BAB II VEKTOR
Pernahkah Kamu naik pesawat terbang? Antara penumpang dan pilot dan copilot di ruang kemudi dipisah dengan sekat. Tujuannya agar pilot dapat berkonsentrasi mengemudikan pesawat. Pernahkah Kamu bayangkan pesawat terbang di malam hari? Bagaimana pilot mengemudikan pesawat terbang di malam hari. Dengan sistem vektor yang dikalibrasikan dengan komputer navigasi pesawat pilot dapat memantau arah tujuan pendaratan pesawat. Jadi tidak pernah sebuah pesawat nyasar ke lain tempat. Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Kecepatan, percepatan, gaya, tekanan, momentum dan sebagainya adalah contoh-contoh besaran vektor. Penulisan vektor dengan vektor satuan mempermudah pengertian tentang arah vektor itu. Beberapa vektor dapat dijumlahkan maupun dikalikan. Pada bab ini Kamu akan memperdalam tentang vektor sebagai besaran yang memiliki nilai dan arah. Meliputi vektor dua dimensi dan vektor tiga dimensi.
52
Tentunya Kamu pernah mempelajari jurusan tiga angka di SMP. Gambar di atas menggambarkan arah tiga kota yang menjadi rute penerbangan pesawat terbang. Kota 2 berarah 215 dari kota 1, kota 3 berarah 300 dari kota 2, dan kota 1 berarah 079 dari kota 3. Jurusan tiga angka merupakan pelajaran vektor yang menyatakan arah dan besar perpindahan. Vektor menyatakan arah dan besar suatu besaran. Jurusan tiga angka, Analisi ruang, Navigasi penerbangan dan pelayaran selalu menggunakan vektor untuk keperluan itu. Peralatan navigasi membutuhkan perhitungan vektoris yang sudah dikalibrasikan dengan alat ukur sehingga menghasilkan keluaran manual atau digital. Keluaran itu dapat dibaca pada pada alat ukur yang menera besar dan arah secara bersamaan, sehingga bermanfaat bagi orang yang memantaunya.
53
Analitis Poligon
2 dimensi
Perkalian
3 dimensi
Segitiga
Perkalian Dot
Standar Kompetensi Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar penjumlahan vektor Drs.Melakukan Pristiadi Utomo, M.Pd.
54
Daftar Konstanta
Cepat rambat cahaya Konstanta Coulomb Konstanta gas umum Konstanta gravitasi umum Muatan elektron c k R G e 55 3,00 x 108 m/s 8,99 x 109 N.m2/C2 8,314 J/K.mol 6,67 x 10-11 N.m/kg2 1,60 x 10-19 C
BAB II VEKTOR
A. Pengertian Vektor
Penggolongan besaran-besaran dalam kehidupan sehari-hari telah diketahui menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Namun ada juga pengelompokan lain berdasarkan nilai dan arah besaran. Penggolongan semacam ini membedakan besaran-besaran menjadi dua kelompok, yaitu besaran skalar dan besaran vektor. Besaran skalar diartikan sebagai besaran yang hanya memiliki nilai saja, sedangkan besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan memiliki arah. Jarak termasuk besaran skalar, sedangkan perpindahan dikatakan sebagai besaran vektor. Orang mengukur jarak adalah menghitung seluruh lintasan gerak yang ditempuh, sedangkan mengukur perpindahan berarti mengukur panjang dari titik awal ke arah titik akhir lintasan. Jadi kalau seorang siswa berlari dari suatu sudut mengelilingi lapangan sepak bola satu kali putaran, berarti Ia menempuh jarak keliling lapangan sepak bola itu, tetapi dikatakan perpindahannya nol. Contoh besaran skalar lainnya adalah panjang, massa, waktu, suhu, kelajuan. perlajuan, usaha, daya sedangkan contoh besaran vektor diantaranya perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, momentum dan sebagainya. Gambar berikut ini merupakan besaran vektor diantaranya kecepatan angin, kecepatan arus air laut yang menggerakkan kapal laut, kecepatan pesawat tempur. Tentu saja kecepatankecepatan tersebut memiliki besar dan arah.
56
Menurut Alonso dan Finn, sebuah vektor dapat digambarkan berupa anak panah atau ruas garis berarah. Panjang anak panah atau ruas garis menyatakan nilai atau besar vektor, sedangkan arah anak, panah menyatakan arah vektor. Notasi besaran vektor dapat dinyatakan dengan huruf besar atau huruf kecil yang diberi tanda panah di atasnya. Misalnya: vektor ab atau |AB| B A
1. Cara Grafis Cara ini menekankan pada cara menggambarnya. Yang termasuk dalam cara grafis adalah cara poligon, cara segitiga dan cara jajaran genjang.
a. Cara Poligon Berikut ini adalah langkah-langkah penjumlah vektor r = a + b + c dengan cara poligon. c b a gambarkan salah satu vektor yang kita pilih, misalnya vektor a a 57 Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. b a
Berikut menggambarkan vektor b dengan cara pangkal vektor b berada diujung vektor a c Kemudian gambarkan vektor c dengan cara yang sama a b
Gambarkan resultan vektor r yang merupakan jumlah dari vektor a, b dan c a dengan cara menggambarkan vektor dari pangkal vektor a ke ujung vektor c, vektor resultan dinyatakan dengan besarnya atau penjang vektor resultan dan arahnya sesuai dengan hasil dari gambar yang didapat, seperti vektor berikut ini r b. Cara Segitiga c
b Untuk cara segitiga, berlaku untuk tiap-tiap dua vektor. Semua pangkal vektor-vektor yang akan dijumlahkan digabung menjadi satu titik tangkap. Kemudian gambarkan vektor resultan dengan menghubungkan kedua ujung vektor tersebut.
b
r r=a+b a
c.
Untuk cara jajaran genjang, semua pangkal vektor-vektor yang akan dijumlahkan digabung menjadi satu titik tangkap. Kemudian gambarkan vektor bayangan masing-masing vektor. Selanjutnya gambarlah vektor resultan dari titik tangkap ke perpotongan vektor bayangan. Perhatikan contoh penjumlahan vektor secara jajaran genjang berikut ini.
b
b 58
r r=a+b
Untuk vektor yang lebih dari dua; pertama kali tentukan a + b terlebih dahulu, kemudian ( a + b ) + c, perhatikan contoh berikut ini. c a b a c b ( a + b )+ c b a+b c b a
2. Cara analitis.
Masing-masing vektor diuraikan menjadi komponen-komponen vektor searah sumbu x dan sumbu y dari sistem koordinat Cartesius.
Vektor v1 v2 v3
1 2 3
59
Arah resultan :
tg =
vY vX
A (x, y)
j
0
ik i 0 i ii
x x y
P (x, y, z)
i z
1.
a. Segaris
F1 F2 F1 F1 r = F1 + F2 F2 r = F1 + ( F2 ) - F2 F1
- F2
60
b.Vektor yang membentuk sudut Besar resultan vektor a dan b dirumuskan: r = a2 + b2 + 2ab.cos
2.
Menguraikan vektor menjadi komponen-komponen menurut sb. X dan sb. Y dalam satu bidang
Suatu vektor
dapat diuraikan menjadi vektor v x dan v y dimana masing-masing cos dan v y = sin
menyatakan vektor komponen dalam arah sb. X dan sb. Y. Besarnya vektor komponen
v x dan v y adalah : v x =
v v
Y Vy V
v = v2x + v2 y
= sudut apit antara v dan sumbu X positif
X Vx
61
Apabila yang membentuk sudut terhadap sumbu X lebih dari satu vektor maka:
v =
v 2 x + v 2 y
Contoh soal: 1. Dua buah vektor F1 = 5 N, F2 = 12 N membentuk sudut = 600, maka tentukan resultan dari F1 + F2 Jawab : R = F12 + F22 + 2F1F2.cos R= R = 2. Jawab Fx = F cos = 60 cos 60 = 60 x 0,5 = 30 N Fy = F sin = 60 sin 60 = 60 x 0,5 3.
3=
52 +132 +2.5.12. cos 60
25 +169 +2.5.12.0,5
254
= 15,94 Y F=60N Fy
3
30
600 Fx
Tentukan besar dan arah vektor yang memiliki komponen-komponen sebagai berikut : a. Ax = 3 cm, Ay = 4 cm b. Fx = -3 N, Fy = 3 N Jawab: a.
A Ax2 + = Ay2 tg =
=
Ay Ax
3 + 42
= 5 =
12
4 = (kuadran I) 3
+
= 53
b.
= Fy2 Fx2 + tg =
= ( 3) 2
Fy Fx
( 3)
3 (kuadrat II) 3
= 1500
600 300
62 F3
F1
250
= 15,81
Tugas
Kerjakan jawabannya di buku tugasmu! 1. Dua buah gaya searah dan satu garis kerja bekerja pada sebuah benda. Masingmasing gaya besarnya 50 N dan 20 N. Tentukan besar resultan gaya yang bekerja pada benda itu ! 2. Bagaimanakah menggambarkan gaya 8 N ke arah barat diteruskan gaya 6 N ke arah selatan secara vektor? Berapakah resultannya ? 3. Tentukan resultan gaya-gaya yang saling tegak lurus seperti ditunjukkan gambar di bawah ini. Masing-masing gaya besarnya 20 N dan 50 N.
4. Dua buah vektor F1 dan F2 saling membentuk sudut 120o. F1 = 50 N dan membentuk sudut 30o dengan Resultan kedua vektor, Hitunglah besar F2 dan R.
63
A = / AX / 2 + / AY / 2 + / AZ / 2
, dan i
j
j i k x
Contoh:
Arah sumbu z = k
64
satuan
Perkalian titik 2 vektor satuan lain jenis i . j = i . j cos = 1 . 1 cos 90 = 1 . 1 . 0 = 0 satuan j . k =0 i . k =0 Y ayj 0 a axi X
Jika vektor a diuraikan menjadi vektor proyeksinya Vektor satuan Besar Arah
a
a = a xi + a yj + a zk
= ax 2 + ay 2 + az 2
[a ] = [b ]
ax 2 + ay 2 + az 2 bx 2 + by 2 + bz 2
a . b
= =
[ a ][ b ]cos a.b [ a ][ b ]
cos
Contoh 1: )
a = i + 2 j - 3k
a . b
= (i +2
j -
3k ) . ( -2 i + 5
j - k
b = -3 i + 2 j k
= ( -2 ) + ( 10 ) + (3 ) = 11 Contoh 2: Dua vektor p = 3 i - 4 j dan q = 4 i -3 j Hitung: a. p . q b. sudut apit antara p dan q Jawab: a. p . q = (3 i - 4 j ) . ( 4 i -3 j ) = ( 3 )( 4 ) + ( -4 )( -3 ) = ( 12 ) + ( 12 ) = 24 b. p = 32 + 4 2 = 5 q=
4 2 + 32
=5 65
cos
p.q p.q
= 5x5 = = 0,96 25
24
24
- Perkalian silang 2 vektor satuan sejenis - Perkalian silang 2 vektor satuan lain jenis c -c
a (+ j) b = 1 x 1 sin
j x j
(-) i k =- j
i x i
j
=0 =0
k x j
j x j
= -k
j
i x
= k = 1 x 1 sin 0 k x k = i = 1 x 1 x 0 = 0 satuan
i x k
x k
=-i
k x i
= j
i j 2 3 3 -4 6i -12j 8k
i x Drs. Pristiadi p
axb =
j k y y z x Utomo, M.Pd. p q q r
66
Contoh:
a = i + 2 j -3 k dan
b = -3 i + 2 j + k
Jawab: a x b =
i 1 -3 = (2.1 2. -3) =8 i +8
Tugas
Kerjakan penyelesaian soal-soal berikut di buku tugasmu! 1. Dua vektor A =3i+4j B=-i+j a. Tentukan besar dan arah resultannya! b. Tentukan besar dan arah c. Sudut antara A B A dan B 2. Diketahui vektor- vektor: = 3 i + 4 j -5 k dan =-i+j+2k A-B
Tentukan : a. Besar resultannya. b. Hal yang sama bagi selisih A - B, dan c. Sudut antara 3. Diketahui: A dan B A =2i +3j B=- i+j Hitunglah : a. b. A B A x B
Kegiatan Percobaan
Tanggal/Jam : Kelas/ Smt : X/I Kelompok : 67 1. ......................... 5 ............................ 2. ......................... 6. ............................
: Penjumlahan Vektor : 1. Baca literatur yang berkaitan dengan vektor 2. Baca teori sebelum melakukan percobaan 3. Baca petunjuk percobaan sesuai dengan urutan langkah yang disajikan 4. Buatlah laporan hasil pekerjaan (tugas individual) dan kumpulkan kepada guru.
1. Vektor adalah besaran fisika yang memiliki nilai dan arah 2. Contoh-contoh besaran vektor adalah gaya, kecepatan, arus listrik, percepatan, dan lain-lain. 3. Nilai vektor ditentukan oleh panjang garis dan arah vektor ditentukan oleh arah panah. 4. Dua vektor atau lebih dapat dijumlahkan atau dikurangkan 5. Hasil penjumlahan dapat bernilai lebih besar atau lebih kecil dari komponen vektornya. E. Langkah- langkah Kerja : 1. Sudut antara F1 dan F2 = 0 = 90 dan 60 a. Susun alat bahan seperti gambar b. Catat besarnya F1, F2 dan F3 yang ditunjukkan ketiga neraca ke dalam tabel c. Lakukan beberapa kali dengan F1 dan F2 yang berbeda-beda 0 = 90 0 0 = 60 0 68
Analisa Lakukan analisa setiap persoalan berikut, dan buatlah penyelesaiannya, bila dipandang perlu lakukan dengan perhitungan. Buatlah di buku tugasmu! 1. mengatasi kebingungannya 2. 3. A a. Metode Poligon : A + B + C + D dan A - B b. Metode Jajaran Genjang : A + B + C c. Metode analitis A + B + C + D B 4. Sebuah Perahu motor akan menyeberang sungai yang lebarnya 35 m/s.dengan arah 60 terhadap arah arus sungai. Maka tentukan : a. Kecepataran resultan perahu motor ketika menyeberang sungai. b. Lamanya perahu menyeberang. 5. Pada gambar disamping, Tentukan komponen vektor gaya F = 10 N menurut sumbu x dan y F
30
3
Siswa kelas XA kebingungan mendapatkan lima macam contoh besaran skalar dan lima contoh besaran vektor. Coba, bantulah siswa tersebut Pada alat speedometer seorang sopir dapat membaca besaran yang diinginkan. Besaran apakah yang dimaksud ? Tentukan resultan vektor berikut secara grafis dengan
C dengan
kecepatan arus air sungai 3 m/s . Jika kecepatan perahu untuk menyeberang 5
69
B A B
7. Usaha W didefinisikan sebagai perkalian titik dari vektor gaya F dengan vektor perpindahan r . W = F . r Tentukan besarnya usaha W, jika
F = i + 2 j + 3 k N, r = 3 i + 2 j + k m. 8. Suatu vektor gaya F = i + 2 j + 3 k N bekerja pada suatu poros dengan lengan momen r = 3 i + 2 j + k m, sehingga menghasilkan momen gaya
9. Dua buah vektor F1 dan F2 saling membentuk sudut 120o. F1 = 50 N dan membentuk sudut 30o dengan resultan kedua vektor, hitunglah besar F2 dan R. 10. Sebuah benda ditarik oleh dua buah gaya masing-masing besarnya 10 newton. Kedua gaya itu membentuk sudut 600. Berapakah besar resultan kedua gaya tersebut ?
Rangkuman
1. Besaran Skalar adalah besaran yang hanya ditentukan oleh besarnya atau nilainya saja. Contoh : panjang, massa, waktu, kelajuan, dan sebagainya.
70
c. a ( A + B ) = a A + a B d. / A/ + / B / / A+ B /
v
C
71
Vektor V1 V2 V3
sudut 1
vx = v cos vx = v cos 1
3
2
vx = .......
( v X ) + ( vY )
2
vx = v cos 2 vx = v cos 3
vy = v sin vy = v sin 1
vy = v sin 2 vy = v sin 3
vy = .......
Resultan / v R / =
Besar vektor A
A = / A X / 2 + / AY / 2 + / AZ / 2
72
73
4. Berapakah kecepatan resultan perahu boat dan berapa sudut simpangnya dari arah sumbu +y ?
74
75
Info Tambahan
Sebuah program komputer yaitu Aplikasi Vektor telah diciptakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Dengan program ini orang dapat bekerja menggunakan berbagai kaidah vektor. Bahkan dapat pula digunakan untuk membuat ilustrasi gedung misalnya. Hasilnya seperti pada gambar di bawah ini
b. 2
37
c. 2
74
d. 4
37
e. 3
74
2. Berapa sudut yang dibentuk oleh dua buah vektor gaya masing-masing 12 N dan 10 N yang tertitik tangkap sama. Jika besar resultannya 2 a 30o 3. b. 450 c. 600 d. 1200
31 adalah
e. 1500
Dua buah vektor F1 = 9 N dan F2 = 24 N yang bertitik tangkap sama dan membentuk sudut 600 . Berapakah besar selisih kedua vektor tersebut. a 15 N b. 20 N c. 21 N 76 d. 31 N e. 41 N
5N
5N
3N
8N
5N
tg
= 3/4
8N
tg
= 3/4
yang sesuai dengan rumus vektor gaya resultan secara analitis adalah gambar a. 1, 2 dan 3 C A (1) B C (2) b. 1 c.1 dan 2 A B B (3) d. 1 dan 3 A C e. 2 5. Perhatikan diagram-diagram vektor berikut ini
C A (4) B C A
B (5)
Diagram vektor di atas yang menunjukkan C = A B adalah a. (1 ) a. 20 b. 25 c. 30 d. 45 e. 60 b. (2) F2=20 N 30o 60o F3 = 10 N 7. Sebuah gaya F = (2i + 3j) N melakukan usaha dengan titik tangkapnya berpindah menurut r = (4 i + a j) m dan vektor i dan j berturut-turut adalah vektor satuan yang searah dengan sumbu x dan sumbu y pada koordinat Cartesian. Bila usaha itu bernilai 26 J maka nilai a sama dengan F1 = 30 N 60o c. (3) d. (4) e. (5) 6. Dari tiga buah vektor gaya berikut ini, besarnya resultan gaya adalah .N
3 3 3
77
x F2 = 3 N F3 = 5 a. 8 N b. 6 N
3
N c. 5 N d. 3 N e. 2 N
10. Sebuah perahu menyeberangi sungai yang lebarnya 180 meter dan kecepatan arus airnya 4 m/s. bila perahu di arahkan menyilang tegak lurus sungai dengan kecepatan 3 m/s, maka setelah sampai diseberang perahu telah menempuh lintasan sejauh . meter a. 100 b. 240 c. 300 d. 320 e. 360 11. Vektor F1 = 20 N berimpit sumbu x positif, Vektor F 2 = 20 N bersudut 120O terhadap F1 dan F3 = 24 N bersudut 240 derajat terhadap F1. Resultan ketiga gaya pada pernyataan di atas adalah : a. 4 N searah F3 b. 4 N berlawan arah dengan F3 c. 10 N searah F3 d. 16 N searah F3 e. 16 N berlawanan arah dengan F3 12. Dua buah gaya bernilai 4 N dan 6 N. Resultan gaya tersebut tidak mungkin bernilai .N a. 1
78
14. Dari hasil pengukuran di bawah ini yang termasuk vektor adalah a. Gaya, daya dan usaha b. Gaya, berat dan massa c. Perpindahan, laju dan kcepatan d. Kecepatan, momentum dan berat e. Percepatan, kecepatan dan daya 15. Dua buah vektor gaya masing-masing F1 = 10 N dan F2 = 10 N, Resultannya 10 N, maka sudut apit kedua vektor tersebut adalah . a. 1200 b. 900 c. 600 d. 450 e. 300
1. Dua vektor gaya A dan B saling mengapit sudut 1200. Resultan yang terbentuk membentuk sudut 600 terhadap vektor A. Tentukan besarnya vektor A dan B, bila resultan kedua vektor tersebut 20 N ! 2. Dua vektor setitik tangkap F1 mendatar yang besarnya 10 N. Sudut antara resultan R dengan F2 = 30. Jika besar resultan vektor tersebut
10 3
79
3. Lima gaya pada bidang datar setitik tangkap masing-masing besarnya sama dengan 10 N. Vektor vektor tesebut terhadap sumbu X positif membentuk sudut 30, 60, 210, 240, dan 330. Tentukan besar resultan dan arahnya terhadap sumbu X positif! 4. Lima buah gaya tersusun seperti pada gambar. Tentukan: a. b. c. Harga gaya-gaya itu Arah resultan terhadap sumbu X positif Memakai cara apakah menurutmu yang paling kamu sukai ? resultan dari
a. b. c. d.
6. Dua vektor dari 4 satuan dan 3 satuan yang bertitik tangkap di suatu titik, menghasilkan vektor resultan sebesar tersebut. 7. Sebuah perahu bergerak arah utara dengan kecepatan 12 km/jam mendapat dorongan dari angin arahnya ke barat dengan kecepatan 5 km/jam. Tentukan kecepatan perahu dan arahnya 8. Dari titik A, Badu berjalan menuju arah Timur sejauh 5 km sampai di titik B dan melanjutkan perjalanannya dengan arah Utara sejauh 10 km sampai di titik C. Berapakah jarak AC ?
37
80
10. Tiga buah vektor bertitik tangkap sama dan sebidang. v 1 = 16 satuan; v2 = 8 satuan. Sudut antara v1 dan v2 adalah 1200. Jika resultan ketiga vektor tersebut adalah nol. Berapakah besarnya v3 dan berapa besar sudut yang dibentuk oleh v1 dan v3 ? 11. Gambarkan : a. A + B - 3 C b. 2 C 1 2
(2B - A)
12. Empat buah vektor bertitik tangkap di titik 0 pada susunan salib sumbu Cartesius. v1 berimpit dengan sumbu x+ besarnya 3 satuan v2 membentuk sudut 450 dengan sumbu x+ besarnya 4 satuan, v3 besarnya 5 satuan dan membentuk sudut 1500 dengan sumbu x+ dan v4 besarnya 6 satuan, membentuk sudut 2400 dengan sumbu x+. Gambarkan resultan keempat gaya tersebut dan hitung besarnya. (v6 = 2,45 ; v3 = 1,73 ; v2 = 1,41) 13. Lima buah vektor bertitik tangkap di 0 pada koordonat kartesius. Sudut yang dibentuk oleh masing-masing vektor dengan sumbu x+ serta besar vektor tersebut adalah sebagai berikut : v1 450 v2 600 v3 1800 v4 2100 v5 3000 14 satuan 20 satuan 18 satuan 30 satuan 16 satuan
Tentukan resultan dari kelima vektor tersebut. 14. Dua buah gaya F1 dan F2 saling membentuk sudut 600. Resultan kedua gaya tersebut 28 N. Jika F1 : F2 = 5 : 3 maka berapa besar masing-masing F1 dan F2 tersebut? 15. Dua buah vektor gaya F1 dan F2 bertitik tangkap sama masing-masing sebesar 8 N dan 3 N saling mengapit sudut 600, tentukan selisih kedua vektor gaya tersebut !
81
dan B = i -2 +4k
+3k
a. Tentukan besar tiap vektor. b. Tulis pernyataan untuk jumlah vektor A+B dengan menggunakan vektor satuan. c. Tentukan besar dan arah jumlah vektor A+B d. Tulis pernyataan untuk selisih vektor A-B dengan menggunakan vektor-vektor satuan. e. Tentukan besar dan arah selisih vektor A-B f. Tentukan A B g. Tentukan A x B
+3 20. Tentukan sudut apit antara vektor a = 2 i
j
dan B = - i -2 +4k
! +2k
Glosarium
Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.
82
Cara Analitis = cara menjumlahkan vektor-vektor dengan menyatukan semua vektor dalam satu titik tangkap di pangkal koordinat dan menguraikannya menjadi komponen mendatar dan vertikal. Kemudian menghitung resultannya dengan teorema pithagoras.
Cara Grafis = cara menjumlahkan vektor-vektor dengan menggambarkan kemudian mengukur atau menghitung resultannya. Cara Jajaran Genjang = salah satu cara grafis dengan mempertemukan vektorvektor pada satu titik tangkap dan membuat vektor-bayangannya. Kemudian menghubungkan titik tangkap dengan perpotongan bayangan itu.
Cara Poligon = salah satu cara grafis denganmempertemukan ujung dan pangkal tiap-tiap vektor. Kemudian menghubungkan pangkal mula-mula dengan ujung vektor akhir .
Cara Segitiga = salah satu cara grafis dengan mempertemukan vektor-vektor pada satu titik tangkap, dan menghubungkan ujung-ujung kedua vektor. Perkalian Silang (cross product) = cara perkalian vektor-vektor yang menghasilkan bentuk vektor. Perkalian Titik (dot product) = cara perkalian vektor-vektor yang menghasilkan bentuk skalar. Resultan vektor = penjumlahan vektor-vektor. Skalar = besaran yang hanya memiliki arah. Titik Tangkap = titik pertemuan pangkal vektor-vektor. Vektor = besaran yang memiliki besar dan arah. Vektor Satuan = vektor yang besarnya satu meliputi i, j, k.
Indeks Subjeks
Analitis 83
Halaman
59
Indeks Author
Alonso & Finn Bresnick
Halaman
57 59
Daftar Pustaka
Alonso, Marcelo & Edward J. Finn (1992), Dasar-dasar Fisika Universitas, Edisi Kedua, Jakarta, Penerbit Erlangga. Bresnick, Stephen D. (2002), Intisari Fisika, Jakarta, Hipokrates.
84