Anda di halaman 1dari 11

1.

Larutan asam klorida (HCl)

A. Sifat-sifat fisika :
1) Berat molekul 2) Densitas 3) Titik lebur 4) Titik didih 5) Viskositas

: 36,46 g/mol

: 1,18 gr /cm : -27,32oC larutan 38% : 110 larutan 20,2% C : 1,9 m Pasat 25 C

6) Keasaman (pKa) : -8 7) Cairan tidak berwarna. (Wikipedia, 2010)

B. Sifat-sifat kimia :
1) Bersifat korosif. 2) HCl adalah asam monoprotik. 3)

HCl bereaksi dengan molekul air membentuk ion hidronium. HCl + H2O Larutannya merupakan asam kuat. Bereaksi dengan senyawa dasar semacam kalsium karbonat dan tembaga HCl sulit menjalani reaksi redoks. HCl mengandung ion klorida yang tidak reaktif dan tidak beracun Merupakan reagen pengasaman yang baik

H3O + Cl4) 5)

(II) oksida menghasilkan klorida terlarut.


6) 7) 8)

C. Bahaya HCl : Asam chloride sangat korosif dan toksik serta iritatif bila kontak dengan kulit, mata atau terhirup. Akibatnya terhadap kesehatan :
Mata Kulit

: Menyebabkan iritasi bahkan dapat menyebabkan kebutaan : Menyebabkan luka bakar dan dermatitis

Tertelan

: Menyebabkan luka bakar membrane mukosa di mulut, Esophagus dan mulut : Menyebabkan bronchitis kronis : Tidak ada efek : Tidak ada efek

Terhirup

Karsinogenik : Tidak ada efek Teratogenik Reproduksi

2. Larutan asam sulfat (H2SO4 )

A. Sifat Fisika 1) Berat molekul : 98 gr/mol


2) Titik didih : 315-338 C 3) Titik lebur : 10 C

4) Bentuk : Cairan Kental tak berwarna


5) Densitas : 1,8 kg/L pada 4 C

B. Sifat kimia : 1) Merupakan asam kuat. 2) Bersifat korosif. 3) Memiliki afinitas yang sangat besar terhadap air. 4) Bersifat sangat reaktif. 5) Merupakan asam bervalensi dua.
6) Diperoleh dari reaksi SO3 dengan air. SO3 + H2O H2SO

(Mulyono,2005) C. Bahaya : Sifat-sifat asam sulfat yang korosif diperburuk oleh reaksi eksotermiknya dengan air. Luka bakar akibat asam sulfat berpotensi lebih buruk daripada luka bakar akibat asam kuat lainnya, hal ini dikarenakan adanya tambahan kerusakan jaringan

dikarenakan dehidrasi dan kerusakan termal sekunder akibat pelepasan panas oleh reaksi asam sulfat dengan air. Asam sulfat dianggap tidak beracun selain bahaya korosifnya. Resiko utama asam sulfat adalah kontak dengan kulit yang menyebabkan luka bakar dan penghirupan aerosol asap. Paparan dengan aerosol asam pada konsentrasi tinggi akan menyebabkan iritasi mata, saluran pernafasan, dan membran mukosa yang parah. Iritasi akan mereda dengan cepat setelah paparan, walaupun terdapat risiko edema paru apabila kerusakan jaringan lebih parah. Pada konsentrasi rendah, simtom-simtom akibat paparan kronis aerosol asam sulfat yang paling umumnya dilaporkan adalah pengikisan gigi. Indikasi kerusakan kronis saluran pernafasan masih belum jelas. Di Amerika Serikat, batasan paparan yang diperbolehkan ditetapkan sebagai 1 mg/m. Terdapat pula laporan bahwa penelanan asam sulfat menyebabkan defisiensi vitamin B12 dengan degenarasi gabungan subakut.
3. Larutan Asam nitrat (HNO3)

A. Sifat Fisika
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11)

Bentuk Warna Bau Titik Lebur Titik Didih/Rentang Didih Tekanan Uap Densitas Kelarutan dalam air Berat Molekul pH Massa relative

: Cair : Tidak Berwarna : Pedih :-32 C : 121 C :9,4hPa(20C) : 1.39 g/cm3 (20C) : Pada 20 C : 63,012 g/mol : < 1 (20C) : Mr :63,012 g/mol Larut

B. Sifat kimia 1) Asam nitrat tidak stabil terhadap panas dan matahari dan akan terurai 2HNO3 + 1/2 O2 2NO3 + H2O sebagai berikut :

2)

Larutan asan nitrat pekat berwarna kuning yang berasal dari warna NO2

terlarut. Untuk mengurangi penguraian asam nitrat ini, maka asam nitrat disimpan dalam botol berwarna coklat 3)
4)

Didalam larutan pekatnya, asam nitrat mengalami ionisasi : 2HNO3 + H2O NO+ + NO3-+ 2H2O Asam nitrat dalam larutan asamnya adalah asam kuat. Hal ini disebabkan

karena besarnya muatan positif pada atom N sehingga elektron OH- tertarik kuat, akibatnya atom H menjadi mudah lepas. HNO3 + H2O H3O+ + NO3C. Bahaya

Berdasrkan identifikasi bahaya Global Harmony Syistem (GHS) Bahan kimia Asam Nitrat 65% Ekstra murni ini memiliki klasifikasi sebagai cairan-cairan pengoksidasi dengan tingkat kategori 3, dimana oksidasi yang terjadi dapat memperhebat api. Bahan ini juga dapat menyebapkan luka bakar yang serius pada kulit dan mata hingga dapat menyebapkan luka bakar permanen dan kebuataan. Pada beberapa kasus kontak dengan logam HNO3 dapat menyebapkan karat. Untuk menghidari terbentuknya karat logam beri lapisan Asam flourida 0.5 % yang bertindak sebagai inhibitor atau lapisan pelinduk logam. Cairan Cairan-cairan pengoksidasi, Kategori 3 (H272: Dapat memperhebat api, pengoksidasi) Korosi kulit, Kategori 1A (H314: Menyebabkan luka bakar pada kulit dan kerusakan mata yang serius) Membuat logam berkarat (H290: Dapat merusak logam-logam)
4. Gas hydrogen sulfide (H2S)

A. Sifat Fisika Sifat fisika hidrogen sulfida (Perry, 1997) sebagai berikut : 1) 2) Berat molekul : 34,076 gr/gmol Densitas : 0,79 gr/l (600F, 14,7 psia)

3) 4) 5) 6)

Titik didih Titik Beku Bau

: -60,28 C : -85,5 C : yang merangsang, seperti telur busuk

Tekanan kritis : 1,304 psia

(http://www.wikipedia.com, 2008) B. Sifat kimia hidrogen sulfida (Vogel, 1985) adalah : 1) 2) 3) 4) 5) Merupakan reduktor dalam reaksi redoks Dapat larut dalam air maupun hidrogen cair. Bersifat korosi atau mudah menyebabkan karat. Mudah terbakar pada konsentrasi 4.3 % - 46% dalam volume Reaksi antara H2S dengan HNO3 membentuk endapan belerang dan gas

NO serta H2O 3H2S + 2HNO3 3S + 2NO + 4H2O 6) HS: H2S HS + H+ Ka = 1.3107 mol/L pKa = 6.89. 7) Hidrogen sulfida merupakan hidrida kovalen yang secara kimiawi terkait dengan air (H2O) karena oksigen dan sulfur berada dalam golongan yang sama di tabel periodik. C. Bahaya Efek fisik gas H2S pada tingkat rendah dapat menyebabkan terjadinya gejalagejala sebagai berikut : o o o o o o Sakit kepala atau pusing Badan terasa lesu Hilangnya nafsu makan Rasa kering pada hidung, tenggorokan dan dada Batuk batuk Kulit terasa perih Hidrogen sulfida merupakan asam lemah yang terpisah dalam larutan aqueous (mengandung air) menjadi kation hidrogen H+ dan anion hidrosulfid

Tingkat H2S (PPM) dan Efek pada manusia Tingkat H2S (PPM) 0.13 4.6 10 27 100 200 300 500 700 Lebih dari 700 Efek pada manusia Bau minimal yang masih terasa Mudah dideteksi, bau yang sedang Permulaan iritasi mata dan mulai berair Bau yang tidak enak dan tidak dapat ditoleransi lagi. Batuk-batuk, iritasi mata dan indera penciuman sudah tidak berfungsi Pembengkakan mata dan rasa kekeringan di tenggorokan Kehilangan kesadaran dan bisa mematikan dalam waktu 30 1 jam Kehilangan kesadaran dengan cepat dan berlanjut kematian

5. Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)

A. Sifat fisika 1) 2)
3)

Berat molekul : 74,1 g/mole Wujud : padat Kemurnian : 100% wt Impuritas : Densitas : 2,24 g/cm3 Titik Lebur : 580C Titik Didih : -

4)
5) 6)

7)

B. Sifat Kimia
1) Reaksi netralisasi dengan H2SO4 menghasilkan Gypsum

Ca(OH)2 + H2SO4 CaSO4.2 H2O 2) Pada suhu 512C dapat terurai menjadi kalsium oksida dan air. 3) Merupakan basa dengan kekuatan sedang.
4) Senyawa ini juga dapat dihasilkan dalam bentuk endapan melalui pencampuran 5) larutan kalsium klorida (CaCl2) dengan larutan natrium hidroksida (NaOH).

6) Banyak digunakan sebagai flokulan dalam air, pengolahan limbah, serta pengolahan tanah asam. 7) Larut dalam gliserol dan asam.

8) Tidak larut dalam alkohol. C. Bahaya a. Efek Kesehatan


o Akut: Sangat berbahaya dalam hal mata dari kontak (iritan.

o Berbahaya dalam kasus kontak kulit (iritan),dari kontak mata


o Korosif, menelan, inhalasi.

o Korosif pada mata dan kulit.


o Jumlah kerusakan jaringan tergantung pada panjang kontak.

o Kontak mata bisa mengakibatkan kerusakan kornea atau kebutaan. o Inhalasi debu akan menghasilkan iritasi pada-usus atau saluran pernafasan gastro,ditandai denganterbakar, bersin dan batuk.
o Parah

over-eksposur

dapat

menghasilkan

kerusakan

paru-paru,

tersedak,pingsan atau kematian.


6. Gas nitrogen N2

A. Sifat Kimia dan Fisika Nitrogen


1)

Rumus Kimia : N2 Merupakan gas inert Tidak terbakar Tidak berwarna Tidak berbau Tidak mempunyai rasa Berat molekul : 28,0134 gr/mol Spesifik gravity gas ( 21,11o, 1 atm) : 0,9669 Density ( 21,11oC, 1 atm ) : 1,161 gr/1 Titik didih pada 1 atm : - 195,8oC Titik triple : - 210,0oC, 01238 atm. Abs Titik Kritis : - 146,89oC, 33,54 atm. Abs

2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)
9) 10) 11) 12)

B. Bahaya

Mengakibatkan tercekik ( Asphyxiant ) pada konsentrasi yang tinggi. Gas Nitrogen dalam kemasan botol baja bertekanan tinggi.

Dalam bentuk cair jika terkena kulit dapat menyebabkan terbakar hebat dan

kerusakan jaringan badan. C. Keselamatan

Jauhkan botol baja dari sumber api dan bunga api. Dilarang mengubah atau memindahkan setiap tanda yang digunakan untuk Dilarang menggunakan botol baja Nitrogen sebagai penyangga roller. 2HNO3 + H2O NO+ + NO3- + 2H2O

petunjuk-petunjuk isinya.

7. Ammonia (NH3)

A. Sifat Fisik Amonia 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) Rumus molekul : NH3 Berat molekul : 17.03 g/mol Temperatur kritis : 132.40 C Tekanan kritis : 111.3 atm Titik didih : 33.15 C Titik leleh : -77.7 C Spesific gravity pada acuan udara : 0.5971 Kelarutan dalam air dingin (0 C) : 89.9/100 Kelarutan dalam air panas (100 C) : 7.4/100

10) Viskositas (25 C) : 13.35 Cp B. Sifat Kimia : 1) Reaksi amonisasi

Missal pada senyawa halogen

NH3 + HX NH4+ + X2)


3)

Amonia mengalami disosiasi mulai pertama kali pada 400-500 C, pada Oksidasi pada suhu yang tinggi dari NH3 akan menghasilkan N2 + H2O

tekanan 1 atm

2NH3 + 2 KMnO4 2KOH + MnO2 + 2H2O + N2 C. Bahaya Amonia Ammonia bersifat berbahaya, kaustik, dan korosif. Sehingga jika terkena kulit akan mengakibatkan iritasi.

TUGAS KIMIA ANORGANIK II MSDS BAHAN PRAKTIKUM NITROGEN DAN AMONIA

Kelompok II :
1. Puteri Utami 2. Mahmadatul Faizah 3. Tria Endah Fajariani

( 093194202 ) ( 093194209 ) ( 093194215 )

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN KIMIA PRODI PENDIDIKAN 2011

Anda mungkin juga menyukai