritik sastra INTI 110 menit 4. Guru dan siswa bertanya jawab tentang esai sastra 1. Siswa membaca contoh kritik dan esai sastra 2. Siswa berdiskusi untuk mengidentifikasi ciri-ciri kritik 3. Siswa berdiskusi untuk mengidentifikasi ciri-ciri esai 4. Siswa berdiskusi untuk merumuskan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai 5. Siswa berlatih menerapkan prinsip-prinsip penulisan untuk menyusun kritik dan esai untuk mengomentari karya sastra 6. Siswa menyunting tulisan kritik dan esai sastra milik teman 1. Siswa merefleksikan materi yang sudah dipelajarinya dan 2. Siswa mengerjakan uji kompetensi 3. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kuis uji teori

PENUTUP (Internalisasi persepsi) 15 menit E.

METODE DAN SUMBER BELAJAR a. Pustaka rujukan Aktif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA Program IPA dan IPS, Adi Abdul Somad, dkk. Pusat Perbukuan: Departemen Pendidikan Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII (Program IPA/IPS), Muhammad Rohmadi, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 untuk SMA Kelas XII Program Studi IPA-IPS, Demas Marsudi dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia untuk SMA Kelas XII Program IPA dan IPS, Agus Setyono dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Terampil Berbahasa Indonesia 3 Program IPA dan IPS, Gunawan Budi Santoso, dkk. Pusat Perbukuan: Depdiknas. Bahasa Indonesia XII untuk SMA/MA Program IPA/IPS, Nurita Bayu Kusmayati dan Eka Trianingsih. Pusat Perbukuan: Depdiknas. b. c. Material: VCD, Rekaman pengajaran menulis kritik dan esai kaset, poster Media cetak dan Krtitik atau esai yang dipublikasikan di koran, elektronik majalah, TV, atau radio

Sumber Belajar

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

d. e. f. g. a. b. Metode c. d.

Website internet Narasumber Model peraga Lingkungan Presentasi Diskusi Kelompok Inquari Demontrasi /Pemeragaan Model Kritikus dan penulis esai sastra Siswa yang mempunyai pengalaman hidup yang sesuai dengan Kejadian di masyarakat yang sesuai dengan

F. PENILAIAN TEKNIK DAN BENTUK a. b. c. d. e. f. INSTRUMEN /SOAL A. Tugas terstruktur (uraian tertulis) 1. 2. 3. 4. Bacalah teks kritik sastra (lihat materi) Identifikasikanlah ciri-ciri kritik yang Anda baca. Mampu mengidentifikasi ciri-ciri esai Uraikanlah secara tertulis prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai. Tes Lisan Tes Tertulis Observasi Kinerja/Demontrasi Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio Pengukuran Sikap Penilaian diri

B. Tugas terstruktur pilihan ganda. 1. Perhatikan petikan penjelasan buku fiksi berikut! Novel Ayat-Ayat Cinta ini, dari segi struktur cerita dan alur seperti cerita filmfilm Hollywood tahun 1950-an. Tokoh utama Fahri dalam novel Ayat-Ayat Cinta sangat beruntung. Ia laki-laki sederhana dan tidak terlalu berada, tetapi bisa bersekolah di Universitas al-Azhar, Mesir. Selama di Mesir empat perempuan jatuh cinta kepadanya. Tokoh Fahri tampak seperti pahlawan karena dapat menarik perempuan dengan sikap santun dan ia suka menolong kemudian ia menaklukkannya. Cerita masih dapat dinalar saat Fahri dapat membuat Aisha jatuh hati kepadanya. Aisha seorang perempuan berdarah Turki yang kemudian menikah dengannya. Semua ini bisa dimaklumi karena keduanya seide ketika sama-sama mengahadapi konflik saat bertemu di dalam Metro. Tetapi bagaimana dengan tetangganya, Maria jatuh cinta habis-habisan kepada Fahri. Ini yang tidak tergarap dengan baik oleh penulis Cerita novel ini sangat pro kepada laki-laki. Cerita ini sangat menenuhi keinginan

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

dan impian semua laki-laki untuk dicintai banyak perempuan. Misalnya saat Aisya istri Fahri menyuruhnya untuk mengawini Maria. Lalu penyelesaian cerita ini sangat sederhan, yakni Maria, isttri keduda meninggal dunia. Cerita-cerita di Holliwod tahun 1950-1n juga begitu. Kalimat kritik yang sesuai dengan kutipan di atas adalah A. Novel Ayat-Ayat Cinta menggambarkan suasana di Holliwod yang mewah. B. Novel Ayat-Ayat Cinta tidak menggambarkan tokoh dan penokohan secara jelas. C. Konflik dalam novel Ayat-Ayat Cinta tidak diceritakan dengan detail. D. Cerita dalam novel Ayat-Ayat Cinta terlalu memihak apada kepentingan laki-laki. E. Noevel ini kurang menggarap aspek psikologi para tokoh-tokoh sentralnya. 2. Perhatikan petikan penjelasan buku fiksi berikut! Seperti juga Alexandre leo, Navis akan mengemukakan satu gagasan dengan ceritaceritanya. Gagasan itu ialah tanggapannya mengenai hidup beragama.Hidup beragama baginya bukanlah sekadar melakukan segala suruhan agama tanpa pikir, tetapi hendaklah agama itu suatu yang hidup dalam batin dan di mana perlu disesuaikan dengan hati nurani. Kerja otomatis tidaklah mungkin mendatangkan pahala karena keyakinan tidak teruji Sumber : Kesusastraan Indonesia Modern Dalam Kritik dan Esei III, H. B. Jassin Kalimat kritik yang tepatv sesuai dengan gambaran karya sastra di atas adalah A. Seseorang yang beragama wajib menjalankan perintah agama dalam kehidupan sehari-hari. B. Hidup beragama tidak hanyab sakadar melakukan aturan dalam agam, tetapi hidup dalam batin yang disesuaikan dengan hati nurani. C. Sesorang yangb bekerja dengan keyakinannya pasti mendapatkan kebaikan dalam hidupnya. D. Karya sastra yang baik harus berisikan ajaran-ajaran positif terutakma yang berhubungan dengan agama. E. Bekerja taanpa didasari ketulusan tidak akan mendapatkan pahala dari Tuhan. 3. Perhatikan petikan penjelasan buku fiksi berikut! Banyak pesan moral yang dapat dipetik dari cerpen-cerpen Indonesia. Melalui cerpennya, Pada Hari Kematian Seekor Kerbau, misalnya, Kuntowijoyo menitipkan pesan akan pentingnya memenuhi janji. Digambarkan, seorang kakek yang tidak memenuhi janji kepada cucunya, mengalami kesulitan ketika menghadapi sakaratul maut. Semasa hidupnya, kakek pernah berjanji akan membelikan seekor kerbau, tetapi hingga menjelang ajal, janji itu belum dipenuhi. Meski sudah berhari-hari lunglai menahan sakit menjelang ajal, tetapi sang ajal belum juga tiba. Padahal keluarganya sudah mendatangkan orang pintar, seorang ustad. Akhirnya sanak familinya menyimpulkan bahwa kakek itu memiliki tanggungan yang belum dipenuhi semasa hidupnya. Tanggungan itu yang membuat nyawanya berat meninggalkan jasad. Kalimat kritik yang sesuai dengan isi paragraf tersebut adalah .... A. Sangat berbeda dengan cerpen-cerpennya yang lain, ketika menyelipkan pesan moral, pengarang terlalu menggurui pembaca karena pesan secara berkali-kali. B. Maka, tidak heran jika pembaca cerpen ini seperti diketuk kesadarannya oleh dirinya

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

sendiri, tentu setelah merenungkan dosa-dosa yang telah dilakukan. C. Selain bernuansa moral dan religius yang diselipkan secara tersamar dan halus, ciri lain yang menonjol adalah contoh-contoh moral secara berlebihan. D. Cerita ini akan menjadi lebih baik bila disajikan tanpa memberikan nasihat secara berlebihan dan nasihat yang sudah lazim dalam kehidupan nyata. E. Melalui cerpennya, Pada Hari Kematian Seekor Kerbau, Kuntowijoyo banyak menitipkan pesan akan pentingnya memenuhi janji.
4. Perhatikan petikan puisi berikut!

Anak-Anak Tembakau Jamal D Rahman Kami anak-anak tembakau Tumbuh di antara anak-anak batu Nafas kami bau kemarau campur cerutu Langit desa kami rubuh seribu kali Tapi kami tak pernah menangis Sebab kulit kami tetap coklat Secoklat tanah Tempat kami menggali air mata sendiri Kalimat kritik yang tepat terhadap kutipan puisi tersebut adalah A. Jamal D Rahman dengan tepat memilih kata dalam puisinya untuk mengungkapkan kegelisahan sosial yang begitu kuat tertananam dalam masyarakat agraris. B. Jamal D Rahman mungkin jadi penyair yang dapat melanjutkan kepenyairan D Zawawi Imron. C. Keadaan alam pedesaan yang jauh dari keramaian dan serba terbelakang menimbulkan kesan yang berbeda terhadap pembaca. D. Kata-kata yang digunakan oleh Jamal D Rahman dalam puisinya menimbulkan penafsiran yang berbeda. E. Jamal D Rahman adalah penyair yang sangat produktif menulis puisi dengan tematema alam dan sosial kemasyarakatan.
5. Perhatikan petikan puisi berikut!

Kupahat Mayatku di Air Kriarpur kupahat mayatku di air namaku mengalir pada dasar batu kali kuberi wajahku pucat dan beku di mana-mana ada tanah ada darah mataku berjalan di tengah-tengah mencari mayatku sendiri yang mengalir namaku sampai di pantai

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

ombak membawa namaku laut menyimpan namaku semua ada di air Kalimat kritik yang tepat terhadap kutipan puisi tersebut adalah A. Kriarpur dengan memilih kata dalam puisinya untuk mengungkapkan keinginannya untuk dijemput sang maut. B. Kriarpur mungkin jadi penyair yang dapat melanjutkan kepenyairan Hamid Jabbar yang banyak membicarakan kematian. C. Simbol tanah, air, dan laut menimbulkan kesan keindahan kematian yang sngat didambakan oleh penyair. D. Kriarpur dengan tepat menggunakan simbol-simbol alam untuk mengungkapkan kegelisahannya dan kedekatannya dengan maut. E. Kriarpur adalah penyair yang sangat produktif menulis puisi yang menndung firasat tentang kematian. 6. Perhatikan petikan penjelasan buku fiksi berikut! Sajaknya Erlknig (Raja Mambang), merupakan sebuah balada yang kuat dan indah. Bahan balada ini diambil Goethe dari cerita rakyat Denmark. Kita tentu akan merasakan kedekatan dengan cerita itu karena hal serupa terdapat pula dalam cerita-cerita rakyat Nusantara. Dengan susunan yang padat dengan rima yang teratur namun sekaligus dramatik, Goethe menghidupkan kembali cerita rakyat tersebut menjadi balada yang mencekam. (Pecinta yang Girang Menembus Batas, Agus R, Horison. 2007: 10) Isi kritik di atas membahas permasalahan tentang .... A. Sisi keunggulan dari sajak Erlknig (Raja Mambang) karya Goethe. B. Membaca puisi-puisi karya Goethe sama halnya dengan membaca cerita rakyat Nusantara. C. Puisi-puisi karya Goethe (penyair Jerman) sebagian besar berupa puisi balada yang indah akan keteraturan penempatan rima. D. Puisi-puisi Goethe mengambil referensi dari cerita-cerita rakyat Denmark. E. Melalui puisi Goethe berhasil memunculkan cerita balada yang hidup. 7. Perhatikan petikan penjelasan buku fiksi berikut! Apa yang ada di sekelilingku? Semuanya pengkhianat! Pengkhianat kalian! Semua tak memperkutikkan segala tetes kejengkelan asaku. Kalian pergi begitu saja karena amarah senggangku! Namun, Patut kalian camkan satu hal! Aku lewati waktuku. Pasir ladang merah telah mematungi cinta pertamaku. Kau yang dulu meninggalkan! Jangan kini kauambil dia dariku! Batinku lelah membenturi embun beku. Semuanya maya di kelebat hina! Semua menjingga, dan dengan teganya kaupergi tertelan senja. (Mengapa Kau Ulangi Lagi Senja Itu di Mataku?, karya Yudi Supriyanto) Kalimat kritik yang sesuai untuk kutipan cerpen di atas adalah .... A. Ungkapan kemarahan yang disampaikan pada cerpen di atas menjadi sangat tidak proporsional karena penulis terlalu banyak menggunakan kata-kata kias yang maknanya tidak jelas.
B. Penggunaan kata tetes kejengkelan asaku dan kalimat Pasir ladang merah telah

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

mematungi cinta pertamaku merupakan penggunaan bahasa yang indah yang menandai bahwa cerpen memenuhi unsurestetis dari pilihan kata.. C. Kepuitisan yang muncul dalam cerpen masih jarang ditemukan pada karya sastra sebelumnya. D. Cerpen tersebut didominasi dengan penggunaan kata-kata konotatif yang tepat sehigga cerpen ini layak disebut karya sastra. E. Maksud yang diinginkan oleh penulis dalam cerpen tersebut tergambar dalam katakata yang indah dan puitis. 8. Perhatikan petikan penjelasan buku fiksi berikut! Cerita novel ini membuka nuansa baru pada zamannya. Sutan Takdir Ali Syahbana membawa pembaruan di bidang kedudukan wanita yang diungkapkan. Wanita zaman sebelumnya adalah pengabdi dalam keluarga yang bertanggung jawab kepada rumah tangga alias menunggu rumah. Namun, Sutan takdir Alisyahbana menampilkan wanita setara dengan pria bekerja, aktif di luar rumah, dan meajukan kaumnya yang diwakilkan tokoh Tuti. Tokoh ini sebagai teladan di masa sekarang dan tokoh masa depan. Kalimat kritik sastra yang sesuai dengan isi teks tersebut adalah A. Memang sepantasnya novel ini dapat penghargaan yang sangat baik dari dunia pendidikan. B. Masalah perjuangan emansipasi wanita membawa novel ini wajib dikenal di dunia pendidikan. C. Memang masih jarang novel yang membahas emansipasi dan perjuangan kaum wanita,seperti novel Layar Terkembang. D. Wajar, novel Layar Terkembang ini wajib dibaca oleh semua siswa di Indonesia. E. Sutan Takdir Alisyahbana dan Layar Terkembang mencoba mengemukakan emansipasi wanita dan memunculkan tokoh masa depan. 9. Perhatikan petikan berikut! Di Indonesia, seperti pernah dikatakan Nenden Lilis A., keterpojokan perempuan di dunia sastra juga terjadi. Sejarah kesusastraan kita sempat mencatat nama-nama dan karya-karya perempuan. Tetapi dalam penilaian terhadap karya-karya mereka banyak terjadi pengabaian. Kritik kesusastraan lebih banyak difokuskan pada karya laki-laki sehingga pendeskripsian tentang wawasan estetik hanya didasarkan pada apa yang dicapai oleh laki-laki. Akibatnya, apa yang pernah dicapai perempuan, yang sebenarnya penting, tidak terjelaskan. Maria Amin, misalnya. Penyair ini hidup di zaman Jepang. Saat itu, bentuk puisi kita mulai membebaskan diri dari aturan-aturan puisi lama dan menerima bentuk puisi Barat yang lebih bebas, terutama dari Eropa, seperti soneta, dan juga bentuk-bentuk lain seperti dilakukan Chairil Anwar. Maria Amin tampil dengan sajak berbentuk prosa yang belum dilakukan penyair sebelumnya. Namun, tak ada kritikus yang melihat hal ini sebagai suatu fenomena, apalagi menilainya sebagai pembaru puisi Indonesia. Hal yang dikritik dalam kutipan tersebut adalah .... A. Keterpojokan posisi penyair perempuan dapat dilihat dari pengabaian dan kurangnya penilaian terhadap hasil karya penyair perempuan dari pihak masyarakat Indonesia

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

B. C. D. E.

sendiri. Karya penyair-penyair wanita dinilai kurang menarik dan kurang bermutu dibandingkan dengan karya penyair-penyair laki-laki yang selalu dibanggakan dan diperhatikan. Bentuk puisi kita mulai membebaskan diri dari aturan-aturan puisi lama dan menerima bentuk puisi Barat yang lebih bebas dan tidak taat terhadap aturan-aturan sebuah puisi. Maria Amin tampil dengan sajak berbentuk prosa yang belum dilakukan penyair sebelumnya, tetapi tidak dilihat sebagai fenomena dan sebagai pembaru puisi Indonesia. Bentuk-bentuk puisi bebas seperti yang dilakukan Chairil Anwar dalam puisinya sangat digemari oleh masyarakat dulu sampai sekarang karena dianggap sebagai suatu pembaruan.

10. Perhatikan petikan penjelasan buku fiksi berikut! Dokter Sukartono yang beristrikan Sumartini, rumah tangganya dilanda krisis. Keduanya sudah tidak ada lagi komunikasi yang baik. Tini seorang wanita cantik, lincah, sibuk dengan keorganisasiannya. Sedangkan Tono sebagai dokter sibuk mengurusi pasiennya. Bila Tono pulang ke rumah, tidak pernah mendapatkan sambutan ramah dari istrinya (Tini). Tono menuduh Tini sebagai seorang istri yang tidak setia, Tini dianggap angkuh, tidak mau menuruti perintah suami. Keduanya sama-sama egois tidak ada yang mau mengalah. Kalimat kritik yang sesuai dengan penjelasan tersebut adalah ... A. Cerita ini tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman, karena dalam rumah tangga yang harmonis harus ada saling pengertian. B. Tema cerita berkisar krisis sosial manusia golongan intelektual yaitu seorang dokter tidak dapat mengatasi kehidupan rumah tangganya. C. Pelukisan ceritanya sedemikian realitis cenderung kepada ekspresionisme, ini terlihat pada pelukisan keadaan secara blak-blakan antara Tono dan Tini. D. Dalam novel ini dijelaskan bagaimana sikap tokoh aku yang selalu berusaha mencintai istrinya dengan baik lemah lembut, sabar. E. Seharusnya kaum intelektual memberikan contoh yang baik kepada generasi muda bukan memberikan contoh yang negatif. C. Tugas mandiri tidak terstruktur Tulislah sebuah kritik sederhana berupa ulasan singkat terhadap karya cerpen, kemudian berikanlah hasil karya Anda untuk didsunting oleh teman Anda. RUBRIK/KRITERIA PENILAIAN/BLANGKO OBSERVASI RUBRIK PENILAIAN PENULISAN KRITIK/ESAI UNTUK MENGOMENTARI KARYA SASTRA NAMA : KELAS/NO. ABS TANGGAL PENILAIAN : :

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

KOMPETENSI DASAR

: Menerapkan prinsip-prinsip penulisan kritik dan esai untuk mengomentari karya sastra SKOR

N0 1 Pemilihan topik

Ketepatan pemilihan objek karya sastra dengan tujuan penulisan Ketepatan penerapan prinsip-prinsip penulisan kritik/esai Ketepatan isi tulisan dengan jenis dan tujuan tulisan

ASPEK YANG DINILAI Aktualitas topik esai a. Aktual Skor 3 b. Cukup aktual Skor 2 c. Kurang aktual Skor 1 d. Tidak aktual Skor 0 Pemilihan karya sastra tepat/sesuai dengan tujuan penulisan a. Tepat Skor 3 b. Cukup tepat Skor 2 c. Kurang tepat Skor 1 d. Tidak tepat Skor 0 Prinsip-prinsip penulisan kritik/esai diterapkan secara : a. Tepat Skor 3 b. Cukup tepat Skor 2 c. Kurang tepat Skor 1 d. Tidak tepat Skor 0 Isi tulisan tepat/sesuai dengan jenis dan tujuan penulisan kritik/esai a. Tepat Skor 3 b. Cukup tepat Skor 2 c. Kurang tepat Skor 1 d. Tidak tepat Skor 0 Ketepatan penggunaan ejaan dan tanda baca a. Tanda baca & ejaan yang ada semua benar Skor 3 b. Ada 1-5 ejaan atau tanda baca yang salah Skor 2 c. Ada 6-10 ejaan atau tanda baca yang salah Skor 1 d. Lebih dari 10 ejaan atau tanda baca salah Skor 0 Ketepatan penggunaan struktur kalimat a. Semua kalimat strukturnya tepat Skor 3 b. Ada 1 kalimat yang strukturnya salah Skor 2 c. Ada 2 kalimat yang strukturnya salah Skor 1 d. Lebih dari 2 kalimat yang strukturnya salah Skor 0 Ketepatan diksi a. Tepat Skor 3 b. Cukup tepat Skor 2 c. Kurang tepat Skor 1 d. Tidak tepat Skor 0

Ejaan dan tanda baca

Struktur kalimat

7.

Diksi

Mengetahui Kepala Sekolah Pelajaran

Guru Mata

A N D A P,S.Pd S.Pd

SYAMSUL WATHONI,

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

NIP. 1966123119901114 197812312007011056

NIP.

RPP Bahasa Indonesia XII IPA/IPS Tahun Pelajaran 20102011

28

Anda mungkin juga menyukai