Anda di halaman 1dari 1

KEBUN TEBU MAS MAKIN MANTAP DIRIKAN PABRIK GULA DI LAMONGAN Oleh : Dinas Komunikasi dan Informatika Prov.

Jatim Rabu, 14 September 2011 Niat PT Kebun Tebu Mas (KTM) untuk mendirikan pabrik gula baru di Kab Lamongan kian mantap. Dari informasi Badan Lingkungan Hidup Lamongan, KTM telah menggelar konsultasi analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) tentang pembangunan pabrik gula (PG) yang dilakukan kemarin, Selasa (13/9). Studi Amdal itu menganalisa dampak potensial yang diperkirakan timbul antara lain oleh adanya asap dan debu, gangguan kesehatan masyarakat, kemacetan lalulintas, kerusakan jalan, dan terjadinya kebakaran. Termasuk bertambahnya volume sampah, peningkatan kebisingan, penurunan kualitas udara, timbulnya limbah padat atau cair, dan bau. Berdirinya PG yang berada di Jalan Desa Kedungsoko, Kecamatan Mantup, tersebut kerap diharapkan mampu menjawab permintaan pasar terhadap gula yang semakin tinggi, menurunkan angka pengangguran, serta menciptakan peluang usaha dan bisnis, juga meningkatkan PAD dan sektor perindustrian. Rencannaya, PG milik KTM ini memiliki kapasitas produksi 10 ribu Ton Cain Day (TCD/ton per hari) dan ditargetkan beroperasi pada September 2013 atau setidaknya pada April 2014. Kepala Dinas Perkebunan Jatim, Ir Moch Samsul Arifien MMA saat dikonfirmasi, Rabu (14/9) mengatakan, KTM meruapakan salah satu investor yang siap masuk dan mendirikan PG baru di Jatim. Selain itu terdapat pula PT Gula di Kabupaten Mojokerto, PT Permata Tene di Kabupaten Probolinggo, PT Kencana Gula Manis di Kabupaten Blitar, dan PT RNI di Kab Malang wilayah Selatan. Dari kelima investor yang ingin dirikan PG itu, kini hanya KTM yang paling agresif, karena telah presentasi pada Bupati Lamongan dan miliki beberapa surat kelengkapan izin, dan kini telah membuat dokumen Amdal. Dengan begitu, maka langkah KTM untuk bisa membangun PG di Lamongan kian mendekati kenyataan. Menurut dia, pendirian PG baru di jatim kini telah mendapat lampu hijau dari Gubernur Soekarwo. Namun, sayaratnya adalah didirikan di daerah yang belum ada PG dan bahan baku tebunya bisa dikembangkan untuk penuhi kebutuhan gilingnya. Itu mengarah pada wilayah pesisir Pantai Utara (Pantura) Jatim di wilayah Tuban, Bojonegoro, dan Lamongan. Tak menutup peluang pula untuk didirikan pabrik di Madura, khususnya di Bangkalan dan Sampang. Sebelumnya, Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia, Arum Sabil menyatakan persetujuannya atas rencana didirikannya PG baru di Jatim. Prinsip, kami sangat mendukung adanya pembangunan pabrik gula baru, karena produski gula dan rendemen bisa semakin kompetitif. Yang terpenting adalah bahan bakunya harus mengambil dari tebu yang ditanam di bumi tanah air Jawa Timur, jangan raw sugar impor, tegasnya. (afr) CopyRight 2009 Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur

Anda mungkin juga menyukai