Anda di halaman 1dari 8

Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka

1/1

PENGETAHUAN DASAR PELEDAKAN TAMBANG TERBUKA


1. Pengertian Bahan Peledak (HANDAK) Bahan Peledak (Handak) adalah suatu bahan kimia yang berupa senyawa tunggal atau campuran yang berbentuk padat dan cair, yang apabila dikenai suatu aksi panas, benturan, gesekan atau ledakan awal, akan berubah menjadi bahan bahan yang lebih stabil yang sebagian atau seluruhnya berbentuk gas dan disertai dengan panas dan tekanan yang sangat tinggi. 1.1. Pembakaran (Combustion = Burning) Pembakaran (Combustion = Burning) yaitu reaksi permukaan yang eksotermis yang dijaga keberlangsungannya oleh panas yang dihasilkan dari itu sendiri, disertai dengan pelepasan gas gas hasil pembakaran. 1.2. Ledakan (Explosion) Yaitu ekspansi yang cepat dari suatu bahan menjadi bervolume lebih besar Contoh: Tangki bertekanan meledak, Balon karet meletus 1. Tidak melibatkan reaksi kimia 2. Transfer energi ke gerakan massa 3. Disertai bunyi dan panas 1.3. Detonasi (Detonation) Yaitu reaksi kimia yang sangat cepat yang diawali dangan panas disertai oleh Shock Compression dan membebaskan energi yang mempertahankan Shock Wave serta dengan ekspansi hasil reaksinya. TNT yang meledak 4C7H5N3O6 7 CO2 + 10H2O + 6N2 + 21C ANFO yang meledak 37NH4NO3 + CH3(CH2)10CH3 12CO2 + 87H2O + 37N2 Melibatkan reaksi kimia Oksigen untuk reaksi tersedia dalam bahan itu sendiri (tanpa oksigen dari udara) ~ Handak bisa digunakan di dalam lubang tembak. ~ Reaksi ledakan tidak bisa dipadamkan. Reaksi sangat cepat ( > Kecepatan suara = supersonic), VOD Anfo = 4500 m/s. Shock Compression daya hancur Shock Wave Gelombang kejut Ada ledakan (gerakan massa, bunyi, dan panas) Detonasi = Ledakan + reaksi Kimia (Internal Burning) 1.4. Deflagrasi Sama dengan Detonasi tetapi dengan kecepatan reaksi di bawah kecepatan suara (sub sonic). Contoh: Gun Powder pada peluru, Rocket propellant pada system roket Reaksi cepat, VOD Gun Powder = 100 m/s. Deflagrasi = ledakan tanpa bunyi + reaksi kimia = pembakaran yang cepat dengan oksigen dari bahan itu sendiri. Arah aliran produk hasil reaksi berlawanan dengan arah propagasi reaksi kebalikan dari detonasi.

Planning Department PT. MBM LATI

D:Budhi/Teori Penambangan/Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka

Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka

2/2

KLASIFIKASI BAHAN PELEDAK Berdasarkan kecepatan rambat reaksi Bahan peledak dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu: 1. High Explosives Kecepatan rambat reaksi > kecepatan suara (300 m/s) contoh ANFO = 4500 m/s (Supersonic) Tekanan yang ditimbulkan sangat tinggi Reaksinya disebut Detonasi Berdasarkan kepekaan (sensitivity)nya digolongkan lebih lanjut: a. Primary sangat sensitive b. Secondary kurang sensitive c. Tertiary tidak sensitive 2. Low Explosives Kecepatan rambat reaksi < kecepatan suara Contoh: Gun Powder = 100 m/s (Sub Sonic) Tekanan yang timbul tinggi Rekasinya disebut Deflagrasi Berdasarkan penggunaannya digolongkan sbb: a. Pyrotechnics = untuk penghasil panas, asap/kabut berwarna, sinar, delay, suara, api. b. Propellants = untuk melontarkan obyel/projectile (pelor, hulu ledak). Berdasarkan Jumlah Komponen Single Component = merupakan senyawa kimia tunggal. Contoh: Lead Azide, TNT, RDX. Composite = merupakan campuran beberapa senyawa (majemuk). Contoh: AN + FO = ANFO; Nitroglecerin (NG)+ Kieselguhr = Dynamite Berdasarkan Lapangan Pemakaian Handak Industrial, Contoh: Dynamite, ANFO Handak Militer, Contoh Trinitrotoluene (TNT), Amatol PERLENGKAPAN DAN PERALATAN PELEDAKAN PERLENGKAPAN Detonator: Listrik Bukan listrik Biasa Sumbu Api (Safety Fuse): Igniter cord, Igniter Cord Connector Sumbu Ledak (Detonating Fuse): MS connector/detonating relay/delay connector. Kabel Listrik Isolator Tape PERALATAN Blasting Machine Ohm Meter Rheostat Cap Crimper Kabel Utama (Bus Wire, Leading Wire)

Planning Department PT. MBM LATI

D:Budhi/Teori Penambangan/Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka

Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka

3/3

Geometri Peledakan B T Bidang Bebas

L PC

Keterangan: L = tinggi jenjang B = burden T = stemming PC = kolom isian handak H = kedalaman lubang ledak Burden (B) :

J = subdrilling

yaitu jarak tegak luruk terpendek antara muatan bahan peledak dengan bidang bebas yang terdekat atau arah mana pelemparan batuan akan terjadi. yaitu jarak antara lubang ledak dalam satu garis yang sejajar dengan bidang bebas. yaitu kolom material penutup lubang ledak di atas kolom isian bahan peledak. yaitu panjang lubang ledak yang berada di bawah garis lantai jenjang, yang berfungsi untuk membuat lantai jenjang relatif rata setelah peledakan.

Spacing (S) : Stemming (T) : Subdrilling (J) :

Pemilihan Bahan Peledak Faktor faktor yang perlu diperhitungkan dalam memilih bahan peledak antara lain : 1. Harga bahan peledak dan perlengkapannya 2. Ketersediaan di pasaran dan kontinuitas pasokan 3. Karakteristik batuan yang akan dibongkar 4. Volume batuan yang akan dibongkar 5. Kondisi kerja (masalah air tanah) 6. Problem lingkungan 7. peraturan yang berlaku.

Planning Department PT. MBM LATI

D:Budhi/Teori Penambangan/Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka

Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka

4/4

Penanganan, Penyimpanan dan Pengangkutan Bahan Peledak Berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 555.K/26/M.PE/1995 tanggal 22 Mei 1995, tentang Keselamatan dan Kesehtan kerja Pertambangan Umum, Bab II tentang Bahan Peledak dan Peledak, adalah merupakan acuan yang digunakan dalam penanganan, penyimpanan dan pengangkutan bahan peledak di bidang pertambangan umum. Berikut ini beberapa pengertian pengertian umum tentang istilah yang digunakan dalam Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 555.K/26/M.PE/1995: 1. Bahan Peledak adalah semua senyawa kimia, campuran atau alat yang dibuat atau digunakan untuk membuat bahan peledak dengan reaksi kimia yang berkesinambungan di dalam bahan bahannya. 2. Detonator adalah suatu benda yang mengandung isian bahan peledak yang digunakan sebagai penyala awal ledakan dan dalam hal ini termasuk detonator listrik, detonator biasa, detonator bukan listrik (nonel) atau detonator tunda. 3. Gudang adalah suatu bangunan atau kontener yang secara teknis mampu menyimpan bahan peledak secarateknis mampu menyimpan bahan peledak secara aman. 4. Pekerjaan peledakan adalah pekerjaan yang terdiri dari pekerjaan meramu bahan peledak, membuat primer, mengisi dan menyumbat lubang ledak, merangkai suatu pola peledakan, menyambung suatu sirkit peledakan ke sebuah sirkit detonator, menetapkan daerah bahaya, menyuruh orang menyingkir dan berlindung, menguji sirkit peledakan, dan mengendalikan akibat ledakan yang merugikan seperti lontaran batu, getaran tanah, kebisingan, dan tertekannya udara yang mengakibatkan efek ledakan (air blast). 5. Jarak aman gudang adalah jarak minimum dimana gudang bahan peledak harus terpisah dari gudang gudang yang lain, bangunan yang dihuni orang, jalan kereta api serta jalan umum dan tergantung pada jenis dan jumlah bahan peledak yang disimpan di dalamnya. 6. Bahan peledak peka detonator adalah bahan peledak yang meledak dengan detonator No.8 strength. 7. Bahan peledak peka primer adalah bahan peledak yang hanya dapat meledak dengan menggunakan primer atau booster dengan detonator no.8 strength. 8. Bahan ramuan bahan peledak adalah bahan baku yang apabila dicampur dengan bahan tertentu akan menjadi bahan primer. 9. Gudang handak utama adalah gudang yang digunakan sebagai tempat bahan peledak yang letaknya tidak terlalu jauh dari tambang dan ari gudang ini bahan peledak dipakai untuk keperluan peledakan. 10. Gudang bahan peledak transit adalah gudang yang dipergunakan sebagai tempat penyimpanan sementara sebelum diangkut/dipindahkan ke gudang bahan peledak utama. 11. Gudang bahan peledak sementara adalah gudang yang dipergunakan untuk kegiatan pertambangan pada tahap eksplorasi atau persiapan penambangan. Prosedur Penanganan Bahan Peledak: 1. Hati hati, usahakan bahan peledak selalu dalam keadaan kering, terlindungi dari guncangan, gesekan dan berada jauh dari sumber api atau bahan yang mudah terbakar. 2. Detonator dan bahan peledak lainnya harus tetap terpisah hingga penyiapan primer 3. Kabel detonator harus tetap terhubung pendek dan dijaga agar tidak kontak dengan arus listrik. 4. Semua bahan peledak dan detonator yang tidak terpakai harus dikembalikan ke gudang. 5. Bahan peledak yang keluar dari gudang harus selalu dikontrol agar tidak jatuh ke tangan yang tidak berkepentingan. 6. Jangan gunakan bahan peledak yang telah rusak. 7. Dilarang menggunakan bahan peledak kecuali sudah jelas prosedur keamanan untuk penggunaannya atau di bawah petunjuk orang yang berpengalaman. 8. Jangan memasukkan apapun kecuali sumbu api ke dalam detonator biasa. 9. Jangan mencoba memeriksa isi atau mencoba menarik kabel dari detonator. 10. Apabila cuaca akan hujan ada petir, segera tinggalkan bahan peledak ke tempat yang aman setelah terlebih dahulu berkonsultasi pada pengawas.

Planning Department PT. MBM LATI

D:Budhi/Teori Penambangan/Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka

Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka

5/5

Penyiapan Primer 1. 2. 3. 4. 5. Sebelum detonator dimasukkan ke dalam dinamit maka harus terlebih dahulu diperiksa keadaannya. Buat primer sesuai dengan metode yang ada, pastikan detonator benar benar masuk dalam dodol dan tidak mudah lepas. Jangan masukkan detonator ke dalam bahan peledak dengan paksa, masukkan detonator ke dalam lubang yang terlebih dahulu telah dibuat dengan kayu/stick yang telah diijinkan. Gunakan booster yang sesuai dengan ukuran detonator, jangan mencoba untuk melebarkan lubang pada booster. Tidak diijinkan membuat primer di dalam gudang.

Pengisian Lubang Ledak 1. 2. 3. Periksa lubang bor untuk memastikan aman sebelum pengisian Memasukkan bahan peledak ke dalam lubang ledak dengan hati hati, jangan dipaksa. Jika lubang cukup dalam dapat dibantu dengan stick yang telah diijinkan.

Pemadatan 1. 2. 3. Jangan padatkan primer dan jangan menggunakan bahan yang terbuat dari logam untuk memadatkan bahan peledak. Pada saat pemadatan, hati hati jangan sampai merusak sumbu api, kabel detonator yang keluar dari lubang. Pindahkan benda benda yang tidak penting dari sekitar permukaan lubang ledak sebelum pemadatan.

Penyalaan (Firing) 1. 2. 3. 4. Lakukan test pada rangkaian detonator sebelum penyalaan dengan alat khusus yang sesuai. Jangan menyalakan detonator dengan arus yang kurang dari yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat. Sebelum rangkaian siap untuk penyalaan, pastikan kabel detonator selalu terhubung pendek, dan jangan gunakan detonator dari pabrik yang berada dalam satu rangkaian. Pastikan semua ujung kabel bersih sebelum dihubungkan.

Penyimpanan Jenis bahan peledak yang disimpan harus disesuaikan dengan kualitas gudangnya, seperti: 1. Detonator, harus disimpan terpisah dari bahan peledak lainnya di dalam gudang bahan peledak peka detonator. 2. Bahan peledak peka detonator, tidak boleh disimpan di gudang bahan peledak peka primer atau di gudang bahan ramuan bahan peledak. 3. Bahan peledak peka primer dapat disimpan bersama sama di dalam gudang bahan peledak peka detonator tetapi tidak boleh disimpan bersama sama dalam gudang bahan ramuan bahan peledak. 4. Gudang ramuan bahan peledak dapat disimpan bersama sama di dalam gudang bahan peledak peka primer dan atau di dalam gudang bahan peledak peka detonator.

Planning Department PT. MBM LATI

D:Budhi/Teori Penambangan/Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka

Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka

6/6

Persyaratan mengenai konstruksi gudang handak di permukaan tanah yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Harus terdiri dari dua ruangan 2. Dibuat dari bahan yang tidak mudah terbakar 3. Dilengkapi dengan lubang ventilasi pada bagian atas dan bawah 4. Mempunyai hanya satu pintu keluar 5. Dilengkapi dengan pengukur suhu dan suhu ruangan untuk bahan peledak peka detonator tidak bole melebihi 35 C, bahan ramuan bahan peledak tidak boleh melebihi 55C. 6. Memenuhi jarak aman terhadap lingkungan 7. Dilengkapi dengan alat penangkal petir Sedangkan persyaratan untuk pengaman gudang bahan peledak, antara lain: 1. Setiap gudang harus dilengkapi dengan thermometer, tanda Dilarang merokokdan Dilarang Masuk bagi yang tidak berkepentingan dan alat pemadam kebakaran di tempat yang mudah dijangkau 2. Sekitar gudang harus dilengkapi dengan lampu penerangan dan harus dijaga 24 jam. Rumah jaga harus dibangun di luar gudang dan dapat mengawasi sekitar gudang dengan mudah 3. Sekeliling gudang harus dipasang pagar pengaman yang dilengkapi dengan pintu yang dapat dikunci 4. Sekeliling gudang bahan peledak peka detonator harus dilengkapi dengan tanggul pengaman yang tingginya 2 meter dan lebar bagian atas 1 meter 5. Untuk gudang Amonium Nitrat dan ANFO, berlaku ketentuan sebagai berikut: a. Gudang dengan kapasitas < 5000 kg pada bagian dalamnya harus dipasang pemadam otomatis b. Gudang dengan kapasitas 5000 kg atau lebih harus dilengkapi dengan hydran yang dipasang di luar gudang yang dihubungkan dengan sumber air bertekanan. Penerimaan dan Pengeluaran bahan peledak dari Gudang harus memenuhi persyaratan: 1. Petugas yang mengambil bahan peledak harus menolak atau mengembalikan bahan peledak yang dianggap rusak atau berbahaya atau tidak layak digunakan. 2. Penerimaan dan pengeluaran bahan peledak harus dilakukan pada ruangan depan gudang bahan peledak. 3. Jenis bahan peledak yang digunakan harus dikeluarkan dari gudang sesuai dengan urutan waktu penerimaannya. 4. Bahan peledak dan detonator yang dikeluarkan harus dalam kondisi baik dan jumlahnya tidak lebih dari jumlah yang diperlukan. 5. Bahan peledak sisa harus segera dikembalikan ke gudang. Membuka kemasan bahan peledak yang dikembalikan tidak perlu dilakukan, apabila bahan peledak tersebut masih dalam kemasan aslinya. 6. Bahan peledak yang rusak segera dimusnahkan dengan cara yang aman. 7. Kemasan yang kosong atau bahan pengemas lainnya tidak boleh disimpan di gudang bahan peledak. 8. Membuka kemasan bahan peledak harus dilakukan di bagian depan gudang bahan peledak. Semua bahan peledak yang masuk dan yang keluar harus dicatat dalam buku yang terdapat di gudang dan di pos penjagaan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Di dalam gudang bahan peledak harus tersedia buku catatan bahan peledak yang berisi: a. nama, jelas, jumlah seluruhan bahan peledak dan tanggal penerimaannya b. lokasi dan jumlah bahan peledak yang disimpan. 2. Pada setiap guadng bahan peledak harus tersedia daftar persediaan yang secara teratur selalu disesuaikan dan dalam rinciannya tercatat: a. nama dan tanda tangan petugas yang diberi wewenang untuk menerima dan mengeluarkan bahan peledak b. Jumlah bahan peledak atau detonator yang masuk dan keluar gudang c. Tanggal waktu pengeluaran serta pengambilan bahan peledak d. Lokasi peledakan atau tujuan permintaan/pengeluaran bahan peledak

Planning Department PT. MBM LATI

D:Budhi/Teori Penambangan/Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka

Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka

7/7

Pengakutan Prosedur pengangkutan bahan peledak ke lokasi penambangan, antara lain: 1. Bahan peledak harus diserahkan dan disimpan di gudang dalam jangka waktu tidak lebih dari 24 jam sejak tiba dalam wilayah kegiatan penambangan. 2. Bahan peledak selalu dalam kemasan aslinya dan terpisah dengan detonator 3. Selalu jauhkan sumber api dari tempat kendaraan diparkir 4. Hati hati pada saat memuat dan menurunkan bahan peldak dari kendaraan 5. Saat mengangkut bahan peledak ke lokasi penambangan hendaknya diberi tanda dengan membunyikan sirine dan menyalakan lampu kendaraan 6. Harus selalu diawasi juru ledak dan satpam 7. Melewati jalur yang aman dan tidak dilewati oleh kendaraan lainnya.

Misfire Misfire adalah bila bahan peledak yang dipasang dan diisi ke dalam lubang bor tidak mau meledak. Hal hal yang menyebabkan terjadinya misfire: bahan peledak, detonator, sumbu atau kawat penghantar. Secondary Blasting 1. Mud Capping atau Plaster Shooting 2. Blok Holling atau Popping 3. Snake Holling

Planning Department PT. MBM LATI

D:Budhi/Teori Penambangan/Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka

Filename: Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka.doc Directory: \\bumamail\Inetpub\wwwroot2\theorynscience Template: C:\Documents and Settings\herbirowoa.BUMAHQD\Application Data\Microsoft\Templates\Normal.dot Title: DASAR DASAR TEORI PELEDAKAN Subject: Author: Twin Computer Keywords: Comments: Creation Date: 5/28/2002 10:00 AM Change Number: 43 Last Saved On: 6/12/2002 2:49 PM Last Saved By: Planning Department Total Editing Time: 371 Minutes Last Printed On: 11/3/2003 9:59 AM As of Last Complete Printing Number of Pages: 7 Number of Words: 2,153 (approx.) Number of Characters: 12,275 (approx.)

Anda mungkin juga menyukai