Anda di halaman 1dari 8

AUDITING II

MATERI KULIAH AUDITING THE PRODUCTION CYCLE

Penyusun Oleh:

AFLY YESSIE, SE, Msi


PROGRAM S1 JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS MERCU BUANA


JAKARTA Ta. 2011/2012

11

Auditing II Afly Yessie, SE. MM.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

MERENCANAKAN AUDIT ATAS SIKLUS PRODUKSI


SikLus produksi (production barang cycle) jadi. berhubungan Siklus ini dengan konversi

bahanbaku

menjadi

meliputi

perencanaan

sertapengendalian produksi dan jenis-jenis dan kuantitas barang yang akandiproduksi, tingkat persediaan yang akan dipertahankan, serta transaksidan peristiwa yang berkaitan dengan proses pabrikasi. Transaksi yang terjadi dalam siklus ini dimulai pada saat bahan baku diminta untukproduksi, dan berakhir ketika barang yang diproduksi ditransfer ke barangjadi. Transaksi yang terjadi dalam siklus ini disebut sebagai transaksi pabrikasi (manufacturing transactions). Siklus produksi saling berkaitan dengan tiga sikkus lain berikut ini: (1) siklus pengeluaran dalam pembelian bahan baku dan

pembayaranberbagai biaya overhead, (2) siklus jasa personalia dalam pembayaranbiaya tenaga kerja pabrik, dan (3) siklus pendapatan dalam penjualanbarang jadi.

TUJUAN AUDIT tujuan audit adalah sebagai berikut : (1) tujuanaudit atas kelompok transaksi yang berkaitan dengan transaksi pabrikasidan (2) tujuan audit atas saldo akun yang berkaitan dengan saldopersediaan serta harga pokok penjualan.

Keterkaitan Siklus Produksi dengan siklus Lainnya

11

Auditing II Afly Yessie, SE. MM.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Siklus Pengeluaran Pendapatan Trarisaksi Pembelian

Siklus Jasa PersonaliaTransaksi Penggajian

Siklus Produksi Transaksi Pabrikasi

Siklus Transaksi Penjualan

Bahan Baku PembelianPenggunaan bahan

Tenaga kerja langsung HPP PenggajianPenggunaaan Biaya HPPTenaga kerjapabrikasi

Barang

dalam

proses

Barangjadi

Biaya produksiyang sudah selesai

Overhead pabrik Pembelian Overhead Penggajian yang (tenga kerja diterapkan Tak langsung

Tujuan Audit Spesifik Tertentu untuk Siklus Produksi Kategori Asersi Keberadaan Keterjadian Tujuan Audit atas Kelompok Transaksi atau Transaksi pabrikasi yang dicatat menyajikan bahan, tenaga kerja, dan overhead yang ditransfer ke produksi serta pemindahan Tujuan Audit atas Saldo Akun Persediaan yang tercetak dalam neraca secara fisik ada (E02). Harga pokok penjualari menunjukkan harga pokok barang yang dikirimkan (dijual)

11

Auditing II Afly Yessie, SE. MM.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Kelengkapan

produksi yang sudah selesai ke barang jadi selama periode berjalan (EO1). Semua transaksi pabrikasi yang terjadi selama periode berjalan sudah dicatat (Cl).

selama periode berjalan (E03). Persediaan mencakup semua bahan, produk, dan perlengkapan yang ada di tangan pada tanggal neraca (C2).

Hak dan kewajiban

Penilaian atau Alokasi

Harga pokok penjualan mencakup dampak semua transaksi penjualan selama periode berjalan (C3). Entitas memegang hak Entitas pelapor atas persediaan yang memegang hak milik berasal dan transaksi atas persediaan pada pabrikasi yang dicatat tanggal neraca (R02). (ROl). Transaksi pabrikasi Persediaan telah telah dijurnal, dinyatakan dengan diikhtisarkan, dan tepat pada harga yang dibukukan atau terendah diposting dengan benar antara harga pokok dan (VA1). harga pasar (VA2). Harga pokok penjualan didasarkan pada penerapan metode arus biaya yang berlaku secara konsisten (VA3). dan Rincian transaksi Persediaan (PD2) dan pabrikasi mendukung harga pokok penjualan penyajiannya dalam (PD3) telah laporan keuangan diidentifikasi termasuk klasifikasi dan diklasifikasikan dan secara tepat dalam pengungkapannya laporan keuangan. (PD1). Pengungkapan yang berhubungan dengan dasar penilaian dan pengagunan atau penjaminan persediaan sudah memadai (PD4).

Penyajian pengungkapan

MATERIALITAS, RISIKO INHEREN, DAN PROSEDURANALITIS Materialitas

11

Auditing II Afly Yessie, SE. MM.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Pertimbangan utama dalam mengevaluasialokasi materialitas adalah penentuan besarnya salah saji yang akanmempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan yang berakal sehat.Pertimbangan sekunder adalah hubungannya audit atas dengan biaya untukmendeteksi kesalahan. keberadaan

Umumnya

persediaan,

termasukmengamati

persediaan dan mengaudit ketepatan penilaian persediaan, memerlukan banyak biaya. Akibatnya, auditor biasanya akanmengalokasikan suatu jumlah yang signifikan dan

keseluruhanmaterialitas ke audit persediaan, tanpa melebihi jumlah yang ia anggapakan mempengaruhi analisis pemakai laporan keuangan.

Risiko Inheren Risiko inheren dari terjadinya salah saji dalam laporan keuangan yangdisebabkan oleh transaksi persediaan pada jaringan hotel atau distriksekolah relatif rendah, karena persediaan bukan merupakan bagian yangmaterial dan proses inti entitas itu. Namun, untuk pabrikan, pedaganggrosir, atau pedagang eceran, persediaan dapat dinilai sebesar ataumendekati maksimum karena alasan-alasan berikut ini: Volume transaksi pembelian, ini pabrikasi, biasanya dan penjualan yang

mempengaruhi

akun-akun

tinggi,

sehingga

meningkatkanpeluang terjadinya salah saji. Seringkali terjadi masalah dan yang alokasi diperdebatkan biaya-biaya yang seputar dapat

identifikasi,pengukuran,

dimasukkan dalampersediaan seperti bahan, tenaga kerja, dan overhead pabrik taklangsung, biaya produk gabungan, dan disposisi vanians biaya,akuntansi untuk bahan sisa dan proses produksi, dan masalahakuntansi biaya lainnya.

11

Auditing II Afly Yessie, SE. MM.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Sangat

beragamnya

jenis

persediaan

kadang-kadang

mengharuskandigunakannya prosedur khusus untuk menentukan kuantitaspersediaan, seperti volume geometrik timbunan persediaan, fotografi dari udara, dan estimasi kuantitas oleh seorang pakar. Persediaan seringkali disimpan yang fisik di berbagai lokasi, dengan dan

sehinggamenambah

kesulitan

berhubungan

penyelenggaraanpengendalian

terhadap

pencurian

kerusakan, serta akuntansiyang tepat untuk barang dalam perjalanan di antara lokasi-lokasi itu. Sangat beragamnya jenis persediaan mungkin saja menimbulkan masalah husus dalam menentukan kualitas dan nilai pasarnya. Persediaan sangat rentan terhadap pembusukan, keusangan, danfaktorfaktor lain seperti kondisi ekonomi umum yang dapatmempengaruhi permintaan serta kemampuan menjual, dan dengan demikian mempengaruhi ketepatan penilaian persediaan itu. Persediaan mungkin dijual dengan .perjanjian retur atau

pembeliankembali.

Prosedur Analitis Prosedur analitis adalah prosedur yang murah dari segi biaya dan dapatmembuat auditor waspada terhadap potensi terjadinya salah saji. Sepertidisebutkan di atas, jika laporan keuangan yang disajikan untuk auditmemperlihatkan kecenderungan naiknya marjin laba yang disertai dengan naiknya jumlah hari perputaran persediaan, maka persediaan mungkintelah ditetapkan terlalu tinggi. ini akan memperingatkan auditor agarmemperhatikan persediaan. secara seksama keberadaan dan penilaian

11

Auditing II Afly Yessie, SE. MM.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Auditor mungkin juga diperingatkan akan masalah pisah-batas yang dapatmenyebabkan persediaan ditetapkan terlalu tinggi.

PERTIMBANGAN KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL Komponen lingkungan pengendalian, struktur organisasi harusmencakup pejabat yang bertanggung jawab atas produksi secarakeseluruhan. Dengan menduduki jabatan seperti wakil direktur operasi,pabrikasi, atau produksi, orang ini biasanya mempunyai wewenang atasdepartemen perencanaan pabrikasi. serta pengendalian dan gaya produksi dan setiapdepartemen juga mencakup

Filosofi

operasi

manajemen

pendekatannya terhadap pengambilan serta pemantauan risikobisnis yang berhubungan dengan keputusan produksi dan tingkatpersediaan.

Sementara itu, kebijakan serta praktik sumber daya manusiaentitas tersebut yang berkaitan dengan para karyawan departemenproduksi dapat secara signifikan mempengaruhi penggunaan,

danpertanggungjawaban atas, faktor-faktor produksi.

Prosedur Analisis yang Biasa Digunakan untuk Mengaudit Siklus Produksi

Rasio Jumlah hari perputaran persediaan

Rumus Signifikasi Audit Rata-rata hutang Pengalaman persediaan : harga sebelumnya mengenai pokok penjualan x 365 jumlah hari perputaran persediaan digabungkan dengan pengetahuan tentang harga pokok penjualan akan bermanfaat dalam mengestimasi

11

Auditing II Afly Yessie, SE. MM.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

tingkat persediaan tahun berjalan. Perpanjangan periode ini dapat mengindikasikan masalah eksistensi atau keberadaan, atau masalah dalam menentukan nilai yang terendah antara harga pokok dan harga pasar. Pertumbuhan ((persediaann: Rasio yang lebih besar persediaan terhadap persediaann-1) : ((harga dan 1,0 menunjukkan pertumbuhan harga pokok penjua1ann : bahwa persediaan pokok penjualan harga pokok penjualan tumbuh lebih cepat daripada penjualan. n-1)- 1) Rasio yang besar dapat menunjukkan kemungkinan adanya masalah keusangan persediaan. Barang jadi yang Kuantitas barang jadi: diproduksi terhadap kuantitas bahan baku bahan baku yang digunakan Berguna dalam mengestimasi efisiensi proses pabrikasi. Dapat membantu dalam mengevaluasi kewajaran biaya produksi. Barang jadi yang Kuantitas barang jadi : Bermanfaat dalam diproduksi terhadap jam tenaga kerja mengestimasi efisiensi tenaga kerja langsung langsung proses pabrikasi. Dapat memmbantu dalam mengevaluasi kewajaran biaya produksi. Produk yang catat per Jumlah produk cacat Bermanfaat dalam juta sebagai persentase mengestimasi dan setiap juta yang efektivitas proses diproduksi pabrikasi. Dapat membantu dalam mengevaluasi kewajaran biaya produksi dan beban garansi.

11

Auditing II Afly Yessie, SE. MM.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

Anda mungkin juga menyukai