Anda di halaman 1dari 11

Tipe-tipe Metamorfisme

Gambar Penampang Tipe-tipe Metamorfisme Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Metamorfisme Regional (Orogenik) Metamorfisme Kontak Metamorfisme Impact Metamorfisme Burial Metamorfisme Hidrotermal Metamorfisme Kataklastik/dinamik

Tipe-tipe Metamorfisme
1. Metamorfisme Regional (Orogenik) Metamorfisme ini terjadi pada daerah sabuk orogenik dimana terjadi proses deformasi yang menyebabkan rekristalisasi. Umumnya batuan metamorf yang dihasilkan mempunyai butiran mineral yang teroreintasi dan membentuk sabuk yang melampar dari ratusan sampai ribuan kilometer. Proses metamorfisme memerlukan waktu yang sangat lama berkisar antara puluhan juta tahun.

http://www.cms.fu-berlin.de/geo/fb/elearning/geolearning/en/mountain_building/metamorphism/media/pakistan1.jpg
Figure Orogenic metamorphism terranes. Himalayas. Pakistan; Source: D. Mertmann.

Jenis Batuan Metamorf yang terbentuk: a. Slate (Batu sabak) Slate merupakan batuan metamorf yang terbentuk dari proses metamorfisme batuan sedimen Shale atau Mudstone (batulempung) pada temperatur dan suhu yang rendah. Batuan jenis ini mempunyai struktur foliasi (slaty cleavage) dan tersusun atas butir-butir yang sangat halus (very fine grained). Struktur ini dicirikan oleh adanya bidang-bidang planar yang sangat rapat, teratur dan sejajar. Ciri khasnya mudah membelah menjadi lembaran tipis. Tekstur batuan ini adalah Kristaloblastik (lepidoblastik).

http://www.earthscienceeducation.com/virtual_rock_kit/slate_HS.htm

Gambar batu sabak (slate) b. Filit Merupakan batuan metamorf yang umumnya tersusun atas kuarsa, sericite mica dan klorit. Terbentuk dari kelanjutan proses metamorfisme dari Slate,

yakni batuan asalnya batulempung. Batuan jenis ini mempunyai struktur foliasi (phylitic). Tekstur batuan ini adalah Kristaloblastik (lepidoblastik). Batuan ini mempunyai ukuran butir halus dan mempunyai ciri khas membelah mengikuti permukaan gelombang.

http://earthphysicsteaching.homestead.com/Phyllite.html

Gambar batu Filit c. Sekis Schist (sekis) adalah batuan metamorf yang mengandung lapisan mika, grafit, hornblende. Mineral pada batuan ini umumnya terpisah menjadi berkas-berkas bergelombang yang diperlihatkan dengan kristal yang mengkilap. Batuan ini berbutir sedang-kasar dengan memperlihatkan penjajaran mineral yang lebih besar, seperti mika, yang dibariskan pada satu arah, memperlihatkan struktur foliasi yang tidak teratur. Terbentuk pada temperature (> 4000C) dan tekanan yang cukup tinggi yang diperlukan selama pembentukannya. Jenis Batuan ini mempunyai struktur foliasi (schistosic) dan teksturnya adalah Kristaloblastik (lepidoblastik).

http://www.earthscienceeducation.com/virtual_rock_kit/schist_HS.htm

Gambar batu Sekis d. Gneiss Merupakan batuan yang terbentuk dari hasil metamorfisme batuan beku dalam temperatur dan tekanan yang tinggi. Dalam Gneiss dapat diperoleh rekristalisasi dan foliasi dari kuarsa, feldspar, mika dan amphibole. Batuan ini memiliki struktur foliasi (gneissic/gnissose) dengan tekstur Kristaloblastik (granoblastik). Berasal dari metamorfisme regional siltstone, shale, granit. Batuan ini memiliki ukuran butir mediumcoarse grained dengan komposisi berupa kuarsa, feldspar, amphibole, mika. Ciri khasnya adalah kuarsa dan

feldspar nampak berselang-seling dengan lapisan tipis kaya amphibole dan mika.

http://www.earthscienceeducation.com/virtual_rock_kit/gneiss_HS.htm

Gambar batu Gneiss e. Marmer Jenis batuan ini terbentuk ketika batu gamping mendapat tekanan dan panas sehingga mengalami perubahan dan rekristalisasi kalsit. Utamanya tersusun dari kalsium karbonat. Marmer bersifat padat, kompak dan mempunyai struktur non foliasi. Batu ini mempunyai tekstur Kristaloblastik (granoblastik) dengan komposisi berupa kalsit atau dolomit. Ciri khasnya adalah teksturnya berupa butiran seperti gula, terkadang terdapat fosil, serta bereaksi dengan HCl.

http://www.earthscienceeducation.com/virtual_rock_kit/marble_HS.htm

Gambar batu Marmer 2. Metamorfisme Kontak Metamorfisme ini terjadi pada batuan yang mengalami pemanasan di sekitar kontak massa batuan beku intrusif maupun ekstrusif. Perubahan terjadi karena pengaruh panas dan material yang dilepaskan oleh magma serta kadang oleh deformasi akibat gerakan magma. Zona metamorfosa kontak disebut contact aureole. Proses yang terjadi umumnya berupa rekristalisasi, reaksi antar mineral, reaksi antara mineral dan fluida serta penggantian/penambahan material. Batuan yang dihasilkan umumnya berbutir halus.

http://en.wikipedia.org/wiki/File:Rock_contact_metamorphism_eng_big_text.jpg

Gambar Lokasi Metamorfime Kontak Jenis Batuan Metamorf yang terbentuk: a. Hornfels Hornfels terbentuk ketika shale dan claystone mengalami metamorfisme oleh temperatur dan intrusi beku, terbentuk di daerah dekat dengan sumber panas seperti dapur magma, dike, sill. Hornfels bersifat padat dan mempunyai struktur non foliasi (hornfelsic) dan tekstur Kristaloblastik (granuloblastik).

http://geology.com/rocks/hornfels.shtml

Gambar Hornfels b. Kuarsit Kuarsit adalah salah satu batuan metamorf yang keras dan kuat. Terbentuk ketika batupasir (sandstone) mendapat tekanan dan temperatur yang tinggi. Ketika batupasir bermetamorfosa menjadi kuarsit, butir-butir kuarsa mengalami rekristalisasi, dan biasanya tekstur dan struktur asal pada batupasir terhapus oleh proses metamorfisme. Batuan ini memiliki struktur non foliasi. Dikatakan non foliasi karena butiran kuarsa sebagai penyusun utama tidak membentuk kristal pipih. Tekstur batu ini adalah Kristaloblastik (granoblastik).

http://geology.com/rocks/quartzite.shtml

Gambar Kuarsit 3. Metamorfisme Impact Merupakan tipe metamorfisme dimana terjadi akibat benda luar angkasa yang bertubrukan dengan bumi atau ledakan vulkanik yang sangat besar. Mengakibatkan timbulnya mineral yang hanya bisa stabil pada suhu dan tekanan yang tinggi. Lokasi metamorfismenya biasanya membentuk kawah (crater) karena akibat tumbukan yang sangat dahsyat dari benda luar angkasa (meteor).

http://www.impact-structures.com/wp-content/uploads/2011/12/meteor-crater.png

Gambar Lokasi Metamorfisme Impact (kawah Arizona) Jenis Batuan Metamorf yang terbentuk: a. Coesite Coesite adalah jenis batuan metamorf yang tersusun atas jenis silikat yang sangat padat, terbentuk akibat panas dan tekanan yang tinggi akibat benturan meteorit. Batuan ini memiliki struktur non foliasi dengan tekstur Kristaloblastik (granoblastik).

http://www.minerals.net/image/1/48/coesite.aspx

Gambar Coesite b. Pseudotachylite Merpakan jenis batuan metamorf yang terdiri dari matriks yang sangat halus atau kaca yang sering mengandung inklusi fragmen batuan. Umumnya ditemukan baik di sepanjang permukaan patahan, sering sebagai matriks breksi, atau sebagai urat yang disuntikkan ke dinding patahan. Pseudotachylite juga berhubungan dengan struktur impact seperti kawah Vredefort, Afrika

Selatan. Batuan ini mempunyai struktur non foliasi dengan tekstur Kristaloblastik (granoblastik).

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/7e/Rochechouart_pseudo.jpg

Gambar Pseudotachylite 4. Metamorfisme Burial Metamorfisme ini terjadi oleh akibat kenaikan tekanan dan temperatur pada daerah geosinklin yang mengalami sedimentasi intensif, kemudian terlipat. Proses yang terjadi adalah rekristalisasi dan reaksi antara mineral dengan fluida. Perubahan komposisi mineral umumnya tidak sempurna sehingga sering ditemukan butiran mineral sisa (relict) dari batuan asalnya. Jenis Batuan Metamorf yang terbentuk: a. Zeolit Zeolit adalah jenis batuan metamorf yang tersusun atas dominasi mineral zeolite. Zeolit tetrbentuk di mana batu vulkanik dan lapisan abu bereaksi dengan dengan air tanah beralkali. Zeolit juga terkristalisasi di lingkungan tempat pengendapan pada jangka waktu antara ribuan sampai jutaan tahun di cekungan laut yang dangkal. Batuan ini memiliki struktur non foliasi dengan tekstur Kristaloblastik (granoblastik).

http://www.wpclipart.com/rocks_minerals/Z/Zeolites.png.html

Gambar Zeolit 5. Metamorfisme Hidrotermal Metamorfisme ini terjadi akibat adanya perkolasi fluida atau gas yang panas pada jaringan antar butir atau pada retakan-retakan batuan sehingga menyebabkan perubahan komposisi mineral dan kimia. Perubahan juga

dipengaruhi oleh adanya confining pressure. Biasanya lokasi metamorfisme ini berada di daerah vulkanik, dimana terdapat hidrotermal yang cukup melimpah.

http://mtweb.mtsu.edu/cribb/1030metamorphicrocks.html

Gambar Lokasi Metamorfisme Hidrotermal Jenis Batuan Metamorf yang terbentuk: a. Skarn Skarn adalah batuan metamorf hasil kontak antara batuan sedimen karbonatan dengan intrusi magma, dengan terjadi perubahan kandungan batuan sedimen yang kaya karbonat, besi, dan magnesium menjadi kaya akan kandungan Si, Al, Fe dan Mg dimana proses yang bekerja berupa metasomatisme pada intrusi atau di dekat intrusi batuan beku (Best 1982). Skarn terbentuk sebagai efek dari kontak antara larutan hidrothermal yang kaya silika dengan batuan sedimen yang kaya kalsium. Proses pembentukannya diawali pada keadaan temperatur 400C - 650C dengan mineral-mineral yang terbentuk berupa mineral calc-silicate seperti diopsid, andradit, dan wollastonit sebagai mineral-mineral utama pembawa mineral bijih (Einaudi et al. 1981). Skarn memiliki struktur non foliasi dengan tekstur Kristaloblastik (granoblastik).

http://en.wikipedia.org/wiki/File:Skarn_Alta_Stock.jpg

Gambar Skarn 6. Metamorfisme Kataklastik/Dinamik Metamorfosa kataklastik terjadi pada daerah yang mengalami deformasi intensif, seperti pada patahan. Proses yang terjadi murni karena gaya mekanis yang mengakibatkan penggerusan dan granulasi batuan.

http://www.indiana.edu/~g103/theinteractiveearth/6-Metamorphic%20rocks/module6.html

Gambar Lokasi Metamorfisme Dinamik Jenis Batuan Metamorf yang terbentuk: a. Milonit Milonit merupakan batuan metamorf kompak. Terbentuk oleh rekristalisasi dinamis mineral-mineral pokok yang mengakibatkan pengurangan ukuran butir-butir batuan. Butir-butir batuan ini lebih halus dan dapat dibelah seperti schistose. Batuan ini memiliki struktur non foliasi (mylonitic) dan teksturnya adalah Kristaloblastik (lepidoblastik). Derajat metamorfismenya tinggi, mempunyai ciri khas dapat dibelah-belah.

http://flexiblelearning.auckland.ac.nz/rocks_minerals/rocks/mylonite.html

Gambar Milonit b. Filonit Filonit merupakan batuan metamorf dengan derajat metamorfisme lebih tinggi dari Slate. Umumnya terbentuk dari proses metamorfisme Shale dan Mudstone. Filonit mirip dengan milonit, namun memiliki ukuran butiran yang lebih kasar dibanding milonit dan tidak memiliki orientasi. Selain itu, filonit merupakan milonit yang kaya akan filosilikat (klorit atau mika). Batuan ini mempunyai struktur non foliasi (phyllonitic) dan teksturnya adalah Kristaloblastik (lepidoblastik). Derajat metamorfismenya tinggi, mempunyai ciri khas permukaan terlihat berkilau.

http://www.renewton.plus.com/geology/walks/2012/Southern%20Malverns/

Gambar Filonit

Referensi
http://www.cms.fu-berlin.de/geo/fb/elearning/geolearning/en/mountain_building/metamorphism/ diakses tanggal 1 Desember 2013 pukul 21.30 WIB http://ciptazeolite.blogspot.com/p/apa-itu-zeolite.html diakses tanggal 2 Desember 2013 pukul 20.15 WIB http://febryirfansyah.wordpress.com/2009/08/14/petrologi-batuan-metamorf/ diakses tanggal 1 Desember 2013 pukul 21.40 WIB http://geohazard009.wordpress.com/2009/12/09/batuan-metamorf/ diakses tanggal 1 Desember 2013 pukul 22.00 WIB http://shin-shanshan.blogspot.com/2011/07/asosiasi-mineral-dalambatuan.html diakses tanggal 1 Desember 2013 pukul 21.45 WIB http://nofrxcoal.blogspot.com/2011/07/batuan-metamorf.html diakses tanggal 2 Desember 2013 pukul 07.15 WIB http://pinterdw.blogspot.com/2012/03/skarn-penertian-dan-jenisnya.html diakses tanggal 2 Desember 2013 pukul 07.25 WIB http://basdargeophysics.wordpress.com/2012/04/page/2/ diakses tanggal 2 Desember 2013 pukul 20.10 WIB http://ptbudie.wordpress.com/2012/04/02/proses-pembentukan-batuanmetamorf-serta-tipe-tipe-mitamorfisme/ diakses tanggal 1 Desember 2013 pukul 22.15 WIB http://dikageologi.wordpress.com/2012/09/14/batuan-metamorf/ diakses tanggal 1 Desember 2013 pukul 22.10 WIB

Anda mungkin juga menyukai